Perawatan Turbin Uap Tipe WK 80
Perawatan Turbin Uap Tipe WK 80
Disusun Oleh :
Achmad Faisal
333-1-100693
Ahmadi Rafei
333-1-101530
2. Ahmadi Rafei
NIM : 333-1-100693
NIM : 333-1-101530
Jurusan
: Teknik Mesin
Fakultas
: Teknik
Universitas
Bidang
: Perawatan
Telah menyelesaikan Kerja Praktek dan laporan Kerja Praktek dengan judul :
PERAWATAN TURBIN UAP TIPE WK 80/90-0-3 DAN NG 63/63/0 DI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK
Setelah memeriksa dan meneliti, kami menyetujui seluruh isi laporan kerja praktek yang di buat
oleh mahasiswa yang tersebut diatas.
Dosen Pembimbing & Koord. Kerja Praktek
.
.
Yusvardi Yusuf. ST., MT
NIP. 197910302003121001
Kepala.
Kepala
Mengetahui,
DIVISI HUMAN CAPITAL & GENERAL AFFAIR
.
MAULANA JUSUF
Kepala
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek di PT. Krakatau Daya Listrik dan
penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Laporan kerja peraktek ini berjudul PERAWATAN TURBIN UAP TIPE WK 80/90-0-3 DAN NG 63/63/0
DI PT KRAKATAU DAYA LISTRIK di susun untuk memenuhi persyaratan mengikuti matakuliah Kerja
Praktek (TEK 400) pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Dengan periode Kerja Praktek yang dimulai Pada tanggal 1 31 Agustus 2013.
Tak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih dan salam hormat karena telah memberikan
bantuannya, baik berupa moril maupun materil selama penlis melakukan kerja praktek di PT.
Krakatau Daya Listrik hingga selesainya penyusunan laporan kerja praktek ini, diantaranya:
1.
Kepada keluarga tercinta yang selalu mendukung dan mendoakan Ananda dalam setiap
langkah baik moral maupun materil
2.
Dewan direksi dan komisaris PT. Krakatau Daya Listrik beserta staf dan jajarannya,
Khususnya Divisi Perawatan yang telah memberikan ijin dalam penggunaan fasilitas, bimbingan
serta pembinaan, selama pelaksanaan kerja praktek di PT. Krakatau Daya Listrik.
3.
Yth. Bapak Asman Bin Ajid selaku Kepala Seksi perawatan Turbin dan sekaligus dosen
pembimbing lapangan kami di PT. Krakatau Daya Listrik
4.
Yth Bapak Cholid Mardiansyah selaku Kepala Seksi perawatan Boiler PT. Krakatau Daya
Listrik.
5.
Yth Bapak Tb. K. Hermansyah selaku Kepala Seksi perawatan Peralatan penunjang PT.
Krakatau Daya Listrik.
6.
Yang Terhormat Bapak Ir. Emtonius, Bapak Slamet Bin Suki, Bapak Djedjen Djaenudin,
Bapak Cecep Zaeni, Bapak Ilham P. Fauzi, Bapak M Zulham, Bapak Iman Rojani, Bapak Sigit
Hardiyanto yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan laporan kerja praktek kami
7.
Yang Terhormat Sunardi ST., M. Eng, Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa, yang telah member ijin pelaksanaan Kerja Praktek di PT. Krakatau Daya Listrik.
8.
Yang Terhormat Bapak Yusvardi Yusuf, ST,. MT, Selaku Koordinator Kerja Praktek yang telah
bersedia meluangkan waktu serta sumbangsih pikirannya untuk membimbing dan membina
penulis selama pelaksanaan kerja praktek lapangan di PT. Krakatau Daya Listrik
9.
Yang Terhormat Bapak Dhimas Satria., ST., M.Eng. Selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek
yang telah bersedia meluangkan waktu serta sumbangsih pikirannya untuk membimbing dan
membina penulis selama pelaksanaan kerja praktek lapangan di PT. Krakatau Daya Listrik
10.
Rekan-rekan teknik mesin FT. Untirta senasib dan se-perjuangan khususnya angkatan
2010
yang
tidak
dapat
saya
sebutkan
satu
persatu
yang
telah
mendukung
untuk
Yth. Bapak Maulana Jusuf selaku Kepala Divisi Human Capital & General Affair PT. Krakatau
Daya Listrik
3. Yth. Bapak Teddy Prasetyo selaku Kepala Dinas HCP & D PT. Krakatau Daya Listrik
3. Yth. Bapak Henry Panjaitan, S.T. selaku Kepala Dinas Perawatan Mekanik PT. Krakatau Daya Listrik
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan kerja praktek ini, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dan semoga laporan ini
bermanfaat
Cilegon,
Agustus 2013
Penulis
________________________________________________________________________________________
DAFTAR GAMBAR
Hal
36
________________________________________________________________________________________
DAFTAR TABEL
Hal
________________________________________________________________________________________
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL
. i
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR GAMBAR
..
vi
DAFTAR TABEL
..
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB I
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
.. 1
1.2
.. 2
1.3
1.4
Batasan Masalah
... 3
1.5
. 4
1.6
Sistematika Penulisan
... 5
BAB II
2.1
..
2.2
...
2.3
2.4
. 9
2.5
. 10
2.6
.... 11
BAB III
3.1
Pengertian turbin
.. 13
3.2
.. 13
3.3
. 15
3.4
3.5
Uap
. 16
3.6
16
3.7
.. 19
3.8
.. 20
BAB IV
4.1
PERAWATAN TURBIN
. 22
4.2
25
4.3
26
4.4
27
4.5
. 27
4.6
. 20
4.7
32
4.8
Listrik
.. 38
BAB V
5.1
Kesimpulan
. 40
5.2
Saran
..
