,
tak memiliki nyanyian bait lagi yang harus kuiramakan prosanya..
Sejak hampir kehilanganmu..
Lebih baik kulantunkan dalam hatiku..
Kunadakan sendiri dalam diam..
... Kusimpan keindahannya bayangmu dalam doa..
Agar tak sempat aku merasakan pedihnya lagi..
Hariku masih memiliki harapan..
Senyumku masih berarti untuk mengawali hariku..
Dan dirimu..
Semoga masih selalu ada untukku..
jika hati lelaki seperti brankas yang tak bisa dibuka tanpa kode dan kalau
perlu langsung dijebol pake' linggis biar cepet kebuka.....gimana dengan
hati wanita??
=Aku mundur..
Karena aku tau..
Bukan menyerah..
Tapi karena ketidakberdayaanku..
Aku pergi..
... ... Karena aku takut..
Aku menghindar..
Karena aku tak bisa jujur..
Aku tak ingin bicara..
Sekali ini saja aku meninggikan ego..
Sebelum dan sesudahnya aku tak pernah menuntut..
Apapun..
Maaf..
Aku sengaja..
Dampaknya sudah nyata..
Tapi hanya aku yang merasakannya..
Dalam diam..
Dalam gelap..
Heningku..
Aku tenggelam pada kesepian abadi..
Aku malam..
Kelam tak bercelah..
Keranjang tempat mengadu kelelahan..
Binar penyelimut kesunyian..
=kadang...
aku pergi....
aku terlihat menyerah...
aku menangis...