Oleh
NAMA
NPM
: 110120073
LEMBAR EKSEKUTIF
perencanaan
pembangunan
dengan
paradigma
baru
yang
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Maha Esa atas kelimpahan kasih dan
rahmat-Nya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Akuntansi S-1
Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara Medan yang
dilaksanakan pada Kantor Walikota Medan (Bappeda).
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini berisi tentang segala kegiatan yang dilakukan
oleh penulis selama lebih kurang 30 hari kerja di Kantor Walikota Medan (Bappeda)
serta pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
Dalam proses penyelesaian laporan ini penulis telah banyak menerima dukungan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. P. Dr. Hieronimus Simorangkir, selaku Rektor Universitas Katolik Santo Thomas
Sumatera Utara.
2. Keluarga saya khususnya Ibuku dan ayahku tersayang yang penuh dengan rasa
kasih telah mengasuh, membimbing, mendoakan tiada hentinya saudarasaudaraku yang sangat kusayangi, yang tidak hentinya memberi dorongan dan
semangat, Terimakasih atas segala doanya.
3. Drs.S.Sihombing
MBA
selaku
dekan
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Medan,
November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR EKSEKUTIF..................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................
iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR GAMBAR.. vi
DAFTAR LAMPIRAN.. vii
BAB I PENDAHULUAN.. 1
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan .........................................
11
19
20
21
21
22
23
23
BAB IV KESIMPULAN..
25
4.1 Kesimpulan..
25
26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
transisi melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada suatu instansi kantor, dengan
tujuan agar mahasiswa yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut
dapat menyerap pengalaman bagaimana melaksanakan fungsi sebagai pegawai kantor di
suatu kantor meliputi rangkaian tugas sampai dengan tanggung jawab.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) jika ditinjau dari aspek mahasiswa
adalah sangat penting dalam rangka proses pengamatan diri bagi mahasiswa sebelum
mahasiswa yang bersangkutan benar-benar terjun dalam dunia kerja sebenarnya.
Dengan Praktik Kerja Lapangan diharapkan mahasiswa dapat mendapatkan pengalaman
disiplin ilmu praktek kerja nyata.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) jika ditinjau dari aspek lembaga
pendididkan adalah sangat berguna untuk menggali sumber-sumber informasi dari dunia
usaha dalam rangka lembaga pendidikan menyusun kurikulum yang dibutuhkan bagi
dunia usaha atau perkantoran.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) jika ditinjau dari aspek dunia usaha
atau perkantoran adalah sebagai informasi yang dapat digunakan menjadi sumber
insprirasi untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dan perubahan dalam
menghadapi global dan komplek dalam kantor.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada prinsipnya dari segala sisi
kepentingan sangat baik untuk dikembangkan sebab dari sisi ketiga kepentingan diatas
praktek kerja ini sangat baik menjadi materi pelengkap untuk mendapat input kantor.
Hal ini merupakan tantangan bagi manusia sebagai sarana mempersiapkan diri
sebelum terjun kedunia kerja sebenarnya dan bagi lembaga-lembaga pendidikan dapat
menjadi bahan masukan mempersiapkan materi pendidikan untuk menjawab tantangan
tuntutan mempersiapkan tenaga SDM yang dibutuhkan.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan transfer ilmu pengetahuan yang dapat
digunakan sebagai masukan dalam pengembilan langkah-langkah kantor. Mahasiswa
yang akan terjun kedunia pekerjaan harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya
diri dan dengan tidak terpaku hanya memiliki kompetensi disiplin ilmu dari universitas
saja, tapi sebaiknya mahasiswa juga dituntut harus memiliki pengalaman , pengetahuan
dan wawasan tentang dunia kerja.
Bagi lembaga pendidikan seperti Universitas Santo Thomas Sumatra Utara
memandang bahwa program Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sangat penting untuk
dilaksanakan, dengan tujuan Praktik Kerja Lapangan merupakan kukrikulum tambahan
bagi mahasiswa merupakan salah satu mata kuliah yang menjadi bagian integral dari
kurikulum.
Melalui
Praktik
Kerja
Lapangan
ini
mahasisiwa
diharapkan
dapat
mengakomodasikan antara konsep-konsep teori dan praktek yang akan bermuara kepada
peningkatan prestasi belajar sekaligus memberi bekal kepada mahasiswa untuk terjun
ke lapangan sesungguhnya.
Sasaran secara umum diharapkan setiap mahasiswa mengetahui beberapa hal yang
dihadapi dalam dunia kerja, setiap bentuk instruksi, jenis pekerjaan, tanggung jawab,
disiplin, serta loyalitas dalam bekerja, serta mengaplikasikan pengetahuan yang
diperoleh selama menurut ilmu universitas, sehingga mahasiswa memiliki bekal yang
cukup untuk terjun dalam dunia kerja.
Ruang lingkup merupakan suatu batasan terhadap bagian atau bidang penulisan
melakukan Praktik Kerja Lapangan. Ini bertujuan untuk memfokuskan dan menjelaskan
bagian dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di tempat penulis melakukan Praktik
Kerja Lapangan.
Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Walikota Medan pada
bagian Bappeda (Badan Perancanaan Pembangunan Daerah) Kota Medan Jl. Kapten
Maulana Lubis No. 2 Medan. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan berlangsung selama
30 hari, dimulai dari tanggal 17 September - 28 Oktober 2014.
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Walikota Medan
(Bappeda), Penulis tetap berorientasi pada iklim kerja dalam memahami disiplin kerja
di Kantor Walikota Medan (Bappeda), sehingga selain kecakapan kerja yang diperoleh
seperti struktur organisasi, bidang-bidang kerja, hubungan sosial, dan batasan-batasan
kerja.
10
1.3
mental
Mahasiswa
terhadap
lapangan
pekerjaan
yang
11
12
1.4
BAPPEDA beralamat di Jl.Kapten Maulana Lubis No.2 Medan. Kantor Walikota Medan
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
Perencanaan Pembangunan Kota. Adapun alasan memilih tempat ini sebagi tempat pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan adalah karena berhubungan dengan jurusan konsentrasi yang diambil
yaitu Konsentarasi Keuangan, maka Penulis memilih di Kantor Walikota Medan( Bappeda).
1.5
Adapun waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang Penulis lakukan yaitu selama 30
hari kerja yaitu :
1) Dimulainya waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan tanggal 17 September 2014 dan
selesai tanggal 28 Oktober 20142)
2) Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Walikota Medan, Jl. Maulana
Lubis No.2 Medan.
13
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN
2.1
dari Negeri Berekah, Tanah Karo pada 1 Juli 1590. Awalnya Kota Medan hanya berupa
kampung kecil bernama Medan Putri yang bernama pertemuan dua sungai besar
yang bermuara keselat malaka, yakni sungai Deli dan Babura. Lokasinya yang strategis
menjadikan kampung Medan Putri sebagai pelabuhan transit terkemuka pada saat ini.
Kampung Medan Putri yang dipercaya pula sebagai cikal bakal kesultanan Deli,
pertama kali didiami oleh masyarakat suku Batak Karo. Namun, setelah penguasa Aceh,
Sultan Iskandar Muda mengirimkan panglimanya Gocah pahlawan bargelar Laksamana
Khoja Bintam untuk menjadi wakil kepala kerajaan aceh di tanah Deli, barulah
kemudian datang berbagai suku bangsa lainnya dinusantara dan tinggal menetap
dikampung yang kemudian hari dikenal dengan nama Kota Medan.
Pada pertengahan abad ke- 19, Medan mulai mengalami kemajuan pesat dengan
dibukanya sejumlah perkebunan tembakau yang dipelopori oleh J.Neinhuys Vander
Falk, seseorang pengusaha berkebangsaan belanda. Ketika itu, pasar tembakau
internasional sangat menggemari Tembakau deli karena kualitas dan aromanya yang
bermutu tinggi.
