Anda di halaman 1dari 8

UAS FORENSIK

FORENSIK 1 PD 2006
Diketahui korban kecelakaan lalu lintas ke IRD
sebuah rumah sakit dengan diantar oleh
penyidik yang membawa SPVR. Korban lakilaki, usia sekitar 20 tahun, terluka akibat
kecelakaan yang terjadi antara sepeda motor
dan sepeda pancal. Korban ditemukan dalam
keadaan pingsan di tepi jalan dengan kondisi
terdapat luka memar, babras, dan terbuka
disertai patah tulang di puncak kepala dan
luka memar lengan kiri, juga luka babras
disertai patah tulang tertutup pada
pergelangan tangan. Diperiksa oleh dokter
jaga dan diputuskan untuk MRS. Dilakukan
pemeriksaan tambahan foto rontgen dan CTscan kepala, tampak patah tulang atap
disertai kerusakan jaringan otak di bawah
patahan serta di daerah atas basis cranii.
1.

Berdasarkan keadaan korban tersebut di


atas, maka hal tersebut di bawah ini
merupakan langkah awal yang harus
dilakukan oleh dokter jaga:
a. Menentukan jenis luka pada korban
b. Menentukan kemungkinan alat yang
dapat menyebabkan luka pada
korban
c. Melakukan pemeriksaan umum dan
pertolongan keselamatan pada korban
d. Menentukan derajad keparahan atau
kualifikasi luka
e. Sesegera mungkin membuatkan visum
et repertum untuk penyidik

c. Sub dural haemorhage


d. Contra coupe
e. Epidural haemorhage
4. Kerusakan jaringan otak sesuai dengan hasil
CT-scan kepala tersebut kemungkinan
dapat terjadi karena:
a. Kerusakan jaringan otak di bawah
selaput arachnoid yang rapuh
b. Terdapat pergerakan yang sejajardan
serentak dari tulangdan otak akibat
trauma
c. Kerusakan jaringan otak di bawah
selaput duramater
d. Adanya persentuhan otak dengan
permukaan dalam tulang tengkorak
yang kasar akibat trauma
e. Adanya tekanan yang keras akibat
fraktur impressi
5. Setelah dirawat di RS selama sekitar 3
minggu, didapatkan keadaan korban
meninggal dunia, maka dokter yang
merawat dapat menentukan persangkaan
sebab kematian korban adalah karena:
a. Luka memar di kepala akibat
kecelakaan lalu lintas
b. Fraktur tulang atap tengkorak
c. Luka babras pada kepala
d. Fraktur tertutup pada pergelangan
tangan korban
e. Perdarahan dan kerusakan jaringan
otak

2. Berdasarkan pemeriksaan tersebut, anda


dapat menentukan bahwa luka di kepala
akibat persentuhan atau kekerasan
tumpul. Kesimpulan tersebut didukung
oleh fakta berupa:
a. Luka terbuka terdapat di daerah yang
menonjol
b. Luka terbuka tersebut membentuk
pola tertentu yang terdapat pada kulit
korban
c. Bila luka memar pada kepala tersebut
diiris, maka tampak darah yang
mengalir
d. Ditemukan rambut terpotong di sekitar
luka
e. Adanya luka memar yang menyertai
luka babras atau terbuka di
sekelilingnya

Seorang jenazah lakai-laki, 25 tahun, PB


175cm, BB 90kg, dibawa ke kamar jenazah
oleh penyidik disertai SPVR dalam keadaan
tubuh penuh luka terbuka. Korban ditemukan
meninggal dunia dalam sebuah rumah yang
terkunci dari luar. Dilakukan pemeriksaan oleh
dokter dan ditemukan beberapa luka terbuka
di dada, punggung, dan perut, serta luka di
lengan kanan dan kiri yang tampak akibat
dari trauma benda tajam. Luka pada
punggung dan dada tersebut panjang 3,5cm,
lebar 2cm, dengan dalam 15cm. Luka pada
perut tembus ke dalam rongga peryt disertai
dengan sedikit memar di sekitar luka. Luka di
lengan dengan panjang 5cm, dalam 0,5cm.
Pada TKP ditemukan pisau yang dicurigai
sebagai alat.

