Dikutip dari Pusat Data dan Informasi Kementrian ESDM ( Energi dan
Sumber Daya Mineral) tahun 2010, kebutuhan energi primer kembali
meningkat sebesar 5% dan akan terus meningkat 7% setiap tahunnya.
Perkembangan industri dan kendaraan yang semakin pesat menjadi salah
satu faktor meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar fosil. Bahan bakar
fosil merupakan bahan bakar utama yang banyak digunakan dikarenakan
jumlahnya yang diketahui cukup melimpah, namun lama kelamaan bahan
bakar fosil akan habis dalam kerak bumi karena terlalu banyak dilakukan
pengambilan. Hal ini dapat mengakibatkan habisnya sumber energi fosil
terutama di Indonesia. Tidak hanya itu, penggunaan sumber energi fosil
merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya emisi gas yang
berbahaya bagi kesehatan. Berdasarkan data Kementrian Lingkungan
Hidup tahun 2010 menunjukkan kontribusi emisi partikel halus dari sektor
transportasi ( sumber bergerak ) sebesar 50%-70% dari total emisi
partikel halus dan sekitar 75% dari total emisi gas-gas berbahaya
terhadap kesehatan. Bahan bakar fosil ketika dibakar melepaskan emisi
karbon yang berbahaya yang tidak hanya mencemari bumi. Tetapi juga
telah memberi kontribusi kerusakan berupa dampaknya pada perubahan
iklim.
Permerintah telah mengupayakan berbagai macam cara untuk
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil namun upaya tersebut belum
menunjukkan
hasil
yang
signifikan.
Energi
alternatif
pun
sudah
dengan
energi
fosil.
Pengolahan
energi
terbarukan
yang tepat untuk dijadikan energi terbarukan. Salah satu sumber energi
terbarukan yang berlimpah di Indonesia adalah limbah biomassa. Limbah
biomassa dapat dikonversi menjadi sumber energi terbarukan berupa
biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang dapat
diperbaharui. Biodiesel dihasilkan melalui reaksi lemak minyak nabati
atau hewani dengan metanol atau etanol dan ditambahkan katalis untuk
menghasilkan metil atau etil ester yang dikenal dengan biodiesel dan
gliserin. Terdapat berbagai sumber untuk bahan pembuatan biodiesel,
yakni almond, kelapa, kopra, minyak ikan, kacang tanah, beras, biji karet,
wijen, sorgum, tembakau dan gandum. Selain itu bahan biodiesel juga
dapat didapatkan dari berbagai biolopid seperti minyak kedelai, minyak
sawit, bunga matahari, dan bahkan ganggang, limbah nabati, lemak
hewan, minyak pada pohon jarak dll.
Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan
biodiesel adalah sebagai energi yang terbaharukan, ketersediaan yang
melimpah, efisiensi pembakaran yang lebih tinggi, sulfur yang rendah,
bilangan setana yang lebih tinggi dan biodegradasi yang tinggi, dapat
menggatikan
bahan
bakar
diesel
yang
berasal
dari
petroleum,
90%
pengurangan
jumlah
hidrokarbon
yang
terbakar
dan
pembakaran
biodiesel
memiliki
konsentrasi
karbon