PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengingat pentingnya peranan ilmu matematika dalam berbagai disiplin
ilmu maka seharusnya matematika menjadi mata pelajaran yang menarik dan
menyenangkan, sehingga menimbulkan keinginan dan semangat siswa dalam
mempelajarinya. Namun pada kenyataannya pembelajaran matematika belum bisa
membuat siswa tertarik untuk mempelajarinya, hal ini disebabkan oleh kurangnya
kreativitas guru dalam mengemas pembelajaran matematika yang menyenangkan.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis selama mengajar di kelas
XII IPA 4 SMA Negeri 6 Palembang terlihat bahwa pelajaran matematika kurang
diminati siswa, dalam hal ini Logika Matematika menjadi materi yang dibahas.
Kurangnya motivasi siswa untuk mempelajari pokok bahasan ini terlihat dari
rendahnya tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan guru. Banyak
siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Bahkan ada siswa yang
hanya menyalin pekerjaan temannya di sekolah.
Jika ditinjau dari cara belajar yang dilakukan siswa, diketahui bahwa
mereka kurang termotivasi untuk belajar. Saat guru menerangkan pelajaran,
sebagian besar siswa tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Mereka
hanya mencatat, meskipun tidak memahami apa yang mereka catat. Tugas-tugas
yang diberikan tidak dikerjakan atau tidak sempurna diselesaikan dengan alasan
tidak mengerti, karena soalnya tidak sama dengan contoh soal yang diberikan
guru. Apabila siswa mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, maka hanya
1 atau 2 orang saja siswa yang berani bertanya. Siswa merasa malu dan takut
bertanya kepada guru. Begitu juga untuk aktivitas menanggapi pertanyaan yang
diajukan guru, siswa tidak mau mengacungkan tangan sebagai tanda ingin
menjawab walaupun ada di antara mereka yang tahu dengan jawaban pertanyaan
yang diajukan.
Pada tahun ajaran 2012/2013 peneliti mencoba menerapkan model
pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa, yaitu pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS). Diharapkan dengan tipe pembelajaran ini siswa lebih
banyak berpikir, berbuat, dan berbagi dengan sesama siswa lain di kelas tersebut.
Untuk hal tersebut peneliti membuat suatu penelitian dengan judul Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Integral
1
Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Siswa kelas XII IPA 4
SMA Negeri 6 Palembang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan tersebut penulis
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah dengan Pembelajaran Kooperaif tipe Think Pair Share (TPS) (TPS)
dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dalam Materi Integral Siswa
kelas XII IPA 4 semester gazal SMA Negeri 6 Palembang?
b. Apakah melalui penggunaan Pembelajaran Tipe Think Pair Share (TPS)
(TPS) dapat meningkatkan aktivitas siswa dan guru dalam rangka
peningkatan hasil belajar?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis memiliki tujuan baik secara
umum maupun secara khusus, yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
a.
Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini akan bermanfaat untuk mendapatkan teori-toeri
Manfaat Praktis
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Pembelajaran Matematika
Memahami teori tentang bagaimana orang belajar serta kemampuan
menerapkannya dalam pembelajaran matematika merupakan persyaratan penting
untuk menciptakan proses pengajaran matematika yang efektif. Pandangan guru
tentang proses belajar matematika sangat berpengarauh terhadap bagaimana
mereka melakukan pembelajaran di kelas.
Menurut Brownell (Ali dkk, 2009:163) mengemukakan bahwa matematika
dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri atas ide, prinsip, dan proses
sehingga keterkaitan antar aspek-aspek tersebut harus dibangun dengan
penekanan bukan pada memori atau hapalan melainkan pada aspek penalaran atau
intelegensi anak.
Upaya guru dalam mengatur dan memberdayakan berbagai variable
pembelajaran, merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai
tujuan yang direncanakan. Dalam hal ini Pusat Pengembangan Penataran Guru
(PPG) Matematika Yogjakarta tahun 2004 memberikan gambaran bahwa
pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam mendesain model pembelajaran
guna tercapainya iklim pembelajaran aktif yang bermakna adalah tuntutan yang
mesti dipenuhi bagi para guru.