3. Ditemukan kelainan yang berbeda lokasi


antara luka akibat trauma pada
puncakkepala dengan hasil pada CT-scan
kepala di atas basis cranii. Hasil ini
menunjukkan bahwa pada korban
tersebut terdapatproses berupa:
a. Sub arachnoid haemorhage
b. Intermediate coupe

6. Dokter
pemeriksa
jenazah
dapat
menentukan jenis alat yang dapat
menimbulkan luka pada tubuh jenazah
berdasarkan:
a. Lokasi luka pada tubuh jenazah yang
bersangkutan
b. Kecurigaan luka tentamina suicide
pada lengan korban

UAS FORENSIK
FORENSIK 1 PD 2006
c. Luka yang dalam dan lebar
d. Luka dengan tepi rata tanpa jembatan
jaringan
e. Luka memar di sekitar luka terbuka
7. Dari pemeriksaan TKP yang dilakukan oleh
penyidik ditemukan 3 pisau yang dicurigai
sebagai penyebab luka. Berdasarkan
pemeriksaan luka, maka dokter dapat
menentukan ukuran pisau tersebut adalah:
a. Lebar 4 cm, pajang 14 cm
b. Lebar 2,5 cm, pajang 17 cm
c. Lebar 3,5 cm, pajang 20 cm
d. Lebar 3,5 cm, pajang 15 cm
e. Lebar 3 cm, pajang 12 cm
8. Bila kesimpulan dalam visum anda
mencantumkan bahwa jenazah tersebut
meninggal karena perdarahan, maka
didukung
oleh
fakta
ditemukan
perdarahan sebesar:
a. Kurang dari 1200 cc
b. Minimal 1400 cc
c. 1300-1400 cc
d. 1200-1300 cc
e. Maksimal 1400 cc
9. Berdasarkan letak luka akibat trauma
tajam pada lengan bawah korban tersebut
di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis
luka tersebut dapat terjadi akibat proses:
a. Tentamina suicide
b. Bacokan
c. Iris
d. Tangkisan
e. Retak
10. Berdasarkan keadaan jenazah tersebut di
atas dan setelah dilakukan pemeriksaan,
maka dapat disimpulkan bahwa cara
kematian jenazah tersebut akibat:
a. Perdarahan
rongga
dada
(hematothorax)
b. Bunuh diri
c. Pembunuhan
d. Trauma organ dalam thorax
e. Kecelakaan
Ditemukan seorang laki-laki telah maninggal
dunia di tepi sungai kecil di sawah.
Berdasarkan pemeriksaan TKP oleh penyidik,
diketahui bahwa sepanjang tepi sungai
terdapat kabel listrik yang digunakan untuk
melindungi aliran irigasi dan saksi mata
mengatakan pada saat yang bersamaan turun
hujan deras disertai petir. Jenazah ditemukan
tanpa menggunakan alas kaki dan tangan
menggenggam
kabel.
Berdasarkan
pemeriksaan luar jenazah ditemukan tanda
asfiksia, tampak luka elektrik yang masuk

pada tangan kanan dan tangan kiri korban.


Dari pemeriksaan dalam oleh dokter tidak
ditemukan kelainan spesifik.
11. Pada kasus tersebut di atas dapat
diperkirakan voltase listrik yang mengalir
sebesar:
a. <30 V
b. 30-60 V
c. 60-100 V
d. 50-100 V
e. 100-500 V
12. Faktor berikut di bawah ini yang dapat
menyebabkan kematian pada jenazah
tersebut adalah:
a. Adanya tahanan tubuh terhadap listrik
yang tinggi, maka shock semakin besar
b. Adanya tahanan tubuh terhadap listrik
yang rendah maka efek semakin kecil
c. Kulit basah memiliki tahanan terhadap
listrik sebesar 150 ohm
d. Terdapat hubungan konduktor ke
bumi disertai dengan isolator
e. Adanya hubungan konduktor dengan
bumi pada tahanan tubuh yang
rendah
13. Kelainan
yang
ditemukan
pada
pemeriksaan luar pada jenazah tersebut
dapat dijadikan sebagai penyebab
kematian yang disebabkan karena:
a. Paralisa pusat pernapasan
b. Cardiac arrest
c. Ventrikel fibrilasi
d. Respiratory paralisis
e. Tamponade jantung
14. Pemeriksaan tambahan yang akan
dilakukan pada jenazah tersebut adalah:
a. Toksikologi
b. Patologi anatomi
c. Serologi
d. Histopatologi anatomi
e. Trace evidence
15. Hasil pemeriksaan tambahan berikut
sesuai dengan kelainan kulit pada
pemeriksaan luar jenazah tersebut di atas:
a. Ditemukan tanda arborescent marking
b. Terdapat tanda pearl like bodies
c. Terdapat elektrik metalisasi
d. Ditemukan blast effect
e. Ditemukan
honey
comb
like
appearance
Dikirimkan jenazah wanita tanpa identitas,
usia sekitar 20-30 tahun, ke kamar jenazah
RSSA Malang oleh penyidik dengan SPVR
dengan dugaan kasus bunuh diri dengan