42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini perkembangan teknologi dan globalisasi telah mencapai tahap canggih dan modern.
Oleh karena itu perlu adanya penyeimbang yang sesuai dengan sumber daya manusianya sendiri
secara professional pada bidangnya masing-masing. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa khususnya
fakultas Tenik jurusan Teknik Mesin yang terletak di Cilegon sangat bersinergi dengan letaknya
yang bertepatan di sekitar kawasan industri PT. Krakatau Steel dan anak perusahaannya. Setiap
mahasiswa tidak hanya dipersiapkan dalam bidang akademis saja, akan tetapi diwajibkan pula
untuk membekali diri dengan pengalaman-pengalaman positif agar dapat mengaplikasikan ilmu
yang telah didapat dari bangku kuliah. Di harapkan mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan teknologi dan globalisasi yang
bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan yang ada di kawasan industri Cilegon.
Kegiatan kerja praktek (KP) ini di maksudkan agar mahasiswa dapat turun langsung ke lapangan
meninjau dan dapat menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di lapangan selain itu juga
mahasiswa di harapkan mampu mengembangkan ketrampilan yang membentuk semangat kerja
bagi mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja maupun penciptaan lapangan kerja yang penuh
dengan persaingan bisnis.
PT. Krakatau Daya Listrik adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembangkit listrik. Kapasitas
produksi daya yang dihasilkan oleh PT. Krakatau Daya Listrik adalah sebesar 400 MW yang pada
saat ini berorientasi untuk memenuhi kebutuhan energi kawasan industri KIEC.
1.2
Kerja praktek ini bertujuan agar kami dapat mengetahui prosedur pengoperasian dan perawatan
Sistem Kerja Turbin Uap di PT Krakatau Daya Listrik serta sebagai literatur pembanding secara
teori dengan keadaan aplikasi di lingkungan kerja di PT Krakatau Daya Listrik.
1.
Bagi Mahasiswa
Untuk memperoleh wawasan tentang dunia kerja dan sebagai proses adaptasi terhadap
lingkungan dunia kerja, khususnya di PT. Krakatau Daya Listrik.
Mengetahui perbedaan antara dunia kerja dengan dunia dalam perkuliahan yang hanya
berdasarkan teori.
1.
Bagi Universitas
Mendapatkan bahan masukan pengembangan teknis pengajaran yang lebih sesuai dengan
lingkungan kerja yang sebenarnya dalam rangka link and match antara dunia pendidikan dan
dunia kerja.
1.
Bagi Perusahaan
1.
Mempelajari siklus kerja pembangkit secara keseluruhan pada PT. Krakatau Daya Listrik
2.
Mempelajari bagaimana sistem kerja dan perawatan Turbin di PT Krakatau Daya Listrik
3.
Mengadakan pengamatan dan membandingkan antara ilmu yang di dapat dari bangku
kuliah dengan kondisi nyata di lapangan
4.
Mengetahui proses kerja dan prosedur operasi sistem kerja dan perawatan turbin.
5.
Memperoleh
pengalaman
operasional
dari
suatu
industri
dalam
penerapan
dan
perekayasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan bidang keahlian.
6.
Mengetahui dan mempelajari dunia kerja dan cara pengaplikasian ilmu dalam dunia
perkuliahan.
7.
Belajar bersosialisasi yang baik dengan sesama karyawan PT. Krakatau Daya Listrik
1.3
Praktek kerja lapangan ini di lakukan di PT. Krakatau Daya Listrik Dinas Perawatan Mekanik Seksi
Perawatan Auxiliary, Seksi Perawatan Boiler dan Seksi Perawatan Turbin yang di mulai dari tanggal
1 31 Agustus 2013.
1.4
Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu yang di berikan untuk melakukan praktek kerja lapangan ini maka kami
tidak bisa membahas semua bidang. Oleh karenanya kami membatasi permasalahan dalam
laporan praktek kerja lapangan ini yang dapat dibahas diantaranya adalah:
1.
2.
3.
Metode metode yang dilakukan penulis dalam rangka memperoleh data-data dan informasi yang
diperlukan adalah sebagai berikut :
Metode Observasi
Metode obsevasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan
secara langsung terhadap alat proses yang dijadikan objek permasalahan.
Metode Wawancara
Metode Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara atau
diskusi dengan narasumber dari perusahaan yang memiliki pengetahuan mengenai objek
permasalahan.
Metode Partisipasi
Metode Partisipasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melibatkan diri secara langsung
dalam kegiatan-kegiatan yang berlangsung di perusahaan, terutama yang berubungan dengan
pokok permasalahan yang diajukan.
1.6
Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini kami membuat sistematika penulisan menjadi beberapa
Bab yaitu sebagai berikut :
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang penulisan, waktu dan tempat dilaksanakannya Kerja
Praktek, tujuan Kerja Praktek, ruang lingkup atau batasan permasalahan dalam penulisan laporan
Kerja Praktek, metode pengumpulan data dalam menyusun laporan Kerja Praktek serta sistematika
penulisan laporan Kerja Praktek.
BAB II
Pada bab ini menjelaskan dan menceritakan tentang PT. Krakatau Daya Listrik, sejarah berdiri dan
awal mulanya, visi dan misi Perusahaan, serta Struktur Organisasi yang ada di PT Krakatau Daya
Listrik.
