USULAN TEKNIS
IV - 1
USULAN TEKNIS
IV - 2
TAHPENDAHULUAN
SPMK
Laporan
Survey
Pendahuluan
TAHAP AKHIR
Rencana
Analisa struktur
Geometrik
gravitasi dan dinamis
Jembatan
- Administrasi
Proyek
- Mobilisasi
Personil
- Penyusunan
Rencana
Kerja
- Persiapan
Fasilitas
Survey
Pendahuluan
Diagram IV-1
Skema Tahapan Pekerjaaan
TAHAP PRA-RANCANGAN
Finalisasi
bentang
jembatan
Finalisasi
Rencanaan detail
Diskusi
material
Metode
Penyusunan
dengan
struktur
ataskonstruksi
Survey Lapangan
- Topografi
- Hidrologi
Geoteknik
/
Geologi
- Lalu Lintas
laporan
BPKS
akhir
dan
Perencanaan
detail
perencanaa
Instansi/ bangunan
fasilitas
Prakiraan
npelengkap
terkait
dimensi
struktur atas
jembatan
Penyusunan
Penyusunan
Diskusi
spesifikasi khusus
dokumen
dengan
Perhitungan
tender
BPKS
dan
pondasi
-Instansi
Rincian volume
jembatan
- terkait
Rincian RAB
Estimasi
biaya
Pembuatan
gambar
kerja dan detail-detail
khusus
Penyusunan
spesifikasi
umum
Perencanaan dimensi
dan pembesian
struktur atas dan
Lapora
n Hasil
Survey
Diskusi
dengan
BPKS
Diskusi
dengan
BPKS
Kompilasi
dan Analisa
Data
Perbaikan
Tidak
Diskusi dengan
BPKS
Alternatif
Design
Bentang
jembatan
Altarnatif
struktur
atas
Altarnatif
struktur
bawah
-Pemilihan
Perbaikan
Review
Alternatif
Design
ya
ya
USULAN TEKNIS
IV - 3
Tidak
USULAN TEKNIS
IV - 4
Diagram IV-2
Rencana Kerja Survey Pendahuluan
Meninjau Rencana
Lokasi Jembatan
- Diskusi dengan Pimpro
- Menyiapkan kelengkapan
administrasi untuk
keperluan survey
Laporan Survey
Pendahuluan
Diskusi dan
mengumpulkan
informasi dari
instansi-instansi
terkait
Kesimpulan sebagai
arahan pekerjaan
selanjutnya
Presentasi / Diskusi ke
PPK Jasa Konsultan
SatKer PKPBPBS
b. Survey Topografi
A. Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan
data koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana
jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta
topografi dengan skala 1 : 1000 yang akan digunakan untuk
perencanaan geometrik jalan, serta 1 : 500 untuk perencanaan jembatan
dan penanggulangan longsoran.
B. Lingkup Pekerjaan
a. Pemasangan patok-patok
Patok-patok BM harus dibuat dari beton dengan ukuran 10 x 10 x 75
cm atau pipa pralon ukuran 4 inci yang di isi dengan adukan beton
dan di atasnya dipasang neut dari baut, ditempatkan pada tempat
yang aman, mudah terlihat. Patok BM dipasang setiap 1 (satu) km
dan pada setiap lokasi rencana jembatan dipasang minimal 3,
masing-masing 1 (satu) pasang, di setiap sisi sungai/alur dan 1
(buah) disekitar sungai yang posisinya aman dari gerusan air sungai.
Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang tampak di
atas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi lambang
Prasarana Wilayah, notasi dan nomor BM dengan warna hitam.
USULAN TEKNIS
IV - 5
USULAN TEKNIS
IV - 6
Lebar Koridor
(m)
75 + 75
75 + 75
50 (luar) + 100
(dalam)
Interval
(m)
Jalan baru
50
25
25
Interval (m)
Jembatan /
Longsoran
25
25
25
C. Persyaratan
1. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur (apabila menggunakan alat
Konvensional)
Sebelum melakukan pengukaran, setiap alat ukur yang akan
digunakan harus diperiksa dan dikoreksi sebagai berikut :
a. Pemeriksaaan theodolit
Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo
tabung.
Sumbu 11 tegak lurus sumbu 1.
Garis bidik tegak lurus sumbu II
Kesalahan kolimasi horizontal = 0.
Kesalalian indeks vertikal = 0.
USULAN TEKNIS
IV - 7
b.
