Tutorial Windows Server 2003
Tutorial Windows Server 2003
Pendahuluan
Buku ini merupakan buku pertamaku. buku ini kuberi judul
Belajar Jaringan Komputer dengan Microsoft Windows Server 2003 Edisi
Pertama
Buku ini sangat ringkas, namun tetap terstruktur. Mengapa dikatakan ringkas? Karena
didalamnya hanya terdiri dari 18 bab. Mengapa terstruktur? karena materi pembelajaran yang
diberikan dimulai dari berkenalan terhadap sistem operasi Windows Server 2003 sampai
mengkonfigrasi jaringan mulai dari TCP/IP, DNS, DHCP hingga ke WINS. Hal yang lain
juga menjadi perhatian saya misalnya membangun WEB Server, FTP Server, E-mail Server,
NNTP, jaringan tingkat global dan materi-materi lainnya di bahas lengkap didalam buku ini.
Saya mohon maaf jika terdapat kekeliruan dan ketidak sengajaan didalam buku ini. Saran
dan kritik pembaca dapat ditujukan ke julitomoko@yahoo.com. Kritik dan saran rekan-rekan
semua sangat diharapkan demi perbaikan buku saya di edisi ke dua (Insya-Allah) dalam
beberapa waktu lagi.
Pada kesempatan ini, secara pribadi saya sangat berterima kasih kepada Tuhan YME
yang telah menuntun saya dan kedua orang tua saya yang turut mendukung saya dalam
penyelesaian buku ini.
Bab 1
About Windows Server 2003
1. Microsoft Windows Server System
Jika dilihat dari awal, microsoft memang jagonya dalam hal gonta-ganti nama yang diberikan
pada produknya ini. Semenjak pemberian nama pada windows 95 yang menggunkan nama tahun
sebagai nama produk, microsoft mempertahankan konsep penamaan ini pada produk berikutnya
seperti Windows 98, Windows 2000 dan sekarang Windows 2003.
Tapi tahukah anda bahwa sebenarnya microsoft telah mengganti nama untuk produk windows
2003 ini sebanyak 5 kali? Pertama nama produk pengganti windows 2000 ini adalah Whisler
kemudian diganti menjadi Windows 2002 server, diganti lagi menjadi Windows .NET Server
kemudian .NET Server 2003 dan terakhir menjadi Windows Server 2003.
2. Instalasi
Instalasi memang tampaknya sangat mudah termasuk di lingkungan Windows Server 2003, tapi
tanpa adanya kemampuan untuk mengerti apa yang menjadi pilihan dan hanya mengklik tombol
next akan menimbulkan masalah pada pengaturan lebih lanjut. Masalah yang kita sadari mungkin
sudah terlambat. Maka saya sangat menyarankan anda agar berhati-hati dalam melakukan beberapa
opsi pada saat anda melakukan proses installasi.
Pembagian diatas merupakan pembagian produk secara umum, dalam arti jika mencari variannya
maka terdapat lebih dari 5, seperti Enterprise versi 64-bit dan Data Center versi 64-bit.
Bab 2
Copy dulu saya
Bab 3
Installasi Microsoft Loopback Adapter
Dalam melakukan instalasi Active Directory(AD) dan instalasi lainnya, maka komputer yang
akan kita setting ini haruslah terhubung kesuatu jaringan(Network). Karena tanpa terhubung
kesuatu jaringan, maka instalasi AD tidak dapat berjalan. Begitupun untuk beberapa settingan
lainnya. Jadi bagaimana kalau komputer yang akan kita instal tadi sifatnya Stand Alone(berdiri
sendiri)?
Untuk itulah Microsoft menciptakan Microsoft Loopback Adapter. Apa yang dimaksud dengan
Microsoft Loopback Adapter? Microsoft Loopback Adapter merupakan fasilitas yang disediakan
Microsoft agar komputer yang akan kita set tadi seolah-olah terhubung ke suatu jaringan. Padahal
komputer kita sifatnya Stand Alone atau kalau saya lebih suka menyebutnya jaringan yang divirtual. Saya tidak akan berpanjang lebar lagi, ikutilah langkah-langkah dibawah ini.
1. Klik Start/Control Panel/Add Hardware. Maka akan tampil dialog Wizard yang akan
menuntun anda dalam melakukan instalasi ini. (Lihat gambar 3.1.1) kemudian klik Next...
3. Selanjutanya akan tampil pilihan instalasi, cari kategori Add a New hardware device
kemudian klik Next... (gambar 3.3.4)
10
Bab 4
Active Directory
Sebuah kata yang begitu populer semenjak diperkenalkannya Microsoft Windows 2000.
Banyak orang yang bingung dengan active directory(AD) ini, bahkan termasuk beberapa orang
yang cukup mahir di Windows NT 4.0
Apa itu Active Directory(AD)? Active Directory merupakan sebuah directory service yang
menyimpan berbagai informasi seperti resource dalam network sehingga bisa diakses oleh aplikasi
dan user. Bingung? Sama! Saya saja bingung...
Bagi orang awam, Active Directory biasa diartikan sebagai sebuah file dengan database
terpusat. Anda jangan bingung dengan kata Active Directory , karena disini bukan sebuah
directory yang active karena disini tidak ada yang aktif seperti yang anda bayangkan. Untuk lebih
jelasnya lakukan beberapa langkah dibawah ini.
1. Instalasi Active Directory
1. Klik tombol Start/Run
2. Ketikkan dcpromo kemudian klik OK
11
Gambar 4.4.3
5. Selanjutnya anda akan dihadapkan dengan 2 macam pilihan, Pilih opsi yang pertama. Artinya
anda berniat untuk membuat Domain baru dan opsi yang kedua artinya anda sudah memiliki
sebuah Domain. (gambar 4.5.4) Klik Next...
