Anda di halaman 1dari 78

PEDOMAN PENULISAN

STUDI KASUS DAN TUGAS AKHIR


SARJANA TERAPAN (D4)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN ASET

Edisi ke dua
Revisi ke-1, Juni 2015

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Dokumen Internal Polban

KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipersembahkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan nikmat termasuk tuntasnya buku ini yang berjudul:
PEDOMAN PENULISAN STUDI KASUS DAN TUGAS AKHIR untuk
mahasiswa Program Sarjana Terapan (D4) Manajemen Aset
Politeknik Negeri Bandung (Polban).
Buku ini ditujukan untuk dijadikan pemandu bagi seluruh
mahasiswa Program Studi Manajemen Aset Polban dalam menulis
SK (Studi kasus) dan Skripsi atau Tugas Akhir. Pedoman ini dalam
prakteknya dapat disesuaikan dengan materi yang dielaborasi,
namun demikian acuan yang mendasarinya tetap pada buku
panduan ini. Target pembaca dan pengguna buku pedoman ini
adalah para pembimbing SK dan TA, penguji/penelaah SK dan TA,
serta khususnya bagi para mahasiswa bersangkutan.
Buku ini berisikan mengenai panduan untuk penulisan SK dan
skripsi bagi mahasiswa MA Polban. Masing-masing panduan SK dan
skripsi tersebut mencakup panduan penulisan proposal dan
penulisan laporan. Khusus untuk edisi kedua buku pedoman ini
yang diterbitkan November 2013, ada beberapa penyesuaian
dengan tuntutan perkembangan penulisan SK dan skripsi. Selain
itu ada beberapa penambahan antara lain untuk penulisan
perancangan proyek menjadi 4 bab yang semula cukup 3 bab.
Semoga buku ini menjadi penunjuk yang bermanfaat bagi
berbagai pihak khususnya bagi mahasiswa Program Studi
Manajemen Aset Polban. Kami mohon kritik dan saran yang
ditujukan untuk meningkatkan kualitas buku pedoman ini di masa
datang.
Bandung, Mei 2015.
Tim revisi:
Ketua
: Dr A Gima Sugiama, SE., MP.
Sekrretaris : Dr. Tri Setyowati, Dra.,M.Si.
Anggota
:
1. Dr. Hennidah Karnawati, Dra., M.Si.
2. Dra. Katharina Priyatiningsih, M.Si.
3. Drs. Mohammad Raharso, MT.
4. Dra. Nurlaila Fadjarwati, M.Si.
5. Dra. Sumarti, M.Si.
Ketua Jurusan Administrasi Niaga
Ttd.,
Dr. Drs. Iwan Mulyawan, Grad. Dpl., MBA
NIP. 195806291989101001
i

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................

ii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................

iii

BAB I STUDI KASUS


1.1. PENDAHULUAN .........................................................

1.2. PETUNJUK PELAKSANAAN ..........................................

1.3. SISTEMATIKA LAPORAN ............................................

10

BAB II TUGAS AKHIR


2.1. PENDAHULUAN .........................................................

12

2.2. PETUNJUK PELAKSANAAN ..........................................

15

2.3. EVALUASI ................................................................

19

2.4. SISTEMATIKA LAPORAN ............................................

22

BAB III KETENTUAN UMUM


3.1. SUSUNAN ISI LAPORAN STUDI KASUS/TUGAS AKHIR ...

24

3.2. PENULISAN KUTIPAN ................................................

26

3.3. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA .....................................

29

3.4. KERTAS DAN PENGETIKAN ........................................

33

3.5. HINDARI PLAGIARISME ............................................

34

DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN

ii

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A: STUDI KASUS
LAMPIRAN 1: FORMAT PROPOSAL STUDI KASUS (SK)
LAMPIRAN 2: FORMULIR BIMBINGAN STUDI KASUS (SK)
LAMPIRAN 3: FORMAT LAPORAN PENELITIAN (SK)
LAMPIRAN 4: FORMAT LAPORAN PEMBUATAN PROYEK (SK)
LAMPIRAN 5: CONTOH SAMPUL LUAR SK
LAMPIRAN 6A: CONTOH HALAMAN DALAM SK UNTUK REGULER
LAMPIRAN 6B: CONTOH HALAMAN DALAM SK UNTUK
KERJASAMA
LAMPIRAN 6C: CONTOH LEMBAR PENGESAHAN REGULER
LAMPIRAN 6D: CONTOH LEMBAR PENGESAHAN KERJASAMA
LAMPIRAN B: TUGAS AKHIR
LAMPIRAN 7: FORMAT PROPOSAL TUGAS AKHIR (TA)
LAMPIRAN 8: FORMULIR BIMBINGAN TUGAS AKHIR (TA)
LAMPIRAN 9: FORMAT LAPORAN HASIL PENELITIAN - TA
LAMPIRAN 10: FORMAT LAPORAN PEMBUATAN PROYEK (TA)
LAMPIRAN 11: CONTOH SAMPUL LUAR (TA) KERJASAMA &
REGULER
LAMPIRAN 12: CONTOH HALAMAN DALAM TA KERJASAMA
LAMPIRAN 13: CONTOH LEMBAR PENGESAHAN TA KERJASAMA
LAMPIRAN 14: CONTOH HALAMAN DALAM TA REGULER
LAMPIRAN 15: CONTOH LEMBAR PENGESAHAN TA REGULER
LAMPIRAN 16: CONTOH SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

iii

BAB I
STUDI KASUS

1.1 PENDAHULUAN
a. Pengertian
Studi Kasus (SK) yang dimaksud pada dasarnya kajian yang ditujukan
untuk mencari (eksploratori) kejelasan masalah. Adapun solusi empirik
dari masalah bersangkutan disajikan dalam Tugas Akhir (TA) atau skripsi
mahasiswa tersebut. Karena itulah, SK yang disusun akan menjadi satu
kesatuan dengan penulisan TA mahasiswa bersangkutan. Secara umum
perbedaan SK dengan TA yakni, SK membahas permasalahan yang luas
namun dangkal, berbeda dengan TA yang membahas masalah sangat
sempit namun tajam dan mendalam.
Zikmund (2003) mendefinisikan metoda studi kasus sebagai berikut an
exploratory research technique that intensively investigates one or a few
situations similar to the researchers problem situation. Dengan kata
lain, dalam buku pedoman ini, yang dimaksud dengan studi kasus adalah
teknik penelitian eksplorasi yang secara intensif menginvestigasi
(menyelidiki) satu atau beberapa situasi (tidak banyak) yang serupa
dengan situasi masalah yang dihadapi oleh peneliti. Menurut Robert K.
Yin (2002) studi kasus merupakan strategi yang cocok bila pokok
pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila
peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengendalikan peristiwaperistiwa yang akan diselidiki, serta bilamana fokus penelitian terletak
pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan
nyata.
Buku pedoman ini menempatkan studi kasus sebagai penelitian awal
yang dilakukan untuk mengklarifikasi (memperjelas) dan mendefinisikan
suatu masalah secara presisi serta memberikan beberapa alternatif solusi
dari masalah tersebut. Pembahasan yang mendalam dan komprehensif
terhadap masalah dan solusi dari masalah tersebut akan dituangkan pada
Tugas Akhir (sebagai perpanjangan penelitian dari studi kasus). Jadi,
Tugas Akhir adalah penelitian lanjut yang dilaksanakan setelah periode
Studi Kasus selesai. Dengan perkataan lain, Studi Kasus adalah sebuah
mata kuliah yang menjadi prasyarat bagi penyusunan Tugas Akhir.

Karakteristik Studi Kasus di Program Studi Manajemen Aset adalah:


kegiatan tersebut bersifat individual dan dilaksanakan di sebuah
organisasi yang diprediksi memiliki fenonemen-fenomena yang
berhubungan dengan kajian Manajemen Aset.
Jenis studi kasus dapat dipilih satu di antara dua alternatif:
1. penelitian terapan dalam lingkup manajmen aset
2. perancangan proyek pengembangan dalam lingkup manajmen aset
Berdasarkan pada hasilnya, sebuah penelitian menghasilkan konklusi
akademik bernilai ilmiah, sedangkan sebuah proyek menghasilkan
rancangan (desain) sistem atau bentuk lain yang siap untuk
diimplementasikan dalam pengelolaan aset. Sebuah proyek memerlukan
berbagai data dan informasi serta analisis, namun kedalaman analisis
yang dilakukan umumnya tidak sedalam pada penelitian karena lebih
mengutamakan hasil berupa rancangan.
Studi kasus merupakan kajian terpadu dari beberapa mata kuliah inti di
Program Studi Manajemen Aset terhadap masalah atau kasus nyata di
lapangan (bersifat empirik). Hal ini sesuai dengan definisi studi kasus
dari Robert K. Yin (2002) yang menyatakan bahwa studi kasus adalah
suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks
kehidupan nyata. Hasil penyelidikan dituangkan dalam bentuk laporan
yang harus dipertanggungjawabkan dalam forum seminar.
Studi
Kasus
merupakan
alat
untuk
mengukur
kemampuan
Mahasiswa/Karyasiswa dalam mendefinisikan masalah dan memberikan
alternatif solusi ilmiah dalam bidang Manajemen Aset.
b.

Tujuan

1) Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan Studi Kasus, Mahasiswa/Karyasiswa mampu
menerapkan
ilmu
pengetahuan
dan
keterampilan
untuk
mengklarifikasikan dan merumuskan masalah secara komprehensif,
sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan.
2) Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan Studi Kasus, Mahasiswa/Karyasiswa mampu:
a) menemukan dan mengidentifikasikan/merumuskan permasalahan
di lapangan;

b) menentukan jenis data dan informasi yang diperlukan sesuai


permasalahan, serta cara pengumpulan data tersebut (dapat
dibuktikan dalam bentuk dokumen data/informasi dari lapangan);
c) memetakan data dan informasi tersebut di atas dalam sebuah
konteks kajian Manajemen Aset sehingga bisa menghasilkan
analisis kritis yang mampu memberi kontribusi pada pemecahan
masalah pengelolaan aset;
d) membuat rancangan alternatif solusi atas permasalahan yang telah
ditemukan;
e) membuat laporan yang memenuhi kaidah tata tulis karya ilmiah.
c. B i d a n g k a j i a n
Pada dasarnya tema yang harus dipilih sesuai dengan kompetensi utama
yang telah ditentukan bagi mahasiswa Manajemen Aset dan sejalan
dengan minat Mahasiswa/Karyasiswa, tetapi tetap berorientasi pada satu
di antara pilihan kompetensi atau bidang kajian di bawah ini:
1. Merencanakan kebutuhan aset
2. Mengelola pengadaan aset
3. Mengelola Inventarisasi Aset
4. Mengaplikasikan aspek legal dalam pengelolaan aset
5. Menilai aset
6. Mengelola pengoperasian aset
7. Mengelola pemeliharaan aset
8. Merencanakan investasi dan portofolio aset
9. Merencanakan pengembangan optimasi aset
10.Mengelola Penghapusan dan Pemindahtanganan aset
11.Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Aset
12.Mengaplikasikan Rencana Tata Ruang dan Wilayah
Topik kajian harus mengacu kepada sekurang-kurangnya dua mata
kuliah dari mata kuliah-mata kuliah keahlian berkarya manajemen aset
yakni kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya Manajemen Aset
(MKBMA). Kedua mata kuliah dimaksud meliputi 1 MKBMA sebagai mata
kuliah utama dan 1 MKBMA lainnya sebagai mata kuliah pendukung bagi
studi kasus tersebut, antara lain:
1. Optimisasi Aset
2. Manajemen Properti
3. Sistem Operasi Aset
4. Sistem Pemeliharaan Aset
5. Sistem Informasi Manajemen Aset

6. Pengadaan aset
7. Ekonomi Prasarana
8. Penilaian Aset
9. Manajemen Investasi dan Portfolio Aset
10. Manajemen Proyek
11. Strategi Pengelolaan Aset
12. Manajemen Infrastruktur
13. Manajemen Risiko.
d.

Beban Studi
1. Studi Kasus adalah mata kuliah yang bersifat wajib bagi setiap
Mahasiswa/Karyasiswa;
2. Studi Kasus memiliki bobot empat (4) SKS dan dilaksanakan pada
tengah hingga akhir semester VII;
3. Beban Studi Kasus sama dengan 8 minggu sesuai jam target
dalam kurikulum yang berlaku;
4. Nilai minimal untuk dinyatakan lulus dalam Studi Kasus adalah C

1.2
a.

PETUNJUK PELAKSANAAN
Proses

Langkah-langkah yang harus dilakukan Mahasiswa/Karyasiswa adalah:


1. melaksanakan peninjauan awal ke lapangan;
2. menyusun proposal (format proposal dapat dilihat dalam Lampiran
1);
3. mengikuti seminar manajemen aset
4. berkonsultasi mengenai isi proposal dengan dosen atau
narasumber lain yang berhubungan dengan bidang yang dipilih
sebagai topik kajian;
5. mengajukan proposal; termasuk tiga nama dosen yang diusulkan
mahasiwa untuk menjadi pembimbing; judul proposal masih dapat
diubah setelah langkah kelima;
6. memperoleh pembimbing dan melakukan proses bimbingan
sebelum ke lapangan (minimal 1 kali untuk setiap pembimbing);
7. mengumpulkan data dan informasi dari lapangan (data dan
informasi harus dalam bentuk dokumen/atau didokumentasikan
(misal: transkip wawancara) yang dapat dipertanggungjawabkan)

dan melakukan proses bimbingan saat berada di lapangan


(minimal 1 kali untuk setiap pembimbing);
8. menyusun laporan studi kasus dan melakukan proses bimbingan
(minimal 8 kali untuk setiap pembimbing; sebagai syarat untuk
dapat mengikuti Seminar Studi Kasus (lihat Lampiran 2));
9. mengumpulkan draft laporan yang telah disetujui pembimbing
pada waktu yang telah ditentukan;
10.menyajikan laporan Studi Kasus dalam presentasi dan pengujian
dalam seminar studi kasus. Jika diperlukan dapat dilakukan revisi,
dan setelah mendapat persetujuan pembimbing maka laporan
studi kasus yang telah direvisi dikumpulkan sesuai dengan jadual
yang telah ditetapkan.
11.membuat surat ucapan terima kasih yang dilengkapi (dilampiri)
oleh Laporan SK yang telah diujikan dalam seminar hasil SK
kepada instansi yang telah memberikan ijin pembuatan SK.
b.

