Tmesin Katavb V
Tmesin Katavb V
BAB. II
TEORI DASAR TEKNOLOGI PANAS
II-1 Cara kerja: Proses sederhana sistem terbuka
Pembahasan yang pertama sekali adalah mengenai masalah cara kerja dan
kostruksi turbin gas yang digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang, yang sama
juga bila kita membahas secara singkat turbin gas yang dipakai, di industri. Cara kerja
turbin gas penggerak terbang pada Gambar 1. sebagai berikut:
masuk qkeluar
yang berguna
th = ------------------------------- = -------------------q
masuk
yang dipakai
Dengan dimaksukannya harga qmasuk = cp . (T3 T2) dan harga qkeluar = cp (T4
T1) kedalam opersamaan diatas, maka bentuk persamaan menjadi :
n
T1
Nth = 1 - ----------T2
(x-1)/x
1
= 1 (--------)
P
2
P
atau nth
qmasuk- qkeluar
p. (T3 T4) cp ( T2 - T1 ).
Contoh Soal:
Berapakah besarnya daya yang berguna (daya effektif) teoritis tanpa kerugian dari suatu
proses siklus turbin gas, bila temperatur sebelum turbin yang diizinkan maksimum t3 =
850oC dan kompresornya mempunyai perbandingan tekanan = P2 / P1 = 6
Berapakah daya yang dihasilkan turbin teoritis bila banyaknya udara yang bekerja
didalam instalasi turbin ms = 20 kg / detik.
Jawab:
Perhitungan menurut persamaan w yang berguna,
Wn
T3
1
------ = ------- . (1 - ----------- ) - ( (x-1)/x 1)
c
(x 1 )/x
p.T1
cp = 1,004 kJ / kg K = Kapasitas panas spesifik
T1 = t1 + 273 = 15C + + 273C = 288 K
T3 = 850oC + 273oC = 1123oK
=6
x = 1,4 untuk udara dan (x-1)/x = 0,285
WN
--------- = 3,9 . 0,4 0,66 = 0,90
Cp.T1
Bandingkan dengan harga-harga yang terdapat pada Gambar 7.
W
Bila kapasitas udara yang bekerja ms = 20 Kg/detik, maka daya yang dihasilkan
instalasi turbin gas teoritis adalah : p = 270 kJ/kg . 20 kg/det = 5400 kJ/det
= 5400 kW.
BAB. III
MATERIAL, BAHAN BAKAR, RUANG BAKAR
Titik B /1000 = 215 N/mm2, artinya adalah benda 2 uji yang menerima beban
215N/mm2 secara terus menerus pada temperatur 700oc, akan patah sesudah 1000 jam.
Benda uji yang dibuat dari logam yang sama bila dipanaskan sampai 700oc terus menerus
akan tahan minimal sampai 10.000 jam dan akan patah bila dibebani dengan beban secara
terus menerus yang tidak lebih besar dari 165N/mm2.
Logam tersebut juga akan tahan sampai 100.000 jam, 2 bila beban yang bekerja
terus menerus hanya 65N/mm2. Kekuatan material (logam) adalah juga merupakan
persoalan waktu, bila pemberian beban pada logam tersebut dilakukan pada temperatur
yang tinggi, dapat dilihat pada Gambar 9 yang memperlihatkan karakter suatu material
yang dibebani secara terus menerus, 2 sebesar 400 N/mm2, logam tersebut akan
bertambah panjang (regangnya bertambah) terus sampai setelah 250 jam baru patah. Bila
dibebani sebesar 330N/mm2, kenaikan regangnya lebih lambat, tetapi akan patah sesudah
700 jam.
Material yang biasanya dibuat untuk turbin gas dan ruang bakar yaitu baja chrom,
paduan nikel dan kobalt.
c) Berapakah selisih entalpi (panas jatuh) yang bekerja didalam turbin gas,bila
keadaan sebelum turbin 8 bar, 750oc dan berekspansi isentrop sampai 1 bar.
Jawab:
sebelum turbin h3 = 835 KJ/KG
sesudah turbin h4 = 362 KJ/Kg
a. h3 h4 = 473 KJ/
Berapakan tingkat dari suatu turbin gas yang be kerja dengan panas jatuh rata-rata
hst = 120 KJ / Kg.
Jawab: z = (h3 - h4) / hst = 473120 =3,94 jadi dibuat 4 tingkat.
e) Bagaimanakah keadaan gas bekas di sisi sebelah ke luar turbin, bila randemen
dalam turbin adalah = 0,87.
