Proposal

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 31

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

PEMILIHAN WARALABA KATEGORI


MINUMAN MENGGUNAKAN METODE
PROMETHEE

Seminar Usulan Penelitian


Samarinda, 3 September 2014

Patrol Yoga Prawira


1007055037

Latar Belakang dan Rumusan Masalah


Dunia Wirausaha

Sistem Waralaba

PASSION

Praktisi Bisnis

Visi Ilmu Komputer

Entrepreneur Mind

Web + SPK + Analisis


Multikriteria dengan
penentuan prioritas.

Penyelesaian Masalah
Dengan Multi Criteria
Decison Making
(MCMD)

Ditujukan
Untuk
Startup
Bisnis

Mampu
Menjadi
Penunjang
Keputusan
Bagi
Startup
Bisnis?

Batasan Masalah
Target pengguna sistem adalah startup bisnis atau
pembisnis pemula.
Usaha waralaba hanya berjenis minuman saja dan
diperuntukkan untuk semua kalangan masyarakat.
Kriteria-kriteria waralaba digunakan sebagai parameter
untuk menghasilkan output berupa urutan rangking
prioritas usaha waralaba.
Berdasarkan hasil kuisioner penelitian sebelumnya,
didapat kreiteria yang dijadikan acuan dalam pengambil
keputusan, yakni (Vera, 2014), :
Modal Pokok
Masa Kerjasama
Target masa kembali modal

Lanjutan
Kriteria-kriteria yang ada tidak dapat ditambah.
Jenis waralaba yang dipilih adalah waralaba lokal
cabang samarinda yang bergerak dibidang minuman
dengan modal dibawah Rp. 15.000.000 atau sama
dengan Rp. 15.000.000.
Metode pengambilan data diperoleh dengan quisioner
dan pengumpulan data melalui web dan brosur tentang
kerjasama waralaba.
Waralaba yang akan diteliti berjumlah 5 waralaba yakni:

Goodtea
Semerbak Coffe
Teh 2 Daun
Rujak Es Kriatur
Cappucino Cincau

Tujuan
Menciptakan sebuah sistem pendukung
keputusan yang membantu startup bisnis atau
pembisnis pemula dalam memilih usaha
waralaba minuman yang akan dirintis dengan
penerapan metode PROMETHEE.

Manfaat
Diharapkan dapat memberi kemudahan
penentuan usaha waralaba minuman bagi
pengusaha pemula atau startup.
Kedepan agar bermanfaat untuk informasi
secara akademis kepada pembaca tentang
metode PROMETHEE.

Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat
Waktu

: Laboratorium Rekayasa Perangkat


Lunak FMIPA Universitas Mulawarman
: selama 2 bulan
(01 Juli 2014 30 Agustus 2014)

Sistem Penunjang Keputusan


Sistem pendukung keputusan merupakan
suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan
untuk membantu pengambil keputusan dalam
memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak
terstruktur (Khoirudin, 2008).

Definisi Keputusan
Keputusan merupakan hasil pemecahan
masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu
keputusan merupakan jawaban yang pasti
terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus
dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang
dibicarakan dalam hubungannya dengan
perencanaan. (Ralph C. Davis, 1999).

Fase-Fase Proses Pengambilan


Keputusan
Proses pengambilan keputusan meliputi tiga
fase utama yaitu inteligensi, desain, dan kriteria
(Simon, 1960). Namun kemudian menambah 1
fase yaitu fase implementasi (Kusrini, 2007),
yaitu:
1.
2.
3.
4.

Fase Intelegensi
Fase Desain
Fase Pilihan
Fase Implementasi

Karakteristik Sistem Penunjang


Keputusan
Mendukung seluruh kegiatan organisasi
Mendukung beberapa keputusan yang saling
berinteraksi
Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan
Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model
Menggunakan baik data ekternal maupun internal
Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal
seeking analysis
Menggunakan beberapa model kuantitatif

Keuntungan Sistem Pendukung


Keputusan
Mampu mendukung pencarian solusi dari berbagai
permasalahan yang kompleks
Dapat merespon dengan cepat pada situasi yang tidak
diharapkan dalam konsisi yang berubah-ubah
Mampu untuk menerapkan berbagai strategi yang
berbeda pada konfigurasi berbeda secara cepat dan
tepat
Pandangan dan pembelajaran baru
Sebagai fasilitator dalam komunikasi
Meningkatkan kontrol manajemen dan kinerja
Menghemat biaya dan sumber daya manusia (SDM)