BAB III
: TEORI DASAR
Pada bab ini membahas tentang Pengertian Umum, berbagai macam type Turbin, bagian bagian
Turbin, Proses kerja Turbin, Klasifikasi Turbin.
BAB IV
: PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang pemeliharaan dan perawatan turbin Uap
BAB V
: PENUTUP
Pada bagian ini adalah bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran yang diangkat penulis
selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di PT. Krakatau Daya Listrik.
BAB II
PT. Krakatau Daya Listrik mulanya bernama PLTU 400 MW. PT. Krakatau Steel yang mulai dibangun
pada 1 juni 1976 dan diresmikan oleh presiden Soeharto. Adapun penggantian nama tersebut
dikarenakan PT. Krakatau Daya Listrik memisahkan diri dari PT. Krakatau Steel (KS).
Maksud dibangun PT. Krakatau Daya Listrik ini adalah untuk mensuply energi listrik yang
diperlukan oleh seluruh pabrik dan prasarana yang berada di seluruh industri berat PT. Krakatau
Steel (KS) Cilegon. PT. KDL ini semula dirancang untuk system beroperasi sendiri (Isolated System),
keandalan dan penambahan energi listrik yang memadai sangat diperlukan, maka PT. KDL
berinterkoneksi dengan PLN pada akhir tahun 1980.
PT. KDL mulai dan selesai pembangunannya sesuai kontrak yang di setujui antara PT. Krakatau
Steel (PT. KS) dan SIEMENS (Jerman Barat).
Meningkatkan kehandalan dan menjadi perusahaan energi yang kompetitif itulah misi yang selalu
ditekankan PT. KDL dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan yang juga merupakan perusahaan
subsidiary dari PT Krakatau Steel (persero) Tbk (PT KS) ini telah membuktikan kompetensinya
dalam memenuhi kebutuhan energi di area Krakatau Industrial Estate dan sekitarnya
Sebelum menjadi usaha mandiri pada 9 Oktober 1979, PT KDL merupakan salah satu divisi yang
berada di bawah direktorat perencanaan PT KS. Saat itu pabrik dan prasarana di kawasan industri
baja terpadu membutuhkan kehandalan suplai dari unit yang mandiri. Atas kebutuhan itulah maka
PT KS membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 400 Megawatt (MW)
Pada 25 April 1995, Divisi PLTU 400 MW berubah status menjadi unit otonomi PLTU 400 MW PT KS.
Hal ini mengikuti turunnya surat keputusan direksi PT KS nomor 37/C/DUKSIKpts/1995 tentang
perubahan status.
Karena unit ini berpotensi berkembang menjadi perusaan energi yang diperhitungkan dari sisi
kapasitas pembangkitan listrik, maka pemisahan manajemen dilakukan. Pemisahaan ini sejalan
dengan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh PT KS kepada seluruh unit otonomnya, oleh karena
itu, pada 28 Februari 1996, unit otonom PLTU 400 MW ditingkatkan statusnya menjadi Badan
Usaha Mandiri dengan nama PT Krakatau Daya Listrik
Pemisahan ini lambat laun menunjukkan hasil signifikan. Satu persatu unit bisnis pendukung
berkembang progresif. Bidang usaha seperti jasa kelistrikan, penjualan air minum dalam kemasan
(AMDK) bermerek Quelle dan bisnis hilir minyak maupun gas alam termanifestasi secara agresif
dalam lingkup pasar yang lebih luas.
Bukti nyata adalah unit otonom Quelle yang terus berkembang mengekspansi pasar AMDK banten.
Karena prospektif, pada 16 agustus 2006 unit otonom tersebut dinaikkan menjadi badan usaha
manndiri bernama PT Krakatau Daya Tirta (PT KDT). statusnya menjadi kepemilikan bersama
antara PT KDL dengan PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI)
Sejalan dengan semakin berkembangnya Krakatau Industrial Estate, maka dapat dipastikan
kebutuhan energi yang perlu didistribusikan akan meningkat pula. Oleh karena itu, keberadaan PT
KDL sebagai salah satu distributor energi terbesar di kawasan Krakatau Industrial Estate menjadi
krusial dan memegang peran yang besar.
Adapun Boiler-boiiler PT KDL yang sekarang berjumlah lima unit dibangun dan mulai beroperasi
dengan tahapan sebagai berikut :
Boiler unit
Awal Operasi
Boiler unit 1
26 September 1978
Boiler unit 2
23 Oktober 1978
Boiler unit 3
22 November 1978
Boiler unit 4
15 Februari 1979
Boiler unit 5
6 Maret 1979
VISI
Penyedia energi dan usaha terkait yang handal dan bersaing di Indonesia
MISI
Kami adalah insan yang Profesional, Harmoni dan Berkepribaidan, mempunyai komitmen untuk
menyediiakan produk energi dan usaha terkait dengan kualitas tinggi dan kompetitif untuk
peningkatan kesejahteraan Stake Holder.
Nilai Inti
Struktur organisasi PT. Krakatau Daya Listrik adalah bagan yang menggambarkan bagaimana
tugas pekerjaan di PT. Krakatau Daya Listrik dibagi, dikelompokan dan dikoordinasi serta
menggambakan rantai komando dalam Organisasi.