B. Hakikat Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Matematika bertujuan melatih cara berfikir dan bernalar,
mengembangkan aktivitas kreatif, mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah, dan mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi dan
mengkomunikasikan gagasan Mohamad Nur ( 2003:54).
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak
dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep
diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga keterkaitan
dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas, Depdiknas ( 2006:30).
Mengingat akan karakteristik pelajaran matematika yang lebih merupakan
deductive reasoning, maka akan lebih baik jika pembelajaran matematika tetap
4
mempelajari
matematika
sekolah
menengah
hendaknya
berbagai
cara
untuk
mengkonstruksi
atau
membangun
sendiri
F. Hipotesis Tindakan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Setting Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada kelas XII IPA 4 SMA
Negeri 6 Palembang pada tahun ajaran 2012/2013, dengan alasan penulis
merupakan guru aktif dan bertanggung jawab atas mata pelajaran matematika
di kelas tersebut.
2.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan Agustus s/d September tahun
2012/2013 yaitu pada semester Gazal. Penentuan waktu disesuaikan dengan
hari efektif dikelas XII IPA 4 sesuai dengan program semester dan pemetaan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dipedomani pada standar isi
dan silabus pembelajaran, penelitian ini diadakan dalam dua siklus.
B.
Rancangan Penelitian
melaksanakan tugas,
tujuan
utama
dari
PTK
adalah
untuk
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu
ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action
(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada
Putaran 3
Putaran 2
Refleksi
Rencana awal/rancangan
Tindakan/ Observasi
Refleksi
Tindakan/ Observasi
Refleksi
Tindakan/ Observasi
Putaran 1
Subjek Penelitian
Adapun subyek penelitian adalah siswa kelas XII IPA 4 SMA Negeri 6
Palembang
sangat hiterogen, baik dari segi kemampuan, gender, dan latar belakang ekonomi
serta sosialnya. Pelaksanaan penelitian ini melibatkan seorang kolaborator yang
juga guru matematika pada SMA Negeri 6 Palembang.
D.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) siswa kelas XII
IPA 4
sebagai
subjek
penelitian,
2)
orang
rekan
guru
sebagai
10
: X
X
N
= Nilai rata-rata
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data penelitian yang diperoleh berupa data observasi berupa pengamatan
pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan pengamatan
aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada
setiap siklus.
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan
penglolaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) dalam meningkatkan prestasi
Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa
setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
A.
Diskripsi Awal
Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, maka peneliti
mengadakan observasi dan pengumpulan data dari kondisi awal kelas yang akan
diberi tindakan, yaitu kelas XII IPA 4 SMA Negeri 6 Palembang , tahun pelajaran
2012/2013.
Pengetahuan awal ini perlu diketahui agar kiranya penelitian ini sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh peneliti, apakah benar kiranya kelas ini perlu
diberi tindakan yang sesuai dengan apa yang akan diteliti oleh peneliti yaitu
penerapan strategi pembelajaran aktif
untuk
meningkatkan efektifitas
12
untuk
mengukur
kemampuan
Prasiklus
siswa
dengan
13
siswa
setelah
mendapatkan
tindakan
dengan
15
16
4. Refleksi
Dengan melihat titik lemah yang terjadi pada sebagian kecil siswa
berkenaan konsep dasar Integral maka perlu diadakan penjelasan yang
mendasar pada anak anak yang mengalami hambatan dengan memanfaatkan
teman yang telah memahami konsep dasar Integral tersebut untuk
menjelaskannya.
Mendata siswa yang punya kemampuan lebih dan mampu untuk
menyampaikan materi yang dikuasainya kepada temannya. Perlunya dibentuk
kelompok kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa. untuk berkolaborasi
dalam belajar dan dipimpin oleh anak yang punya kemampuan lebih dan
mempu menyampaikan materi yang dikuasainya.
Perlu dibuat suatu catatan catatan dasar yang siswa sering salah
mengerjakan soal yaitu kurang telitinya siswa dalam menentukan kelas
interval dalam menyelesaikan soal distribusi frekuensi.