Lanjutan
Menghemat waktu karena keputusan dapat diambil
dengan cepat
Meningkatkan efektivitas manajerial, menjadikan
manajer dapat bekerja lebih singkat dan dengan sedikit
usaha
Meningkatkan produktivitas analisis

Komponen Sistem Pendukung


Keputusan

Data Management (database)


Model Management (metode)
Communication (interface)
Knowledge Management (optional)

Waralaba
Waralaba merupakan sebuah lisensi merek
dari pemilik yang mengijinkan orang lain untuk
menjual produk atau jasa atas nama merek
tersebut (Black, 2009)

Metode Promethee
PROMETHEE merupakan salah satu metode penentuan
urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria atau MCDM
(Multi Criterion Decision Making). Merupakan metode
outrangking yang menawarkan cara yang fleksibel, dan
sederhana kepada user untuk menganalisis masalah-masalah
multikriteria. Prinsip yang digunakan merupakan penetapan
prioritas alternatif yang telah ditetapkan berdasarkan
pertimbangan dengan kaidah dasar (Brans and Marcschal:
1999):

Dimana k merupakan sejumlah kumpulan alternatif dan


(i=1,2,.....,k) merupakan nilai atau ukuran relatif kriteria untuk
masing-masing alternatif.

Dominasi Kriteria
Nilai f merupakan nilai nyata dari suatu kriteria, f : K
(Real Word) dan tujuannya berupa prosedur
optimasi untuk setiap alternatif yang akan diseleksi, a
K, f(a) merupakan evaluasi dari alternatif yang akan
diseleksi tersebut untuk setiap kriteria. Pada saat dua
alternatif dibandingkan a,b K, harus dapat ditentukan
perbandingan preferensinya.

Lanjutan

Penyampaian Intensitas (P) dari preferensi alternatif a


terhadap alternatif b sedemikian rupa sehingga:
P(a,b) = 0,berarti tidak ada beda antara a dan b, atau tidak ada
preferensi
dari a lebih baik dari b.
P(a,b) 0, berarti lemah preferensi dari a lebih baik dari b.
P(a,b) = 1, kuat preferensi dari a lebih baik dari b.
P(a,b) 1, berarti mutlak preferensi dari a lebih baik dari b.

Rekomendasi fungsi preferensi


untuk keperluan aplikasi
Dalam metode PROMETHEE ada Enam bentuk
fungsi preferensi kriteria. Untuk memberikan gambaran
yang lebih baik terhadap area yang tidak sama, maka
digunakan tipe fungsi preferensi, (Brans et. al., 1986).
Dalam penelitian ini hanya menggunakan 1 bentuk
fungsi yang pertama yaitu Usual Criterion.

Lanjutan
Tipe Biasa (Usual Criterion)

Pada metode ini H(d) merupakan symbol fungsi yang


menjelaskan tentang preferensi fungsi selisih kriteria untuk
masing-masing alternatif, dan
d merupakan symbol yang
digunakan untuk selisih nilai kriteria {d = f(a) f(b)}, sehingga hasil
dari selisih ini diperlukan saat perhitungan berdasarkan
persamaan.

Index Preferensi Multikriteria


Tujuan pembuat keputusan adalah menetapkan
fungsi preferensi dan untuk semua kriteria (i =1,
..., k) dari masalah optimasi kriteria majemuk. Bobot
(weight)
merupakan ukuran relatif dari kepentingan
kriteria ; jika semua kriteria memiliki nilai kepentingan
yang sama dalam pengambilan keputusan maka
semua nilai bobot sama (Kadarsah, 2002).
Indeks preferensi multi kriteria ditentukan
berdasarkan rata-rata bobot dari fungsi preferensi
,
dimana:

Lanjutan

Pada keterangan dipersamaan diatas merupakan


intensitas preferensi pembuat keputusan yang
menyatakan bahwa alternatif a lebih baik dari alternatif
b dengan pertimbangan secara simultan dari seluruh
kriteria. Hal ini dapat disajikan dengan nilai antara 0
dan 1, dengan ketentuan sebagai 0, menunjukkan
preferensi yang lemah untuk alternatif a lebih dari
alternatif b berdasarkan semua kriteria, dan
1,
menunjukkan preferensi yang kuat untuk alternatif a
lebih dari alternatif b berdasarkan semua kriteria.