Pengamatan Matahari
Dasar perhitungan pengamatan matahari harus mengacu
pada tabel almanak matahari yang diterbitkan oleh Direktorat
Topografi TNT-AD untuk tahun yang sedang berjalan dan
harus dilakukan di lokasi pekerjaan
Pengamatan Koordinat
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, antara
pengamatan matahari yang satu dengan pengamatan
berikutnya. Koreksi sudut tidak boleh diberikan atas dasar
nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan panjang kaki
sudut (kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi
yang lebih besar), dan harus dilakukan di lokasi pekejaan.
USULAN TEKNIS
IV - 8
Tujuan
B.
Lingkup Pekerjaan
1. Penyelidikan Geologi
Penyelidikan meliputi pemetaan geologi permukaan detail dengan peta
dasar topografi skala 1:250.000 s/d skala 1:100.000. Pencatatan kondisi
geoteknik disepanjang rencana trase jalan untuk setiap jarak 500 1000 meter dan pada lokasi jembatan.
a. Penyelidikan lapangan
Meliputi pemeriksaan sifat tanah (konsistensi, Jenis tanah, warna,
perkiraan prosentase butiran kasar/halus) sesuai dengan Metoda
USCS.
b. Pemetaan
Jenis batuan yang ada disepanjang trase jalan dipetakan, batasbatasnya ditetapkan dengan jelas sesuai dengan data pengukuran
untuk selanjutnya diplot dalam gambar rencana dengan skala
1:2000 ukuran A3. Pemetaan mencakup jenis struktur geologi yang
ada antara lain : sesar/patahan, kekar, perlapisan batuan, dan
perlipatan.
Lapukan batuan dianalisis berdasarkan pemeriksaan sifat
fisik/kimia, kemudian hasilnya diplot di atas peta geologi teknik
termasuk didalamnya pengamatan tentang : gerakan tanah, tebal
pelapukan tanan dasar, kondisi drainase alami, pola aliran air
permukaan dan tinggi muka air tanah, tata guna lahan, kedalaman
(apabila rencana trase jalan tersebut harus melewati (daerah rawa).
2. Penyelidikan Geoteknik
Kegiatan penyelidikan geoteknik meliputi :
a. Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji
USULAN TEKNIS
IV - 9
d.
USULAN TEKNIS
IV - 10
ASTM D 4719, untuk jalan baru atau pelebaran jalan lebih dari
satu lajur maka dilakukan pengeboran setiap interval 1 Km.
e. Pengujian Kompaksi Batu Gamping
Suatu studi untuk menilal kelayakan batu gamping sebagai
bahan timbunan dilakukan dengan memperhatikan :
Perilaku pemadatan laboratorium.
Persyaratan material untuk timbunan termasuk yang berkaitan
dengan kekuatan dan konsistensi material.
Sifat kimia yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan dan air
terhadap durabilitas kinerja timbunan.
f. Sondir (Pneutrometer Static)
Sondir dilakukan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah
keras, menentukan lapisan-lapisan tanah berdasarkan tahanan
ujung konus dan daya lekat tanah setiap kedalaman yang
diselidiki, alat ini hanya dapat digunakan pada tanah berbutir
halus, tidak boleh digunakan pada daerah aluvium yang
mengandung komponen berangkal dan kerakal serta batu
gamping yang berongga, karena hasilnya akan memberikan
indikasi lapisan tanah keras yang salah.
Ada dua macam alat sondir yang digunakan
1. Sondir ringan dengan kapasitas 2,5 ton
2. Sondir berat dengan kapasitas 10 ton
Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20
cm, pekerjaan sondir dihentikan apabila pembacaan pada
manometer berturut-turut menunjukan harga >150 kg/cm 2, alat
sondir terangkat keatas, apabila pembacaan manometer belum
menunjukan angka yang maksimum, maka alat sondir perlu
diberi pemberat yang diletakkan pada baja kanal jangkar.
Hasil yang diperoleh adalah nilai sondir (qc) atau perlawanan
penetrasi konus dan jumlah hambatan pelekat (JHP). Grafik yang
dibuat adalah perlawanan penetrasi konus (qc) pada tiap
kedalaman dan jumlah hambatan pelekat (JHP) secarakumulatif.
Untuk jembatan bentang tunggal minimal setiap titik abutment
sedang untuk bentang jamak minimal 2 pien satu titik bor
3.
