kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Traksi adalah pemasangan gaya tarikan ke bagian
tubuh. Traksi digunakan untuk meminimalkan spame otot, untuk mereduksi, mensejajarkan, dan
mengimobilisasi fraktur; untuk mengurangi deformitas, dan untuk menambah ruangan di antara
kedua permukaan patahan tulang. Traksi harus diberikan dengan arah dan besaran yang
diinginkan untuk mendapatkan efek terapeutik. Faktor-faktor yang mengganggu keefektifan
tarikan traksi harus dihilangkan.
Kadang, traksi harus dipasang dengan arah yang lebih dari satu untuk mendapatkan garis
tarikan yang diinginkan. Dengan cara ini, bagian garis tarikan yang pertama
berkontraksi
terhadap garis tarikan lainnya. Garis-garis tarikan tersebut dikenal sebagai vektor gaya.
Resultanta gaya tarikan yang sebenarnya terletak di tempat di antar kedua garis tarikan tersebut.
Efek traksi yang dipasang harus dievaluasi dengan sinar-X, dan mungkin diperlukan
penyesuaian. Bila otot dan jaringan lunak sudah rileks, berat yang digunakan harus diganti untuk
memperoleh gaya tarikan yang diinginkan.
Jenis-jenis Traksi
Traksi lurus atau langsung memberikan gaya tarikan dalam satu garis luru dengan bagian
tubuh berbaring di tempat tidur. Traksi ekstensi Buck dan traksi pelvis merupakan contoh traksi
lurus. Traksi suspensi seimbang memberi dukungan pada ekstremitas yang sakit di atas tempat tidur
sehingga memungkinkan mobilisasi pasien sampai batas tertentu tanpa terputusnya garis tarikan.
Traksi dapat dilakukan pada kulit (traksi kulit) atau langsung ke skelet tubuh (traksi skelet). Cara
pemasangan ditentukan oleh tujuan traksi. Traksi dapat dipasang dengan tangan (traksi manual).
Ini merupakan traksi yang sangat sementara yang bisa digunakan pada saat pemasnagan gips,
memberikan perawatan kulit dibawa boot busa ekstensi Buck, atau saat menyesuaikan dan
mengatur alat traksi.
A. Traksi kulit
Traksi kulit menggunakan plaster lebar yang direkatkan pada kulit dan diperkuat dengan perban
elastis. Berat maksimum yang dapat diberikan adalah 5 kg yang merupakan batas toleransi kulit.
Jenis-jenis traksi kulit.
Beberapa jenis traksi kulit, yaitu :
Traksi ekstensi dari Buck adalah traksi kulit dimana plaster melekat secara sederhana dengan
memakai katrol
Traksi dari Dunlop, dipergunakan pada fraktur suprakondiler humeri anak-anak
Traksi dari Gallow atau traksi dari Brayant, dipergunakan pada fraktur femur anak-anak usia di
bawah 2 tahun
Traksi dari Hamilton Russel, digunakan pada anak-anak usia lebih dari 2 tahun
Indikasi penggunaan traksi kulit adalah :
Traksi kulit merupakan terapi pilihan pada fraktur femur dan beberapa fraktur suprakondiler
humeri anak-anak.
Pada reduksi tertutup dimana manipulasi dan imobilisasi tidak dapat dilakukan.
Merupakan pengobatan sementara pada fraktur sambil menunggu terapi definitif.
Fraktur-fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil misalnya fraktur suprakondiler humeri pada
anak-anak.
Untuk traksi pada spasme otot atau pada kontraktur sendi misalnya sendi lutut dari panggul.
Untuk traksi pada kelainan-kelainan tulang belakang seperti hernia nukleus pulposus (HNP) atau
spasme otot-otot tulang belakang.
Komplikasi :
Komplikasi yang dapat terjadi pada traksi kulit.
Penyakit trombo emboli.
Abersi, infeksi serta alergi pada kulit.
B. Traksi pada tulang
Traksi pada tulang biasanya menggunakan kawat Krischner (K-wire) atau batang dari Steinmann
lokasi-lokasi tertentu, yaitu :
Proksimal tibia.
Kondilus femur.
Olekranon.
Kalkaneus (jarang dilakukan karena komplikasinya).
Traksi pada tengkorak.
Trokanter mayor.
Bagian distal metakarpal.
jumlah
dari
tahanan
dorongan.
Tahanan
vector
diciptakan
dengan
mengaplikasikan tahanan traksi pada dua yang berbeda tetapi tidak berlawanan terhadap sisi
tubuh yang sama. Hasil ini menghasilkan tahanan ganda untuk dorongan traksi yang actual.
Friksi selalu ada dalam setiap sistem traksi. Friksi memberikan resistansi terhadap
dorongan traksi malah mengurangi tahanan traksi. Hal ini diperlukan untuk meminimalisir
kapanpun dan bagaimanapun kemungkinan nantinya.
Kita dapat menggunakan traksi : (1) untuk mendorong tulang fraktur ke dalam tempat
memulai, atau (2) untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka bersatu, atau (3) untuk
melakukan kedua hal tersebut, satunya diikuti dengan yang lain. Untuk mengaplikasikan traksi
dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untuk mendapatkan tulang pasien yang fraktur
dengan anam, untuk beberapa minggu jika diperlukan. Ada dua cara untuk melakukan hal
tersebut : (1) memberi pengikat ke kulit (traksi kulit; (2) dapat menggunakan Steinmann pin, a
Denham pin, atau Kirschner wire melalui tulangnya (traksi tulang). Tali kemudian digunakan
untuk mengikat pengikatnya, pin atau wire ditaruh melalui katrol, dan dicocokkan dengan berat.
Berat tersebut dapat mendorong pasien keluar dari tempat tidurnya, sehingga kita biasanya
membutuhkan traksi yang berlawanan dengan meninggikan kaki dari tempat tidurnya. Salah satu
dari tujuan utama dari traksi adalah memperbolehkan pasien untuk melatih ototnya dan
menggerakkan sendinya, jadi pastikan bahwa pasien melakukan hal ini. Traksi membutuhkan
waktu untuk diaplikasikan dan diatur, tetapi hal ini dapat dengan mudah diatur dengan asisten.