Struktur organisasi di PT. Krakatau Daya Listrik mempunyai Enam level dengan urutan sebagai
berikut :
Level 0
: Direktur Utama
Level 1
: Direktur Operasi
Level 2
: Kadiv/Ahli Utama
Level 3
: Kadis/Setingkat
Level 4
: Kasi/Setingkat
Level 5
:Tekisi/Analisis/Officer/Setingkat
Level 6
: Pelaksana
Gambar 2.1 Struktur organisasi level 0-2 PT. Krakatau Daya Listrik
Gambar 2.2 Struktur organisasi level 2-5 PT. Krakatau Daya Listrik
PT. Krakatau Daya Listrik terletak disisi barat kawasan industri dan dipinggir pantai selat sunda
agar mudah didapatkan air pendingin dalam jumlah yang memadai (air laut). Menempati areal
seluas 158.000 dimana 19.000 diantaranya berupa bangunan dan sisanya untuk taman dan
penghijauan.
Level 0.0 meter ruang mesin terletak pada 13,65 meter diatas permukaan air laut rata-rata yang
sekaligus sebagai titik referensi untuk semua level bangunan PLTU. Untuk melindungi pantai dari
erosi gelombang air laut diberikan batu-batu penahan gelombang terutama pada daerah
pengambilan dan pengeluaran air pendingin utama serta daerah sekitar BBM.
Jaringan tranmisi PT. Krakatau Daya Listrik mengandalkan interkoneksi dengan jaringan 150
kv PLN melalui Hantaran Udara Tegangan Tinggi (HUTT) berkapasitas 2 x 400 MVA.
Untuk mengatasi kekurangan daya listrik yang di butuhkan pabrik baja PT. Krakatau Steel
melakukan kontrak supply listrik sebesar 200 MVA kepada PLN sejak tahun 1994.
Pada bulan Agustus 2003 kontrak supply diperluas dengan perjanjian sinergi pengirim listrik
antara PLN, PT. Krakatau Steel dan PT. Krakatau Daya Listrik, seiring dengan kondisi krisis energi
listrik waktu beban puncak (WBP, PT. Krakatau Daya Listrik melakukan pengambilan maksimum
400 MVA saat luar waktu beban puncak dan menirim sekitar 100 MVA saat beban puncak.
System kerja di PT. Krakatau Daya Listrik meliputi dua macam, yaitu:
System kerja shift adalah system kerja dimana karyawann bekerja secara efektif setiap hari (tidak
mengenal hari libur kerja atau nasional). Karyawan PT. Krakatau Daya Listrik yang bekerja shift
adalah karyawan divisi operasi yang bertugas mengawasi kerja mesin disemua unit.
Pada PT. Krakatau Daya Listrik, disamping system kerja shift terdapat juga kerja non shift yang
bekerja secara efektif hari senin sampai dengan jumat (lima hari kerja), dimana pada hari senin
sampai kamis jam kerja dimulai pada pukul 08.00 16.30 Wib dengan masa istirahat 12.00 12.30
Wib (setengah jam), sedangkan pada hari jumat jam kerja dimulai pada 08.00 17.00 Wib dengan
masa istirahat 12.00 13.00 Wib (satu jam) dan jam kerja efektif baik karyawan shift atau non
shift pada PT. Krakatau Daya Listrik adalah delapan jam perhari (8 jam/hari).
Kesehatan, Keselamatan dan kesejahteraan karyawan juga menjadi prioritas utama dari
perusahaan. Dan untuk kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan karyawan, PT. Krakatau Daya
Listrik memberikan beberapa program dan fasilitas, antara lain :
Pelatihan dan pengembangan karyawan di PUSDIKLAT Krakatau Steel atapun pusdiklatpusdiklat yang bekerjasam dengan PT. Krakatau Daya Listrik.
Pembentukan organisasi karyawan yaitu Serikat Karyawan Bersatu PT. Krakatau Daya
Listrik (SKBKDL)
Seragam Kerja
Tunjangan hari raya, tunjangan anak, tunjangan kelahiran, maupun tunjangan kematian
Pensiunan karyawan.
Kantin.
BAB III
LANDASAN TEORI
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran fluida. Turbin sederhana
memiliki satu bagian yang bergerak, assembly rotor-blade. Fluida yang bergerak menjadikan
baling-baling berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor.
Pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi, melainkan gerakan rotasi. Bagian
turbin yang berputar biasa disebut dengan istilah rotor turbin, sedangkan bagian turbin yang tidak
berputar dinamai dengan istilah stator. Rotor turbin terletak didalam rumah turbin dan rotor turbin
memutar poros daya yang digerakkannya atau memutar bebannya (generator listrik, pompa,
kompresor, baling-baling, dll).
Didalam turbin fluida kerja mengalami ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan dan mengalir
secara kontinyu. Penamaan turbin didasarkan pada jenis fluida yang mengalir didalamnya, apabila
fluida kerjanya berupa uap maka turbin biasa disebut dengan turbin uap.
Secara umum turbin yang ada sekarng ini di bagi mejadi tiga jenis turbin. Diantaranya adalah :
3.2.1
Turbin uap
Turbin uap merupakan mesin rotasi yang berfungsi untuk mengubah energi panas yang terkandung
dalam uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.
3.2.2
Turbin Gas
Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor section,
combustion section, turbine section, dan exhaust section. Sedangkan komponen pendukung turbin
gas adalah starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan beberapa komponen
pendukung lainnya.
3.2.3
Turbin Air
Turbin air adalah turbin yang merubah tenaga potensial air menjadi tenaga mekanis. Turbin air
biasanya memanfaatkan enegri potensial air dalam jumlah besar yang telah di bendung dalam
sebuah bendungan.
3.3
3.2.1
Turbin Impulse
Turbin impuls atau turbin tahapan impuls adalah turbin sederhana berotor satu atau banyak
(gabungan ) yang mempunyai sudu-sudu pada rotor itu. Sudu biasanya simetris dan mempunyai
sudut masuk dan sudut keluar.