C. Deskripsi Siklus II.
a. Perencanaan.
Pada perencanaan siklus II ini peneliti dan guru merencanakan tindakan
sebagai berikut :
a. Membuat kelompok kecil yang terdiri dari 4 anak dan masing
masing kelompok dipimpin oleh anak yang dipilih dari anak yang
punya kemampuan lebih dan mampu memimpin..
b. Membuat rancangan pembelajaran materi logaritma sub bahasan
persamaan
Integral
sederhana
untuk
kelompok
kecil
yang
17
18
Indikator
42,80 %
71,40 %
80 %
65,70 %
73,4 %
19
85,7 %
B. Pembahasan
Dari tabel antar siklus diatas tampak adanya hasil dari masing masing
indikator yang harus dikuasai siswa setelah diberi tindakan mengalami
peningkatan yang sangat luar biasa. Peningkatan hasil penguasaan materi
Integral ini bila dilihat dari tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan
pendapat Vygotsky, aktivitas kalaboratif (perpaduan) di antara anak-anak akan
mendukung dan membantu dalam pertumbuhan mereka, karena anak-anak
yang seusia lebih senang bekerja dengan orang yang satu zone (zone of
proximal development, zpd) dengan yang lain, artinya proses muncul ketika
ada ketertarikan antar sesama anggota kelompok yang seusia. Jika anak
nyaman dalam belajarnya maka akan diperoleh hasil belajar yang baik. Dalam
hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni
mempelajari materi pembelajaran, berdiskusi untuk memecahkan masalah atau
tugas. Dengan interaksi yang efektif dimungkinkan semua anggota kelompok
dapat menguasai materi pada tingkat setara.
20
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Sesuai dengan hasil penelitian tidakan, kajian, dan pembahasan oleh penulis
pada penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa: Melalui
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil
belajar matematika tentang Integral Matematika
Palembang kelas XII IPA 4 semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Disamping
itu penerapan model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan motivasi
dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika sehingga hasil belajarnyapun
meningkat.
B. Saran
Sehubungan dengan simpulan di atas, penulis dapat menyampaikan saran
sebagai berikut:
1. Guru; Disarankan
menggunakan
dalam
menetapkan
kebijakan-kebijakan
dalam
upaya
21
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi dan Rohani (2005) Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya:
Insan Cendekia
Anita Lie (2002). Model-Model Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya
Depdiknas (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Engkoswara (2008) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda.
Muhammad Ali (2003). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar.
Muhammad Nur (2005). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Pusat Sains dan
Matematika Sekolah UNESA.
Nana Sudjana (2009), Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya
Nurhadi (2008). Materi Pokok Strategi Mengajar. Jakarta : Depdikbud.
Pasaribu Hasibuan (2008) Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPG) Matematika, (2004). Buku Panduan
Guru, Yogjakarta
Slamento (2004) Mari Memahami Konsep Matematika untuk Kelas VII. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Sukino dan Simangunsong (2007). Matematika SMP/Madrasah Tsanawiah Kelas
VII. Jakarta: Erlangga
Sunardi. (2006). Mengakrabkan MATEMATIKA Pada Anak. Yogyakarta :
Kedaulatan rakyat.
Tim Matematika. (2006). Belajar dan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta:
Kedaulatan rakyat .
Wiriatmaja (2008) Dasar-Dasar Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
22
LAMPIRAN 1
NILAI HASIL POST TEST DARI KONDISI AWAL HINGGA SIKLUS II
KELAS XII IPA 4 IPA 4 SMA NEGER1 6 PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2012 /2013
No
Uru
t
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
No. Induk
Nama Siswa
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
8622
8684
8624
8685
8559
8719
8661
8974
8567
8599
8722
8600
8665
8603
8973
8669
8692
8725
8727
8694
8696
8606
8734
8609
8676
8640
8613
8681
8682
8585
8712
Agung Nursyawaly
Al Ahda Adawiyah
Al Haris Ramadhan M
Anggita Nahda
Arinda Ahlakul K
Ayu Annisa
Bella Anjelia
Dwi Putra Azhary
Edo Mandala Putra
Eka Nadya Rahmania
Elsya Krismi Afindri
Febriany Syafitri
Feby Tri Ardini
Gita Realita Chintia
Inggrir Alriska Agusti
Kirana Humairoh
La Ode Reyhans Z.
