XV April 2008
ISSN: 0854-8471
TeknikA
% berat yang
lolos
100
90 s/d 100
maks 90
28 s/d 58
4 s/d 10
daerah
larangan
39,1
25,6 s/d 31,6
19,1 s/d 23,1
15,5
102
TeknikA
ISSN: 0854-8471
2.5 Bahan Pengisi (Filler)
Filler sebagai bahan pengisi adalah bahan yang
sangat halus, minimum 75 % lewat saringan no. 200,
bersifat non plastis yang diperlukan guna
mendapatkan suatu gradasi yang rapat (dense
graded).
2.6 Lapis Aspal Beton (LASTON)
Lapis Aspal Beton (LASTON) adalah suatu
lapisan pada konstruksi jalan raya. yang terdiri dari
campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi
menerus, dicampur, dihampar, dan dipadatkan dalam
keadaan panas pada suhu tertentu.
Laston mempunyai tiga macam campuran yaitu:
AC-WC (Asphalt Concrete Wearing Course),
sebagai lapisan aus yang langsung berhubungan
dengan ban kendaraan, merupakan lapisan yang
kedap air dan tahan terhadap cuaca.
AC-BC (Asphalt Concrete Binder Course),
sebagai lapisan pengikat terletak dibawah
lapisan aus.
AC-base (Asphalt Concrete Base) yaitu Laston
sebagai lapis pondasi.
2.7 Karakteristik Campuran Aspal Beton
2.7.1 Stabilitas
Stabilitas perkerasan merupakan kemampuan
lapisan menerima beban lalu lintas tanpa mengalami
perubahan bentuk tetap.
2.7.2 Durabilitas (keawetan)
Durabilitas adalah kemampuan dari suatu lapisan
untuk menahan pengaruh udara, air, perubahan suhu
dan keausan akibat gesekan dari roda kendaraan.
2.7.3 Fleksibilitas (kelenturan)
Fleksibilitas adalah kemampuan lapis perkerasan
untuk mengikuti deformasi yang terjadi akibat beban
berulang dari lalu lintas tanpa timbulnya retak dan
perubahan volume.
2.7.4 Ketahanan Geser (skid resistance)
Ketahanan geser adalah kemampuan lapis
perkerasan untuk memberikan kekesatan sehingga
kendaraan tidak mengalami slip, baik pada waktu
kering maupun diwaktu hujan.
2.7.5 Ketahanan Kelelahan (Fatique
resistance)
103
ISSN: 0854-8471
a.
b.
c.
d.
Maks
5.5
-
TeknikA
e.
Prosedur Pengerjaan
a. Letakkan Mesin Crushing Agregat pada
lantai datar.
b. Letakkan wadah benda uji pada baseplate
dan set plunger (penekan) diatasnya.
c. Benda uji ditekan melalui plunger selama
10 menit dengan beban 40 kN dengan
mesin penekan.
d. Lepaskan beban dan pindahkan benda uji
yang sudah ditekan pada sebuah wadah.
Pastikan tidak ada partikel yang hilang
tertinggal selama pemindahan.
e. Saring benda uji dengan saringan # 2,36
mm selama 1 menit dan timbang berat
yang lolos dengan ketelitian 0,1 gram yang
dinyatakan sebagai B. Pastikan tidak ada
partikel yang hilang selama proses tersebut.
f. Ulangi prosedur tersebut untuk benda uji
berikutnya.
Perhitungan
Nilai Crushing Agregat dinyatakan dengan Rumus :
ACV =
B
X 100%
A
dimana :
ACV = Aggregate Crushing Value (%)
A = Berat awal benda uji (gram)
B = Berat lolos saringan # 2,36 mm (gram)
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pengujian material
3.1.1 Pengujian Agregat
104
ISSN: 0854-8471
dipadatkan Rongga ini dinyatakan dalam persen (%)
terhadap volume campuran total.
VIM
= (1
BeratIsi
X 100)
BJ Agregat
(3.1)
4.
VMA = 100 (
% Agregat
X Berat Isi ) (3.2)
BJ Agregat
5.
TeknikA
stabilit
as
flow
vma
vim
mq
4.5
5.5
105
TeknikA
ISSN: 0854-8471
Dari hasil pemeriksaan berat volume ini kita
dapat menentukan jumlah agregat yang akan
digunakan persatuan volume. Dengan diketahuinya
panjang jalan, lebar jalan dan tebalnya perkerasan
akan diperoleh jumlah agregat yang akan digunakan.
Dan dengan diketahuinya berat volume ini maka
dapat diketahui cara pemadatan yang optimum pada
lapisan jalan.