Pembimbing
1. Mahasiswa/Karyasiswa dimungkinkan dibimbing oleh lebih dari
satu orang pembimbing.
2. Pembimbing dipilih dengan mempertimbangkan kompetensi dosen
dengan materi kajian yang dipilih oleh Mahasiswa/Karyasiswa.
3. Pembimbing diusulkan oleh:
4. Ketua Program/Ka Satgas dengan mempertimbangkan masukan
dari Ketua KBK yang relevan.
5. Persyaratan bagi pembimbing akademis Studi Kasus:
a. Berpendidikan serendah-rendahnya Strata dua (S2);
b. Memiliki keahlian sesuai dengan materi kajian dari
Mahasiswa/Karyasiswa;
c. Memiliki jabatan fungsional serendah-rendahnya Lektor;
d. Pernah menjadi ketua peneliti (dalam penelitian institusional
atau mandiri);
e. Berpengalaman menjadi pembimbing minimum program D3
Politeknik Negeri Bandung.

c. Penguji
1) Penguji dalam seminar studi kasus diusulkan oleh:
a. Ketua Program/Ka Satgas dengan pertimbangan
Kelompok Bidang Keahlian yang relevan.
b. Pimpinan instansi/mitra kerjasama yang ditunjuk.

dari

Ketua

2) Penguji seminar studi kasus dipilih dengan mempertimbangkan


kompetensi dosen dan materi kajian SK.
3) Persyaratan bagi penguji seminar studi kasus sama sebagaimana
pada persyaratan bagi Pembimbing SK.

d. Seminar Studi Kasus


Seminar merupakan bentuk pengujian Studi Kasus, dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Mahasiswa/Karyasiswa yang berhak mengikuti Seminar Studi
Kasus adalah mereka yang telah menyelesaikan laporan Studi
Kasus yang telah disetujui oleh Pembimbing.
2. Laporan Studi Kasus diserahkan sebanyak tiga eksemplar dalam
bentuk draft yang dijilid softcover plastik biru muda kepada panitia
pelaksana seminar sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.
3. Seminar diselenggarakan pada semester III untuk karyasiswa
Program Kerjasama (lanjutan dari D3) dan semester VIII untuk
mahasiswa reguler; kegiatan ini dikoordinasi oleh panitia yang
ditunjuk Ketua Jurusan.
4. Jadual seminar ditentukan oleh Ketua Program Studi/Ka Satgas
dengan mengacu pada kalender akademik yang berlaku.
5. Seminar bersifat terbuka bagi mahasiswa MA. Seminar melalui
proses yang terdiri dari presentasi, tanya jawab, serta dilanjutkan
dengan diskusi dengan Dosen penguji dan Pembimbing.
6. Setiap Mahasiswa/Karyasiswa diuji oleh maksimal tiga penguji (1
pembimbing Studi Kasus dan dua penguji non-pembimbing), dan
minimum diuji oleh satu orang penguji dengan satu pembimbing.
7. Sistematika seminar
a. Presentasi paling lama 15 menit menggunakan Bahasa
Inggris dengan media presentasi yang disediakan;
b. Tanya jawab dan diskusi paling lama 45 menit untuk
mengetahui pemahaman Mahasiswa/Karyasiswa terhadap
Laporan Studi Kasus yang telah disusun.
8. Penilaian terdiri dari:
a. Nilai Laporan SK dari pembimbing dan penguji SK
b. Nilai Ujian Seminar SK dari pembimbing dan penguji SK.

e.

Tata Tertib Pelaksanaan Seminar

Seminar dilaksanakan secara terprogram dengan mengikuti aturan


berikut:
1. Ketua, Sekretaris, dan Anggota Panitia Seminar harus hadir pada
saat seminar dilaksanakan.
2. Seluruh panitia hadir 30 menit sebelum acara seminar dimulai.
3. Ketua, Sekretaris, dan Anggota Panitia harus berpakaian rapi dan
resmi.
4. Panitia menyiapkan ruangan dan peralatan audio visual yang
diperlukan untuk presentasi.
5. Mahasiswa/Karyasiswa yang diuji dalam seminar harus hadir
selambat-lambatnya 15 menit sebelum acara seminar dimulai;
mempersiapkan bahan-bahan presentasi; uji coba terhadap
kehandalan peralatan presentasi.
6. Mahasiswa
harus
menyiapkan
bahan
presentasi
dan
mempresentasikannya dalam bahasa Inggris untuk selama
antara 10 hingga 15 menit.
7. Karyasiswa yang diuji harus berpenampilan sopan dan berpakaian
rapi, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pria memakai kemeja lengan panjang, berdasi, tidak bercelana
jeans, rambut rapi (tidak gondrong), tidak memakai asesoris
perempuan (misal anting-anting dan yang sejenis yang
umumnya dipakai oleh wanita).
b. Wanita memakai pakaian resmi dan rapi.
8. Mahasiswa/Karyasiswa yang sedang diuji tidak boleh meninggalkan
ruang seminar tanpa seizin Ketua Panitia Ujian.
f.

Penilaian

Untuk menilai hasil Studi Kasus Mahasiswa/Karyasiswa, digunakan


skala penilaian yang ditetapkan Jurusan dalam bentuk angka 5 s.d. 9.
Untuk menjamin obyektivitas dan konsistensi penilaian, ditetapkan nilai
deviasi standar antar-penguji setinggi-tingginya sebesar 1,0 (untuk
masing-masing Mahasiswa/Karyasiswa). Artinya, jika nilai dari semua
penguji menghasilkan deviasi standar > 1,0, para penguji harus
mendiskusikan kembali nilai yang diberikan dan kemudian memperbaiki
nilai sedemikian rupa sehingga batas 1,0 tidak dilewati.
Sistem penilaian mengikuti ketentuan berikut:
1. Penilaian dilakukan oleh pembimbing dan
komponen dan komposisi nilai yang berbeda.

penguji

dengan

2. Komponen penilaian pada Seminar Studi Kasus sama dengan


komponen
penilaian
pada
Sidang
Tugas
Akhir
dengan
pertimbangan keduanya memiliki bobot sebagai mata kuliah yang
hampir sama.
3. Nilai angka kemudian dikonversikan dalam bentuk huruf dengan
menggunakan acuan sebagai berikut:
A

: 80 X 100

AB

: 75 X 79

: 70 X 74

BC

: 65 X 69

: 60 X 64

CD

: 55 X 59

: 40 X 54

: X < 40

**) utk penilaian bagi mahasiswa mulai angkatan th 2011

4. Lembar Penilaian seminar Studi Kasus untuk PEMBIMBING:


Unsur Penilaian
A.

Bobot
(%)

Proporsi
(%)

Laporan Studi Kasus


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

B.

Nilai
(5 s.d 9)

Sistematika Penulisan
Relevansi Isi
Teknik Penulisan
Penguasaan Bahasa
Ketepatan Metode
Kemanfaatan Studi
Proses Pembimbingan

10
30
10
10
20
10
10

60

Ujian Seminar Studi Kasus


1. Presentasi
2. Penguasaan
Studi
Kasus
3. Penguasaan MK Utama
dan Pendukung

15
50
35

40

5. Lembar Penilaian seminar Studi Kasus untuk PENGUJI:


Unsur Penilaian
A.

Bobot
(%)

Proporsi
(%)

Laporan Studi Kasus


1.
2.
3.
4.
5.
6.

B.

Nilai
(5 s.d 9)

Sistematika Penulisan
Relevansi Isi
Teknik Penulisan
Ketepatan Metode
Kemanfaatan Studi
Penguasaan Bahasa

10
40
10
20
10
10

35

Ujian Seminar Studi Kasus


1. Presentasi
2. Penguasaan Studi
Kasus
3. Penguasaan MK Utama
dan Pendukung

15
50
35

65

6. Penilaian akhir pengujian SK dihitung berdasarkan rata-rata


tertimbang dengan bobot nilai Pembimbing 50% dan penguji 50%.
7. Penjelasan Komponen Penilaian Seminar Studi Kasus (SK):
1.

Sistematika
Penulisan

2.

Relevansi
Isi

3.

Teknik
Penulisan

: Isi laporan menunjukkan hadirnya urutan isi


antar bab/sub bab yang sistematis, kronologis,
mengalir (tidak acak); secara deduktif maupun
induktif. Bukan sekedar format laporan yang
sistematikanya
mengikuti
peraturan
buku
petunjuk pelaksanaan; lebih merujuk pada isi
laporan.
: Keterkaitan dan korelasi dari semua unsur yang
ada dalam SK bisa membentuk kesatuan isi yang
utuh, tidak terfragmentasi, sejalan dengan hasil
identifikasi masalah dan rancangan alternatif
solusi.
: Tabel, gambar, istilah, kutipan, daftar pustaka,
dan pengetikan harus benar serta rapi, sesuai
dengan
kaidah-kaidah
penulisan
ilmiah.
Kesalahan ketik tidak dapat diterima dalam
sebuah laporan ilmiah.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1.3
a.

Penguasaan
Bahasa

: Pilihan kosa kata/diksi yang variatif, kalimat


yang singkat dan bermakna (kalimat yang
efisien dan efektif), serta penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar (dalam konteks
bahasa ilmiah).
Kemanfaata : Tingkat kemanfaatan aplikasi dari hasil studi
n studi
bagi objek/tempat/institusi di mana topik studi
kasus tersebut dilakukan. Tingkat kemanfaatan
ini dapat diperkuat oleh bukti surat keterangan
dari objek/institusi yang bersangkutan.
Ketepatan
: Cara/teknik yang tepat dalam memformulasikan
Metode
masalah; kelengkapan data/informasi
yang
digunakan untuk memformulasikan masalah dan
mengindentifikasi
alternatif
solusi;
serta
identifikasi alternatif solusi yang feasible.
Proses
: Frekuensi bimbingan, minimal delapan kali untuk
Pembimbing
setiap pembimbing; daya kreasi dan serta
an
inovasi
Mahasiswa/Karyasiswa;
termasuk
kegigihan/perspirasi Mahasiswa/Karyasiswa.
Presentasi
: Penguasaan Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa
Inggris;
kejernihan
cara
berpikir
dan
mengkomunikasikan ide-ide; attractiveness alat
bantu presentasi; kerapian penampilan; dan
manajemen waktu.
Penguasaan : Memahami isi SK secara paripurna; dapat
SK
dibuktikan dengan respon yang tepat/benar
terhadap setiap pertanyaan penguji yang
merujuk pada isi Laporan SK.
Penguasaan : Memahami hubungan SK dengan mata kuliah
MK Utama
utama as a whole; memahami konten mata
&
MK
kuliah utama sebagai pisau bedah dalam
Pendukung
memberikan alternatif solusi terhadap masalah
yang berhasil diidentifikasi.
SISTEMATIKA LAPORAN
Format Laporan Studi Kasus

1). Jumlah Halaman


Tebal tubuh laporan Studi Kasus sekurang-kurangnya 40 halaman
dan sebanyak-banyaknya 120 halaman (mulai Bab I sampai Daftar
Pustaka). Lembar lampiran paling banyak 15 halaman dan hanya
memuat data utama serta kelengkapan skripsi yang dibutuhkan.
2). Kertas dan Pengetikan
a) Kertas yang digunakan untuk menulis Laporan Studi Kasus
adalah kertas HVS 80 gram, ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).
b) Laporan Studi Kasus dicetak hanya satu muka, tidak bolak balik.

10

c) Ukuran marjin kiri dan atas adalah 4 cm, sedang marjin kanan
dan bawah adalah 3 cm.
d) Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan
ukuran huruf 12 pt.
e) Spasi
(1) Jarak antara judul bab dengan subbab adalah 3 spasi.
(2) Jarak antara subbab dengan teks adalah 2 spasi.
(3) Jarak antar baris dalam teks adalah 1,5 spasi.
(4) Kutipan dalam bentuk quotasi dicetak dengan jarak 1 spasi,
ditulis rata kiri 5 ketukan ke dalam dengan sisi kanan rata
dengan teks (untuk yang lebih 5 baris). Kutipan kurang dari
lima
baris
dicetak
sebagaimana
pengetikan
teks
normal/biasa.
(5) Pengetikan laporan harus menggunakan program komputer.
f) Penomoran halaman
(1) Penomoran halaman dengan angka Arab (1, 2, 3, dst.),
dimulai dari halaman pertama (Pendahuluan) sampai
dengan halaman terakhir (Daftar Pustaka).
(2) Penomoran halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, dst.)
secara berurutan digunakan mulai dari halaman pertama
Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel/Gambar (jika ada)
sampai dengan Abstrak.
(3) Semua nomor halaman ditulisk di tengah bawah tanpa
disertai keterangan apapun, misal pendahuluan, kata
pengantar, dll.
3). Kulit Sampul dan Penjilidan
a) Laporan Studi Kasus yang diajukan untuk diujikan dalam seminar
dijilid cukup dengan kertas HVS biasa.
b) Laporan SK yang telah diuji dan direvisi, dijilid dengan urutan:
(1) Kulit luar berwarna biru dongker adalah sampul Laporan
Studi kasus yang dijilid dengan soft cover;
(2) Kulit bagian kedua adalah sampul muka (kertas HVS)
dengan tulisan sama (lihat Lampiran 5).
(3) Kulit bagian ketiga adalah lembar pengesahan dari
pembimbing dan diketahui Ka Satgas (lihat Lampiran 6).
b.

Tata Cara Penulisan Laporan

Hal-hal yang berkaitan dengan tata cara penulisan laporan Studi Kasus
sama sebagaimana pada tata cara penulisan laporan TA dan secara rinci
disajikan dalam Bab III Ketentuan Umum dari Buku Pedoman ini.

11

BAB II
TUGAS AKHIR

2.1 PENDAHULUAN
a.

Pengertian

P e n g e r t i a n . Tugas Akhir (TA) untuk tingkat sarjana sains terapan


disebut skripsi yang berbentuk kajian dalam format penelitian terapan
atau pembuatan proyek perancangan sebuah sistem/sub-sistem yang
dapat diperagakan di hadapan penguji. Isi TA fokus pada solusi dari
suatu masalah atau kasus nyata di lapangan. Hasil kajian dalam TA
merupakan penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam bidang
Manajemen Aset yang dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah untuk
memecahkan permasalahan. Tugas kahir bagi seorang mahasiswa tingkat
sarjana ditujukan sebagai wahana untuk mempraktekkan kemampuan
dalam belajar meneliti.
Perlu diingat bahwa, secara umum perbedaan SK dengan TA yakni, SK
membahas permasalahan yang dangkal namun luas, berbeda dengan TA
yang membahas masalah sangat sempit namun tajam dan mendalam.
Tugas Akhir merupakan salah satu alat untuk mengukur kemampuan
Mahasiswa/Karyasiswa dalam menyelesaikan masalah (problem solving)
secara ilmiah dalam konteks pengelolaan aset di suatu organisasi atau
perusahaan. Tugas Akhir diutamakan sebagai lanjutan penuntasan
masalah dari Studi Kasus (SK) yang dibahas oleh mahasiswa
bersangkutan. Jadi tidak diperkenankan seorang mahasiswa melanjutkan
penyelesaian masalah yang dikaji dalam SK mahasiswa lainnya. Sebuah
skripsi dapat juga memilih permasalahan selain materi lanjutan dari SK
mahasiswa bersangkutan, jika terdapat kendala yang memungkinkan
mahasiswa tersebut mengambil masalah lain di luar SK yang dikajinya.
Perbedaan Penelitian dengan Proyek.
Tugas akhir yang berupa penelitian harus mengandung kejelasan tentang
hal-hal yang ingin diselidiki (something to be inquired or examined),
antara lain:
1. Obyek yang akan diteliti
2. Permasalahan yang akan dipecahkan
3. Hipotesa yang akan dibuktikan/diuji kebenarannya (jika ada)
4. Sesuatu (yang masih menjadi) pertanyaan yang akan dicari
jawabannya
5. Memenuhi kriteria penelitian ilmiah dan nilai ilmiah penelitian

12

6. Luaran sebuah penelitian mungkin berupa penyimpulan dari


pembuktian sebuah teori, atau luarannya dapat berupa sebuah model
atau jejaring variabel yang dielaborasi.
Tugas akhir yang berupa projek perancangan harus mengandung
kejelasan tentang hal-hal yang akan dirancang, antara lain :
1. Obyek yang akan dirancang
2. Masalah rancangan yang akan dipecahkan
3. Metode perancangan yang akan digunakan untuk memecahkan
masalah
4. Deskripsi kelebihan dan kekurangan rancangan
5. Memenuhi kriteria dan kaidah sebuah perancangan karya ilmiah
6. Luaran atau output perancangan misal berupa sistem/sub-sistem
yang dapat diperagakan di hadapan penguji. Beberapa contoh di
antaranya Perancangan Program SIMA, Sub-sistem Program
Inventarisasi Aset, Perancangan Landscaping sebuah lahan yang
ditampilkan dalam animasi.
b.

