Puji syukur atas berkat dan hadirat kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan kemurahanNya karya ilmiah ini dapat diselesaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam karya ilmiah ini saya mengangkat sebuah topik yang berjudul
Manfaat Buah Naga Merah bagi Kesehatan.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari karya ilmiah ini, baik
dari materi maupun penyajian dan bahasa tulisan, mengingat kurangnya
pengetahuan dan pengalaman saya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat saya harapkan. Demikian karya ilmiah ini saya buat, semoga
bermanfaat.
ii
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR ISI..............................................................................
iii
1
1
2
2
2
2
3
2
4
6
7
7
8
BAB IV PENUTUP.....................................................................
KESIMPULAN............................................................................
A SARAN...................................................................................
B DAFTAR PUSTAKA...............................................................
9
9
9
10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
bisa tumbuh subur. Di Indonesia telah dibudidayakan salah satu jenis tanaman
dengan buah berwarna merah menyala dan bersisik hijau, nama tidak asing lagi
bagi kita yakni buah naga. Selama ini, Banyak diantara kita yang belum mengenal
buah naga ? Apa manfaat umum dari buah naga merah tersebut ? Apa saja Khasiat
serat dari buah naga?
Masyarakat China Kuno menganggap buah naga lebih dari sekadar buah
dengan beragam manfaat. Buah dengan kulit yang menyerupai sisik ular besar ini
sering menjadi pendamping dua patung di meja altar persembahan. Setiap
perayaan tahun Baru Imlek buah ini juga disajikan, dan menjadi salah satu sajian
yang wajib ada karena diyakini membawa berkah.
Buah naga berasal dari beberapa negara yang memiliki nama umum pittaya,
dragon fruit, strawberry pear, atau night blooming cereus. Nama lain di beberapa
negara seperti di Meksiko, Guatemala Amerika Tenggara dikenal sebagai pitaya,
pitahaya, pitajaya, pitaya roja, dan pitahaya de Cardn. (Luders dan McMahon
2006).
Perkembangan buah naga besar-besaran di beberapa negara Asia yaitu dalam
Taiwan, Vietnam, dan Thailand. Permintaan konsumen yang begitu tinggi,
sehingga usaha budidaya naga sangat menguntungkan (Kristanto, 2008).
Kebanyakan Buah Naga yang ditanam pada saat itu adalah yang jenisnya
berwarna putih. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, buah ini mulai ditanam
secara komersil pada tahun 2000 dan mulai dikembangkan sekitar tahun 2001
dibeberapa daerah di Jawa Timur di antaranya Mojokerto, Pasuruan, Jember dan
sekitarnya.
BAB II
PENGAMATAN BUAH NAGA MERAH
3
2.2 Morfologi Buah Naga
a. Batang
Batang buah naga berwarna hijau kebiru-biruan atau keunguan.
Batang tersebut berbentuk siku atau segitiga dan mengandung air dalam
bentuk lender dan berlapiskan lilin bila sudah dewasa. Dari batang ini
tumbuh cabang yang bentuk dan warnanya sama dengan batang dan
berfungsi sebagai daun untuk proses asimilasi dan mengandung kambium
yang berfungsi untuk pertumbuhan tanaman. Pada batang dan cabang
tanaman ini tumbuh duri-duri yang keras dan pendek, letak duri pada tepi
siku-siku batang maupun cabang dan terdiri dari 4-5 buah duri di setiap
titik tubuh. cabang berbentuk segi tiga dan berwarna hijau kebiru-biruan
atau ungu.
b.Bunga
Bunga buah naga berbentuk corong memanjang berukuran
sekitar 30 cm, akan mulai mekar di sore hari dan mekar sempurna
pada malam hari. Setelah mekar warna mahkota bunga bagian dalam
putih bersih dan di dalamnya terdapat benangsari berwarna kuning dan
mengeluarkan bau yang harum. Bunga yang telah mekar dan
menyebarkan bau yang sangat harum. Bau harum yang tersebar akan
menarik perhatian hewan-hewan untuk datang dan membantu
penyerbukan bunga tersebut. Hewan yang biasanya membantu
penyerbukan bunga naga antara lain kelelawar dan serangga pengisap madu.
