Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan
untuk menganalisis daya pajak (Tax effort) dan efektivitas pajak
daerah Kota Surabaya yang mencakup: Pajak Hotel, Pajak
Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan,
Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Penelitian ini
mengambil studi kasus mulai dari tahun 2007 sampai 2012.
3.2

Jenis dan Sumber Data


Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yaitu data
yang

diperoleh

secara

tidak

langsung

melainkan

dengan

mengambil dari data yang sudah tertulis. Data Sekunder yang


digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen
atau publikasi dari instansi terkait serta dengan cara mempelajari
literatur. Data Sekunder ini berupa data runtun waktu (time
series) selama enam tahun, dari tahun 2007 sampai 2012.
Penggunaan data sekunder dengan periode waktu studi yang
relatif

pendek

menjadi

permasalahan

ketidakakuratan

33

pengumpulan data dan keterbatasan data dari berbagai institusi.


Adapun data-data yang diperoleh bersumber dari:
1) Bagian Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan (DPPK)
Kota

Surabaya

berupa

data

target

dan

realisasi

total

penerimaan daerah dan pajak daerah termasuk di dalamnya


pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, PPJ,
pajak parkir, pajak air tanah, PBB dan BPHTB.
2) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, berupa data
PDRB, PDRB perkapita Atas Dasar Harga Berlaku dan data
pertumbuhan ekonomi Surabaya dan Jawa Timur dari tahun
2007 sampai dengan 2012.
Dalam mendukung ketersediaan data lainnya yang lebih
lengkap,

disamping

menggunakan informasi

data sekunder,

peneliti juga melakukan studi kepustakaan baik secara online


dengan fasilitas internet seperti artikel-artikel dan makalah/jurnal
ilmiah

maupun

melalui

penerbitan

yang

berguna

bagi

kelangsungan penelitian ini seperti jurnal-jurnal ekonomi, bukubuku literatur yang relevan dengan penelitian ini, serta informasiinformasi hasil penelitian sebelumnya.
3.3

Definisi Operasional Variabel


1) Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah
daerah berdasarkan Peraturan Daerah (dalam Rupiah)

34

2) Daya Pajak adalah rasio antara penerimaan pajak daerah


dengan kapasitas atau kemampuan bayar pajak di suatu
daerah (PDRB) dan dinyatakan dalam prosentase.
3) Efektivitas pajak daerah adalah perbandingan antara realisasi
penerimaan untuk masing-masing jenis pajak daerah dengan
sasaran atau target penerimaan masing-masing jenis pajak
daerah yang direncanakan pertahun dalam satuan persentase.
3.4

Metode Analisis Data


Metode analisis data merupakan salah satu tahap kegiatan
penelitian berupa proses penyusunan dan pengolahan data, guna
menafsirkan data yang telah diperoleh melalui metode statistik
(Bangkit, 2013). Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif. Deskriptif kuantitatif
merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis data
dengan menghitung data yang berbentuk kuantitatif (angkaangka) kemudian dinyatakan dengan data kualitatif dengan
disertai gambaran yang diperoleh dari analisis tersebut guna
mengetahui dan menjawab permasalahan yang sedang diteliti.
Dalam
perhitungan
pemikiran

analisis

data ini

presentase
logis

untuk

peneliti

yang

hanya

selanjutnya

menggambarkan,

terbatas

pada

menggunakan

menjelaskan,

dan

menguraikan secara mendalam dan sistematis tentang keadaan


yang sebenarnya, kemudian ditarik suatu kesimpulan sehingga
dapat diperoleh suatu penyelesaian atas permasalahan yang ada.

35

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara


lain:
3.4.1 Analisis Efektivitas
Efektivitas merupakan suatu ukuran keberhasilan dari suatu
kegiatan

organisasi

Mardiasmo

(2002)

dalam

mencapai

efektivitas

tujuannya.

digunakan

untuk

Menurut
mengukur

hubungan antara hasil pungutan suatu pajak dengan tujuan atau


target

yang

telah

ditetapkan.

Untuk

mengetahui

tingkat

efektivitas penerimaan pajak daerah di Kota Surabaya dapat


menggunakan rumus berikut ini:
Realisasi Pajak Daerah

Efektivitas =

Target Pajak Daerah

x 100%

Sumber: Mahmudi, 2005 (dalam Handoko, 2013)

Apabila

hasil

perhitungan

efektivitas

menunjukkan

prosentase yang semakin besar, maka dapat dikatakan bahwa


pemungutan pajak daerah semakin efektif, begitu pula sebaliknya
semakin

kecil

perhitungan

presentasenya

maka

hasil

pemungutannya semakin tidak efektif.