14
membangun kantor di kota ini. Wajar jika kota Medan pada masa itu dijuluki Paris van
Sumatera ( kembaran Paris di sumatera.
Pada 1 April 1909, pemerintah olonial Belanda menetapkan Medan sebagai Kota
Praja, setelah membeli tanah seluas 15,83 KM dari Sultan Deli untuk kepentingan kota
setelah Indonesia merdeka, Kota Medan ditetapkan sebagai ibukota provinsi Sumatera
Utara dengan hari jadi 1 Juli 1590 dan tanggal 1 Juli diperingati sebagai HUT Kota
Medan.
1) Visi Bappeda Kota Medan
Berdasarkan kondisi eksisting, potensi, karakteristik, peluang, tantangan, sikap dan
pandangan hidup bersama serta modal sosial pembangunan kota yang dimiliki maka
dirumuskan rancangan visi Bappeda Kota Medan tahun 2011-2015 sebagai berikut:
Terwujudnya Bappeda yang profesional dan partisipatif untuk mendukung akselerasi
pembangunan Kota Medan.
Penjelasan Visi :
Proses perencanaaan pembangunan harus melibatkan para pelaku pembangunan
dan dilaksanakan secara akuntabel serta diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan
pembangunan di berbagai bidang. Sejalan dengan itu, maka pengertian profesional,
partisipatif dan akselator adalah sebagai berikut :
15
Profesional : segenap jajaran Bappeda Kota Medan mampu bekerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya, serta mampu melakukan koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi rencana pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan yang akan
dicapai, fokus terhadap tujuan yang akan dicapai serta peka terhadap segala perubahan
dan tuntutan perkembangan yang terjadi.
Partisipatif : aktif dalam turut menentukan arah dan tujuan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan kegiatan pembangunan kota serta
memberikan
kontribusi
secara
signifikan
dalam
penyelesaian
permasalahan
pembangunan.
2) Misi Bappeda Kota Medan
Berdasarkan visi yang telah ditetapkan, maka dirumuskan Misi Bappeda Kota
Medan tahun 2011-2015 sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas ketersediaan rencana pembangunan kota.
2) Meningkatkan efektivitas pengukuran, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
capaian kinerja pembangunan kota.
3) Meningkatkan integritas dan koordinasi rencana pembangunan kota.
Penjelasan Misi :
Misi merupakann langkah utama dalam mencapai visi Terwujudnya Bappeda
yang profesional dan partisipatif untuk mendukung akselerasi pembangunan kota
. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
16
2.2
berdasarkan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2009. Tanggal 4 Maret
2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat daerah kota Medan,
telah diatur dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kota Medan.
17
18
Struktur Organisasi :
1) Kepala Badan
2) Sekretariat, membawahi :
1) Sub Bagian Umum
2) Sub Bagian Keuangan
3) Sub Bagian Penyusunan
3) Bidang Ekonomi, membawahi :
1) Sub Bidang Industri Perdagangan dan Pertanian
2) Sub Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
4) Bidang Sosial Budaya, membawahi :
1) Sub Bidang Sosial Kemasyarakatan
2) Sub Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
5) Bidang Fisik dan Tata Ruang, membawahi :
1) Sub Bidang Prasarana Kota
2) Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup
6) Bidang Data Monitoring dan Evaluasi , membawahi :
1) Sub Bidang Data dan Informasi
2) Sub Bidang Data, Monitoring dan Evaluasi
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan
19
2.3
tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kota medan, telah diatur dan fungsi badan perencanaan pembangunan daerah
Kota Medan.
Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan,
merupakan unsur pendukung tugas Walikota, yang di pimpin oleh seorang kepala
badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
Medan melalui Sekretaris Daerah. Bappeda mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan
pembangunankota.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Bappeda kota Medan
mempunyai fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis perencanaan
2) Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan
kota.