Proses pengembangan uap / penurunan tekanan seluruhnya terjadi pada sudu diam / nosel.
Akibat tekanan dalam turbin sama sehingga disebut dengan Tekanan Rata.
3.2.2
Turbin Reaksi
Turbin reaksi mempunyai tiga tahap, yaitu masing-masingnya terdiri dari baris sudu tetap dan dua
baris sudu gerak. Sudu bergerrak turbin reaksi dapat dibedakan dengan mudah dari sudu impuls
karena tidak simetris, karena berfungsi sebagai nossel bentuknya sama dengan sudu tetap
walaupun arahnya lengkungnya berlawanan.
3.4
Klasifikasi turbin berdasarkan pada tingkat penurunan tekanan uap dalam turbin
3.5
Turbin Kondensasi.
Tekanan keluar turbin kurang dari 1 atm dan dimasukkan kedalam kompresor.
Turbin Ekstraksi.
Didalam turbin ini sebagian uap dalam turbin diekstraksi untuk roses pemanasan lain, misalnya
proses industri.
3.6
1.
1.
Cassing
1.
2.
Rotor
Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu turbin atau deretan sudu yaitu
Stasionary Blade dan Moving Blade. Untuk turbin bertekanan tinggi atau ukuran besar, khususnya
unuk turbin jenis reaksi maka motor ini perlu di Balanceuntuk mengimbagi gaya reaksi yang timbul
secara aksial terhadap poros.
1.
3.
Bearing pendestal
1.
4.
Journal bearing
Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan Gaya Radial atau Gaya Tegak Lurus Rotor.
1.
5.
Thrust bearing
Thrust bearing adalah baigan turbin yang berfungsi untuk menahan atau untuk menerima gaya
aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang merupakan gerakan maju mundurnya poros rotor.
1.
6.
Berfungsi untuk memompakan oli dari tangki untukdisalurkan pada bagian bagian yang
berputar pada turbin . Dimana fungsi dari Lube Oil adalah :
Sebagai Pendingin ( Oil Cooler ) yang telah panas dan masuk ke bagian turbin dan akan
menekan / terdorong keluar secara sirkuler
Sebagai Pelapis ( Oil Film ) pada bagian turbin yang bergerak secara rotasi.
Sebagai Pembersih ( Oil Cleaner ) dimana oli yang telah kotor sebagai akibat dari bendabenda yang berputar dari turbin akan terdorong ke luar secara sirkuler oleh oli yang masuk .
1.
7.
Gland packing
Sebagai Penyekat untuk menahan kebocoran baik kebocoran Uap maupun kebocoran oli.
1.
8.
Labyrinth ring
1.
9.
Impuls stag
Adalah sudu turbin tingkat pertama yang mempunyai sudu sebanyak 116 buah
1.
1.
1.
1.
1.
Gear Cassing adalah merupakan penutup gear box dari bagian-bagian dalam reducing
gear.
Pinion ( high speed gear ) adalah roda gigi dengan type Helical yang putarannya
merupakan putaran dari shaft rotor turbin uap.
Gear Wheal ( low speed gear ) merupakan roda gigi type Helical yang putarannya akan
mengurangi jumlah putaran dari Shaft rotor turbin yaitu dari 5500 rpm menjadi 1500 rpm.
Pinion Bearing yaitu bantalan yang berfungsi untuk menahan / menerima gaya tegak lurus
dari pinion gear.
Pinion Holding Ring yaitu ring berfungsi menahan Pinion Bearing terhadap gaya radial shaft
pinion gear.
Wheel Bearing yaitu bantalan yang berfungsi menerima atau menahan gaya radial dari
shaft gear wheel.
Wheel Holding Ring adalah ring penahan dari wheel Bearing terhadap gaya radial atau
tegak lurus shaft gear wheel.
Wheel Trust Bearing merupakn bantalan yang berfungsi menahan atau menerima gaya
sejajar dari poros gear wheel ( gaya aksial ) yang merupakan gerak maju mundurnya poros.
3.7
dimanfaatkan mesin lain untuk menghasilkan daya. Di dalam turbin terjadi perubahan energi
potensial uap menjadi enegi kinetik yang kemudian diubah kembali menjadi energi mekanik pada
poros turbin, selanjutnya energi mekanik diubah menjadi energi listrik pada generator. Energi
mekanis yang di hasilkan dalam bentuk putaran poros turbin dapat secara langsung atau dengan
bantuan
roda gigi reduksi dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Turbin uap
digunakan sebagai penggerak mula PLTU, seperti untuk menggerakkan pompa, compressor dan
lain-lain. Jika di bandingkan dengan penggerak generator listrik yang lain, turbin uap mempunyai
kelebihan lain antara lain:
3.8
Siklus pada turbin uap adalah siklus Rankine , yang terdiri dari 2 jenis siklus yaitu:
Siklus terbuka, dimana sisa uap dari turbin langsung di pakai untuk keperluan proses.
Siklus tertutup, dimana uap bekas dari turbin dimanfaatkan kembali dengan cara
mendinginkanya di kondensor, kemudian di alirkan kembali ke pompa dan seterusnya sehingga
merupakan siklus tertutup.
Uap menurut keadaanya ada 3 jenis (lit 1. hal 95) yaitu :
2 3: Proses pemasukan kalor atau pemanasan pada tekanan konstan dalam ketel uap.
