PEMBAHASAN
Anamnesis
dan
Pemeriksaan
Fisik
Anamnesis yang lengkap serta pemeriksaan fisik merupakan kunci untuk
diagnosis tepat. Keluhan dan gejala klinis permulaan merupakan tanda awal
penyakit LBP. Nyeri punggung bagian bawah dengan skala >7 yang dialami
sejak 4 minggu yang lalu akibat aktivitas berlebihan, tidak dapat berjalan,
disertai kelemahan tungkai, serta tanda Lasegue positif, Braqurd positif, Patric
positif merupakan keadaan yang mendukung. Beberapa faktor yang perlu
98
diperhatikan pada pasien LBP adalah faktor usia, jenis kelamin, status
antropometri,
pekerjaan,
aktivitas/olahraga,
kebiasaan
merokok
dan
abnormalitas struktur.
Beberapa keluhan dan gejala klinis yang didapatkan dalam anamnesis,
sesuai dengan teori diatas yaitu nyeri punggung bagian bawah dengan skala >7
yang dialami sejak lama akibat aktivitas berlebihan disertai kelemahan tungkai,
serta tanda Lasegue positif. Berdasarkan riwayat pengakajian, alasan Ny.N
masuk rumah sakit yaitu nyeri punggung bawah dan tidak dapat berjalan
kurang lebih sejak 4 minggu yang lalu.
Faktor-faktor yang meyebabkan Ny.N mengalami LBP yaitu akibat
pekerjaan dan aktivitas menjahit yang membuatnya duduk lama yang dimulai
pasien sejak pasien berumur 22 tahun dengan rutinitas yang dilakukan setiap
hari dengan aktivitas yang sama kurang lebih 33 tahun.
Pemeriksaan fisik juga sangat penting dalam mendiagnosis suatu penyakit.
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik, ditemukan kelainan-kelainan berupa
tidak dapat bergerak, kelemahan tungkai, dan tanda Lasegue positif, Braqurd
positif, Patric positif. Semua abnormalitas yang ditemukan pada pasien yang
mengalami nyeri punggung bawah dengan skala nyeri >7, dan adanya riwayat
aktivitas duduk dalam waktu lama (menjahit), sehingga pasein dicurigai LBP
dan hal ini kemudian diperkuat oleh hasil pemeriksaan tes tanda Lasegue,
Braqurd, Patric yang positif.
Terdapat beberapa teori tentang timbulnya nyeri pada punggung bawah,
yakni masalah kesehatan atau keluhan pada punggung yang sering dijumpai
pada setiap orang. LBP merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan gejala
utama nyeri atau perasaan tidak enak pada punggung bawah yang berasal dari
99
tulang belakang, otot, saraf atau struktur lain pada daerah tersebut dan
sekitarnya.
2.
Pemeriksaan Laboratorium.
a. Pemeriksaan neurology pada tungkai
1) Sensibilitas (dermatome), motorik (kekuatan), tonus otot, reflek,
tropik.
2) Test provokasi (sensorik)
a) Laseque
b) Bragard
c) Patrick
3.
Diagnosa keperawatan
Dalam konsep teori, diagnosa keperawatan yang lazim ditemukan pada
pasien dengan LBP yaitu nyeri, gangguan mobilitas fisik, intoleransi aktivitas,
gangguan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh, kerusakan integritas kulit,
hipertermi, gangguan pola tidur, defisit perawatan diri, kurang pengetahuan
dan ansietas.
Sedangkan, dalam kasus Ny.N berdasarkan data-data yang ditemukan
dalam pengkajian dan analisa data dirumuskan diagnosa keperawatan yaitu
nyeri berhubungan dengan masalah musculoskeletal, hipertermi berhubungan
dengan proses penyakit, gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
spasme otot dan berkurangnya kelenturan, kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan mobilitas fisik, gangguan pola tidur berhubungan dengan
nyeri, tidak nyaman. Masalah keperawatan tersebut, sesuai dengan teori
diagnosa keperawatan LBP.
Ada beberapa diagnosa keperawatan yang tidak didapatkan seperti
intoleransi aktivitas, gangguan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh, defisit
perawatan diri, kurang pengetahuan, dan ansietas.
Intoleransi aktifitas: diagnosa ini tidak diangkat karena pada masalah
gangguan mobilitas fisik sudah mencakup masalah.
100
5. Evaluasi keperawatan
Berdasarkan hasil asuhan keperawatan yang dilakukan pada Ny.N
dengan LBP yang dilaksanakan selama tiga hari, dari lima masalah
keperawatan yang ditemukan menunjukkan :
1. Masalah nyeri tidak teratasi, dibuktikan dengan pasien masih mengeluh
nyeri, dan wajah pasien nampak meringis.
2. Masalah hipertermi teratasi dibuktikan oleh suhu klien 37c.
3. Masalah gangguan mobilitas fisik tidak teratasi dibuktikan oleh, pasien
masih tampak berbaring lemah di tempat tidur dan masih mengeluh nyeri,
serta susah bergerak.
101
102
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Asuhan keperawatan yang dilakukan dengan memperhatikan ilmu dan
skill yang dimilki dapat membantu perawat dalam meningkatkan
profesionalisme.
2. Seluruh pasien yang masuk rumah sakit dengan Low Back Pain (LBP)
harus mendapat perhatian yang serius dan komprehensif dari medis
maupun para medis yang bertugas.
3. Setiap intervensi keperawatan bila dilakukan secara terpadu dan
berkesinambungan dapat mengatasi masalah yang dihadapi oleh pasien.
4. Kasus Ny.N dengan LBP, ditegakkan lima diagnosa yaitu nyeri
berhubungan dengan masalah musculoskeletal, hipertermi berhubungan
dengan proses penyakit, gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
nyeri spasme otot dan berkurangnya kelenturan, kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan mobilitas fisik, gangguan pola tidur berhubungan
dengan nyeri, tidak nyaman.
B. Saran
1.
103
2.
3.
104
DAFTAR PUSTAKA
105
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G. Bare. 2006. Buku Ajar Medikal-Bedah. Edisi
8. Volume 1. Jakarta: EGC.
Suryo, Joko. 2010. Herbal Penyembuhan Gangguan Sistem Pernapasan.
Yogyakarta: B First
Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi 3. Balai
Penerbit FKUI : Jakarta.
Underwood, J.C.E. 1999. Patologi Umum dan Sistematik. Edisi 2. EGC:Jakarta.
Wilkinson, Judith M dan ahern, Nancy R. 2013. Buku Saku Diagnosis
Keperawatan. Ed. 9. Jakarta: EGC
Wilson, Lorraine Mand Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi. Konsep Klinik
Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC.
106