Anda di halaman 1dari 38

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1

Konsep Dasar Sistem


Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan system sebagai suatu jaringan
kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan system
yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan system sebagai kumpulan
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini
adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya. (Sutabri, Tata
2012:2)-- Sutabri, Tata. 2012. "Konsep Dasar Informasi", Andi, Yogyakarta.(2012:16)
2.1.1.

Definisi Sistem
Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli, di antaranya:
1. Secara sederhana,

suatu

sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,
saling bergantung satu sama lain, dan terpadu. [Tata Sutabri 2012:16].

2. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya menyatakan, sistem bisa berupa abstrak
atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau
konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah
serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai
2012:17].

suatu tujuan. [TataSutabri

3. Norman L. Enger dalam bukunya menyatakan, suatu sistem dapat terdiri dari atas
kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti
pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. [TataSutabri 2012:17].

4. Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo dalam bukunya menyatakan, suatu
sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang
berkaitan dan berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
tersebut merupakan sebuah kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.
[TataSutabri 2012:17]

5. Menurut Sutarman (2012:13),

Sistem adalah kumpulan elemen yang saling

berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses
pencapaian suatu tujuan utama.

6. Menurut Mustakini (2009:34), Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan


prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem. [Tata Sutabri 2012:]
Yaitu:

a. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem


sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan.
Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk meneyelesaikan
suatu sasaran tertentu.

b. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan


sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik


kesimpulan bahwa sistem adalah suatu kumpulan bagian-bagian baik manusia atau
pun bukan manusia yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2. Karakteristik Sistem


Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan
konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai
beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik
atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai
suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut : [Tata
Sutabri 2012]
1. Komponen Sistem (Component)
Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap
subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem (Boundary)


Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem
yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi
operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut penghubung
sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir
dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan
menjadi masukan untuk subsitem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian,
dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)


Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa
pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)


Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
Keluaran ini dapat mennjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem
informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan
sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input
bagi subsitem lain.

7. Pengolah Sistem (Process)


Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi
keluaran.

8. Sasaran (Objectives) dan Tujuan (Goal)


Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.
Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.
Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah
direncanakan.

Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Jika suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

2.2 Konsep Dasar Informasi


2.2.1. Definisi Data
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal
datum atau data item. Terdapat pengertian data menurut beberapa ahli, diantaranya :
1. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu di dalam dunia
bisnis. Bisnis adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. [Tata Sutabri
2012:1]
2. Menurut John J. Longkutoy dalam bukunya Pengenalan Komputer , Istilah data
adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang

mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambargambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide,
objek, kondisi atau situasi dan lain-lain. [Tata Sutabri 2012:2]
3. Menurut Sutarman (2012:3) Data adalah fakta dari sesuatu pernyataan yang
berasal dari kenyataan, di mana pernyataan tersebut merupakan hasil pengukuran atau
pengamatan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-huruf, simbol-simbol khusus, atau
gabungan darinya.
4. Menurut Situmorang (2010:1), Data adalah things known or assumed, yang berarti
bahwa data sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk.
Peranan data dalam menghasilkan suatu informasi yang berkualitas dan akurat
sangatlah penting. Sehingga informasi tersebut dapat mendukung pengambilan
keputusan.
2.2.2.

Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud dari kalimat
tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi. Informasi
(information) dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Gordon B. Davis , informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu
bentuk yang mempunyaiarti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa
bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang. [Tata Sutabri 2012:1]

2. Menurut Sutarman (2012:14), Informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang


diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si
penerima.
3. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Informasi merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi
sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunanya.
2.2.3.

Kualitas Informasi

Menurut Mustakini (2009:37), Informasi mempunyai tiga kualitas informasi, antara


lain:
a)

Accurate

Informasi harus bebas dari kesalahan kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b)

Timeliness

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah
usung tidak akan memiliki nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan
dalam

mengambil

sebuah

keputusan

di

mana

terlambat maka akan bersifat fatal untuk organisasi.


c)

Relevance

bila

mengambil keputusan

Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi invormasi


untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang
membutuhkan. Nilai informasi di tentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya.
Suatu informasi di katan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif di bandingkan
dengan biaya mendapatkanya.
2.2.4.

