Pendahuluan
Tetanus adalah penyakit dengan gejala utama
spasme otot tanpa gangguan kesadaran.
Manifestasi klinis
tetanospasmin
eksotoksin yang
dihasilkan oleh
Clostridium tetani
Pendahuluan..
WHO, penelitian oleh Stanfield dan Galazka
di seluruh dunia diperkirakan sekitar 700.000 1.000.000 / tahun
Definisi
Tetanus
Penyakit toksemik akut, khas kaku otot (spasme) tanpa
gangguan kesadaran.
Gejala paralitik spastik dampak dari eksotoksin
(tetanospasmin), yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium
tetani pada sinaps ganglion sambungan sumsum tulang
belakang, neuromuscular junction dan saraf otonom.
(Sumarmo, 2008)
Etiologi..
Clostridium tetani, bakteri berbentuk batang dengan
sifat :
Gram-positif
Spora di ujung berbentuk seperti pemukul genderang
Obligat anaerob
Memiliki flagela
Menghasilkan eksotoksin tetanospasmin
(Depkes RI, 2008)
Etiologi..
Epidemiologi
Tergantung jumlah populasi masyarakat yang tidak kebal,
tingkat pencemaran biologik lingkungan, dan adanya luka
pada kulit atau mukosa.
Angka kejadian pada anak laki-laki lebih tinggi. Tetanus
tidak menular dari manusia ke manusia.
Patogenesis
pencemaran
lingkungan
oleh bahan
biologis
(spora)
Port dentree
1.
2.
3.
4.
Toksin
(tetanospasmin)
dosis letal
minimum
pada
manusia
2,5
ng/kgBB
(Sumarmo, 2008)
Patogenesis..
Toksin
(tetanospasmin)
(Sumarmo, 2008)
perubahan potensial membran,
gangguan enzim kolinesterase tidak aktif kadar
asetilkolin tinggi pada sinaps
yang terkena spasme
10
Manifestasi Klinis
Generalized tetanus
(Tetanus umum)
Localized tetanus
(Tetanus lokal)
11
Manifestasi Klinis..
Cephalic tetanus
(Tetanus sefalik)
Tetanus neonatorum
12
Klasifikasi Tetanus
(berdasar derajat berat penyakit)
Derajat
I : Ringan
II : Sedang
III : Berat
IV : Sangat
berat
Manifestasi Klinis
Trismus ringan-sedang;spastisitas umum; spasme
(-), gangguan pernapasan (-) ;disfagia (-) / disfagia
ringan
Trismus sedang; rigiditas dengan spasme ringansedang singkat; RR>30x/menit; disfagia ringan
Trismus berat; spastisitas umum dan
lama;RR>40x/menit; HR > 120x/menit, apneic spell,
disfagia berat
(derajat III + gangguan sistem otonom termasuk
kardiovaskular)
13
Diagnosis
Anamnesis
1. Apakah dijumpai luka tusuk, kecelakaan/patah tulang
terbuka, luka dengan nanah atau gigitan binatang?
2. Apakah pernah keluar nanah dari telinga?
3. Apakah pernah menderita gigi berlubang?
4. Apa sudah imunisasi DT/TT, kapan imunisasi
terakhir?
(Depkes RI, 2008)
14
Diagnosis..
Pemeriksaan Fisik
15
Diagnosis Banding
1. Meningitis, meningoensefalitis,
ensefalitis
2. Tetani
3. Keracunan striknin
4. Rabies
5. Trismus akibat proses lokal yang
disebabkan oleh mastoiditis, otitis media
supuratif kronis (OMSK) dan abses
peritonsilar.
16
Komplikasi
Sistem tubuh
Jalan napas
Respirasi
Kardiovaskular
Lain-lain
Komplikasi
Aspirasi*
Laringospasme/obstruksi*
Apnea*
Hipoksia Tipe I* (ateletaksis, aspirasi, pneumonia) dan
tipe II* Gagal napas (spasme laring, pemanjangan spasme
batang tubuh, sedasi berlebihan)
ARDS*
Takikardia*
Iskemia*
Status konvulsivus
Fraktur vertebra selama spasme
Avulsi tendon selama spasme
17
Tata Laksana
Eradikasi bakteri Antibiotik
penyebab
Metronidazol
Antitoksin
netralisasi
terhadap luka
Antitoksin kuda
atau manusia
Kontrol spasme
otot
Diazepam
Midazolam (iv infus/bolus)
Bila spasme sangat hebat pankuronium bromid
18
Tata Laksana
Antitoksin
Sedasi
netralisasi terhadap
luka
Pemeliharaan jalan napas
atau ventilasi
Pemeliharaan
hemodinamik
Rehabilitasi
Nutrisi Fisioterapi
Imunisasi
19
Prognosis
Angka kematian berkisar antara
25-75%. Faktor yang berperan
penting dalam prognosis adalah
masa inkubasi, masa awitan, jenis
luka, dan keadaan status imunitas
pasien.
20
Prognosis
(Sistem Skoring Bleck)
Sistem skoring
Masa inkubasi
Awitan penyakit
Tempat masuk
Spasme
Suhu
-Aksilar
-Rektal
Takikardia dengan
frekuensi lebih dari
120x/menit (pada
neonatus >150x/menit)
Tetanus umum
Adiksi narkotika
1
< 7 hari
< 48 jam
luka bakar, luka operasi, bagian dari
fraktur, aborsi septik, tali pusat, atau
penyuntikan intramuskular
(+)
> 38,4C > 40C
0
7 hari
48 jam
Selain tempat
tersebut
(+)
(-)
(+)
(+)
(-)
(-)
(-)
38,4C 40C
21
Prognosis
(Sistem Skoring Bleck)
Skor total menunjukkan derajat keparahan dan prognosis, seperti
diuraikan berikut ini :
Total Skor
Derajat Keparahan
Tingkat Mortalitas
0-1
Ringan
< 10 %
2-3
Sedang
10-20 %
Berat
20-40 %
5-6
Sangat Berat
>50 %
22
Pencegahan
1.
Imunisasi
aktif
dengan toksoid
tetanus.
2. Perawatan luka terutama pada luka
23
Jadwal Imunisasi
Vaksin
2
bulan
Vaksin dasar
DPT
Vaksin booster
Vaksin untuk
wanita hamil
4
6
bulan bulan
DPT
Usia/Waktu
18
5
12
bulan tahun tahun
DPT
DPT
DPT
DT
TT 1 TT 2 TT 3
24
TERIMA KASIH