Lia Destiani
M Aditya
M Arief Wicakson
M Dwitiar Riski
M Novaldy Satria
M Yunash Caesare
Maharani
Nur Asriana
Nurul Urfani
Oktapira Mega P
Sari Dewi
Sefty Arita Sari
Sri Zakiyah
Tamika Kambela
67
80
72
69
82
75
70
70
75
78
80
60
80
87
86
76
82
70
65
80
65
60
75
80
85
90
76
65
78
83
77
75
85
78
75
85
80
75
80
85
83
88
68
85
93
94
82
85
75
70
85
70
70
79
85
89
93
79
70
80
88
80
80
90
80
85
88
90
83
90
89
89
95
75
95
98
98
85
90
80
76
90
75
75
85
90
95
95
84
75
85
90
89
23
32
33
34
35
8647
Tria Hadi Kusuma
8617
Tria Permatasari
8648
Usamah Haidar
8555
Yenny Ambari S
JUMLAH NILAI
NILAI RATA-RATA
NILAI MAKSIMUM
NILAI MINIMUM
JUMLAH ANAK YANG TUNTAS
PRESENTASE KETUNTASAN
86
89
87
75
2675
76,428572
90
60
15
42,80%
90
92
90
82
2863
81,8
94
68
23
65,70%
98
95
96
89
3062
87,4857143
98
75
30
85,7
LAMPIRAN 2
24
No.
Induk
8622
8684
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
8624
8685
8559
8719
8661
8974
8567
8599
8722
8600
8665
8603
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
8973
8669
8692
8725
8727
8694
8696
8606
8734
8609
8676
8640
8613
8681
8682
8585
8712
8647
Nama Siswa
Agung Nursyawaly
Al Ahda Adawiyah
Al Haris Ramadhan
M
Anggita Nahda
Arinda Ahlakul K
Ayu Annisa
Bella Anjelia
Dwi Putra Azhary
Edo Mandala Putra
Eka Nadya Rahmania
Elsya Krismi Afindri
Febriany Syafitri
Feby Tri Ardini
Gita Realita Chintia
Inggrir Alriska
Agusti
Kirana Humairoh
La Ode Reyhans Z.
Lia Destiani
M Aditya
M Arief Wicakson
M Dwitiar Riski
M Novaldy Satria
M Yunash Caesare
Maharani
Nur Asriana
Nurul Urfani
Oktapira Mega P
Sari Dewi
Sefty Arita Sari
Sri Zakiyah
Tamika Kambela
Tria Hadi Kusuma
KD I
Siklus I
80
83
KD I Siklus
II
80
88
KD II
Siklus
II
80
90
72
80
83
80
75
81
82
80
85
65
85
87
70
82
80
80
80
85
88
84
88
68
88
95
80
85
88
90
83
90
89
89
95
75
95
98
80
75
85
70
65
82
65
60
78
80
85
90
80
65
80
85
80
86
94
85
85
75
70
85
73
70
80
85
89
93
82
70
80
88
80
90
98
85
90
80
76
90
75
75
85
90
95
95
84
75
85
90
89
98
25
33
34
35
89
87
80
2765
79
90
60
25
71,40%
92
95
90
96
82
89
2894
3062
82,6857143 87,4857
95
98
68
75
28
30
80,00%
85,7
26
LAMPIRAN 3
SILABUS
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
masalah sederhana.
Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
Materi Pokok
Pembelajaran
(1)
Integral
Kegiatan Pembelajaran
1.
2.
3.
4.
Integral
Indikator
(2)
Dengan diskusi dan
Penilaian
(3)
Merancang aturan
integral tak tentu dari
aturan turunan.