UAS FORENSIK
FORENSIK 1 PD 2006
meminum racun serangga. Ditemukan buih
putih dari mulut dan hidung serta
mengeluarkan aroma zat pelarut racun
serangga. Penyidik meminta untuk dilakukan
otopsi terhadap jenazah. Pada pemeriksaan
luar tidak ditemukan adanya tanda kekerasan
fisik, terdapat cyanosis, pemeriksaan dalam
ditemukan paru menutupi jantun, mengisi
penuh rongga dada, berwarna merah gelap,
serta diperlukan pemeriksaan tambahan
toksikologi.
16. Dalam kasus tersebut di atas, tujuan
penyidik meminta dilakukan tindakan
otopsi pada jenazah adalah:
a. Untuk mengetahui kelainan pada
pemeriksaan dalam
b. Untuk mengetahui bagaimana cara
kematian korban melalui pemeriksaan
dalam
c. Untuk mengetahui apakah sebab
kematian korban melalui pemeriksaan
dalam
d. Untuk mengetahui kelainan pada
peneriksaan
luar,
dalam,
dan
tambahan
e. Untuk mengetahui persangkaan sebab
kematian pada jenazah
17. Untuk mengetahui organ dalam jenazah
tersebut maka sebaiknya sebelumnya
dibuka dengan melakukan pengirisan
tubuh dengan cara:
a. Mengiris kulit tubuh dari tepi acromion
kanan-kiri
melingkari
bawah
mammae kanan-kiri menuju processus
xyphoideus sampai supra symphisis
melewati kiri umbillicus
b. Mengiris kulit tubuh dari tepi acromion
kanan-kiri langsung menuju processus
xyphoideus sampai supra symphisis
melewati kiri umbillicus
c. Mengiris kulit tubuh dari tepi acromion
kanan-kiri langsung menuju processus
xyphoideus sampai supra symphisis
melewati kanan umbillicus
d. Mengiris kulit tubuh dari bawah sub
mentalis melingkari bawah mammae
hingga processus xyphoideus terus
sampai supra symphisis melewati kiri
umbillicus
e. Mengiris kulit tubuh dari bawah sub
mentalis hingga processus xyphoideus
terus sampai supra symphisis melewati
kanan umbillicus
18. Untuk melihat organ dalam dada jenazah,
maka harus memotong sternum pada
daerah:
a. 1 cm lateral dari costochondral junction

b.
c.
d.
e.

Tepat pada costochondral junction


1 cm medial dari costochondral junction
Mulai dari costae pertama
Mulai dari sternoclavicular junction

19. Darah untuk pemeriksaan toksikologi


diambil dari jantung yang diiris saat masih
berada di dalam rongga dada pada
daerah:
a. Aorta
b. Vena cava inferior
c. Vena cava superior
d. Arteri pulmonalis
e. Vena pulmonalis
20. Untuk mengetahui kelainan jantung pada
jenazah tersebut maka harus dibuka
dengan prinsip:
a. Jantung dibuka berlawanan dengan
aliran darah
b. Iris pembuluh darah menjauhi jantung
c. Jantung dibuka sesuai dengan aliran
darah
d. Jantung dibuka mulai dari jantung kiri
e. Jantung dipotong tegak lurus sumbu
jantung (melintang)
21. Berdasarkan pemeriksaan dalam pada
paru tersebut, maka dapat diperkirakan
terjadi akibat:
a. Keracunan
b. Gagal jantung
c. Pneumothorax
d. Pneumonitis
e. Asphixia
22. Untuk mengetahui kelainan paa paru
tersebut, maka paru harus dilepaskan
terlebih dahulu dari rongga dada dengan
cara:
a. Melepaskan
paru
kanan
kiri
bersamaan pada trachea setinggi
sejajar 5 cm di atas bifurcatio aorta
b. Melepaskan paru kanan dan kiri
terpisah pada percabangan trachea
c. Melepaskan paru kanan dan kiri
bersamaan dengan jantung
d. Melepaskan
paru
kanan
kiri
bersamaan pada percabangan trachea
e. Melepaskan paru kanan kiri terpisah
mulai trachea setinggi sejajar 5 cm di
atas bifurcatio aorta
Seorang laki-laki 40 tahun, ditemukan
meninggal dunia di tepi jalan raya. Pada
pemeriksaan luar ditemukan luka di punggung
kiri dengan bentuk bulat, diameter luka 3 mm,
dengan contusio ring. Pada sekitar luka juga
didapatkan adanya asap dan rambut yang
terbakar

UAS FORENSIK
FORENSIK 1 PD 2006
23. Jika senjata yang dipakai adalah jenis
revolver, maka kemungkinan korban
ditembak dari jarak berapa?
a. 10 cm
b. 15 cm
c. 30 cm
d. 50 cm
e. 1 meter
24. Jika dari luka hanya didapatkan luka
diameter 3 mm, dengan contusio ring saja,
maka kemungkinan korban ditembak dari
jarak berapa?
a. 10 cm
b. 30 cm
c. 40 cm
d. 60 cm
e. 80 cm
25. Jika dari pemeriksaan dalam ditemukan 2
butir peluru yang dengan posisi berdekatan
dan proses tembakan hanya sekali,
keadaan ini bisa terjadi akibat:
a. Tembakan sipi
b. Tandem kogel
c. Mattis kogel
d. Tembakan ricochette
e. Tembakan peluru dum-dum
26. Jika ada dugaan korban sebelum
meninggal minum extacy, maka pada
waktu otopsi perlu dilakukan pemeriksaan
toksikologi. Bahan pengawet yang dipakai
pada pemeriksaan tersebut adalah:
a. Alkohol 70%
b. Alkohol 96%
c. Formalin 5%
d. Formalin 10%
e. H2O2 10%
27. Pada waktu otopsi jika ditemukan organ
yang mengalami kelainan perlu dilakukan
pemeriksaan
histopatologi,
bahan
pengawet apakah yang dipakai?
a. Formalin 5%
b. Formalin 10%
c. Formalin 15%
d. Formalin 20%
e. Formalin 25%
28. Untuk pemeriksaan tersebut, berapakah
sebaiknya ukuran organ yang diambil?
a. 2 x 3 x cm
b. 3 x 4 x 5 cm
c. Seperempat organ yang akan diperiksa
d. Separuh dari organ yang akan
diperiksa
e. Keseluruhan organ yang terdapat
kelainan

Seorang laki-laki 45 tahun ditemukan


meninggal dunia di sebuah apartemen. Korban
tergeletak di lantai dengan posisi terlentang
dan terdapat darah di dada sebelah kiri. Pintu
kamar terkunci dari luar dan di sekitar korban
dalam
keadaan
acak-acakan.
Pada
pemeriksaan ditemukan luka memar pada
lengan kiri ukuran 4 x 5 cm, dan luka
berbentuk bulat di dada kiri dengan diameter
3 mm dan didapatkan lecet di sekeliling luka.
Pada punggung kiri ditemukan luka terbuka
berbentuk garis dengan panjang 7 cm.
29. Dari gambaran di atas kemungkinan cara
kematian korban adalah:
a. Pembunuhan
b. Bunuh diri
c. Kecelakaan
d. Perdarahan
e. Asfiksia
30. Berdasarkan
kasus
di
atas,maka
pernyataan di bawah ini manakah yang
paling benar?
a. Korban ditembak dari arah depan
secara tegak lurus
b. Korban ditembak dari arah belakang
secara tegak lurus
c. Korban ditembak dari arah depan
dengan arah dari atas
d. Korban ditembak dari arah belakang
dari atas ke bawah
e. Perlukaan pada tubuh korban terjadi
akibat tembakan pantulan
31. Dari gambaran luka di atas, jika senjata
yang dipakai adalah jenis revolver, maka
kemungkinan besar korban ditembak dari
jarak:
a. 10 cm
b. 15 cm
c. 30 cm
d. 50 cm
e. 1 meter
32. Pada kasus di atas, penyidik meminta
dokter melakukan pemeriksaan dalam
(otopsi). Termasuk jenis pemeriksaan
manakah tindakan yang dilakukan dokter
tersebut?
a. Otopsi forensik
b. Otopsi klinik
c. Otopsi anatomis
d. Bedah jenazah
e. Otopsi penyidikan
33. Pada kasus ini, sebelum melakukan otopsi
maka sebaiknya dokter melakukan
pemeriksaan:
a. Firing test

