Nim : 41513010066
Dahlan Iskan
Orang Miskin Yang Jadi Raja Media dan Menteri BUMN
Dahlan Iskan adalah salah satu putera terbaik Indonesia. Beliau dikenal masyarakat
karena keberhasilannya dalam memimpin surat kabar Jawa Pos yang awalnya hanya koran
daerah yang hampir gulung tikar menjadi koran nasional dengan penjualan yang sangat
fantastis. Saat ini Dahlan Iskan menjabat menjadi menteri BUMN menggantikan Mustafa
Abubakar.
Dahlan Iskan dilahirkan di Magetan Jawa Timur, tepatnya di desa Kebun Dalam
Tegalarum, Kecamatan Bando, Magetan, Jawa Timur pada tahun 1951. Dahlan Iskan tidak
pernah tahu tepatnya tanggal dan bulan ia dilahirkan, sampai saat ini tanggal yang ia gunakan
sebagai tanggal lahir adalah karangannya sendiri. Ia menggunakan tanggal 17 Agustus 1951
sebagai hari kelahirannya karena tanggal itu tepat hari kemerdekaan Indonesia sehingga
mudah diingat. Selain itu mungkin ia juga ingin tersemangati dengan tanggal itu seperti
semangat para pejuang tahun 45.
Pernah suatu hari, karena sangat ingin memiliki sepatu, Dahlan membongkar lemari
ayahnya guna mencari siapa tahu ayahnya menyimpan sejumlah uang disana. Ia juga pernah
mendapatkan nilai merah di raport-nya. Ketika ia telah berhasil memiliki sepatu, ia tetap
nyeker berjalan ke sekolah dan sepatunya ia tenteng agar tetap awet dan tidak rusak.
Dahlan Iskan mulai bersekolah di madrasah. Setelah tamat ia melanjutkan ke sekolah
lanjutan tingkat pertama, kemudian ke sekolah aliyah setingkat SLTA. Setamat SLTA, Dahlan
Iskan melanjutkan sekolahnya di fakultas hukum IAIN Sunan Ampel dan di Universitas 17
Agustus. Semasa kuliah ia lebih senang mengikuti kegiatan kemahasiswaan seperti Pelajar
Islam Indonesia dan menulis majalah mahasiswa dan koran mahasiswa ketimbang mengikuti
kuliah. Karena keasyikannya itu ia jadi tidak meneruskan kuliahnya.
Kemudian Dahlan Iskan hijrah ke Samarinda, Kalimantan Timur. Disana ia menjadi
reporter sebuah surat kabar lokal. Pada Tahun 1976, Dahlan kembali ke Surabaya dan bekerja
sebagai wartawan majalah Tempo. Saat itu terjadi musibah yang bersejarah yaitu
tenggelamnya kapal Tampomas. Dahlan menulis tentang musibah tersebut dengan sepenuh
hati dan meletakkannya di Headline News Tempo. Tak disangka hasilnya sangat luar biasa,
dari respon pembaca banyak yang menyukai gaya Dahlan menulis. Hal inilah yang membuat
pimpinan Tempo mengangkat Dahlan sebagai kepala biro Tempo Jatim.
masyarakat untuk membaca koran di pagi hari. Dari surat kabar yang hampir gulung tikar,
Dahlan Iskan menjadikan Jawa Pos menjadi surat kabar yang spektakuler dan Jawa Pos di
bawah kepemimpinan Dahlan berhasil merubah kebiasaan masyarakat dari membaca koran di
sore hari menjadi pagi hari.