Anda di halaman 1dari 52

PT.

SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

DAFTAR ISI
Daftar Isi .................................................................................................................

Daftar Gambar .........................................................................................................

Daftar Lampiran .......................................................................................................

I.

PENDAHULUAN .................................................................................................

II. KEGIATAN PENGEMBANGAN PANAS BUMI WKP PANAS BUMI BATURRADEN PADA
TRIWULAN II (PERIODE APRIL-JUNI) TAHUN 2011 ..............................................

2.1. RANGKAIAN KEGIATAN TRIWULAN II (PERIODE APRIL-JUNI) TAHUN 2011 ...

2.1.1. PERSIAPAN (PREPARATION)............................................................

PROJECT MANAGEMENT ............................................................................

III. KESIMPULAN .....................................................................................................

2.2

DAFTAR GAMBAR
Gambar-1

Peta Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi Baturraden Provinsi Jawa


Tengah ................................................................................................

Gambar-2

Schedule Rencana Kegiatan Periode April-Desember 2011 Pengembangan

Panas Bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturraden ....................................

Gambar-3

Struktur Organisasi Project Management Eksplorasi Panas Bumi


Pengembangan Panas Bumi WKP Panas Bumi Daerag Baturraden .............

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A

Izin Usaha Pertambangan (IUP) Panas Bumi KWP Panas Bumi Daerah
Baturraden-Provinsi Jawa Tengah (Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah
Nomor : 541.1/27/2011)

Lampiran B

Ringkasan Kegiatan Triwulan II Tahun 2011 Pengembangan Panas Bumi


WKP Panas Bumi Baturraden-Provinsi Jawa Tengah

Lampiran C

Dokumentasi Sosialisasi RKAB Tahun 2011 Pengembangan Panas Bumi WKP


Panas Bumi Baturraden-Provinsi Jawa Tengah

Lampiran D

Rencana Pengelolaan K3LL Pengembangan Panas Bumi WKP Panas Bumi


Baturraden-Provinsi Jawa Tengah

hal. i

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

I. PENDAHULUAN
Daerah Panas Bumi Baturraden Provinsi Jawa Tengah (Gambar-1) ditetapkan menjadi
Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor : 1557.K/30/MEM/2010, dan pada bulan September 2010 dilakukan
pelelangan untuk menyeleksi perusahaan yang berhak mendapatkan Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Panas Bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa
Tengah.
Dalam proses pelelangan tersebut, PT. Trinergy dinyatakan sebagai pemenang lelang
dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 540/15/2011 tanggal 2 Maret 2011
dan berhak mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Panas Bumi WKP Panas Bumi
Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah.
Salah satu persyaratan yang ditetapkan oleh panitia lelang adalah peserta lelang wajib
membentuk badan usaha baru apabila menjadi pemenang lelang, maka PT Trinergy
membentuk badan hukum baru yaitu PT. Sejahtera Alam Energy.
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Panas Bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturraden diberikan
kepada PT. Sejahtera Alam Energy dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor :
541.1/27/2011 yang ditetapkan tanggal 11 April 2011 (Lampiran A). Berdasarkan izin usaha
pertambangan (IUP) ini, PT. Sejahtera Alam Energy efektif melaksanakan pengembangan
panas bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah mulai tanggal 12
April 2011.
Dalam pelaksanaan pengembangan panas bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturraden
Provinsi Jawa Tengah, PT. Sejahtera Alam Energy mengacu pada Pola Pengusahaan dan
Konsep Pengembangan Panas Bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturraden serta Pembiayaan
sesuai Capital Expenditure (CAPEX) yang telah disetujui pada tahap akhir proses pelelangan
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden Provinsi Jawa Tengah.
Sesuai ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi oleh pemegang izin usaha pertambangan
(IUP) panas bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturraden Provinsi Jawa Tengah Nomor :
541.1/27/2011 dan sesuai Peraturan Pemerintah nomor : 59/2007, PT. Sejahtera Alam
Energy menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) Tahun I (periode AprilDesember 2011) yang akan menjadi kerangka kegiatan di tahun 2011. Perkembangan
kemajuan kegiatan yang tersusun di RKAB tahun 2011 dilaporkan dalam bentuk laporan
triwulan. Karena IUP WKP Panas Bumi Baturraden dikeluarkan pada tanggal 11 April 2011,
maka laporan triwulan PT. Sejahtera Alam Energy dimulai dari triwulan II (periode April 2011
Juni 2011).

Page 1

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

Gambar-1
Peta Wilayah Kerja Pertambangan Panas Bumi Baturraden Provinsi Jawa tengah

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 2

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

II. KEGIATAN PENGEMBANGAN PANAS BUMI WKP PANAS BUMI


BATURRADEN PADA TRIWULAN II (PERIODE APRIL JUNI) TAHUN 2011
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pelaksanaan pengembangan panas bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden, PT. Sejahtera Alam Energy mengacu pada Pola
Pengusahaan dan Konsep Pengembangan Panas Bumi WKP Panas Bumi Daerah
Baturraden serta dengan Pembiayaan sesuai Capital Expenditur (CAPEX) yang telah
disetujui pada tahap akhir proses pelelangan WKP Panas Bumi Daerah Baturraden
Jawa Tengah.
2.1. RANGKAIAN KEGIATAN TRIWULAN II (PERIODE APRIL-JUNI) TAHUN 2011
Rangkaian kegiatan eksplorasi panas bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturraden
dimulai tanggal 12 April 2011. Mengacu pada jadwal kegiatan tahun 2011 (Gambar2), rangkaian kegiatan pengembangan pada triwulan II periode AprilJuni 2011
(Lampiran B) adalah sebagai berikut:
2.1.1. PERSIAPAN (PREPARATION)
a. Penyiapan Sarana /prasarana dan personal
Sarana/prasarana dan personal ini adalah untuk operasional kantor pusat
dan kantor perwakilan lapangan termasuk perangkat serta personal untuk
project management. Penyiapan sarana/prasarana kantor pusat telah
selesai dilaksanakan pada bulan april, sedangkan penyiapan kantor
lapangan hingga periode triwulan II ini berakhir belum dapat dilaksanakan.
b. Sosialisasi
Sosialisasi kegiatan pengembangan panas bumi WKP Panas Bumi Daerah
Baturraden yang telah dilaksanakan pada triwulan II adalah sosialisasi
kepada:
1. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (termasuk Dinas ESDM dan Dinas
Kehutanan) pada tanggal 9 Juni 2011.
2. Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Instansi terkait di wilayah
Banyumas termasuk KPH Banyumas Barat pada tanggal 16 Juni 2011.
3. Pemerintah Kabupaten Brebes dan instansi terkait di wilayah Brebes
termasuk KPH Pekalongan Barat pada tanggal 22 Juni 2011
Dokumentasi kegiatan sosialisasi dapat dilihat di Lampiran C.

Page 3

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

Gambar-2
Schedule Rencana Kegiatan Periode April Desember 2011 Pengembangan Panas Bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturraden

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 4

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

c. Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk kepentingan Umum (IUKU)


Izin usaha ketenagalistrikan untuk kepentingan umum (IUKU) adalah
bagian dari perizinan untuk kegiatan pengembangan panas bumi pada
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden. Proses IUKU ini mengacu pada
peraturan menteri ESDM nomor 0010 Tahun 2005 yang diawali dengan
Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk kepentingan Umum Sementara
(IUKUS).
Pada periode triwulan II PT. Sejahtera Alam Energy telah menyampaikan
permohonan izin IUKUS kepada menteri ESDM melalui surat no. 025/DIRSAE/V/2011 pada tanggal 18 Mei 2011 dengan tembusan kepada Dirjen
Ketenagalistrikan. Sebagai tindak lanjut dari permohonan tersebut, melalui
surat No. 4526/21/630.2/2011 tanggal 17 Juni 2011, Dirjen
Ketenagalistrikan meminta PT. Sejahtera Alam Energy memenuhi
beberapa persyaratan untuk mendapatkan IUKUS, salah satunya adalah
adanya rekomendasi dari PT. PLN (Persero).
Oleh karena itu, pada tanggal 27 Juni 2011 PT. Sejahtera Alam Energy
menyampaikan permohonan rekomendasi penerbitan IUKUS kepada PT.
PLN Persero melalui surat no. 080/DU-SAE/VI/2011. Hingga periode
triwulan II berakhir, belum ada surat balasan dari PT. PLN (persero)
d. Land Acquisition
Dalam rangka proses pembebasan lahan (land acquisition) yang diperlukan
untuk infrastruktur diperlukan perizinan penggunaan kawasan hutan dari
Kementerian Kehutanan dan perizinan penggunaan jalan / lahan di area
perkebunan teh PTPN IX Kaligua dan lain-lain sesuai peraturan yang
berlaku.
1. Perizinan penggunaan lahan di area kawasan hutan
Proses perizinan penggunaan kawasan hutan mengacu pada
Peraturan Pemerintah nomor 24/2010 yang ditetapkan pada bulan
Februari 2010 dan disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kehutanan
nomor P.18/Menhut-II/2011 yang ditetapkan pada tanggal 30 Maret
2011. Untuk perizinan ini diperlukan rekomendasi dari Bupati
Pemerintah Kabupaten dan Pertimbangan Teknis Direktur Jenderal
EBTKE.
Beberapa kegiatan terkait izin pinjam pakai lahan kawasan hutan
yang telah dilakukan PT. Sejahtera Alam Energy pada periode
Triwulan II antara lain :
a) Melakukan presentasi di Kabupaten Banyumas pada tanggal 16
Juni 2011 dan di Kabupaten Brebes pada tanggal 22 Juni 2011
sebagai salah satu proses untuk mendapatkan rekomendasi
Page 5

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Bupati. Presentasi di kedua kabupaten tersebut dilakukan


bersamaan dengan kegiatan sosialisasi.
b) Menyampaikan Surat No. 072/DU-SAE/VI/2011 perihal
Pertimbangan Teknis Untuk Izin Pinjam Pakai Lahan Kawasan
Hutan. Surat tersebut disampaikan kepada Dirjen EBTKE pada
tanggal 20 Juni 2011.
c) Menyampaikan Surat No. 073/DU-SAE/VI/2011 perihal
Rekomendasi Izin Penggunaan Kawasan Hutan. Surat tersebut
disampaikan kepada Gubernur Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah pada tanggal 20 Juni 2011.
2. Perizinan penggunaan jalan dan atau lahan di area perkebunan teh
PTPN IX Kaligua mengikuti peraturan yang berlaku di PTPN IX.
Pada periode triwulan II tahun 2011 PT. Sejahtera Alam Energy
menyampaikan surat No. 077/DU-SAE/VI/2011 perihal Izin
Penggunaan Jalan atau Lahan Pada Area Perkebunan PTPN IX Kaligua,
untuk Jalan Akses Pengembangan Panas Bumi WKP Panas Bumi
Daerah Baturraden Provinsi Jawa Tengah. Surat tersebut disampaikan
kepada Direktur Utama PTPN IX pada tanggal 22 Juni 2011.
2.2. PROJECT MANAGEMENT
a. Struktur Organisasi
Rangkaian kegiatan pada triwulan II (periode April-Juni 2011) ini ditangani
oleh management seperti pada struktur organisasi Gambar-3 meliputi:
Board of Commisaris (BOC)

: 2 orang

Board of Director (BOD)

: 3 orang

Secretary

: 1 orang

Advisor

: 2 orang

General Manager (GM)


Secretary/Administration
Head of Accounting/Finance
Accounting /Finance staff
Support Manager

: 1 orang
: 1 orang
: 1 orang
: 2 orang
: 1 orang

Adminstration

: 1 orang

IT support

: 1 orang

Logistic/Purchasing

: 1 orang
Page 6

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

HRD/PR

: 1 orang

Legal/Permit

: 1 orang

General Assisstant

: 1 orang

Engineering Manager

: 1 orang

Administration

: 1 orang

Civil Engineer

: 1 orang

Mekanichal Engineer

: 0 orang

Electrical Engineer

: 0 orang

Yunior Engineer

: 1 orang

Resource Manager

: 1 orang

Administration

: 1 orang

Reservoir Engineer

: 1 orang

Drilling Engineer

: 1 orang

Site Coordinator/HSE Officer


Site Assisstant

: 1 orang
: 1 orang

Jumlah personnel project management untuk Triwulan II (periode AprilJuni 2011) sebanyak = 30 orang
b. Rencana Pengelolaan K3LL
Kegiatan pengelolaan K3LL pada periode Triwulan II meliputi penyusunan
draft dokumen rencana pengelolaan K3LL (Lampiran D).

Page 7

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

Gambar-3. Struktur Organisasi Project Management Eksplorasi Panas Bumi


Pengembangan Panas Bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturaden

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 8

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

III. KESIMPULAN
1. Berdasarkan izin usaha pertambangan (IUP) sesuai Surat Keputusan Gubernur
Provinsi Jawa Tengah nomor : 541.1/27/2011 tertanggal 11 April 2011,
PT. Sejahtera Alam Energy melaksanakan Program Pengembangan Panas
Bumi WKP Panas Bumi Daerah Baturraden efektif mulai tanggal 12 April 2011.
2. Rencana Kegiatan dan Anggaran Biaya pengembangan panas bumi WKP
Panas Bumi Daerah Baturraden mengacu pada Program dan Capital Budget
untuk tahap eksplorasi dan tahap eksploitasi (phase-I 110 MW, phase-II 77 MW
dan Phase-III 44 MW).
3. Kegiatan diawali dengan program kegiatan Tahun I (periode April Desember
2011) yaitu rangkaian kegiatan eksplorasi meliputi persiapan, rangkaian
proses land acquisition dan infrastructure engineering.
4. Anggaran biaya kegiatan Tahun I (periode AprilDesember 2011) mengacu
pada Capital Budget untuk tahap eksplorasi dan tahap eksploitasi (phase-I).
5. Progres kegiatan Triwulan II Tahun 2011 adalah:
a. Persiapan internal meliputi rekrutmen karyawan, mempersiapkan kantor
Jakarta, dan Penyusunan RKAB.
b. Mempersiapkan syarat teknis dan syarat administrasi untuk mendapatkan
Izin Pinjam Pakai Lahan Kawasan Hutan
c. Mengajukan permohonan untuk mendapatkan IUKU Sementara.
d. Mempersiapkan data-data pendukung untuk UKL/UPL.
e. Sosialisasi ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten
Banyumas, dan Pemerintah Kabupaten Brebes.
6. Rencana Periode Triwulan II Tahun 2011 adalah melanjutkan proses
perizinan, UKL/UPL, kegiatan sosialisasi dan K3LL.

