Fever
BAB I
PENDAHULUAN
2.
3.
4.
1)
2)
5.
Untuk mengetahui format penulisan asuhan keperawatan pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
2.
3.
4.
5.
Bagaimana format penulisan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
nutrisi?
BAB II
PEMBAHASAN
Pengetahuan
b.
Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi gizi seseorang .
c.
Kebiasaan
d.
Kesukaan
Ekonomi
f.
Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal ini
sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia
tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
g.
Jenis kelamin
h.
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas
permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan
metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
i.
Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu makan)
biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
j.
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu
tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik
yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging
menyimbulkan kekuatan).
k.
Penggunaan alcohol dan obat yang berlebihan memberi kontribusi pada defisiensi
nutrisi karena uang mungkin dibelajakan untuk alcohol daripada makanan. Alcohol
yang berlebihan juga mempengaruhi organ gastrointestinal. Obat-obatan yang
menekan nafsu makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan
juga menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di
dalam intestine.
Kekurangan nutrisi
Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
Kemungkinan penyebab:
b.
Kelebihan nutrisi
Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
Kemungkinan penyebab :
c.
Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan
kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
d. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah
dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh,
adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane
mukosa, konjungtiva dan lain- lain.
e.
Diabetes mellitus
f.
Hipertensi
g.
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh
adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung
koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat,
obesitas dan lain-lain.
h.
Kanker
a.
Pengertian
NGT adalah kependekan dari Nasogastric tube. alat ini adalah alat yang digunakan
untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plasitic yang dipasang melalui
hidung sampai lambung. Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:
Bayi ukuran 6 Fr
b.
c.
Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami
kesulitan menelan
Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau
pendarahan pada lambung
d. Kontraindikasi pemasangan NGT
e.
Selang NGT ukuran dewasa, anak anak dan juga bayi. Melihat kondisi pasiennya
Handscon bersih
Handuk
Perlak
Bengkok
Spuit 10 cc
Stetoskop
Tongue spatel
Plaster
Pen light
Gunting
f.
Prosedur Kerja:
teraspirasi
11.
Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah
fiksasi lagi di leher. Jangan lupa mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk
12.
atau keluarga.
Piring
Sendok
Garpu
Gelas
Serbet
Pengalas
Jenis diet
b) Prosedur Kerja
Cuci tangan
Pasang pengalas
Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar.
Cuci tangan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN pada KLIEN dengan
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
3.1 PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama
: Ny D
Umur
: 35 th
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
Pendidikan
Pekerjaan
: Menikah
: SMP
: Petani
Suku Bangsa
: Indonesia
Alamat
Tanggal masuk
: 13 241 21
Diagnosa Medis
: Thypoid Fever
: Ny SM
Umur
: 50 th
: Petani
: Jln. Dr. Sitanala No. 42
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a.
Keluhan utama
Ny. D berumur 35thn datang ke poli klinik umum RSUD Kab. Tangerang. Saat
datang klien tampak lemas. Saat dikaji oleh perawat, klien mengeluh badannya
panas, mual dan muntah, tidaknafsu makan, mual dan muntah terjadi setelah klien
makan cukup banyak dan mual muntah berkurang saat makan sedikit dan hangat.
c.
3. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Keadaan Umum Sedang, Kesadaran Umum Compos Mentis
2. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah
: 90/70 mmHg
Nadi
: 80x Permenit
Suhu
: 40C
RR
: 24x Permenit
3. Antropometri
Tinggi Badan
BB
: 164cm
: 44kg
BB
46
= 17,1
(1,64)
4. Kepala
Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, distribusi rambut
merata, tidak rontok, tidak mudah dicabut, tidak ada benjolan, tidak ada keluhan.
5. Mata
Letak bola mata simetris, gerakan bola mata simetris, kelopak mata tidak ada
oedema, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, Tekanan Intra Okuler (TIO) sama,
pupil dan refleks cahaya normal, ketajaman mata normal OD = 2/5 OS 3/5, mata
tampak sayu, terdapat kantong mata.
6. Telinga
Kebersihan telinga bersih, tidak ada oedema dan secret, letak telinga simetris,
fungsi pendengaran baik
7. Hidung
Kebersihan lubang hidung bersih, tidak ada oedema dan secret, letak hidung
simetris, tidak ada peradangan membran mukosa hidung, tidak terdapat polip, funsi
penciuman baik.
8. Mulut dan Faring
Mulut tampak kotor, ada bau mulut, terdapat mukosa pada mulut
Bibir : Warna pucat, ada stomatitis, tidak ada kelainan bentuk
Gusi : Warna merah muda pucat, tidak ada gingivitis
Gigi : Jumlah gigi 33, ada caries gigi pada gigi molar, tidak ada perdarahan,
abses, dan benda asing (gigi palsu)
Lidah
Faring
: Warna merah muda, tidak ada peradangan, tidak ada eksudat,
tonsil tidak ada pembesaran
9. Leher
Bentuk leher normal, tidak ada oedema dan jaringan parut, tidak ada tekanan vena
jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, tidak ada kaku
kuduk dan mobilitas leher normal.
10. Thorax dan Dada
Bentuk dada normal, tidak ada kelainan tulang belakang, ada retraksi intercostal,
tidak ada oedema dan jaringan parut, vocal premitus normal
Suara nafas normal, suara ucapan (vocal resonans) normal, tidak ada suara
tambahan
Pada jantung ada ictus cordis, perkusi jantung normal, bunyi jantung normal
Pada payudara ukuran, bentuk, dan kesimetrisan payudara normal, warna aerola
coklat, puting susu tidak ada ulcus dan pembengkakan, tidak ada secret.