Nilai Informasi

Fungsi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan terkadang diperlukan


dengan proses yang cepat dan tidak terduga. Hal itu mengakibatkan penggunaan
informasi hanya berdasarkan perkiraan-perkiraan serta informasi yang apa adanya.
Dengan perlakuan seperti ini mengakibatkan keputusan yang diambil tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki keputusan yang telah
diambil maka pencarian informasi yang lebih tepat perlu dilakukan. Suatu Informasi
memiliki nilai karena informasi tersebut dapat menjadikan keputusan yang baik serta
menguntungkan (memiliki nilai informasi yang tepat).
Menurut Sutarman (2012:14), Nilai dari informasi ditentukan oleh lima hal yaitu:
1. Untuk memperoleh pemahaman dan manfaat.
2. Untuk mendapatkan pengalaman.
3. Pembelajaran yang terakumulasi sehingga dapat diaplikasikan dalam pemecahan
masalah atau proses bisnis tertentu.
4. Untuk mengekstrak inplikasi kritis dan merfleksikan pengalaman masa lampau yang
menyedikan pengetahuan yang terorganisasi dengan nilai yang tinggi. Nilai ini bisa

menghindari seorang menajer darimembuat kesalahan yang sama yang dilakukan oleh
manajer lain sebelumnya.
5. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir
keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Menurut Gordon B. Davis nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan
antara kebijakan optimal, tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal
menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.
Nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya. Terdapat 10 sifat yang
dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :
1. Kemudahan dalam memperoleh
Informasi memiliki nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah.
Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit
diperoleh.
2. Sifat luas dan kelengkapannya
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan
yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai,
karena tidak dapat digunakan secara baik.
3. Ketelitian (accuracy)

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang
tinggi/akurat. Informasi menjadi tidak bernilai jika tidak akurat, karena akan
mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.
4. Kecocokan dengan pengguna (relevance)
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan
penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai
dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan
keputusan.
5. Ketepatan waktu
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna
pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika
terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan
keputusan.
6. Kejelasan (clarity)
Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan
informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.
7. Fleksibilitas/ keluwesannya
Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas
informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan.
8. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan


kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang
diolah.
9. Tidak ada prasangka
Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan
prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.
10. Dapat diukur
Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai
nilai yang sempurna.
2.2.5. Mutu Informasi
Menurut Gordon B. Davis, kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut :
1.

Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.

2.

Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.

3.

Hilang/tidak terolahnya sebagian data.

4.

Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.

5.

Dokumen induk yang salah.

6.

Kesalahan dalam prosedur pengolahan (misal : kesalahan program aplikasi

komputer yang digunakan).

7.

Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.

Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:


1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
2. Pemeriksaan internal dan eksternal.
3. Penambahan batas ketelitian data.
4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat menilai adanya
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi


2.3.1.

Definisi Sistem Informasi

Terdapat berbagai macam pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli,


diantaranya sebagai berikut :
1. Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. [Tata
Sutabri 2012].
2. Menurut Sutarman (2012:13), Sistem informasi adalah Sistem dapat didefinisikan
dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan
informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri
atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

3. Menurut Mulyanto (2009:29), Sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri
dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan gabungan
dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan datayang saling berinteraksi
untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
2.3.2. Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa Sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block).
Sebagai suatu sistem, blok bangunan tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan
yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. [Jogi05].
Blok bangunan tersebut terdiri dari [Jogi05] :
1. Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat
berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah
tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)


Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta
semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian
sistem secara keseluruhan. Pada blok ini terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi
(humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware).
5. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database
Management Systems).
6. Blok Kendali (Controls Block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.3.3 Klasifikasi Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh


karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan
perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing
organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut [Tata Sutabri 2012] sebagai berikut :
1. Sistem nformasi berdasarkan level organisasi
Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.
2. Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik,
sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.
3. Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis
Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem
informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya
manusia.

2.3.1

Definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM)


SIM (Sistem Informasi Manajemen) didefinisikan sebagai berikut: Suatu SIM
adalah system manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung
operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.(Jogiyanto,
HM, 2005: 14)

2.3.2

Sistem Informasi Perpustakaan


2.3.2.1 Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan

Sistem Informasi menurut Gordon B.davis (2003) : Sistem Informasi


adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan data harian, penunjang kegiatan dalam penyimpanan
data, dan menyediakan pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan.
Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) merupakan perangkat
lunak yang didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi
perpustakaan, katalog, data anggota/peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi
perpustakaan ( di salin berdasarkan aslinya dari: http://www.google.com/
SIPERPUS/ 2 April 2014).
2.3.2.2 Jenis-Jenis Perpustakaan
Berdasarkan keputusan Mendikbud tentang pokok-pokok kebijakan
pembinaan dan pengembangan perpustaaan di Indonesia ada beberapa jenis
perpustakaan antara lain (Keputusan Mendikbud no. 0103/0/1981 tanggal 11
maret 1981):
1. Perpustakaan nasional
2. Perpustakaan wilayah
3. Perpustakaan umum
4. Perpustakaan sekolah
5. Perpustakaan perguruan tinggi
2.3.2.3 Fungsi perpustakaan
Perpustakaan sebagai salah satu lembaga yang berperan aktif dalam
peningkatan sumber informasi dan peningkatan sumberdaya alam, sangatlah
penting artinya dalam usaha mencerdaskan kepentingan bangsa.
Perpustakaan dilambangkan sebagai tenpat bertanya dalam sumber
informasi tentang ilmu pengetahuan yang sifatnya khusus maupun umum.
Jadi secara umum tujuan perpustakaan pada waktu sekarang ini ialah agar
setiap orang yang datang ke perpustakaan mencari informasi dan kebutuhan-

kebutuhan ilmu pengetahuan tidak akan pulang dengan tangan hampa, tetapi
pasti akan mendapat segala apa yang dibutuhkan.
2.5

Konsep Dasar Analisis Sistem


2.5.1 Definisi Analisis Sistem
Analisis sistem adalah suatu proses untuk memahami sistem yang ada,
dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis
(business prosess), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari
solusinya (business problem and business soulution), dan rencana-rencana
perusahaan (business plan) Yakub (2012:142). Analisis sistem merupakan tahapan
paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan
keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya.

2.5.2

Analisis Pieces
Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa
aspek anatar lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi
dan pelayanan pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis
(performance,information, economy, control, eficiency and service). Analisis
PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sistem
informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah
utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama.

1. Performance ( Kinerja Sistem)

Analisis kinerja ditujukankan untuk mengetahui tingkat kinerja dari sebuah sistem
apakah kinerja dari sistem tersebut telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan
atau sudah mencapai sasaran yang diinginkan. Kinerja dari sebuah sistem diukur
berdasarkan jumlah produksi dan tanggap waktu. Jumlah produksi merupakan
jumlah perkerjaan yang bisa diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan
tanggap waktu adalah keterlambatan rata-rata antara suatu transaksi dengan
tanggapan yang diberikan kepada transaksi berikutnya.

2. Information (Informasi)
Sebuah sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi akurat relevan dan
tepat waktu. Akurat berarti informasi yang dihasilkan terbebas dari kesalahan dan
tidak menyesatkan, sedangkan relevan berarti informasi tersebut memiliki nilai bagi
penggunanya, dan tepat waktu berarti informasi harus ada ketika dibutuhkan. Ketiga
kriteria tersebut merupakan syarat dari sebuah informasi yang baik bagi sebuah
perusahaan atau organisasi yang akan dijadikan sebagai dasar dari pengambilan
keputusan.

3. Economy (Ekonomi)
Motif ekonomi mungkin merupakan salah satu pertimbangan dari alas an mengapa
diperlukannya pengembangan sebuah sistem. Harapan sebuah perusahaan atau
organisasi terhadap sistem yang baru adalah dukungan terhadap proses manajerial
perusahaan yang lebih efisien. Sehingga adanya pemborosan waktu dan alat-alat
yang dapat mengakibatkan pembengkakan biaya pada sistem sebelumnya (sistem
lama) dapat dikurangi semaksimal mungkin, khususnya seperti biaya pengadaan
kertas dan tinta.

4. Control (Pengendalian)
Aktivitas sebuah perusahaan atau organisasi perlu mendapat perhatian dan control
yang terus menerus agar tidak terjadi penurunan kinerja dibawah standar yang sudah
ditetapkan. Hal ini untuk mengurangi dan mencegah atau mendeteksi kesalahan
sistem, menjaga keamanan data dan kecurangan yang akan terjadi. Pengendalian
dalam sebuah sistem sangat diperlukan untuk mengurangi dan mencegah hal-hal
yang dapat merugikan perusahaan atau organisasi itu sendiri. Dengan adanya control
maka tugas atau kinerja yang mengalamai kendala dapat diperbaiki.

5. Eficiency (Efisiensi)
Efisiensi pada sebuah sistem informasi menyangkut hal bagaimana menghasilkan
output atau informasi sebaik mungkin dengan input yang diberikan, sehingga
informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan bagi pihak-pihak yang
memerlukannya. Selain itu efisiensi juga berkaitan dengan bagaimana sebuah sistem
tidak melakukan pemerosesan secara berlebih, dan usaha yang dikeluarkan untuk
melakukan tugas-tugas tidak berlebihan juga.

6. Service (Pelayanan)
Untuk menilai kualitas dari sebuah sistem adalah salah satunya bisa kita lihat dari
segi pelayanannya. Pada sistem informasi perpustakaan peningkatan pelayanan
terhadap anggota merupakan bagian dari tujuan utama diadakannya pengembangan
sistem dari sistem lama ke sistem yang baru. Pada system informasi perpustaakan
yang sebelumnya digunakan, pelayanan dari segi waktu terhadap anggota terlihat

masih kurang cepat dan akurat sehingga menjadi salah satu alasan diandakannya
pengembangan sistem.

2.5.3

Analisis Kebutuhan Sistem


1. Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)
Adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya
dilakukan oleh system. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi
apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem.
2. Kebutuhan Nonfungsional (Nonfunctional Requirement)
Adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh

2.5.4

sistem, meliputi : operasional, security, informasi, dan kinerja.


Analisis Kelayakan Sistem
1. Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari
aspek teknologi yang akan digunakan.
2. Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional menyangkut beberapa aspek. Untuk disebut layak
secara

operasional,

usulan

kebutuhan

sistem

harus

benar-benar

bisa

menyelesaikan masalah pelanggan, informasi yang dihasilkan oleh sistem harus


merupakan informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna tepat pada
saat pengguna menginginkannya.
3. Kelayakan Ekonomi
Untuk menganalisis kelayakan ekonomi digunakan kalkulasi yang
dinamakan Cost Benefit Analysis atau Analisis Biaya dan Manfaat. Tujuan dari
analisis biaya dan manfaat ini adalah untuk memberikan gambaran kepada
pengguna apakah manfaat yang diperoleh dari system baru lebih besar
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
4. Kelayakan Hukum
Dilihat dari sisi hukum, apakah software yang digunakan legal dan tidak
melanggar hukum.
2.6 Konsep Pemodelan Sistem
2.6.1 Flowchart

Bagan air atau flowchart adalah sekumpulan simbol-simbol atau skema


yang menunjukkan atau menggambarkan rangkaian kegiatan program dari
awal sampai akhir. Inti pembuatan flowchart ini adalah penggambaran dari
urutan langkah-langkah pekerjaan dari suatu algoritma.

a. Pengertian Flowchart
Bagan alir (Flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan
instruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya
menggunakan simbol-simbol tertentu. Berikut pengertian flowchart menurut
para ahli adalah :
Flowchart merupakan metode untuk menggambarkan tahap-tahap
pemecahan masalah dengan merepresentasikan simbol-simbol tertentu yang
mudah dimengerti, mudah digunakan, dan standar.

Tabel 2.2 Simbol - Simbol Flowchart


No
1

Simbol Flowchart

Keterangan
Simbol titik terminal yang digunakan untuk
menunjukkan awal dan akhir dari suatu

2.

proses.
Simbol proses digunakan untuk mewakili

3.

suatu proses.
Simbol input atau output yang digunakan

4.

untuk mewakili suatu proses.


Simbol keputusan yang digunakan untuk
menunjukkan penyeleksian kondisi di dalam

5.

program.
Simbol proses terdefenisi digunakan untuk
memununjukkan

6.

suatu

operasi

yang

rinciannya ditunjukkan di tempat lain.


Simbol connector, suatu prosedur akan
masuk atau keluar melalui simbol ini dalam

7.

lembar yang sama.


Simbol Document, merupakan symbol untuk

8.

data berbentuk kertas informasi.


Simbol Off-page-connector, merupakan
simbol masukkanatau keluarannya suatu

prosedur pada lembar kertas lainnya.


9.

Simbol untuk output, yang ditunjukkan ke


suatu device, seperti printer, plotter, monitor
dll.
Arus/Flow dari pada prosedur yang dapat

10.

dilakukan dari atas kebawah, dari bawah


keatas, dari kiri kekanan ataupun dari kanan
kekiri.
Simbol storage, untuk menyediakan tempat

11.

dalam dalam pengolahan dan penyimpanan


data.

2.6.2

Data Flow Diagram


Data flow diagram (DFD) merupakan diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD menggambarkan
penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD
menunjukkan hubungan antara satu dan proses pada sistem.

a. Pengertian DFD
DFD adalah Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk
menggambarkan arus data system. Berikut pengertian DFD menurut para ahli
adalah :

Hanif Al Fatta (2007:119) DFD merupakan diagram yang digunakan


untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem yang akan
dikembangkan.

Yakub (2012:155) Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat untuk


membuat diagram yang serbaguna.

