Anda di halaman 1dari 30

DIAJENG ANJARSARI RAHMADNAI

HERDIN YANTO
SHAFIRA LAILA SASQIA

PERMAINAN MELAYU
RIAU

I
R

I
G
A
R
R
I
D
L
N
I
I
H
U
L
LU
# TA
BU

A
N
CI

LU LU CINA BUTA
Lu Lu Cina Buta adalah permainan
rakyat yang masih selalu dimainkan oleh
anak-anak kecil di Tembilahan, Indragiri
Hilir. Permainan ini adalah permainan
penyalur kreativitas anak-anak untuk
mengisi waktu senggang, permainan itu
dimainkan sebagai hiburan pelepas lelah
saja.

Peralatan yang dipakai biasanya sapu


tangan, sehelai sapu tangan yang akan
digunakan untuk menyimpal mata bagi
yang
menjadi
Cina
Buta.Dalam
permainan ini biasanya diiringi dengan
lagu Lu Lu Cina Buta, dinyanyikan tanpa
musik pengiring. Adapun bunyi lagu Lu
Lu Cina Buta, seperti berikut:
Lu Lu Cina Buta
Lu banyak tai mata
Lu berjalan teraba-raba
Lala terantuk janda tua
Dalam nyanyian di atas, kata janda

Cara Bermain

Dilakukan undi sebelum


bermain dilakukan undian
terlebih
dahulu
untuk
mencari
pelaku
Cina
Butanya, biasanya undian
dilakukan dengan cara suit:

#Sut

seorang lawan seorang,


yang kalah terus sut lagi
dengan
yang
berikutnya,

#Sut dengan mempergunakan


jari tangan: Kelingking menang
lawan ibu jari kalah dari
telunjuk
# Telunjuk menang lawan
kelingking, kalah lawan ibu jari;
Ibu jari menang lawan telunjuk,
kalah dari kelingking.

Yang kalah menjadi Cina


Buta,
mukanya
ditutup

Setelah pemain selesai


bernyanyi, Cina Buta berjalan
meraba-raba para pemain, dan
menerka
nama
si
pemain
tersebut.Bila terkaannya tepat,
Maka yang diterka itu menjadi
Cina Buta, lalu permainan baru
pula dimulai seperti (kembali ke
no. 2 dan 3 di atas). Bila
terkaannya meleset, maka ia

Tempat Permainan
Tempat bermain Lu Lu Cina Buta
adalah rumah, ataupun tanah
lapang dengan ukuran: 6 x 5
meter.

Pemain
Jumlah pemain untuk permainan
ini sekitar 10 s/d 30 orang. Usia
pemain antara 7 s/d 10 tahun.
Permainan ini bisa dilakukan baik
oleh anak laki-laki dan perempuan,

Nilai Budaya

Permainan
Lu
Lu
Cina
Buta
diselenggarakan oleh anak-anak dari
segala
tingkat
sosial
masyarakat,
dengan
tidak
membeda-bedakan
apakah mereka anak orang kaya,
ataukah anak orang miskin; anak
turunan bangsawan atau anak orang
kebanyakan semuanya dipandang sama
saja. Mereka bermain dalam satu
kesatuan
hakekat.
Yakni
bermain
bersama-sama untuk menghibur diri,
dan bergembira bersama-sama pula.

I
G
A
R
U
L
D
U
N
I IH
C
E
P

H
A

I
P

G
N
I
R

PECAH PIRING
n
a
n
i
a
m
r
e
p
h
a
l
a
d
a
g
n
i
r
i
p
Pecah
h
a
d
u
s
g
n
a
y
a
i
s
e
n
o
d
n
I
l
a
tradision
g
n
i
s
a
M
.
i
t
s
a
p
a
r
a
c
e
s
i
diketahu
a
y
n
a
m
a
n
a
d
e
b
r
e
b
h
a
r
e
a
d
masing
r
i
l
i
H
i
r
i
g
a
r
d
n
I
h
a
r
e
a
d
i
seperti d
n
a
k
a
m
a
n
i
d
g
n
i
r
i
p
h
a
c
e
p
n
permaina
i
r
i
g
a
r
d
n
I
h
a
r
e
a
d
i
d
,
g
n
a
t
n
u
c
t aw ak
i
p
a
t
,
g
n
e
l
a
k
r
a
p
m
e
l
n
a
k
a
hulu dinam
.
a
m
a
s
a
t
a
r
a
t
a
r
a
y
n
a
n
i
a
m
r
cara pe
iri memiliki

Tempat Bermain

Untuk melakukan permainan ini,


biasanya
membutuhkan
sebuah
lapangan yang cukup luas dan
merupakan lapangan yang bertanah
datar.

Pemain

a.Permainan pecah piring dapat


dimain kan pria dan wanita.
b.Kelompok umur anak-anak 6-12
tahun dan 13 tahun keatas.