4
c. Buah
Buah naga merah berbentuk bulat lonjong mirip buah nanas,
namun memiliki sirip. Kulitnya berwarna merah jambu, dan dihiasi
sisik-sisik yang berwarna hijau seperti sisik naga. Buah naga
mempunyai daging buah seperti buah kiwi. Daging buahnya yang
berwarna putih, merah, atau merah tua (keunguan), bertaburan biji
hitam kecil-kecil. Rasa buah naga manis, segar, dan sedikit asam.
Ketebalan kulit buah naga mencapai 2-3 cm, permukaan kulit buah
naga terdapat jumbai atau jambul berukuran 1-2 cm.
d. Akar
Perakaran buah naga bersifat epifit, merambat dan menempel
pada tanaman lain. Dalam pembudidayaannya, dibuat tiang penopang
untuk merambatkan batang tanaman buah naga ini. Perakaran buah
naga tahan terhadap kekeringan tetapi tidak tahan dalam genangan air
terlalu lama. Meskipun akar dicabut dari tanah, masih bisa hidup
dengan menyerap makanan dan air dari akar udara yang tumbuh pada
batangnya. Perakaran buah naga bisa dikatakan dangkal, saat
menjelang produksi hanya mencapai kedalaman 50-60 cm, mengikuti
perpanjangan batang berwarna coklat yang di dalam tanah.
e. Biji
Biji buah naga berbentuk bulat berukuran kecil dan berwarna
hitam, kulit biji sangat tipis tetapi keras. Biji ini dapat digunakan untuk
perbanyakan tanaman secara generatif tetapi cara ini jarang dilakukan
karena memerlukan waktu yang lama sampai berproduksi. Biasanya
biji digunakan para peneliti untuk memunculkan varietas baru. Setiap
buah mengandung biji lebih dari 1000.
Hylocereus
polyrhizus,
Hylocereus
polyrhizus
yang
lebih
banyak
dikembangkan di Cina dan Australia ini memiliki buah dengan kulit berwarna
merah dan daging berwarna merah keunguan. Kulitnya terdapat sisik atau jumbai
hijau. Rasa buah lebih manis dibanding Hylocereus undatus, kadar kemanisan
mencapai 13-15 briks. Tanamannya lebih kekar dibanding Hylocereus undatus.
Duri pada batang dan cabang berjarak lebih rapat. Tanaman ini tergolong jenis
yang sangat rajin berbunga, bahkan cenderung berbunga sepanjang tahun.
* Selenicereus megalanth, Selenicereus megalanthus berpenampilan berbeda
dibanding jenis anggota genus Hylocereus. Kulit buahnya berwarna kuning tanpa
sisik sehingga cenderung lebih halus. Walaupun tanpa sisik, kulit buahnya masih
menampilkan tonjolan-tonjolan. Rasa buahnya jauh lebih manis dibanding buah
naga lainnya karena memiliki kadar kemanisan mencapai 15-18 briks.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
B.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika dulu makan hanya dianggap sebagai sumber energi, ternyata adanya
hubungan antara konsumsi serat dan insiden timbulnya beragam penyakit,
buah-buahan dan sayuran menjadi primadona untuk makanan tinggi serat.Serat
merupakan karbohidrat kompleks yang terdapat dalam sumber makanan nabati
seperti biji-bijian, sayuran dan buah-buahan, serat tidak dapat dicerna oleh
tubuh namun sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mengatasi gangguan
kesehatan dan mencegah berbagai penyakit. Namun meskipun serat sangat
baik untuk kesehatan masih banyak orang yang tidak mengkonsumsi serat
dengan cukup kebanyakan mereka hanya mengkonsumsi serat sebanyak 15
gram saja setiap harinya padahal ahli gizi sangat menyarankan untuk
mengkonsumsi serat sebanyak 25 gram setiap harinya, anda bisa mencoba
menambah buah-buahan dan sayuran segar dalam setiap menu makanan anda.
Tak hanya buah yang umum dikenal di pasar, namun berbagai buah aneh atau
asing pun ditawarkan seperti halnya buah naga merah yang kaya akan khasiat
bila mengkonsumsinya
B. Saran
Setelah mengetahui bahwa disetiap bagian buah naga merah mengandung
zat gizi dan manfaat tersendiri, kita bisa mencoba menambah buah-buahan dan
sayuran segar dalam setiap menu makanan. Maka kita hendaknya mau
menjadikan buah naga merah sebagai makanan sehat keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
10