Adapun simbol simbol yang digunakan untuk menggambarkan Data


Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Simbol Data Flow Diagram (DFD)

No.

Simbol Data Flow

Keterangan

Diagram
Proses,

kegiatan

yang

dilakukan

oleh

orang,mesin, atau komputer dari hasil suatu arus


1.

data yang dapat berupa masukkan untuk sistem.

External

Entity,

menyatakan

kesatuan

dilingkungan luar sistem yang dapat berupa


orang, organisasi atau sistem yang lainnya yang
2.

berada di lingkungan luarnya yang akan


memberikan input atau menerima output dari
sistem.
Simpanan Data, simpanan dari data yang dapat
berupa suatu file atau data base di sistem

3.

komputer, suatu arsip atau catatan manual dan


suatu agenda atau buku.
Arus Data, menyatakan arus data yang
mengalir diantara data proses, simpan data dan

4.

kesatuan luar.arus data ini menunjukkan arus


dari data yang dapat berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem.

Ada beberapa tahapan dalam pembuatan data flow diagram yaitu:


1. Diagram level konteks : digunakan untuk menggambarkan sistem secara
global.
2. Diagram level nol : digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan
proses ada dalam diagram konteks.
3. Diagram detail (level) : digunakan untuk menggambarkan arus data yang
lebih mendetail dalam proses diagram level nol.
2.7 Konsep Dasar Basis Data
2.7.1 Definisi Basis Data

Menurut (Kristanto: 1994) basis data adalah suatu susunan atau kumpulan
data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir dan
disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode

tertentu dengan

menggunakan komputer, sehingga mampu memberikan informasi

yang optimal

kepada pemakainya.
2.7.2

Teknik Perancangan Basis Data


2.7.2.1 Normalisasi
Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain
logika basis data relaisional yang tidak secara langsung berkaitan dengan
model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar
untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Bentuk-bentuk normalisasi
adalah :
1) Bentuk tidak Normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan
terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai keadaannya.
2) Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form)
Bentuk normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel
tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued atribte) atau lebih dari
satu atribut dengan domain nilai yang sama.
3) Bentuk Normal Kedua (2nd Normal Form)
Bentuk normal kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atibut
yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan
fungsional pada primary key secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak
memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya bersifat parsial (hanya
tergantung pada sebagian dari primary key).
4) Bentuk Normal ketiga (3nd Normal Form)
Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi jika untuk setiap
ketergantungan fungsional dengan notasi X

A, dimana A mewakili

semua atribut tunggal didalam tabel yang tidak ada didalam X, maka X

haruslah superkey pada tabel tersebut. Dan A merupakan bagian dari


primary key pada tabel tersebut.
5) Bentuk Normal Tahap Keempat dan Kelima
Bentuk Normal keempat berkaitan dengan sifat ketergantungan
banyak nilai (multivalued dependency) pada suatu tabel yang merupakan
pengembangan dari ketergantungan fungsional. Adapun bentuk normal
tahap kelima merupakan nama lain dari Project Join Normal Form (PJNF).
6) Boyce Code Normal Form (BCNF)
Sebuah tabel dikatakan berada dalam BCNF jika untuk semua
foreign key dengan notasi X

Y, maka X harus merupakan superkey

pada tabel tersebut. Jika tidak demikian, maka tabel tersebut harus
didekomposisi berdasarkan foreign key yang ada, sedemikian hingga X
menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi. Relasi harus
bergantung fungsi pada atribut superkey.
2.7.3

Tujuan Basis Data


Menurut (Kristanto: 1994) tujuan dari sistem manajemen basis data adalah
sebagai berikut:
1. Meminimumkan jumlah redundansi pada data yang disimpan. Informasi yang
konsisten dapat disediakan untuk proses pengambilan keputusan.
2. Integritas basis data. Data yang ada dalam basis data harus lengkap dan asli.
3. Program-program aplikasi dapat dikembangkan, dipelihara dan ditingkatkan

4.
5.
6.
7.

lebih cepat dan ekonomis. Sehingga basis data harus dapat

diubah untuk

mengimbangi perubahan kebutuhan. Perkembangan tidak

selalu berarti

perluasan tetapi juga penyempitan.


Mudah mengorganisasikan kembali secara fisik dari data yang disimpan.
Sensibilitas kontrol dari basis data yaitu pengendalian yang terpusat.
Prosedur-prosedur yang lebih mudah untuk pengoperasian komputer.
Tersedia setiap saat. Yaitu basis data harus selalu tersedia untuk digunakan oleh
pemakai saat dibutuhkan, yang harus mampu menampung bahasa dan model

2.7.4

yang berbeda untuk memuaskan seluruh pemakai.