Tujuan

1) Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan Tugas Akhir, Mahasiswa/Karyasiswa diharapkan
memiliki kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang komprehensif dan sistematis dalam menyelesaikan masalah secara
terfokus, ilmiah, dan dapat dipertanggungjawabkan dalam bidang
pengelolaan aset. Tugas kahir bagi seorang mahasiswa tingkat sarjana
ditujukan sebagai wahana untuk mempraktekkan kemampuan dalam
belajar meneliti atau belajar merancang sebuah sistem/sub-sistem.
2) Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan Tugas Akhir, Mahasiswa/Karyasiswa mampu:
a) mengerjakan tugas-tugas di organisasi/perusahaan dalam
konteks pengelolaan aset secara efektif dan efisien;
b) mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk
memetakan masalah pengelolaan aset secara sistematis;
c) memilih metode/teknik yang tepat untuk memecahkan masalah
pengolaan aset;
d) memberikan alternatif solusi yang feasible untuk memecahkan
masalah pengelolaan aset;

13

e) membuat long report dalam bidang pengelolaan aset yang


memenuhi kaidah tata tulis karya ilmiah.
f) mempresentasikan hasil laporan dihadapan umum.
c.

Bidang Kajian

Untuk bidang kajian yang akan dituangkan dalam Tugas Akhir,


Mahasiswa/Karyasiswa dapat memilih satu dari dua alternatif berikut ini:
1) mengembangkan topik Studi Kasus yang telah dinyatakan lulus atas
nama sendiri;
2) memilih dan mengkaji topik lain yang berbeda dengan topik dalam
Studi Kasus (sebaiknya sudah dimulai/diidentifikasi ketika SK
sedang berjalan).
Hal-hal yang berkaitan dengan ketentuan mengenai bidang kajian yang
diperbolehkan, ketentuannya sama dengan mata kuliah Studi Kasus.
Artinya matakuliah yang diambil sebagai mata kuliah utama harus masuk
ke dalam kelompok Mata Kuliah Keahlian MA untuk TA adalah sama
dengan dalam ketentuan SK.
d.

Beban Studi

1)

Tugas Akhir merupakan mata kuliah yang wajib diikuti oleh setiap
Mahasiswa/Karyasiswa dan mempunyai bobot empat SKS;
Beban Tugas Akhir sama dengan 12 18 jam/minggu atau kurang
lebih 300 jam/semester;
Untuk melaksanakan Tugas Akhir, karyasiswa harus memenuhi
persyaratan yang diatur dalam ketentuan pelaksanaan Tugas Akhir;
Nilai minimal untuk dinyatakan lulus dalam tugas akhir adalah C
(cukup).
Bila nilai TA<C, maka mahasiswa diberi kesempatan untuk
melakukan sidang ulang. Apabila berhasil mendapatkan nilai C,
maka mahasiswa tersebut bisa mengikuti sidang kelulusan tahap
pertama. Apabila TA dan kinerja selama sidang TA dipandang jauh
dari layak untuk bisa lulus dengan nilai C, maka mahasiswa diberi
kesempatan selama tiga bulan untuk memperbaiki TA dan mengikuti
sidang ulang. Untuk mahasiswa dengan kasus seperti ini, maka
mahasiswa akan mengikuti sidang kelulusan tahap kedua.

2)
3)
4)
5)

14

2.2 PETUNJUK PELAKSANAAN


a.

Petunjuk Umum

1)

pelaksanaan Tugas Akhir harus melibatkan lembaga pemerintah/


swasta atau perusahaan/industri atau unit kerja yang relevan.
Tugas Akhir memiliki nilai ketika TA tersebut berkontribusi pada
pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk itu skripsi dapat dilengkapi
dengan bukti verifikasi hasil (TA) oleh intitusi bersangkutan.
apabila memungkinkan, pelaksanaan Tugas Akhir dapat melibatkan
peralatan, laboratorium, dan perpustakaan di Jurusan Administrasi
Niaga, jurusan lainnya, atau fasilitas yang ada di polban, atau .

2)

b.

Persyaratan bagi Mahasiswa/Karyasiswa

Mahasiswa/Karyasiswa yang diizinkan menyusun Tugas Akhir adalah


Mahasiswa/Karyasiswa yang telah lulus pada Semester I s.d Semester
VII, serta lulus dalam mata kuliah Seminar Studi Kasus untuk Program
Studi D-IV Manajemen Aset, Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik
Negeri Bandung.
c. Prosedur dan Ketentuan Pelaksanaan Tugas
Akhir
1). Prosedur Pelaksanaan Tugas Akhir
a) Mahasiswa/Karyasiswa mengajukan proposal pembuatan Tugas
Akhir sebanyak satu eksemplar kepada Ketua Program Studi
melalui Staf Administrasi. Format proposal Tugas Akhir dapat
dilihat dalam Lampiran 7.
b) Berdasar usulan Ka Prodi/Ka Satgas yang disetujui Ketua
Jurusan, ditunjuk pembimbing bagi Mahasiswa/Karyasiswa yang
bersangkutan sesuai prosedur yang berlaku.
c) Mahasiswa/Karyasiswa menghubungi pembimbing yang telah
ditunjuk untuk melakukan bimbingan atau konsultasi. Setiap
melakukan konsultasi,
Mahasiswa/Karyasiswa harus mengisi
formulir bimbingan yang telah disediakan untuk diisi dan
ditandatangani oleh setiap Pembimbing (lihat Lampiran 8).
d) Mahasiswa/Karyasiswa
membuat
surat
pengantar
penelitian/pembuatan proyek melalui Staf Administrasi.
e) jawaban penerimaan dari instansi (asli) diberikan kepada Jurusan
melalui staf administrasi.

15

f) Mahasiswa/Karyasiswa segera melaporkan diri kepada pimpinan


perusahaan/industri atau instansi pemerintah terkait.
2). Ketentuan Pelaksanaan Tugas Akhir
a) penyusunan
Tugas
Akhir
(penelitian/pembuatan
proyek)
dilaksanakan pada Semester VIII, yaitu tengah semester sampai
akhir semester VIII segera setelah dinyatakan lulus dari seminar
Studi Kasus.
b) Mahasiswa/Karyasiswa taat pada tata tertib dan peraturan yang
berlaku di tempat penelitian/pembuatan proyek; menjaga nama
baik intansi dan nama baik Polban.
c) menemui pembimbing dan melakukan proses bimbingan sebelum
ke lapangan (minimal 1 kali untuk setiap pembimbing);
d) mengumpulkan data dan informasi dari lapangan (data dan
informasi harus dalam bentuk dokumen/didokumentasikan; yang
dapat dipertanggung jawabkan) dan melakukan proses
bimbingan saat berada di lapangan (minimal 1 kali untuk setiap
pembimbing);
e) menyusun laporan Tugas Akhir dan melakukan proses bimbingan
sekurang-kurangnya total 8 kali untuk setiap pembimbing. Hal ini
menjadi syarat untuk dapat mengikuti sidang TA;
f) mengumpulkan draft laporan yang telah disetujui pembimbing
pada waktu yang sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan;
g) mempresentasikan Laporan Tugas Akhir dalam forum Sidang
Tugas Akhir.
c. Pembimbing dan Penguji
1). Pembimbing adalah dosen yang ditentukan sesuai dengan aturan yang
berlaku di Politeknik Negeri Bandung (bagi pembimbing dari Polban)
atau aturan yang berlaku di lingkungan industri sebagai mitra (misal
untuk Program Kerjasama Pendidikan dengan Kementerian Pekerjaan
Umum bagi pembimbing dari Kementerian PU).
2). Jumlah pembimbing untuk setiap Mahasiswa/Karyasiswa sekurangkurangnya 1 orang dan paling banyak 2 orang, sedangkan untuk
mahasiswa kerjasama industri minimal 1 orang dari Polban dan jika
memungkinkan 1 orang dari industri mitra kerjasama. Semua
pembimbing berkedudukan setara
dan berkoordinasi
dalam
penyesuaian persepsi mengenai materi yang dikaji mahasiswa.
3). Pembimbing ditunjuk oleh:

16

a) Ketua Jurusan, setelah meminta pertimbangan dari Ka Prodi/Ka


Satgas dan Ketua KBK (pembimbing dari Politeknik).
b) Melalui pertemuan di antara para pejabat yang berwenang
(pembimbing dari industri).
c) Penunjukan pembimbing mempertimbangkan relevansi dengan
materi kajian Tugas Akhir yang dipilih Mahasiswa/Karyasiswa.
4). Persyaratan bagi Pembimbing (dari Politeknik Negeri Bandung):
a) berpendidikan serendah-rendahnya Strata dua (S2);
b) memiliki keahlian yang sesuai dengan bidang kajian dari
Mahasiswa/Karyasiswa;
c) memiliki jabatan fungsional serendah-rendahnya Lektor;
d) pernah menjadi ketua peneliti (dalam penelitian institusional atau
mandiri);
e) Berpengalaman menjadi pembimbing program D3/D4 di Politeknik
Negeri Bandung. Khusus untuk pembimbing yang belum
berpengalaman dapat didampingkan ke pembimbing lain yang
telah berpengalaman membimbing TA D3/D4 di Polban.
5). Penguji adalah dosen yang ditunjuk oleh Ketua Jurusan atau pejabat
berwenang dari Kementerian Pekerjaan Umum.
6). Persyaratan bagi penguji sama seperti pada persyaratan bagi
Pembimbing.
d.

Ujian Sidang

1).

Mahasiswa/Karyasiswa
yang
berhak
mengikuti
tahap
presentasi/ujian sidang adalah mereka yang telah menyelesaikan
draft laporan Tugas Akhir yang telah disetujui oleh Pembimbing.
Draft Laporan Tugas Akhir diserahkan jumlahnya disesuaikan
dengan ketentuan administratif dan diserahkan kepada Panitia
Pelaksana
Ujian
Sidang
sesuai
jadual
yang
ditentukan.
Mahasiswa/Karyasiswa yang menyusun Tugas Akhir berupa
pembuatan proyek, harus menyerahkan hasil pembuatan proyeknya
secara fisik kepada Panitia, misal menyerahkan soft file untuk demo
sistem/sub-sistem yang akan diujikan.
Ujian sidang dilaksanakan oleh Panitia Ujian yang disahkan oleh
Ketua Jurusan;
Seorang Mahasiswa/Karyasiswa diuji oleh maksimal empat penguji
(2 Pembimbing dan 2 Penguji lainnya) atau dalam keadaan tertentu
diuji oleh sekurang-kurangnya dua penguji (1 Pembimbing dan 1
Penguji lainnya).
Sistematika ujian sidang:

2).

3).
4).

5).

17

a) presentasi selama 15 menit (menggunakan Bahasa Inggris)


dengan media presentasi yang disediakan;
b) tanya jawab selama 60 (enam puluh) menit untuk mengetahui
pemahaman Mahasiswa/Karyasiswa terhadap Tugas Akhirnya.
6).

Komponen penilaian terdiri atas:


a) Nilai Laporan Tugas Akhir;
b) Nilai Ujian Sidang Tugas Akhir.

f. T a t a

Tertib

Pelaksanaan

Ujian

Sidang

Tugas

Akhir
1).
2).
3).

4).
5).

6).

7).

Ketua, Sekretaris dan Anggota Panitia ujian sidang harus hadir pada
saat ujian dilaksanakan.
Ketua, Sekretaris dan Anggota Panitia harus berpakaian rapi dan
resmi.
Mahasiswa/Karyasiswa yang diuji harus berpakaian rapi, dengan
ketentuan sbb:
a) Pria memakai kemeja lengan panjang, berdasi, tidak bercelana
jeans; rambut rapi (tidak gondrong), tidak memakai anting dan
yang sejenis (yang umumnya dipakai oleh wanita).
b) Wanita memakai pakaian resmi dan rapi.
Mahasiswa/Karyasiswa yang diuji harus siap dan hadir selambatlambatnya 15 menit sebelum ujian dimulai.
Mahasiswa
harus
menyiapkan
bahan
presentasi
dan
mempresentasikannya dalam bahasa Inggris untuk selama antara
10 hingga 15 menit.
Proses tanya jawab dalam sidang TA harus diikuti sepenuhnya oleh
mahasiswa hingga pimpinan sidang tersebut menyatakan sidang
selesai.
Mahasiswa/Karyasiswa yang sedang diuji tidak boleh meninggalkan
ruang ujian tanpa seizin ketua Panitia Ujian.

g. P e n g u m p u l a n L a p o r a n T u g a s A k h i r
Mahasiswa/Karyasiswa yang dinyatakan lulus ujian sidang Tugas Akhir,
wajib menyerahkan Laporan Tugas Akhir (yang sudah direvisi sesuai
saran dari Pembimbing dan Penguji) dalam bentuk hardcopy sebanyak
dua eksemplar untuk Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Jurusan dan
satu eksemplar untuk Perpustakaan di Perusahaan serta dalam bentuk

18

compact disc sebanyak satu buah, selambat-lambatnya 2 minggu


sesudah diujikan.
Ketentuan tentang penjilidan dan cover tugas akhir untuk Pendidikan
Diploma IV Program Studi Manajemen Aset ditetapkan oleh Jurusan
meliputi :
a) penetapan warna cover, kode Jurusan dan kode Program Studi;
b) penulisan sampul luar TA;
c) penulisan halaman dalam TA;
d) penulisan daftar riwayat hidup.
2.3 EVALUASI
a. T u j u a n E v a l u a s i
Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk menilai hasil Tugas Akhir
Mahasiswa/Karyasiswa. Penilaian meliputi materi laporan dan penyajian
laporan secara lisan. Penilaian juga dilakukan terhadap penguasaan mata
kuliah utama yang relevan dengan laporan Tugas Akhir.
Penilaian
dilakukan di oleh tim penguji di dalam ruang Sidang.
b.

Skala Penilaian

Untuk menilai Tugas Akhir Mahasiswa/Karyasiswa, digunakan skala


penilaian yang ditetapkan Jurusan dalam bentuk angka 5 s.d. 9. Untuk
menjamin obyektivitas dan konsistensi penilaian, ditetapkan nilai deviasi
standar antar-penguji setinggi-tingginya sebesar 1,0 (untuk masingmasing Mahasiswa/Karyasiswa). Artinya, jika nilai dari semua penguji
menghasilkan deviasi standar > 1,0, para penguji harus mendiskusikan
kembali nilai yang diberikan untuk kemudian diperbaiki sedemikian rupa
sehingga tidak melewati batas nilai deviasi standar 1,0.
Sistem penilaian mengikuti ketentuan berikut:
1). penilaian dilakukan oleh pembimbing dan penguji dengan komponen
dan komposisi nilai yang berbeda.
2). komponen penilaian pada seminar Studi Kasus sama dengan
komponen penilaian pada Sidang Tugas Akhir dengan pertimbangan
keduanya memiliki bobot sebagai mata kuliah yang hampir sama.
3). nilai angka kemudian dikonversikan dalam bentuk huruf dengan
menggunakan acuan sebagai berikut:

19

: 80 X 100

AB

: 75 X 79

: 70 X 74

BC

: 65 X 69

: 60 X 64

CD

: 55 X 59

: 40 X 54

: X < 40

**) utk penilaian bagi mahasiswa mulai angkatan th 2011

4).

