Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.1
1
1.1.1 Struktur Keluarga
1.1.1.1 Struktur keluarga menurut Nasrul Effendi (1998 : 33) ada 5 macam, yaitu :
a.
Patrilineal
Yaitu keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
b.
c.
d.
Yaitu yang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
Patrilokal
e.
Yaitu sepasang suami istri yang tinggal bersana keluarga sedarah suami.
Keluarga kawinan
Yaitu hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga karena adanya hubungan dengan suami
atau istri.
1.1.1.2 Adapun ciri-ciri struktur keluarga menurut Anderson Carter yang dikutip oleh
a.
b.
keluarga.
Ada keterbatasan: setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
c.
fungsinya masing-masing.
1.1.1.3 Parrad dan Caplan yang diadopsi Friedman dalam Suprajitno, mengatkan ada
a.
b.
dan informal.
Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan
c.
d.
2
a.
Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
b.
anak-anak.
Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah sanak saudara,
c.
misalnya: nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
Keluarga berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan
d.
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
Keluarga duda / janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena
e.
f.
anaknya.
Orang tua tunggal (single farent family) adalah anak keluarga yang terdiri dari
salah saru orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal
c.
d.
pasangannya.
Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenagemother).
Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah
menikah (the single adult living alone). Kecendrungan di Indonesia juga
meningkat dengan dalih tidak mau direpotkan oleh pasangan atau anaknya kelak
e.
tanpa
pernikahan
sebelumnya
(the
nonmarital
status anak-anaknya.
Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay and
lesbian family)
1.1.3
3
1.1.3.1 Patriakal
Yaitu yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak
Ayah.
1.1.3.2 Matriakal
Yaitu yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak Ibu.
1.1.3.3 Equalitarian
Yaitu yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah Ayah dan Ibu.
1.1.4
Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok
dan masyarakat.(Efendi:35)
1.1.4.1 Berbagai penanan yang terdapat didalam keluarga aalah sebagai berikut :
a.
Peranan Ayah
1)
Suami dari istrinya dan ayah dari anak-anaknya
2)
Sebagai pencari nafkah
3)
Sebagai pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman
4)
Sebagai kepala keluarga
5)
Sebagai anggota dari kelompok sosialnya
6)
Sebagai angota masyarakat dari lingkungannya
b.
Peranan Ibu
1)
Sebagai istri dari suaminya dan ibu dari anak-anaknya
2)
Sebagi pengasuh, pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya
3)
Sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya
4)
Sebagai angota masyarakat dari lingkungannya
5)
Mengurus rumah tangga
6)
Sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarganya
c.
Peranan Anak
1)
Melaksanakan peranan psikologis dan sosial sesuai dengan tingkat
2)
3)
sebagai berikut :
Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
4
b.
c.
d.
kebutuhan
mengembangkan
e.
keluarga
kemampuan
secara
individu
ekonomi
meningkatkan
dan
tempat
untuk
penghasilan
untuk
adalah :
1)
Mampu menenal masalah kesehatan
2)
Mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai masalah kesehatan
3)
Mampu merawat anggota keluarga yang sakit
4)
Mampu menciptakan lingkungan keluarga yang dapat meningkatkan kesehatan
5)
Mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
1.1.5.2 Adapun fungsi keluarga yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut (Efendy :
a.
1)
2)
3)
4)
b.
1)
2)
3)
4)
c.
1)
2)
3)
d.
1)
2)
35 ) :
Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan
Memelihara dan membesarkan anak
Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
Memelihara dan merawat anggota keluarga
Fungsi psikolgis
Memberikan kasih sayang dan rasa aman
Memberikan perhatian diantara anggota kelaurga
Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
Memberikan identitas keluarga
Fungsi sosialisasi
Membina sosialisasi pada anak
Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
Fungsi ekonomi
Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
3)
keluarga
Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan
e.
1)
5
2)
3)
1.1.5.3 Dari berbagai fungsi diatas ada tiga fungsi pokok keluarga terhadapa anggotanya,
a.
b.
c.
