Anda di halaman 1dari 4

PERATURAN DAN

PERUNDANG-UNDANGAN

2.1. Sejarah Perundang-Undangan Pelestarian Lingkungan


Peraturan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan lahir sebagai
akibat adanya dampak revolusi industri di Inggris pada abad ke-19. Pada saat itu
banyak pabrik didirikan sehingga menimbulkan asap dan mencemari udara.
Secara internasional kegiatan kepedulian terhadap lingkungan mulai
bergema ketika PBB mengadakan konferensi tentang Lingkungan Hidup
Manusia di Stocholm pada tanggal 5-16 Juni 1972. Sebagai anggota PBB,
Indonesia berperan aktif pada konferensi tersebut dan sebagai persiapan
diselenggarakan

Seminar

Nasional

Pengelolaan

Hidup

Manusia

dan

Pembangunan Nasional di Bandung pada tanggal 15-18 Mei 1972.


Pada tanggal 28 Oktober sampai 6 November 1981 diadakan Adhoc
Meeting of Senior Government Officials Expert in Environmental Law, di
Montevideo, Uruguay. Pada saat itu Indonesia telah mempersiapkan Rancangan
Undang-undang Lingkungan Hidup (RUULH).

2.2. Undang-Undang No. 4 Tahun 1982


Pada tanggal 11 Maret 1982 Undang-undang No. 4 Tahun 1982 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup disahkan oleh
Presiden RI. Undang-undang ini merupakan cikal Bakal peraturan perundangundangan tentang lingkungan hidup di Indonesia.

2.3. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986


Sebagai pelaksanaan pasal 16 UU No. 4, pada tahun 1986 lahir
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. Pedoman pelaksanaan PP No. 29 Tahun 1986 antara lain:
a. KEP-49/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Penentuan Dampak Penting,
b. KEP-50/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL,
c. KEP-02/MENKLH/I/1988

tentang

Pedoman

Penetapan

Baku

Mutu

Lingkungan.

Universitas Gadjah Mada

2.4. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 dan Kep. Men. KLH Tahun 1994
Pada tanggal 23 Oktober 1993 disahkan Peraturan Pemerintah No. 51
Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan sebagai ganti
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.
Selanjutnya Menteri Negara Lingkungan Hidup mengeluarkan Keputusan
Menteri No. Kep-10/MENKLH/3/1994 yang mencabut Keputusan Menteri
Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor:
a. KEP-49/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Penentuan Dampak Penting
dan Lampirannya,
b. KEP-50/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Umum Penyusunan AMDAL
dan Lampirannya,
c. KEP-51/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Umum Penyusunan SEMDAL
dan Lampirannya,
d. KEP-52/MENKLH/6/1987 tentang Batas Waktu Penyusunan SEMDAL,
e. KEP-53/MENKLH/6/1987 tentang Pedoman Susunan Keanggotaan dan
Tata Kerja Komisi.
Sebagai pedoman Pelaksanaan PP NO. 51 Tahun 1993 ditetapkan:
a. KEP-11/MENKLH/3/1994 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi Dengan AMDAL dan Lampirannya,
b. KEP-12/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Umum UKL dan UPL dan
Lampirannya,
c. KEP-13/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Susunan Keanggotaan dan
Tata Kerja Komisi AMDAL.
d. KEP-13/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Susunan Keanggotaan dan
Tata Kerja Komisi AMDAL.
e. KEP-14/MENKLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Penyusunan AMDAL
dan Lampirannya,
f.

KEP-15/MENKLH/3/1994 tentang Pembentukan Komisi AMDAL Terpadu,

g. KEP-56/Kepala Bapedal/1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak


Penting dan Lampirannya.
2.5. Undang-Undang No. 23 Tahun 1997
Sebagai penyempurnaan Undang-undang No.4 Tahun 1982 maka pada
19 September 1997 ditetapkanlah Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang

Universitas Gadjah Mada

Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang berlaku efektif sejak 19 Maret 1999. Sebagai
akibatnya peraturan perundang-undangan yang mengikutinyapun disesuaikan.
Beberapa bagian penting dari peraturan tersebut disalin di bawah ini:
1. Pasal 6 UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyebutkan:
a. Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan
hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup.
b. Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban
memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan
lingkungan hidup.
2. Sasaran Pengelolaan Lingkungan Hidup, sesuai Pasal 4 UU No. 23 Tahun
1997 adalah:
a. tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia
dan lingkungan hidup;
b. terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang
memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup;
c. terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;
d. tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
e. terkendalinya pemanfaatan sumber days secara bijaksana;
f.

terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak


usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

2.6. Pe raturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 dan Kep. Men LH Tahun 2000
PP No. 51 Tahun 1993 diganti dengan PP No. 27 Tahun 1999 (yang
berlaku efektif sejak 7 November 2000) tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan. Sebagai pedoman pelaksanaan PP No. 27 Tahun 1999 ditetapkan:
a. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 2 Tahun 2000 tentang Panduan
Penilaian Do ku men AMDAL.
b. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 3 Tahun 2000 tentang Jenis
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.
c. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 4 Tahun 2000 tentang Panduan
Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan Pemukiman Terpadu.

Universitas Gadjah Mada

d. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 5 Tahun 2000 tentang Panduan


Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan di Daerah Lahan Basah.
e.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 8 Tahun 2000 tentang


Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi Dalam Proses AMDAL.

f.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 9 Tahun 2000 tentang


Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai