Anda di halaman 1dari 19

BAB III

PERENCAAN SISTEM
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang di pergunakkan pada penelitian ini adalah jenis
penelitian dasar dan penelitian terapan, karena ada perhatian dan keingintahuan
terhadap sistem dan cara kerja suatu perlatan elektronik khususnya perlatan
elektromedik, dan hasil penelitian tidak harus suatu penemuan baru, tetapi
merupakkan aplikasi baru dari penelitian terdahulu.
3.2. Bahan
Bahan atau komponen yang digunakan dalam pembuatan modul pesawat
defibrillator monophasic.
3.2.1.

Bahan Pembuatan Rangkaian


a) PCB polos untuk mencetak gambar rangkaian
b) Larutan HCL dan H2O2 untuk melarutkan PCB yang telah
dicetak rangkaian,
c) Bor untuk melubangi PCB
d) Tenol untuk merekatkan komponen pada PCB

3.2.2.

Bahan atau Komponen Rangkaian

A. Rangkaian Inverter
Tabel 3.1. Daftar komponen inverter

N
o
1
2
3
4
5
6
7

Komponen

Spesifikasi

Fuse
Diode
Relay
Resistor
Resistor
Resistor
Trafo CT

5A
2N4148
12 V
1 k / 0.25 watt
470 / 1 watt
560 / 1 watt
3A

23

Jumlah
1
2
1
3
1
1
1

24

8
9

Transistor
Transistor

BD139
2N3055

3
5

B. Rangkaian pengisian dan pengosongan kapasitor


Tabel 3.2. Daftar komponen rangkaian pengisian dan pengosongan
kapasitor

N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Komponen

Spesifikasi

Diode bridge
Kapasitor milar
Kapasitor milar
Kapasitor polar
Relay
Resistor
Resistor
Resistor
Resistor
Resistor
Transistor

3A
100 nF / 630 V
2.2 uF / 400 V
470uF / 450 V
12 V
10 / 20 Watt
22 / 20 watt
1k / 0.25 watt
1 M / 0.25 watt
10 K / 0.25 Watt
BD139

Jumlah
1
1
1
2
3
1
1
3
1
1
3

C. Rangkaian Charger Aki


Tabel 3.3. Daftar komponen charger aki

N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Komponen

Spesifikasi

Diode
Diode bridge
Kapasitor
Kapasitor
Resistor
Resistor
Resistor
Trafo CT
IC regulator
Potensiometer
LED

1N4008 / 1 A
1A
3300uF / 50 V
470uF / 50 V
220 / 0.5 W
1 K / 0.5 W
470 / 1 W
1A
LM 317
1K
5V

Jumlah
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

25

D. Rangkaian mikrokontroler dan penampil


Tabel 3.4. Daftar komponen mikrokontroler dan penampil

N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Komponen

Spesifikasi

Diode
Atmega 16
Kapasitor
Kapasitor
Kapasitor
Resistor
LCD
Crystal
IC regulator
Push button
LED
Tombol power

1N4001 / 1 A

Jumlah

22pF
100nF
10uF / 16 V
10 K/ 0.5 watt
16x2
12 MHz
7805
5V

3.3. Alat yang digunakan pada saat pembuatan dan pengujian


3.3.1.

Peralatan yang digunakan pada saat pembuatan


Tabel 3.5. Daftar peralatan penunjang untuk pembuatan

No
1
2
3
5
5
6
7
8
9
10

3.3.2.

Alat
Obeng plus
Obeng min
Tang kombinasi
Tang potong
Tang cucut
Pinset
Cutter
Solder
Atractor
Gergaji

Spesifikasi / merk
Lippro
Lippro
Blitz
Fortune
Fortune
ESD7-sa
Anata
Deko
-

Peralatan yang digunakan pada saat pengujian


Tabel 3.6. Daftar peralatan penunjang untuk pengujian

N
o

Alat

Spesifikasi / merk

1
1
2
1
1
1
1
1
1
3
1
1

26

1
2
3
3.4.

Multimeter Analog
Multimeter digital
Defibrillator Analyzer

HELLES
SANWA
BIO-TEK / QED-5

Blok diagram pesawat defibrillator

Gambar 3.1. Blok Diagram

3.4.1.

Cara Kerja Blok Diagram


Pada gambar 3.1 diatas menggunakan aki sebagai power supply
untuk semua rangkaian, arus dari aki akan menuju blok mikrokontroler dan
inverter. Pada blok inverter akan merubah tegangan DC dari aki diubah ke
AC tegangan tinggi yang kemudian akan disearahkan lagi untuk mengisi
kapasitor.

27

Proses pengisian kapasitor di atur oleh mikrokontroler, ketika setting


energy dipilih sesuai kebutuhan maka tegangan dari inverter yang sudah
disearahkan akan mulai mengisi kapasitor sesuai dengan yang telah
diseeting, ketika tegangan didalam kapasitor sudah tercapai maka proses
pengisian akan berhenti. Selain itu tegangan di kapasitor juga tertampil pada
rangkaian penampil.
Setelah proses pengisian selesai tegangan yang ada di dalam
kapasitor dapat langsung di lepaskan ke pasien melalui pedal, tetapi jika
tidak digunakan tegangan pada kapasitor dapat dibuang ke resistor yang
terdapat didalam alat, sehingga tidak membahayakan.
Rangkaian charger batteray/aki digunakan ketika tegangan pada aki
sudah mulai berkurang, sehingga alat ini bisa digunakan tanpa harus selalu
terhubung dengan jala-jala PLN.
3.4.2.
A.

Fungsi Masing-masing Blok


Rangkaian charger batteray/aki
Berfungsi untuk mengisi ulang atau charge terhadap batteray /
aki ketika tegangan didalam batteray /aki tersebut berkurang.

B.

Aki / Batteray
Berfungsi sebagai power supply untuk seluruh rangkaian pada
alat.

C. Inverter
Berfungsi untuk merubah DC tegangan rendah ke AC tegangan
tinggi, yang kemudian akan disearahkan lagi sebelum masuk ke
rangkaian pengisian dan pengosongan kapasitor.
D. Rangkaian Pengisian dan Pengosongan Kapasitor
Berfungsi untuk melakukan proses pengisian dan pengosongan
kapasitor yang diatur melalui mikrokontroler.

1A

12 V

1A

3300uF

C1

BAT1

12V

BAT2

12V

ADJ
1

BR1

VI

24V

12V

2k2

R3

VO

12V

RL1

220R

R2

D3

TR1

1k

R3

1k

R1

D6

LM317EMP

1k

R4

LED

D3

1k

R5

BD139

Q1

1A

FU1

DIODE

D1

470uF

DIODE

470R

R1

560R

R2

BD139

Q3

BD139

Q2

C2

D2

2N3055

Q7

2N3055

Q6

2N3055

Q5

2N3055

Q4

2N4148 3A

D2

2N4148 3A

D1

TR1

yang terdapat pada kapasitor.


18 220 3A

18

BRIDGE
3A

BR1

DISCHARGE

CHARGE

SET.ENERGY

SHOCK

untuk mengisi kapasitor.


100nF
630V

C1

C3

Berfungsi untuk mengatur nilai energy yang akan digunakan


22pF

22pF

CRYSTAL

C2

C1

X1

470uF
450V

12V

RL2

1
2
3
4
5
6
7
8

40
39
38
37
36
35
34
33

13
12

10k

R1

10R
20 W

R6

ATMEGA16

PB0/T0/XCK
PB1/T1
PB2/AIN0/INT2
PB3/AIN1/OC0
PB4/SS
PB5/MOSI
PB6/MISO
PB7/SCK

PA0/ADC0
PA1/ADC1
PA2/ADC2
PA3/ADC3
PA4/ADC4
PA5/ADC5
PA6/ADC6
PA7/ADC7

XTAL1
XTAL2

RESET

U1

100uF

C3

2.2uF
400V

C2

12 V

10k

R7

10uF

C4

VI

7805

U2

470uF
450V

C4

BD139

Q8

D0

GND

VO

AREF
AVCC

PD0/RXD
PD1/TXD
PD2/INT0
PD3/INT1
PD4/OC1B
PD5/OC1A
PD6/ICP1
PD7/OC2

PC0/SCL
PC1/SDA
PC2/TCK
PC3/TMS
PC4/TDO
PC5/TDI
PC6/TOSC1
PC7/TOSC2

D1

32
30

14
15
16
17
18
19
20
21

22
23
24
25
26
27
28
29

12V

BD139

Q9

Berfungsi untuk mengotrol inverter dan proses pengisian serta


1k

R11

12V

LM016L

LCD1

VSS
VDD
VEE

3.5. Rangkaian Keseluruhan

22R
20 W

R10

12V

RL3

RS
RW
E

G. Penampil

1
2
3

A0

10k

R9

1M

R8

D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7

F. Setting Energy

4
5
6

pengosongan kapasitor.

D7

E. Mikrokontroler ATmega 16

7
8
9
10
11
12
13
14

U1

12V

RL4

12 V

TO PASIEN

BD139

1k

R12

Q10
D.4

28

Berfungsi untuk menampilkan nilai setting energy serta tegangan

29

Gambar 3.2. Rangkaian Keseluruhan

3.6. Rangkaian Charger Batteray / Aki


U1
LM317EMP

15 V

D1
VO

BR1
C1

3300uF

DIODE

R2

TR1

VI
ADJ

R1
1k

220R

R3
1A
1A

3.6.1.

2k2

D2

C2

DIODE

470uF

D3
LED

Gambar 3.3. Rangkaian charger batteray / aki

Cara Kerja Rangkaian Charger Bateray / aki


Tegangan AC 220 V masuk melalui trafo kemudian di searahkan
oleh diode bridge, kemudian masuk melewati kapasitor dan menuju IC
LM371 yang berfungsi sebagai regulator yang dikombinasikan dengan R2
dan R3.

30

Selain itu terdapat 2 buah diode yang berfungsi untuk melindungi


rangkaian dan aki terhadap hubung singkat atau konsleting maupun pada
saat pemasangan aki/batteray dengan polaritas yang terbalik.
3.7. Rangkaian Inverter
FU1
POWER

R1

1A

BAT1
12V

470R

Q4

RL1

BAT2

2N3055

12V

Q2
BD139

Q1

24V

Q5

12V

D1

18

TR1
TO DIODA BRIDGE

12V

2N3055
2N4148 3A
BD139

D2
Q3
BD139

Q6

2N4148 3A

18

220 3A

2N3055

R3

R4

R5

1k

1k

1k

Q7
2N3055

Cara Kerja Rangkaian Inverter

R2

D7

D6

560R
D3

3.7.1.

Inverter merupakan
rangkaian elektronik yang merubah DC atau arus
TO MICRO
GambarAC
3.4. Rangkaian
searah menjadi
atau arusInverter
bolak-balik. Rangkaian pada gambar

menggunakan 2 inputan yaitu 12V dan 24 V yang diatur oleh sebuah relay,
inputan 12 V digunakan untuk energi 5 joule dan inputan 24 V digunakan
untuk energi 10 joule, 15 joule, dan 20 Joule, sehingga pada saat energi
disetting pada 5 joule maka kontaktor relay akan berpindah menuju 12 V.
Rangkaian pada gambar menggunakan transistor BD139 yang
digunakan sebagai saklar yang diatur oleh mikrokontroler. Transitor BD139
yaitu Q2 dan Q3 bekerja secara bergantian dengan frekuensi tertentu, pada
saat Q2 aktif makaarus mengalir mengalir melalui Q4 dan Q5 menuju
ground, sehingga terjadi induksi magnet pada lilitan trafo. Kemudian pada
saat Q3 aktif maka arus mengalir melalui Q7 dan Q6 menuju ground,
sehingga akan menimbulkan induksi magnet pula pada lilitan trafo, ini akan
terjadi secara terus menerus sehingga akan menimbulkan arus bolak balik
pada keluaran trafo.

31

3.8.