Page 9

Lampiran - A
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Panas Bumi WKP Panas
Bumi Daerah Baturraden-Provinsi Jawa Tengah

(Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 541.1/27/2011)

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 1

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 2

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 3

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 4

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 5

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 6

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 7

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 8

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 9

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 10

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Page 11

Lampiran - B
Ringkasan Kegiatan Triwulan II Tahun 2011

Pengembangan Panas Bumi


WKP Panas Bumi Baturraden-Provinsi Jawa Tengah

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Lampiran B
RINGKASAN KEGIATAN TRIWULAN II (APRIL - JUNI) TAHUN 2011
Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden Provinsi Jawa Tengah

PROGRAM KERJA

Internal
Perusahaan

Perijinan dan
Rekomendasi

UKL/UPL

K3LL

Sosialisasi

TAHUN 2011
Triwulan I

Tidak Ada Kegiatan

Tidak Ada Kegiatan

Tidak Ada Kegiatan


Tidak Ada Kegiatan

Tidak Ada Kegiatan

Triwulan II

Triwulan III

Rekrutmen Personil
Set Up Office
Jakarta
RKAB
IUP No. :
541.1/27/2011
Persyaratan
Permohonan IUKU
Sementara
Permohonan
Rekomendasi Bupati
Kab. Banyumas dan
Brebes

Rekrutmen Personil
Set Up Office Baturraden

Persiapan data
Pendukung
Pelatihan Internal
K3LL
Persiapan UKL/UPL
RKAB 2011 di Kab.
Banyumas
RKAB 2011 di Kab.
Brebes

Pembuatan Laporan
Triwulan
Administrasi

Tidak Ada Kegiatan

Permohonan Izin
Pinjam Pakai Lahan
Kawasan Hutan
Permohonan izin
penggunaan jalan
dan lahan PTPN IX
Kaligua
IUKU Sementara
Melanjutkan
Proses UKL/UPL
Pelatihan Internal
K3LL
Persiapan UKL/UPL
RKAB 2011 ke Kab.
Tegal, Purbalingga dan
Pemalang
RKAB di beberapa
kecamatan di Kab.
Banyumas dan Kab.
Brebes
Pembuatan Laporan
Triwulan

Perijinan Koordinasi dengan DESDM dan


Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah
Kabupaten Banyumas, Brebes, Tegal, Purbalingga
dan Pemalang serta Instansi-Instansi terkait.

Page 12

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

APRIL 2011
1. Dikeluarkannya Keputusan Gubernur Jawa Tengah nomor : 541.1/27/2011 tentang
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Panas Bumi di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP)
Panas Bumi Daerah Baturraden Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kabupaten
Pemalang, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah
kepada PT. Sejahtera Alam Energy (SAE) pada tanggal 11 April 2011.
2. Membuat Program Rencana Kerja Eksplorasi Tahun 2011 Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden Provinsi Jawa Tengah.
3. Rekrutmen personil untuk di lapangan Baturraden Provinsi Jawa Tengah.
4. Persyaratan proses perijinan pinjam pakai lahan.

MEI 2011
1. Main Office (Struktur Organisasi Perusahaan, Set Up Office dan Rekrutmen Personil).
2. Mengajukan Permohonan Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum
(IUKU) Sementara ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, c.q. Direktur
Jenderal Ketenagalistrikan.
3. Persyaratan proses perijinan pinjam pakai lahan.
4. Pembuatan RKAB 2011
5. Persiapan UKL / UPL

JUNI 2011
1. Laporan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) Tahun 2011.
2. Persiapan UKL / UPL
3. Mengajukan Permohonan Rekomendasi Pinjam Pakai Lahan Kawasan Hutan Lindung
dan Produksi kepada;
- Gubernur Provinsi Jawa Tengah
- Bupati Kabupaten Banyumas
- Bupati Kabupaten Brebes
4. Sosialisasi Rencana Kerja PT. Sejahtera Alam Energy (SAE) Tahun 2011 di Pemerintahan;
- Kabupaten Banyumas pada tanggal 16 Juni 2011
- Kabupaten Brebes pada Tanggal 22 Juni 2011.
5. Pengajuan Permohonan untuk pencairan dana PT. Sejahtera Alam Energy (SAE)
yang akan digunakan untuk biaya kegiatan operasional (sesuai dengan jadwal
aktivitas yang ada di Rencana Kerja dan Anggaran Biaya PT. SAE) yang ada pada
Bank Jateng Cabang Jakarta.
6. Mengajukan Permohonan Rekomendasi Penerbitan Izin Usaha Ketenagalistrikan
untuk Kepentingan Umum (IUKU) Sementara ke Direktur Utama PT. PLN (Persero)
dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan.

Page 13

Lampiran - C
Dokumentasi Sosialisasi RKAB Tahun 2011

Pengembangan Panas Bumi


WKP Panas Bumi Baturraden-Provinsi Jawa Tengah

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

DOKUMENTASI SOSIALISASI RENCANA KERJA TAHUN 2011


DI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH
Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden Provinsi Jawa Tengah
Periode Triwulan II Tahun 2011

Page 14

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

DOKUMENTASI SOSIALISASI RENCANA KERJA TAHUN 2011


DI KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH
Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden Provinsi Jawa Tengah
Periode Triwulan I Tahun 2011

Pembukaan Acara Sosialisasi oleh


Wakil Bupati Kabupaten Banyumas

Paparan Sosialisasi Rencana Kerja Tahun 2011


oleh PT. Sejahtera Alam Energy (SAE)

Peserta Acara Sosialisasi Rencana Kerja PT. Sejahtera Alam Energy Tahun 2011 di Kabupaten Banyumas
yang dihadiri oleh Instansi terkait yang berada di Wilayah Pemerintahan Kabupaten Banyumas

Page 15

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

DAFTAR HADIR
Acara
Hari, Tanggal
Tempat

: Sosialisasi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB)


PT. Sejahtera Alam Energy Tahun 2011
: Kamis, 16 Juni 2011
: Ruang Rapat Wakil Bupati Banyumas

Page 16

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

DAFTAR HADIR
SOSIALISASI RENCANA EKSPLORASI PENGEMBANGAN PANAS BUMI
WKP PANAS BUMI BATURADEN
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat

: Rabu, 22 Juni 2011


: Pukul 08.00 WIB - Selesai
: Ruang Rapat Sekda Kab. Brebes

Page 18

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

DOKUMENTASI SOSIALISASI RENCANA KERJA TAHUN 2011


DI KABUPATEN BREBES PROVINSI JAWA TENGAH
Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden Provinsi Jawa Tengah
Periode Triwulan I Tahun 2011

Pembukaan Acara Sosialisasi oleh Sekretaris


Daerah (Sekda) Kabupaten Brebes

Paparan Sosialisasi Rencana Kerja Tahun 2011


oleh PT. Sejahtera Alam Energy (SAE)

Peserta Acara Sosialisasi Rencana Kerja PT. Sejahtera Alam Energy Tahun 2011 yang dihadiri
oleh Instansi Intansi terkait yang berada di Wilayah Pemerintahan Kabupaten Brebes

Page 17

Lampiran - D
Rencana Pengelolaan K3LL

Pengembangan Panas Bumi


WKP Panas Bumi Baturraden-Provinsi Jawa Tengah

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

RENCANA PENGELOLAAN K3LL


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden Provinsi Jawa Tengah
Pada periode Triwulan II Tahun 2011, pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lindungan Lingkungan (K3LL) PT. SAE masih merupakan persiapan dan penyusunan rencana
pengelolaan K3LL. Semua program disusun berdasarkan konsep pengelolaan K3LL yang ada pada
dokumen lelang WKP Panas Bumi Baturraden seperti uraian uraian berikut
1. Managemen K3LL
1.1.

Struktur Organisasi K3LL


Srategi PT. Sejahtera Alam Energy dalam mengelola K3LL adalah terpadu dalam kegiatan
Operasi Pengembangan Panas bumi. Ini dapat terwujud jika struktur organisasi K3LL
melekat dengan struktur organisasi operasi pengembangan, dimana pimpinan tertinggi
harus merangkap sebagai Kepala Teknik Tambang.
Pada Struktur Organisasi K3LL dibawah ini (Gambar-1), pimpinan tertinggi dilapangan
adalah General Manager juga merangkap sebagai Kepala Teknik Tambang yang berfungsi
sebagai pimpinan tertinggi dalam pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan di lapangan.