Lembar Penilaian Sidang Tugas Akhir untuk PEMBIMBING:


Unsur Penilaian
A.

Nilai
(0 s.d 100)

Proporsi
(%)

Isi Laporan Tugas Akhir/Skripsi


1. Sistematika Penulisan
2. Relevansi
Isi
(Aspek
Terapan)
3. Teknik Penulisan
4. Penguasaan Bahasa
5. Metode
Penelitian/Proyek
6. Proses Pembimbingan

B.

Bobot
(%)

10
30
10
10
20

70

20

Ujian Sidang Tugas Akhir/Skripsi


1.
2.
3.

Presentasi
Penguasaan Tugas
Akhir/Materi Skripsi
Penguasaan Mata
Kuliah Utama

15
50
35

30

20

5).

Lembar Penilaian Sidang Tugas Akhir untuk PENGUJI:

Unsur Penilaian
A.

Nilai
(0 s.d 100)

Proporsi
(%)

Isi Laporan Tugas Akhir/Skripsi


1. Sistematika Penulisan
2. Relevansi
Isi
(Aspek
Terapan)
3. Teknik Penulisan
4. Metode
Penelitian/Proyek
5. Penguasaan Bahasa

B.

Bobot
(%)

10
40
10
20
20

50

Ujian Sidang Tugas Akhir/Skripsi


1. Presentasi
2. Penguasaan Tugas
Akhir/Materi Skripsi
3. Penguasaan Mata
Kuliah Utama

15
50
35

50

6). Penjelasan Komponen Penilaian Tugas Akhir:


1.

Sistematika
Penulisan:

2.

Relevansi Isi:

3.

Teknik
Penulisan:

4.

Penguasaan
Bahasa:

Isi laporan menunjukkan hadirnya urutan isi


antar bab/sub bab yang sistematis, kronologis,
mengalir (tidak acak); secara deduktif maupun
induktif. Bukan sekedar format laporan yang
sistematikanya mengikuti peraturan buku
petunjuk pelaksanaan; lebih merujuk pada isi
laporan.
Keterkaitan dan korelasi dari semua unsur yang
ada dalam TA bisa membentuk kesatuan isi
yang utuh, tidak terfragmentasi, mampu
menjawab identifikasi masalah/proyek dengan
teori yang relevan dan terbaru.
Tabel, gambar, istilah, kutipan, daftar pustaka,
dan pengetikan harus benar serta rapi, sesuai
dengan
kaidah-kaidah
penulisan
ilmiah.
Kesalahan ketik tidak dapat diterima dalam
sebuah laporan ilmiah.
Pilihan kosa kata/diksi yang variatif, kalimat
yang singkat dan bermakna (kalimat efektif),
serta penggunaan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar (dalam konteks bahasa ilmiah).

21

5.

Metode
Penelitian/proy
ek:

6.

Proses
Pembimbingan
:

6.

Presentasi:

7.

Penguasaan
Tugas Akhir:

8.

Penguasaan
MK Utama:

2.4
a.

Cara/teknik yang tepat dalam memformulasikan


masalah penelitian/proyek; metode yang tepat
dalam
mengumpulkan
data/informasi,
memproses data/informasi, serta membuat
kesimpulan dan saran yang bisa menyelesaikan
masalah penelitian/proyek.
Frekuensi bimbingan (minimal 8x untuk setiap
pembimbing); mahasiswa menunjukkan adanya
daya kreasi dan inovasi; kegigihan, keuletan,
dan kesungguhan.
Penguasaan Bahasa Indonesia dan/atau Bahasa
Inggris;
kejelasan
ide-ide/informasi
yang
disampaikan; kualitas alat bantu presentasi;
kerapian penampilan; manajemen waktu.
Memahami isi TA secara paripurna; dapat
dibuktikan dengan tanggapan yang tepat/benar
atas setiap pertanyaan penguji yang merujuk
pada Laporan TA.
Memahami hubungan TA dengan mata kuliah
utama as a whole; memahami konten mata
kuliah utama sebagai pisau bedah dalam
memberikan alternatif solusi terhadap masalah
yang berhasil diidentifikas.

SISTEMATIKA LAPORAN
Format Penulisan Tugas Akhir

1). Tebal Laporan Tugas Akhir


Tebal tubuh Laporan Tugas Akhir sekurang-kurangnya 75 halaman
dan sebanyak-banyaknya 120 halaman (mulai dari Bab I sampai
dengan Daftar Pustaka).
2). Kulit Sampul dan Penjilidan
a) Laporan Tugas Akhir yang akan diujikan, cukup dijilid dengan
kertas HVS biasa; sampul depan dan belakang berupa plastik
bening.
b) Laporan Tugas Akhir yang telah diuji dan direvisi, dijilid sesuai
dengan aturan yang ditentukan oleh Jurusan (disampaikan
kemudian).

22

b.

Tata Cara Penulisan Laporan

Hal-hal yang berkaitan dengan tata cara penulisan laporan Tugas Akhir
sama seperti pada tata cara penulisan laporan Studi Kasus dan secara
rinci akan ditulis dalam Bab III. Ketentuan Umum dari buku Pedoman ini.

23

BAB III
KETENTUAN UMUM

3.1.

SUSUNAN ISI LAPORAN STUDI KASUS/TUGAS AKHIR

1). Bagian Awal


Bagian awal laporan Studi Kasus/Tugas Akhir terdiri atas judul,
halaman abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (bila ada),
daftar gambar (bila ada), dan daftar lampiran.
a) Judul Studi Kasus/Tugas Akhir ditulis dalam Bahasa Indonesia
dan di bawahnya ditulis dalam Bahasa Inggris. Judul laporan
Studi Kasus/Tugas Akhir sangat penting karena judul laporan
adalah bagian tulisan yang pertama kali dibaca orang. Oleh
karena itu, judul harus dapat memberikan gambaran tentang ide
pokok Tugas Akhir kepada pembaca.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penentuan
judul Studi Kasus/Tugas Akhir :
(1) menarik perhatian, mampu menyimpulkan ide pokok SK/TA
secara sederhana dan dengan gaya bahasa yang baik;
(2) merupakan pernyataan yang padat dan singkat dari topik
utama, dapat mengidentifikasikan variabel penelitian, serta
pola-pola relasi antar variabel tersebut;
(3) tidak menggunakan singkatan/akronim. Bila terpaksa harus
menyingkat, gunakan singkatan yang sudah dikenal secara
umum;
(4) Dapat dimengerti bila berdiri sendiri, artinya: tidak
diperlukan konteks tertentu untuk mengartikan judul
laporan SK/TA;
(5) hindari kata-kata klise seperti: penelitian pendahuluan, studi
perbandingan, penelaahan terhadap, suatu tinjauan,
penelitian empiris, dan lain-lain;
(6) panjang judul berkisar 15 kata. Apabila diperlukan, judul
utama dapat diikuti oleh subjudul yang menjelaskan isi
laporan SK/TA;
(7) judul ditulis dengan huruf kapital, ada pada posisi tengah
halaman (center), subjudul ditulis dengan hurus kecil, tetapi
setiap huruf di awal kata diketik dengan huruf kapital.
b) Abstrak
Abstrak merupakan suatu tulisan singkat dan menyeluruh
tentang isi laporan SK/TA sehingga dengan membaca abstrak

24

pembaca dapat menilai isi laporan SK/TA dengan cepat. Abstrak


memuat pokok masalah, dasar teori, data, analisis, dan
kesimpulan.
Dengan hanya membaca abstrak diharapkan
pembaca dapat menentukan apakah laporan SK/TA mengandung
topik yang dicari sehingga perlu dibaca lebih lanjut. Panjang
abstrak maksimal 1 halaman, diketik 1 spasi dalam Bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris. Isi abstrak yang dalam bahasa
Inggris harus dicetak miring.
c) Kata Pengantar bertujuan mengantarkan pembaca agar dapat
memahami isi laporan TA secara paripurna. Bagian ini biasanya
memuat:
(1) judul tulisan SK/TA
(2) tujuan penulisan laporan SK/TA
(3) sasaran pembaca SK/TA
(4) kilasan isi SK/TA yang biasanya cukup beberapa kalimat
singkat saja
(5) ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu atau memungkinkan terlaksananya penelitian/
pembuatan proyek dan penulisan laporan Studi Kasus/Tugas
Akhir;
(6) kata penutup yang berisi pertanggungjawaban isi laporan
Studi Kasus/Tugas Akhir dan harapan-harapan penulis.
Kalimat pertanggungjawaban antara lain berbunyi: Seluruh
isi laporan Studi Kasus/Tugas Akhir ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penulis.
(7) judul Kata Pengantar ditulis di tengah halaman, dengan
menggunakan huruf kapital.
(8) Kata Pengantar harus ditulis dalam bahasa Indonesia yang
baik dan benar, baku, dan formal.
Laporan SK/TA
merupakan sebuah karya ilmiah. Oleh sebab itu, tidak
diperkenankan untuk menuangkan ucapan terima kasih
yang sangat masif dan menggunakan frasa-frasa bahasa
lisan yang tidak baku (misal: julukan informal kepada
teman-teman kuliah).
(9) Perlu dibedakan antara Kata Pengantar dengan halaman
Ucapan Terimakasih. Halaman Ucapan Terimakasih
hanya berisi penyampaian terimakasih kepada pihak atau
orang-orang yang berkontribusi bagi penulisan SK/TA ybs
misal bagi pembimbing, rekan diskusi, pihak industri dan
lain-lain. Halaman Ucapan terimakasih bukan suatu

25

keharusan, namun mahasiswa dapat menyajikannya jika


diperlukan. Demikian pula dengan penyajian Halaman
Persembahan tidak diharuskan, umpama persembahan
bagi orang tua atau seseorang yang dianggap sebagai
kehormatan, atau orang yang sangat dicintai/dikasihi oleh
penulis bersangkutan.
d) Daftar Isi: Bagian ini memuat daftar dari seluruh isi laporan Studi
Kasus/Tugas Akhir yang meliputi kata pengantar, judul dan
subjudul dari setiap bab, sampai dengan lampiran. Judul setiap
bab diketik seluruhnya dalam huruf kapital sedangkan subjudul
diketik dalam huruf kecil, kecuali huruf awal diketik dengan huruf
kapital. Nomor judul dan subjudul diketik di sebelah kiri.
e) Daftar Tabel (bila ada): Bagian ini berisi nomor dan nama semua
tabel yang ada dalam naskah laporan maupun tabel lain yang
dimasukkan dalam lampiran.
f) Daftar Gambar (bila ada)
Bagian ini berisi nomor dan nama semua gambar (baik berupa
grafik, diagram, bagan, peta dan sebagainya) yang ditampilkan
dalam laporan Studi Kasus/Tugas Akhir.
g) Daftar Lampiran :
Bagian ini memuat daftar semua dokumen yang tidak
dimasukkan ke dalam batang tubuh laporan tetapi dipandang
relevan dengan isi laporan SK/TA (misalnya Bagan Organisasi,
uraian jabatan).
2). Bagian Tengah Laporan
Lihat Lampiran dan diskusi dengan Pembimbing SK/TA.
3). Bagian Akhir
Bagian akhir dari suatu laporan Studi Kasus/Tugas Akhir umumnya
berisi daftar pustaka dan lampiran berupa tabel, grafik, gambar,
contoh item kuesioner, atau hasil pengolahan data.
3.2.

PEN UL ISAN KUTIPAN

Metoda pengutipan yang benar akan membuat pembaca mudah


mengidentifikasikan sumber-sumber tulisan, menghindari adanya upaya
plagiarism, dan apabila pembaca tertarik lebih jauh terhadap sumber-

26

sumber yang dikutip, dia bisa menindaklanjuti ketertarikannya dengan


membuka kembali sumber-sumber aslinya. Karena itu sangat penting
penulisan kutipan secara benar bagi setiap karya ilmiah.
Metoda pengutipan American Psychological Association (APA) adalah
metoda yang sudah diadopsi oleh Jurusan Administrasi Niaga dalam
penulisan-penulisan karya ilmiah seperti artikel jurnal dan Tugas Akhir.
Di universitas-universitas negara maju seperti Amerika Serikat, Selandia
Baru, dan Australia, metoda pengutipan ini sudah digunakan secara luas
dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan menjadi metoda pengutipan
standar dalam literatur-literatur ilmu komunikasi dan pemasaran.
Sehubungan dengan kenyataan ini, setiap karyasiswa Jurusan
Administrasi Niaga yang menyusun Tugas Akhir wajib menggunakan dan
mengikuti metoda pengutipan APA.
a. Metoda Pengutipan Tidak Langsung
Metoda pengutipan tidak langsung dilakukan apabila Anda mengutip
dari suatu sumber dengan cara :
1). mengubah pola kalimatnya,
2). meringkas isi bacaan,
3). menerjemahkan sebagian dari teks bahasa asing atau
4). meminjam istilah-istilah yang yang digunakan tanpa mengubah
arti dari sumber-sumber aslinya.
Pengutipan ini dilengkapi dengan penulisan nama belakang pengarang
dan tahun penerbitan artikel/buku yang dikutip. Pengutipan ini dapat
berupa paraphrase, summary, dan precise. Di bawah ini beberapa
contoh pengutipan tidak langsung.
Probability sample adalah istilah umum untuk sampel yang diseleksi
berdasarkan teori probabilitas, khususnya melingkupi beberapa
mekanisme seleksi yang acak (Babbie, 1995).
Zeppel (1998) menyimpulkan bahwa selain sebagai atraksi wisata yang
eksotis, penduduk asli (indigenous people) sekarang berkembang
menjadi pemilik dan manajer dari atraksi-atraksi wisata berbasis budaya
dan penyedia fasilitas-fasilitas turis.
Dalam analisis yang melibatkan
511 konsumen dari Amerika dan
Jerman, Christian, dkk. (2002) menunjukkan bahwa kualitas dan
fleksibilitas merupakan faktor-faktor penting dalam menentukan
kepuasan pelanggan.

27

b. Metoda Pengutipan Langsung


Metoda pengutipan langsung dilakukan apabila Anda mengutip dari
suatu sumber dengan utuh dan tidak mengubah sedikitpun kata,
frasa, atau kalimat yang terdapat dalam sumber tersebut. Pengutipan
demikian disebut quotasi atau quotation. Dua metoda penulisan yang
lazim digunakan pada pengutipan langsung adalah :
1). kutipan pendek (quotasi pendek) dan
2). kutipan panjang (quotasi panjang).
Kutipan pendek digunakan apabila sumber yang dikutip kurang dari 40
(empat puluh) kata. Sumber yang dikutip mungkin merupakan suatu
frasa atau kalimat dan dipisahkan oleh tanda kutip. Karena sumbernya
utuh dan tidak diubah sedikitpun, maka nomor halaman tempat kita
mengutip sumbernya harus ditampilkan. Contoh:
Dalam organisasi pemerintah, konsep manajemen sumber daya
manusia strategis berperan sebagai considerable promise for
improving government performance (Tompkins, 2002, hal.95).
atau
Tompkins (2002) berpendapat bahwa dalam organisasi pemerintah,
konsep manajemen sumber daya manusia strategis berperan sebagai
considerable promise for improving government performance
(hal.95).
Kutipan panjang digunakan apabila sumber yang dikutip berjumlah
atau lebih dari 40 (empat puluh) kata. Sumber yang dikutip harus
diturunkan dalam suatu paragraf terpisah, margin kiri dan kanannya
diperbesar sehingga menjorok ke sebelah dalam. Sebagai contoh:
Rodriguez dan Wilson (2002) menegaskan pentingnya pola hubungan
antara buyer-seller dan channel of distribution sebagai berikut,
Models built on the social exchange framework and
developed within buyer-seller and channel distribution
literature can be useful in understanding the nature of the
relationship between partners in international strategic
alliances. The main assumption behind social exchange
theory is that actors behave in ways that increase outcomes
they value positively and decrease those they value
negatively in the relationship (hal. 53).
atau

28

Pentingnya pola hubungan antara buyer-seller dan channel of distribution


dapat dilihat pada kutipan berikut,
Models built on the social exchange framework and
developed within buyer-seller and channel distribution
literature can be useful in understanding the nature of the
relationship between partners in international strategic
alliances. The main assumption behind social exchange
theory is that actors behave in ways that increase outcomes
they value positively and decrease those they value
negatively in the relationship (Rodriguez & Wilson, 2002,
hal. 53).