12
6. Pada opsi selanjutnya, anda akan dihadapkan dengan 3 buah (Lihat gambar 4.6.5):
Gambar 4.6.5
Domain in a new forest
Pilihan untuk membuat domain baru dalam sebuah forest baru dan komputer yang
bersangkutan akan menjadi root domain atau installasi sebuah jaringan yang benar-benar baru.
Child domain in an exiting domain tree
Memungkinkan anda membuat sub domain dari sebuah domain yang telah ada. Sebagai
contoh, anda telah mempunyai domain dengan nama ilkom.ac.id, kemudian anda bisa membuat
lagi subdomain
7. Selanjutnya Windows 2003 akan mengecek konfigurasi DNS Server. Jika anda telah
menginstal DNS server terlebih dahulu, maka anda tidak akan ditanya lagi untuk menginstal
server DNS ini. Pada dialog ini, pilih opsi No, just install and configure DNS on this
computer. Artinya anda hanya menginstal dan mengkonfigurasi DNS pada komputer ini saja.
(Lihat gambar 4.7.6 dibawah ini)...
13
Gambar 4.7.6
8. Masukkan nama domain yang ingin anda buat dalam jaringan. Misalnya, jasakom.sto,
ibis.com, dsb. Dalam buku ini, saya menggunakan domain dengan nama ilkom .ac.id. Jika
anda tidak terkait langsung dengan internet, anda dapat menggunakan domain apa saja seperti
menggunakan .sto. (Lihat Gambar 4.8.7)
14
15
Gambar 4.10.9
10. Setelah anda mengklik tombol next, selanjutnya anda akan ditanya tentang lokasi database
untuk active directory dan file Log Active Directory yang secara default diletakkan pada
direktori C:\Windows\NTDS. (Gambar 4.10.9)
Gambar 4.11.11
11. Permission compatible with pre-Windows 2000 server operating system adalah Server
compatible pada windows 2000 kebawah Permission compatible only with Windows 2000 or
Windows Server 2003 OS. Server hanya compatible pada Windows 2000 dan Windows
Server 2003. (Lihat Gambar 4.11.11).
12. Anda akan diminta untuk memasukkan password, Password disini berbeda dengan password
saat kita mengintal Windows Server 2003 karena ini merupakan password Active Directory
bukan password untuk log on. (Lihat gambar 4.12.12)
16
Gambar 4.12.12
Gambar 4.13.13
13. Maka akan tampil daftar dari input sewaktu kita menginstal tadi, jika telah disetujui klik saja
Next.(Gambar 4.13.13)
14. Proses konfigurasi Active Directory sedang berlangsung.(Gambar 4.14.15)
Gambar 4.14.15
Gambar 4.15.16
15. Proses konfigurasi telah selesai, klik Finish untuk mengakhiri
17
18
Bab 5
Manajemen User dan Group
Gambar 5.2.2
2. Melihat daftar user
Untuk melihat daftar User, klik ilkom.ac.id(Domain) kemudian klik User (Lihat gambar 5.2.2)
Gambar 5.1.3
19
20
OU(Organization Unit)
Organization Unit atau lebih singkatnya biasa dinamakan OU merupakan group khusus yang
memungkinkan anda untuk mengelompokkan user dan device. Apa gunanya mengelompokkan user
dan device kedalam kelompok-kelompok yang berbeda?
Pertama:
Anda bisa mendelegasikan hak akses atas group tersebut kesatu orang yang diberikan tanggung
jawab. Contohnya, Anda membuat OU untuk acounting, kemudian menager accounting diberikan
hak administrasi untuk OU accounting. Jadi ketika suatu saat ada staff accounting yang meminta
perubahan password atau apalah maka menager accounting bisa melakukannya tetapi ia hanya
mempunyai hak atas devisi accounting saja tidak untuk devisi yang lain.
Kedua:
Anda bisa mengelompokkan devisi marketing dalam OU yang sama yaitu OU marketing dan anda
dapat menjalankan aturan-aturan khusus terhadap OU tersebut melalui Group Policy. Dan bagi user
account-nya yang terdapat didalam OU marketing, maka akan terkena aturan yang dibuat untuk OU
marketing tersebut.
Agar lebih jelasnya mengenai OU(Organization Unit), ikutilah langkah-langkah dibawah ini.
Gambar 5.2.4
2. Pada Dialog name, ketik Kampus_A dan diakhiri dengan mengklik OK Pada contoh ini,
kampus_A sebagai OU(Organisasi Unit) yang baru dibawah naungan domain ilkom.ac.id.
21
Gambar 5.4.5
Gambar 5.4.6
Pada contoh ini, Teknik Komputer merupakan OU (Organisasi Unit) yang baru dibawah naungan
OU Kampus_A.
22
Gambar 5.1.7
2. Masukkan Networking sebagai group name, pada Group scope pilih Universal dan pada
Group type pilih Distribution. Klik OK. (Gambar 5.2.8)
Gambar 5.2.8
23
Gambar 5.3.9
Note:
Security group yaitu group yang memberikan izin-izin akses ke sumber daya(resources) seperti file
dan printer. Distribution Group untuk hal yang tidak ada hubungan dengan keamanan(security)
Tapi keduanya bisa digunakan pada distribusi email
4. Untuk memasukkan user ke group laboratory yang sudah kita buat tadi, klik kanan group
laboratory dan klik Properties. (gambar 5.4.10)
Gambar 5.4.10
24
Gambar 5.5.11
6. Maka akan muncul dialog Select User,contact or computers. Klik tombol Advanced/Find
Now. Setelah daftar tampil, pilih user yang akan dimasukkan ke dalam group
Laboratory kemudian klik OK
Gambar 5.6.12
25
26
Gambar 5.2.13
Gambar 5.2.14
Ini berarti kita memasukkan Group Laboratory (Global Group) menjadi bagian dari Group
Networking(Universal Group).
27
Gambar 5.1.15
Gambar 5.2.16
2. Masukkan First name yang akan dibuat, Initials jika perlu, last name, full name dan User Log
on name. (lihat gambar 5.2.16)
28
3. Masukkan password yang akan dibuat dan jangan lupa memasukkan Confirm Password.
Disini terdapat 4 macam Cek Box, apa fungsi dari masing-masing Cek box ini?(Gambar
5.3.17)
Gambar 5.3.17. Untuk saat ini, kita belum mengisikan password logon, jadi biarkanlah saja
kosong
User must change password at next log on
Artinya setelah user melakukan log on pertama kali dengan user name dan password yang
anda berikan ia akan diharuskan untuk mengganti passwornya sendiri.
Acount is disable
Digunakan untuk menon-aktifkan user acount sehingga tidak bisa digunakan untuk login.
Tanpa anda harus mengapusnya.
29
Artinya : Minimal password terdiri dari 7 karakter, sedangkan yang kita inputkan tadi hanya terdiri
dari 6 karakter. Untuk itulah disini kita akan melakukan sedikit perubahan pada jumlah karakter
password. Misalnya minimal 3 karakter atau lainnya. Untuk mengubahnya, lakukan trik berikut:
Mengubah Jumlah Karakter password pada User Acount
1. Klik Start/Administrative Tools/Domain Security Policy
2. Pada Dialog Default Domain Security Setting klik Acount Policy/Possword Policy/Klik 2 kali
Minimum password length(gambar 5.2.19), rubah nilainya menjadi 3 characters. (Lihat gambar
5.2.20)
Gambar 5.2.19
Gambar 5.2.20
Setelah semuanya selesai, klik OK
8. Memindahkan Users
1. Klik kanan pada User acount, Lalu pilih Move... (lihat gambar 5.1.21)
30
Gambar 5.1.21
2. Sorot salah satu Group tempat dimana user acount akan kita pindahkan, lalu klik OK. (Lihat
gambar 5.2.22)
Gambar 5.2.22
9. Menambahkan Informasi pada Users
1. Klik kanan pada User acount, Lalu pilih Properties (lihat gambar 5.1.23)
Gambar 5.1.23
Gambar 5.1.24
10. Menghapus User Acount
1. Buka kotak utama menu Active Directory User and Computers
2. Pada console tree klik ganda folder User atau OU dimana user tersebut berada
3. Klik kanan ikon user tersebut dan pilih Delete. (Gambar 5.3.25)
Gambar 5.3.25
31
32
Bab 6
Setting IP Address
Untuk setting TCP/IP, anda harus masuk kelingkungan internet protocol(TCP/IP) Properties
melalui desktop dan pilih icon MyNetwork Place. Untuk mudahnya, klik saja icon yang ada
ditaskbar sebelah kanan atau dapat juga melalui menu Start/All Program/Control Panel/Network
Connection/Properties.
33
Gambar 6.b.2. Setting TCP/IP melalui Internet Protocol properties melalui DHCP Server
34
Bab 7
DHCP(Dynamic Host Configuration Protocol)
DHCP adalah layananan yang secara otomatis memberikan IP kepada komputer yang
memintanya. Komputer yang meminta IP Address disebut DHCP Client dan komputer yang
memberikan IP Address disebut DHCP Server.
Dengan demikian seorang administrator tidak perlu lagi memberikan IP Address secara menual
tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server. IP Address diberikan bersama
dengan subnet mask dan default gateway. IP Address dipinjamkan dalam masa waktu tertentu yang
disebut dengan lease periode. Bisa dalam hitungan hari, jam atau menit.
35
4. Beri tanda Cek pada Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Klik OK... (gambar
7.4.3)
36
Gambar 7.4.6. Komoputer akan meminta IP Address yang Static( tetap). Jika tampil seperti ini,
klik saja Ok kemudian masukkan IP Address static terlebih dulu.
Gambar 7.4.7Kotak Dialog yang menyatakan instalsi komplit dan Klik Finish untuk
mengakhirinya.
1. Membuat Scope
37
Gambar 7.3.11 Memberi nama scope baru untuk DHCP Server anda
38
39
Gambar 7.3.13 Jika perlu anda juga dapat membuat Scope baru diluar Scop yang kita buat tadi,
tetapi jika tidak perlu anda juga bisa mengosongkan Setting ini.
Gambar 7.3.14 Anda juga bisa menentukan lamanya IP Address untuk direset untuk tiap masingmasing Client
4. Pilih No, I will configure these options later. Artinya anda bisa mengkonfigurasi DHCP
dilain waktu. (Lihat gambar 7.3.15)
40
Gambar 7.3.16 Kotak dialog yang menyatakan instalasi komplit dan klik Finish untuk
mengakhirinya.
4. Mencegah IP Konflik
Masalah yang akan timbul jika anda memanfaatkan fasilitas DHCP adalah adanya IP yang
konflik. IP konflik terjadi ketika 2 komputer menggunakan 2 IP Addres yang sama.
Apa penyebabnya?