Dalam menilai tingkat efektivitas pajak daerah dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Tabel Interpretasi Nilai Efektivitas
Presentase
Diatas 100 %

Kriteria
Sangat Efektif

36

90 - 100 %

Efektif

80 90 %

Cukup Efektif

60 80 %

Kurang Efektif

Kurang dari 60 %

Tidak Efektif

Sumber : Depdagri, Kepmendagri No 690.900.327 Tahun 1996 (dalam


Julastiana dan Suartana, 2012)

3.6.3 Analisis Daya Pajak (Tax Effort)


Daya pajak adalah rasio antara penerimaan pajak dengan
kapasitas atau kemampuan masyarakat dalam bayar pajak di
suatu daerah (Riady, 2010). Salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk mengetahui daya bayar masyarakat adalah
Produk domestic Regional bruto (PDRB). Jika PDRB suatu daerah
meningkat maka kemampuan daerah dalam membayar (ability to
pay) juga akan meningkat dan ini berarti bahwa administrasi
penerimaan daerah dapat meningkatkan daya pajaknya agar
penerimaan pajak meningkat.
Untuk mengetahui tingkat upaya pajak dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:

Daya Pajak =

Penerimaan Pajak
=
Kemampuan Bayar Pajak

(Realisasi Pajak Daerah)t


(PDRB)t

x 100%

Sumber: Indra Riady, 2010

3.6.4 Analisis Trend


Analisis tren adalah suatu gerakan kecenderungan naik atau
turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata-rata
perubahan dari waktu ke waktu nilainya cukup rata atau mulus
(smooth). Tren dalam bentuk time series bisa berbentuk tren yang

37

meningkat (tren positif) dan menurun (tren negatif) secara mulus


(Suharyadi dan Purwanto, 2009). Analisis tren merupakan metode
yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan
pada masa yang akan datang. Secara teoristis, dalam analisis
time series yang paling menentukan adalah kualitas atau
keakuratan dari informasi atau data-data yang diperoleh serta
waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk analisis
time series ini, salah satunya menggunakan Metode Kuadrat
Terkecil (The Least Square Method). Metode Kuadrat Terkecil
adalah metode untuk menghitung nilai trend pada tahun berjalan
dan untuk mencari forecast pada periode yang akan datang.
Analisis time series dengan metode kuadrat terkecil dapat dibagi
dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus data ganjil.
Untuk mengetahui pertumbuhan atau perkembangan penerimaan
pajak daerah

dari tahun 2014 sampai 2020, dapat digunakan

formula sebagai berikut (Mardiasmo dan Makhfatih, 2000) dalam


Yunanto (2010):
Y = a + b X

a
Dimana : Y
=
n

b=

(YT)

Sedangkan,

Keterangan :
Y

= Garis tren yang ditaksir

38

= Nilai konstanta, yaitu nilai Y pada saat nilai X = 0

= Tingkat kecenderungan/ garis tren

= Nilai periode tahun/ unit waktu

39

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Daya Pajak
    Daya Pajak
    Dokumen1 halaman
    Daya Pajak
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Hewan & Tumbuhan Langka
    Hewan & Tumbuhan Langka
    Dokumen3 halaman
    Hewan & Tumbuhan Langka
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Meong Meong
    Meong Meong
    Dokumen2 halaman
    Meong Meong
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Daya Pajak
    Daya Pajak
    Dokumen1 halaman
    Daya Pajak
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Referensi
    Referensi
    Dokumen1 halaman
    Referensi
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Potensi Pajak
    Potensi Pajak
    Dokumen1 halaman
    Potensi Pajak
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Referensi
    Referensi
    Dokumen1 halaman
    Referensi
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Daya Pajak
    Daya Pajak
    Dokumen1 halaman
    Daya Pajak
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Profil tuban-KD
    Profil tuban-KD
    Dokumen7 halaman
    Profil tuban-KD
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Psi
    Psi
    Dokumen9 halaman
    Psi
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Acuan Ini
    Acuan Ini
    Dokumen145 halaman
    Acuan Ini
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Konseling Jurnal
    Konseling Jurnal
    Dokumen8 halaman
    Konseling Jurnal
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • Keuangan Daerah
    Keuangan Daerah
    Dokumen40 halaman
    Keuangan Daerah
    Achmad Dikhosi Abdullah
    Belum ada peringkat
  • SLK New
    SLK New
    Dokumen4 halaman
    SLK New
    setangkaip
    Belum ada peringkat