Kegunaan Basis Data

Menurut (Kristanto: 1994) penyusunan suatu basis data digunakan untuk


mengatasi masalah pada penyusunan data, yaitu :

2.7.5

1. Redundansi dan inkonsistensi data.


2. Kesulitan pengaksesan data.
3. Isolasi data dan standarisasi.
4. Masalah keamanan data.
5. Masalah integrasi data.
6. Masalah independence data.
Tipe Basis Data
Menurut (Kristanto: 1994) informasi yang disimpan dalam sebuah basis data
dapat diorganisasikan atau dipandang dengan sejumlah cara. Dua model organisasi
yang paling populer adalah model hirarki (Hierarchy Model) dan model relasional
(Relational Model).

2.7.6

Komponen Dasar Sistem Basis Data


Menurut (Kristanto: 1994) terdapat empat komponen dasar sistem basis data,
yaitu :
1. Data, simbol-simbol yang disepakati dalam menyatakan gagasan

manusia,

keadaan dan objek lainnya. Dalam sebuah sistem basis data, data disimpan
secara terintegrasi karena basis data merupakan kumpulan dari berbagai macam
file dari aplikasi yang berbeda-beda yang disusun dengan menghilangkan bagian
yang rangkap. Di samping itu data dapat dipakai secara bersama-sama dalam
waktu yang sama untuk aplikasi yang berbeda.
2. Hardware, meliputi I/O device, storage device dan jaringan komunikasi data.
3. Software, berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data
fisik pada basis data, yaitu :
a. DBMS, program pengelola dan penyimpan basis data
b. Program aplikasi
4. User, dibagi atas tiga klasifikasi:
a. DBA (Data Base Administrator), orang yang mempunyai kekuasaan sebagai
pusat pengontrolan terhadap seluruh sistem baik data maupun program yang
mengakses data.

b. Programmer, orang atau team yang bertugas membuat program aplikasi untuk
mengakses basis data dengan menggunakan bahasa pemrograman.
c. End User, orang yang mengakses basis data melalui terminal dengan
menggunakan query language atau program yang dibuatkan programmer.
2.7.7

Data Base
Eko Koswara (2011:95) menyatakan database adalah kumpulan data-data
dalam bentuk tabel yang saling berhubungan yang disimpan dalam media
perangkat keras (contohnya : Harddisk) yang dapat diambil lagi sebagai
informasi.
Adapun hirarki data pada database adalah sebagai berikut :
1. Bit. Merupakan bagian terkecil dari data secara keseluruhan,yaitu berupa
karakter ASCII nol atau satu yang merupakan komponen pembentuk byte.
2. Byte, Merupakan atribut dari field yang berupa karakter yang membentuk nilai
dari
sebuah field.
3. Field, Merupakan atribut dari record yang menunjukkan satu item dari data
seperti
nama,nip,alamat dan lain sebagainya.
4. Record, Merupakan kumpulan dari field yang menggambarkan satu unit dari
individu tertentu.
5. File, Merupakan kumpulan dari record yang saling terkait dan memiliki format
field yang sama dan sejenis.
6. Database adalah kumpulan dari beberapa file/tabel yang saling berhubungan
antara file yang satu dengan file yang lain.

2.8 Perangkat Lunak yang Digunakan


2.8.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah
bahasa pemrograman yang bersifat

event drivendan menawarkan

Integrated

Development Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis


sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman
Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan
menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses
ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects
(RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol
ActiveX dan

objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti VisualBasic for

Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti
halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda.
Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan
komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Programprogram yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API,
tapi membutuhkan deklarasi fungsi eksternal tambahan.
Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang
sangat luas. Dalam sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005, 62%
pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual
Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java. Bill Gates, pendiri Microsoft,
memulai bisnis softwarenya dengan mengembangkan interpreter bahasa Basic untuk
Altair8800, untuk kemudian ia ubah agar dapat berjalan di atas IBM PC dengan
sistem operasi DOS.