Cara Bermain

#Bentuk 2 kelompok masing-masing


anggotanya 2-5
orang.
#Buat lingkaran dengan diameter 1520 cm.
#Susun tutup botol menumpuk tinggi
di tengah lingkaran, kemudian buat
garis lurus yang berjarak sekitar 3- 5
meter dari lingkaran.
#Kelompok yang pertama bertugas
jaga dan yang kedua main, caranya
dengan giliran melempar tumpukan

# Jika kena, maka yang


melempar harus secepatnya lari
dan menghindar sedangkan
yang jaga harus mengambil
bola dan melempar ke yang tadi
main.
# Sambil lari dan menghindar,
dia juga mengumpulkan tutup
botol tadi dan harus disusun
kembali di dalam lingkaran.
# Permainan berakhir atau

N
A
T
N
I
A
G
U
N
K
I
G
N
N
O
K
I
S KING

KINGKONG
Permainan ini timbul sendirinya karena anakanak terprovokasi dengan seekor binatang
besar yang mirip dengan monyet yang disebut
Kingkong. Yang menjadi ciri khasnya adalah
sebuah hentakan kaki yang lumayan kuat saat
seseorang telah ditemukan. Permainan ini pun
sudah hampir punah di masyarakat Kuansing
karena adanya pengaruh dari luar maupun
dalam. Dan permainan ini sangat identik dengan
Kuansing karena selalu menggunakan moment
sondok-sondok-an ( sembunyi ) dan moment
sembar.

# Peralatan yang dibutuhkan,


sandal sebanyak 3 buah plus sandal 1
buah sebagai alat pelempar untuk awal
permainan bagi setiap pemain.
# Jumlah
Maksimalnya sebanyak 7 pemain
Satu orang yang bertugas sebagai
penjaga dan selebihnya orang yang
harus didapatkan persembunyiannya
oleh penjaga karena 6 orang itu
nantinya adalah bertugas saling
membantu antara satu dengan yang

Caranya :
Letakkan 3 buah sandal berbentuk
piramida segitiga hingga ketiga sandal
tersebut dapat berdiri
Buat lingkaran disekelilingnya dengan
batu atau semacamnya dengan jarak
lebih kurang 20 cm dari ketiga sandal
tersebut.
7 orang pemain melakukan hompimpa
sampai tahu siapa urutan terakhirnya.
Orang yang pertama kali menang
hompimpa adalah orang yang pertama
kali memangka/melempar dengan
sandal miliknya sendiri ke tiga sandal

Apabila orang yang pertama kali


memangka tersebut mengenai
sekaligus menjatuhkan ketiga sandal
yang berdiri tersebut, maka yang
menjadi penjaganya adalah orang
yang nomor urut dua, dan apabila
yang orang urutan kedua yang
mengenai sandal tersebut jikalau
seandainya nomor urut pertama tidak
mengenainya, maka yang menjaga
adalah nomor urut 3, begitu
seterusnya.

Orang yang bertugas sebagai


penjaga akan menyusun kembali
ketiga sandal tersebut seperti
semula, disusun didalam lingkaran
yang telah dibuat sebelumnya. Dan
6 orang lainnya lari mencari tempat
sembunyi dan siap siap menyembar
jikalau ada teman yang tertangkap.
Penjaga nantinya saat menemukan
orang, maka dia harus pergi
kelingkaran yang dibuat disekeliling
3 sandal tersebut dan teriak
Kingkong sambil menyebut nama

Orang

yang ditemukan oleh


penjaga tidak boleh lagi
bersembunyi, namun boleh lari
ataupun bersembunyi saat ada
teman yang lainnya
menyembarnya, yaitu dengan
cara menjatuhkan sandal
tersebut terlebih dahulu
sebelum penjaga yang
mendahahuluinya.
Saat semuanya telah ditemukan,

G
N
L
A
J
U
N
C
A
N
P
A H
P

A
P
M
O
R
E
T

g
n
a
j
n
a
P
h
a
p
m
o
r
e
T
n
a
n
i
a
m
r
e
P
1.

Latar Belakang
Permainan terompah panjang sejak dulu sudah ada didaerah

sepanjang perairan Sungai Rokan, baik Rokan Kiri maupun Rokan


Kanan, Kabupaten Kampar, maupun Rokan dibagian Hilir, seperti
di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau. Kini, terompah pangjang
sudah merakyat. Tujuannya adalah untuk berolahraga, mengisi
waktu luang dan memupuk sikap kerja sama (kekompakan team).
Manfaat permainan ini adalah untuk meningkatkan kebugaran,
ketegangan menurun, dan kemampuan kerja sama meningkat.
Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak anak, remaja,
dewasa putra dan putri.

2.

Permainan Terompah Panjang

Peraturan Permainan
.

Lapangan
Permainan terompah panjang diadakan dilapangan terbuka, rata

seperti stadion, lapangan umum, jalan raya (bila memungkinkan).


Lapangan dibuat sedemikian rupa agardalaam pelaksanaannya
tidak menghadap matahari. Panjang atau jarak lintasan: 50 meter,
dengan lebar 7,5 meter, yang dibagi menjadi 5 lintsan (masing
masing lintasan lebar 1,5 meter). Antar lintasan diberi garis dari
kapur 5 cm. Ujung lintasan diberi garis start dan garis finish.