4.1.2 Pemeriksaan Aspal
A. Berat Jenis (AASHTO T-228-90)
Pada pemeriksaan ini diperoleh berat jenis aspal
sebesar 1,039. Berat jenis yang disyaratkan menurut
spesifikasi minimal 1. Jadi berat jenis aspal yang
digunakan sesuai dengan spesifikasi. Nilai berat
jenis ini digunakan dalam perencanaan campuran
untuk suatu lapisan perkerasan lentur, karena dengan
berat jenis aspal ini kita dapat menentukan
peresentase aspal atau besar kecilnya volume dari
aspal.
B. Penetrasi (AASHTO T-49-89/ASTM D-5-71)
Pada percobaan ini diperoleh nilai penetrasi aspal
tanpa kehilangan berat berkisar antara 7,0 mm 8,5
mm. Jadi nilai penetrasi aspal digolongkan sebagai
Pen 70/85. Sedangkan nilai penetrasi kehilangan
berat didapatkan lebih kecil dibanding tanpa
kehilangan berat yaitu berkisar antara 6,0 mm 7,0
mm yang lebih dikenal dengan Pen 60/70.
C. Pemeriksaan Kehilangan Berat Aspal
Pada percobaan ini diperoleh kehilangan berat
aspal sebesar 0,297 %. Persentase ini menunjukkan
besarnya kehilangan berat aspal akibat penguapan
yang terjadi. Batas maksimum kehilangan berat
aspal adalah 0,8%. Berarti aspal memenuhi
spesifikasi.
D. Pemeriksaan Kelekatan Aspal Terhadap
Agregat (PA 0312-76)
Kelekatan aspal terhadap agregat besar dari 95%,
ini berarti aspal memiliki daya lekat yang cukup
tinggi terhadap agregat, dan aspal ini baik digunakan
untuk campuran perkerasan jalan.
E. Titik Nyala dan Bakar (AASHTO T-48-89)
Pada pemeriksaan ini didapatkan nilai titik nyala
270C dan titik bakar >300C. Pemeriksaan titik
nyala dan titik bakar ini perlu diketahui untuk
mengetahui suhu maksimum yang diperbolehkan
pada aspal sehingga aspal tidak terbakar.
4.2 Evaluasi Campuran
4.2.1 Pemeriksaan Campuran Uji Marshall
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap benda uji
campuran meliputi tinggi campuran, berat awal,
berat kering permukaan, berat dalam air, nilai
stabilitas dan nilai kelelehan.
106
ISSN: 0854-8471
A. Stabilitas
Perbandingan hasil pengujian stabilitas benda uji
campuran-campuran yang menggunakan agregat
dengan nilai ACV yang bervariasi dapat dilihat pada
gambar 5.1
GRAFIK STABILITAS VS KADAR ASPAL
1700
STABILITAS (kg)
1500
10
KELELEHAN (mm)
3
5
8
2
6
4
2
0
4
10
KADAR ASPAL (% )
1
1300
1100
5
900
700
10
500
5
10
KADAR ASPAL (% )
TeknikA
8
VIM (%)
4
3
4
2
0
4
10
107
ISSN: 0854-8471
VMA (%)
24
22
4
20
18
16
14
4
10
Tabel
4.1
MARSHALL QUETION
(kg/mm)
350
1
300
250
200
150
5
100
50
0
4
10
KADAR ASPAL (% )
TeknikA
108
Variasi
Kadar Aspal
Optimum
Komb.1
Komb. 2
ISSN: 0854-8471
Stabilitas
Kele
VMA
lehan
VIM
MQ
6.19 %
1546.45
5.40
18.32
4.81
264.85
6.36 %
1490.86
5.86
18.36
4.15
237.15
6.39 %
1421.11
6.67
18.62
4.68
Kelelehan (mm)
Komb.3
8,00
225.5
7,50
7,00
6,50
6,00
5,50
Komb.4
7%
1183.23
8.08
22.62
6.43
5,00
146.98
10
11
12
13
14
Komb.5
8.9 %
969.95
8.20
19.55
1.32
101.45
10
9
8
7
6
5
4
10
11
12
13
14
15
16
23
22
21
20
19
18
17
16
15
4
10
11
12
13
14
15
1800
1600
Stabilitas (kg)
1400
1200
7
1000
10
11
12
13
14
15
16
800
5
4
3
2
1
0
TeknikA
10
11
12
13
14
15
109
15
ISSN: 0854-8471
DAFTAR PUSTAKA
GRAFIK MQ vs ACV
300
250
200
150
100
50
0
4
10
11
12
13
14
15
TeknikA
110