BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab 6 ini akan disajikan pembahasan yang meliputi interpretasi dan
pembahasan hasil penelitian, keterbatasan penelitian.
A. Interpretasi dan Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pengendalian
Gula Darah
Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebanyak 14 responden
(37,8%) memiliki dukungan keluarga yang baik dengan kepatuhan
pengendalian gula darah yang baik. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan
pengendalian gula darah (p value 0.071, : 0.05).
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Susanti tahun 2013
menunjukkan bahwa dari 25 responden 40% memiliki dukungan keluarga
baik dan tingkat kepatuhan patuh. Ada 60% dari responden yang
mempunyai tingkat kepatuhan patuh tetapi memiliki dukungan keluarga
kurang. Dari 25 responden 20% mempunyai tingkat kepatuhan patuh dan
80% tidak patuh. Setelah dilakukan uji statistik wilcoxon dengan SPSS
yang berdasarkan taraf kemaknaan 0,05 didapatkan = 0,10 dan >
yang artinya dapat dibuktikan bahwa dukungan keluarga tidak dapat
meningkatkan kepatuhan pengendalian gula darah pada pasien Diabetes
Mellitus tipe 2 di Ruang Rawat Inap RSUD Kediri.
Dukungan keluarga merupakan bagian dari penderita yang paling
dekat dan tidak dapat dipisahkan. Penderita akan merasa senang dan
74
75
Darah
Hasil penelitian menggambarkan bahwa sebanyak 14 responden
(37,8%) memiliki efikasi diri yang baik dengan kepatuhan pengendalian
gula darah yang baik. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara efikasi diri dengan kepatuhan pengendalian gula darah (p
value 0.140, : 0.05).
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Setiadi tahun 2012
diketahui bahwa keyakinan diri baik pada lansia yang patuh minum obat
jumlahnya 12 orang (26,7%). Lansia dengan keyakinan diri kurang baik
dan patuh minum obat jumlahnya 6 orang (13,3%). Lansia dengan
keyakinan diri baik namun tidak patuh minum obat jumlahnya 5 orang
(11,1%). Lansia dengan keyakinan diri kurang baik dan tidak patuh
minum obat sebanyak 22 orang (48,9%).
Hasil analisis diperoleh nilai Chi-Square sebesar 10,651 dengan
nilai p-value sebesar 0,13 atau hal ini berarti nilai P-value < (0,05)
dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara keyakinan diri dengan
kepatuhan minum obat.
Dengan demikian hipotesis penelitian ini yang menyatakan bahwa
tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan
76
dalam Ariani
seseorang
akan
kemampuannya
untuk
memonitor,
77
DM, disamping itu pula tingkat kepatuhan pengendalian gula darah pada
pasien DM tipe 2 tidak hanya dipengaruhi oleh efikasi diri saja tetapi
terdapat
beberapa
faktor
yang
mempengruhi
tingkat
kepatuhan
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki berbagai keterbatasan antara lain:
1. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini seperti kuesioner efikasi diri
menggunakan kuesioner yang berasal dari luar negeri yang kemudian
diadobsi dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh peneliti terdahulu,
sehingga peneliti sekarang kesulitan untuk mencari sumber asli kuesioner
tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan perbedaan penafsiran terhadap
pernyataan-pernyataan kuesioner yang tidak sesuai dengan kultur dan
budaya pasien DM tipe 2 di RSUD Karawang.
78
asuhan
keperawatan
khususnya
dalam
kepatuhan
79
enhancement
yaitu
mengkaji
pasien
untuk
mengenal
dan
mendiskusikan
pikiran
dan
perasaannya,
80
Coping
enhancement
didefinisikan
sebagai
tindakan
yang
dorong
pasien
untuk
mengidentifikasi
kekuatan
dan
2. Pendidikan Keperawatan
Hasil
penelitian
ini
dapat
menambah
khasanah
keilmuan
81