Gambar-1. Struktur Organisasi K3LL

Page 19

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Job Description untuk level Manager dalam mengelola K3LL secara garis besar adalah
sebagai berikut:
1. General Manager sebagai Kepala Teknik Tambang:
Bersama Direksi, membuat prosedur pengelolaan K3LL di lapangan yang efektif
dan efisien.
Memastikan Prosedur pengelolaan K3LL dilaksanakan.
Melakukan Pengawasan, Penilaian dan Evaluasi Prosedur K3LL.
Menyediakan dan Peralatan K3LL yang memadai.
2. Safety Officer:
Mengetahui dan mengerti Peraturan dan Perundang-undangan K3LL.
Mengetahui dan mengerti program dan kebijaksanaan pengelolaan K3LL.
Terlibat dalam perencanaan, pengawasan dan evaluasi prosedur K3LL.
Memastikan Prosedur Kerja aman dilaksanakan.
Membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan K3LL.
Memberikan program Induksi dan Pelatihan K3LL.
Melakukan Inspeksi K3LL lapangan secara berkala.
Melakukan Insvestigasi kecelakaan/incident.
Mengkoordinir Internal & Eksternal Audit K3LL.
3. Para Manager:
Terlibat dalam perencanaan, pengawasan,pelatihan, investigasi, inspeksi dan
evaluasi Prosedur K3LL di daerah kontrolnya.
Mengetahui dan mengerti program dan kebijaksanaan pengelolaan K3LL.
Memberikan komitmen dan keteladanan K3LL.
Sebagai anggota Internal Audit K3LL.
Bertanggung jawab Pengelolaan K3LL di daerah kontrolnya.
4. Komite K3LL:
Ada dua level komite :
1) Central Komite K3LL, dengan anggota komite terdiri dari semua para manager
lapangan dipimpin oleh Kepala Teknik yang merangkap sebagai pimpinanan
tertinggi kegiatan di lapangan.
2) Sub Komite K3LL, dengan anggota para supervisor dipimpin oleh Manager
dibagian di bawah kontrolnya.
Membantu Kepala Teknik Tambang untuk menentukan Kebijakan Pengelolaan
K3LL.
Melakukan pertemuan rutin untuk membahas dan mengevaluasi pengelolaan
K3LL.

Page 20

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

1.2.

Sistem Managemen K3LL


Sistem Managemen K3LL PT. Sejahtera Alam Energy (Gambar-2) dalam mengelola
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terpadu dalam Operasi Pengembangan akan selalu
dinamis dalam melakukan evaluasi dan review Prosedur K3LL dalam rangka mencapai hasil
yang optimal dari waktu ke waktu.
Dengan adanya team Komite K3LL yang terpadu dan melibatkan semua level Manager dari
setiap bagian yang ada dalam Operasi Pengembangan, maka secara berkala dilakukan
Evaluasi dan Review Prosedur K3LL perusahaan.
Selain itu dengan struktur K3LL yang terpadu dalam operasi pengembangan panas bumi,
dalam melakukan evaluasi dan review prosedur K3LL, secara otomatis akan melibatkan
level tertinggi sampai managemen terendah sehingga terjadi dua arah informasi yang
efektif dan efisien dalam mengoptimalkan evaluasi dan review dari prosedur K3LL.

Gambar-2. Sistem Managemen K3LL

A. Komitmen/Policy PT. Sejahtera Alam Energy:


Alokasi Sumber Daya
Meyakinkan Pelaksanaan Prosedur K3LL
Prioritas K3LL sama dengan Operasi Pengembangan
B. Perencanaan yang terukur :
Peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

Page 21

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Pelatihan dan Perlengkapan K3LL


Objective : mencegah kecelakan/incident dalam rangka mengoptimalkan Operasi
Pengembangan Panas bumi
Target indikatur adalah Zero Accident dan Zero Incident
C. Implementasi :
Klasifikasi Personal Operasi Pengembangan Panas bumi
Indentifikasi,penilaian dan pengendalian risiko
Audit Performance pengelolaan K3LL
Evaluasi Sistem pengelolaan K3LL
D. Cheking dan Correction Action :
Parameter Kerja.
Evaluasi Performance K3LL secara berkala setiap 3 bulan.
Review Management secara berkala minimal setiap 1 tahun sekali
1.3.

Parameter Kerja
A. Kategori Kecelakaan :
Kecelakaan Kerja (non reportable)
Kecelakaan Tambang (reportable)
B. Klasifikasi Kecelakaan Tambang :
Benar benar terjadi
Cidera pada pekerja tambang atau yang diberi izin
Akibat kegiatan usaha pengembangan pada jam kerja dalam daerah WKP
C. Penggolongan Cidera :
Cidera Ringan: 1 s/d 3 minggu tidak dapat kerja
Cidera Berat:
- lebih dari 3 minggu tidak dapat kerja
- Cacat tetap
- Cidera retak tulang, persendian lepas , pingsan
- Kurang oksigen
Mati: Mati 24 jam atau kurang setelah terjadi kecelakaan
D. Buku Tambang :
Diharuskan ada pada setiap tambang
Disahkan oleh Kapit

Page 22

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Diberi nomor
Media komunikasi antara Pit dan Kepala Teknik Tambang
Disimpan di kantor tambang
Duplikatnya di Kapit
E. Pedoman Managemen :
Managemen menentukan standard target kerja tahunan
Parameter Kerja K3LL ;
- Kecelakaan Tambang
- Insiden Lingkungan
- Penyakit karena kerja
- Kerugian Property dan Produksi karena Kecelakaan Tambang
- Evaluasi Peningkatan Kinerja dilakukan setiap 3 bulan
F. Metoda Pengukuran Kinerja K3LL
Tingkat Kekerapan Kerja :
= Jumlah cedera x 1.000.000
Jumlah jam kerja
Tingkat Keparahan cedera :
= Jumlah hari kerja yang hilang x 1.000.000
Jumlah jam kerja
1.4.

Implementasi Elemen Sistem Managemen


Kepemimpinan
Inspeksi dan Audit K3LL
Pelatihan dan Kompetensi
Penerimaan Dan Penempatan Personal
Komunikasi
Managemen Perubahan
Identifikasi Sumber bahaya dan Penilaian Risiko
Pertemuan Tinjauan Managemen K3LL
Evaluasi Program K3LL
Peraturan dan Prosedur Kerja
Pengendalian Pembelian
Alat Pelindung Diri

Page 23

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Kesiapsiagaan Darurat
Laporan dan Investigasi kecelakaan
Analisa Kecelakaan /in siden
Promosi K3LL
Perlindungan lingkungan hidup
Pengendalian kontraktor.
2. Peraturan dan Perundang-undangan K3LL- Panasbumi
Dengan adanya peraturan dan undang-undang yang terintegrasi dan komprehensif mengenai
pengembangan panas bumi, maka PT. Sejahtera Alam Energy berupaya menerapkan peraturan
perundangan yang ada dan mencari solusi mengenai hal-hal yang mungkin timbul dalam
kerangka hukum yang ada melalui konsultasi dengan instansi-instansi pemerintah yang
berwenang. PT. Sejahtera Alam Energy berupaya melakukan proses konsultasi dengan pihak
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah dalam menyusun Rencana Pengembangan Panas
bumi.
PT. Sejahtera Alam Energy, dalam rangka membuat Prosedur Pengelolaan K3LL akan
menggunakan Peraturan dan Perundang-undangan K3LL sebagai rangka sikap pentaatan
perusahaan dalam segi hukum dalam mengelola kegiatan operasi pengembangan panas bumi.
Daftar Peraturan dan Perundang-undangan seperti tercantum pada Tabel-1.
2.1.

Pengangkatan Kepala Teknik Tambang


Berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.555.K/26/M.PE/1995
tentang Kelamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum:
Kegiatan eksplorasi atau eksploitasi baru dapat dimulai setelah Kuasa Pertambangan
memiliki Kepala Teknik Tambang yang mendapat pengesahan dari Kepala Pelaksana
Inspeksi Tambang.
Pengusaha dapat mengajukan permohonan kepada Kepala Pelaksana Inspeksi
Tambang untuk mengangkat lebih dari seorang Kepala Teknik Tambang apabila
dianggap perlu atau berdasarkan pertimbangan tertentu dari Kepala Pelaksana
Ispeksi Tambang.
Pengusaha dapat mengajukan permohonan kepada Kepala Pelaksana Inspeksi
Tambang untuk mengangkat satu atau lebih Wakil Kepala Teknik Tambang apabila
dianggap perlu atau berdasarkan pertimbangan tertentu dari Kepala Pelaksana
Ispeksi Tambang.
Persyaratan Kepala Teknik Tambang untuk kegiatan Pengembangan Panas bumi,
berdasarkan bobot kepekaan dan besarnya terhadap Kecelakaan dan Kesehatan Kerja serta
Kecelakaan Lingkungan, adalah harus memenuhi klasifikasi Kepala Teknik Kelas I:
Warga Negara Indonesia:
- Lulusan Sarjana Muda/DIII, Sarjana yang telah memiliki kursus Kepala Teknik
Tambang dengan pengalaman bekerja di tambang sekurang-kurangnya 10 tahun.