Contoh ketika kita sedang belajar Windows 2003 kemudian mencoba-coba menginstal DNS Server
yang meminta anda memasukkan alamat IP Static.
Penyebab kedua adalah ketika DHCP anda mati, kemudian anda segera menginstal lagi DHCP
Server yang baru dengan Scoope yang sama untuk menggantikannya. Hal ini terjadi karena DHCP
Server yang baru tidak melakukan pengecekan alamat IP berapa saja yang telah digunakan oleh
Client melaui DHCP Server yang lama. Akibatnya adalah DHCP Server baru menawarkan IP yang
sudah terpakai oleh Client sehingga terjadi IP konflik besar-besaran. Solusi anda me-restart
komputer juga tidak akan menyelesaikan masalah. Karena IP yang didapatkan dari DHCP Server
akan tetap sama Pada DHCP Server 2003 yang sangat saya sukai adalah adanya kemampuan untuk
melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum secara membabi buta menyewakan IP Address
kepada komputer yang membutuhkan. Karena hal inilah maka anda sangat-sangat disarankan untuk
menggunakan fasilitas ini. Untuk melakukan fasilitas pendeteksian sebelum DHCP server
41
menyewakan IP secara membabi buta kepada setiap client, maka anda harus melakukan sedikit
perubahan, melalui:
1. Klik tombol Start/All Program/Administrative Tools/DHCP. Klik kanan pada
nama server anda/Properties. (Gambar 7.1.17)
42
Bab 8
DNS(Domain Name System)
Sejarah DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi
informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan
di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa
repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke
setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya
dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan
kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik.
DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke
IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain,
misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di
analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk
menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host
komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh
DNS dipetakan ke IP address.
43
44
Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain
name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana
fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
45
Gambar 8.3.2
4. Beri tanda cek pada Domain Name System (DNS). Setelah selesai klik OK(gambar 8.4.3),
kemudian klik Next. (Gambar 8.4.4)
Gambar 8.4.3
Gambar 8.4.4
Gambar 8.5.6
46
47
Gambar 8.2.7
3. Biarkan saja dalam keadaan default (gambar 8.3.9), kemudian klik next
Gambar 8.3.9 Kotak Dialog New Wizard dan memilih Primary Zone
4. Klik Next lagi
Gambar 8.4.10
5. Masukkan Network ID untuk Reverse Lookup zone lalu klik Next
48
49
Gambar 8.3.15
4. Pilih Primary Zone untuk zona type kemudian klik Next. (gambar 8.4.16)
50
Gambar 8.5.17
6. Masukkan Zone name. Misalnya Asus.com kemudian klik Next. (gambar 8.6.18)
Gambar 8.6.18
7. Pilih Do not allow dynamic updates lalu klik Next lagi. (gambar 8.7.19)
Gambar 8.7.19
51
52
Gambar 8.8.20
3. Konfigurasi DNS Client
Untuk Menjadi DNS Client, masukkan IP address DNS Server pada TCP/IP Properties
Network Adapter. Setelah itu, masukkan IP Address ysng sesuai untuk client tersebut. (Gambar
8.3.21)
Gambar 8.3.21
53
Bab 9
WINS (Windows Internet Name Service)
Pada komunikasi jaringan, setiap komputer yang akan menghubungi komputer lain harus
mengetahui alamat komputer yang dituju. Nama komputer yang berupa NetBIOS harus
diterjemahkan menjadi IP Address.
Pada saat kita mengubungi komputer yang lain, pertama kali yang dicari adalah nama NetBIOS
yang terdapat pada chace atau memory. Bila nama yang dicari tidak ditemukan maka komputer
akan melakukan broadcast dijaringan untuk mencari pemilik nama tersebut. Akibat yang
ditimbulkan adalah lalu lintas jaringan menjadi padat. Selain itu, broadcast juga tidak selalu bisa
melewati router untuk mencapai jaringan yang lain, walaupun ada router yang bisa melewatkan
broadcast. Sehingga dicari solusi untuk mempercepat pencarian dan penerjemahan nama tersebut.
Service yang digunakan sebagai solusi adalah WINS. WINS akan menyimpan NetBIOS name dari
komputer beserta IP Address di dalam suatu database di DC(Domain Controller). Komputer lain
yang mendaftarkan nama pada database disebut WIN Client.
54
Gambar 9.2.2.
3. Klik tab General, kemudian beri tanda cek pada Automatically update statics every.
Dengan demikian WINS di-update static berjalan setiap 10 menit atau sesuai dengan
keinginan anda.
Gambar 9.3.3.
55
4. Pada Interval tab, kita bisa mengkonfigurasi jangka waktu demana record yang terdaftar
pada database WINS diperbaharui, dihapus atau diverifikasi kembali. Jangka waktu dapat
diatur dalam satuan hari, jam atau menit.
terhadap konsistensi database WINS Server. Nilai default yang diberikan adalah setiap 24
jam sekali.
Gambar 9.5.5.
6. Pada tab Advanced anda juga bisa menset supaya WINS Server mencatat setiap aktivitas
yang terjadi pada Event Log. Tapi hal ini hanya anda lakukan jika ingin mengadakan
pengecekan terhadap kesalahan. Terlalu banyak log yang dibuat, maka bs menimbulkan
56
penurunan pd unjuk kerja system. Perminataan yang bisa ditangani untuk registrasi record
oleh WINS Server sebaiknya diset Medium saja.
Gambar 9.6.6.