UAS FORENSIK
FORENSIK 1 PD 2006
b.
c.
d.
e.

X-ray
Test golongan darah
Parafin test
Identifikasi senjata api

34. Dari hasil otopsi ditemukan peluru yang


berada di bawah costae 7 belakang. Untuk
mengetahui senjata manakah yang
dipakai oleh pelaku, maka dilakukan
pemeriksaan:
a. Firing test
b. Parafin test
c. Comparison microscope
d. X-ray
e. Balistic test
Seorang laki-laki tidak dikenal ditemukan
meninggal di dapur dalam keadaan terbakar.
Dari pemeriksaan TKP ditemukan ada bensin
dan korek api yang belum terbakar. Dari
pemeriksaan luar ditemukan juga luka
terbuka di dada dan perut sepanjang 7 cm.
Keadaan TKP acak-acakan, terdapat banya
noda darah di kamar korban dan juga di
kamar sebelah.
35. Sebab kemungkinan kasus di atas adalah:
a. Pembunuhan
b. Korban bunuh diri
c. Terjadi akibat kecelakaan
d. Korban dibunuh dengan dilemaskan
dahulu dengan diazepam
e. Intoksikasi CO
36. Tujuan dari pemeriksaan TKP pada kasus
di atas adalah, kecuali:
a. Mengetahui cara kematian
b. Mengetahui sebab kematian
c. Mengetahui saat kematian
d. Mengumpulkan barang bukti
e. Mencari sebab akibat luka
37. Jika saat ditemukan korban sudah dalam
keadaan membusuk dengan banyak larva
pada korban, maka penentuan saat
kematian yang lebih memungkinkan
korban adalah dengan cara:
a. Lebam mayat
b. Kaku mayat
c. Suhu tubuh
d. Perkiraan usia lava
e. Warna lebam mayat
38. Pada kasus di atas, untuk menentukan
identitas korban bisa diketahui melalui
pemeriksaan:
a. Pakaian yang tersisa
b. Perkiraan tinggi badan
c. Pemeriksaan gigi geligi

d. Pemeriksaan tatto yang ada pada


korban
e. Pemeriksaan sidik jari
39. Untuk menentukan apakah saat terbakar
korban masih hidup atau sudah meninggal
pada pemeriksaan luar bisa diketahui
melalui:
a. Warna lebam mayat
b. Proses karbonisasi
c. Adanya jelaga di laring
d. Adanya reaksi peradangan pada kulit
yang terbakar
e. Adanya posisi seperti petinju
40. Pada waktu pemeriksaan dalam, untuk
mengetahui apakah korban saat dibakar
masih hidup ataukah sudah mati melalui
pemeriksaan:
a. Adanya jelaga dalam laring
b. Adanya jelaga dalam lambung
c. Adanya pelebaran pembuluh darah di
otak
d. Kongestif organ dalam
e. Pemeriksaan kadar protein cairan luka
bakar
41. Di bawah ini yang tidak termasuk
penyebab kematian pada korban luka
bakar:
a. Infeksi
b. Gagal ginjal akut
c. Curling ulcer
d. Asfiksia
e. Perdarahan epidural
42. Di bawah ini yang tidak termasuk irisan
yang dilakukan pada pemeriksaan
cerebrum:
a. Chiasma opticum
b. Infundibulum
c. Corpus mamillaris
d. Pedunculus cerebri
e. Substantia alba
43. Berikut ini tidak termasuk pemeriksaan
yang dilakukan pada organ dalam saat
melakukan otopsi:
a. Warna
b. Permukaan
c. Konsistensi
d. Ukuran
e. Tingkat pembusukannya
44. Untuk pemeriksaan toksikologi, tempat
yang dipakai untuk mengirim organ
sebaiknya seperti tersebut di bawah ini,
kecuali:
a. Bermulut lebar
b. Harus steril