11. Abdomen
Bentuk abdomen datar dan simetris, tidak ada jaringan parut dan lesi, tidak ada
oedema, bising usus 9x permenit, terdapat nyeri tekan.
4. DATA BIOLOGIS
1. Pola Nutrisi
Makan
a.
Frekuensi
: 3x Sehari
b.
Jenis
c.
Porsi/Jumlah
: 1 Piring kecil
d.
Keluhan
e.
f.
g.
Minum
a.
Jenis
: Air putih
b.
Jumlah
: 8 Gelas
2. Pola Eliminasi
a.
Input
b.
Output
: 480cc
: 300cc
c.
d.
Warna
e.
: Kuning Jernih
3. Pola Istirahat/Tidur
a.
Tidur Siang
b.
Tidur Malam
: 2 jam
: 7 Jam
c.
Keluhan Tidur : Klien mengatakan terkadang terbangun saat malam hari
karena tidak nyaman tidur
4. Personal Hygiene
a.
Mandi
b.
Jenis Pakaian
c.
Perawatan Gigi
d.
Vulva Hygiene
: 1x Sehari
: Kaos dan daster
: Tidak terlalu rutin
: Dibersihkan 1x sehari
5. DATA PSIKOLOGIS
a.
b.
Status Perkawinan
Status Emosi
c.
Pola Koping
dihadapinya
d.
e.
Pola Komunikatif
Konsep Diri
: Menikah
: Klien Koperatif
:
6. DATA SOSIAL
Klien mengatakan berhubungan baik dengan keluarga dan lingkungan sekitar
7. DATA SPIRITUAL
Klien mengatakan selalu solat 5 waktu dan menjalankan kewajibannya sebagai
umat muslim.
8. THERAPHY
a)
RL 20 tts/mnt mempunyai fungsi untuk mengatasi kehilangan cairan
ektraseluler abnormal yang akut
b)
PCT 3x350 mg mempunyai fungsi sebagai anagesik dan antipeuretik dengan
sedikit efek anti inflamasi dan juga dapat menghilangkan rasa sakit dan suhu tubuh
yang tinggi
9. DATA PENUNJANG
a)
b)
Urinalisa
c)
Kimia klinik
d)
Tes tubex = +5
e)
Data
DS:
DO:
IMT 17,1
TD: 90/70mmHg
Nadi: 80x/menit
B.
Masalah
Hipertermi
Ketidakseimbangan nutrisi
C.
Diagnosa Keperawatan
No
.
Dx. Kep
1.
Dx 1
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah
dilakukan
intervensi
selama 3x24
jam diharapkan
suhu tubuh
klien kembali
normal dengan
kriteria hasil :
1.
Observasi
perubahan suhu
1.
Sebagai
informasi dasar
untuk
perencanaan awal
dan validasi data
2.
Berikan
kompres hangat
a.
Suhu
tubuh 37,5c
b.
Klien
tidak lemas
c.
TTV
dalam rentang
normal
3.
Anjurkan
pasien untuk
banyak minum air
putih
4.
Anjurkan
memakai pakaian
yang menyerap
keringat
5.
Delegatif
pemberian
antiperatik dan
antiseptik
2.
Untuk
menurunkan suhu
tubuh klien
3.
Agar tidak
kekurangan cairan
dan eletrolit
4.
Agar keringat
tidak mengendap
dan penguapan
lebih cepat
5.
Untuk
menurunkan panas
serta memperkuat
pertahanan tubuh
klien
2.
Dx 2
Setelah
dilakukan
intervensi
selama 3x24
jam diharapkan
pemenuhan
nutrisi klien
terpenuhi
dengan kriteria
hasil :
a.
Pemenuh
an nutrisi klien
terpenuhi
b.
BB klien
meningkat
c.
IMT 18,5
d.
Tidak
terjadi mual
dan muntah
e.
Nafsu
makan klien
meningkat
f.
Porsi
makan klien
habis
1.
Kaji intake
klien
1.
Sebagai
informasi dasar
untuk
perencanaan awal
dan validasi data
2.
Cara khusus
tingkatakan nafsu
makan
2.
Tingkatkan
intake makan
melalui :
Kurangi
gangguan dari luar
Sajikan
makanan dalam
kondisi hangat
Selingi
makan dengan
minum
Jaga
kebersihan mulut
klien
Berikan
makan sedikit tapi
sering
3.
Kolaborasi
dengan ahli
giziikan diet dan
makanan ringan
dengan tambahan
makanan yang
disukai bila ada
Meningkatka
n intake makanan
Memudahkan
makanan masuk
Mulut yang
bersih
meningkatkan
nafsu makan
Mencegah
mual
3.
Memberikan
asupan deit yang
tepat
No
Tanggal
Dx
SOAP
1.
18-1014
Dx 1
07:00
TTD
c.
Anjurkan pasien untuk banyak
minum air putih
d.
Anjurkan memakai pakaian yang
menyerap keringat
e.
Delegatif pemberian antiperatik
dan antiseptik
2.
18-1014
10:00
Dx 1
c.
Sajikan makanan dalam kondisi
hangat
d.
e.
f.
g.
Kolaborasi dengan ahli gizi akan
diet dan makanan ringan dengan
tambahan makanan yang disukai bila
ada
h.
i.
BAB IV
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai
jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga
dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi
enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman
penyakit.
5.2
Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan
cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup
bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa
makan setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh
yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA