PROPHYLAXIS against
TUBERCULOSIS in HIV- EXPOSED
CHILDREN
Dwiranisah Rusman - 2009730133
Dokter Pembimbing :
Dr. dr Effek Alamsyah Sp.A MPH
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2013
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Isoniazid
telah
menunjukkan
efektivitas
dalam
pada
TUJUAN
Safety and efficacy dari isoniazid dibandingkan
dengan plasebo untuk profilkasis preexposure terhadap
tuberculosis pada anak yang terinfeksi HIV dan anak
yang tidak terinfeksi HIV selama periode perinatal
Pertanyaan Penelitian
Apakah profilaksis isoniazid
menurunkan kejadian infeksi
tuberculosis pada usia bayi 96
minggu?
Apakah profilaksis isoniazid
mengurangi risiko progressivitas
HIV?
Apakah isoniazid profilaksis
meningkatkan disease-free
survival?
Metode Penelitian
METODE
Doubleb
lind,
Randomi
zed
controll
ed trial
WAKTU
PENELITIAN
Desemb
er 2004
- Juni
2008
Populasi
SAMPEL
Bayi yang
lahir di
Hospital
tempat
penelitian
Jumlah
sampel 1354
bayi
Kelompok
bayi dengan
infeksi HIV
548 bayi
Kelompok
bayi dengan
non infeksi
Chris
Hani
TEMPAT
PENELITIAN
Baragwanat
h Hospital ,
Johannesbur
g
Tygerberg
Hospital
Universitas
Stellenbosc
h, Cape
Town
Raja Edward
VII Hospital,
Durban.
Princess
Marina
Bayi yang
lahir dari ibu
(+) HIV
Status infeksi
HIV pada
bayi
ditentukan
dengan cara
HIV-1 DNA
HIV (-)
HIV (+)
Study Objectives
Tidak ada
bukti gagal
tumbuh,
pneumonia
berulang,
diare kronis,
atau kondisi
imunosupresi
f selain
infeksi HIV
Ibu
pengobatan
aktif
antituberkul
osis pada
saat
kelahiran
bayi
Penerimaan
vaksin BCG
pada usia
30 hari
SAMPEL
Kriteria
Inklusi
PROSEDUR
Tuberkulosis Investigasi
Symptoms dan signs
suggestif infeksi
mycobacterium
tuberculosis disetiap
kunjungan
Tuberculin skin test
Sputum smears
Chest radiograph, dan
microbiologic atau
histopathologi
Infeksi TB didiagnosis
berdasarkan dari uji
tuberkulin positif
(indurasi 5 mm
diameter horizontal pada
anak yang terinfeksi HIV
dan 10 mm hiv
uninfected), dengan
tidak adanya bukti
penyakit TB aktif, 96
minggu setelah
pengacakan
Dijadwalkan dilakukan
Isoniazid dengan
dosis 10 - 20 mg
per kilogram berat
badan, atau
plasebo
Trimetoprimsulfametoksazol
sebagai profilaksis
Statistical Analysis
Cohorts study mengevaluasi outcomes
independent infeksi HIV dan non infeksi
HIV
KaplanMeier digunakan untuk
summarize distribusi waktu efficacy and
safety end points
Log-rank tests digunakan untuk
membandingkan distribusi antara
kelompok penelitian
Cox regression digunakan untuk rasio
hazard dan analisis kovariat
Data dianalisis dengan menggunakan
software SAS, versi 9.1 (SAS Institute).
Hasil
Penelitian
Diskusi
Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa profilaksis
tidak mencegah primer TB, tidak
menunjukkan penurunan signifikan
dalam mortalitas secara
Hasil penelitian dikuatkan dengan
keseluruhan
data penelitian sebelumnya,
dimana profilaksis isoniazid gagal
mencegah TB antara anak yang
Kemungkinan
alasanriwayat
mengapa
terinfeksi
HIV tanpa
profilaksis
isoniazid tidak efektif
paparan
MTB
pada anak-anak tanpa paparan
MTB dijelaskan dalam penelitian
yaitu dosis optimal dari obat,
resistansi isoniazid, kurangnya
kepatuhan terhadap regimen
pengobatan, dan isu-isu mengenai
spesifisitas dari titik akhir
Kesimpulan
KESIMPULAN
Profilaksis isoniazid
dibandingkan dengan
plasebo tidak efektif sebagai
profilaksis terhadap
preexposure TB pada anak
terinfeksi HIV dan tidak
terinfeksi HIV
Level Evidence
Metode : Doubleblind, Randomized
controlled trial
Database : software SAS, versi 9.1
(SAS Institute)
Jumlah Sampel : 1354 bayi
Level of Evidence : I A
THANK YOU