Lokasi Quarry
Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur
jembatan, maupun untuk bahan timbunan (borrow pit)
diutamakan yang ada disekitar lokasi pekerjaan. Bila tidak
dijumpai, maka harus menginformasikan lokasi quarry lain yang
dapat dimanfaatkan.
Penjelasan mengenal quarry meliputi jenis dan karakteristik
bahan, perkiraan kuantitas, jarak ke lokasi pekerjaan, serta
kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam proses
penambangannya, dilengkapi dengan foto-foto.
C.
Persyaratan
a.
Pengujian Lapangan
USULAN TEKNIS
IV - 11
Pengujian
Resistivyti
Standard Penetration
Test
termasuk
Acuan
ASTM G57 78
ASTM D1586 94
Split
Keterangan
Pada
daerah
rencana jembatan,
Spoon Sampling
harus
mencapai
kedalaman lapisan
keras
3.
Stand Pipe
AASHTO T252 84
b. Pekerjaan Laboratorium
Pekerjaan Laboratorium dilaksanakan
tercantum pada Tabel 2 berikut :
sesuai
ketentuan
yang
Pengujian
SIFAT INDEKS
Kadar air
Batas susut
Batas plastik
Batas cair
Analisa saringan
Berat jenis
Berat isi
SIFAT KUAT GESER
9.
TANAH
Direct Shear
Acuan
ASTM D 2216 92
ASTM D 427 93
ASTM D 4318 93
SK-SNI M071989F
SNI033423 1994
ASTM D 854 92
SNI17421989
SNI032813 1992
ASTM D 3080 90
Keterangan
- Fresh Condition
- oven dried 1000C
Gunakan Wet method
Fresh
sample
dengan
penjenuhan
Fresh
sample
tanpa
penjenuhan
- Fresh sample dioven 70 0C
selama
satu hari
SIFAT PEMAMPATAN
10.
11.
12.
TANAH
Swelling
ASTM D 4546 90
- Fresh Condition
- Dioven 400C dan 700C selama
satu
hari
KEPADATAN
Pemadatan
SIFAT KELULUSAN
Permeabilitas
Manual
of
Soil
Laboratory
Testing.
Gunakan metode Falling Head
USULAN TEKNIS
IV - 12
A.
Tujuan
Survey lalu lintas bertujuan untuk mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan
kendaraan rata-rata, serta menginventarisasi jumlah setiap jenis kendaraan
yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan waktu, sehingga dapat
dihitung lalu lintas harian rata-rata sebagai dasar perencanaan selanjutnya.
Untuk proyek ini survey lalu lintas hanya berdasarkan data data sekunder
saja.
e. Survey Perkerasan Jalan
A. Tujuan
Survey Perkerasan Jalan ini bertujuan untuk mengetahui data struktural
perkerasan yang ada, dengan meliputi lendutan suatu konstruksi jalan,
kekasaran jalan, daya dukung tanah dasar dan susunan/lapisan perkerasan.
Untuk proyek ini survey perkerasan jalan hanya berdasarkan data data
sekunder saja.
f. Inventarisasi Jalan dan Jembatan
A. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data secara umum
mengenai kondisi perkerasan maupun kondisi jembatan yang terdapat pada
ruas jalan yang ditinjau.
B. Lingkup Pekerjaan
a. Inventarisasi Jalan
Pemeriksaan dilakukan dengan mencatat kondisi rata-rata setiap 200 m
yang tercatat selama berkendaraan. Untuk kondisi tertentu yang
memerlukan data yang lebih rapat, interval jarak dapat diperpendek .
Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah:
1. Lebar perkerasan yang ada dalam meter.
2. Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Lasbutag,
Penetrasi Macadam dan lain - lain.
3. Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti
saluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase
samping,
jarak
pagar/bangunan
pendukung/tebing
kepinggir
perkerasan.
4. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan
lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.
b. Inventarisasi Jembatan
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai
existing jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.
Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai
berikut
1. Nama, lokasi, tipe dan kondisi jembatan.
2. Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar ruang bebas dan jenis
lantai.
USULAN TEKNIS
IV - 13
2.
3.
4.
5.
USULAN TEKNIS
IV - 14
Abutments
USULAN TEKNIS
IV - 15
BACK/PARAPET WALL
BEARING PAD
TIMBUNAN
WING
WALL
DINDING
ABUTMENT
FOOTINGS
2.
