GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN SAMARINDA 129 – 130 PANEMBAHAN SENOPATI
PANGKALAN SMP NEGERI 21 SAMARINDA
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 10/MUNAS/2003
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di Pontianak
Pada tanggal 18 Desember 2003.
Presidium Munas Gerakan Pramuka 2003,
Sundoro Syamsuri
Ketua
Dr. H. Noer Bahry Noer, MSc. Amos Asmuruf
Anggota Anggota
A. UMUM
C. DASAR
D. TATA URUT
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Hakekat dan Misi Gerakan Pramuka
Bab III : Kondisi Gerakan Pramuka Saat Ini
Bab IV : Perkembangan Lingkungan Strategik
Bab V : Tantangan
Bab VI : Sasaran Strategik Gerakan Pramuka Masa Depan
Bab VII : Program Prioritas dan Sasaran
Bab VIII : Penutup
3
BAB II
HAKEKAT DAN MISI GERAKAN PRAMUKA
A. HAKEKAT KEPRAMUKAAN
1. Umum
2. Tujuan
3. Prinsip Dasar
4. Metode Kepramukaan
Definisi pendidikan dalam arti kata luas adalah proses sepanjang hayat
yang memungkinkan seseorang mengembangkan kapasitas dirinya sebagai
individu dan sebagai anggota masyarakat secara menyeluruh dan
berkesinambungan.
1) Tujuan pendidikan,
yaitu pengembangan potensi anak muda sebagai pribadi dan anggota
masyarakat yang mandiri, yang siap membantu sesama,
bertanggungjawab dan berkomitmen.
2) Peserta didik,
yaitu anggota muda putra-putri Indonesia berusia 7 hingga 25 tahun,
yang digolongkan menjadi Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang,
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
3) Yang mendidik,
disebut pembina (bukan guru, pelatih atau instruktur), lebih bertindak
sebagai kakak yang lebih dewasa yang membantu anak
mengembangkan diri, dengan menerapkan metode kepramukaan,
4) Metode pendidikan,
yaitu pendidikan diri yang progesif, tertuang dalam Metode
Kepramukaan, yang merupakan titik kuat dan kekhasan Gerakan
Pramuka,
C. CIRI-CIRI KEPRAMUKAAN
1. Sukarela
2. Non Politik
3. Bebas
4. Sistem Nilai
5. Persaudaraan
D. MISI KEPRAMUKAAN
BAB III
KONDISI GERAKAN PRAMUKA SAAT INI
A. UMUM
B. PENYELENGGARAAN KEGIATAN
1. Gudep
E. KWARTIR CABANG
E. PRAMUKA-NET
Sejak tahun 2000, bantuan Presiden untuk Gerakan Pramuka tidak ada
lagi, sedangkan dana abadi yang didepositokan mengalami turunya
penurunan suku bunga dengan drastis, yang kini dikenai potongan pajak.
Kwartir daerah tidak lagi dapat hanya dapat bersandar dari bantuan
pusat, melainkan harus dapat mengusahakan sendiri pada tingkat masing-
masing. Seluruh jajaran Gerakan Pramuka perlu mengembangkan
sumberdaya keuangannya masing-masing. Dengan naiknya pendapatan
daerah sebagai akibat Undang-undang Otonomi Daerah, hal ini dapat
diusahakan dengan lebih mengaktifkan Majelis Pembimbing masing-masing.
G. MAJELIS PEMBIMBING
Hal ini dapat diatasi dengan pemilihan ketua dan anggota Mabi yang
selektif, serta pemberian informasi mengenai fungsi dan tugasnya, dan
orientasi mengenai seluk beluk organisasi dan kegiatan Kepramukaan.
H. BUKU PRAMUKA
BAB IV
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIK
A. UMUM
Pada tahun 2007 Kepramukaan Dunia akan berusia 100 tahun. Dalam
rangka itu, Komite Pramuka Dunia (WSC) telah membentuk 2007 World
Scout Task Force, yang dipimpin oleh Ketua WSC sendiri. Tema yang dipilih
: “ 2007 : One World, One Promise”
16
Pada tahun 2007 diharapkan agar setiap NSO dapat memberikan suatu
“Hadiah untuk Perdamaian” (Gift for Peace), yaitu proyek yang harus mulai
dikerjakan NSO sejak tahun 2005. “Gift for Peace” ini bisa bermacam-
macam bentuknya, berupa proyek Pramuka yang menanggapi kebutuhan
anak muda yang penting, yang dikerjakan dengan pendekatan Metode
Kepramukaan. Untuk itu, maka pada Konferensi Dunia 2005 di Tunisia,
masing-masing NSO diharapkan melaporkan rencana proyeknya masing-
masing.