3. Active Registration
WINS Server yang aktif akan menerima registrasi dari WINS Client. Record yang
terdaftar pada WINS Server antara lain adalah Name, Tiep layanan, IP Address, Status,
Versi dan masa berakhir registrasi tersebut. Record yang tidak dapat mendaftarkan diri
secara automatis akan bertanda silang pada tab status Static. Untuk lebih jelasnya
mengenai bagaimana cara mendaftarkan diri bagi komputer yang tidak dapat
mendaftarkan diri secara otomatis akan dibuat Status Mapping.
57
9.3.8 Dikotak dialog ini anad tinggal memasukkan IP Addres yang sesuai dengan IP WINS Server
anda.
4. Replication Partner
Replication Partner adalah WINS Server lain yang saling berbagi dan mereplikai data.
Kegunaan replikasi partner adalah untuk meningkatkan performance serta kehandalan server
terhadap WINS Client yang membutuhkan.
Untuk menambahkan Repilcation Partner, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Klik kanan pada Replication Partner, kemudian klik New Replication Partner. (Lihat
gambar 9.1.9).
58
59
60
Bab 10
Mengizinkan Non-Administrator(User) untuk Log on
pada PC Server
1. Klik Start/Administrative Tools/Domain Controller Security Policy.
2. Selanjutnya, klik tanda plus yang ada pada Local Policies(gambar 10.2.1)
Gambar 10.2.1. Klik tanda plus yang dilingkari dengan warna merah
kemudian klik User Rights Assigment kemudian klik 2 kali Allow log on locally.(lihat gambar
10.2.2)
61
62
Gambar 10.4.6. Maka nama User oon(Imron) tadii akan tampil pada dialog allow log on locally
5. Setelah semuanya selesai, Restart komputer anda.
Bab 11
Koneksi Client Server
Untuk menguji protokol ethernet yang diberikan, gunakan proses loopback (dalam hal ini IP
static yang diberikan untuk komputer ini adalah 192.168.10.10) dengan mengetikkan perintah ping
192.168.10.10 melalui prompt DOS hasilnya akan tampak seperti (gambar 11.1) yang menyatakan
prosedur internal dan protokolnya dalam keadaan baik.
63
sebelumnya pastikan kabel jaringan dalam keadaan terpasang dengan baik dan benar.
Caranya adalah sebagai berikut:
1. Klik tombol start/Setting/Control panel kemudian klik ganda ikon Network.
2. Terlihat protokol yang ada hanya TCP/IP, ini merupakan default yang diberikan. Jika anda
ingin menambahkan protokol lain misal IPX/SPX, klik tombol Add maka akan tampil
kotak tipe komponen jaringannya.
3.
Manufactures sorot Microsoft, kemudian pada kotak Network Protokol sorot IPX/SPXcompatible protocol lalu klik OK. Proses kembali kekotak utama Network. dengan
tambahan protokol tersebut.
4. Selanjutnya sorot client for microsoft Networks, klik Properties.
5. Klik kotak cek Log On to Windows NT domain hingga tercentang lalu pada kotak isian
Windows NT domain, ketik penamaan NetBIOS domain dari Windows Servernya. Dalam
Hal ini ilkom.ac.id (lihat bab 4 waktu instalasi AD).
6. Proses kembali ke kotak utama, Klik tab Identification. Telihat pada gambar bahwa
workstation ini juga mempunyai hubungan peer to peer(workgroup) dengan
nama
WORKGROUP. Jika anda tidak menginginkannya ganti dengan nama NetBIOS domain
dari windows Server 2003(ilkom.ac.id) lalu klik OK. Anda diminta untuk memasukkan
CD Windows 98, Ikuti prosesnya.
7. klik Yes untuk me-restart komputer
64
3. Klien Windows XP
Ini merupakan klien untuk windows server 2003 yang paling ideal diantara sistem operasi
klien yang sudah ada. Dimana user interface-nya sama dan mendukung fitur windows server 2003
termasuk remote administration, remote instalation service, universal plug and play dan lain
sebagainya. Proses koneksi klien sistem operasi windows XP profesional ke server 2003 tidak
berbeda dengan klien yang menggunakan sistem operasi windows 2000 Profesional.
65
66
67
3. Setelah dialog My Network Places tampil, klik View workgroup computers (lihat gambar
11.3.5) apabila tampil daftar dari seluruh nama komputer yang terhubung kejaringan,
artinya anda telah berhasil melakukan koneksi.
Gambar 11.3.5
4. Apabila anda mengklik tiap-tiap komputer maka akan tampil folder dan printer di komputer
tersebut yang telah di sharing (jika ada).
68
Bab 12
WEB Server
1. Instalasi Web Server
1. Klik Start/Control Panel/Add or Remove Programs.
2. Kemudian klik Add/Remove Windows Component.
3. Klik application server, kemudian klik Details... (Lihat gambar 12.3.1)
69
5. Beri tanda cek bagi program yang diperlukan. Dalam bahasan ini, kita mencoba menginstal
fasiliitas IIS secara kesuluran. Setelah selesai klik OK, OK lagi, Finish. (Gambar 12.5.3)
70
2. Membuat Website
1. Buka Internet Information Service(IIS) Manager melalui tombol Start/Administrative Tools
2. Klik kanan Web Site dan pilih New/Web Site...
Gambar 12.2.5.
3. Klik Next untuk melanjutkan
Gambar 12.3.6.
Gambar 12.4.7.
5. Masukkan IP Address dan TCP Port, klik Next untuk melanjutkan
Gambar 12.5.8.
6. Masukkan Home Directory(Path) untuk website anda lalu klik next
Gambar 12.6.9.
7. Biarkan default. Klik Next lagi
Gambar 12.7.10.
71
72
73
Gambar 12.8.11.
