Fakultas
Program Studi
Teknik
Teknik Industri
13
Tatap Muka
12
Kode MK
Disusun Oleh
16504
Abstract
Kompetensi
Ide dasar pengefektifan modal kerja dalam bentuk inventaris ini adalah
mengendalikan komponen-komponen yang mempengaruhi besarnya
modal kerja, seperti:
1.
size yang
digunakan.
2.
hingga
mendapatkan pembayaran atas barang yang dikirim.
3. Urutan nilai pemakaian material.
13
Pada contoh di bawah ini, nilai stok bernilai negatif. Kenyataannya, nilai
stok tidak dapat bernilai negatif. Hal ini disebabkan keluarnya material
dari work center berdasarkan asumsi perkalian hasil produksi dengan
pemakaian material per satu satuan produk, sedangkan penerimaan
13
Data
material
usage
dan
nilai
stok
pada
work
center
13
Untuk mengurangi stok dalam proses dapat juga dilakukan dengan cara
mempercepat pemakaian material dan mengelom-pokkan proses
perakitan produk. Pada perakitan model continuous flow process,
pemakaian material, part, dan komponen untuk produk A pada setiap
work center diperlihatkan pada grafik di bawah ini (gambar 10.36).
Penurunan pemakaian material, part, dan komponen pada urutan
proses perakitan 2 lebih cepat dibandingkan dengan urutan proses
perakitan 1. Dengan lot size penyimpanan material, part, dan
komponen yang sama pada work center, urutan proses perakitan 2
lebih efektif dibandingkan dengan urutan proses perakitan 1.
Leveling produk akan sangat efektif apabila setelah produk dirakit
langsung diedarkan. Apabila diedarkan setelah kuantitas tertentu atau
melampaui cycle produk, keistimewaan leveling produk tersebut tidak
akan memiliki keuntungan dalam proses. Sebaliknya, akan memerlukan
space yang cukup luas untuk menempatkan beberapa material, part,
dan komponen untuk produk-produk lain yang akan digunakan work
center dalam proses perakitan.
Kerugian dari leveling produk adalah pemakaian material, part, dan
komponen pada setiap work center akan diperlambat. Grafik di bawah
13
13
dan
komponen
dalam
besaran
lot
tertentu
berdasarkan
13
Maksud
dari
mengubah
urutan
proses
perakitan
dengan
13
Dari awal proses hingga akhir proses ditempuh dalam waktu 3 hari dan
melalui 1.260 work center (n). Jika beban bunga per tahun 24%, maka
beban
bunga
setiap
periode
menjadi
3/365*24%/1.260
0,000156556% (i).
Dengan pemakaian material awal sebesar 0 (A) dan dengan asumsi
pada akhir proses pemakaian material menjadi 184.127 (An),
diperkirakan pemakaian material mengalami peningkatan setiap melalui
work center sebesar (184.127 - 0) / (1.260-1) = 146,25 (A), maka modal
kerja yang dibutuhkan hingga produk sampai cargo ready adalah
sebesar Rp116.076.187,00 (F). Apabila dari cargo ready hingga
pembayaran membutuhkan waktu 30 hari, maka total perkiraan modal
13
10
beban
bunga
hingga
proses
pembayaran
sebesar
akan
berdampak
terhadap
peningkatan
beban
bunga
3.
Menyederhanakan
Pemakaian
Material
pada
Proses
Perakitan
11
13
12