Permainan Terompah Panjang


# Peralatan
Bendera

start (peluit start);

Bendera bendera kecil dari bahan: tangkai dari bambu dengan panjang
40 cm, bendera dibuat dari kain atau kertas berwarna meerah dan biru
berbentuk segitiga dengan ukuran bendera 27 cm. Jumlah bendera sesuai
dengan jumlah lintasan yang dipakai.

Kapur untuk membuat lintasan;

Nomor dada dan stopwatch;

Terompah, terompah dibuat dari bahan balok / papan yang tebal karet /
ban, dan paku.

nnya permainan

Sebelum

perlombaan

dimulai,

usia

para

peseta

diteliti

untuk

menentukan kelompok usia. Regu yang sudah diteliti kelompok usianya,


kemudian diberi nomor (dua) untuk dipasang di dada bagi peserta yang
paling depan dandi punggung pemain paling belakang;

Peserta dibagi dalam regu yang terdiri dari 5 orang atau 3 orang sesuai
dengan jenis yang diperlombakan;

Seluruh peserta dibagi dalam seri setiap seri maksimal 5 regu sesuai
dengan jumlah lintasan (disesuaikan dengan jumlah regu peserta);

Selanjutnya diadakan undian untuk menentukan lintasan masing


masing regu, dan untuk menentukan urutan pemberangkatan dalam
perlombaan. Undian dapat dilaksanakan paling lambat satu hari sebelum
perlombaan dimulai;

a.

Sebelum perlombaan dimulai, peserta dari masing masing regu berdiri dibelakang
garis start di samping terompahnya;

b.

Aba aba dalam perlombaan diberikan oleh juri pemberangkatan adalah bersedia,
siap, ya (peluit dibunyikan atau bendera start dikibarkan). Petugas lintasan berdiri
dibelakang peserta dan memperhatikan regu pada lintasan masing masing dengan
membawa bendera biru merah;

c.

Pada aba aba bersedia, peserta berdiri diatas terompah dengan jari jari kaki
masuk kedalalm setengah lingkaran karet dan berpegangan satu sama lain.
Sebaiknya para peserta memakai sepatu olahraga agar kjaki tidak lecet. Peserta
regu berpegangan satu sama lain, boleh pada bahu atau pinggang;

d.

Aba aba siap, peserta siap untuk melakukan jalan;

e.

Aba aba ya, peserta berjalan secepat cepatnya menempuh jarak 50 meter.

Regu dianggap sah, apabila peserta terakhir dan ujung terompah bagian

belakang melewati garis finish dengan tidak ada kesalahan selama dalam

perjalanan. Regu juga masih dianggap sah, waulupun regu tersebut jatuh

kedepan tetapi kedua kaki masih kontak pada terompah meskipun tangan

menyentuh tanah;

Peseta / regu dianggap gugur apabila,tidak berhasil mencapai garis finish;

menginjak lintasan peserta lain; dengan sengaja mengganggu peserta lain; salah

menginjak lintasan peserta lain; dengan sengaja mengganggu peserta lain; salah
Nilai
budaya

Dalam hal ini kekompakan yang paling utama. Bagaimana kita


kaki atau
kedua kaki menginjak
tanah artinya salah kaki
satu kaki
atau kedua
bisa satu
saling
bersama-sama
melangkahkan
kita
dengan
teman yang ada di belakang kita. Selain itu diperlukan
konsentrasi yang kuat agar tidak terjatuh.

Permainan Pancul

Latar
Latar Belakang
Belakang
Permainan
Permainan ini
ini adalah
adalah seperti
seperti permainan
permainan kelereng,
kelereng, akan
akan tetapi
tetapi
perbedaannya
perbedaannya terletak
terletak pada
pada cara
cara memainkannya,
memainkannya, dalam
dalam permainan
permainan
kelereng,
kelereng, kelereng
kelereng dilempar
dilempar dengan
dengan cara
cara di
di petik,
petik, sedangkan
sedangkan dalam
dalam
permainan
permainan pancul,
pancul, kelereng
kelereng dilempar
dilempar dengan
dengan cara
cara melempar
melempar biasa.
biasa.

Jumlah
Jumlah Pemain
Pemain
Jumlah
Jumlah pemain
pemain dalam
dalam permainan
permainan ini
ini adalah
adalah 2
2 3
3 orang
orang

Cara

Para

Bermain
pemain

membuat

kesepakatan

bersama

untuk

menentukan jumlah kelereng yang digunakan apabila telah


ditetapkan, buat dua garis yang disepakati bersama dan
menentukan siapa nomor urut pertama ditentukan dengan
cara melemparkan kelereng ke garis batas yang bermain
melemparkan kelereng hasil kesepakatan bersama. Apabila
ia bisa melempar ke kelereng yang ditunjuk dengan tepat
sasaran, maka dialah pemenangnya. Apabila tidak maka
permainan akan berlanjut sampai ada orang yang berhasi
mengenai dengan tepat sasaran

Anda mungkin juga menyukai