Anda di halaman 1dari 36

TERAPI FISIK & REHABILITASI

PADA GANGGUAN SISTEM RESPIRASI

Dr. Adhi Kurniawan, SpRM & Dr Retno Setianing,SpRM


Bagian Rehabilitasi Medik

Pendahuluan

Gg respirasi memberi dampak gg fisik, finansial &


psikososial pd pasien.

Sesak nafas, batuk produktif, lelah, intoleran pd aktv


fisik & ADL merupakan permasalahan bagi pasien .

Untuk merencanakan terapi yang baik, harus mengerti


seluk beluk gangguan pada sistem respirasi

Patofisiologi sistem respirasi : ggn jalan nafas, ggn


ventilasi, perubahan pola nafas, dan ggn pertukaran gas
2

Fisiologi Anatomi sistem respirasi

Terdiri dari :
Sal pernafasan atas :

mulut, cavitas nasal,


faring, laring
Sal pernafasan bawah :
trakea, bronkus, paru

Sal Nafas bawah berada


dalam cavum thorax
(dilingkupi rusuk,
vertebra, diafragma)

Fungsi mukosiliar pd sist respirasi

Sistem respirasi
memproduksi sejml
kecil sekret
dibersihkan sist
mukosiliar

Otot otot pernapasan

Otot yg digunakan:

otot inspirasi

Diafragma
M. Intercostalis externa
M. Sternokleidomastoideus
M. Scalenus

Otot ekspirasi

M. Intercostalis interna
Mm. abdominalis

Fungsi diaphragma

Pernafasan yang efektif

Struktur jalan nafas & paru yg normal

Mekanisme feed back yg baik antara :


Sistem saraf pusat yg mengontrol respirasi
(kemoreseptor sentral & perifer, neuron respirasi pd
pons & MO) dengan jalur saraf ke otot
respirasi dan dinding paru.

Volume Paru

Kapasitas Vital Paksa (FVC):


Jumlah udara yg dipindahkan saat paru berekspansi penuh secara
paksa setelah ekspirasi maksimal.

Kapasitas Paru Total (TLC) :


Jumlah gas yg terkandung dlm paru di akhir inspirasi maksimal

Volume Tidal (TV) :


Jumlah gas yang dipindahkan pd usaha inspirasi normal

Kapasitas Residual Fungsional (FRC) :


Jumlah gas dlm paru pd akhir ekspirasi normal

Volume Residual (RV) :


Jumlah gas dlm paru pd akhir ekspirasi maksimal
8

Grafik Volume Paru

Definisi of Pulmonary Rehabilitation

Pulmonary rehabilitation is a
multidisciplinary program of care for patients
with chronic respiratory impairment that is
individually tailored and design to optimize
physical and social performance and
autonomy .
(ATS 1999)
KULIAH BLOK RESPIRASI
TANGGAL 14 MARET 2012

Function

Impairment
Disability
Handicap

KULIAH BLOK RESPIRASI


TANGGAL 14 MARET 2012

Domain Relevant to Pulmonary


Rehabilitation in Patients With Dyspnea
Domain

Example

Pathophysiology
Impairment

Obstructive airway disease


Breathless, cough, sputum

Disability :
Functional limitation

Limited exercise tolerance;


requires O2 for activity daily of
life; weakness

Disability

Cannot do constructive work, loss


of recreation

Handicap:
Societal limitation;

Cannot find employment difficulty


with health; life; architectural
barriers
KULIAH BLOK RESPIRASI
TANGGAL 14 MARET 2012

GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN

1.
2.
3.

Gangguan Pola Nafas


Gangguan Jalan Nafas
Gangguan Pertukaran Gas

13

GANGGUAN PERNAFASAN
1. Gangguan Pola Nafas

Definisi : kondisi dimana pola inhalasi/exhalasi


pasien tidak mampu hasilkan ventilasi yg adekuat
Terkait dg pusat respirasi di otak baik lgs maupun
tdk lgs
Pola nafas dilihat dari:

Pola regular iregular (Cheyne stokes) kerusakan

serebral
Peningkatan frek&kedalaman (central neurogenic
hyperventilation) kerusakan reflek batang otak dlm
mekanisme respirasi
Pola iregular yg meningkat (cluster/ataxic)
kerusakan batang otak bag bwh
14

....lanjt Gangguan Pola Nafas

Penyakit tersering:

Peny restriksi paru:

Lesi cervical spinal cord, multiple sklerosis,


neuropati perifer (GBS, muscular dystrophy,
poliomyelitis, myasthenia gravis), deformitas
tulang pd dinding dada (scoliosis, ankylosing
spondylitis)
terganggunya konduksi saraf dr otak ke otot
respirasi nafas dangkal, kelemahan&kelelahan
otot respirasi gagal nafas

PPOK

Empysema, bronkitis kronis, cystic fibrosis


15

....lanjt Gangguan Pola Nafas

Masalah:

frek nafas
volume tidal
Risiko terjadi hipoventilasi alveolar & gagal
nafas

Tujuan terapi :

Mengurangi/ menghilangkan keluhan dyspnea


Memperbaiki dan menjaga ventilasi efektif
Mengurangi kecemasan
Peningkatan kemampuan aktifitas fisik
16

....lanjt Gangguan Pola Nafas

Terapi FISIK & REHABILITASI:

Teknik relaksasi
Breathing exercise:

Pursed-lip breathing
Abdominal-diaphragmatic breathing

Latihan otot pernafasan


Ventilasi mekanik
Electrical phrenic stimulation

17

Breathing Exercise

Terapi

Inhalasi

Exhalasi

Pursed-lip breathing

21

Abdominal-diaphragmatic breathing

GANGGUAN PERNAFASAN
2. Gangguan Jalan Nafas

Definisi : kondisi dimana pasien tak mampu


menghilangkan sekret/obstruksi dari saluran
pnafasan untuk menjaga kelancaran jalan
nafas
Fisiologi:

Jika sekret berlebihan deep breathing&batuk


Syarat batuk yg efektif: punya cukup kekuatan
otot inspirasi (u/ deep breathing sebelum
batuk)& ekspirasi (memberi tekanan yg cukup
u/ tekanan intratorakal)

22

...lanjt Gangguan Jalan Nafas

Penyakit yg sering:

Bronkitis kronis, cystic fibrosis, bronkiektasis, infeksi sal nafas


bawah

Masalah:

Sekret terlalu banyak otot nafas terlalu lelah untuk batuk efektif

dan deep breathing


Sekret terlalu kental shg sulit dimobilisasi

Tujuan Terapi:

Menjaga kelancaran jalan nafas dg batuk efektif


Menguasai teknik yg membantu batuk efektif
Memobilisasi sekret dg ekspulsi
Menjaga hidrasi & kelembapan yg cukup
23

...lanjt Gangguan Jalan Nafas

Terapi FISIK & REHABILITASI:

Hidrasi yg cukup
Nebulisasi
LATIHAN Batuk

Pasien duduk tarik nafas dalam batukkan (2kali saja)

Deep breathing exercise


Chest physical therapy :

Chest percussion
Chest vibration
Postural drainage

Suction pada pasien dg endotracheal tube


Trakeostomi
24

Deep breathing exercise

Membantu pengembangan paru&distribusi udara


ke slrh bagian paru lebih baik.
Pasien duduk tarik nafas dorong perut
tahan udara masuk ke paru perut kontraksi
hembuskan nafas

Lakukan beberapa kali dalam sehari

26

27

TEHNIK Chest Physical Therapy


1. Chest percussion

Terapi

Melepaskan sekret di paru scr


mekanis mudah keluar
Dg cupped hand diatas paru
yg di drain.
Cara: mengetuk dinding dada
berulang dg ujung jari
pd tiap segmen paru 1-2
menit

28

Terapi

Kontra Indikasi chest percussion:


Pd spinal fusion/tulangnya osteoporotik
Keadaan mudah perdarahan (ex:trombositopeni)
Pasien dg unstable angina
Pasien dg nyeri dada (ex: stlh operasi rongga dada)
Kasus yg cenderung batuk darah (ex: TB, abses paru,

ca paru,dll)
Kasus dg keradangan paru akut dimana infeksi dpt
menyebar ke daerah lain paru2

29

Terapi

Chest percussion pd lobus atas paru

Lobus Atas Anterior

Lobus Atas Posterior

Chest percussion pd lobus bawah paru

Lobus Bawah Anterior

Lobus Bawah Posterior

30

Chest Physical Therapy:


2. Chest Vibration

Terapi

Tujuan melepaskan sekret paru


Cara:

letakkan ke 2 tangan yg saling


tindih diatas dinding dada beri
tekanan/getaran yg cepat pd
dinding dada saat pasien
ekspirasi.
Tekanan diberi pd tempat dimana
tjd pergerakan dada

31

Chest Physical Therapy:


3. Postural drainage

Terapi

Menggunakan prinsip hukum gravitasi


Pasien diletakkan dlm posisi sedemikian rupa,
untuk suatu waktu tertentu, shg oleh karena
gaya berat sekret dalam sal nafas mengalir &
berkumpul di bronkus dibatukkan keluar
Jadi, di dalam posisi tersebut, lobus yg akan di
drain ditempatkan pd posisi yg lebih tinggi dari
bronkus utama shg posisi perlu disesuaikan dg
arah2 bronchial tree

32

Chest Physical Therapy:


3. Postural drainage
Tujuan:

Cegah penumpukan lendir


pd pasien dg risiko
komplikasi pulmonal (ex:
pasien tirah baring lama,
pakai ventilator,dsb)
Mengeluarkan sekret yg
terkumpul di paru (ex:
pasien peny paru
akut/kronis,dsb)

Kontra Indikasi:

Hemoptisis berat
Kondisi akut yg tdk diobati
(edem pulmo berat, CHF,
efusi pleura masif,dsb)
Cardiovascular instability
(aritmia, hiper/hipotensi
berat,AMI)
Recent neurosurgery jk
posisi kepala dibawah
TIK
33

Terapi

Chest Physical Therapy:


3. Postural drainage

Postural drainage pd lobus atas

Postural drainage pd lobus bawah

Postural drainage pd lobus tengah paru kanan

34

3. Gangguan Pertukaran Gas

Definisi: kondisi dimana terjadi ketidakseimbangan


antara uptake O2 dg eliminasi CO2 pd area ptukaran
gas (membran alveolar-capillary)
Penyakit yg sering : COPD, interstitial lung
disease,infeksi akut, peny rektriktif paru yg berat
Tujuan terapi: menjaga oksigenasi yg cukup tanpa
menyebabkan komplikasi toksisitas O2.
Terapi

Positioning
Terapi O2
35

Terima
Kasih

36

Anda mungkin juga menyukai