_________________________________________________________________________________________
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Spesifikasi Turbin Uap di PT. Krakatau Daya Listrik
Turbin uap PT. Krakatau Daya Listrik merupakan turbin reaksi berumah ganda High Pressure
(HP) dan Low Pressure (LP) dengan 3 extraction. Dimana spesifikasi uap yang masuk ke turbin
adalah dengan tekanan 72 bar 480 oC yang diperoleh dari ketel uap atau boiler. Aliran uap mengalir
secara axial dari sudu pengatur (HP) sudu tetap (stator) sudu jalan/rotor (HP/LP) Condenser
(perubah fase) air kondensat LP Heater 1 LP Heater 2 Feed water tank. Untuk memudahkan
pemantauan dan keadaan kodisi turbin uap maka turbin di pasang beberapa alat ukur.
A. Peralatan Utama
5. Housing bearing.
6. Kopling.
8. System hydraulik.
B. Peralatan Penunjang
1. Kondensator .
2. Pompa Kondensator .
4. Pompa Vacum.
Unit
Type
Code
First run
under load
Unit 1
5426
04-08-1978
Unit 2
5427
15-11-1982
Unit 3
5386
23-11-1978
Unit 4
5385
21-02-1979
Unit 5
5384
19-04-1979
No
Data Teknik
Keterangan
Maximum Power
80 MW
Design power
73 MW
Speed
3000 Rpm
70 bar (gauge)
80 bar (gauge)
60 bar (gauge)
480 oC
495 oC
465 oC
10
28 oC
11
295 t/h
Extraction A1 : 24 t/h
12
Extraction A1 : 22 t/h
Extraction A1 : 15 t/h
13
14
2 x 120 t/h
15
Condenser Pressure
PT. Krakatau Daya Listrik adalah perusahaan pembangkit berkapasitas 400 MW dengan
memanfaatkan siklus uap untuk memutar turbin. Air yang berasal dari waduk di olah di WTP (water
treatment plant) kemudian di panaskan dalam boiler agar menjadi uap kering yang selanjutnya di
salurkan kedalam turbin. Setelah turbin berputar maka gaya mekanik tersebut disambungkan ke
generator listrik dan dari sinilah sumber listrik di hasilkan. Namun listrik yang dihasilkan belum bisa
digunakan secara langsung, listrik yang berasal dari generator tadi di salurkan ke terafo step up
agar tegangannya dapat di naikan. Lalu listrik di distribusikan melalui sutet dan tegangan listrik di
turunkan kembali sebelum di pakai oleh konsumen. Adapun siklus pembangkit di PT. Krakatau Daya
Listrik dapat di lihat pada gambar berikut.
Untuk menghindari kerusakan fatal akibat hal-hal yang tidak di inginkan maka turbin di
lengkapi beberapa komponen proteksi proteksi
Tabel 4.2 Proteksi Turbin Uap PT. KDL
Selain tabel di atas proteksi turbin yang tidak langsung mematikan turbin, tetapi kondisi dimana
turbin harus segera dimatikan dalah sebagai berikut:
Sistem alfa numerik atau sistem penomeran adalah sebuah sistem yang digunakan di PT.
Krakatau Daya Listrik untuk memberikan informasi dari sebuah komponen komponen mesin dan
mempermudah dalam pembagian tugas perawatan dalam divisi perawatan yang di bagi menjadi
tiga divisi yaitu Mekanik Auxilary (MA), Mekanik Turbin (MT) dan Mekanik Boiler (MB) sehubungan
dengan sangant banyaknya komponen komponen mesin yang digunakan.
Filled in volume
Manufacture
: Shell
Grade
: T 46
Viscosity at 50 C
Function
: 60 Sask
: 4,4 Engler
: Lubrication Oil, Control Oil, Memutar Turbin
Tabel 4.3 Level Tangki Oli
Admissible Oil
Admissible
Level
(mm)
Minimum
350
Maximum
350
Measured
When
430
During operation
During operation
Oil temperatu re
(0C)
Control oil
pressure (bar)
Bearing oil
pressure (bar)
50
9.8
1.56
48
7.8
1.68
48
1.34
Full-load
auxiliary oil p.
5.3
0.68
118
Bar
Chasing
Chasing
Gen Bearing
Fron
t
Rear
Fron
t
Rear
Front
68
74
105
96
81
Rear
85
2,8
Tek. Oli
(bar)
Sekunder
Tek. Oli
(bar)
Sekunder
1,35
Kippunkt/titik 0
3,00
36
1,5
3,25
40
1,75
13
3,50
44
2,00
19
3,75
49
2,25
24
4,00
54
2,50
28
4,25
66
2,75
32
4,50
Mak.
Dimensions in mm
Servo-piston
HD/hp I
HD/hp II
Total stroke
210
70
Effective stroke
200
68.5
Closing
1.5
Excess stroke
opening
10
Control valves
HD/hp I
HD/hp II
At moment of opening
1.50
1.50
4.50
4.50
Turbin uap merupakan komponen utama di dalam suatu Pembangkit Listrik Tenaga Uap
yang perlu dipelihara dengan baik, karena pemeliharaan merupakan salah satu faktor yang
menentukan keandalan, safety, efisiensi dan life time. Karena itu masalah pemeliharaan harus
mendapat perhatian yang sungguh-sungguh baik segi pengorganisasiannya, perencanaanya
maupun pelaksanaannya.
Akan lebih baik apabila telah dimiliki buku pedoman standard untuk pemeliharaan turbin
uap, sehingga didalam merencanakan, pemeliharaan dapat digunakan untuk mempersiapkan
tenaga kerja, peralatan, spare parts/material serta waktu yang diperlukan.