Perkembangan berikutnya ialah diluncurkannya BASICA (basic-advanced)


untuk DOS. Setelah BASICA, Microsoft meluncurkan Microsoft QuickBasic dan
Microsoft Basic (dikenal juga sebagai Basic Compiler).
Sejarah BASIC di tangan Microsoft sebagai bahasa yang diinterpretasi
(BASICA) dan juga bahasa yang dikompilasi (BASCOM) membuat Visual Basic
diimplementasikan sebagai gabungan keduanya. Programmer yang menggunakan
Visual Basicbisa memilih kode terkompilasi atau kode yang harus diinterpretasi
sebagai hasil executable dari kode VB. Sayangnya, meskipun sudah terkompilasi jadi
bahasa

mesin, DLL bernama MSVBVMxx.DLL tetap dibutuhkan. Namun

karakteristik bahasa terkompilasi tetap muncul (ia lebih cepat dari kalau kita pakai
mode terinterpretasi).
Visual Basic merupakan bahasa yang mendukung OOP, namun tidak
sepenuhnya. Beberapa karakteristik obyek tidak dapat dilakukan pada Visual Basic,
seperti Inheritance tidak dapat dilakukan pada class module. Polymorphism secara
terbatas bisa dilakukan dengan mendeklarasikan

class moduleyang memiliki

Interfacetertentu. Visual Basic (VB) tidak bersifat case sensitif.


Visual Basic menjadi populer karena kemudahan desain form secara visual
dan adanya kemampuan untuk menggunakan komponen-komponen ActiveXyang
dibuat oleh pihak lain. Namun komponen ActiveXmemiliki masalahnya tersendiri
yang dikenal sebagai

DLL hell. Pada Visual Basic .NET, Microsoft mencoba

mengatasi masalah DLL helldengan mengubah cara penggunaan komponen (menjadi


independen terhadap registry).
2.8.8.1 Kelebihan Visual Basic 6.0 :
1) Mudah dalam membuat aplikasi.
2) Mudah dalam mencari kesalahan suatu sintax atau kesalahan suatu objek
yang dibentuk.

3) Mendukung pembentukan program aplikasi berbasis windows dengan


menu yang menarik dan professional.
4) Jendela yang dihasilkan dapat dipindah-pindahkan (Moveable) dan
diperbesar atau diperkecil (Resizeable).
Berikut adalah tampilan IDE Microsoft Visual Basic 6.0 :

Menu Bar

Tool Bar

Project
Explorer

Window
Properties
Form
Layout

Gambar 2.5 Tampilan IDE Microsoft Visual Basic 6.0


Form
ToolBox
a) Menu Bar
Menu bar adalah batang menu yang terletak dibawah titlebar yang berfungsi untuk
menampilkan pilihan menu atau perintah untuk mengoperasikan program Visual
Basic.
b) Toolbar
Toolbar merupakan sebuah batang yang berisi kumpulan tombol yang terletak
dibagian bawah menu bar yang dapat digunakan untuk menjalankan suatu perintah.
c) Form
Bagian ini disebut sebagai halaman interface, dimana kita akan melakukan desain
program kita.
d) ToolBox
Toolbox merupakan kotak alat yang berisi objek atau kontrol yang digunakan untuk
mengatur desain dari aplikasi yang akan dibuat.
e) Project Explorer
Project Explorer merupakan sekumpulan file yang digunakan untuk membangun
sebuah aplikasi dan berfungsi sebagai sarana pengakses bagian-bagian pembentuk
project.
f) Properti Window

Merupakan sebuah jendela (window) yang digunakan untuk mengatur properti atau
karakteristik sebuah objek.
g) Form Layout
Pada fasilitas ini kita dapat mengetahui dimana posisi form nantinya apabila
program/project kita jalankan.

2.8.2

Microsoft SQL Server


Microsoft SQL Server merupakan produk RDBMS (Relational Database
Management System) yang dibuat oleh Microsoft. Orang sering menyebutnya dengan
SQL Server saja. Microsoft SQL Server juga mendukung SQL sebagai bahasa untuk
memproses query ke dalam database. Microsoft SQL Server Mirosoft SQL Server
banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan atau juga pemerintahan sebagai
solusi database atau penyimpanan data. Pada tahun 2000 Microsoft mengeluarkan
SQL Server 2000 yang merupakan versi yang banyak digunakan.
Berikut ini adalah beberapa fitur yang dari sekian banyak fitur yang ada pada
SQL Server 2000:
1

XML Support. Dengan fitur ini, Anda bisa menyimpan dokumen XML dalam
suatu tabel, meng-query data ke dalam format XML melalui Transact-SQL dan
lain sebagainya.

Multi-Instance Support. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menjalankan


beberapa database engine SQL Server pada mesin yang sama.

Data Warehousing and Business Intelligence (BI) Improvements. SQL Server


dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk keperluan Business Intelligence melalui
Analysis Services. Selain itu, SQL Server 2000 juga ditambahi dengan tools
untuk keperluan data mining.