Pier
SLOPE
1:6
0.75 M
8-10 M
1M
SLOPE
1:6
0.75 M
0.75 M
USULAN TEKNIS
IV - 16
H
0.4H
0.3H
0.3H
0.7 M
0.15H
SLOPE
1:12
Untuk ratio
H
2,25
V
0.2H 0.1H
0.7 M
Single Hammer
H
0.4H
0.1H 0.2H
0.1H
Untuk 2,25
H
3 max H = 12 m
V
USULAN TEKNIS
IV - 17
Diagram IV-3
Tipe-tipe fondasi yang lazim dilaksanakan.
Fondasi
Dangkal
Fondasi
Telapak
Fondasi Lajur
Tiang Pra-cetak/
Tiang Pancang
Fondasi Tiang
Tiang Bor
Fondasi Dalam
Open Caisson
Fondasi
Caisson
Pneumatic Caisson
Jenis fondasi sangat tergantung dari kedalaman layer tanah yang akan di
pilih sebagai bearing layer. Di bawah ini adalah diagram kedalaman tanah
pendukung dengan jenis fondasi yang dapat dilaksanakan.
USULAN TEKNIS
IV - 18
Kedalaman Bearing
Layer (m)
Fondasi Dangkal
Pipa baja
Pondasi Profil H Baja
Precast
Tiang
Bore
Caisson
Open
Pneumatic
Fondasi
Jenis
Pondasi
10
20
30
40
50
> 60
Fondasi Dangkal
Fondasi Caisson
Fondasi Tiang
Defleksi horizontal dibatasi 1% dari lebar fondasi, tetapi tidak boleh lebih
dari 5 cm. Khusus untuk fondasi tiang, defleksi horizontal dibatasi tidak
lebih dari 1,5 cm. Pembatasan defleksi horizontal dimaksudkan agar defleksi
yang terjadi pada fondasi masih berada di dalam batas elastik, sehingga
stabilitas fondasi tetap terjaga.
Diagram IV-4
Alir Pemilihan Jenis Fondasi
Survey Detail
(*)
USULAN TEKNIS
IV - 19
Tidak
aplicable
B
Aplicable
C
Aplicable
D
Tidak
aplicable
Aplicable
E
Aplicable
F
Aplicable
Tidak
aplicable
Tidak
aplicable
G
Tidak
aplicable
Aplicable
G
Tidak
aplicable
Aplicable
G
Tidak
aplicable
Tidak
aplicable
Aplicable
G
Tidak
aplicable
Preliminary Desain
H
Altenatif terbaik
Altenatif tidak
terbaik
Tidak dilakukan
detail desain
Detail Desain
USULAN TEKNIS
IV - 20
USULAN TEKNIS
IV - 21
5. Suspension
Masing-masing jenis jembatan diatas mempunyai varian-varian tersendiri,
sesuai dengan material (baja, beton, composit), metode erection dan lain
sebagainya.
Tabel dibawah ini menunjukan range bentang dengan berbagai jenis jembatan.
Type
Material
Range Bentang (m)
Slab
Beton
0 12
Beton
12 210
Girder
Baja
30 300
Truss
Baja
90 550
Beton
90 130
Arch Rib
Baja
120 370
Arch Truss
Baja
240 520
Beton
90 450
Cable Stayed
Baja
90 600
Suspension
Baja
300 1400
Pemilihan Jenis Bangunan Atas harus mempertimbangkan faktor-faktor:
1. Bentuk serta sifat dari sungai
2. Karakteristik tanah / geologi
3. Volume lalu lintas
4. Keperluan navigasi
5. Kondisi iklim
6. Data-data hidrologi
7. Bahan konstruksi yang tersedia
8. Kemampuan sumber daya manusia
9. Akses ke site dan ruang kerja yang tersedia untuk pelaksanaan
10.
Maintenance
11.
Aspek Finansial
12.
Jangka waktu pelaksanaan
13.
Aspek Estetika
Untung rugi masing-masing tipe jembatan terkait dengan berbagai faktor
diatas harus dianalisis secara teliti sehingga akan menghasilkan bangunan
atas yang paling tepat untuk dilaksanakan.
Secara lebih terinci, pada lembar berikut disajikan sketsa berbagai varian
dari jenis jembatan serta tabel yang menunjukan panjang bentang untuk
masing-masing jenis jembatan. Sketsa dan tabel yang dimaksud diatas
berbagi atas baja dan beton.