Karena sifat turbin uap yang sangat utama, maka pada umumnya turin uap dipelihara
secara periodik atauTime Based Maintenance (Pemeliharaan berdasarkan jam operasi) sehingga
setelah turbin uap yang bersangkutan menjalani jangka waktu operasi tertentu harus dilakukan
pemeriksaan, perbaikan atau penggantian padakomponen-komponennya. Untuk lebih
meningkatkan keandalan dan safety, Time Based Maintenance tersebut diatas akan di tunjang
oleh Condition Based Maintenance (Pemeliharaan berdasarkan kondisi) dengan cara memonitor
kondisi turbin uap secara terus menerus dan melakukan koreksi/perbaikan apabila diperlukan.
Pemeriksaan secara harian sebaiknya dilakukan untuk mengetahui keadaan alat secara
menyeluruh dan umum, beberapa kegiatan yang dilakukan harus tercatat dan beberapa nilai
counter yang cukup penting harus dicek sesering mungkin, sehingga bila ada masalah dapat
dilakukan penghentian alat secara terjadwal.
Kondisi operasi yang dilakukan pada predictive maintenance adalah mengamati peralatan
secara periodik. Ketika terdeteksi trend yang berbahaya, komponen yang bermasalah pada
peralatan diidentifikasi dan dijadwalkan untuk perbaikan. Peralatan tersebut akan
dimatikan pada saat tersebut apabila masalah yang terjadi sangat darurat dan komponen
yang rusak akan diganti.
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan ini dilakukan berulang dengan interval waktu maksimum satu tahun dan
dapat dilaksanakan pada saat unit operasi maupun tidak operasi serta tidak tergantung
pada pengoperasian mesin. Pemeliharaan mesin berjalan (on line maintenance) dilakukan
pada kondisi unit operasi dan pemeliharaan rutin pencegahan (preventive maintenance)
dilakukan dengan rencana dan waktu yang telah ditetapkan, misalnya harian, mingguan,
atau bulanan dalam satu tahun.
Pemeliharaan Periodik
Pemeliharaan periodik dilakukan berdasarkan jam operasi peralatan (time based
maintenance). Pemeliharaan ini dilakukan dalam kondisi unit / peralatan tidak beroperasi
dengan sasaran untuk mengembalikan unit / peralatan pada performance semula
(commissioning) atau lebih baik dari sebelumnya. Pemeliharaan yang dilaksanakan dalam
periode lebih dari setengah tahun dan tergantung pada pengoperasian mesin.
Pemeliharaan Khusus
Pemeliharaan yang direncanakan dan dilaksanakan secara khusus berdasarkan kejadian
khusus baik disebabkan oleh gangguan dengan sasaran untuk memperbaiki atau
meningkatkan performance mesin / unit. Pemeliharaan khusus dapat dilaksanakan pada
saat pemeliharaan periodik maupun di luar pemeliharaan periodik.
a. Penanggung Jawab
Instruksi kerja Overhaul ini yang bertanggung jawab melaksanakan adalah Kasi Mekanik
Turbin.
Disassembling
1.
Pasang Scafolding di sekitar rumah Turbin tekanan tinggi (HP) & tekanan rendah
(LP)
Bongkar isolasi rumah Turbin HP dan LP
Pengukuran dan blokir pegas pegas rumah Turbin dan kondensor
Pengambilan data alignment antara rotor Turbin HP LP Rotor generator
Buka pipa oli control system, pelumasan dan pipa gland bushing
Membuka seluruh kop bearing bagian bagian kopling
8.
9.
10.
11.
Buka baut flangs pipa uap masuk turbin sisi kiri dan kanan
Potong welded gasket pipa uap masuk sisi kiri dan kanan
Potong pipa extraxtion 2
Buka baut chasing dengan alat pemanas baut
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Assembling HP LP
1.
Untuk tetap beropresinya turbin di PT. Krakatau Daya Listrik bagian Divisi perawatan turbin
membuat jadwal perbaikan turbin secara rutin. Selain itu juga pada bagian Pengendalian
perawatan di PT. Krakatau Daya Listrik mengeluarkan WO perawatan apa bila turbin butuh
perbaikan.
