Anda di halaman 1dari 3

=Aku..

,
tak memiliki nyanyian bait lagi yang harus kuiramakan prosanya..
Sejak hampir kehilanganmu..
Lebih baik kulantunkan dalam hatiku..
Kunadakan sendiri dalam diam..
... Kusimpan keindahannya bayangmu dalam doa..
Agar tak sempat aku merasakan pedihnya lagi..
Hariku masih memiliki harapan..
Senyumku masih berarti untuk mengawali hariku..
Dan dirimu..
Semoga masih selalu ada untukku..
jika hati lelaki seperti brankas yang tak bisa dibuka tanpa kode dan kalau
perlu langsung dijebol pake' linggis biar cepet kebuka.....gimana dengan
hati wanita??
=Aku mundur..
Karena aku tau..
Bukan menyerah..
Tapi karena ketidakberdayaanku..
Aku pergi..
... ... Karena aku takut..
Aku menghindar..
Karena aku tak bisa jujur..
Aku tak ingin bicara..
Sekali ini saja aku meninggikan ego..
Sebelum dan sesudahnya aku tak pernah menuntut..
Apapun..
Maaf..
Aku sengaja..
Dampaknya sudah nyata..
Tapi hanya aku yang merasakannya..
Dalam diam..
Dalam gelap..
Heningku..
Aku tenggelam pada kesepian abadi..
Aku malam..
Kelam tak bercelah..
Keranjang tempat mengadu kelelahan..
Binar penyelimut kesunyian..
=kadang...
aku pergi....
aku terlihat menyerah...
aku menangis...

bukan karena aku kalah dan untuk dikasihani...


tapi menyadari sesuatu..
tak bisa selalu dipaksakan sesuai kehendak kita...
-Ada di tengahtengah banyak orang yang berlalulalang sukasuka mereka..
Sementara aku diam mencoba merasakan detak waktu yang mungkin
mau mencoba menghiburku untuk berhenti sejenak..
Merasakan hembusan angin yang lewat semilirnya yang berasal dari
kecepatan mereka lewat di sekelilingku..
Entah apa yang ada di pikiran mereka..
Datang dan pergi dengan tujuan masingmasing..
... Tersenyum suram diam tatapan kosong..
Sementara aku..
Memandang mereka dengan perasaan tak bisa diam bergejolak menjadi
ini itu..
Ada seorang gadis tepat di hadapanku tadi seperti melihat seseorang dari
wajahku,mungkin temannya..
Lalu dia berlalu saat dia yakin bukan..
Ah,langkah kaki seperti punya makna..
Tidak dengan kaki dan posisiku yang sedang duduk diam sambil
memperhatikan mereka..
Aku galau..
Ya begitulah..
Tadi aku diusir dari ruang baca karena tak mau melepas jaketku..
Yang menjaga ruang baca berkata takut yang lain protes,tapi apa dia tak
bisa melihat keadaan aku sedang memakai kerudung dan kausku
berlengan pendek..
Yah namanya peraturan..
Apakah peraturan dibuat untuk dilanggar?
Yah setidaknya menurutku begitu..
Aneh.
-Mereka ada..nyata..datang..
Tapi aku tak ada..diam..menyaksikan dari jauh..
Ketika aku datang..bicara..menyaksikan dari dekat..,
mereka pergi..menjauh satu-persatu..dan sepi kembali..
-Memang tak ada yang menarik lagi dari malam
hanya tempat kelelahan diadukan
bersimpuh duduk kelelahan..
Aku tak mampu merangkaikan kata-kata lagi
tentang diriku
... tentang siapapun dalam hidupku

pantas satu-persatu dari mereka lebih memilih melangkahkan kakinya


menjauh..
Aku bukan seseorang yang pintar menampilkan senyum semanis madu di
depan khalayak
aku hanya gadis berhati dingin
menurut mereka..
Maafkan..
Mungkin pernah menyakiti hati siapapun
yang di sin maupun di dunia riil
jauh dari kelemahanku
aku hanya manusia biasa..
Maafkan..
Mungkin memang aku tak sepeduli seperti kebanyakan orang,
tapi inilah diriku
bukannya aku tak peduli
aku hanya takut mencampuri terlalu jauh
aku hanya mampu berbicara dalam diam..
Sudahlah..
Terserah orang bilang apa saja..
Aku terima..
Aku iklas..
Memang begitu adanya..
=Kehidupan ini..
Bukan tempat untuk membaca dan membicarakan orang lain..
Tetapi belajar memahami setiap orang tidak ada yang sempurna..
Adapun kelemahan mereka sebagai pembelajaran hati kita untuk
menerima apa adanya seseorang itu saat dia hadir di tiap waktu hidup
kita..
Saling mengisi dan menyadari bahwa sejatinya setiap manusia pasti
mengalami hal yang sama,hanya waktunya saja yang membedakan..

Anda mungkin juga menyukai