UAS FORENSIK
FORENSIK 1 PD 2006
c. Dilapisi parafin
d. Diberi label
e. Diberi segel
45. Pemeriksaan deteksi diatom dilakukan
pada kasus dugaan:
a. Tenggelam
b. Terbakar
c. Pembunuhan bayi
d. Asfiksia
e. Dugaan keracunan
46. Pemeriksaan tambahan apung paru (
decimacia
pulmonum
hydrostatica)
dilakukan pada kasus:
a. Tenggelam
b. Terbakar
c. Pembunuhan bayi
d. Asfiksia
e. Dugaan keracunan
47. Untuk mengetahui apakah penyebab
kematian korban disebabkan udara yang
ada dalam rongga dada, maka sebaiknya
dilakukan pemeriksaan:
a. Emboli udara
b. Emboli lemak
c. Pneumothorax
d. Apung paru
e. Pemeriksaan diatoma
48. Organ yang pada waktu otopsi diperiksa
dengan membuat irisan secara tegak lurus
dengan jarak 1 cm adalah:
a. Otak besar
b. Otak kecil
c. Batang otak
d. Ginjal
e. Hepar
49. Pada waktu pemeriksaan lambung,
sebaiknya lambung dibuka pada bagian:
a. Curvatura mayor
b. Curvatura minor
c. Anthrum
d. Pylorus
e. 2 cm di atas pylorus
50. Teknik otopsi dengan incisi I sebaiknya
digunakan pada kasus:
a. Luka tembak
b. Dugaan gantung diri
c. Luka bakar
d. Infanticide
e. Kematian mendadak
Dari sebuah kejadian kericuhan demonstrasi
mahasiswa jatuh korban seseorang dengan
kondisi tidak sadar, keluar darah dari hidung
dan mulut, pakaian dalam keadaan robek-

robek dan kotor. Di beberapa bagian


tubuhnya terlihat banyak luka-luka. Korban
dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas
setempat untuk mendapatkan perawatan dan
dari pihak kepolisian dimintakan Visum et
Repertum.
51. Maka dokter Puskesmas tersebut akan
bersikap/bertindak:
a. Merawat
korban
lebih
dahulu
kemudian membuatkan VR
b. Merawat dan membuatkan VR
bersama-sama
c. Tidak membuat VR, menunggu korban
selesai dirawat
d. Membuat VR dengan persetujuan
keluarga
e. Membuat VR dengan catatan pihak
Kepolisian resmi mengajukan surat
permintaan Visum et Repertum
52. Bila diputuskan oleh dokter Puskesmas
korban perlu perawatan rawat inap, maka
akan dibuatkan Visum et Repertum:
a. Visum et Repertum
b. Visum et Repertum definitif
c. Visum et Repertum sementara
d. Visum et Repertum lanjutan
e. Visum et Repertum korban hidup
53. Dalam pembuatan Visum et Repertum
bagi dokter Puskesmas adalah:
a. Kewajiban sebagai Pegawai Negeri
Sipil
b. Terkait dengan perawatan terhadap
korban
c. Atas permintaan keluarga
d. Memenuhi kewajiban secara hukum
e. Kewajiban umum sebagai seorang
dokter
54. Di Indonesia yang berhak memerintah
pemeriksaan korban dan dibuatkan Visum
et Repertum adalah Penyidik Kepolisian,
hal ini dikarenakan di Indonesia:
a. Memakai sistem penyidikan continental
b. Memakai sistem penyidikan coroner
c. Memakai sistem penyidikan coroner
dan continental
d. Memakai sistem penyidikan medical
examiner
e. Memakai sistem penyidikan medical
examiner dan continental
55. Visum et Repertum yang sudah dibuat
dokter Puskesmas akan digunakan pihak
Kepolisian dalam hal:
a. Tuntutan ganti rugi
b. Kepentingan klaim asuransi jiwa