Performance and Scalability Improvements. SQL Server menerapkan


distributed partitioned views yang memungkinkan untuk membagi workload ke
beberapa server sekaligus. Peningkatan lainnya juga dicapai di sisi DBCC,
indexed view, dan index reorganization.

Query Analyzer Improvements. Fitur yang dihadirkan antara lain: integrated


debugger, object browser, dan fasilitas object search.

DTS Enhancement. Fasilitas ini sekarang sudah mampu untuk memperhatikan


primary key dan foreign key constraints. Ini berguna pada saat migrasi tabel
dari RDBMS lain.

Transact-SQL Enhancements. Salah satu peningkatan disini adalah T-SQL


sudah mendukung UDF (User-Definable Function). Ini memungkinkan Anda
untuk menyimpan rutin-rutin ke dalam database enginen.

2.8.3

Daftar Tabel Tipe Data Dalam SQL Server 2000


Data dalam Microsoft SQL Server sangat berfariasi, dan setiap kolom dalam
satu table harus memiliki data sesuai dengan jenis dan tipenya. Karena jika data yang
dimasukan kedalam table tidak sesuai dan tipenya Microsoft Server akan.
Tabel 2.1 Tipe Data Dalam SQL Server 2000
Integer

Keterangan

Bit

Integer dengan nilai 0 atau 1


Nilai

Integer

dengan

nilai

antara

-2^-3

Int
(2.147.483.648) sampai 2^31-1 (2.147.384.647)
Decimal atau
Angka antara -10^38-1 sampai 10^38-1
Numeric

Nilai yang terhubung dengan mata uang dari


Money

-2^63 (-922.377.203.685.477,5808 sampai 2^631 (-922.377.203.685.477,5807)

Float

-214.748,3648 sampai 1.79E+308

Real

-3.40E+308 sampai 3.04E+38

Datetime

1 Januari 1973 sampai 31 Desember 9999

Smalldatetim

1 Januari 1900 sampai 6 Juni 2079, dengan

ketelitian hingga1 menit

String

Keterangan

Char

Field tetap dengan ukuran maksimal 8000 byte

Varchar

Field tetap dengan ukuran maksimal 8000 byte


Variabel

dengan

ukuran

hingga

2^31-1

Text
(2.147.488.647) byte

Unicode String

Keterangan
Karakter Unicode dengan ukuran tetap hingga

Nchar
4000 byte
Karakter Unicode dengan ukuran bervariasi
Ncarchar
hingga 4000 byte
Variabel dengan
Ntext
(2.147.483.647) byte

ukuran

sampai

2^31-1

Binary String

Keterangan

Binary

Ukuran tetap hingga 8000 byte

Varbinary

Ukuran bervariasi hingga 8000 byte


Ukuran

bervariasi

hingga

2^31-1

Image
(2.147.483.647) byte
2.8.4

Batasan SQL Server 2000


Microsoft SQL Server mempunyai beberapa batasan dimana batasan tersebut
memiliki prioritas diatas trigger, aturan dan nilai defaultnya. Sebagai gambaran table
berikut akan menjelaskan batasan-batasan yang dimaksud.

Tabel 2.2 Tipe Data Dalam SQL Server 2000


Fungsi

Keterangan
Menentukan bahwa kolom tidak bias menentukan

2.8.5

NOT NULL
nilai NULL
Membatasi nilai yang bias diletakkan kedalan
kolom dengan menentukan suatu kondisi. Misalnya
CHECH
nilai TRUE maka nilai yang diberikan dapat
dimasukkan kedalam kolom sedang apabila FLASE
UNIQUE

Memasukkan kolom-kolom memiliki nilai eksklusif


Membuat kata kunci primer atau kunci utama dari

PRYMARY

sebuah table, kolom atau kombinasi dari kolom

KEY

dengan nilai yang harus bersifat eksekutif didalam


table untuk mengenali baris

FOREIGN
Menentukan hubungan antara table-tabel
KEY

Jenis

Perintah
Server 2000

jenis
SQL

Secara garis besar, SQL Server mempunyai 3 (Tiga) jenis Transact SQL yaitu:
1.

Data Definition Language (DDL), merupakan bagian dari


sistem manajemen database yang dipakai untuk mendefinisikan dan mengatur
semua atribut dan properti dari sebuah database

2.

Data Manipulation Language (DML), merupakan perintah


perintah yang digunakan untuk menampilkan, menambah, mengubah, dan
menghapus data di dalam obyek obyek yang didefinisikan oleh DDL.

3.

Data Control Language (DCL), digunakan untuk mengontrol


hak hak pada obyek obyek database.

Anda mungkin juga menyukai