Gambar 12.8.12.
Pada gambar diatas terdapat website dengan description Web Server yang tadi kita buat dengan
status Running
74
Bab 13
FTP(File Transfer Protocol) Server
1. Instalasi FTP Server
1. Klik Start/Control Panel/Add or Remove Programs.
2. Kemudian klik Add/Remove Windows Component.
3. Klik Application Server, kemudian klik Details... (Lihat gambar 13.3.1)
Gambar 13.3.1
4. Pilih Internet Information Service (IIS), Kemudian klik Details... (lihat gambar 13.4.2)
Gambar 13.4.2
75
5. Beri tanda cek pada File transefer Protocol (FTP) Service. Setelah selesai klik OK, Next
kemudian klik Finish. (Gambar 13.5.3)
Gambar 13.5.3
2. Membuat FTP Site
1.Buka Internet Information Service melalui tombol Start/Administrative Tools. Pada Dialog
IIS Manager, klik kanan FTP Sites/New/FTP Site. (Gambar 13.1.4)
Gambar 13.1.4
2. Klik Next pada FTP Site Creation Wizards. (Gambar 13.2.5)
76
77
78
Bab 14
Email Server
1. Instalasi E-mail Server
Instalasi E-mail service dapat anda instal dari Windows Component di Add/Remove Program
dari Control Panel.
79
2. Maka akan tampil dialog POP3 Service seperti yang ditunjukkan pada (gambar 14.2.2)
14.4.3 Klik pada teks yang dilingkari dengan tanda merah(New Domain)
5. Isi nama domainnya dengan nama ilkom.ac.id pada windows add domain
80
81
82
14.7.11 Masukkan incoming mail server dan outgoing mail server sesuai dengan server anda
8. Isi Account name sesuai dengan nama@domain dan passwordnya kemudian klik Next.
83
Bab 15
News Server(NNTP)
New server merupakan aplikasi internet untuk internet news group atau semacam forum
diskusi di Internet. News server di Internet Information Service(IIS) 6.0 merupakan suatu layanan
berbasiskan protokol News Network Transport Protocol (NNTP) yang bekerja secara default di port
119.
Client menghubungi News/Server menggunakan New Client misalnya Outlook Express atau
program News Client lainnya.
84
15.4.4 Masukkan nama pada name, dalam hal ini nama yang digunakan adalah unsri.com
5. Isi keterangan pada Description dan isi nama pada Pretty Name. (gambar 15.5.5)
15.3.6 Klik tab News(lihat tanda yang dilingkari dengan tanda merah)
4. Klik tombol Add dan pilih News.
5. Isi nama anda pada Display Name kemudian klik Next untuk melanjutkan.
85
86
87
Bab 16
Printer
1. Klik tombol Start/Control panel/ printers and Faxes/Add Printer
2. Setelah dialog Add Printer Wizard tampil, klik Next..
Gambar 16.2.1
3. Pada Local or Network Printer, pilih opsi Local printer attached to this computer dan
hilangkan tanda cek pada Automatically detects and install my Plug and Play Printer.
Kemudian klik Next. (gambar 16.3.2).
Gambar 16.3.2
88
4. Pilih LPT1 sebagai printer port dan klik Next. (gambar 16.4.3).
Gambar 16.4.3
5. Pilih printer yang akan kita install sesuai dengan Manufactures(merek) dan Printers(seri)
yang kita miliki. (gambar 16.5.4).
Gambar 16.5.4
6. Pada kotak dialog Printer name ikuti nama yang menjadi default atau nama lain yang anda
kehendaki. Pada Do you want to use this perinter as the default printer? biarkan pada opsi
Yes. (gambar 16.6.5).
89
Gambar 16.6.5
7. Di kotak Share name, berikan nama yang direkomendasikan atau nama lain yang kita
kehendaki. (gambar 16.7.6)
Gambar 16.7.6
8. Pada kotak dialog Location, masukkan lokasi printer berada dan komentar tentang printer
ini. Informasi ini nantinya akan tampil di Active Directory(AD), klik Next lagi untuk
melanjutkan. (gambar 16.8.7)
Gambar 16.8.7
9. Pilih No untuk Print Test Page, klik Next
90
Gambar 16.9.8
Gambar 16.10.9
11. Ulangi langkah- langkah diatas untuk menambahkan sebuah printer lagi, pada
Manufactures pilih Epson dan pada Printers Epson T-1000. Klik Next 3 kali.
Gambar 16.11.10
12. Masukkan Location dan Comment seperti diatas kemudian klik Next.
91
Gambar 16.12.11
13. Lanjutkan hingga prosesnya selesai kemudian tutup seluruh windows.
Memindahkan Printers didalam Active Directory
1. Buka
View
dan pilih
Gambar 16.1.12
2. Klik nama domain(ilkom.ac.id) kemudian klik tanda plus pada OU Domain Controller,
dilanjutkan dengan mengklik nama komputernya(DC1). Maka dipanel sebelah kanan akan
terlihat printer yang kita install tadi.
Gambar 16.2.13
3. Pilih salah satu printer, klik kanan dan pilih Move. (gambar 16.3.14)
92
Gambar 16.3.14
4. Pada kotak dialog Move, pilih OU Teknik komputer, ini berarti kita memindahkan
printer Epson dari DC1 menjadi member dari OU Teknik komputer. Klik OK
Gambar 16.4.15
5. Ulangi langkah sebelumnya untuk printer Cannon. Pilih OU Komputerisasi Akutansi lalu
klik OK. (gambar 16.5.16)
Gambar 16.5.16
6. Di Active Directory Users dan Computers terlihat bahwa kedua printer sekarang sudah
menjadi member dari OU Teknik komputer dan Komputerisasi akutansi.