BAB V
TANTANGAN
4. Kemandirian Dana
Adalah aspirasi dan harapan bangsa, bahwa dalam keadaan krisis yang
dihadapi bangsa Indonesia, Pramuka Indonesia dapat menjadi perekat
bangsa yang dapat turut menyelamatkan bangsa dari perpecahan dan
disintegrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
18
BAB VI
SASARAN STRATEGIK GERAKAN PRAMUKA
A. GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009
Berdasarkan kesimpulan analisis, dapatlah dikembangkan gambaran
mengenai Gerakan Pramuka dan Kepramukaan di Indonesia pada akhir lima
tahun mendatang, sebagai sasaran strategik yang dituju, yang menjadi
sasaran bersama dan yang menetapkan agenda untuk kurun waktu yang
akan datang bagi seluruh jajaran Gerakan Pramuka.
B. POSTUR GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009
a. Umum
Gerakan Pramuka yang membuktikan benar-benar dapat
menyelenggarakan Misi Kepramukaan dan diakui sebagai gerakan
pendidikan nonformal utama, yang bersifat sukarela, nonpolitik,
terbuka, dan menjangkau seluruh pelosok Nusantara, yang mampu
menjadi salah satu kekuatan perubahan sosial dan memelihara
kesatuan bangsa.
b. Khusus
Apabila semua kekurangan dan kelemahan yang diidentifikasi,
berhasil diatasi, maka :
• Anggota Pramuka Indonesia tampil dan berperilaku di masyarakat,
sesuai jatidiri seorang pandu ibu pertiwi,
• Gudep semakin mantap, melaksanakan kegiatan sesuai Program
Kegiatan Peserta Didik, dengan tuntunan pembina-pembina pramuka
yang mahir.
• Saka semakin mantap, melaksanakan kegiatan peningkatan
ketrampilan dan bakti, dalam mempersiapkan diri untuk peran
konstruktif dalam masyarakat.
• Anggota muda Pramuka memiliki ketahanan menghadapi ancaman
yang menghadangnya, berkat pembekalan iman dan takwa, nilai-nilai
kehidupan, akhlak, watak dan disiplin.
• Kwarcab telah mapan dan berdaya menjalankan fungsinya sebagai
ujung tombak pembinaan Kepramukaan dan sebagai kwartir
administrasi pangkal.
• Organisasi ramping dan fleksibel, yang tanggap dan efektif dalam
kondisi geografi, demografi, budaya, sarana dan prasarana daerah
yang sangat beragam.
• Sumberdaya keuangan lebih mandiri, yang mampu mendukung
kegiatan-kegiatannya.
• Program-program aksi Pramuka berskala nasional, yang merintis,
memberi tauladan dan menyertakan rakyat dalam hidup berwawasan
kebangsaan, persatuan, perdamaian, pembangunan dan lingkungan
hidup.
• Gerakan Pramuka sebagai bagian dari gerakan global, memberikan
kontribusi nyata dalam membangun suatu dunia yang lebih baik.
19
BAB VII
PROGRAM PRIORITAS DAN SASARAN
A. UMUM
B. PROGRAM PRIORITAS
a. Sasaran
6) Buku Kepramukaan
7) Kewirausahaan
a. Sasaran
a. Sasaran
5) Manajemen Resiko
Perlunya pengembangan dan sosialisasi manajemen resiko di
gerakan Pramuka
a. Sasaran
3) Asuransi
Penyusunan dan pengembangan sistem asuransi yang tepat bagi
anggota Gerakan Pramuka dengan melibatkan perusahaan asuransi
yang telah memiliki cabang di seluruh Indonesia.
4) Pemberdayaan Aset
Pendayagunaan asset yang dimiliki dengan pengelolaan secara
profesional, agar lebih efektif dan dapat meningkatkan penghasilan
Kwartir, seperti Kedai, Buper dan sebagainya.
24
5) Usaha dana
Penyelenggaraan kegiatan usaha dana, dalam rangka pengumpulan
sumbangan untuk mendukung kegiatan operasional pramuka
terutama kegiatan bakti kemanusiaan dan kegiatan skala nasional,
meliputi :
BAB VIII
PENUTUP
Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh upaya pusat dan daerah yang
terpadu dalam menanggapi tantangan, meningkatkan penyelenggaraan
kepramukaan, mengatasi kekurangan, kelemahan dan mendayagunakan
peluang untuk mencapai sasaran strategik Gerakan Pramuka tahun 2009.
Ditetapkan di Pontianak
Pada tanggal 18 Desember 2003.
Presidium Munas Gerakan Pramuka 2003,
Sundoro Syamsuri
Ketua
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Pokok-Pokok Pengorganisasian Gerakan Pramuka,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Mencabut Keputusan Ka Kwarnas No. 050 Tahun 1987
tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok
Organisasi Gerakan Pramuka, tertanggal 30 April 1987.
Apabila terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.
Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 30 April 2003
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
TENTANG
BAB I
PENDAHULUAN
Umum
Untuk mencapai misinya dalam lingkungan strategik yang dinamis dan penuh
tantangan, Gerakan Pramuka harus mampu berpikir dan bertindak secara
strategik. Untuk itu diperlukan organisasi yang tanggap, fleksibel, ramping dan
inovatif.
Pada saat ini, Gerakan Pramuka masih bekerja dengan struktur organisasi yang
lama, yang lamban dan berat, yang diwarisi sejak zaman Belanda di awal abad
ke20, yang kemudian dikembangkan secara tambal-sulam sesuai apa yang
dirasakan perlu pada waktu terjadi perubahan. Kelembagaannya bertambah dan
struktur organisasinya memiliki banyak tingkat yang cenderung membuat proses
pengambilan keputusan menjadi ruwet dan lamban, sedangkan komunikasi
internal kurang lancar.
Dasar
Tata Urut
Bab I Pendahuluan
Bab II Dasar-dasar Kepramukaan
Bab III Ketentuan Pokok
Bab IV Gugusdepan dan satuan Karya
Bab V Kwartir Gerakan Pramuka
Bab VI Lembaga Pendidikan
Bab VII Majelis Pembimbing
Bab VIII Musyawarah
Bab IX Lain-lain
Bab X Penutup
BAB II
DASAR-DASAR KEPRAMUKAAN
Definisi
Dalam arti kata yang luas, pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses yang
bersasaran pengembangan seluruh kemampuan seseorang. Oleh karena itu,
kepramukaan harus secara jelas dibedakan dari suatu gerakan yang hanya
bersifat rekreatif. Di berbagai tempat di dunia termasuk di Indonesia, cenderung
terdapat opini dan citra, bahwa kepramukaan hanyalah kegiatan rekreasi.
Memang benar bahwa kegiatan rekreatif dalam kepramukaaan sangat penting,
namun ini adalah sarana untuk mencapai tujuan, dan bukan tujuan sendiri.
Gerakan ini adalah gerakan kaum muda, di mana peran anggota dewasanya
adalah sebagai mitra yang membantu anak muda itu mencapai tujuan
kepramukaan. Kepramukaan terbuka untuk semua orang, tanpa membedakan
asal-usul, ras, suku dan agama. Jadi, salah satu hal yang mendasari gerakan ini
adalah asas nondiskriminasi, asalkan orang itu secara sukarela mematuhi
tujuan, prinsip-prinsip dan metode Gerakan Pramuka.
4
Tujuan
Gerakan Pramuka mendidik dan membina anak muda Indonesia dengan tujuan
agar mereka menjadi :
Prinsip Dasar
Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan adalah suatu sistem pendidikan diri yang progresif sesuai
usia peserta didik. Metode ini diterapkan melalui :
BAB III
KETENTUAN POKOK
Umum
Dalam pengorganisasian Gerakan Pramuka diperhatikan ketentuan pokok yang
mendasari penyusunannya, yaitu :
a. Misi Kepramukaan
b. Fungsi Pendidikan
c. Andalan dan Staf Eksekutif Profesional
d. Jenis Organisasi dan Lembaga
Misi Kepramukaan
Pada World Scout Conference yang bersidang di Durban, Afrika Selatan, pada
bulan Juli 1999, telah diterima secara bulat oleh seluruh organisasi
kepramukaan sedunia, rumusan Pernyataan Misi Kepramukaan. Pernyataan ini,
didasarkan pada Konstitusi (Anggaran Dasar) WOSM, dimaksudkan untuk
menegaskan kembali peran kepramukaan sekarang ini.