Perlu dibedakan dengan tegas tatcara pengutipan antara quotasi dengan


paraphrase. Secara umum perbedaanya adalah, quotasi adalah kutipan
langsung tanpa mengubah isi, kata-kata, tanda baca dan lainnya sesuai
sumber yang dikutip. Adapun paraphrase adalah kutipan langsung tanpa
mengubah isi dengan menggunakan kata-kata pengutip bersangkutan.
Berkaitan dengan pencantuman sumber rujukan/bacaan yang dikutip,
maka pada akhir bagian Studi Kasus/Tugas Akhir, Anda diwajibkan
menulis dengan rinci setiap sumber yang dikutip. Bagian ini disebut
sebagai Daftar Pustaka. Daftar Pustaka berfungsi memudahkan pembaca
untuk mencari sumber dari kutipan secara lebih rinci.
3.3. PENUL ISAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ditulis dengan cara sebagai berikut:
Jones, D.H. (1992). Writing succesfully for communication studies.
Hamilton: Communication Press.
Penjelasan:
1. Nama penulis ditulis dengan mencantumkan nama keluarga/belakang
diikuti oleh tanda baca koma (,) dan inisial penulis. Gelar penulis tidak
perlu dicantumkan.
2. Tahun penerbitan ditulis dalam kurung.

29

3. Titik (.) kemudian judul artikel/buku, kemudian diikuti oleh tanda


baca titik (.) lagi. Menurut APA, judul bisa dicetak dalam underlined,
italicised atau bold type. Jurusan Administrasi Niaga memberlakukan
pola italicised. Hanya huruf pertama dari judul menggunakan huruf
besar.
4. Selanjutnya ditulis tempat/kota penerbitan dan diikuti titik dua (:).
5. Nama penerbit dicantumkan pada urutan terakhir.
6. Baris dari setiap sumber daftar pustaka dicantumkan dalam bentuk
hanging.
(1) Apabila sumbernya adalah suatu bab dari edited book:
Higgins, M. (1990). Social network analysis: its implications for business
and business communication. In Fligo (Ed.), Business
communication: New Zealand perspectives. Palmerston North:
Software Technology (hal. 168-179).
Perlu digarisbawahi bahwa untuk edited book, judul buku yang digaris
bawahi/dicetak miring bukan Social network . tapi
Business
communication: ..
(2) Apabila sumbernya adalah buku yang ber-edisi:
Mitchell, T.R., & Larson, J.R., Jr. (1987). People in organizations: an
introduction to organizational behavior (3rd ed.). New York :
McGraw Hill.
(3) Apabila sumbernya adalah buku dengan sejumlah pengarang atau
departemen pemerintah sebagai penerbit:
Australia Bureau of Statistics. (1991). Estimated resident population by
age sex in statistical local areas, New South Wales, June 1990
(No. 3209.1). Canberra, Australian Capital Territory: Author.

(4) Apabila sumbernya adalah sebuah artikel jurnal, penerbit dan kota
penerbitan tidak dicantumkan:
Borman, W.C., Hanson, M.A., Oppler, S.H., Pulakos, E.D., & White, L.A.
(1993). Role of eraly supervisory experience in supervisor
performance. Journal of Applied Psychology, 78, 443 449.

30

Klimoski, R., & Palmer, S. (1993). The ADA and the hiring process in
organizations. Consulting Psychology Journal : Practice and
Research, 45 (2), 10 36.
Ray, E. B., & Miller, K I. (1991). The influence of communication
structure and social
support on job stress and burnout.
Management Communication Quarterly, 4 (4), 506-527.
Perlu diingat bahwa judul jurnal dicetak miring (italicised), dan huruf
besar dicantumkan sesuai nama asli jurnal tersebut; nomor halaman
tidak diawali dengan istilah hal., volume dan nomor penerbitan tidak
dicantumkan Vol. 4, No. 4 tetapi (4) 4.
Kadang-kadang, bulan
(January) atau musim penerbitan (Spring) dicantumkan pada jurnaljurnal asing.
(5) Apabila sumbernya adalah sebuah artikel majalah maka yang perlu
dicantumkan adalah tanggal dan bulan publikasi serta nomor volume
penerbitan. Sebagai contoh:
Setyarini, Lies (1997, 11 24 Januari). Kiat praktis memilih TK.
Ayahbunda, 01, 24.

(6) Apabila sumbernya adalah sebuah artikel surat kabar harian tanpa
pengarang, maka penulisannya adalah sebagai berikut:
Otonomi ditandai dengan keberanian daerah mengambil keputusan
(1997, 25 April). Suara Pembaharuan, hal.3
(7) Apabila sumbernya adalah sebuah artikel surat kabar harian,
halaman bersambung.
Berakhirnya politik televisi dan bola (1997, 17 April). Kompas, hal 1, 15.

a. Penulisan Daftar Pustaka dari Internet


(1) Web page tanpa pengarang dan tanpa tanggal.
GVUs 8th WWW user survey. (t.t). Diambil 19 September 2001, sumber

31

dari http://www.cc.gatech.edu/gvu/user_surveys/survey1997-10/

Keterangan:
a. GVUs 8th WWW user survey: nama web page
b. t.t: tanpa tanggal
c. Diambil 19 September 2001 dari: tanggal pengambilan artikel dari
internet
d. http://www.cc.gatech.edu/gvu/user_surveys/survey-1997-10/:
alamat web page
(2) Web page tanpa tanggal.
Thompson, G (t.t). Youth coach handbook. dalam Joe Soccer. Diambil 17
September 2001 dari http://WWW.joesoccer.com/menu.html
Keterangan:
a. Thompson, G: nama penulis
b. t.t: tanpa tanggal
c. Youth coach handbook: judul artikel
d. Joe Soccer: nama web page
(3) Web page dengan institusi/perusahaan sebagai pengarang.
Wisconsin Department of Natural Resources. (14 Maret 2001). Glacial
habitat restoration areas. Diambil 18 September 2001 dari
http://www.dnr.state.wi.us/org/land/wildlife/hunt/hra.htm
Keterangan:
a. Wisconsin Department of Natural Resources: nama departemen
b. 2001,14 Maret: tanggal editing terakhir
c. Glacial habitat restoration areas: judul artikel
(4)

Web page dengan individu sebagai pengarang.

Roever, C. (1998) Preparing the ideal scannable resume. dalam Resumix


Home Page. Diambil 23 Oktober 1998 dari
http://www.resumix.com/resume/resume_tips.html
Keterangan:
a. Roever, C: nama penulis
b. 1998: tahun penulisan artikel

32

c. Preparing the ideal scannable resume: judul artikel


d. Resumix Home Page: nama web page

b. Contoh Daftar Pustaka


Constantinides, H. (Winter 2001). Organizational and intercultural
communication:
an
annotated
bibliography.
Technical
Communication Quarterly,10 (1), 31-59
Disneyland Paris Brief History (29 March 2003). The History of Disneyland
Paris.
Diambil
31
Agustus
2004
dari
http://www.solarius.com.dvp/dlp/dlp-history.htm
Disneyland Paris, History (11 March 1999).
General Hsitory 1995.
Diambil
31
Agustus
2004
dari
http://www.reinhardschaffner.de/dlp/his1995.htm
Frazee, V. (October 1996). Keeping up on Chinese culture. Personnel
Journal, 75 (10), 16-17.
Goman, C. K. (February/March 2002). Cross-cultured business practices.
Communication World, 19 (2), 22-25
Graham, J. L. & Lam, N. M. (October 2003). The Chinese negotiation.
Harvard Business Review, 81, 10. 82-91
Griffith, D. A. & Harvey, M. G. (2001). Executive insights: an intercultural
communication model for use in global interorganizational networks.
Journal of International Marketing, 9, 3. 87-104
Hofstede, G. (1994). Culture and organizations: software of the mind,
intercultural cooperation and its importance for survival. London:
Harper Collin Business
Joseph, D. R. (January, 2003). Dangerous assumption. Ceramic Industry,
153 (1), 120-120
Keuning,
D.
(2003).
Management:
a
European
perspective.
Groningen/Houten, The Netherlands: Wolters-Noordhoff
Menger, R. (November 1999). Japanese and American negotiators:
overcoming cultural barriers to understanding. Academy of
Management Executive, 13 (4), 100-101
Munter, M. (May/June 1993). Cross-cultural communication for managers.
Business Horizons. 36 (3), 69-78
Perkins, A. G. (September/October 1993). Diversity. Harvard Business
Review. 71 (5). 14-15
Varner, I. I. & Beamer, L. (1995). Intercultural communication in the
global workplace. Chicago: Irwin
3.4. KERT AS DAN PENGETIKAN
Semua proposal dan laporan SK serta TA harus ditulis dengan
ketentuan kertas & pengetikan sbb.:

33

1. Kertas yang digunakan untuk menulis Laporan Tugas Akhir adalah


kertas HVS 80 gram, ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).
2. Laporan Tugas Akhir diketik pada satu muka saja, tidak timbal balik.
3. Ukuran marjin kiri dan atas adalah 4 cm, sedang marjin kanan dan
bawah adalah 3 cm.
4. Jenis huruf yang digunakan adalah huruf yang umum seperti Times
New Roman dengan ukuran yang setara dengan 12 pt.
5. Spasi
a. Jarak antara judul bab dengan subbab adalah 3 spasi.
b. Jarak antara subbab dengan teks adalah 2 spasi.
c.

Jarak antar baris dalam teks adalah 1,5 spasi.

d. Kutipan diketik dengan jarak 1 spasi, ditulis rata kiri 5 ketukan ke


dalam dengan sisi kanan rata dengan teks (untuk yang lebih 5
baris). Kutipan kurang dari lima baris diketik seperti pengetikan
teks biasa.
e. Pengetikan laporan harus menggunakan komputer.
6. Penomoran halaman
a. Penomoran halaman dengan angka Arab (1, 2, 3, dst.), dimulai
dari halaman pertama (Pendahuluan) sampai dengan halaman
terakhir (Daftar Pustaka).
b. Penomoran halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, dst.)
secara berurutan digunakan mulai dari halaman pertama Kata
Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel (jika ada) sampai dengan
Abstrak.
c.

Semua nomor halaman dituliskan di bagian tengah bawah tanpa


disertai

keterangan

apapun,

seperti:

pendahuluan,

kata

pengantar.

3.5. HINDARI PLAGIARISME


Semua

laporan

Tugas

Akhir

(TA)

harus

dilengkapi

LEMBAR

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME yang ditandatangi di atas meterai.


Lembaran tersebut ditempatkan pada awal laporan TA. Plagiarisme dalam

34

lingkungan akademik dan masyarakat intelektual termasuk kejahatan,


karena itulah pelanggar dalam plagiarisme perlu diberi sanksi. Kata lain
dari plagiasi mencuri, menjiplak, membajak karya orang lain. Pelaku
plagiarisme termasuk orang yang tidak bermoral, merugikan orang lain,
menurunkan derajat pelaku plagiasi itu sendiri, dan tentu plagiarisme itu
merupakan perbuatan berdosa. Permendiknas No.17/2010 mengaskan
beberapa definisi berkenaan dengan plagiarisme sebagai berikut:
Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk
suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya
dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya
ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai;
Plagiator adalah orang perseorang atau kelompok orang pelaku
plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk
kelompok dan atas nama suatu badan;
Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan
oleh pimpinan perguruan tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi
plagiat di lingkungan perguruan tingginya;
Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang
dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dengan menjatuhkan
sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang
bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi
yang bersangkutan;
Menurut Oxford American Dictionary dalam Clabaugh (2001) plagiarisme
adalah: "to take and use another person's ideas or writing or inventions
as one's own." Selanjutnya menurut Reitz dalam Online Dictionary for
Library

and

Information

Science

(http://www.abc-

clio.com/ODLIS/odlis_p.aspx) plagiarisme adalah: "Copying or closely


imitating take work of another writer, composer etc. without permission
and with the intention of passing the result of as original work"

Plagiasi

dapat

diistilahkan

juga

dengan

penjiplakkan

(tanpa

memperhatikan kaidah mengutip). Adapun materi yang dijiplak dapat


berupa:

35

1. Karya ilmiah, yaitu hasil karya akademik oleh mahasiswa, dosen,


peneliti, atau tenaga kependidikan di lingkungan perguruan tinggi,
yang dibuat dalam bentuk tertulis, baik cetak maupun elektronik,
yang diterbitkan dan/atau dipresentasikan
2. Karya, yaitu hasil karya akademik atau nonakademik oleh individu
perseorangan, kelompok, atau badan di luar perguruan tinggi, yang
dibuat dalam bentuk tertulis, baik cetak maupun elektronik, yang
diterbitkan dan/atau dipresentasikan
Plagiarisme tidak hanya terbatas pada pencurian gagasan atau hasil
karya orang lain di bidang ilmiah saja, namun juga berlaku di bidang
lainnya seperti dunia seni, budaya, dsb. Bentuknya pun dapat beraneka
macam tidak terbatas hanya pada tulisan.
Klasifikasi mengenai plagiarisme dapat dibuat tergantung dari berbagai
aspek pandang:
1. dari segi substansi yang dicuri,
2. dari segi kesengajaan,
3. dari segi volume/proporsi
4. dari pola pencurian, plagiasi dapat dilakukan kata demi kata,
maupun dapat diseling

dari berbagai sumber dan dengan kata-

kata sendiri (mozaik).


5. Berdasarkan individu sumber gagasan, ada pula yang dikenal
sebagai Auto-plagiarisme/self-plagiarism:

Pada plagiarisme dikenal pula istilah self plagiarism

Apabila

karya sendiri sudah pernah diterbitkan sebelumnya, maka tatkala


kita mengambil gagasan tersebut, semestinya dicantumkan rujukan
atau sitasinya. Bila tidak, ini dapat dianggap sbg auto-plagiarisme
atau self-plagiarism. Jenis plagiarisme ini sebenarnya dapat dianggap
ringan,

namun

bila

dimaksudkan

atau

di

kemudian

hari

dimanfaatkan untuk menambah kredit akademik, maka dapat


dianggap sebagai pelanggaran berat dari etika akademik.

36

Bagaimana

cara

menghindari

plagiarisme?

Berikut

ini

upayanya:
1. Memakai, menganalisa, membahas, mengritik atau merujuk
hasil karya intelektual orang lain boleh dilakukan selama kaidah
pemakaiannya tetap beradab.
2. Rangkumlah hasil karya orang lain, atau melakukan parafrase
pada

bagian

khusus

dalam

teks

dengan

menggunakan kata-kata sendiri, dan

cara

penguraian

nyatakanlah sumber

gagasan dan masukkan sumber-sumber yang dipakai dalam


daftar rujukan.
3. Menggunakan

kata-kata

asli

penulis

juga

diperkenankan

dengan cara memberi tanda kutip pd kalimat-kalimat yang dipakai,


selain menyebutkan sumber gagasannya.

