Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Baja SKD-11 dan HSS adalah baja yang biasa digunakan
sebagai pahat atau alat potong dalam proses permesinan (cutting
tools), punch dan dies, karena sifatnya yang keras dan tahan
terhadap panas. Karena digunakan untuk memotong atau
membentuk sebuah produk, maka cutting tools, punch dan dies
tersebut dituntut untuk memiliki permukaan yang halus dan
kepresisian yang tinggi.
Penggunaan Wire-EDM pada benda kerja SKD-11 adalah
dalam pembuatan punch dies, dan pada benda kerja HSS adalah
pada pembuatan pisau potong. Pada pengerjaan kedua benda kerja
ini hasil proses pemotongan yang dikehendaki adalah permukaan
pemotongan yang halus. Hasil permukaan pemotongan yang
halus pada pemotongan Wire-EDM dapat diperoleh dengan
menggunakan proses skim cutting. Namun skim cutting
merupakan proses yang harus dilakukan berulang-ulang untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan, sehingga membutuhkan
waktu yang lama. Selain dengan skim cutting, hasil permukaan
pemotongan yang halus dapat diperoleh dengan penggunaan
elektroda kawat dengan diameter yang lebih kecil. Tetapi
penggunaan elektroda kawat yang lebih kecil seringkali dihindari.
Disamping harga elektroda kawat dengan diameter kecil yang
mahal dan tidak semua mesin Wire-EDM mampu bekerja dengan
elektroda kawat ini, penggunaan elektroda kawat ini juga
menyebabkan kecepatan pemotongan yang terjadi menjadi lebih
lambat. Hal ini tentunya mengakibatkan waktu pengerjaan yang
lebih panjang dalam produksi. Hasil pemotongan yang halus juga
dapat diperoleh dengan melakukan proses lanjutan pada mesin
yang lain seperti grinding, polishing dan lainnya. Secara umum
penggunaan beberapa cara dalam memperoleh hasil permukaan
pemotongan yang halus seperti contoh diatas, membutuhkan

2
waktu dan biaya tambahan untuk menyelesaikan proses produksi
yang sebenarnya dapat dihindari.
Beberapa penelitian menenai pengaturan parameter
pemotongan pada Wire-EDM telah dilakukan. Irawan (1998)
melakukan penelitian mengenai efek dari parameter pemotongan
terhadap kekasaran permukaan, laju pengerjaan material benda
kerja dan ketelitian ukuran hasil pengerjaan pada wire-EDM
dengan bahan benda kerja Assab DF-2. Dari penelitian ini
disimpulkan bahwa on-time, pulse frekuensi, pulse current, feed
rate, dan panjang kawat mempengaruhi kekasaran permukaan
hasil pemotongan, laju pengerjaan material dan ketelitian benda
kerja. Sapto (2001) melakukan penelitian tentang optimasi laju
keausan elektroda, kekasaran permukaan dan overcut pada proses
EDM dengan metode Taguchi Multi Response, dan hasilnya
menyebutkan keausan elektroda dan kekasaran permukaan
dipengaruhi oleh arus listrik, on time pulse dan tegangan.
Fitriawan (2003) melakukan penelitian mengenai MRR (Material
Removal Rate) dan kekasaran permukaan hasil proses
pemotongan miring CNC EDM Wirecut. Variasi kekasaran hasil
pengerjaan dengan setting parameter proses pada penelitian ini
dimodelkan dengan persamaan power function yang kemudian
ditransformasikan menjadi persamaan linear. Penelitian ini
memberikan kesimpulan bahwa kekasaran hasil pemotongan
miring serta MRR pada proses EDM Wirecut dipengaruhi oleh
variabel power setting, off time dan sudut taper cutting. Penelitian
ini juga menghasilkan setting parameter proses pemotongan
Wire-EDM. Vaani dan Hameedullah (2005) melakukan penelitian
dengan benda kerja Hardened Tool Steel (SKD-11) menggunakan
kawat elektroda dari tembaga. Penelitian yang dilakukan
menggunakan Pareto Anova dengan noise yang berupa
temperatur dielektrik, konsentrasi dari partikel pada elektrolit,
fluktuasi dari tegangan, atau permukaan dari elektroda. Hasilnya
menyatakan bahwa setting parameter yang berupa arus, on-time,
tekanan flushing, dan voltase akan mempengaruhi material
removal rate dan kekasaran dari benda kerja. Himawan (2007)

3
melakukan penelitian tentang pengaruh pemotongan pada
lamanya waktu pengerjaan, cutting width, dan kekasaran
permukaan benda kerja. Penelitian dengan benda kerja SKD-11
tersebut menyimpulkan bahwa on-time, off-time, sevo reference
voltage, dan servo speed mempengaruhi waktu pengerjaan,
cutting width, dan kekasaran permukaan dari benda kerja tersebut.
Berdasarkan pemaparan diatas maka akan dilaksanakan
penelitian untuk mendapatkan setting dari variabel proses ON
Time (ON), OFF Time (OFF), Servo reference Voltage (SV),
noise (fluktuasi tegangan) yang tepat agar didapatkan hasil
pengerjaan yang optimal pada Wire-EDM. Benda kerja yang akan
dipotong dengan proses EDM Wire Cut ini terbuat dari material
SKD-11 dan HSS. Hasil pengerjaan optimal dalam hal ini adalah
benda kerja mempunyai kekasaran permukaan hasil pemotongan
yang halus.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah variabel-variabel proses ON Time (ON), OFF
Time (OFF),
dan Servo reference Voltage (SV)
berpengaruh secara signifikan
terhadap kekasaran
permukaan benda kerja SKD-11 dan HSS.
2. Bagaimana setting variabel proses yang tepat pada proses
Wire-EDM sehingga didapatkan kekasaran permukaan
hasil pemotongan yang minimum pada pemotongan
benda kerja SKS-11 dan HSS.

1.3 Tujuan Penelitian


Dengan mengacu pada perumusan masalah diatas,
maka penelitian ini bertujuan:
1. Menentukan setting variabel proses agar diperoleh
kekasaran permukaan hasil pemotongan yang minimum.

4
2. Seberapa besar kontribusi dari variabel-variabel proses
ON Time (ON), OFF Time (OFF), dan Servo reference
Voltage (SV) terhadap kekasaran permukaan benda kerja
SKD-11 dan HSS.
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah dalam penelitian ini tidak
terlalu meluas dan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan,
maka perlu diberlakukan beberapa batasan masalah, yaitu:
1. Tidak membahas sistem elektronika dan sistem
kontrol yang ada pada mesin yang digunakan.
2. Tidak menghitung besarnya komponen biaya-biaya
proses pemotongan.
3. Tidak membahas pemrograman CNC yang digunakan
pada proses pemotongan.
1.5 Asumsi Penelitian
Asumsi yang diberlakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel yang tidak diteliti dianggap selalu tetap dan
tidak mempengaruhi hasil penelitian secara
signifikan.
2. Material yang digunakan homogen dan tetap selama
proses penelitian.
3. Alat-alat yang digunakan dalam kondisi terkalibrasi
dan layak digunakan.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diberikan pada penelitian ini adalah
memberikan masukan mengenai penggunaan wire pada mesin
Wire-EDM agar mampu menghasilkan output produk dengan
kekasaran permukaan hasil pemotongan yang halus.

Anda mungkin juga menyukai