Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATA KULIAH PKN

Pendidikan :
Usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan,
pengajaran dan / atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan
datang.
Tujuan Pendidikan Nasional :
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU No. 2
Tahun 1989).
Pendidikan Kewarganegaraan :
1. Usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar perkenaan dengan hubungan warganegara
serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi
warganegara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
2. Pada jenjang Perguruan Tinggi, PPBN diselenggarakan antara lain
melalui Pendidikan kewiraan.
Sasaran Pendidikan Kewarganegaraan :
Usaha sadar untuk menyiapkan putra (i) Indonesia calon pemimpin
bangsa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan / atau latihan bagi
peranannya guna menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara
menuju kejayaannya.
Tujuan / sasaran Pendidikan kewarganegaraan :
Terbentuknya sarjana warganegara Indonesia yang :
1. Mencintai Tanah air
2. Memiliki Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia yang
tinggi
3. Yakin akan kesaktian Pancasila sebagai idiologi negara
4. Rela berkorban untuk negara dan bangsanya (Indonesia)

Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN)


a. Pendidikan dasar belanegara adalah guna menumbuhkan
kecintaan
kepada
tanah
air, kesadaran berbangsa dan
bernegara
Indonesia, keyakinan akan kesaktian pancasila
sebagai idiologi negara, kerelaan berkorban untuk negara
serta memberikan kemampuan awal belanegara.
b. Merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penyelenggaraan
system pendidikan nasional, diselenggarakan sejak pendidikan
dasar sampai dengan pendidikan tinggi guna memasyaratkan hak
dan kewajiban negara dalam upaya belanegara
c. Wajib diikuti oleh setiap warganegara, dilaksanakan secara
bertahap yaitu :
1) Tahap
awal
pendidikan tingkat dasar sampai tingkat
menengah atas dan dalam gerakan pramuka
2) Tahap lanjutan dalam bentuk pendidikan kewiraan pada
tingkat pendidikan tinggi.
Pendidikan Kewiraan

PPBN

Memupuk kesadaran belanegara dan berpikir komprehensif integral

SIKAP

Cinta tanah air


Sadar berbangsa dan bernegara Indonesia
Yakin akan kesaktian pancasila
Rela berkorban untuk negara dan bangsa
1.
2.
3.
4.
5.

Wawasan Nusantara
Ketahanan nasional
Polstranas
Polstra Hankam
Sishankamrata

Pengertian Bangsa dan Negara


Ernest Renan :
Nation (Bangsa) : Bukan suatu ras, bukan orang-orang yang
sama bahasanya, bukan orang yang mempunyai agama yang
sama, bukan orang yang mempunyai kepentingan yang sama
dan bukan pula dibatasi oleh batas-batas geografi atau batas
alamiah.
Nation (Bangsa) : adalah suatu solidaritas, suatu jiwa, suatu
azas spiritual, suatu solidaritas yang bisa tercipta oleh
perasaan pengorbanan yang telah dibuat dimasa lampau dan
bersedia dibuat dimasa yang akan datang.
Nation(Bangsa) tidak terkait dengan negara, karena negara
berdasarkan hukum (batas-batasnya terkait dengan hukum).
Max Weber :
Negara merupakan suatu struktur politik yang diatur oleh
peraturan
perundang-undangan
yang
mencakup
suatu
comunity manusia yang hidup dalam suatu wilayah yang
bersangkutan sebagai milik mereka.
Adanya pengadaan dan pemeliharaan tata keteraturan (hukum)
bagi kehidupan mereka, serta adanya monopoli penggunaan
kekuatan fisik secara sah
Ciri ciri bagi suatu negara modern
1. Tata hukum dan administrasi yang berubah dan diatur oleh
peraturan perundang-undangan
2. Mempunyai alat pemerintah atau orang yang menjalankan
dan menyelenggarakan tugas-tugas negara sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak sewenangwenang
3. Adanya wewenang yang terkait seluruh warganegara termasuk
pejabat dan seluruh tindakan dan perbuatan yang dilakukan di
wilayah negara yang bersangkutan.
Negara adalah tatanan dari penduduk, wilayah dan
pemerintah yang memiliki kedaulatan.
Kepentingan
Nasional
Tercapainya
Tujuan Nasional

Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara

Meningkatkan kesejahteraan rakya

Upaya Bangsa Menjamin Kelangsungan Hidupnya

ANCAMAN

BANGSA

KEMAMPUAN
Melaksanakan 4 fungsi

Kemampuan nyata / daya tahan


menghadapi ancaman

Bertumpu kepada segenap rakyat (warganegara)

KUALITA
Mencintai tanah air
Disiapkan
Memiliki kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia yang tinggi
Yakin akan kesaktian pancasila
Melalui
Semangat juang dan kerelaan berkorban
untuk negara dan bangsa
Sosialisasi (pendidikan)

Latar belakang dan proses terbentuknya Wawasan Nusantara setiap bangsa

Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan,
di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara kepulauan
telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki
nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan
Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah,
akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan
mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ada bangsa yang secara eksplisit mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya
beserta lingkungannya. Cara pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional. Sebagai
contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi: Britain rules the waves. Ini
berarti tanah Inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.
Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti: Thailand,
Perancis, Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan
nusantara yang disingkat Wanus. Wanus ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai
bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur
dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari wadah dan
isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan dan
keserasian dalam bidang-bidang:

Satu kesatuan wilayah

Satu kesatuan bangsa

Satu kesatuan budaya

Satu kesatuan ekonomi

Satu kesatuan hankam.

Jelaslah disini bahwa Wanus adalah pengejawantahan falsafah Pancasila dan UUD 1945
dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan pelaksanaan Wanus
akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang senantiasa harus
ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman. Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat
jika ada pembangunan yang meningkat, dalam koridor Wanus
Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia

Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional dengan penekanan


bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan oleh laut. Laut

yang menghubungkan dan mempersatukan pulau-pulau yang tersebar di seantero


khatulistiwa. Sedangkan Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang
memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut)
termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan,
yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang
kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan manifestasi
pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan dalam GBHN dengan Tap. MPR No.IV
tahun 1973. Penetapan ini merupakan tahapan akhir perkembangan konsepsi negara
kepulauan yang telah diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957.

Wawasan Nusantara
Wawasan : Cara pandang
Wawasan Nasional :
Merupakan pancaran falsafah / idiologi suatu bangsa secara utuh
menyeluruh, menjiwai setiap perumusan penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Cita-cita Bangsa Indonesia tetulis dalam Pembukaan UUD 45
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah..(alinia pertama)
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan .(alinia kedua)
Makna alinea I :
Mencerminkan keteguhan dan kuatnya pendirian Bangsa Indonesia
menghadapi masalah (kemerdekaan lawan penjajahan), bukan saja hanya
ingin merdeka tetapi menjadi pelopor menentang dan menghapuskan
penjajahan di atas dunia.
Makna alinea II
Mencerminkan cita-cita bangsa Indonesia, bahwa kemerdekaan bukanlah
tujuan akhir, tetapi ingin mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Cita-cita Bangsa Indonesia memberikan arah bagi penentuan tujuan Nasional
(dirumuskan dalam pembukaan UUD 45) yaitu :
Membentuk suatu pemerintahan
Untuk mewujudkan
Mencerdaskan
Ikut melaksanakan

Dengan kata lain bahwa Bangsa Indonesia menghendaki kemerdekaanya itu untuk :
Membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menyelenggarakan
masyarakat..
Ikut dalam.
Dalam mewujudkan cita-cita mencapai tujuan nasional, ada 3 faktor penentu :
1. Bumi
: Tempat berpijak
2. Jiwa manusia
: Yang hidup di atasnya
3. Lingkungan
: Yang berpengaruh membentuk jiwa nasional
Maka Wawasan Nusantara merupakan cara pandang Bangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungannya, berdasarkan idea nasionalnya

UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA


Wawasan Nusantara sebagai fenomena / gejala social
mempunyai 3 unsur utama yaitu :
1. Wadah
2. I s I
3. Tata Laku

sebagai gejala dinamis,

Sebelum membahas Wadah, maka dibicarakan lebih dahulu tentang Archipelago


Archi = Penting, dan Pelago = Laut atau wilayah lautan
Archipelago adalah wilayah laut dengan kumpulan pulau-pulau di dalamnya, atau
lautan yang diseraki pulau-pulau. Dimana unsur laut lebih besar dari unsur
daratan, yang berarti unsur pokok berpusat pada laut / air, bukan pada pulau-pulau
atau pada unsur tanahnya.
Jadi ARCHIPELAGO = Suatu kesatuan utuh wilayah, yang batas-batasnya
ditentukan oleh laut, dalam lingkungan mana terdapat pulau-pulau dan gugusan
pulau-pulau. Memiliki arti Ke dalam dan Ke luar
Arti Ke dalam : Nusantara menampakkan sifat dan ciri sebagai kesatuan
wilayah laut dengan pulau-pulau dan gugusan pula-pulau di dalamnya,
yang merupakan satu kesatuan utuh dengan segenap unsure-unsurnya yang
manunggal
Arti Ke Luar : Nusantara yang letak geografisnya diantara 2 benua dan 2
samudra.
1) Wadah bila dirinci meliputi 3 unsur yaitu :
a) Batas ruang lingkup atau bentuk ujud Nusantara : ditentukan oleh
lautan dengan di dalamnya pulau-pulau serta gugusan pulau-pulau yang
satu sama lain dihubungkan. Manunggal / utuh menyeluruh : sebagai
kesatuan dan persatuan
b) Tata Susunan pokok atau Tata inti Organisasi : Untuk mengetahui TSP
suatu Negara adalah UUD, dimana Indonesia adalah UUD 45 meliputi :
1. Bentuk dan kedaulatan Negara, bab 1 pasal 1
2. Kekuasaan pemerintah Negara, bab 3 pasal 4 dan 5