Menjelaskan integral
tentu sebagai luas daerah
di bidang datar
(4)
Jenis tagihan :
Tugas kelompok, k
ulangan
Bentuk Instrumen
Laporan tertulis da
penilaian sikap
Menghitung integral
tak tentu dari fungsi
aljabar.
Menghitung integral
dengan rumus
integral substitusi.
Menghitung integral
dengan rumus
integral parsial.
Jenis tagihan :
Tugas kelompok, k
ulangan
Bentuk Instrumen
Laporan tertulis da
penilaian sikap
27
menghitung integral
dengan rumus
integral parsial.
6. Secara kelompok siswa
membahas soal latihan
dan mengumpulkan
hasilnya.
LAMPIRAN 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Pertemuan KeAlokasi Waktu
Standar Kompetensi
:
:
:
:
:
Matematika
XII/1 Program IPA
1-2
4 X 45 menit
1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan
masalah sederhana.
Kompetensi Dasar
: Memahami konsep integral tak tentu dan integral tentu
Indikator
:
Merancang aturan integral tak tentu dari aturan turunan.
Menjelaskan integral tentu sebagai luas daerah di bidang datar
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat
1. merancang aturan integral tak tentu dari aturan turunan;
2. menjelaskan integral tentu sebagai luas daerah di bidang datar.
II. Materi Pembelajaran
Integral
III.Metode Pembelajaran
Tanya jawab, diskusi, tugas kelompok dan individual
IV. Langkah- Langkah Kegiatan
Apersepsi:
o
o
Kegiatan Inti:
1. Dengan diskusi dan tanya jawab, dirancang aturan integral tak tentu
dari aturan turunan.
2. Secara kelompok siswa membahas soal latihan dan mengumpulkan
hasilnya.
28
Penutup:
1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja dibahas.
2. Guru memberi tugas rumah.
B. Pertemuan Ke-2 (2x45')
Pendahuluan:
1. Apersepsi:
Membahas PR dari pertemuan sebelumnya.
Mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya.
2. Pemberian motivasi.
Kegiatan Inti:
1. Dengan diskusi dan tanya jawab, dibahas integral tertentu
sebagai luar daerah di bidang datar.
membahas
soal
latihan
dan
Penutup:
1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja
dibahas.
2. Guru memberi tugas rumah.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Buku Perspektif Matematika 3Kelas XII SMA Program IPA/Bahasa (hal. 2-16).
VI. Penilaian
Jenis : tugas dan tes tertulis Bentuk:
tes uraian Soal:
1. Tentukan hasil integral berikut.
5
a. dx
5
4x dx
b.
23 x dx
c.
Guru Matematika
30
:
:
:
:
:
Matematika
XII/1 Program IPA
3-5
6 X 45 menit
1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan
masalah sederhana.
: Menghitung integral tak tentu dan integral tentu fungsi
aljabar.
Indikator
:
Menghitung integral tak tentu dari fungsi aljabar.
Menghitung integral dengan rumus integral substitusi.
Menghitung integral dengan rumus integral parsial.
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat
1. menghitung integral tak tentu dari fungsi aljabar;
2. menghitung integral dengan rumus integral substitusi;
3. menghitung integral dengan rumus integral parsial.
II. Materi Pembelajaran
Integral
III.Metode Pembelajaran
Tanya jawab, diskusi, tugas kelompok dan individual
IV. Langkah-Langkah Kegiatan
A. Pertemuan Ke-3 (2x45')
Pendahuluan:
1. Apersepsi:
Membahas PR dari pertemuan sebelumnya.
Mengingat kembali materi sebelumnya.
2. Pemberian motivasi.
Kegiatan Inti:
1. Dengan tanya jawab dijelaskan cara menghitung integral tak tentu dari
fungsi aljabar.
2. Secara kelompok siswa membahas soal latihan dan mengumpulkan
31
hasilnya.
Penutup:
1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja dibahas.
2. Guru memberi tugas rumah.
B. Pertemuan Ke-4 (2 x 45')
Pendahuluan:
1. Apersepsi:
Membahas PR dari pertemuan sebelumnya.
Mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya.
