Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang ditemukan hanya anak tampak kurus. Gejala klinis KEP berat/gizi buruk secara garis besar dapat dibedakan sebagai marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor. Tanpa mengukur/melihat BB bila disertai edema yang bukan karena penyakit lain adalah KEP berat/Gizi buruk tipe kwasiorkor. a. Kwashiorkor -
Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki (dorsum
pedis) Wajah membulat dan sembab Pandangan mata sayu Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok Perubahan status mental, apatis, dan rewel Pembesaran hati Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis) Sering disertai : penyakit infeksi, umumnya akut anemia diare.
b. Marasmus -
Tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit
Wajah seperti orang tua Cengeng, rewel Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai celana longgar) Perut cekung Iga gambang Sering disertai: - penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) diare kronik atau konstipasi/susah buang air
c. Marasmik-Kwashiorkor -
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik
Kwashiorkor dan Marasmus, dengan BB/U <60% baku median WHO-NCHS disertai edema yang tidak mencolok.
Daftar Kepustakaan 1.
Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Hasil Penataran Petugas Kesehatan Dalam
Rangka Pelayanan Gizi Buruk di Puskesmas dan Rumah Sakit, BLK Cimacan, Oktober 1981.
2.
Departemen Kesehatan RI, WHO, Unicef. Buku Bagan Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) Indonesia, Jakarta 1997
3.
Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Binkesmas Depkes.
Pedoman Penanggulangan Kekurangan Energi Protein (KEP) dan Petunjuk Pelaksanaan PMT pada Balita, Jakarta 1997.
4.
London School of Hygiene and Tropical Medicine. Dietary Management of PEM
(Not Published, 1998)
5.
WHO. Guideline for the Inpatient Treatment of Severely Malnourished Children,
WHO Searo, 1998.
6.
Departemen Kesehatan RI, Pedoman Pelaksanaan Pojok Gizi (POZI) di
Puskesmas, Jakarta 1997
7.
Waterlaw JC. Protein Energy Malnutrition, Edward Arnold , London,