4) Melaksanakan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
20
dan
penyelenggaraan
pelayanan
administrasi
umum,
pembinaaan,
pengawasan,
dan
pengendalian
bidang
kesekretariatan
7) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan
8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
21
petunjuk
teknis
perencanaan
pembangunan
kota
daerah dilingkungan
22
23
kesehatan,
sosial,
kemiskinan,
ketenaga
kerjaan,
investasi
permasalahan
di
Bidang
Sosial
Budaya,
24
25
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
5) Tugas dan Fungsi Bidang Data Monitoring dan Evaluasi
Bidang Data Monitoring dan Evaluasi dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Bidang Data
Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan sebagiantugas Badan
lingkup Data, Monitoring, dan Evalusi.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Data Monitoring dan Evaluasi
menyelenggarakan Fungsinya :
1) Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Bidang Data Monitoring dan
Evaluasi
2) Penyusunan petunjuk teknis perencanaan pembangunan kota lingkup data,
monitoring dan evaluasi
3) Pelaksanaan pengumpulan data dan informasi
4) Penyusunan data mengenai pelaksanaan program pembangunan
5) Pelaksanaan publikasi data dan informasi sesuai kebutuhan
6) Pengembangan pusat data dan perencanaan daerah
7) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan lingkup bidang data,
monitoring dan evaluasi
8) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang sesuai dengan
tugas dan fungsinya
26
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
27
3.2
Pelaksanaan kerja
Selama Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Penulis diberikan
pengarahan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan berikut peraturanperaturan yang harus dipatuhi dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Sebelum melakukan Praktek Kerja Lapangan terlebih dahulu harus
melaporkan diri kepada Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah lokasi
yang telah ditetapkan.
2) Harus mematuhi segala persyaratan yang berlaku dilokasi tempat Praktik
Kerja Lapangan mulai dari cara berpakaian, jadwal Praktek Kerja
Lapangan, jam istirahat, serta peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.
3) Hasil Laporan Praktik Kerja Lapangan harus diserahkan kepada kepala
Balitbang Kota Medan selambat-lambatnya dua bulan setelah Laporan
Praktik Keja Lapangan diselesaikan.
4) Surat rekomendasi Praktek Kerja Lapangan dinyatakan batal apabila
pemegang surat rekomendasi tidak mengindahkan ketentuan atau
peraturan yang berlaku pada Pemerintahan Kota Medan
5) Surat rekomendasi Praktik Kerja Lapangan ini berlaku sejak tanggal
dikeluarkan berdasarkan jadwal Praktik Kerja Lapangan sejak tanggal 17
September 2014 sampai dengan 28 Oktober terhitung 30 hari kerja dengan
28
mulai kerja jam 08.00-16.00 WIB (Senin- Kamis), untuk hari jumat mulai
kerja 08.00 sampai 16.30 dan untuk hari Sabtu dan Minggu libur.
3.3
29
30
BAB IV
KESIMPULAN
4.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat Penulis jelaskan selama melaksanaan Praktik
31
4.2
Saran
Saran yang dapat penulis berikan antara lain :
1) Penulis mengharapkan Kepada seluruh Pegawai Pemko Medan
khususnya bagian Bappeda agar tetap menjalin kerjasama serta
komunikasi yang baik antara Pimpinan dan Pegawai sehingga
terjadinya sinkronisasi tugas sesuai dengan sasaran dan bidang masingmasing.
2) Kepada Pegawai/Staff agar dapat memberikan bimbingan kepada
Mahasiswa/Mahasiswi tentang cara Praktek Kerja Lapangan.
3) Kepada mahasiswa/mahasiswi yang sedang melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan atau yang akan melakukan Praktek Kerja Lapangan
agar dapat menerapkan dan menyerap ilmu yang telah dipelajari
diperkuliahan maupun ditempat Praktik Kerja Lapangan nantinya.
32
DAFTAR PUSTAKA
www.PemkoMedan.go.id
33