Jawab:
Hi = ht . i = 473.0,87 = 410 KJ/Kg. Hal ini digambarkan pada diagram h - s ,
dengan 1 bar, 395oC , jadi h gas bekar = 425 KJ/Kg.
10
11
12
BAB. IV
KOSTRUKSI DAN CARA KERJA DARI TURBIN
DAN KOMPRESOR
13
Ruang bakar
Kedua ruang bakar terletak dan dihubungkan dengan flens di samping rumah
turbin, yang bertujuan sebagai saluran untuk gas dan udara yang pendek sehingga
kerugian alirannya juga kecil.
Sa1uran gas panas dari ruang bakar ditempatkan di dalamnya saluran udara dari
kompresor, dengan demikian tidak membutuhkan isolasi panas yang khusus. Arus gas
akan belok 90o sebanyak dua kali, sebelum masuk kedalam turbin, dengan demikian akan
diperoleh suatu eampuran yang baik dan bebas dari gumpalan gas panas yang mengalir
tetapi tidak mau bercampur dengan udara.
Fundasi Mesin
Instalasi ini ditumpu oleh 3 bush konstruksi rangka baja. Dibagian depan
kompresor dibuat sebagai, tangki minyak, dan diatasnya ditempatkan rumah sebagai
bantalan bagian depan. Rumah turbin ditumpu oleh dua buah penumpu tetap dan dua
buah penumpu, yang bisa bergerak.
IV. 2 Kompresor untuk turbin gas
Udara pembakar dari udara luar dihisap dan ditekan oleh kompresor sampai
tekanannya menjadi P2 sesuai dengan perbandingan tekanan/kompresi = P2/P1. Dari
ketentuan-ketentuan dan rumus-rumus yang ada di Termodinamika diperoleh besarnya
tinggi kenaikan H adalah sebesar :
n
(n-1)/n
H = P1 . 1 ------ .(
1) . (1/g)
n-1
H dalam m kolom gas.
didapat dari kerapatan Q = 1 /
Harga eksponen n untuk udara daripada proses pemampatan tanpa pendinginan n
= x = 1,4
Harga percepatan gravitasi g mempunyai pengaruh terhadap tinggi kenaikan, karena itu
harus diperhatikan I tingginya tempat udara yang dihisap kompresor, dimana masalahnya
sama dengan tinggi tempat pada turbin air. Udara mempunyai kerapatan Q = 1,3 Kg/m3
pada 0o/bar sedangkan air kerapatannya Q = 1000 Kg/m3.
Kompresor aksial
Arus aliran gas ketika melalui kompresor aksial arahnya seperti ketika sedang
melalui pips yaitu aksial. Diameter rata-rata sudu antara bagian keluar dan bagian masuk
adalah tetap sama, umtuk itu u1 = u2 .
Supaya tekanannya gas dapat naik dibutuhkan keoepatan dengan sedikit
melengkung sehingga kecepatan ci dnaikkan menjadi c2 dapat dilihat pada Gambar 16.
14
Kompresor radial
Kompresor radial mempunyai sudu jalan yang melengkung ke belakang. Gas
masuk dengan keoepatan kecil c1 dan akibat adanya gaya sentrifugal maka gas tersebut
dikeluarkan dengan kecepatan tinggi c2 Perbandingan diameter D2/D1 sangat besar,
sementara itu gas pada saat masuk arahnya searah dengan poros aksial dan pada saat
keluar arahnya tegak lurus radial, seperti terlihat pada Gambar 17 dibawah ini.
IV.3 Turbin gas
Dasar-dasar untuk menentukan ukuran-ukuran ukuran utama turbin gas misalnya
Diameter tingkat D, dan kecepatan keliling u, panjang sudu pengarah dan panjang sudu
jalan, panas jatuh pada tingkat dari turbin dan jumlah tingkat sama dengan proses. turbin
uap, hanya perbedaannya adalah untuk turbin gas yang bertingkat banyak, selain bekerja
dengan proses tekanan lebih dengan r = 0,5, harga u/c1 = 0,7 sampai 0,8.
Sistem sudu-sudu turbin gas terdiri dari sudu pengarah yang ditempatkan didalam
rumah turbine Tingkat tekanan lebih r = 0,5 bekerja dengan kecepatan gas yang rendah.
Makin besar kecepatan keliling u, akan makin besar pula jumlah panas jatuh yang bekerja
didalam tingkat tersebut. Hal ini diperoleh dari hubungan antara u/c1 dimana c1 = 0,7
sampai 0,8 , dan dengan hst = c12 / 1000, dapat dilihat pada Gambar 18. dibawah ini .
