BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Kehamilan
Masa kehamilan adalah masa dari adanya pembuahan (konsepsi)
sampai lahirnya seorang bayi. Kehamilan yang normal berlangsung
selama 280 hari atau 40 minggu atau 10 bulan, dengan catatan satu bulan
terdiri dari 4 minggu. Kalangan medis menghitung masa kehamilan sejak
menstruasi terakhir, bukan sejak terjadinya pembuahan, sebab yang bisa
diketahui pasti adalah hari haid terakhir. Kehamilan terjadi bila pada
masa ovulasi diadakan persetubuhan, sehingga sel telur dan sel sperma
bertemu (Saidun, 2006).
Kehamilan ialah masa dimulainya dari konsepsi sampai lahirnya
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung hari pertama haid terakhir (Rukiyah, dkk, 2009).
Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan
stress, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk
memberi perawatan dan memberi tanggung jawab yang lebih besar
(Bobak, 2008).
Kehamilan adalah suatu keadaan yang menunjukkan bahwa janin
dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya diawali dengan
proses pembuahan, yang diakhiri dengan proses persalinan (El-Manan,
2011).
Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
8
10
11
kehamilan
bulan
sebesar
telur
angsa.
Pada
minggu
12
(Manuaba, 2009).
4. Perubahan Psikologi Pada Kehamilan
Ibu hamil akan mengalami perubahan-perubahan psikologis sebagai
berikut :
a. Pada kehamilan trimester pertama
Pada periode ini umumnya reaksi psikologi dan emosional wanita
yang pertama kali hamil ditunjukan dengan adanya rasa kecemasan,
kegusaran, ketakutan dan kepanikan. Hendaknya pasangan suami istri
berusaha menerima kenyataan yang ada, komunikasi dan saling terbuka
merupakan modal utama untuk membicarakan perasaan masing- masing
sehingga kesulitan- kesulitan yang mungkin timbul bisa diatasi. Salah
satu upaya untuk mengatasi perubahan-perubahan psikologi yang terjadi
di awal kehamilan adalah mengikuti program orang tua di beberapa
rumah sakit yang menyediakan fasilitas tersebut. Melalui program ini
pasangan suami istri akan dipandu mengenai proses perkembangan
kehamilan, nutrisi ibu hamil, dan hidup sehat selama kehamilan.
Tentunya program ini merupakan dukungan yang sangat didambakan
oleh wanita hamil (Huliana, 2008).
13
14
pasangannya.
Akan
tetapi,
tetap
mengharapkan
bahwa
mengasuh
anaknya
setelah
dilahirkan.
Mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat tidur.
Bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian tugas selama masamasa menjelang melahirkan sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan
15
dan aktivitas bayi akan semakin sering terasa, seperti memukul, menendang,
dan menggelitik (Rynerson, 2007).
Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat
dan meningkat. Peningkatan keluhan somatik dan ukuran tubuh pada
trimester
III
dapat
menyebabkan
kenikmatan
dan
rasa
tertarik
16
17
jinak)
di
dalam
rahim
bisa
meningkatkan
resiko
tertentu
pada
wanita
hamil
bisa
18
keterbelakangan
mental
atau
penyakit
19
20
pada tungkai, kelainan letak janin atau bentuk panggul tidak normal, riwayat
penyakit kronik seperti, diabetes, darah tinggi, asma, dan lain-lain.
B. Tinjauan Variabel
1. Dukungan Suami
a. Defenisis
Dukungan keluarga atau suami adalah dukungan yang terdiri atas
informasi atau nasihat verbal dan non verbal bantuan nyata atau tindakan
yang diberikan oleh keakraban sosial dan didapat karena kehadiran
mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak
penerima (Nursalam & Kurniawati 2007)
Dukungan merupakan faktor penting yang dibutuhkan seseorang
ketika menghadapi masalah (kesehatan). Salah satu kelebihan masyarakat
di Indonesia adalah kekerabatannya yang kuat, dapat dilihat dari ketika
ada anggota keluarga yang sakit, semua keluarga dan tetangga
memberikan dukungan dengan menunggu/tidur di rumah sakit secara
bergantian (Ratna 2010).
2. Macam-macam bentuk dukungan
Friedman (2008) menjelaskan bahwa keluarga memiliki 4 jenis dukungan,
yaitu:
a. Dukungan informasional
Ayah perlu mengetahui siapa saja yang dapat (Misalnya:
profesional atau sanak saudara) memberi nasehat tentang tata cara
menyelesaikan persoalan yang tiba-tiba muncul (Bobak, 2005).
Keluarga berfungsi sebagai kolektor dan disseminator informasi
tentang dunia yang dapat digunakan untuk mengungkapkan suatu
masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan munculnya
21
22
selain itu individu merasa bahwa masih ada perhatian atau kepedulian
dari lingkungan terhadap seseorang yang sedang mengalami
kesusahan atau penderitaan (Friedman, 2008).
d. Dukungan emosional
Sumber utama dukungan pria ialah pasangannya. Dukungan ini
harus dimodifikasi, sehingga memungkinkan untuk mengasuh bayi
dan memberikan asuhan tambahan terhadap kebutuhan istrinya.oleh
karena itu para ayah perlu mencari dukungan dari keluarga dan teman
teman (Bobak, 2005).
Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat
dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Manfaat dari
dukungan ini adalah secara emosional menjamin nilai-nilai individu (baik
pria maupun wanita) akan selalu terjaga kerahasiannya dari keingintahuan
orang lain. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan yang
diwujidkan dalam bentuk adanya kepercayaan, perhatian dan mendengar
serta didengarkan (Friedman, 2008).
Penelitian yang dilakukan Meyerowitz yang di kutip dari dalam jurnal
susi ernawati tahun (2012), yang berjudul gambaran dukungan suami pada
ibu
puskesmas doro 2
23
penilaian.
Perhatian
terhadap
masalah
psikologis
termasuk
menjadi
lebih
menyenangkan
atau
kadang-kadang
menghebohkan. Hal ini dapat mempengaruhi lama persalinan dan sikap ibu
terhadap ayah,bayi serta kehamilan berikutnya. Pendampingan selama
proses persalinan dapat mempersingkat lama persalinan, karena dengan
pendampingan akan membuat ibu merasa aman, nyaman, lebih percaya diri,
dan ibu merasa damai. Akibat persalinan lama menimbulkan kelelahan dan
ibu menjadi makin tidak nyaman. Tindakan stimulasi, ekstraksi vakum,
kadang-kadang operasi cesar untuk menyelamatkan ibu dan bayi perlu
dilalukan. Semua itu tidak akan terjadi kalau persalinan tidak berlangsung
lebih lama (Burroughs & Leifer,2008).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Diana (2011) yang berjudul
gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil trisemester III dalam
kunjungan antenatal care di Desa Bukit Pala Kecamatan Ranto Panjang
Pereulak tahun 2011,responden yang mendapatkan dukungan dari keluarga
untuk pemeriksaan Antenatal Care hanya mencapai 38,5% sedangkan yang
tidak mendapatkan dukungan sebanyak 62,5%
3. Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga
Faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga Adalah:
a. Faktor Internal
1) Tahap Pekembangan
24
kemampuan
untuk
memahami
faktorfaktor
yang
hubungan
dengan
keluarga
atau
teman,
dan
25
penderita
dalam
melaksanakan
kesehatannya.
Sedang
Rendah
26
C. Kerangka Teoritis
27
Faktor Internal
Purnawan & Friedman (2008)
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pengetahuan
Faktor Emosi
Faktor Spiritual
faktorfaktor yang
mempengarui suami dalam
memberikan dukungan pada
Ibu dengan kehamilan resiko
tinggi
Faktor Eksternal
Praktik Keluarga
Faktor Ekonomi
Faktor Latar Belakang
Budaya
Skema 2.1 Kerangka Teoritis