Mengapa plagiarisme terjadi? Beberapa penyebanya antara lain:


1. Terbatasnya waktu untuk menyelesaikan sebuah karya ilmiah yang
menjadi beban tanggungjawabnya. Sehingga terdorong untuk
copy-paste atas karya orang lain.
2. Rendahnya minat baca dan minat melakukan analisis terhadap
sumber referensi yang dimiliki.
3. Kurangnya pemahaman tentang kapan dan bagaimana harus
melakukan kutipan.
4. Kurangnya perhatian dari guru ataupun dosen terhadap persoalan
plagiarisme.
5. Apapun alasan seseorang melakukan tindakan plagiat, bukanlah
satu pembenaran atas tindakan tersebut.

37

LAMPIRAN A: STUDI KASUS


Lampiran 1
FORMAT PROPOSAL PENELITIAN UNTUK SK
KATA PENGANTAR .............
DAFTAR ISI .................
DAFTAR LAMPIRAN ..
DAFTAR GAMBAR .
DAFTAR TABEL
RINGKASAN ......................................................
BAB I PENDAHULUAN .
1.1 Latar Belakang Masalah .
1.2 Identifikasi Masalah ..
1.3 Batasan Masalah .........................................
1.4 Rumusan Masalah ........................................
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian .. ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum (teori ybs.) ........................
2.2 Landasan Teori (teori yang menjadi landasan
(grand theory) .........................................
2.3 Kerangka Berpikir dan Hipotesis (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Pendekatan dan Metode Penelitian .....
3.2 Prosedur Penelitian ..
3.3 Populasi dan Sampel (jika ada) .
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Alat ukur
Variabel Penelitian
3.5 Operasionalisasi Variabel
3.6 Metode dan Teknik Analisis Data ....
3.7 Jadwal Penelitian

38

FORMAT PROPOSAL PROYEK PERANCANGAN SK

Halaman

KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI .
DAFTAR LAMPIRAN ...........
DAFTAR GAMBAR ...........
DAFTAR TABEL ..............
RINGKASAN ......................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .
1.2 Identifikasi Proyek ..........
1.3 Tujuan dan Manfaat Proyek .
1.4 Lokasi dan Waktu Perancangan Proyek ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
BAB III METODE PERANCANGAN PROYEK
1.1 Obyek / Unit Analisis
Menjelaskan tentang :
a. Obyek perusahaan/organisasi yang dirancang
b. Sistem yang telah dirancang (yang ada di perusahaan/organisasi)
1.2 Jenis dan Sumber Data
a. Penjelasan tentang jenis dan sumber data yang diperlukan untuk
kegiatan analisis dan rancangan
b. Penjelasan tentang sumber data yang digunakan dalam perancangan
(sekunder, primer)
1.3 Teknik Pengumpulan Data
Penjelasan tentang teknik pengumpulan data yang dilakukan. Ada
beberapa cara pengumpulan data, sebagai berikut:
a. Observasi
b. Wawancara
c. Kuesioner
d. Lainnya (jika ada)
1.4 Populasi dan Sampel
Penjelasan tentang teknik pengambilan sampel (jika perancangan ini
menggunakan sampel), terdiri dari:
a. Populasi yang dirancang
b. Ukuran sampel
c. Cara pengambilan sampel
3.5 Prosedur Perancangan
a. Penjelasan tentang langkah-langkah/prosedur kerja perancangan yang
digunakan, termasuk alasan penggunaan metode itu
b. Penjelasan kekurangan/kelemahan metode yang digunakan
c. Jadwal Perancangan Proyek

39

PENJELASAN
A. Judul
Judul hendaknya dibuat singkat, jelas, dan menunjukkan dengan tepat
masalah serta objek (lokus) yang dikaji, dan tidak memberi peluang bagi
penafsiran ganda. Bahasa yang digunakan adalah bahasa ilmiah yang
mudah dipahami oleh kelompok bidang keahlian manajemen aset.
Jumlah kata dalam judul paling banyak 15 kata.
Halaman Ringkasan disajikan paling banyak 1 halaman. Ringkasan
berisikan pokok permasalahan (central issue) yang melatarbelakangi
kajian (maksimum 3 kalimat/phrase), rumusan masalah, tujuan
penelitian atau perancangan, objek yang dikaji, landasan teori atau grand
theory (cukup hanya menyebutkan), metode penelitian (jenis metode,
populasi dn sampel (jika ada), variabel yang dielaborasi, teknik
pengumpulan data, alat ukur variabel, teknik analisis data).
Dalam
memilih
masalah,
Mahasiswa/Karyasiswa
hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kemampuan Mahasiswa/Karyasiswa, yang merujuk pada penguasaan
teoritis dan metodologis.
b. Fasilitas yang tersedia, terutama dana dan waktu.
c. Kemungkinan memperoleh data yang memadai.
d. Arti penting atau manfaat masalah yang akan diteliti, baik untuk
perusahaan/organisasi maupun masyarakat umum, atau untuk ilmu
pengetahuan.
B. Pendahuluan
Latar Belakang
Pada bagian ini Mahasiswa/Karyasiswa perlu mengemukakan alasanalasan mengapa topik ini dipilih. Pernyataan-pernyataan atau informasi
yang dikemukakan dapat berasal dari pengamatan yang pernah
dilakukan, hasil penelitian/temuan sebelumnya, teori yang relevan,
kutipan dari para ahli, statistik, atau argumentasi logis yang ditarik dari
pertanyaan sebelumnya.
Ada tiga hal perlu dikemukakan pada bagian latar belakang, yaitu: bukti,
informasi tambahan, dan contoh. Bukti dapat ditarik secara logis atau
diambil dari penelitian/ proyek sebelumnya.
Informasi tambahan
menunjukkan makna masalah, memberikan bungkus teoritik,
membandingkan dengan pendekatan lain, atau menjabarkan ke dalam

40

komponen-komponen yang spesifik.


Contoh memberikan gambaran
konkret dari pernyataan yang dikemukakan. Umumnya penulisan latar
belakang masalah dilengkapi oleh kata-kata yang menunjukkan adalanya
indikasi masalah misal menggunakan kata: tetapi, namun demikian,
sedangkan, di sisi lain, padahal, dst.
Identifikasi Masalah
Pada bagian ini Mahasiswa/Karyasiswa mengidentifikasikan masalah
penelitian yang akan diklarifikasikan dan didefinisikan lebih lanjut.
Dengan kata lain, Mahasiswa/Karyasiswa mengungkapkan kesangsian,
kesulitan, dilema, atau persoalan yang harus dijawab atau diatasi,
meskipun belum dapat secara jelas dan konkrit mendefinisikan
masalahnya. Dalam studi kasus, peneliti belum menyadari sepenuhnya
masalah yang akan dicarikan solusinya (unaware of problem). Misalnya,
peralatan di laboratorium uji tanah belum optimal digunakan dan kita
tidak tahu mengapa dan bagaimana mengoptimalkannya.
Dalam
penelitian bisnis, masalah penelitian dapat berasal dari dilema
manajemen yang kemudian diterjemahkan ke dalam pernyataan
manajemen, lalu menjadi pertanyaan penelitian. Pernyataan masalah
(problem statement) harus dipikirkan secara matang karena mendasari
seluruh penelitian. Setelah dituliskan atau dikemukakan secara singkat
dan jelas, ada baiknya masalah tersebut dibicarakan dan didiskusikan
dengan orang lain (komunitas keilmuan atau institusional ybs.), sehingga
Mahasiswa/Karyasiswa mendapatkan identifikasi masalah yang tepat dan
cermat. Sebaiknya identifikasi masalah ditulis dalam sajian penomoran
(pointer) sehingga menunjukkan rangkaian masalah yang teridentifikasi.
Batasan Masalah
Batasan masalah ditujukan untuk membatasi secara jelas dan tergas
mengenai masalah yang dikaji dalam SK bersangkutan. Batasan masalah
ini harus menyebutkan masalah mana saja yang dikaji dari serangkaian
masalah yang disebutkan dalam poin identifikasi masalah di atas. Misal
dari 5 masalah yang teridentifikasi, hanya 3 masalah yang dikaji.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah pernyataan yang menungkapkan msalah yang
menjadi pertanyaan untuk kemudian dijawab melalui kajian dalam SK
bersangkutan. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam sebuah atau
beberapa prase yang singkat dan padat. Kata-kata yang dapat digunakan
dalam rumusan maslah antara lain seberapa besar...., apakah hubungan

41

antara .... dengan ...., apakah ada bedanya antara ...., seberapa besar
perbedaan antara ...dengan..., Bagaimana kondisi . dst
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Bagian ini berisikan pernyataan yang dimaksudkan untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan dalam identifikasi masalah. Artinya harus
menyajikan tentang apa yang akan Anda teliti. Bagian ini dapat
dimulai dengan kalimat:
a. Tujuan penelitian ini adalah ., atau
b. Penelitian ini bertujuan untuk .
Setelah itu, tujuan dapat dinyatakan dengan menggunakan kata-kata
pembuka antara lain: mengetahui, menjelaskan, menguraikan,
membandingkan, memperoleh pengetahuan tentang, menganalisis,
menggambarkan dan lain-lain yang menunjukkan sebuah proses. Tujuan
juga dapat lebih jauh menjangkau jawaban yang bersifat hasil misal
dicerminkan oleh kata-kata antara lain untuk mendaptkan gambaran
tentang ..., teridentifikasinya ... Tujuan harus bersifat spesifik, terbatas,
dapat diukur, dan terutama dapat diperiksa dengan melihat fakta sebagai
hasil penelitian.
Pada bagian ini, Mahasiswa/Karyasiswa dapat menuliskan alasan
mengapa Mahasiswa/Karyasiswa melakukan penelitian atau mengapa
Mahasiswa/Karyasiswa memilih masalah yang bersangkutan.
Penelitian dianggap penting bila memberikan manfaat praktis dan teoritik
secara simultan. Mahasiswa/Karyasiswa harus bisa meyakinkan pembaca
bahwa penelitian Mahasiswa/Karyasiswa tidak saja layak dilakukan,
tetapi juga bernilai untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan
teori dalam bidang yang Mahasiswa/Karyasiswa teliti.
Menunjukkan manfaat praktis berarti menghubungkan penelitian dengan
kepentingan lembaga/organisasi tertentu atau masyarakat pada
umumnya.
Misal:
Mahasiswa/Karyasiswa menjelaskan bahwa hasil
penelitian tentang efek kualitas komunikasi terhadap kepuasan kerja
akan membantu perusahaan dalam merancang atau memperbaiki
kualitas komunikasi pada semua jenjang organisasi. Contoh lain:
Pengaruh renovasi pasar tradisional terhadap kenyamanan pengunjung
dan para pedagang, dan masih banyak contoh lainnya.
Manfaat teoritik menunjukkan relevansi penelitian dengan disiplin ilmu
yang lebih luas. Pada bagian ini karyasiswa menghubungkan penelitian

42

dengan suatu kerangka konseptual. Konsep-konsep teoritik menjadi


acuan dalam mencari data dan informasi di lapangan yang akan
dipetakan dalam suatu tabel analisis misal dengan mengaplikasikan
analisis SWOT.
C. Kerangka Berpikir
Bagian ini berisi uraian sistematik tentang berbagai keterangan yang
dikumpulkan dari pustaka/referensi yang memiliki hubungan dan
menunjang penelitian; juga mengungkapkan teori atau penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian karyasiswa.
Apa yang
diungkapkan di bagian ini harus relevan/berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti, bersifat spesifik, dan fokus pada permasalahan. Selain itu,
kejujuran akademik dan etika penulisan karya ilmiah mengharuskan
peneliti menunjukkan semua sumber dari mana keterangan tersebut
diperoleh. Pengutipan harus dengan jelas mencerminkan apakah kutipan
langsung yang utuh (quotasi), kutipan langsung dengan menggunakan
kata-kata pengutip (paraphrase), intisari sebuah tulisan atau bentuk
kutipan lainnya.
Kerangka berpikir memuat artikel, kutipan, makalah, laporan penelitian,
wawancara, buku, atau data primer yang:
(1) memperjelas masalah;
(2) menunjukkan mengapa penelitian memiliki arti penting;
(3) mengungkapkan kemampuan karyasiswa untuk menyelesaikan
persoalan;
(4) menghubungkan penelitian karyasiswa dengan penelitian lain yang
menyelesaikan masalah yang kurang lebih sama.
Hipotesis (bila ada)
Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang
diajukan. Hipotesis juga merupakan praduga yang harus dibuktikan
secara empirik. Hipotesis dapat berupa pernyataan tentang hubungan
antara dua variabel atau lebih. Hipotesis yang diajukan dapat meliputi
hipotesis penelitian atau hipotesis statistik Hipotesis yang baik harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
(1)
menyatakan hubungan antara dua variabel;
(2)
menyatakan kemungkinan untuk dapat diuji secara empirik.
Hipotesis dirumuskan berdasarkan landasan teori/kerangka berpikir.
Tidak setiap penelitian harus memuat hipotesis. Penelitian yang bersifat

43

eksploratoris, tidak memerlukan hipotesis, hipotesis bisa jadi merupakan


hasil dari penelitian itu sendiri.
Metode Penelitian
Pada bagian ini dinyatakan jenis pendekatan penelitian, jenis metode
penelitian dan sertakan alasan mengapa menggunakan pendekatan dan
metode penelitian tersebut. Jelaskan metode dan teknik pengumpulan
data yang digunakan (misal: survai, observasi, wawancara, angket, atau
lainnya). Dalam Studi kasus, (Bila menggunakan SWOT, kejelasan peta
dari analisis SWOT sangat diperhatikan), semua variabel yang dimonitor
harus terbukti dalam dokumen yang dilampirkan sampai dengan
rancangan alternatif solusi yang dibuat. Jelaskan pula teknik analisis
data dan jika ada jelaskanlah jenis uji statistik yang digunakan, serta
mengapa serta untuk apa tes tersebut digunakan.
Variabel:
Tunjukkan dengan jelas semua variabel yang dikaji dalam penelitian.
Nyatakan secara jelas dan tegas variabel yang dielaborasi, antara lain
mengidentifikasinya secara operasional. Tunjukkan pula mana variabel
bebas, variabel terikat, variabel moderator, dan lain-lain jika analisis
tersebut bersifat asosiatif atau kausal. Lalu definisikan setiap variabel
tersebut secara operasional (tunjukkan indikator-indikator dan
bagaimana cara mengukurnya). Operasionalisasi variabel akan lebih jelas
dan mudah dibaca jika disajikan dalam bentuk tabeloperasional variabel
dan disertai narasi secukupnya.
D. Jadwal
Sebutkan jangka waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian.
Tuliskan kapan penelitian dimulai dan berakhir. Uraikan secara rinci
waktu untuk tiap tahap penelitian. Contoh: untuk penelitian, tahapannya
sebagai berikut:
1) Tahap persiapan: perencanaan, pembuatan alat ukur,
prauji,
penentuan lokasi sampel, penggandaan alat ukur;
2) Tahap pelaksanaan: proses pengumpulan data;
3) Tahap pengolahan dan interpretasi data: pengkodean data,
klasifikasi data, analisis data, interpretasi data;
4) Tahap pelaporan: penulisan naskah, penyuntingan naskah,
penggandaan naskah, dan distribusi.
F. Anggaran
Jika ada, silahkan beri penjelasan secara rinci biaya yang dianggarkan
agar penelitian dapat terlaksana. Bagian ini biasanya diperlukan bagi