Promethee Rangking
Perangkingan yang digunakan dalam metode
PROMETHEE meliputi tiga bentuk antara lain :
1. Entering Flow

Pada persamaan diatas menjelaskan bahwa


n merupakan
entering flow yang digunakan untuk menentukan urutan
prioritas pada proses Promethee I yang menggunakan urutan
parsial, sedangkan n menunjukkan preferensi bahwa
alternatif a lebih baik dari alternatif x.

Lanjutan
2.

Leaving Flow

Pada metode ini (a) merupakan leaving flow yang digunakan


untuk menentukan urutan prioritas pada proses Promethee I
yang menggunakan urutan parsial, dan n
menunjukkan preferensi bahwa alternatif x lebih baik dari
alternatif a.
3.

Net Flow
Sehingga pertimbangan dalam penentuan Net flow diperoleh
dengan persamaan:

Lanjutan

Pada persamaan diatas


merupakan net flow yang
digunakan untuk menghasilkan keputusan akhir penentuan
urutan dalam menyelesaikan masalah sehingga menghasilkan
urutan lengkap, merupakan leaving flow biasa digunakan
untuk menentukan urutan prioritas pada proses Promethee I
yang menggunakan urutan parsial,
merupakan entering
flow yang digunakan untuk menentukan urutan prioritas pada
proses Promethee I yang menggunakan urutan parsial.

Promethee I
Nilai terbesar pada leaving flow dan nilai yang kecil pada
entering flow merupakan alternatif yang terbaik . leaving flow dan
entering flow menyebabkan (Suryadi.K, 2002):

Lanjutan
Pada persamaan Promethee I
menyatakan bahwa nilai
leaving flow dari pada a lebih baik dari pada nilai leaving flow b
yang dinyatakan pada rumus Promethee I, serta
merupakan
pernyataan bahwa nilai leaving flow dari pada a tidak beda dengan
nilai leaving flow b yang dinyatakan pada rumus Promethee I, mn
merupakan pernyataan bahwa nilai leaving flow a,
merupakan
pernyataan bahwa nilai leaving flow b,
merupakan pernyataan
bahwa nilai entering flow a,
merupakan pernyataan bahwa
nilai entering flow b,
menyatakan bahwa nilai entering flow dari
pada a lebih baik dari pada nilai entering flow b yang dinyatakan
pada rumus Promethee I,
menyatakan bahwa nilai entering
flow dari pada a tidak beda dengan nilai entering flow b yang
dinyatakan pada rumus Promethee I

Promethee II
Dalam kasus complete preorder dalam K merupakan
penghindaran dari bentuk incomparable, Promethee II complete
preorder ( disajikan dalam bentuk net flow berdasarkan
pertimbangan persamaan (Suryadi.K, 2002):

Berdasarkan keterangan pada persamaan


diatas
menyatakan bahwa nilai net flow dari pada a lebih baik dari nilai
pada nilai net flow b berdasarkan rumus Promethee II,
nmn
merupakan nilai net flow dari pada a tidak beda dengan nilai net
flow b berdasarkan rumus Promethee II,
merupakan pernyataan
bahwa net flow a,
merupakan pernyataan bahwa net flow b.

Langkah-Langkah Perhitungan
Promethee
Langkah-langkah
merupakan :

perhitungan

dengan

metode

PROMETHEE

Menentukan beberapa alternatif


Menentukan beberapa kriteria
Menentukan dominasi kriteria
Menentukan tipe penilaian, dimana tipe penilaian memiliki 2 tipe yaitu; tipe
minimum dan maksimum.
Menentukan tipe preferensi untuk setiap kriteria yang paling cocok didasarkan
pada data dan pertimbangan dari decision maker. Tipe preferensi ini berjumlah
Enam (Usual, Quasi, Linear, Level, Linear Quasi dan Gaussian).
Memberikan nilai threshold atau kecenderungan untuk setiap kriteria
berdasarkan preferensi yang telah dipilih.
Perhitungan Entering flow, Leaving flow dan Net flow
Hasil pengurutan hasil dari perangkingan

Metode Pengumpulan Data


Studi Pustaka
Jurnal Ilmiah Nasional sebagai bahan refrensi mengenai Metode
Promethee.
Skripsi Ilmu Komputer sebagai bahan refrensi judul dan
penelitian.

Wawancara
Owner Waralaba Minuman cabang samarinda

Sekian dan

Anda mungkin juga menyukai