Rangkaian Pengisian dan Pengosongaan Kapasitor

Gambar 3.5. Rangkaian Pengisian dan Pengosongaan Kapasitor


3.8.1.
Cara Kerja Rangkaian Pengisian dan Pengosongaan
Kapasitor
Pada awalnya arus dari rangkaian inverter akan disearahkan oleh
diode bridge sebelum masuk ke rangkaian berikutnya, karena untuk mengisi
kapasitor membutuhkan tegangan DC, sehingga keluaran dari inverter harus
disearahkan. Setelah arus disearahkan kemudian masuk melewati kapasitor
milar C1 yang digunakan sebagai filter atau untuk mengurangi tegangan,
kemudian arus akan disimpan sementara pada kapasitor C3.
Kemudian setelah Q8 mendapatkan trigger akan bekerja sehingga
kontaktor relay akan berpindah, kemudian arus dari C3 akan mengalir
melalui C2 kemudian diteruskan oleh relay RL2 sehingga masuk untuk
mengisi kapasitor C4 sesuai dengan energi yang telah disetting.
Sebelum diberikan terhadap pasien maka energy akan tetap
tersimpan didalam kapasitor C4, setelah tombol shock ditekan maka
kontaktor relay akan berpindah sehingga arus akan mengalir melalui tubuh
pasien, namun jika energy dalam kapsitor tidak digunakan maka arus dapat

32

dibuang melalui resistor R10. Pembuangan arus melalui resistor diatur oleh
transistor Q9, ketika transitor Q9 mendapat trigger dari mikrokontroler maka
kontaktor relay RL3 akan berpindah sehingga arus dalam kapasitor Q4 akan
mengalir ke resistor R10 sampai arus dalam kapasitor habis.

3.9.

Rangkaian Mikrokontroler Atmega 16


12 V

U2
7805
VI

VO

LCD1

GND

10k

LM016L

R1
C4

D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
7
8
9
10
11
12
13
14

X1

RS
RW
E

100uF

4
5
6

C3

22pF

1
2
3

C2

22pF

VSS
VDD
VEE

10uF

C1

U1
9
CRYSTAL

SHOCK
SET.ENERGY
CHARGE
DISCHARGE

13
12
40
39
38
37
36
35
34
33
1
2
3
4
5
6
7
8

RESET
XTAL1
XTAL2
PA0/ADC0
PA1/ADC1
PA2/ADC2
PA3/ADC3
PA4/ADC4
PA5/ADC5
PA6/ADC6
PA7/ADC7
PB0/T0/XCK
PB1/T1
PB2/AIN0/INT2
PB3/AIN1/OC0
PB4/SS
PB5/MOSI
PB6/MISO
PB7/SCK

PC0/SCL
PC1/SDA
PC2/TCK
PC3/TMS
PC4/TDO
PC5/TDI
PC6/TOSC1
PC7/TOSC2
PD0/RXD
PD1/TXD
PD2/INT0
PD3/INT1
PD4/OC1B
PD5/OC1A
PD6/ICP1
PD7/OC2

AREF
AVCC

22
23
24
25
26
27
28
29
14
15
16
17
18
19
20
21

32
30

ATMEGA16

Gambar 3.6. Rangkaian mikrokontroler ATmega16

3.9.1.

Cara kerja Rangkaian Mikrokontroler Atmega16


Pada rangkaian diatas menggunakan mikrokontroler ATmega16

sebagai komponen utamanya, karena supply dari aki yaitu sebesar 12V DC

33

sedangkan pada mikrokontroler membutuhkan supply hanya 5V DC, maka


pada rangkaian ini ditambahkan IC regulator 7805 untuk meregulasi
tegangan menjadi 5V. Rangkaian ini digunakan untuk mengontrol semua
perintah untuk menjalankan rangkaian yang lain. Terdapat 4 port pada
ATmega 16 yaitu port A, port B, port C, dan port D, pada rangkaian diatas
hanya beberapa port saja yang digunakan, yaitu port A.0 yang digunakan
untuk membaca output tegangan dari kapasitor kemudian ditampilkan pada
LCD, port A.5, A.6, dan A.7 digunakan sebagai inputan dari push button.
Kemudian untuk port C dihubungkan dengan LCD yang digunakan
sebagai penampil, port D.0 digunakan sebagai pengontrol transistor Q8 pada
rangkaian pengisian dan pengosongan kapasitor, ketika push button untuk
charge kemudian mikrokontroler akan bekerja sehingga keluaran pada D.0
akan memberikan triger pada transistor Q8 sehingga kontaktor relay akan
berpindah, sedangkan port D.1 untuk mengontrol transistor Q9 pada
rangkaian pengisian dan pengosongan kapasitor. Untuk port D.3 untuk
mengotrol transistor Q1 pada inverter sebagai pengatur inputan pada
inverter, port D.4 untuk mengontrol transistor Q10 untuk shock terhadap
pasien. sedangkan port D6 dan D7 sebagai pengotrol transistor Q2 dan Q3
sebagai saklar untuk mengatur inverter.
3.10. Rangkaian penampil
LCD1