15
= PV + PN = ms . hT . T
kJ
= -------- = kW
det
Dimana:
PT
= Daya yang dihasilkan turbin ke seluruhan (kW)
PV
= Daya yang diperlukan untuk rnenggerakkan kompresor (kW)
PN
= Daya yang berguna (effektif) yang diberikan , keluar untuk menggerakkan
mesin (misalnya generator listrik, pesawat terbang) dalam (kW)
mS
= Kapasitas gas panas dalam KJ/detik
hT
= Panas jatuh isentrop didalam turbin yang didapat dari diagram h - s , dalam
KJ/KG
T
= Randemen turbin, biasanya berkisar
Panas jatuh yang bekerja didalam turbin harus bisa, digambarkan didalam
diagram h-s (pada, Gambar 19).
16
BAB. V
INSTALASI TURBIN GAS YANG TETAP
Konstruksi instalasi turbin gas dapat dibedakan antara turbin yang tetap tidak
dipindah-pindahkan, dengan turbin yang dipakai untuk menggerakkan pesawat terbang
atau auto mobile Instalasi turbin gas yang tetap adalah instalasi yang dipakai untuk
memutar generator listrik, untuk menggerakkan kompresor karena turbin ini harus bisa
bekerja dalam jangka waktu yang panjang untuk memikul beban yang tinggi, sehingga
daya yang berguna (effektif) bisa mencapai 100 MW.
Instalasi turbin gas yang digunakan untuk menggerakkan pesawat terbang harus
ringan, memakan tempat yang sedikit serta pemakaian bahan bakar juga sedikit sehingga,
jarak tempuh pesawat terbang cukup jauh.
Turbin Gas Yang Kecil Yang Digunakan Untuk Pembangkit Tenaga Listrik
Darurat Menanggulangi Beban Puncak.
Pembangkit tenaga listrik darurat kebanyakan pemakaianya dipasang pada
gedung-gedung bertingkat, rumah sakit, hotel dan bandar udara. Turbin gas yang
digunakan untuk pembangkit tenaga listrik darurat ini distart dengan memakai udara
tekan atau bateray, dan tempat yang dibutuhkan turbin gas hanya sedikit, tidak
membutuhkan air pendingin serta tidak membutuhkan ruang yang harus dipanaskan,
namun pemakaian bahan bakar lebih banyak.
Pada Gambar 20. dapat dilihat turbin gas ukuran kecil, dan Gambar 21. Turbin gas yang
menggunakan kompresor radial.
17
Instalasi turbin gas yang kompak dengan daya 17.000 kW n = 5100/1500 1/menit
yang dipakai untuk pembangkit tenaga listrik darurat, seperti pada Gambar 22. yang
memperlihatkan turbin gas yang kompak dengan daya yang besar yang berfungsi sebagai
pembangkit tenaga listrik, darurat di sebuah instalasi penyulingan minyak bumi. Instalasi
ini disebut kompak, karena ketiga bagian yang terdiri atas: Turbin, Generator dan
Peralatan Kontrol, secara keseluruhan sudah dipasang lebih dahulu dan di angkut ke
lokas,i melalui jalan darat, air atau rel kerja tapi. Turbin gas ini menggunakan bahan
bakar minyak bakar atau menggunakan gas dari instalasi penyulingan . Karena fungsinya
turbin gas ini adalah sebagai pembangkit tenaga listrik darurat, maka untuk mencegah
supaya hasil produksi jangan sampai rusak, maka dalam waktu secepatnya turbin harus
bisa menyediakan listrik.
Pada Gambar 23. Memperlihatkan jalannya start dan pemberian beban kepada
turbin. Untuk menstart turbin ini bisa dilakukan secara otomatis seluruhnya.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Dietzel, F., Gasturbinen - kurz und bundig. 1. Auflage. Wurzburg: Vogel - Verlag. 1974.
Jorzyk, S/ Meyer, S. W : Mehr Energie sus Kohle. Energie. Grafelfing/ Munchen. 30.
Jahrgang (1978). S. 338 - 341.
Pflaum, W. : Mollier - Diagramme fur Verbrennungsgase. Dusseldorf: VDI - Verlag.
1974.
Gasparovic, N. Und Mitarbeiter: Gasturbinen. 1.Auflage - Studienausgabe in 4 Tcilen.
Dusseldorf : VDI - Verlag. 1967.
Ons Tenrath . H.: Gasturbinentriebwerke. 1. Auflage.Essen: Girardet - Verlag. 1968.
Bohl, W. : Technische Stromungslehre. 3 . Auflage.Wurzburg: Vagal - Verlag. 1978.
20