2. Pemberian motivasi.
Kegiatan Inti:
1. Dengan tanya jawab dijelaskan cara menghitung integral dengan
rumus integral substitusi.
2. Secara kelompok siswa membahas soal latihan dan mengumpulkan
hasilnya.
Penutup:
1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja dibahas.
2. Guru memberi tugas rumah.
C. PertemuanKe-5(2x45')
Pendahuluan:
1. Apersepsi:
Membahas PR dari pertemuan sebelumnya.
Mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya.
2. Pemberian motivasi.
Kegiatan Inti:
1. Dengan tanya jawab dijelaskan cara menghitung integral dengan rumus
integral parsial.
2. Secara kelompok siswa membahas soal latihan dan mengumpulkan
hasilnya.
Penutup:
1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja dibahas.
2. Guru memberi tugas rumah
V.
Alat/Bahan/Sumber Belajar
Buku Perspektif Matematika 3Kelas XII SMA Program IPA (hal. 18-36)
VI.Penilaian
Jenis: tugas dan tes tertulis Bentuk:
tes uraian
Soal:
Tentukan hasil integral berikut.
x(x 20) 4
1.
dx
10 x(5 x 3) 3
2.
dx
32
3.
x (5 x )
d
Palembang, 16 Juli 2012
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Matematika
:
:
:
:
:
Matematika
XII/1 Program IPA
6-8
6 X 45 menit
1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan
masalah sederhana.
: Menggunakan integral untuk menghitung luas daerah
di bawah kurva.
Indikator
:
Menggambar suatu daerah yang dibatasi oleh beberapa
kurva.
Merumuskan integral tentu untuk luas suatu daerah.
Menghitung luas daerah yang dibatasi oleh kurva dan
sumbu koordinat.
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat
1. menggambar suatu daerah yang dibatasi oleh beberapa kurva;
2. merumuskan integral tentu untuk luas suatu daerah;
3. menghitung luas daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu koordinat.
II. Materi Pembelajaran
Integral
III.Metode Pembelajaran
Tanya jawab, diskusi, tugas kelompok dan individual
IV. Langkah-Langkah Kegiatan
A. Pertemuan Ke-6 (2x45')
Pendahuluan:
1. Apersepsi:
Membahas PR dari pertemuan sebelumnya.
Mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya.
2. Pemberian motivasi.
Kegiatan Inti:
1. Dengan tanya jawab dijelaskan cara menggambar suatu daerah yang
dibatasi oleh beberapa kurva.
2. Secara kelompok siswa membahas soal latihan dan mengumpulkan
33
hasilnya.
Penutup:
1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja
dibahas.
2. Guru memberi tugas
B. Pertemuan Ke-7 (2 x 5')
Pendahuluan:
1. Apersepsi:
Membahas PR dari pertemuan sebelumnya.
Mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya.
2. Pemberian motivasi.
Kegiatan Inti:
Dengan tanya jawab dijelaskan tentang bagaimana merumuskan
integral tentu untuk luas suatu daerah.
Penutup:
1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja
dibahas.
2. Guru memberi tugas rumah.
C. Pertemuan Ke-8 (2 x 5')
Pendahuluan:
1. Apersepsi:
Membahas PR dari pertemuan sebelumnya.
Mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya.
2. Pemberian motivasi.
Kegiatan Inti:
1. Dengan tanya jawab dijelaskan tentang bagaimana menghitung luas
daerah yang dibatasi oleh kurva dan sumbu koordinat.
2. Secara kelompok siswa membahas soal latihan dan mengumpulkan
hasilnya.
Penutup:
1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja dibahas.
2. Guru member! tugas rumah.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Buku Perspektif Matematika 3 Kelas XII SMA Program IPA (hal.36-48)
VI. Penilaian
Jenis: tugas dan tes tertulis
Bentuk: tes uraian
Soal:
Tentukan luas daerah yang dibatasi oleh kurva-kurva di bawah ini.
a. y = 8 - 2x, sumbu X, garis x = l, dan garis x=3.
b. y = x2 + 4, sumbu X, garis x = -2, dan garis x = 2.
Kepala Sekolah
Guru Matematika
35