3. Sistem pemerintahan
4. Sistem perwakilan
c) Tata susunan pelengkap atauTata kelengkapan organisasi :
Agar tujuan nasional dapat tercapai dengan tertib dan mantap, maka
diperlukan tata kelengkapan organisasi yaitu
Aparatur Negara,
Kesadaran politik masyarakat, Pers dan partisipasi rakyat
2) I s i : Terdiri dari unsur yaitu
1. Cita- cita : terkandung dalam WaNus, telah dirumuskan dalam
UUD45 yaitu Untuk membentuk suatu pemerintahan Indonesia
2. Sifat dan ciri- ciri : WaNus mempunyai sifat dan ciri-ciri yaitu :
Manunggal
Utuh menyeluruh
3. Cara kerja : Wawasan Nusantara berpedoman pada Panca Sila,
sebagai
kebulatan
pandangan
hidup
bangsa
Indonesia,
kepribadiannya berwujud tata pergaulan dalam hidup yang dicitacitakan bersama, mengendalikan arah serta cara penetapan hak
serta kewajiban azasi para warganya.
3) TATA LAKU : Terdiri dari
Tata laku Bathiniah : Tumbuh dan terbentuk karena kondisi
dalam proses pertumbuhan hidupnya, pengaruh keyakinan
pada suatu agama kepercayaan termasuk tuntunan budi pekerti,
pengaruh kondisi kekuasaan.
Tata laku lahiriah : Dituangkan dalam suatu pola tata laksana yang
dapat dirinci menjadi :
Tata Perencanaan
Tata Pelaksanaan
Tata Pengawasan
Ketiga unsur dasar Wawasan Nusantara ini dapat dikembangkan sebagai
berikut :
Wawasan Nusantara : dalam wujud dan wadahnya
sebagai
suatu
wawasan Nasional adalah : Perumusan isi, secara lengkap sbb :
Isi Republik Indonesia berupa : Falsafah Panca Sila dan UUD 45 diberi
isi : menampakkan wujud dan wadahnya sebagai Wa - Nus
Tata laku Republik Indonesia : berupa UUD 45 yang bila dilaksanakan
dan diterapkan berdasarkan Wawasan Nusantara akan menghasilkan
TANNAS Indonesia
Ajaran Wawasan Nusantara adalah wujud dan isi kepribadian bangsa yang
hendak mewujudkan diri dalam lingkungan alam Indonesia.

KETAHANAN NASIONAL (TANNAS)


Setiap bangsa mesti mempunyai cita-cita luhur dan indah yang ingin dicapai, karena
cita-cita mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan Nasional. Untuk mencapai
suatu tujuan banyak sekali tantangan, ancaman serta hambatan yang dihadapi.

Oleh karena itu bangsa tersebut harus mempunyai kemampuan, kekuatan,


ketangguhan dan keuletan dan inilah yang disebut KETAHANAN NASIONAL
TANNAS harus senantiasa dipelihara dan dibina terus menerus
sepanjang
masa untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup, perlu ditingkatkan dan
dikembangkan karena makin tinggi tingkat TANNAS suatu bangsa, makin kuatlah
posisi bangsa itu, baik ke luar maupun ke dalam.
TANNAS dikenal tahun 60 an dan pada tahun 1962 ada usaha secara
khusus diadakan untuk memperkembangkan pola gagasan Tannas. Dan pada
tahun itu juga disusun persiapan panitia pendirian LEMHANNAS untuk dikaji lebih
luas.
LEMHANNAS diresmikan pada tahun 1965 dan berusaha mempopulerkan
dan meyempurnakan konsep dan substansi Tannas yang bersifat ilmiah dan
dilakukan penelitian mengenai arti dan istilah Tannas,
hasilnya :
KETAHANAN : berasal dari kata TAHAN, yang berarti :
Tahan penderitaan, tabah dan kuat
Dapat menguasai dirinya
Tidak kenal menyerah.
Dari kata TAHAN terbentuklah kata Ketahanan Nasional yang berarti :
Perihal tahan (Kuat)
Keteguhan hati
Ketabahan
Jadi TANNAS adalah perihal tahan (kuat), Keteguhan hati, Ketabahan dalam rangka
Kesadaran (bangsa yang telah bernegara)
PENGERTIAN TANNAS
TANNAS merupakan kondisi dinamis suatu Negara, berisi keuletan dan sebagainya.
ISI TANNAS
Ketangguhan : Dapat bertahan, kuat menderita dan menanggulangi beban
Keuletan : Berkemauan keras untuk mencapai tujuan dan cita-cita
Identitas : Ciri khas suatu Negara secara keseluruhan, batas
wilayah, penduduk, sejarah, pemerintah serta tujuan nasional dan
peranannya dalam internasional
Integritas : Kesatuan menyeluruh dalam kehidupan social,
alamiah dan fungsi
TANTANGAN, ANCAMAN, HAMBATAN DAN GANGGUAN
Dalam GBHN tahun 73, 78 dan 83 pada butir 2f Bab 2 dan dalam UU No. 20
tentang ketentuan pokok HANKAM RI Bab.1 pasal 1 butir 13 perihal tersebut yang
timbul baik dari luar maupun dari dalam secara efektif dielakkan agar
pembangunan berjalan menuju tujuan dengan memupuk KETAHANAN NASIONAL

KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL


METODE ASTAGATRA
Manusia machluk Tuhan, tentu berusaha mempertahankan hidupnya (Eksistensi),
baik kebutuhan pokok yang mutakhir, bersifat materi maupun kejiwaan, maka
manusia berkelompok dan memperkaya diri dengan alat peralatan penolong
serta menghuni suatu wilayah dengan kemampuan dan kekuasaan.

Secara antropologi budaya, manusia ciptaan Tuhan yang paling sempurna,


mempunyai akal serta keterampilan sehingga lahirlah manusia budaya,
sebagai manusia budaya, mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya antara
lain :
Manusia Tuhan = Agama / kepercayaan
Manusia cita cita / idiologi
Manusia Kekuasaan / kekuatan = Politik
Manusia pemenuhan kebutuhan = Ekonomi
Manusia penguasaan / pemanfaatan alam = IPTEK
Manusia manusia = Sosial
Manusia keindahan alam = kesenian
Manusia rasa aman = Hankam
Dsb
Kesimpulannya : Manusia bermasyarakat untuk mendapat keperluan hidupnya,
yaitu Kesejahteraan, Keselamatan dan Keamanan dan TANNAS merupakan
konsepsi penyelenggaraannya

Kehidupan Nasional dapat dibagi dalam beberapa aspek sbb:


ASPEK ALAMIAH : meliputi 3 Gatra, sehingga dinamakan TRI GATRA
Posisi dan lokasi Geografi Negara
Keadaan dan Kekayaan Alam
Si Kaya Mampu
Keadaan dan Kemampuan Penduduk
ASPEK SOSIAL/KEMASYARAKATAN : meliputi 5 Gatra (PANCA GATRA)

Idiologi
Politik
Ekonomi
Sosial Budaya
Hankam

Antara Tri Gatra dan Panca Gatra serta antar Gatra saling hubungan timbal balik
Contoh : Hans Morgenthau dalam bukunya Polityc Among Nations
Geografi
Sumber Alam
- Makanan

- Bahan Baku
Kapasitas Industri
Kesiap - siagaan Militer
- Teknologi
- Kepemimpinan
- Kualitas dan Kuantitas Angkatan Perang
Penduduk
- Distribusi
- Kecendrungan
Karakter
Semangat Nasional

Sedang Alfred Thayer Mahan dalam bukunya : merinci secagai berikut :


Letak Geografis
Bentuk / wujud Bumi
Luas Wilayah
Watak Nasioanal / Bangsa
Sifat Pemerintahan
Penjelasan tiap-tiap gatra di dalam Asta Gatra
Posisi dan lokasi geografis suatu Negara memberi petunjuk mengenai
tempatnya di atas bumi yang memberikan gambaran bentuk KE DALAM dan
KE LUAR.
BENTUK KE DALAM menampakkan corak wujud dan tata susunan tertentu,
misalnya merupakan suatu kesatuan laut dengan pulau-pulau di dalamnya

Bentuk Negara menurut lokasinya terbagi atas 2 yaitu :


Negara dikelilingi daratan : lingkungan Negara tersebut daratan,
cirinya
mempengaruhi cara pandang Negara bersangkutan.
Negara dikelilingi lautan : terbagi atas 2 yaitu :
Negara Kepulauan (Archipelago) adalah Negara yang terjadi dari
kumpulan pulau-pulau dan bentuk alamiah lain yang mempunyai
hubungan erat satu dengan lainnya, membentuk satu keutuhan
geografis, ekonomis dan politis. Suatu Archipelago harus
dibedakan dari suatu kumpulan pulau-pulau berantai, dimana
unsure laut lebih besar. Contoh . Indonesia kesatuan laut.
Negara Pulau : Unsur daratan lebih besar dari pada unsur laut.
Negara yang mempunyai bagian wilayah yang bersifat Archipelago,
tetapi negaranya bersifat daratan, tidak dapat disamakan dengan
kepulauan.

Anda mungkin juga menyukai