USULAN TEKNIS
IV - 22
Precast Beam
Erection
Method
Simple Beam
Continuous Beam
Simple Beam
Falsework Fixed
Continuous Beam
Simple Beam
Continuous Beam
Movable
Falsework
Continuous Beam
Incremental
Launching
Continuous Girder
Cantilevering
Others
One
Hinge
Rigid
Frame
Continuous Girder
Arch
Truss
Rigid Frame
Suspended Slab Br.
Cable Stayed Br.
Suspension Br.
USULAN TEKNIS
I Beam
T Beam
Hollow Beam
T Beam
T Beam
Composite
Beam
T Beam
Slab
T Beam
Box Beam
Slab
T Beam
Box Beam
10 20
50
Span Length ( m )
100
150
200
300
Slab
T Beam
Box Beam
Box Beam
Box Beam
Box Beam
Slab
T Beam
Box Girder
20
30 40 50
60 70
80
90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190
IV - 23
200
250
500
1000
Plate Girder
Simple Truss
Continuous (Cantilever)
Truss
Langer Girder
Inversed Langer Girder
Lohse Girder
Inversed Lohse Girder
Longer Truss
Trussed Langer Girder
Nielsen Type
Arch
Cable Stayed Bridge
Suspension Bdge
USULAN TEKNIS
IV - 24
System Struktur
Concrete
Simple Span Reinforced Concrete
Beam
H =
2.
Simple
Beam
H =
3.
Span
Prestressed
Concrete
Prakiraan Dimensi
1
1
11
15
1
1
L
15
20
1
1
L
h =
40 70
1
1
12 17
1
1
40
60
H =
4.
h =
1
1
L
15 20
H =
5.
1 1
6 8
f =
d =
USULAN TEKNIS
1
L
50
IV - 25
No.
6.
System Struktur
Bridge with the traffic in the middle of
arches
Prakiraan Dimensi
1 1
L
f =
4 5
1
L
60
1
L
5
1
L
35
1
L
10
1
L
50
d =
7.
f =
d =
8.
f =
d =
B.
1.
Composite Deck
Simple beams
2.
3.
C.
1.
Steel Trusses
Simple span deck at the top chord
system
2.
3.
D.
1.
1
1
L
15 20
h =
1
1
20
25
1
1
35
50
h =
h =
1
1
8
12
h =
1
1
10 14
h =
1 1
6 7
h =
1 1
3 5
f =
1
1
L
50
60
H= 5h
1
f =
L
5
1
h =
L
20
h =
2.
Note :H
h
f
d
:
:
:
:
Tinggi
Tinggi pada tengah bentang
Tinggi parabolic
Tebal arch
USULAN TEKNIS
IV - 26
USULAN TEKNIS
IV - 27
peralatan yang dipakai dan waktu yang dipakai dalam pekerjaan serta
waktu standby (tidak dipergunakan) dan bahan yang dipergunakan.
3.
USULAN TEKNIS
IV - 28
Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan (inception report), merupakan laporan hasil
temuan awal, metodologi dan pendekatan, rencana kerja yang akan
dilaksanakan konsultan dalam menangani pekerjaan. Laporan
pendahuluan, akan diserahkan 15 (lima belas) hari kalender setelah
USULAN TEKNIS
IV - 29
b.
Laporan Akhir
Laporan ini merupakan laporan akhir detail perencanaan DED
Jembatan Kawasan Industri Balohan dengan mengakomodir semua
masukan - masukan hasil diskusi dari konsep laporan akhir dan
dilampirkan foto-foto lokasi per kegiatan. Masing masing jenis
laporan dibuat rangkap 10 (sepuluh) dan diserahkan 55 (lima puluh
lima) hari kalender setelah diterbitkan SPMK. Laporan ini secara
garis besar meliputi:
a. Buku Utama Laporan Akhir
a-1. Kompilasi Data
a-2. Gambaran Umum Kawasan Perencanaan
a-3. Kriteria perencanaan untuk setiap itrm pekerjaan yang
direncanakan
a-4. Analisa Perhitungan untuk setiap item pekerjaan yang
direncanakan.
b. Dokumen Lelang Paket Pekerjaan:
b-1. Buku 1 Syarat Pelelangan
b-2. Buku 2 Spesifikasi Teknis
b-3. Buku 3 Volume Pekerjaan
b-4. Buku 4 Gambar Rencana Teknis, yang terdiri dari
- Album Peta dan gambar ukuran A1 sebanyak 5 (lima)
eksemplar
- Ukuran A3 sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, yang berisi
gambar-gambar
c.