Gambar 16.6.17
Gambar 16.6.18
93
94
Bab 17
Group Policy
Group policy bisa anda bayangkan sebagai peraturan-peraturan yang harus dijalankan.
Peraturan ini seperti menjalankan script tertentu setiap logon/off, startup/shutdown, kompleksitas
password dan lain-lain.
Kini anda telah mempunyai peraturan dan pertanyaan selanjutnya adalah, peraturan ini harus
anda terapkan kepada siapa? Kepada user langsung dong.. Salah, anda tidak dapat menerapkan
group policy langsung ke user! Lalu?ya namanya juga group, jadi diterapkan kepada group.
Ternyata juga tidak. Anda juga tidak dapat menerapkan group policy untuk group. Anda hanya bisa
menerapkan yang sudah anda buat ke Site, Domain dan OU(Organization Unit).
Sebenarnya group policy juga sudah ada pada sistem operasi windows 2000 dan windows XP.
Policy ini disebut sebagai Local GPO(Group Policy Objects). Jadi, jika anda menerapkan suatu
GPO pada OU Teknik Komputer maka semua user yang ada di OU Teknik Komputer tadi akan
terkena semua peraturan yang kita buat untuk OU Teknik Komputer tadi.
Group Policy editor terdiri dari 2 macam konfiguration, yaitu:
Computer configuration
User configuration
Dimana computer configuration merupakan konfigurasi untuk sebuah komputer tersebut dan
wajib berlaku bagi siapapun yang menggunakan komputer tersebut. Sedangkan user configuration
berlaku untuk user yang dikenakan GPO tersebut. Tidak peduli user tadi mau log on dari komputer
manapun karena peraturan yang dibuat tadi akan tetap berlaku.
Keduanya ini dijalankan pada saat yang berbeda. Computer konfiguration dijalankan ketika
sebuah komputer dihidupkan(Start up). Sedangkan user configuratioan dijalankan ketika user log on
ke jaringan.
Anda hanya bisa menggunakan GPO untuk mengatur komputer windows 2000, windows XP,
dan windows server 2003. GPO tidak akan dijalankan oleh komputer pada windows versi
sebelumnya seperti windows 95, windows 98, windows ME dan lain-lain yang masih menggunkan
system policy.
Membuat GPO pada OU Teknik Komputer:
1. Buka Active directory users and computers kemudian klik kanan OU Teknik Komputer
kemudian pilih properties.
2. Maka akan muncul kotak dialog properties dari Teknik Komputer, klik tab Group Policy
kemudian klik tombol New
95
17.2.1
3. Maka akan tampil group poilicy object yang baru. ubah dengan nama GPO Teknik
Komputer Policy, kemudian klik tombol Edit
17.3.2
4. Maka akan tampil dialog group policy editor.
96
97
Gambar 17.2.6
3. Klik Start/Administrative Tools/Distributed File System
98
4. Setelah Dialog Distributed File System tampil, klik kanan pada Distributed File System
lalu pilih New Root... (lihat gambar 17.4.7)
Gambar 17.4.7
5. Maka akan tampil dialog Wizard yang akan menuntun anda dalam melakukan instalasi.
Klik Next untuk melanjutkan...(gambar 17.5.8)
Gambar 17.5.8
6. Selanjutnya anda akan dihadapkan dengan pertanyaan tentang type Root yang ingin anda
instal. Dalam hal ini, pilih saja opsi Domain root. (gambar 17.6.9). Klik Next...
Gambar 17.6.9
7. Klik Next lagi saja untuk melanjutkan. (gambar 17.7.10)
Gambar 17.7.10
8. Masukkan nama server anda. Kemudian klik Next lagi. (gambar 17.8.11)
Gambar 17.8.11
9. Selanjutnya memasukkan nama root yang kita buat tadi. Klik Next (gambar 17.9.12)
Gambar 17.9.12
10. Tampak pada domain kita \\DC\Packages dalam kondisi Enable. (gambar 17.10.13)
99
100
Gambar 17.10.13
Setelah langkah dalam mengkonfigurasi root packages selesai, selanjutnya tugas kita adalah
menentukan OU mana yang akan kita kenakan policy atau group mana yang akan kita kenakan
policy.
1. Klik Start/Administrative Tools/Active Directory User and Computers
2. Klik kanan OU Kampus B lalu pilih Properties (Lihat gambar 17.2.14)
Gambar 17.2.14
3. Maka akan tampil properties dari OU Kampus B. Kemudian klik tab Group Policy lalu
klik button New. (lihat gambar 17.3.15)
101
Gambar 17.3.15
4. Rubahlah nama New Group Policy Object menjadi packages Office OU kampus B,
kemudian klik tombol Edit(Gambar 17.4.16)
Gambar 17.4.16
5. Pada Dialog Group Policy Object Editor klik User configuration/Software Instalation
kemudian klik kanan dan pilih Properties (Gambar 17.5.17)
102
Gambar 17.5.17
6. Pada Default packages location, ketikkan \\DC1\Packages. (gambar 17.6.18), lalu pada
Instalation User Interface options pilih options Maximum kemudian klik OK Note: DC1
merupakan nama komputer server. Dan Packages merupakan nama folder yang kita
sharing tadi dimana terdapat packages dari master Office XP
Nama komputer
Gambar 17.6.18
103
7. Selanjutnya klik kanan lagi software instalation pilih New/Package... (Lihat gambar 17.7.19)
Gambar 17.7.19
8. Lakukan blok pada semua pilihan yang ada difolder Packages on Dc1, kemudian klik
Open..(lihat gambar 17.8.20)
Gambar 17.8.20
9. Pada Dialog Deploy Software, pilih opsi Assigned artinya apabila user mengklik icon
office yang ada di start menu, maka office tadi akan terinstal secara automatis di komputer
user tersebut. (Gambar 17.9.21)
104
Gambar 17.9.21
10. Setelah anda klik OK maka akan tampil di Dialog Group Policy Object Editor File yang
kita virtual tadi. Lihat pada gambar yang ada dilingkaran merah. (gambar 17.10.22)
