Sepeda Motor
KELOMPOK X
030.09.288 Albertus Bananjar F.
Universitas Trisakti
Jalan Kyai Tapa (Kampus B)
Grogol, Jakarta Barat
9 Desember 2010
1. Pendahuluan
Perdarahan epidural atau Epidural Hemorrhage (EDH) terjadi di dalam ruang
potensial antara dura dan tengkorak. Epi adalah Yunani selama lebih dari atau atas.
Sebuah
EDH
juga
dapat
disebut
sebagai
dural,
termasuk
cabang-cabang
arteri
mengakibatkan
hipertensi
intrakranial.
memiliki
EDH,
kejadian
proporsional dengan usia pada populasi anak-anak. kiri epidural hematoma akut.
Sekitar 17% dari pasien yang sebelumnya sadar
yang memburuk koma setelah trauma memiliki
EDH. Tidak seperti hematoma subdural , memar
otak, atau menyebar aksonal cedera otak, EDH
tidak
dihasilkan
sekunder
ke
kepala
atau
Perhatikan
cembung
berbentuk
khas
atau
penampilan lensa. Hematoma
mengambil
bentuk
ini
sebagai
strip
dura
dari
permukaan
bawah
tempurung kepala, dibatasi
oleh
garis
jahitan.
Pergeseran garis tengah
percepatan gerak. EDH terutama disebabkan oleh gangguan struktural kapal dural dan
tengkorak umumnya terkait dengan patah tulang calvarial. Laserasi dari arteri
meningeal tengah dan sinus dural menyertainya adalah penyebab paling umum. Pada
fosa posterior, gangguan sinus vena dural (misalnya, melintang atau sinus sigmoid)
dengan fraktur dapat menyebabkan EDH. Gangguan sinus sagital superior dapat
menyebabkan EDH vertex. Sumber-sumber non-arteri lain dari perdarahan epidural
termasuk danau vena, vena diploic, granulasi arakhnoid, dan sinus petrosal. Sejumlah
kecil hematoma epidural telah dilaporkan dalam ketiadaan trauma. Etiologi penyakit
menular termasuk tengkorak, kelainan vaskular dari dura mater, dan metastasis ke
tulang tengkorak. EDH spontan juga dapat berkembang pada pasien dengan
coagulopathies terkait dengan masalah kesehatan primer (misalnya, stadium akhir
penyakit hati, alkoholisme kronis, kondisi penyakit lain yang terkait dengan platelet
disfungsional).[1]
2. Laporan Kasus
Laporan Makalah Kasus 1 MP 4 | 1
Seorang anak muda laki-laki kecelakaan sepeda motor. Anak langsung dibawa ke RS
terdekat dengan anda sebagai dokter jaganya. Didapati anak muda tadi tak sadar
dengan luka terbuka di daerah temporal. Darah mengucur dari luka tersebut setelah
diberi pertolongan darurat pada lukanya, infus dan O 2 dilakukan CT scan kranium.
Hasilnya dinyatakan terjadi perdarahan epidural hebat dan diperlykan oprasi cito
untuk menolongnya. Pungsi lumbal terlihat cairan liquor berdarah.
3. Pembahasan
3.1.
Jawaban Diskusi Sesi Pertama
3.1.1. Masalah yang terjadi pada kepala pasien
Masalah yang terjadi pada kepala pasien adalah adanya pendarahan
intrakranial. Terdapat beberapa macam pendarahan intracranial, antara
lain:
1. Pendarahan epidural
Terjadi akibat cedera pada arteri atau vena meningea. Benturan
pada sisi kepala dapat menyebabkan fraktur pada tengkorak di
daerah anteroinferior os parietale dan dapat merusak arteri
meningea media. Cedera arteri atau vena terjadi terutama jika
pembuluh-pembuluh masuk ke dalam canalis tulang di daerah ini,
yang menimbulkan pendarahan dan terlepasnya lapisan meningeal
dura mater dari permukaan tengkorak. Tekanan intracranial
meningkat dan bekuan darah yang membesar menimbulkan
tekanan setempat pada daerah gyrus precentralis (area motorik).
2. Pendarahan subdural
Terjadi akibat robeknya vena cerebri superiors pada saat memasuki
sinus sagittalis superior. Benturan pada bagian depan atau belakang
kepala dapat menimbulkan pergeseran anteroposterior otak. Ketika
vena rupture, darah bertekanan rendah mulai terakumulasi di
dalam rongga potensial di antara dura mater dan arachnoidea
mater.
3. Pendarahan subarachnoid
Terjadi akibat kebocoran nontraumatik atau rupture aneurisma
kongenital
pada
circulus
anteriorus
cerebralis.
Diagnosis
dan
selain
pada
senyawa
kimiawi
yang
dibuat
dan
3.2.
fisiologi
kerja
sistim
saraf
sesuai
permasalahan
Sistem saraf terorganisasi menjadi sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi (perifer)
Sistem saraf tersusun dari susunan saraf pusat (SSP) yang terdiri dari
otak dan korda spinalis, dan sistem saraf tepi (SST), yang terdiri dari
serat-serat saraf yang membawa informasi antara SSP dan bagian tubuh
lain (perifer). SST kemudian dibagi lagi menjadi divisi aferen dan
eferen. Divisi aferen membawa informasi ke SSP, memberitahu SSP
mengenai mengenai lingkungan eksternal dan aktivitas-aktivitas internal
yang diatur oleh SSP. Instruksi dari SSP disalurkan melalui divisi eferen
ke organ efektorotot atau kelenjar yang melaksanakan perintah untuk
menimbulkan efek yang diinginkan. Sistem saraf eferen dibagi menjadi
sistem saraf somatik, yang terdiri dari serat-serat neuron motorik yang
Laporan Makalah Kasus 1 MP 4 | 6
di sekeliling
spinalis.