Umum
BPKS menurut Undang-Undang diamanatkan sebagai lembaga yang
bertugas untuk melakukan pengusahaan Kawasan Sabang. BPKS telah
dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000, sebagai
USULAN TEKNIS
IV - 30
USULAN TEKNIS
IV - 31
Paling sedikit 1,0 m antara titik paling rendah bangunan atas jembatan
dan tinggi muka air banjir rencana pada keadaan batas ultimit.
f. Perkiraan Banjir Rencana
a. Tinggi muka air banjir sesuai dengan debit banjir rencana
b. Untuk perhitungan gerusan, muka air harus merupakan banjir
rencana terendah sesuai banjir rencana
c. Untuk perhitungan arus balik, muka air harus merupakan banjir
tertinggi sesuai banjir rencana
g. Persyaratan Tahan Gempa
Pertimbangan yang harus diperhatikan dalam perencanaan tahan
gempa :
a. Resiko gerakan-gerakan
b. Reaksi tanah terhadap gempa di lapangan
c. Sifat reaksi dinamis dari seluruh struktur
h. Pokok-Pokok Perencanaan
Kriteria umum
a. Kekuatan unsur struktural dan stabilitas keseluruhan
b. Kelayanan struktural
c. Keawetan
d. Kemudahan konstruksi
e. Ekonomis dapat diterima
f. Bentuk estetika
IV.4.2.2. Tahapan Perencanaan
1. Tahap I
Mengumpulkan
informasi
yang
diperlukan
menjelaskan fungsi jembatan, geometri dan beban:
a. Lebar jembatan dan jumlah jalur
b. Lebar trotoir
c. Alinyemen jembatan
d. Geometri sungai
e. Karakteristik aliran sungai
f. Besaran-besaran tanah
g. Perlengkapan umum
h. Beb a n jemb at an
i. Jarak bebas vertikal dan horizontal
j. Bangunan atas yang tersedia
untuk
2. Tahap 2
Menggunakan informasi yang terkumpul dalam tahap 1
untuk menentukan semua hambatan geometrik pada
struktur yang diusulkan
a. Alinyemen jalan yang diusulkan
b. Persyaratan aliran keadaan batas
c. Potensi gerusan
d. Lokasi bahan pondasi dan potensi kelongsoran tebing
e. Lokasi dan lebar alur utama sungai
f. Persyaratan konstruksi dan pelaksanaan
g. Persyaratan pemeliharaan
USULAN TEKNIS
IV - 32
3. Tahap 3
Dengan kreatifitas tentukan daftar rencana alternatif
terbaik. Dalam batas hambatan geometrik yang ditentukan
dalam tahap 2, dipilih 2 atau 3 kombinasi bangunan
bawah/pondasi/bangunan atas yang memenuhi pokok
perencanaan secara baik
a. Rancangan percobaan
b. Jenis dan dimensi bangunan atas dan bangunan
bawah tipikal:
- Bangunan atas kayu
- Bangunan atas baja, komposit
- Bangunan atas beton bertulang
- Bangunan atas beton prategang
- Bangunan bawah tanah dengan pondasi langsung,
sumuran dan tiang pancang c.
Pilihan alternative
4. Tahap 4
Laksanakan analisis perencanaan sementara untuk
alternatif terbaik dari tahap 3. Rencana- rencana sementara
tersebut memberikan dimensi yang diperlukan untuk
mencapai kekuatan dan tujuan stabilitas
5. Tahap 5
Perkirakan
biaya
untuk
alternatif-alternatif
tersebut.
Perkiraan biaya tersebut digunakan untuk menentukan
alternatif (bila ada) yang ekonomis dapat diterima
6. Tahap 6
Selesaikan rencana sementara yang menghemat biaya dan
buatlah: gambar rencana, laporan perencanaan dan
perkiraan biaya yang baru
Umum
Dalam kegiatan pekerjaan konsultansi ketentuan penggunaan fasilitas
pendukung yang dijamin oleh Pemberi Tugas harus mengacu kepada
peraturan yang dikeluarkan BAPPENAS dan fasilitas pendukung harus
sesuai dengan kebutuhan dan dipengaruhi oleh durasi pekerjaan.
USULAN TEKNIS
IV - 33
USULAN TEKNIS
IV - 34