BAB I - Kelompok
BAB I - Kelompok
Pendahuluan
Misalnya seorang karyawan yang pandai, juga akan dinilai jujur; atau
sebaliknya karyawan yang penampilannya tidak rapih akan dinilai tidak
teliti dalam bekerja; (2) dampak kesan pertama, yaitu penilai memberikan
nilai berdasarkan kesan pertama yang dibentuknya terhadap karyawan,
bukan berdasarkan unjuk kerjanya selama periode penilaian; (3) dampak
perilaku terakhir, yaitu penilai memberikan penilaian hanya berdasarkan
perilaku yang terlihat pada akhir periode penilaian unjuk kerja; (4) dampak
hasil penilaian sebelumnya, yaitu penilaian dilakukan hanya berdasarkan
hasil penilaian yang sebelumnya, dan bukan unjuk kerja pada periode
penilaian yang berjalan.
Kesalahan egosentrik meliputi: (1) kesalahan kontras, yaitu
kecenderungan untuk menilai orang lain berdasarkan perbandingan dengan
diri penilai sendiri atau dengan orang lain, dan bukan berdasarkan standar
obyektif; (2) kesalahan kesamaan (similar to me effect), yaitu penilai
cenderung menilai orang lain sesuai dengan persepsi penilai. Misalnya,
karyawan yang memiliki karakteristik pribadi dan kesukaan yang sama
dengan penilai akan mendapat nilai yang tinggi.
Jika fenomena-fenomena ini terus berlangsung, maka akibat yang
akan timbul adalah minimnya jumlah pelamar yang dapat dihasilkan oleh
suatu perusahaan dan akan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas dari
karyawan yang dapat diterima. Karena terjadinya ketidaksesuaian antara
kriteria dari pelamar dengan kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan
juga dapat menyaring kembali jumlah pelamar menjadi semakin sedikit.
Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi manpower planning yang ada
pada suatu perusahaan. Begitu pula dengan sumber daya manusia yang
sesuai dengan bidang tugasnya, karena organisasi dapat berjalan dengan
baik jika organisasi tersebut mempunyai sumber daya manusia yang
berkualitas dan sumber daya manusia tersebut berada sesuai dengan
bidang tugasnya (the right man and the right place).
Sesuai dengan pernyataan dari (Sastrohadiwiryo, 2005) yakni
penempatan kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada
karyawan yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang
telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko
dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan,
wewenang serta tanggung jawab dan penempatan (placement) merupakan
salah satu aspek yang penting dalam proses perencanaan sumber daya
manusia, karena mempunyai hubungan yang erat dengan efesiensi dan
keadilan (setiap karyawan diberikan peluang yang sama untuk
berkembang). Penempatan ini harus didasarkan pada deskripsi pekerjaan
dan spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan, serta berpedoman kepada
prinsip Penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat dan
penempatan orang yang tepat untuk jabatan yang tepat. Penempatan yang
tepat
terdiri
dari
kesesuaian
kemampuan
akademis,
kesesuaian
perusahaan.
Hal
ini
diperkuat
dengan
pernyataan
dari
Daya Manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan ditentukan pada
proses ini. Semakin objektif proses seleksi dilaksanakan, maka akan
semakin tepat pula Sumber Daya Manusia yang dapat dihasilkan sesuai
dengan kebutuhan yang dimiliki oleh perusahaan. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat dari (Yullyanti, 2009) yang menyatakan bahwa proses
rekrutmen dan seleksi yang memenuhi prosedur adalah di mana proses
tersebut berjalan secara prosedural dan bersifat objektif serta dapat
membawa implikasi dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Siagian (1994) menyebutkan bahwa seleksi adalah berbagai
langkah spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana yang
akan diterima dan pelamar mana yang akan ditolak. Proses seleksi dimulai
dari penerimaan lamaran dan berakhir dengan keputusan terhadap lamaran
tersebut. Seleksi dilaksanakan tidak saja untuk penerimaan karyawan baru
saja, akan tetapi seleksi ini dapat pula dilakukan untuk pengembangan atau
penerimaan, karena adanya peluang jabatan. Untuk memperoleh atau
mendapatkan peluang jabatan tersebut perlu dilakukan seleksi sehingga
dapat diperoleh pegawai yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan.
PT. Bank CIMB Niaga adalah sebuah bank yang berdiri pada tahun
1955. Saat ini PT. Bank CIMB Niaga merupakan bank terbesar keempat di
Indonesia dilihat dari sisi aset, dan diakui prestasi dan keunggulannya di
bidang pelayanan nasabah dan pengembangan manajemen. Permasalahan
yang umumnya terjadi pada departemen rekrutmen bagian Talent
Acquisition adalah sulitnya mencari calon pelamar sesuai dengan kriteria
yang
kompeten,
dibutuhkan
kesediaan
dari
3. Mahasiswa mampu bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim
sehingga diperoleh manfaat bersama baik bagi peserta magang maupun
instansi tempat KKL.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menjelaskan tentang
organisasi, sistem manajemen, prosedur kerja dan ruang lingkup
pelayanan di tempat KKL (PT. Bank CIMB Niaga).
5. Dengan mempelajari rekruitmen dan seleksi, mahasiswa dapat
mengidentifikasi bagaimana proses tersebut dapat dilakukan secara
baik dan tepat. Sehingga dapat dipraktekkan dalam melakukan proses
yang sama, baik itu dalam perusahaan lain maupun dalam organisasi
non formal yang diikuti.
C. Manfaat Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penulisan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini
diharapkan mampu untuk memperkaya wacana dalam bidang ilmu
Psikologi Industri dan Organisasi, khususnya mengenai rekruitmen dan
seleksi.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penulisan ini dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
a. Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dapat dimanfaatkan
untuk melengkapi dan mengevaluasi proses rekruitmen dan seleksi
di PT. Bank CIMB Niaga dari sudut pandang psikologi.
b. Hasil dari Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dapat
memberikan masukan dan mengarahkan agar proses rekruitmen
dan seleksi di PT. Bank CIMB Niaga dapat memberikan dampak
positif baik itu untuk para karyawan maupun perusahaan.