A. Latar Belakang
Masa dewasa awal adalah salah satu tahapan
perkembangan manusia yang memiliki masa
terpanjang sepanjang rentang kehidupan
seseorang. Pada masa dewasa awal individu
dianggap telah siap menghadapi suatu
perkawinan, seperti yang dikemukakan oleh
Havigurst bahwa lima dari tugas perkembangan dewasa awal merupakan kegiatankegiatan pokok yang bersangkutan dengan
kehidupan berkeluarga.1
Penyiapan kehidupan berkeluarga sangat
penting bagi pasangan yang akan menikah,
oleh karena penundaan kelahiran anak pertama
perlu dilakukan pasangan yang usianya terlalu
Usia pertama kali melahirkan di Indonesia antara 13-18 tahun sekitar 18% dan pernikahan
dibawah 18 tahun mencapai 49% pada tahun
1998.2 Ini disebabkan antara lain faktor sosial,
ekonomi, hukum, dan adat budaya setempat
dan undang-undang Perkawinan No. 1 tahun
1974 yang menentukan 16 tahun sebagai usia
minimum pernikahan bagi perempuan dan 18
tahun bagi laki-laki.
B.
Perumusan Masalah
Tinjauan Pustaka
a)
Kerangka Konseptual
pada dasarnya juga dipengaruhi oleh normanorma yang berlaku di suatu masyarakat. Pada
akhirnya
perilaku
fertilitas
seseorang
dipengaruhi norma-norma yang ada yaitu
norma tentang besarnya keluarga dan norma
tentang variabel antara itu sendiri. Selanjutnya
norma-norma tentang besarnya keluarga dan
variabel antara di pengaruhi oleh tingkat
mortalitas dan struktur sosial ekonomi yang
ada di masyarakat. Kerangka analisis fertilitas
yang
dikemukakan
oleh
Freedman
digambarkan dalam Bagan 1.5
b)
Hipotesis
Metode Analisis
Karakteristik
Umur Ibu
15-24
25-34
35-49
Tempat tinggal
Perkotaan
Perdesaan
Pendidikan
Tidak sekolah
Tidak tamat SD
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Tamat Akademik
Tamat PT
Tahapan Keluarga
PKS
KS 1
KS II
KS III
KS III +
TOTAL
< 18 thn
Umur Kawin
18 - 19 thn
20 - 21 thn
> 22 thn
Rata-rata
UKP
16.3
36.1
47.6
15.9
39.1
45.0
10
41.9
48.1
1.1
42
56.9
18.8
20.9
21.4
25.9
74.1
32.6
67.4
39.5
60.5
51.7
48.3
21.9
20.4
3.6
13.2
47.5
26.6
8.5
0.4
0.3
1.3
7.5
35.3
29.9
23.7
1.3
0.8
1.4
5.7
27.5
25.5
35.1
2.8
2.1
1.1
4.5
18.3
17.5
39.1
7.9
11.6
19.2
19.4
19.7
20.4
22.2
23.9
25.1
24.6
36.5
27.2
10.7
1.0
25.7
19.8
35.8
29.4
13.7
1.4
11.1
16.6
33.6
31.6
16.3
2.0
34.3
13.6
28.1
31.3
23.3
3.7
28.9
20.2
20.6
21.1
22.0
22.8
20.9
Tabel 2
Hasil Olahan SPSS Faktor Sosial Ekonomi Terhadap
Kesertaan KB
Tabel 3
Hasil Olahan SPSS Persamaan Regresi Linier
Multivariat
Tabel 3 menunjukkan pengujian secara keseluruhan p value F test sebesar 0,000 (<
0,005), maka secara keseluruhan variabel sosial ekonomi (umur ibu, tempat tinggal, tingkat
pendidikan dan tahapan keluarga), kesertaan
KB, dan UKP berpengaruh signifikan dengan
umur kawin pertama. Dari keenam variabel
pengaruh dapat menjelaskan variasi ALH
(Fertilitas) sebesar 38 persen seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 4
Hasil Olahan SPSS Regresi Linier Multivariat
Tabel 5
Hasil Olahan SPSS Faktor Sosial Ekonomi Terhadap
Umur Kawin Pertama
Grafik 3
Rata-rata UKP Menurut Tingkat Pendidikan Indonesia
Tabel 6
Hasil Olahan SPSS Regresi Linier Multivariat Tingkat
Signifikan Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Umur
Kawin Pertama
Grafik 4
Persentase Umur Kawin Pertama Menurut Tingkat
Pendidikan Indonesia
Tabel 7
Hasil Olahan SPSS Regresi Linier Multivariat Tingkat
Signifikan Individu Faktor Sosial Ekonomi Terhadap
Umur Kawin Pertama
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Freedman,
Ronald. 1979.Theories of
fertility decline: a reappraisal. in
Philip M. Hauser (ed.) World Population
and development. New York : Syracuse
University Press.
6