1.1.6
Keluarga antara: masa bebas (pacaran) dewasa muda Tidak diidentifikasi karena
periode waktu antara dewasa dan menikah tidak dapat ditentukan mulai dari
Terbentuknya keluarga baru
menikah
b.
Keluarga yang memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai usia sekolah)
Keluarga dengan anak baru lahir (usia anak tertua sampai 30 bulan)
c.
d.
Keluarga dengan anak usia sekolah (usia anak tertua 6-12 tahun)
e.
Keluarga yang memiliki anak dewasa. Keluarga dengan anak remaja (usia anak
tertua 13-20 tahun)
f.
Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah Keluarga mulai
melepas anak sebagai dewasa (anak-anaknya mulai meninggalkan rumah)
6
e.
Keluarga yang hanya terdiri dari orangtua saja atau keluarga usia pertengahan
(semua anak meninggalkan rumah)
g.
1)
2)
3)
b.
1)
2)
3)
c.
1)
2)
3)
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain
(tua) juga harus terpenuhi
4)
5)
6)
7)
perkembangan
d.
1)
2)
7
3)
e.
1)
2)
3)
f.
1)
2)
3)
4)
g.
1)
2)
3)
g.
1)
2)
3)
4)
b.
c.
masing
7
8
d.
e.
f.
g.
h.
1.2
1.2.1
b.
c.
maupun profesional.
pendidik klien, perawat membantu klien meningkatkan kesehatannya melalui
pemberian pengetahuan yang terkait dengan keperawatan dan tindakan medik
yang diterima sehingga keluarga dapat menerima tanggung jawab terhadap hal-
d.
e.
f.
g.
9
Secara umum, perawat yang memberikan asuhan keperawatan keluarga
mempunyai tanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan, meningkatkan ilmu
pengetahuan dan meningkatkan diri sebagai profesi (meningkatkan keterampilan
professional yang dimiliki, intelektual, teknis dan interpersonal). Tanggung jawab
memberi asuhan keperawatan keluarga dengan menggunakan metodologi proses
keperawatan.
1.2.2
yaitu :
1.2.2.1 Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga
sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.
1.2.2.2 Tujuan khusus
1)
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesahatan
2)
3)
4)
5)
anggota keluarga.
Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya.
1)
2)
3)
sebagai berikut :
Tingkat sosial ekonomi keluarga rendah
Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri.
Keluarga dengan keturunan yang kurang baik/keluarga dengan penyakit
b.
1)
2)
3)
4)
5)
c.
1)
keturunan.
Keluarga dengan ibu dengan faktor risiko tinggi kebidanan.Waktu hamil :
Umur ibu (16 tahun atau lebih dari 35 tahun)
Menderita kekurangan gizi / anemia.
Menderita hipertensi.
Primipara atau multipara.
Riwayat persalinan denga komplikasi.
Keluarga dimana anak menjadi risiko tinggi, karena:
Lahir premature / BBLR.
9
10
2)
3)
4)
5)
d.
1)
2)
3)
4)
dan ketegangan.
Ada anggota keluarga yang sering sakit.
Salah satu orang tua (suami/istri) meninggal, cerai atau lari meninggalkan
keluarga
1.2.4
memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
11
d.
1.2.6
dan lain-lain
Kondisi alam (geografi yang sulit)
Kesulitan dalam komunikasi (bahasa)
1.3
1.3.1
tahun sering dihubungkan dengan masa subur karena pada usia ini kehamilan sehat paling
mungkin terjadi.
Tahap tahap perkembangan pada masa usia subur :
11
12
a.
b.
Tahap I (pemula)
c.
d.
e.
f.
dengan anak usia pra-sekolah, keluarga dengan anak usia sekolah, karena usia subur
berkisar antara 18 tahun sampai 40 tahun. Pada masa ini, individu semakin terpisah dari
keluarga mereka, membangun tujuan karir, dan memutuskan apakah akan menikah dan
memulai sebuah keluarga atau tetap sendiri serta mampu beradaptasi dengan pengalaman
baru .