Page 24

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Warga Negara Asing (tenaga ahli asing):


- Memiliki mining manager certifcate yang telah diakreditasi oleh Panitia
Pengesahan Kepala Teknik Tambang, atau
- Membuat dan mempresentasikan makalah yang ditetapkan Kepala Pelaksana
Inspeksi Tambang.
Tabel-1.
Daftar Peraturan dan Perundang-undangan berkaitan dengan
Pengembangan Panas Bumi
No

Kelompok

Keselamatan &
Kesehatan Kerja

Menteri Pertambangan
& Energi

Kepmen No.
555.K/26/M.PE/1995

1995

Keselamatan & Kesehatan Kerja


Pertambangan Umum

Keselamatan &
Kesehatan Kerja

OSHAS Project Group

OSHAS Projevt Group


2007

2007

Occupational Health and Safety


Management System - Requirement

3 K3LL Panas Bumi

Peraturan Pemerintah

PP.59/2007

2007 Kegiatan Usaha Panas Bumi

Lindungan
Lingkungan
Lindungan
5
Lingkungan

Menteri Negara
Lingkungan Hidup

Permen No. 11 Tahun


2006
KaBapedal No. 09
Tahun 2000

Lindungan
6
Lingkungan

Mentri Negara
Lingkungan Hidup

Kepmen LH No. 12
Tahun 2007

Lindungan
7
Lingkungan

Menteri Negara
Lingkungan Hidup

Permen LH No. 13
Tahun 2007

Pemerintah Indonesia

PP. No. 82 Tahun 2001

Menteri Negara
Lingkungan Hidup

Kepmen LH No. 1234


Tahun 1999

1999 Kegiatan Wajib UKL dan UPL

Pemerintah Indonesia

UU No. 7 Tahun 2004

2004 Sumber Air

Menteri Negara
Lingkungan Hidup

Kepmen LH No. 04
Tahun 2007

2007

Baku Mutu bagi Usaha dan/atau Kegiatan


Minyak dan Gas serta Panas Bumi

Pemerintah Indonesia

UU No. 32 Tahun 2009

2009

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup

Lindungan
Lingkungan
Lindungan
9
Lingkungan
Lindungan
10
Lingkungan
8

11

Lindungan
Lingkungan

Lindungan
Lingkungan
Lindungan
13
Lingkungan
Lindungan
14
Lingkungan
12

Dikeluarkan Oleh

Kepala Bapedal

Menteri ESDM
Menteri Negara
Lingkungan Hidup

Nomor Peraturan

Permen No. 18 Tahun


2008
Kepmen LH No. 86
Tahun 2002
Kepres No. 32 Tahun
1999

Tahun

2006

Tentang

Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib


dilengkapi AMDAL

2000 Pedoman Penyusunan AMDAL


Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup bagi Usaha dan/atau
2007
kegiatan yang tidak memiliki Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Persyaratan dan Tatacara Pengelolaan Air
Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Hulu
2007
Minyak dan Gas Serta Panas Bumi dengan
cara Injeksi
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
2001
Pencemaran Air

2008 Reklamasi dan Penutupan Tambang


2002 Pedoman Pelaksanaan UKL dan UPL

15 Kehutanan

Presiden

1999 Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung

16 Kehutanan

Menteri Kehutanan

Permenhut No.
P.18/Menhut-II/2011

2011 Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan

17 Kawasan Kehutanan

Pemerintah Indonesia

PP No. 24 Tahun 2010

2010 Penggunaan Kawasan Hutan

Page 25

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

2.2.

Pembuatan AMDAL dan / atau UKL/UPL


Mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang
jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL, beberapa
point yang menjadi catatan penting seperti terurai di bawah ini:
1) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Peraturan Menteri ini. Untuk Kegiatan Pengembangan Panas bumi adalah
yang lebih besar dari 55 MW yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap air,
udara, flora, fauna, sosial dan budaya masyarakat disekitarnya.
2) Dalam hal skala/besaran suatu jenis rencana usaha dan/atau kegiatan lebih kecil
daripada skala/besaran yang tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini akan
tetapi atas dasar pertimbangan ilmiah mengenai daya dukung dan daya tampung
lingkungan serta tipologi ekosistem setempat diperkirakan berdampak penting
terhadap lingkungan hidup, maka Bupati atau Walikota atau Gubernur untuk wilayah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dapat menetapkan jenis rencana usaha dan/atau
kegiatan tersebut sebagai Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib
Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
3) Bupati atau Walikota atau Gubernur dan/atau masyarakat dapat mengajukan usulan
secara tertulis kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup mengenai jenis rencana
usaha dan/atau kegiatan yang tidak tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri
ini tetapi mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup, untuk ditetapkan
sebagai jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
4) Menteri Negara Lingkungan Hidup mempertimbangkan penetapan jenis rencana
usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup terhadap usulan sebagaimana dimaksud dalam no.(3)
5) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan dapat berkurang dalam hal :
a. Dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dapat ditanggulangi
berdasarkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan/atau
b. Dalam kenyataannya jenis rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut tidak
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup.
6) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud No.5 pada huruf a
dan huruf b tidak diwajibkan dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup.
7) Dalam menentukan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud
pada (1) dan (2), Menteri wajib mempertimbangkan saran dan masukan dari sektor
terkait dan pendapat para ahli.
8) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
dikecualikan dari jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada
(1) dan (2) ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Page 26

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

9) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Lampiran I
Peraturan Menteri ini dapat ditinjau kembali paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5
(lima) tahun.
10) Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 17 tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Peraturan lainnya yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan perlu dicermati adalah
KepBapedal No. 09 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL. Tahapan dalam
Penyusunan AMDAL meliputi:
1. Penyusunan Kerangka Acuan (KA)
a. Pengertian
Kerangka Acuan adalah ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan hidup
yang merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh Pemrakarsa/Penyusun
AMDAL dan Komisi AMDAL.
b. Fungsi pedoman penyusunan KA-ANDAL
Pedoman penyusunan KA-ANDAL digunakan sebagai dasar bagi penyusunan KAANDAL baik KA-ANDAL kegiatan tunggal, KA-ANDAL kegiatan terpadu/
multisektor maupun KA-ANDAL kegiatan dalam kawasan.
c. Tujuan dan fungsi KA-ANDAL
- Merumuskan lingkup dan kedalaman studi ANDAL;
- Mengarahkan studi ANDAL agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai
dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia.
- Sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, instansi yang membidangi rencana
usaha atau kegiatan, dan penyusun studi AMDAL tentang lingkup dan
kedalaman studi ANDAL yang akan dilakukan;
- Sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai dokumen ANDAL untuk
mengevaluasi hasil studi ANDAL.
2. Penyusunan Analisa Dampak Lingkungan (Andal)
a. Pengertian
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan (PP Nomor 27 Tahun 1999 Pasal 1).
b. Fungsi pedoman penyusunan dokumen ANDAL
Pedoman penyusunan ANDAL digunakan sebagai dasar penyusunan ANDAL baik
ANDAL kegiatan tunggal, ANDAL kegiatan terpadu / multisektor maupun ANDAL
kegiatan dalam kawasan.
3. Penyusunan Rencana Pengelolaan Lungkungan ( RKL)
a. Lingkup rencana pengelolaan lingkungan hidup

