Apa tujuan pemberian lasix dan aldacton pada pasien VSD?
VSD adalah penyakit jantung bawaan non-sianotik diman terdapat defek antar septum ventrikel kiri dengan kanan, sehingga darah yang dari ventrikel kiri mengalir ke ventrikel kanan sebagai akibat dari tekanan ventrikel kiri yang besar. Hal ini mengakibatkan volume darah di ventrikel kanan banyak sehingga apabila tidak diterapi maka dapat terjadi hipertrofi ventrikel kanan yang lama kelamaan dapat terjadi gagal jantung. Oleh karena itu pada pasien ini harus diberikan obet diuretic dengan tujuan untuk mengurangi cairan didalam tubuh. Lasix adalah obat yang berfungsi sebagai diuretic. Diuretic merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi cairan di dalam tubuh dan membuangnya melalui saluran kemih. Bahan aktif dari lasix adalah furosemid. Furosemid bekerja di ginjal dengan menghambat penyerapan garam dan elektrolit sehingga air terikat dengan garam tersebut dan tidak dapat diserap oleh ginjal. Akibatnya air akan dibuang melalui mekanisme buang air kecil. Furosemid atau lasix digunakan pada pasien yang mengalami edema (penumpukan cairan yang berlebih dalam tubuh) atau kelebihan asupan cairan. Pada pasien ini diberikan furosemid atau lasix untuk mengurangi gejala bendungan dan untuk mencegah kegagalan jantung. Pada pemberian lasix dosis besar dan jangka panjang dapat mengakibatkan ekskresi kalium bertambah sehingga terjadi hipokalemi. Sehingga pemberian lasix dikombinasi dengan spironolakton (aldacton) yang bersifat menahan kalium. Spironolakton atau aldacton merupakan diuretic hemat kalium. Aldakto memiliki peranan mengurangi reabsorpsi natrium di hilir tubuli distal dan duktus koligentes dengan demikian ekskresi kalium juga berkurang.