D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7

RS
RW
E

VSS
VDD
VEE

LM016L

7
8
9
10
11
12
13
14

4
5
6

1
2
3

5V

RV1
1k

Gambar 3.7. Rangkaian Penampil

34

3.10.1.

Cara Kerja Rangkaian penampil


Rangkaian ini menggunakan LCD 16x2 sebagai penampil, masukan

pada LCD sebesar 5V, pengaturan kontras menggunakan trimpot RV1.

LCD1

7
8
9
10
11
12
13
14

D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7

RS
RW
E
4
5
6

1
2
3

VSS
VDD
VEE

LM016L
A. Tampilan
pada saat stand by :

Gambar 3.8. Tampilan pada saat standby

B. Tampilan Pada Saat Setting energy

Gambar 3.9. Tampilan pada saat setting energy

LCD1

D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
7
8
9
10
11
12
13
14

RS
RW
E
4
5
6

1
2
3

VSS
VDD
VEE

C. TampilanLM016L
Pada Saat Charge

Gambar 3.10. Tampilan Pada Saat Charge

CK

INT2
OC0

35

D. TampilanLCD1
Pada saat Discharge

D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
7
8
9
10
11
12
13
14

RS
RW
E
4
5
6

1
2
3

VSS
VDD
VEE

LM016L

Gambar 3.11. Tampilan Pada Saat discharge


PC0/SCL
PC1/SDA
PC2/TCK
PC3/TMS
PC4/TDO
PC5/TDI
3.11.
PC6/TOSC1
PC7/TOSC2

22
23
24
25
26
27
Implementasi
28
29

Perangkat Lunak

Perangkat
lunak yang dirancang merupakan proses perancangan pembuatan
14
PD0/RXD
15
PD1/TXD
program yang
nantinya akan dijalankan oleh mikrokontroler. Program ini dibuat
16
PD2/INT0
17
PD3/INT1
18
dengan bahasa
C (compiler) yang ditunjang dengan perangkat lunak
PD4/OC1B
19
PD5/OC1A
20
CodeVisionAVR
sebagai media penghubung antara program yang akan diisikan ke
PD6/ICP1
21
PD7/OC2
mikrokontroler Atmega16 dengan computer. Program ini akan disimpan pada

EEPROM
32 yang ada didalam mikrokontroler, sehingga hanya perlu sekali
AREF
30

AVCC
mendownloadken
program ke mikrokontroler, karena program masih tersimpan

dalam EEPROM walaupun tidak mendapatkan supply tegangan.

36

3.11.1.

Diagram Alir Defibrillator Monophasic

37

Gambar 3.12. Diagram Alir 1

Gambar 3.13. Diagram Alir 2


Keterangan Diagram Alir
1. Mulai / start
Digunakan untuk memulai system pada mikrokontroler Atmega16.
2. Inisialisasi Port

38

Inisialisasi Port digunakan untuk mengirimkan sejumlah instruksiinstruksi ke dalam SRAM untuk mengidentifikasikan setiap Port
mikrokontroler,
3. Inisialisasi LCD
Inisialisasi LCD digunakan mengirimkan sejumlah instruksi-instruksi
ke dalam LCD

4. Tombol 1 = 1?
Untuk mengirimkan perintah ke mikrokontroler jika tombol di tekan
maka pemilihan energi akan bertambah.
5. Tombol 2=1?
Untuk mengirimkan perintah terhadap mikrokontroler jika tombol 2 di
tekan maka inverter akan hidup selama beberapa detik untuk mengisi
kapasitor.
6. Cek ADC
Digunakan untuk mengecek nilai tegangan set apakah sudah sesuai
atau belum.
7. Tombol 3 =1?
Digunakan untuk mengirimkan perintah kepada mikrokontroler jika
tombol 3 ditekan maka relay 3 akan hidup dan membuang tegangan
pada kapasitor melalui resistor dalam alat.
8. Tombol 4 =1?
Digunakan untuk mengirimkan perintah kepada mikrokontroler jika
tombol 4 ditekan maka relay 2 akan mati dan relay 4 akan mati,
setelah itu delay 2 detik kemudian relay 4 akan mati.
9. End
Digunakan untuk mengakhiri semua instruksi dalam mikrokontroler.
3.12. Tempat dan Waktu penelitian
3.12.1.

Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium elektronika ATEM semarang
dan di lapangan. Di laboratorium ATEM semarang penneliti melakukan
pembuatan hardware serta pemasangan komponen, sedangkan di lapangan
peneliti melakukan uji coba menggunakan alat ukur yang telah ditentuka.

39

3.12.2.

Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai dari pembuatan proposal pada bulan
desember 2013, selanjutnya melakukan pengajuan proposal pada bulan
maret 2014.
Pembuatan rangkaian serta pemilihan komponen yang akan
digunakan dalam pembuatan modul pesawat defibrillator yaitu dilakukan
mulai tanggal 24 maret 2014 sampai dengan tanggal 30 april 2014.
Pengujian dilakukan pada bulan mei 2014, untuk selanjutnya
melakukan seminar hasil serta ujian akhir program pada bulan juli 2014.
3.13. Metode Pengukuran
Pengukuran dilakukan setelah komponen selesai di rangkai dan telah
menjadi sebuah modul pewasat defibrillator monophasic, pengukuran
dilakukan hanya di beberapa titik untuk mengetahui keluaran dari tiap
rangkaian di dalam modul tersebut, sehingga hasilnya dapat diketahui secara
langsung.

3.14.

Titik Pengukuran
Pengukuran dilakukan di beberapa titik, sebagai berikut :
a) Titik pengukuran 1 (TP1)
Pengukuran pada keluaran rangkaian charger aki / batterai untuk
mengetahui nilai tegangan agar sesuai dengan yang dibutuhkan.
b) Titik pengukuran 2 (TP2)
Pengukuran pada keluaran rangkaian inverter
c) Titik pengukuran 3 (TP3)
Pengukuran pada keluaran dioda bridge pada rangkaian pengisian
dan pengosongan kapasitor untuk mengetahui

nilai tegangan

maksimal untuk masukan tegangan pada kapasitor.


d) Titik Pengukuran 4 (TP4)
Pengukuran pada keluaran tegangan kapasitor pada saat charge
kapasitor.

40

e) Titik pengukuran 5 (TP5)


Pengukuran pada keluaran pedal untuk mengetahui keluaran
energi dan disesuaikan dengan perhitungan serta pembacaan
dalam alat.
3.15.

Desain Alat dan Cara Pengoperasian


3.15.1.

Desain Alat

Gambar 3.14. Desain Alat

Gambar 3.15. Pedal apex dan Sternum

41

Keterangan gambar :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
3.15.2.

Fuse
Display
Konektor ke pedal sternum
Konektor ke pedal apex
Tombol setting energy
Tombol charge
Tombol discharge
Tombol power
Tombol shock

Cara Pengoperasian
1. Pasangkan pedal apex dan sternum ke konektor,
2. Tekan tombol power pada posisi ON untuk menghidupkan alat
3. Tempelkan pedal pada bagian dada pasien, apex pada bagian dada
sebelah kiri bawah dan sternum pada bagian dada sebelah kanan
atas,
4. Tekan tombol setting energy untuk memilih energy yang
dibutuhkan,
5. Setelah itu tekan tombol shock pada pedal untuk memberikan
energy kejut terhadap pasien
6. Ulangi lagi langkah 3-5 jika masih terjadi fibrillasi,
7. Jika masih ada sisa energy pada kapasitor atau tidak digunaka
untuk shock terhapad pasien, maka tekan tombol discharge pada
alat alat untuk membuang energy pada kapasitor.
8. Setelah selesai digunakan tekan tombol power pada posisi OFF,
9. Lepas kembali pedal,
10. Rapikan alat.

Anda mungkin juga menyukai