Page 27

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) merupakan dokumen


yang memuat upaya-upaya mencegah, mengendalikan dan menanggulangi
dampak besar dan penting lingkungan hidup yang bersifat negatif dan
meningkatkan dampak positif yang timbul sebagai akibat dari suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan.
b. Kedalaman rencana pengelolaan lingkungan hidup
Mengingat dokumen AMDAL merupakan bagian dari studi kelayakan, maka
dokumen RKL hanya akan bersifat memberikan pokok-pokok arahan, prinsip prinsip, kriteria atau persyaratan untuk pencegahan/penanggulangan/
pengendalian dampak. Bila dipandang perlu dapat dilengkapi dengan acuan
literatur tentang "basic design" untuk pencegahan/penanggulangan/
pengendalian dampak.
c. Kedalaman rencana pengelolaan lingkungan hidup
Rencana pengelolaan lingkungan hidup dapat berupa pencegahan dan
penanggulangan dampak negatif, serta peningkatan dampak positif yang bersifat
strategis. Rencana pengelolaan lingkungan hidup harus diuraikan secara jelas,
sistematis.
d. Pendekatan pengelolaan lingkungan hidup
Untuk menangani dampak besar dan penting yang sudah diprediksi dari studi
ANDAL, dapat menggunakan salah satu atau beberapa pendekatan lingkungan
hidup yang selama ini kita kenal seperti: teknologi, sosial ekonomi, maupun
institusi.
4. Penyusunan Rencana Pemantauan Lingkungan ( RPL )
a. Lingkup rencana pemantauan lingkungan hidup
Pemantauan lingkungan hidup dapat digunakan untuk memahami fenomenafenomena yang terjadi pada berbagai tingkatan, mulai dari tingkat proyek (untuk
memahami perilaku dampak yang timbul akibat usaha dan/atau kegiatan),
sampai ke tingkat kawasan atau bahkan regional; tergantung pada skala
keacuhan terhadap masalah yang dihadapi.
Disamping skala keacuhan, ada 2 (dua) kata kunci yang membedakan
pemantauan dengan pengamatan secara acak atau sesaat, yakni merupakan
kegiatan yang bersifat berorientasi pada data sistematik, berulang dan terencana.
b. Kedalaman rencana pemantauan lingkungan hidup
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dokumen
rencana pemantauan lingkungan hidup, yakni:
- Komponen/parameter lingkungan hidup yang dipantau hanyalah yang
mengalami perubahan mendasar, atau terkena dampak besar dan penting.
Dengan demikian tidak seluruh komponen lingkungan hidup yang harus
dipantau. Hal-hal yang dipandang tidak penting atau tidak relevan tidak perlu
di pantau;
- Keterkaitan yang akan dijalin antara dokumen ANDAL, RKL dan RPL. Aspekaspek yang dipantau perlu memperhatikan benar dampak besar dan penting
yang dinyatakan dalam ANDAL, dan sifat pengelolaan dampak lingkungan
hidup yang dirumuskan dalam dokumen RKL;

Page 28

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

- Pemantauan dapat dilakukan pada sumber penyebab dampak dan atau


terhadap komponen/parameter lingkungan hidup yang terkena dampak.
Dengan memantau kedua hal tersebut sekaligus akan dapat dinilai/diuji
efektifitas kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang dijalankan;
- Pemantauan lingkungan hidup harus layak secara ekonomi. Walau aspekaspek yang akan dipantau telah dibatasi pada hal-hal yang penting saja
(seperti diuraikanpada butir (a) sampai (c )), namun biaya yang dikeluarkan
untuk pemantauan perlu diperhatikan mengingat kegiatan pemantauan
senantiasa berlangsung sepanjang usia usaha dan/atau kegiatan;
- Rancangan pengumpulan dan analisis data aspek-aspek yang perlu dipantau,
mencakup:
1) Jenis data yang dikumpulkan;
2) Lokasi pemantauan;
3) Frekuensi dan jangka waktu pemantauan;
4) Metode pengumpulan data (termasuk peralatan dan instrumen yang
digunakan untuk pengumpulan data);
5) Metode analisis data.
5. Ringkasan Eksekutif.
2.3.

Izin Penggunaan Kawasan Hutan


Mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 2010 Tentang
Penggunaan Kawasan Hutan, beberapa point penting seperti terurai di bawah ini.
1. Penggunaan kawasan hutan hanya dapat dilakukan di dalam:
a. kawasan hutan produksi; dan/atau
b. kawasan hutan lindung.
2. Penggunaan kawasan hutan dilakukan tanpa mengubah fungsi pokok kawasan hutan
dengan mempertimbangkan batasan luas dan jangka waktu tertentu serta
kelestarian lingkungan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai batasan luas dan jangka waktu tertentu serta
kelestarian lingkungan diatur dengan peraturan Menteri.
4. Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan
kehutanan hanya dapat dilakukan untuk kegiatan yang mempunyai tujuan strategis
yang tidak dapat dielakkan:
a. religi;
b. pertambangan;
c. instalasi pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik, serta teknologi energi baru
dan terbarukan;
d. pembangunan jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, dan stasiun relay
televisi;
e. jalan umum, jalan tol, dan jalur kereta api;
f. sarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai sarana transportasi umum
untuk keperluan pengangkutan hasil produksi;
g. sarana dan prasarana sumber daya air, pembangunan jaringan instalasi air, dan
saluran air bersih dan/atau air limbah;
h. fasilitas umum;
i. industri terkait kehutanan;
j. pertahanan dan keamanan;
k. prasarana penunjang keselamatan umum; atau

Page 29

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

l. penampungan sementara korban bencana alam.


5. Penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan dilakukan dengan
ketentuan:
a. dalam kawasan hutan produksi dapat dilakukan:
1) penambangan dengan pola pertambangan terbuka
2) penambangan dengan pola pertambangan bawah tanah;
b. dalam kawasan hutan lindung hanya dapat dilakukan penambangan dengan pola
pertambangan bawah tanah dengan ketentuan dilarang mengakibatkan:
1. turunnya permukaan tanah;
2. berubahnya fungsi pokok kawasan hutan secara permanen;
3. terjadinya kerusakan akuiver air tanah.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penambangan bawah tanah pada hutan lindung
diatur dengan Peraturan Presiden.
Izin Penggunaan Kawasan Hutan berpedoman pada Peraturan Menteri Kehutanan No.
P.18/Menhut-II/2011 Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan, beberapa point
penting seperti terurai di bawah ini.
1) Izin pinjam pakai kawasan hutan dapat dilakukan dengan:
a. izin pinjam pakai kawasan hutan pada provinsi yang luas kawasan hutannya di
bawah 30% (tiga puluh per seratus) dari luas daerah aliran sungai, pulau,
dan/atau provinsi, dengan kompensasi lahan :
1) ratio 1:1 untuk nonkomersial;
2) ratio 1:2 untuk komersial; dan
b. Izin pinjam pakai kawasan hutan pada provinsi yang luas kawasan hutannya di
atas 30% (tiga puluh perseratus) dari luas daerah aliran sungai, pulau, dan/atau
provinsi, dengan kompensasi membayar PNBP Penggunaan Kawasan Hutan dan
melakukan penanaman dalam angka rehabilitasi daerah aliran sungai, dengan
ketentuan :
1. penggunaan untuk nonkomersial dikenakan kompensasi membayar
Penerimaan Negara Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan dan melakukan
penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai dengan ratio 1:1;
2. penggunaan untuk komersial dikenakan kompensasi membayar Penerimaan
Negara Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan dan melakukan penanaman
dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai paling sedikit dengan ratio 1:1;
c. izin pinjam pakai kawasan hutan tanpa kompensasi lahan atau tanpa kompensasi
membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak Penggunaan Kawasan Hutan dan
tanpa melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai,
dengan ketentuan hanya untuk:
1. kegiatan pertahanan negara, sarana keselamatan lalu lintas laut atau udara,
cek dam, embung, sabo, dan sarana meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
2. kegiatan survei dan eksplorasi.
3. Dalam hal kegiatan eksplorasi sebagaimana dimaksud pada dilakukan
pengambilan contoh ruah sebagai uji coba tambang untuk kepentingan
kelayakan ekonomi, dikenakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada (2)
huruf a atau huruf b angka 2.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai ratio lahan kompensasi sebagaimana
dimaksud pada (2) huruf a dan ratio penanaman dalam rangka rehabilitasi

Page 30

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

5.
6.
7.
8.

daerah aliran sungai sebagaimana dimaksud pada (2) huruf b angka 2 diatur
dengan peraturan Menteri.
Izin pinjam pakai kawasan hutan diberikan oleh Menteri berdasarkan
permohonan.
Menteri dapat melimpahkan wewenang pemberian izin pinjam pakai kawasan
hutan dengan luasan tertentu kepada gubernur untuk pembangunan fasilitas
umum yang bersifat nonkomersial.
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelimpahan wewenang diatur dengan
peraturan Menteri.
Penggunaan kawasan hutan untuk pertambangan yang berdampak penting
dan cakupan yang luas serta bernilai strategis, izin pinjam pakai kawasan
hutan hanya dapat diberikan setelah mendapat persetujuan dari Dewan
Perwakilan Rakyat.

Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria berdampak penting dan cakupan yang luas
serta bernilai strategis diatur dengan peraturan Menteri setelah mendapat
pertimbangan dari kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang lingkungan hidup dan kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pertambangan.
2.4.

Izin Penggunaan Air


1. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang
berada di darat
2. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di
atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
3. Hak guna air adalah hak untuk memperoleh dan memakai atau mengusahakan air untuk
berbagai keperluan.
4. Hak guna pakai air adalah hak untuk memperoleh dan memakai air.
5. Hak guna usaha air adalah hak untuk memperoleh dan mengusahakan air.
6. Sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
7. Penguasaan sumber daya air diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah
daerah dengan tetap mengakui hak ulayat masyarakat hukum adat setempat dan hak
yang serupa dengan itu, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional
dan peraturan perundang-undangan.
8. Hak ulayat masyarakat hukum adat atas sumber daya airtetap diakui sepanjang
kenyataannya masih ada dan telah dikukuhkan dengan peraturan daerah setempat.
9. Hak guna air tidak dapat disewakan atau dipindahtangankan, sebagian atau seluruhnya.
10.Hak guna pakai air diperoleh tanpa izin untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari
bagi perseorangan dan bagi pertanian rakyat yang berada di dalam sistem irigasi.
11.Hak guna pakai air memerlukan izin apabila:
a. cara menggunakannya dilakukan dengan mengubah kondisi alami sumber air;
b. ditujukan untuk keperluan kelompok yang memerlukan air dalam jumlah besar; atau
c. digunakan untuk pertanian rakyat di luar sistem irigasi yang sudah ada.

Page 31

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

12.Izin sebagaimana dimaksud diberikan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangannya.
13.Hak guna pakai air meliputi hak untuk mengalirkan air dari atau ke tanahnya melalui
tanah orang lain yang berbatasan dengan tanahnya.
14.Hak guna usaha air dapat diberikan kepada perseorangan atau badan usaha dengan izin
dari Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
15.Pemegang hak guna usaha air dapat mengalirkan air di atas tanah orang lain
berdasarkan persetujuan dari pemegang hak atas tanah yang bersangkutan.
16.Persetujuan sebagaimana dimaksud dapat berupa kesepakatan ganti kerugian atau
kompensasi.
17.Ketentuan mengenai hak guna air diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
18.Wewenang dan tanggung jawab Pemerintah meliputi:
a. mengatur, menetapkan, dan memberi izin atas penyediaan, peruntukan,
penggunaan, dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi,
wilayah sungai lintas negara, dan wilayah sungai strategis nasional;
b. mengatur, menetapkan, dan memberi rekomendasi teknis atas penyediaan,
peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan air tanah pada cekungan air tanah lintas
provinsi dan cekungan air tanah lintas negara;
c. membentuk Dewan Sumber Daya Air Nasional, dewan sumber daya air wilayah
sungai lintas provinsi, dan dewan sumber daya air wilayah sungai strategis nasional;
d. memfasilitasi penyelesaian sengketa antar provinsi dalam pengelolaan sumber daya
air;
e. menetapkan norma, standar, kriteria, dan pedoman pengelolaan sumber daya air;
menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan
sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi, wilayah sungai lintas negara,
dan wilayah sungai strategis nasional.
2.5.

Pembuatan Rencana Community Development


Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Panas
bumi diamanatkan dalam PP No.59 Tahun 2007 sebagai berikut :
1. Pemegang IUP pada tahap Eksploitasi wajib melaksanakan program pengembangan
dan pemberdayaan masyarakat setempat.
2. Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat meliputi
keikutsertaan dalam mengembangkan dan memanfaatkan potensi kemampuan
masyarakat dengan cara:
a. menggunakan tenaga kerja, jasa dan produk lokal sesuai dengan
kompetensi/spesifikasi yang dibutuhkan;
b. membantu pelayanan sosial masyarakat;
c. membantu peningkatan kesehatan, pendidikan dan pelatihan masyarakat;
dan/atau
d. membantu pengembangan sarana dan prasarana. Dalam melakukan kegiatan
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat Pemegang IUP

Page 32

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

berkoordinasi dengan pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota


setempat
3. Rencana Kerja Pengelolaan K3LL
Rencana Kerja dari PT Trinergi dalam mengelola K3LL adalah sebagai berikut:
3.1.

Penyiapan Personil yang terdidik dan terlatih


General Manager
Sesuai dengan peraturan dari ESDM bahwa pimpinan tertinggi operasi panas bumi di
lapangan harus berfungsi juga sebagai Kepala Teknik Tambang, pimpinan tertinggi yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Untuk itu
General Manager harus kompeten sebagai Kepala Teknik Tambang dengan persyaratan
sudah mempunyai sertifikat kursus Pengawas Operasional Utama selain seorang sarjana
tambang atau sarjana teknik yang telah mempunyai pengalaman kerja di operasi
penngembangan minimal 10 tahun. Untuk menjadi kompeten sebagai Kepala Teknik
Tambang maka yang bersangkutan diharuskan memberikan presentasi Kepala Teknik
Tambang didepan penguji dari ESDM sebagai persyaratan pengangkatan Kepala Teknik
Tambang Operasi Pengembangan Panas bumi.
Deputy Field Manager
Untuk mengantisipasi Kepala Teknik Tambang berhalangan tidak ada di tempat, maka
diperlukan seorang Wakil Kepala Teknik Tambang. Untuk posisi tersebut yang tepat
adalah posisi Deputy Field Manager. Untuk mempunyai kompetensi sebagai Wakil KTT,
maka yang bersangkutan harus mengikuti kursus Pengawas Operational Pertama dan
Madya
K3LL Oficer
Persyaratan sebagai K3LL Officer selain sebagai Sarjana Teknik yang bersangkutan harus
mengikuti kusus Adinintrasi K3LL, Kursus Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan kursus
Managemen Lingkungan.
Pada tahap Konstruksi dan Operasi Pemboran, semua staff PT. Trinergi dan Out Sourcing
akan diberikan pelatihan dalam :
- Fire Fighting ,
- First Aid,
- Evacuation,
- Penanggulangan gas beracun H 2 S.

3.2.

Pembuatan AMDAL dan atau UKL/UPL


Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006
tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal dan
Kep Bapedal No. Kep-056 tahun 1994, yaitu mengenai Prakiraan Dampak Penting sebagai
dasar penentuan sistim/metode pengelolaan dan pemantauan lingkungan apakah harus
dilakukan pembuatan AMDAL atau tidak wajib AMDAL. Dengan kata lain cukup dengan
pembuatan UKL/UPL.
Sesuai dengan dua perundang-undangan diatas sebagai dasar penentuan ukuran Prakiraan
Dampak Penting adalah :

Page 33

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

1) Jumlah manusia yang terkena dampak.