Berikut contoh Schedule Minor Inspection Steam unit III PT. KDL
No
Taks name
Persiapan
Start
Finish
1 Day
Thu 20/06/13
Thu 20/06/13
Pengambilan gambar
1 Day
Thu 20/06/13
Thu 20/06/13
1 Day
Thu 20/06/13
Thu 20/06/13
3 Days
Thu 20/06/13
Mon 24/06/13
1 Day
Thu 20/06/13
Thu 20/06/13
1 Day
Thu 20/06/13
Thu 20/06/13
1 Day
Thu 20/06/13
Thu 20/06/13
1 Day
Thu 20/06/13
Thu 20/06/13
3 Days
Thu 20/06/13
Mon 24/06/13
1 Day
Thu 20/06/13
Thu 20/06/13
2 Days
Fri 21/06/13
Mon 24/06/13
1 Day
Thu 20/06/13
Thu 20/06/13
1 Day
Fri 21/06/13
Fri 21/06/13
1 Day
Fri 21/06/13
Fri 21/06/13
1 Day
Fri 21/06/13
Fri 21/06/13
1 Day
Fri 21/06/13
Fri 21/06/13
29 Days
Mon 24/06/13
Thu 01/08/13
1 Day
Mon 24/06/13
Mon 24/06/13
Disassembling
Instrument Fuhler
Duration
Assembling
1 Day
Mon 24/06/13
Mon 24/06/13
Instrument (termokopel)
1 Day
Mon 24/06/13
Mon 24/06/13
1 Day
Mon 24/06/13
Mon 24/06/13
2 Days
Tue 25/06/13
Wed 26/06/13
Alligment ZW-LP
Check bearing radial LP Front Rear
Check bearing radial generator Front & Rear
Instrument (termkopel)
3 Days
Tue 25/06/13
Thu 27/06/13
1 Day
Fri 28/06/13
Fri 28/06/13
1 Day
Fri 28/06/13
Fri 28/06/13
2 Days
Mon 01/07/13
Tue 02/0713
2 Days
Mon 01/07/13
Tue 02/0713
1 Day
Mon 01/07/13
Mon 01/07/13
Tue 02/0713
Fri 12/07/13
9 Days
Aliigment LP-Generator
9 Days
Tue 02/0713
Fri 12/07/13
2 Days
Mon 15/07/13
Tue 16/0713
1 Day
Mon 15/07/13
Mon 15/07/13
1 Day
Wed 17/07/13
Wed 17/07/13
1 Day
Thu 18/07/13
Thu 18/07/13
Alligment ZW-LP
2 Days
Thu 18/07/13
Fri 19/07/13
3 Days
Thu 18/07/13
Mon 22/07/13
2 Days
Thu 23/07/13
Wed 24/07/13
1 Day
Thu 25/07//13
Thu 25/07//13
Thu 25/07//13
Fri 26/07/13
2 Days
2 Days
Mon 29/07/13
Thu 30/07/13
Mon 29/07/13
Mon 29/07/13
1 Day
1 Day
Mon 29/07/13
Mon 29/07/13
1 Day
Wed 31/07/13
Wed 31/07/13
1 Day
Thu 01/08/13
Thu 01/08/13
Thu 01/08/13
Thu 01/08/13
1 Day
1 Day
Tue 30/07//13
Tue 30/07//13
1 Day
Tue 30/07//13
Tue 30/07//13
1 Day
Wed 31/07/13
Wed 31/07/13
1 Day
Wed 31/07/13
Wed 31/07/13
1 Day
Wed 31/07/13
Wed 31/07/13
1 Day
Thu 01/08/13
Thu 01/08/13
Oil Fusing
1 Day
Thu 01/08/13
Thu 01/08/13
Drehvohrrichtung
Seting hidraulik
Instrument (Fuhler)
1 Day
Thu 01/08/13
Thu 01/08/13
1 Day
Thu 01/08/13
Thu 01/08/13
1 Day
Thu 01/08/13
Thu 01/08/13
1 Day
Thu 01/08/13
Thu 01/08/13
1 Day
Thu 01/08/13
Thu 01/08/13
1 Day
Fri 02/08/13
Fri 02/08/13
1 Day
Fri 02/08/13
Fri 02/08/13
1 Day
Fri 02/08/13
Fri 02/08/13
1 Day
Fri 02/08/13
Fri 02/08/13
1 Day
Fri 02/08/13
Fri 02/08/13
TEST OPERASI
Synchronnisation
Load operation
_________________________________________________________________________________
BAB V
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Kerja praktek di PT. Krakatau Daya Listrik dan melakukan pengamatan serta
pengambilan data maka kami dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
PT. Krakatau Daya Listrik adalah perusahaan pembangkit berkapasitas 400 MW. Air yang
berasal dari waduk di olah di WTP (water treatment plant) di panaskan dalam boiler agar menjadi
uap kering yang selanjutnya di salurkan kedalam turbin. Setelah turbin berputar maka gaya
mekanik tersebut disambungkan ke generator listri. Listrik yang berasal dari generator di
salurkan ke terafo step up lalu listrik di distribusikan melalui sutet dan tegangan listrik di
turunkan kembali sebelum di pakai oleh konsumen.
Pemeliharaan rutin
Pemeliaraan dapat dilakukan ketika turbin beroperasi (Online Maintenance) dengan rencana dan
waktu yang telah di tentukan harian, mingguan, ataupun bulanan.
Pemeliharaan Periodik
Pemeliharaan
periodik
dilakukan
berdasarkan
jam
operasi
peralatan
turbin
(time
based
maintenance)
Pemeliharaan khusus
Pemeliharaan secara kusus yang telah terencana. Pemeliharaan ini dapat di lakukan pada saat
pemeliharaan periodik
Pemeliharaan Prediktif.
Pemeliharaan yang berdasarkan atas analisa dan evaluasi kondisi operasi mesin dengan sasaran
mengoptimalkan ketersediaan mesin pembangkit dan biaya pemeliharaan.
1.
PERSIAPAN
1.
2.
1.
DISASSEMBLING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
ASSEMBLING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
FINISHING
1.
2.
3.
5.2 Saran
Dari hasil Kerja praktek yang telah di lakukan di PT. Krakatau Daya Listrik selama kurang lebih
satu bulan, Penyusun mencoba menyarankan untuk :
Turbin yang terdapat pada PT. Krakatau Daya Listrik sudah sangat baik perawatannya, oleh
karena itu untuk dapat terus menjaga kualitas turbin maka diperlukan tenaga-tenaga ahli dalam
bidang perawatan untuk memeliharanya.
Untuk mendapatkan tenaga-tenaga ahli tersebut, dirasa sangat perlu agar pihak perusahaan
dapat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait yaitu dunia pendidikan, khususnya dunia kampus,
sehingga dari kerja sama tersebut diharapkan terciptanya sumber daya manusia yang kemudian
siap untuk terjun langsung.
dimana pembicara atau pelatihnya diharapkan berasal dari dunia industri, khususnya dunia
permesinan sehingga para peserta dapat lebih mengetahui keadaan sebenarnya dilapangan.