UAS FORENSIK
FORENSIK 1 PD 2006
Persyaratan untuk menangkap dan
memeriksa tersangka
d. Diperlukan bila kasusnya sudah dalam
tahap persidangan
e. Lampiran berita acara pemeriksaan
sebagai alat bukti yang sah secara
hukum

Ada seorang anak SD usia 10 tahun, waktu


hujan lebat dalam keadaan hanyut di sungai
depan rumahnya dan baru ditemukan
beberapa hari kemudian terapung di sebuah
bendungan dan selanjutnya jenazah dibawa ke
RS untuk dilakukan otopsi atas permintaan
Kepolisian setempat.

56. Agar supaya Visum et Repertum yang


dibuat oleh dokter Puskesmas dapat
dipahami dan diyakini oleh para penegak
hukum
khususnya
hakim,
maka
diperlukan cara-cara penulisan yang baik
dan benar antara lain:
a. Memakai tulisan tangan
b. Tidak boleh ada kesalahan tulis
c. Menggunakan istilah anatomi tubuh
yang sudah umum
d. Penulisan angka dan huruf harus jelas
dengan huruf kapital (huruf besar)
e. Angka ditulis dengan huruf seperti
dalam pembuatan akta

60. Dari sebuah penelitian, maka proses


pembusukan di dalam air ini adalah:
a. Sebanding prosesnya dengan di udara
terbuka
b. Sebanding prosesnya dengan di dalam
tanah
c. Berbanding 2:1 dengan proses di udara
d. Berbanding 4:1 dengan proses di dalam
tanah
e. Berbanding 8:1 dengan proses di dalam
tanah

c.

57. Dokter Puskesmas tersebut secara hukum


tidak diperbolehkan membuat Visum et
Repertum korban kericuhan demonstrasi
tersebut dengan alasan:
a. Bukan Pegawai Negeri Sipil
b. Bukan dokter ahli forensik
c. Ada hubungan keluarga dengan jaksa
penuntut umumnya
d. Ada hubungan keluarga dengan
korbannya
e. Ada hubungan keluarga dengan
tersangka
58. Dalam penulisan Visum et Repertum
korban dengan luka-luka tersebut, dokter
Puskesmas tersebut paling tidak akan
mengisi hal sebagai berikut:
a. Identitas korban dan alamatnya
b. Sadar atau tidak sadar, bila sadar
akibat apa
c. Jenis lukanya dan jenis traumanya
d. Jenis lukanya, jenis traumanya, dan
akibatnya
e. Jenis lukanya, jenis traumanya,
akibatnya, dan kualifikasi lukanya
59. Dokter Puskesmas akan membuat Visum
et Repertum korban kericuhan demonstrasi
tersebut secara obyektif, jujur, ditulis apa
adanya kelainan-kelainan yang ada. Hal
ini akan diperkuat pada pernyataan di
bagian Visum et Repertum:
a. Pro justicia
b. Pendahuluan
c. Pemberitahuan
d. Kesimpulan
e. Penutup

61. Pada jenazah anak SD tersebut


didapatkan banyak luka-luka babras yang
dapat terjadi setelah dia meninggal dunia
karena dalam kondisi hanyut, dan ciri luka
babras ini adalah:
a. Warna merah coklat
b. Teraba kaku/keras
c. Dasar lukanya pucat
d. Disertai
pembengkakan
akibat
benturan-benturan
e. Nampak adanya retraksi tepi lukanya
62. Bila anak SD ini diketemukan dalam
keadaan membusuk lanjut, maka:
a. Lebam mayatnya tidak terbentuk
b. Lebam mayatnya terbentuk di seluruh
permukaan tubuh
c. Lebam mayatnya sudah menghilang
d. Kaku mayatnya terdapat di seluruh
tubuh
e. Kaku mayatnya tidak terbentuk
63. Mayat anak SD tersebut dalam keadaan
telanjang bulat, padahal informasi dari
keluarga pada waktu bermain/kejadian
dia berpakaian lengkap. Mungkin hal ini
karena:
a. Akibat
gas
pembusukan
yang
menggembungkan jenazah
b. Dilepas pada waktu masuk sungai
c. Tersangkut-sangkut
pada
waktu
hanyut
d. Termakan binatang lain
e. Sudah diambil Kepolisian untuk barang
bukti
64. Pada pemeriksaan dalam jenazah anak ini
akan nampak organ yang sangat
membusuk, yaitu:

UAS FORENSIK
FORENSIK 1 PD 2006
a. Paru-paru, karena selalu berhubungan
dengan udara bebas
b. Usus besar, karena di dalamnya selalu
ada kuman
c. Pankreas,
karena
ada
enzim
penghancur protein
d. Otak, karena merupakan jaringan
lunak
e. Lambung,
karena
ada
getah
pencernaan
65. Pada
sebuah
kamar
di
gudang
penyimpanan pupuk, di dalam kapal
tersebut ditemukan bercak yang diduga
darah di lantai dengan bentuk lonjong
meruncing, dengan sisi yang runcing/ekor
mengarah ke pintu. Maka langkah awal
pemeriksaan
laboratorium
terhadap
bercak ini adalah bertujuan:
a. Bercak darah tersebut apa betul darah
b. Bercak darah tersebut dari manusia
atau bukan
c. Bercak tersebut ditentukan golongan
darahnya
d. Usia bercak darah tersebut
e. Kalau dari manusia, ditentukan milik
siapa
66. Untuk mengetahui apakah bercak darah
tersebut bercak darah manusia, dengan
melakukan pemeriksaan:
a. Gualiac test
b. Phenolphtaline test
c. Benzidine test
d. Presipitin test
e. Teichmann test
67. Identifikasi forensik untuk menentukan
bahwa rambut tersebut adalah benar
rambut manusia ditentukan berdasarkan
pemeriksaan:
a. Ukuran medulla rambut yang lebar
b. Perbandingan penampag rambut
dibanding medulla adalah 10:3
c. Letak pigmen rambut pada bagian
korteks
d. Perbandingan penampang rambut
dibanding medulla adalah 10:5
e. Letak pigmen rambut pada bagian
dalam medulla
Ada laporan masuk ke Kepolisian bahwa ada
petugas satpam sebuah apotek meninggal di
dalam pos jaga, dengan kondisi dalam
keadaan duduk dan mulut berbusa. Kepolisian
mendatangi TKP, setelah memeriksa petugas
satpam tersebut dinyatakan sudah meninggal
dunia,
dan
selanjutnya
dibutuhkan
pemeriksaan kedokteran forensik untuk
memastikan penyebab kematiannya.

68. Apa kriteria petugas Kepolisian tersebut


menyatakan petugas satpam tersebut
meninggal dunia?
a. Berbau
b. Refleks pupil tidak ada
c. Refleks muntah tidak ada
d. Detak nadi dan jantung tidak ada
e. Tidak bergerak
69. Untuk meyakinkan bahwa korban sudah
meninggal
dunia,
pihak
Kepolisian
mendatangkan seorang dokter dari
Puskesmas setempat. Oleh dokter tersebut
dinyatakan bahwa korban memang sudah
meninggal dunia. Apa kriterianya bahwa
korban sudah pasti meninggal dunia?
a. Tekanan darah sudah nol
b. Refleks pupil tidak ada
c. Tidak bereaksi dengan rangsangan fisik
yang kuat
d. Adanya kekakuan otot-otot dan sendi
e. Warna kebiruan di kulit dada samping
70. Dari
pemeriksaan
dokter
tersebut,
didapatkan di otot rahang, leher, dan
ekstremitas atas kaku, sendi lain lemas.
Maka perkiraan kasar saat kematian
adalah:
a. Baru saja meninggal dunia
b. Kurang dari 2 jam
c. Antara 2 sampai 4 jam
d. Tidak lebih dari 6 jam
e. Perlu pemeriksaan data-data lain
ESSAY
1.
2.
3.
4.
5.

Gambarlah grafik yang menunjukkan


hubungan penurunan suhu, kaku mayat,
lebam mayat, dan pembusukan!
Sebutkan perbedaan luka memar dan
lebam mayat!
Sebutkan keuntungan dan kerugian insisi I
dan insisi Y!
Sebutkan ciri-ciri luka tembak masuk dan
luka tembak keluar!
Sebutkan perbedaan seseorang dibakar
antemortem dan post mortem!

Anda mungkin juga menyukai