2) Luas wilayah persebaran dampak.
3) Intensitas dampak.
4) Lamanya dampak berlangsung
5) Banyaknya komponen lingkungan lain yang akan kena dampak.
6) Sifat kumulatif
7) Berbaliknya atau tidak berbaliknya dampak.
Pemilihan Pembuatan AMDAL atau Penyusunan UKL/UPL, perlu dilakukan pada tahap
Eksplorasi (terutama Pemboran Sumur Eksplorasi) maupun tahap Eksploitasi (terutama
Pemboran Sumur Eksploitasi). Kondisi di lapangan menjadi point penting dalam
menentukan perlu tidaknya pembuatan AMDAL atau cukup dengan penyusunan UKL/UPL.
3.2.1. Tahap Eksplorasi (Pemboran Sumur Eksplorasi)
Kondisi dan situasi dilapangan menunjukan hal-hal berikut:
1) Jalan menuju tapak kegiatan/proyek melalui daerah perkampungan yang tidak
padat, tetapi jalan masuk terakhir 3 km menuju daerah tapak proyek pada
jalan perkebunan akan digunakan untuk jalan akses ke tapak proyek dan atau
penyiapan tapak proyek itu sendiri, maka diperkirakan hanya sedikit lahan
masyarakat yang diperlukan untuk dibebaskan yaitu sebagian jalan sempit yang
harus diperlebar untuk memudahkan alat angkut peralatan alat-alat berat.
Dengan demikian jumlah manusia yang terlibat dan luas sebaran dampak akan
cukup kecil. Dengan kondisi seperti ini dampaknya dikatagorikan dampak
Negatif Tidak Penting.
2) Intensitas kegiatan dampak hanya akan terjadi terutama pada periode
penyiapan infrastruktur saja yang akan berdampak pada lingkungan masyarakat
yang lamanya 3 bulan, jadi relatif tidak lama, sehingga dapat dikategorikan
dampak negatif tidak penting.
3) Operasi pemboran Eksplorasi dan Uji Sumur akan menghasilkan limbah padat,
cair dan udara/gas. Untuk itu akan dilakukan pengelolaan limbahlimbah
tersebut diatas dengan cara memasang peralatan pengolaan lingkungan
terpadu pada peralatan dan atau menjadi bagian dari operasi pemboran dan uji
sumur, sehingga komponen lingkungan yang terkena dampak, sifat kumulatif
dampak dan dampak yang bersifat berbalik akan dapat dicegah/tereliminir.
KepMenNLH No.11 Tahun 2006 mengenai jenis rencana usaha dan/atau
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal dapat berkurang dalam hal :
a. dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut dapat
ditanggulangi berdasarkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi;
dan/atau
b. dalam kenyataannya jenis rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut tidak
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup.
Dengan demikian dampaknya dapat dikatagorikan dampak negatif tidak
penting.
4) Jika melihat sisi lain, dengan ada kegiatan Pemboran Eksplorasi dan Uji Sumur,
jika dikelola denga baik dan benar dapat mempunyai potensi besar menambah

Page 34

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

lapangan kerja dan meningkatkan kesempatan usaha ekonomi masyarakat


setempat dan sekitarnya. Dengan dasar ini kegiatan proyek Tahap Design
Eksplorasi Pemboran Sumur dapat dikatagorikan sebagai dampak Penting
Positif.
Melihat kondisi diatas dan membandingkannya dengan kriteria ukuran Prakiraan
Dampak penting, dapat disimpulkan jumlah manusia yang terkena dampak dan
luas wilayah persebaran dampak, diperkirakan akan merupakan dampak Negatif
Tidak Penting, Disisi lain dengan ada kegiatan proyek ini mempunyai dampak
Positif Penting. Dengan demikian pada Tahap Eksplorasi (Pemboran Sumur
Eksplorasi tidak perlu dilakukan AMDAL melainkan cukup dengan pembuatan
UKL dan UPL.
3.2.2. Tahap Eksploitasi
Dalam periode ini akan dilakukan kegiatan :
1. Pembuatan Dokumen AMDAL
Pada tahap Eksploitasi Pengembangan Panas bumi, kegiatan proyek meliputi
pemboran produksi yang lebih banyak dibandingkan dengan pada tahap
pemboran eksplorasi, ditambah dengan pemasangan pipa-pipa produksi/injeksi
serta pembuatan PLTP yang akan memerlukan lahan, konstruksi Infrastruktur
dan penggunaan pekerja lebih banyak, maka kegiatan tahap ini diperkirakan
akan menimbulkan dampak penting yang lebih besar dibandingkan pada tahap
Eksplorasi.
Untuk itu dalam tahap periode Pengembangan Panas bumi sudah dipastikan
akan diperlukan pembuatan AMDAL.
Pembuatan AMDAL pada tahap Eksploitasi adalah kelanjutan dari pembuatan
UKL/UPL pada tahap Eksplorasi, maka sebagian besar Studi Rona awal, Dampak
Penting Komponen Lingkungan, Kerangka Acuan (KA ), Analisa Dampak
Lingkungan (ANDAL), telah dilakukan pada UKL/UPL tahap Eksplorasi, sehingga
pada tahap ini hanya akan berfokus pada komponen lingkungan, KA, ANDAL dan
RKL/RPL dari kegiatan Eksploitasi.
2. Pembuatan Rencana Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat
Target Program dan Pengembangan masyarakat adalah :
a. Masyarakat yang ada di WKP dan sekitarnya mendapat informasi dan
paham tentang pembangkit listrik tenaga panas bumi.
b. Terbentuknya satu kelompok usaha bersama.
c. Terselenggaranya pelatihan usaha yang akan dibuat kedalam 3 kategori:
menggali ide usaha, memulai usaha dan mengembangkan usaha.
d. Terdistribusikannya paket beasiswa untuk anak yang rawan putus
sekolah.
e. Masyarakat mendapatkan informasi dan pemeriksaan kesehatan gratis
serta pelatihan pola hidup sehat dengan memanfaatkan tanaman obat
keluarga dan pengobatan alternatif.

Page 35

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY

LAPORAN TRIWULAN II (APRIL JUNI) TAHUN 2011


Pengembangan Panas Bumi
WKP Panas Bumi Daerah Baturraden - Provinsi Jawa Tengah

3. Rencana Manajemen Konservasi


Uraian kegiatan rencana manajemen konservasi :
- Monitoring dan pengelolaan reservoir (Reservoir Management)
- Menjaga kestabilan pasokan uap dengan cara menempatkan sumur
injeksi secara tepat.
- Menjaga kelestarian lingkungan, terutama pada daerah recharge.
- Pemboran makeup wells.
3.3.

Perizinan Pengelolaan Lingkungan


Perizinan dan atau persetujuan yang harus diproses adalah :
1. Izin Penggunaan Kawasan Hutan dari dinas Kehutanan. Hal ini diperlukan terutama
Area Prospek WKP Panas bumi Baturaden terletak sebagian besar (98%) dalam
kawasan hutan lindung.
2. Izin Penggunaan air dari Dinas terkait, hal ini perlu dilakukan karena operasi
penambangan panas bumi akan memerlukan air operasi yang kemungkinannya
diambil dari sungai perairan umum.
3. Untuk Tahap Operasi Pengembangan Panas Bumi, maka akan dilakukan proses Izin
dan atau Persetujuan dalam:
- Pengelolaan limbah cair
- Pembuangan limbah cair
- Pengelolaan B3
- Perizinan/Serifikasi Peralatan Operasi Penambangan Panas bumi.

3.4.

Pengelolaan K3LL
Pengelolaan K3LL berkala yang secara rutin tahunan akan dilakukan. Untuk tahun pertama
pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pemantauan lingkungan
2. Inspeksi K3LL oleh pihak internal dan Dinas Pertambangan
3. Audit K3LL oleh pihak internal dan Dinas Pertambangan
4. Bulan Kampanye K3LL nasional

Page 36

Anda mungkin juga menyukai