44

penelitian yang mendapat sponsor dana dari pihak lain misal


sebagaimana para karyasiswa yang mendapat bantan dari instansi
pengutus.
G. Daftar Pustaka
Tuliskan semua bahan pustaka yang menjadi sumber dari proposal.
Sangat dianjurkan untuk menggunakan referensi terbitan 10 tahun
terakhir dengan jumlah sekurang-kurangnya 10 referensi.
Pastikan
bahwa semua referensi dan sumber kutipan (langsung ataupun tidak
langsung) tercantum dalam daftar pustaka. Daftar Pustaka diurutkan
secara ascending. Utamakan agar mengacu pada sejumlah artikel ilmiah
yang dimuat dalam jurnal ilmiah, prosiding ilmiah, atau sumber ilmiah
selain buku teks. Pola penulisan sumber pustaka yang digunakan
sebagaimana contoh di bawah ini:
Contoh Menulis Sumber Pustaka dari Jurnal Ilmiah:
Adamowicz, Joanna (2010), Towards Synergy Between Tourism and Nature
Conservation. the Challenge for the Rural Regions: the Case of Drawskie
Lake District, Poland, Versita, Europ. Countrys; Vol. 3 2010; p. 118-131.
Esmailzade, Aliakbar, (2013), Factor Analysis of Rural Tourism Development from
Villagers Viewpoint in Chaharmahalva Bakhtiari Province (Case study:
Yancheshmeh Village),
International Journal of Agriculture and Crop
Sciences, Vol. 5., Num 21., pp. 2630-2633
Reznik, oleksandar (2014), Method of Property Acquisition and Social
Status in Post-Communist Society, Inernational Journal, Sage
Publisher, Vol 10. No. 3., pp. 1-7.
Contoh Menulis Sumber Pustaka dari Prosiding Ilmiah:
Sugiama, A Gima (2014), The Framework of Rural Tourism Development, Business
and Economic Seminar, Proceeding, Jenderal A Yani University, Bandung,
ISSN2406-8942., pp. 404-410.
Contoh Menulis Sumber Pustaka dari Buku Teks atau Monograf:
Cooper, Chris Cs., (2000), Tourism: Principles and Ppractice, Second Edition,
Longman, England
Sugiama, A Gima (2014), Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Aset Pariwisata,
Ed. 1, Guardaya Intimarta, Bandung, Indonesia.
Sugiama, A Gima (2013), Manajemen Aset Kepariwisataan: Pelayanan Berkualitas
agar Wisatawan Puas dan Loyal, Edisi 1, Guardaya Intimarta, Bandung
Contoh Menulis Sumber Pustaka dari Internet:

Unesco (2014), Cultural Landscape of Bali Province: the Subak System as a


Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy, Retrived: 21/09/2014;
12:15pm., Source:http://whc.unesco.org/en/list/ 1194

45

Lampiran 2
FORMULIR BIMBINGAN STUDI KASUS (SK)

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

FORMULIR BIMBINGAN STUDI KASUS

NAMA

NIM

: .

PEMBIMBING

1. .
2. .

No.

Tanggal

Materi Bimbingan

Paraf

1.

2.

3.
dst.
s.d.
10

46

Lampiran 3

F ORMA T LA PORAN PE NELITIAN UNTUK SK


Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................
PENYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..............................
KATA PENGANTAR .............
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...........................................
DAFTAR ISI .................
DAFTAR LAMPIRAN ..
DAFTAR GAMBAR .
DAFTAR TABEL
ABSTRAK
ABSTRACT ...............................................................
BAB I PENDAHULUAN .
1.1 Latar Belakang Masalah .
1.2 Identifikasi Masalah ..
1.3 Batasan Masalah .........................................
1.4 Rumusan Masalah .......................
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian .. ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum (teori ybs.) ........................
2.2 Landasan Teori (teori yang menjadi landasan/
grand theory) .........................................
2.3 Kerangka Berpikir dan Hipotesis (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
1.1 Jenis Pendekatan dan Metode Penelitian .....
1.2 Prosedur Penelitian ..
1.3 Populasi dan Sampel (jika ada) .
1.4 Teknik Pengumpulan Data dan Alat ukur
1.5 Variabel Penelitian
1.6 Operasionalisasi Variabel
1.7 Metode dan Teknik Analisis Data ....
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan ..
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA .
LAMPIRAN .

47

Lampiran 4
FORMAT LAPORAN PEMBUATAN PROYEK UNTUK

HALAMAN PENGESAHAN
PENYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..............................
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI .
DAFTAR LAMPIRAN ...........
DAFTAR GAMBAR ...........
DAFTAR TABEL ..............
ABSTRAK

SK

Halaman

ABSTRACT ........................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang Masalah .
1.2 Identifikasi Proyek ..........
1.3 Tujuan dan Manfaat Proyek

1.4 Lokasi dan Waktu Perancangan Proyek ...


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
BAB III METODE PERANCANGAN PROYEK
1.7
Obyek / Unit Analisis
Menjelaskan tentang :
c. Obyek perusahaan/organisasi yang dirancang
d. Sistem yang telah dirancang (yang ada di perusahaan/organisasi)
1.8

Jenis dan Sumber Data


c. Penjelasan tentang jenis dan sumber data yang diperlukan untuk
kegiatan analisis dan rancangan
d. Penjelasan tentang sumber data yang digunakan dalam perancangan
(sekunder, primer)

1.9

Teknik Pengumpulan Data


Penjelasan tentang teknik pengumpulan data yang dilakukan. Ada
beberapa cara pengumpulan data, sebagai berikut:
e. Observasi
f. Wawancara
g. Kuesioner
h. Lainnya (jika ada)

48

1.10

Populasi dan Sampel


Penjelasan tentang teknik pengambilan sampel (jika perancangan ini
menggunakan sampel), terdiri dari:
d. Populasi yang dirancang
e. Ukuran sampel
f. Cara pengambilan sampel

3.5 Prosedur Perancangan


d. Penjelasan tentang langkah-langkah/prosedur kerja perancangan yang
digunakan, termasuk alasan penggunaan metode itu
e. Penjelasan kekurangan/kelemahan metode yang digunakan
BAB IV HASIL PROYEK
4.1 Rancangan Proyek ...
4.2 Prosedur Kerja ......
4.3 Hasil Kegiatan .
4.4

Pembahasan .

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ...
5.2 Saran ..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

49

Lampiran 5
CONTOH SAMPUL LUAR - SK
....
.

STUDI KASUS

Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan mata kuliah


Studi Kasus pada Pendidikan Diploma IV Program Studi Manajemen Aset
di Jurusan Administrasi Niaga

Disusun Oleh:
. (nama)
.. (NIM) ...

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2015

50

Lampiran 6A
CONTOH HALAMAN DALAM
....
.

STUDI KASUS

Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan mata kuliah


Studi Kasus pada Pendidikan Diploma IV Program Studi Manajemen Aset
di Jurusan Administrasi Niaga

Disusun Oleh:
. (nama)
.. (NIM) ...

PROGRAM DIPLOMA IV MANAJEMEN ASET


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

51

Lampiran 6 B
CONTOH HALAMAN DALAM - SK utk Kerjasama
....
.

STUDI KASUS

Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan mata kuliah


Studi Kasus pada Pendidikan Diploma IV Program Studi Manajemen Aset
di Jurusan Administrasi Niaga
Disusun Oleh:
. (nama)
.. (NIM) ...

PROGRAM DIPLOMA IV MANAJEMEN ASET


KERJASAMA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

52

Lampiran 6C
CONTOH LEMBAR PENGESAHAN
....
.
STUDI KASUS
Disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Studi Kasus
pada Pendidikan Diploma IV Program Studi Manajemen Aset
Di Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung
Disusun Oleh:

NIM
Diuji Oleh
....................... NIP ...........
....................... NIP ...........

Disetujui Oleh:
Pembimbing

(Nama Jelas)
NIP.

Diketahui Oleh:
Ketua Jurusan Administrasi Niaga,

(Nama Jelas)
NIP. ..

*) Penulisan nama dilengkapi gelar ybs.

53

Lampiran 6D
CONTOH LEMBAR PENGESAHAN - Kerjasama
....
.
STUDI KASUS
Disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Studi Kasus
pada Pendidikan Diploma IV Program Studi Manajemen Aset
Di Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung
Disusun Oleh:

NIM
Diuji Oleh
....................... NIP ...........
....................... NIP ...........

Disetujui Oleh:
Pembimbing
Polban

Pembimbing
Kementerian Pekerjaan Umum

(Nama Jelas)
NIP.

(Nama Jelas)
NIP. .

Diketahui Oleh:
Ketua Jurusan Administrasi Niaga,

(Nama Jelas)
NIP. ..

*) Penulisan nama dilengkapi gelar ybs.

54

LAMPIRAN B: TUGAS AKHIR


Lampiran 7

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN TA


Halaman

KATA PENGANTAR .........


DAFTAR ISI ..........
DAFTAR LAMPIRAN .........
DAFTAR GAMBAR .
DAFTAR TABEL ......
RINGKASAN.......
BAB I PENDAHULUAN .
1.1 Latar Belakang Masalah .
1.2 Identifikasi Masalah/Pertanyaan Penelitian .
1.3 Batasan Masalah .........................................
1.4 Rumusan Masalah .......................................
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ..............................................................
2.2 ..............................................................
2.3 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis (jika da) .
Ket.: Tinjauan pustaka mengutamakan konseptualisasi pemecahan
masalah dengan menggunakan teori yang relevan mendasarinya. Contoh
2.1 Pemahaman dasar Manajemen Aset (Pengertian, Tujuan, ...dst...)
2.2 Konsep Optimisasi Aset
2.2 Konsep Pengukuran kinerja Aset
2.3 Konsep ...dst...

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian (Jenis Pendekatan dan Jenis Metode)
3.2 Prosedur Penelitian
3.3 Unit Analisis dan Rentang Waktu Studi
3.4 Populasi dan Desain Sampling (jika ada)
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Alat Ukur
Variabel
3.6 Operasionalisasi Variabel
Berisikan Identifikasi Variabel, Definisi Variabel, Ukuran
Variabel, dst...
3.7 Teknik Analisis Data

55

PENJELASAN
A. Judul
Judul hendaknya dibuat singkat, jelas, dan menunjukkan dengan tepat
masalah dan subyek yang akan diteliti/dijadikan proyek, serta tidak
memberi peluang bagi penafsiran ganda.
Selain itu, bahasa yang
digunakan adalah bahasa ilmiah yang memenuhi standar tertentu dan
mudah dipahami oleh orang lain.
Dalam memilih masalah, karyasiswa hendaknya memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) Kemampuan karyasiswa, yang merujuk pada penguasaan teoritis dan
metodologis.
2) Fasilitas yang tersedia, terutama dana dan waktu.
3) Kemungkinan memperoleh data yang memadai.
4) Arti penting atau manfaat masalah yang akan diteliti/dibuat sebagai
proyek, baik untuk perusahaan/organisasi atau masyarakat umum,
dan ilmu pengetahuan.
B. Pendahuluan
Latar Belakang
Pada bagian ini karyasiswa mencoba merumuskan masalah yang ingin
diketahui jawabannya atau ditemukan penyelesaiannya. Pernyataanpernyataan yang menyiratkan masalah harus ditopang dengan informasi
tambahan. Informasi tersebut dapat berasal dari studi eksploratori yang
dilakukan untuk memperjelas masalah, hasil penelitian/temuan
sebelumnya, teori yang relevan, kutipan dari para ahli, statistik, atau
argumentasi logis yang ditarik dari pertanyaan sebelumnya.
Ada tiga hal yang perlu dikemukakan pada latar belakang:
bukti,
informasi tambahan, dan contoh. Bukti dapat ditarik secara logis atau
diambil dari penelitian/proyek sebelumnya.
Informasi tambahan
mendefinisikan masalah, menunjukkan makna masalah, memberikan
bungkus teoritik, membandingkan dengan pendekatan lain, atau
menjabarkan ke dalam komponen-komponen yang spesifik.
Contoh
memberikan gambaran konkret dari pernyataan yang dikemukakan.
Penting bagi penulis untuk mengemukakan isu-isu,fenomena atau berupa
data umum yang mendukung dan mendorong pentingnya dilakukan
penelitian bersangkutan.

56

Identifikasi Proyek/Masalah Penelitian


Pada bagian ini karyasiswa merumuskan masalah penelitian/proyek.
Dengan perkataan lain, karyasiswa mengungkapkan keresahan,
kesulitan, dilema, atau persoalan yang harus dijawab atau diatasi.
Dalam penelitian bisnis, masalah penelitian penelitian berasal dari dilema
manajemen yang kemudian diterjemahkan ke dalam pernyataan
manajemen, lalu menjadi pertanyaan penelitian. Pernyataan masalah
(problem statement) harus dipikirkan secara matang karena mendasari
seluruh penelitian. Setelah dinyatakan atau dirumuskan secara singkat
dan jelas, ada baiknya masalah tersebut dibicarakan dan didiskusikan
dengan orang lain, sehingga karyasiswa mendapatkan perumusan
masalah yang tepat dan cermat. Dalam identifikasi masalah dapat
diajukan pertanyaan umum dan pertanyaan khusus penelitian.
Pertanyaan ini menjadi dasar untuk kemudian dijawab dalam penelitian
bersangkutan.
Batasan Masalah
Batasan masalah ditujukan untuk membatasi secara jelas dan tergas
mengenai masalah yang dikaji dalam TA bersangkutan. Batasan masalah
ini harus menyebutkan masalah mana saja yang dikaji dari serangkaian
masalah yang disenutkan dalam poin identifikasi masalah di atas. Misal
dari 7 masalah yang teridentifikasi, hanya 3 masalah yang dikaji.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah pernyataan yang menungkapkan msalah yang
menjadi pertanyaan untuk kemudian dijawab melalui kajian dalam TA
bersangkutan. Rumusan masalah dapat dinyatakan dalam sebuah atau
beberapa prase yang singkat dan padat. Kata-kata yang dapat digunakan
dalam rumusan maslah antara lain seberapa besar...., apakah hubungan
antara .... dengqn ...., apakah ada bedanya antara ...., seberapa besar
perbedaan antara ...dengan...
Tujuan dan Manfaat Proyek/Penelitian
Bagian ini berisikan jawaban pertanyaan penelitian sebagaimana
dinyatakan dalam pertanyaan penelitian di atas: Apa yang akan Anda
teliti atau jadikan proyek. Bagian ini dapat dimulai dengan kalimat:
1) Tujuan penelitian/proyek ini adalah ., atau
2) Penelitian/proyek ini bertujuan untuk .
Tujuan dapat dinyatakan dengan menggunakan kata-kata pembuka
antara lain: mengetahui, menjelaskan, menguraikan, membandingkan,
memperoleh, pengetahuan tentang, meneliti pengaruh, menganalisis,

57

dan lain-lain. Tujuan harus bersifat spesifik, terbatas, dapat diukur, dan
terutama sekali dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian/proyek.
Karena tujuan penelitian itu merupakan jawaban yang hendak dicapai
berdasarkan pertanyaan penelitian, maka setiap poin tujuan penelitian
harus konsisten dengan pertanyaan penelitian sebagaimana diajukan
dalam identifikasi masalah penelitian/proyek.
Pada bagian ini, karyasiswa dapat menuliskan alasan mengapa
karyasiswa melakukan penelitian/proyek atau mengapa karyasiswa
memilih masalah yang akan diteliti/dibuat proyek.
Penelitian/proyek dianggap penting bila memberikan manfaat praktis dan
teoritik secara simultan. Karyasiswa harus bisa meyakinkan pembaca
bahwa penelitian/proyek karyasiswa tidak saja layak dilakukan, tetapi
juga bernilai untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan teori
dalam bidang yang karyasiswa teliti/jadikan proyek.
Menunjukkan manfaat praktis berarti menghubungkan penelitian/proyek
dengan kepentingan lembaga/organisasi tertentu atau masyarakat pada
umumnya.
Misal:
karyasiswa menjelaskan bahwa hasil penelitian
tentang pengaruh penurunan biaya pemeliharaan terhadap peningkatan
kerusakan jalan raya. Contoh lain efek kualitas komunikasi terhadap
kepuasan kerja akan membantu perusahaan dalam merancang atau
memperbaiki kualitas komunikasi pada semua jenjang organisasi.
Manfaat teoritik menunjukkan relevansi penelitian/proyek dengan disiplin
ilmu yang lebih luas.
Pada bagian ini karyasiswa menghubungkan
penelitian/proyek dengan suatu kerangka konseptual. Misal: penelitian
tentang kualitas komunikasi dan kepuasan kerja dapat memverifikasi
hubungan antara kedua variabel tersebut, menguji berbagai teori
kepuasan kerja, atau memberikan tambahan penjelasan tentang
determinan kepuasan kerja.
Hasil yang Diharapkan
Khusus untuk proposal berbentuk proyek, karyasiswa harus bisa
mendeskripsikan secara presisi hasil yang akan diperoleh apabila proyek
telah selesai dikerjakan, misal: menghasilkan program untuk
menghitung return of investment suatu pelatihan, menghasilkan template
surat-surat bisnis, menghasilkan prosedur penanganan reservasi melalui
SMS, menghasilkan leaflet yang mampu menciptakan awareness,

58

menciptakan peta wisata kuliner di Bandung yang bersifat interaktif,


dan lain-lain.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah gambaran peta atau road map penelitian yang
akan ditempuh. Bagian ini berisi uraian sistematik tentang berbagai
keterangan yang dikumpulkan dari pustaka/referensi yang memiliki
hubungan dan menunjang penelitian/proyek; juga mengungkapkan teori
atau penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian/proyek
karyasiswa. Apa yang diungkapkan di bagian ini harus relevan/berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti/dijadikan proyek, bersifat spesifik, dan
terfokus pada permasalahan. Selain itu, kejujuran akademik dan etika
penulisan karya ilmiah mengharuskan peneliti menunjukkan semua
sumber dari mana keterangan tersebut diperoleh.
Kerangka berpikir memuat artikel, kutipan, makalah, laporan penelitian,
wawancara, buku, atau data primer yang:
1) memperjelas masalah;
2) menunjukkan mengapa penelitian/proyek memiliki arti penting;
3) mengungkapkan kemampuan karyasiswa untuk menyelesaikan
persoalan;
4) menghubungkan
penelitian/proyek
karyasiswa
dengan
penelitian/proyek lain yang menyelesaikan masalah yang kurang lebih
lebih sama.
Hipotesis (Jika ada)
Hipotesis dapat diajukan baik untuk hipotesis deskriptif (satu variabel)
atau yang menyatakan hubungan maupun kausalitas antar variabel.
Untuk hipotesis korelasional dan/atau kausal misalnya, hipotesis adalah
pernyataan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Untuk
hipotesis dua varaibel misalnya, hipotesis yang baik harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1) menyatakan hubungan antara dua variabel;
2) menyatakan kemungkinan untuk dapat diuji secara empirik.
Hipotesis dirumuskan berdasarkan landasan teori/kerangka berpikir.
Tidak setiap penelitian harus memuat hipotesis. Penelitian yang bersifat
eksploratori, tidak memerlukan hipotesis, hipotesis bisa jadi merupakan
hasil dari penelitian itu sendiri.

59

D. Prosedur Proyek atau Metode Penelitian


Subyek:
Menguraikan dengan tegas tentang jenis proyek yang akan dikerjakan,
atau populasi yang akan diteliti.
Metode:
Pada bagian ini, jelaskan metoda yang digunakan untuk menyelesaikan
proyek atau metode penelitian yang digunakan (misal: metode deskriptif,
eksperimental, survai, atau metoda lainnya).
Variabel:
Tunjukkan dengan jelas semua variabel dalam proyek/penelitian. Khusus
untuk penelitian: tunjukkan mana variabel bebas, variabel terikat,
variabel moderator, dan lain-lain. Lalu definisikan setiap variabel tersebut
secara operasional (tunjukkan indikator-indikator dan bagaimana cara
mengukurnya).
Metode pengumpulan data:
Uraikan tentang cara mengumpulkan data agar proyek/penelitian mampu
menjawab masalah yang telah dikemukakan di bagian Identifikasi
Proyek/ Masalah Penelitian.
Jelaskan pula bagaimana prosedur yang dilakukan cara melaksanakan
proyek dan mengapa cara tersebut yang digunakan. Sangat dianjurkan
prosedur ini dilengkapi dengan penyajian skema atau bagan yang
representatif. Khusus untuk penelitian, jelaskan tes-tes statistik yang
dipergunakan dan mengapa tes tersebut yang digunakan.
E. Jadwal
Sebutkan
jangka
waktu
yang
diperlukan
untuk
melakukan
penelitian/proyek.
Tuliskan kapan penelitian/proyek dimulai dan
berakhir. Uraikan secara rinci waktu untuk tiap tahap penelitian/proyek.
Contoh: untuk penelitian, tahapannya sebagai berikut:
1) Tahap persiapan: perencanaan, pembuatan alat ukur, prauji,
penentuan lokasi sampel, penggandaan alat ukur;
2) Tahap pelaksanaan: proses pengumpulan data;
3) Tahap pengolahan dan interpretasi data: pengkodean data, klasifikasi
data, analisis data, interpretasi data.
4) Tahap
pelaporan:
penulisan
naskah,
penyuntingan
naskah,
penggandaan naskah, dan distribusi.

60

H. Anggaran
Jelaskan secara rinci biaya yang dianggarkan agar proyek/penelitian
dapat terlaksana.
I. Daftar Pustaka
Tuliskan semua bahan pustaka yang menjadi sumber dari proposal.
Sangat dianjurkan untuk menggunakan referensi terbitan 10 tahun
terakhir dengan jumlah sekurang-kurangnya 10 referensi. Pastikan
bahwa semua referensi dan sumber kutipan (langsung ataupun tidak
langsung) tercantum dalam daftar pustaka. Daftar Pustaka diurutkan
secara ascending. Pola yang digunakan adalah seperti contoh di bawah
ini:
Assauri, Sofjan. (2000). Strategi manajemen sumber daya manusia
(SDM), Usahawan, Vol. 26, 10, Oktober, h. 53-55.
Bartlett, C.A., & Ghoshal, S. (1989). Managing across borders: the
transnational solution, Cambridge, MA:

Harvard Business School

Press.
Becker, B. E., et al. (2001). The HR Scorecard: linking people, strategy,
and performance, Boston, MA: Harvard Business School Press.

61

Lampiran 8
F O R M U L I R B I M B I N G A N T U G A S A K H I R ( TA)

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

F O R M U L I R B I M B I N GA N T U G A S A K H I R

NAMA

NIM

: .

PEMBIMBING

: 1. .
: 2.

No.

Tanggal

Materi Bimbingan

Paraf

1.

2.
dst
s.d.
16

62

Lampiran 9
FORMAT LAPORAN HASIL PENELITIAN TA
Halaman

HALAMAN PENGESAHAN .............................................


PENYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..............................
KATA PENGANTAR .........
DAFTAR ISI ..........
DAFTAR LAMPIRAN .........
DAFTAR GAMBAR .
DAFTAR TABEL ......
ABSTRAK.......
ABSTRACT .............................................................
BAB I PENDAHULUAN .
1.1 Latar Belakang Masalah .
1.2 Identifikasi Masalah/Pertanyaan Penelitian .
1.3 Batasan Masalah .........................................
1.4 Rumusan Masalah .......................................
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..
1.6 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis (jika da) .
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ..............................................................
2.2 ..............................................................
Ket.: Tinjauan pustaka mengutamakan konseptualisasi pemecahan
masalah dengan menggunakan teori yang relevan mendasarinya. Contoh
2.1 Pemahaman dasar Manajemen Aset (Pengertian, Tujuan, ...dst...)
2.2 Konsep Optimalisasi Aset
2.2 Konsep Pengukuran kinerja Aset
2.3 Konsep ...dst...

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian (Jenis Pendekatan dan Jenis Metode)
3.2 Prosedur Penelitian
3.3 Unit Analisis dan Rentang Waktu Studi
3.4 Populasi dan Desain Sampling
3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Alat Ukur
Variabel
3.6 Operasionalisasi Variabel
Berisikan Identifikasi Variabel, Definisi Variabel, Ukuran
Variabel, dst...
3.7 Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan ..
4.3 Imflikasi manajerial .
Menjelaskan secara rinci tindak lanjut bagi manajer di
perusahaan/organisasi ybs dalam menindaklanjuti hasil
penelitian yang dihasilkan

63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ....
5.2 Saran .
Saran yang ditulis berbeda dengan imflikasi manajerian.
Saran diorientasikan untuk pemikiran akademik/ilmiah,
sedangkan imflikasi manajerial adalah tindak lanjut substansi
bagi perusahaan/organisasi yang menjadi objek penelitian
DAFTAR PUSTAKA ..
LAMPIRAN

64

Lampiran 10
FORMAT LAPORAN PEMBUATAN PROYEK (TA)
Halaman

HALAMAN PENGESAHAN .........................................


PENYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..............................
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN ............................
DAFTAR GAMBAR ....................
DAFTAR TABEL ..........................
ABSTRAK .
ABSTRACT ........................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang . .
1.2 Identifikasi Proyek ....
1.3 Tujuan dan Manfaat Proyek ..
1.4 Kerangka Berpikir ................................
1.5 Jadwal Proyek ......................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
Ket.: Tinjauan pustaka mengutamakan konseptualisasi pemecahan
masalah dengan menggunakan teori yang relevan mendasarinya. Contoh
2.1 Konsep Model Sistem Informasi Manajemen Aset
2.2 Konsep Pengembangan Perngkat Lunak SIMA
2.3 Konsep ...dst...

BAB III METODE PERANCANGAN PROYEK


1.11 Obyek / Unit Analisis
Menjelaskan tentang :
e. Obyek perusahaan/organisasi yang dirancang
f. Sistem yang telah dirancang (yang ada di perusahaan/organisasi)
1.12

Jenis dan Sumber Data


e. Penjelasan tentang jenis dan sumber data yang diperlukan untuk
kegiatan analisis dan rancangan
f. Penjelasan tentang sumber data yang digunakan dalam perancangan
(sekunder, primer)

1.13

Teknik Pengumpulan Data


Penjelasan tentang teknik pengumpulan data yang dilakukan. Ada
beberapa cara pengumpulan data, sebagai berikut:
i. Observasi
j. Wawancara
k. Kuesioner
l. Lainnya (jika ada)

1.14

Populasi dan Sampel (Jika ada)

65

Penjelasan tentang teknik pengambilan sampel (jika perancangan ini


menggunakan sampel), terdiri dari:
g. Populasi yang dirancang
h. Ukuran sampel
i. Cara pengambilan sampel
3.5 Prosedur Perancangan
f. Penjelasan tentang langkah-langkah/prosedur kerja perancangan yang
digunakan, termasuk alasan penggunaan metode itu
g. Penjelasan kekurangan/kelemahan metode yang digunakan
BAB IV HASIL PROYEK
4.1 Rancangan Proyek ..
Menjelaskan secara rinci tentang rancangan yang dikerjakan
4.2 Kelebihan dan Keterbatasan Rancangan
Menjelaskan secara rinci mengenai keistimewaan dan
kelemahan rancangan yang dibuat dibandingkan dengan
rancangan sebelumnya, rancangan lainnya, dan dengan
rancangan yang ideal.
4.3 Imflikasi manajerial .
Menjelaskan secara rinci tindak lanjut bagi manajer di
perusahaan/organisasi ybs dalam menggunakan rancangan
yang dihasilkan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ....
4.2 Saran .
Saran yang ditulis berbeda dengan imflikasi manajerian.
Saran diorientasikan untuk pemikiran akademik/ilmiah,
sedangkan imflikasi manajerial adalah tindak lanjut substansi
bagi perusahaan/organisasi yang menjadi objek perancangan
DAFTAR PUSTAKA ..
LAMPIRAN ..

66

Lampiran 11
CONTOH SAMPUL LUAR - (TA)

Kerjasama & Reguler

....
.

SKRIPSI
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Pendidikan Diploma IV Program Studi Manajemen Aset
di Jurusan Administrasi Niaga

Disusun Oleh:
. (nama)
.. (NIM) ...

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2015

67

Lampiran 12
CONTOH HALAMAN DALAM- (TA)

Kerjasama

....
.

SKRIPSI
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Pendidikan Diploma IV Program Studi Manajemen Aset
di Jurusan Administrasi Niaga

Disusun Oleh:
. (nama)
.. (NIM) ...

PROGRAM DIPLOMA IV MANAJEMEN ASET


KERJASAMA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

68

Lampiran 13
CONTOH LEMBAR PENGESAHAN - (TA)

Kerjasama

....
.
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Pendidikan Diploma IV Program Studi Manajemen Aset
Di Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung
Oleh:

Diuji Oleh
....................... NIP ...........
....................... NIP ...........

Disetujui Oleh:

Pembimbing
Polban

Pembimbing
Kementerian Pekerjaan Umum

(Nama Jelas)
NIP. *)

(Nama Jelas)
NIP. . *)

Diketahui Oleh:
Ketua Jurusan Administrasi Niaga,

(Nama Jelas)
NIP. ..*)

*) Penulisan nama dilengkapi gelar ybs.

Lampiran 14

69

CONTOH HALAMAN DALAM- (TA)


....
.

SKRIPSI
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Pendidikan Diploma IV Program Studi Manajemen Aset
di Jurusan Administrasi Niaga

Disusun Oleh:
. (nama)
.. (NIM) ...

PROGRAM DIPLOMA IV MANAJEMEN ASET


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

70

Lampiran 15
CONTOH LEMBAR PENGESAHAN - (TA)
....
.
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Pendidikan Diploma IV Program Studi Manajemen Aset
Di Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung
Oleh:

NIM
Diuji Oleh
...................... NIP ........... *)
....................... NIP ...........

Disetujui Oleh:

Pembimbing,

(Nama Jelas)
NIP. *)

Diketahui Oleh:
Ketua Jurusan Administrasi Niaga,

(Nama Jelas)
NIP. ..*)

*) Penulisan nama dilengkapi gelar ybs.

71

Lampiran 16: Contoh Surat Pernyataan Bebas Plagiarisme

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT


Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
NIM
Program Studi
Jurusan
Perguruan Tinggi

:
:
:
:
: Politeknik Negeri Bandung

dengan ini menyatakan bahwa judul Tugas Akhir saya:


...

benar bebas dari plagiaarisme, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan benar dan dalam keadaan sadar.
Bandung Barat, tg.,bln, thn..
Yang membuat pernyataan,
Meterai
Rp6000

(nama lengkap)

72

Anda mungkin juga menyukai