Cairan
superior
melalui
aspek
lateral
masing-masing
hemispherium cerebri
8. Sebagian LCS berjalan ke inferior di dalam ruang subaracnoid di
sekeliling medulla spinalis dan cauda equina
9. Pada bagian superior, LCS diabsorpsi oleh villi arachnoidales yang
membentuk granulasi arachnoidea
10. LCS masuk ke dalam sinus sagittalis superior.[2]
Pungsi lumbal
Pungsi lumbal dilakukan untuk mengambil sampel liquor cerebro
spinalis (LCS) demi pemeriksaan mikroskopik dan bakteriologis, atau
untuk menyuntuikkan obat demi mengatasi infeksi atau menginduksi
anastesi. Pungsi lumbal dilakukan dengan cara: memasukkan jarum
pungsi ke dalam ruang subarachnoid dibawah Vertebra lumbalis II untuk
menghindari rusaknya medulla spinalis yang mana ujung inferior dari
medulla spinalis sampai pada vertebra lumbalis II, hal ini dikarenakan
pertumbuhan columna vertebrae lebih cepat daripada medulla spinalis.
Sebelum masuk ke ruang subaracnoid, jarum akan melintasi struktur
anatomi berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kulit
Fascia Superficialis
Ligamentum supraspinale
Ligamentum interspinalia
Ligamentum flavum
Jaringan areolar
Dura mater
Aracnoidea mater.
Sintesis Serotonin:
Kerja Neurotransmitter
Adapun kerja dari neuro transmitter pada celah sinaps adalah sebagai
berikut:
1. Impuls saraf (Potensial aksi) datang pada sinaps
2. Infulks Ca2+
3. Vesikel Sinaptik bergabung dengan membran prasinaptik
4. Neurotransmitter dikeluarkan ke celah sinaps melalui proses
eksositosis
5. Menuju membran pascasinaptik (dapat meningkatkan atau
menurunkan resting potensial)
6. Neurotransmitter diikat oleh protein reseptor pada membran
pascasinaptik
7. Kanal ion terbuka dengan membangkitkan excitatory postsynaptic
potential (EPSP) atau inhibitory postsynaptic potential (IPSP) cepat.
Pada EPSP, kanal kation akan terbuka sedangkan pada IPSP, kanal anion
Cl- akan terbuka. Efek eksitasi atau inhibisi pada membran pascasinaptik
neuron bergantung pada jumlah respons pascasinaptik pada sinaps yang
berbeda. Jika efek keseluruhannya adalah depolarisasi, neuron akan
terstimulasi dan potensial aksi akan dibangkitkan pada segmen inisial
akson dan impuls saraf akan dihantarkan sepanjang akson. Sebaliknya,
jika efek keseluruhannya adalah hiperpolarisasi, neuron akan diinhibisi
dan tidak ada impuls saraf yang timbul. Eksitasi cepat diketahui memakai
neurotransmitter asetilkolin (nikotinik) dan L-glutamat, sedangkan
inhibisi menggunakan GABA (Gamma aminobutyric acid).[2]
DAFTAR PUSTAKA
1. EMedicine from WebMD. Bedah Saraf. Trauma : Perdarahan Epidural. [Update 2010
Mar 9]. Available at : http://emedicine.medscape.com/article/248840-overview.
Accessed on 2010 Nov 30.
2. Snell RS. Neuroanatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran, Ed. 5. Jakarta: EGC;
2006: 24; 159-80; 508-10; 20-1; 48-51; 56-7.
3. Nursingcrib.com. Schizophernia Case Study. [Update 2008 Sep 11]. Available at :
http://nursingcrib.com/case-study/schizophrenia-case-study/. Accessed on 2010 Nov
30.
4. Fawcett D. Buku Ajar Histologi, Ed.12. Jakarta: EGC; 2002: 277.
5. Discovery Health. How Brain Works: Neuron. [Update 2007 Sep]. Available at :
http://health.howstuffworks.com/human-body/systems/nervous-system/brain.htm.
Accssed on 2010 Dec 1.
6. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Ed. 2. Jakarta : EGC; 2001: 106-7.
7. Guyton AC, Hall JE. Textbook of Medical Physiology. 11th ed. Philadelphia: Elsevier
Saunders; 2006: 556-7
8. Netter FH, Machado CAG. Interactive Atlas of Human Anatomy. Version 3.0.
Carbondale: Dxr Development Group; 2003.
9. faculty.washington.edu. Neurotransmitters and Neuroactive Peptides. Available at :
http://faculty.washington.edu/chudler/chnt1.html. Accessed on 2010 Dec 7
10. Worm Book. Synaptic Function. [Update 2007 Dec 7]. Available at :
http://www.wormbook.org/chapters/www_synapticfunction/synapticfunction
.html. Accessed on 2010 Dec 4.