Pernyataan Misi Kepramukaan adalah sebagai berikut :
Misi Kepramukaan adalah turut menyumbang pada pendidikan kaum muda,
melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka,
guna membantu membangun dunia yang lebih baik, di mana orang-orangnya
adalah pribadi yang dirinya telah berkembang sepenuhnya dan memainkan peran
konstruktif di dalam masyarakat.
Hal ini dicapai dengan :
• melibatkan kaum muda dalam proses pendidikan nonformal selama tahun-
tahun pembentukan kepribadiannya,
• menggunakan metode khusus yang membuat masing-masing pribadi menjadi
penggerak utama dalam pengembangan dirinya sendiri, untuk menjadi orang
yang mandiri, siap membantu sesamanya, bertanggungjawab dan merasa
terpanggil,
• membantu mereka dalam membentuk suatu sistem nilai yang didasarkan
pada asas-asas spiritual, sosial dan personal, sebagaimana dinyatakan
dalam Satya dan Darma Pramuka.
Fungsi Pendidikan
Kepramukaan adalah suatu gerakan pendidikan bagi kaum muda. Karena itu
dalam pengorganisasiannya, tekanan dan prioritas diberikan pada fungsi-fungsi
pendidikannya, yaitu :
1) Penyelenggaraan program kegiatan peserta didik, termasuk bakti kepada
masyarakat, dan
2) Penyelenggaraan pelatihan anggota dewasa.
Semua fungsi organik kepramukaan lainnya adalah pendukung bagi kedua
fungsi pendidikan ini.
6
a. Organisasi Pelaksana
BAB IV
GUGUSDEPAN DAN SATUAN KARYA
Gugusdepan (Gudep)
Pada tingkat Kwarnas, Kwarda dan Kwarcab, terdapat kelompok Pimpinan Saka,
yang merupakan kelengkapan Kwartir sebagai unsur pembantu pimpinan, yang
bertugas memberi bimbingan organisatoris dan teknis kepada Saka yang
bersangkutan, serta memberikan bantuan fasilitas/ kemudahan yang
diperlukan.
Satuan Karya dipimpin langsung oleh Pamong Saka, yaitu Pembina Pramuka
Penegak/Pandega yang memiliki minat/kegemaran dalam satu bidang kegiatan
Saka yang bersangkutan.
Pada saat ini Gerakan Pramuka memiliki tujuh bidang Saka, yaitu :
BAB V
KWARTIR GERAKAN PRAMUKA
Namun demikian, situasi, kondisi dan volume kerja wilayah, berbeda-beda satu
sama lainnya. Faktor-faktor geografi dan demografi, prasarana komunikasi,
pertumbuhan satuan-satuan Pramuka, dapat sangat berbeda. Oleh karena itu,
penuangan fungsi-fungsi ke dalam struktur organisasi, sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor wilayah tersebut. Timbullah masalah-masalah rentang kendali,
komunikasi internal, sifatnya sebagai gerakan yang harus dinamis, bukan
instansi statis, dan sebagainya.
BAB VI
LEMBAGA PENDIDIKAN
Cara pendidikan anggota dewasa ini terus berkembang dan cukup inovatif :
desentralisasinya secara berangsur telah memungkinkan sistem ini
menyesuaikan pada kondisi-kondisi lokal yang menyusul pertumbuhan yang
cepat dari Gerakan Pramuka di daerah-daerah. Namun demikian, sistem ini asal
mulanya dirancang untuk menyediakan pelatihan bagi pembina/pemimpin
satuan pramuka, dalam menjalankan program kegiatan peserta didik.
Lembaga Pendidikan
BAB VII
MAJELIS PEMBIMBING
Majelis Pembimbing
BAB VIII
MUSYAWARAH
Musyawarah
BAB IX
LAIN-LAIN
BAB X
PENUTUP
TENTANG
POKOK-
POKOK-POKOK PENGORGANISASIAN
PENGORGANISASIAN GERAKAN PRAMUKA
Satyaku kudarmakan
Darmaku kubaktikan