Gambar 17.10.22
11. Restart komputer dan Log of sebagai user Kampus B, ingat bukan sebagai Adminstrator!
Setelah Log in sebagai user, klik saja salah satu icon Office pd start menu yang akan
kita instal.
Catatan:
Untuk dapat melakukan langkah diatas, program yang akan anda instal tersebut haruslah
memiliki file setup yang berformat .MSI. Jika pada program yang akan anda lakukan instalasi
melalui server ini tidak terdapat file setup yang berformat *.MSI Maka anda harus mengconvert file
setup-nya menjadi berformatkan *.MSI. Program yang dapat melakukan hal ini dapat anda
download melalui situs www.ondemandsoftware.com
Dalam buku ini, saya tidak menjelaskan secara keseluruhan tentang fungsi dari masing-masing
setting GPO ini. Tetapi jika anda ingin mengetahui lebih jauh tentang Setting GPO ini, anda dapat
melihatnya pada situs: http://www.microsoft.com/windowsserver2003/gpmc/default.mspx
105
Bab 18
Back Up or Restore Active Directory dan Instalasi AD melalui media
back up
1. Back Up or Restore Active Directory
1. Klik Start/All Programs/Accessories/System Tools/Backup
106
107
Gambar 18.6.6 Dialog yang menyatakan bahwa anda telal selesai melakukan instalasi
2. Instalasi Active Directory melalui Media Back up
Suatu hari, anda diserahi tugas untuk melakukan instalasi Domain Controller di daerah yang
jauh dan terhubung dengan koneksi WAN ke kantor pusat, anda pun membawa sebuah CD sistem
operasi windows 2003. Sesampainya dilokasi anda memasukkan CD kemudian melakukan instalasi
kemudian mengetikkan dcpromo. Apa yang terjadi? Pada saat domain anda terhubung dengan
domain kantor pusat, berapa lamakah proses replikasi Active Directory terjadi? Bersenangsenanglah dihotel jika anda cukup beruntung tinggal dihotel yang nyaman karena proses replikasi
AD bisa memakan waktu berhari-hari. Jika menggunakan koneksi yang jelek seperti kebanyakan
koneksi yang ada di Indonesia?
Database active ditrectory pada domain baru di windows 2003 saja telah menggunakan sekitar
25 MB, dan tentu saja akan lebih besar lagi jika anda telah menambahkan user account, program
dan lain sebagainya. Sebagai informasi, database Active Directory (NTDS.DIT) yang mencapai
ukuran 1-2 GB adalah hal yang biasa.
Berterima kasihlah kepada windows 2003 karena menunggu proses replikasi hanya merupakan
cerita lama pada windows 2000. Pada windows 2003, microsoft telah membuat fiture baru yang
memungkinkan untuk melakukan proses repliksi dengan active directory yang telah di-backup
terlebih dahulu. Dengan fitur ini anda tidak perlu lagi menunggu lama lagi proses replikasi pada
saat menginstal Domain Controller yang terhubung oleh koneksi WAN yang mahal dan lambat.
Untuk mem-back up Active directory, gunakanlah program backup apapun yang anda miliki
yang mempunyai kemampuan untuk mem-back up AD atau gunakanlah program backup bawaan
dari windows. Perlu anda ingat, jika anda menginkan instalasi melalui media backup, pada saat
mengetikkan dcpromo, anda harus memasukkan parameter /adv atau lengkapnya dcpromo
/adv supaya windows mengetahui bahwa anda menginkan sinkroisasi dari media backup. (Lihat
gambar 19.1)
108
109
110
Dafar Pustaka
1. Ir.Sudantha Wirijaya, STJ Windows NT Server 4.0, PT Elexmedia Komputindo, 1998.
2. Ir. Sudantha Wirijaya, Microsoft Windows 2000 Server, PT Elexmedia Komputindo, 2002
3. Tutang, 1996. Materi Pelatihan LAN(Local Area Network), Puslitbang Bioteknologi-LIPI.
4. Patrick T. Campbell, 1996. Jaringan di kantor kecil. 1997. Elexmedia Komputindo, Jakarta
1997
5. Tutang, 2000. Melangkah dengan Microsoft Windows Meillenium Edition, Medikom
Pustaka Mandiri, Jakarta.
6. Depdiknas, 2000. Materi Pelatihan pengolahan Laboratorium Komputer
7. Tutang dan Kodarsyah, 2000. Instalasi dan konfigurasi Windows 2000 Server, Medikom
pustaka Mandiri, Jakarta
8. Tutang dan Kodarsyah, 2000. Belajar Jaringan Sendiri, Medikom Pustaka Mandiri. Jakarta
9. Tutang, 2002. Beralih ke Windows XP. Datakom Lintas Buana, Jakarta
10. http://www.microsoft.com/technet/default.mspx
11. http://www.jasakom.com/sto
12. Serta sumber dari saya ikut workshop, pembelajaran pada masa perkuliahan dan
pengalaman pribadi yang saya alami