1.3.1.1 Tahap Transisi (keluarga antara dewasa muda yang belum kawin)
Agar mampu membentuk kemandirian dalam hal pekerjaan dan finansial, agar
mampu menjalin hubungan intim dengan teman sebaya, serta mampu berpisah dari
keluarga asal.
1.3.1.2 Tahap I (pemula)
Agar mampu membangun perkawinan yang saling memuaskan, mampu
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, serta mampu membentuk
keluarga berencana.
1.3.1.3 Tahap II (keluarga yang mengasuh anak)
Dapat membentuk keluarga muda sebagai unit yang mantap, mampu
merekonsiliasi tugas tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga, mampu mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, mampu
memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambah peran sebagai orang
tua.
1.3.1.4 Tahap III (keluarga dengan anak usia pra-sekolah)
Mampu memenuhi kebutuhan anggota keluarga, mampu mensosialisasikan anak,
mampu mengintegrasikan anak yang baru serta tetap memenuhi kebutuhan anak anak
yang lain, mampu mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga.
1.3.1.5 Tahap IV (keluarga dengan anak usia sekolah)
Mampu mensosialisasikan pada anak anak termasuk meningkatkan prestasi
sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat, mampu
12
13
mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan, mampu memenuhi kebutuhan
kesehatan fisik anggota keluarga.
1.3.1.6 Tahap V (keluarga dengan anak remaja) Mampu memberi suri tauladan dan
menjaga komunikasi.
1.3.1.7 Tugas perkembangan keluarga wanita dengan usia subur, yaitu :
a.
1)
2)
3)
b.
Tahap I (pemula)
1)
2)
3)
Keluarga berencana.
c.
1)
2)
3)
4)
d.
1)
2)
Mensosialisasikan anak.
3)
4)
e.
1)
2)
3)
f.
13
14
1)
2)
3)
DEFINISI
AIDS adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada seseorang
tanpa adanya penyebab yang diketahui untuk dapat menerangkan tejadinya defisiensi,
tersebut seperti keganasan, obat-obat supresi imun, penyakit infeksi yang sudah dikenal
dan sebagainya.
1.4.2
ETIOLOGI
Penyebab adalah golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency
virus (HIV). HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus dan disebut
HIV-1. Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV2. HIV-2 dianggap sebagai virus kurang pathogen dibandingkaan dengan HIV 1. Maka
untuk memudahkan keduanya disebut HIV.
Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu :
1.
Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada
gejala.
2.
Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu likes
illness.
3.
Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada.
4.
Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat malam
AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama kali
ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai system tubuh,
dan manifestasi neurologist.
14
15
AIDS dapat menyerang semua golongan umur, termasuk bayi, pria maupun
wanita. Yang termasuk kelompok resiko tinggi adalah :
1.
2.
3.
4.
1.4.3
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
ELISA
Western blot
Kultur HIV
Hematokrit.
LED
CD4 limfosit
Serum mikroglobulin B2
Hemoglobulin
1.4.4
1.4.5
AS
1.5
15
16
keperawatan mendokumentasikan kontribusi perawat dalam mengurangi / mengatasi
masalah-masalah kesehatan.
Proses keperawatan terdiri dari lima tahapan, yaitu : pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
1.5.1
PENGKAJIAN
1.5.2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.5.3
PERENCANAAN
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, maka intervensi dan aktivitas
PELAKSANAAN
Pelaksanaan adalah tahap pelaksananan terhadap rencana tindakan keperawatan
yang telah ditetapkan untuk perawat bersama pasien. Implementasi dilaksanakan sesuai
dengan rencana setelah dilakukan validasi, disamping itu juga dibutuhkan ketrampilan
interpersonal, intelektual, teknikal yang dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi
yang tepat dengan selalu memperhatikan keamanan fisik dan psikologis. Setelah selesai
implementasi, dilakukan dokumentasi yang meliputi intervensi yang sudah dilakukan dan
bagaimana respon pasien.
1.5.5
EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan. Kegiatan evaluasi ini
17
1.3.5.3 Belum tercapai.
17