PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan dunia kewirausahaan di Indonesia beberapa tahun
belakagan ini sangat marak dan berkembang. Muncul bisnis-bisnis yang
dijalankan sukses mencapai keberhasilan dalam dunia bisnis. Telah muncul
semangat baru para entrepreneurship muda dikalangan masyarakat. Banyak
orang-orang yang berpikir lebih baik membangun bisnis sendiri daripada dia
harus bekerja dibawah perintah orang lain dan membuka usaha sendiri adalah
jalan hidup yang mulia dan bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan.
Membuka usaha sendiri juga keuntungannya tidak hanya untuk si pemilik
saja, tetapi bisa membantu membuka lowongan kerja untuk yang
membutuhkan.
Banyak orang menyadari rentannya posisi sebagai pekerja, belakangan
ini marak terjadinya demo dimana-mana dikarenakan perusahaan swasta yang
enggan mengangkat karyawannya menjadi karyawan tetap dan hanya
menggunakan karyawan kontrak. Hal ini membuat masyarakat resah akan
masa depan mereka harus bagaimana. Dulu banyak yang merasa tidak percaya
diri untuk membuka usaha sendiri,merasa tidak mampu dan banyak yang
bermasalah dengan modal yang harus dimiliki para pengusaha diawal
usahanya. Namun sekarang ini semua itu bukan masalah lagi dalam
membangun usaha sendiri dan lebih banyak orang mencobanya. Maka,
maraklah dunia kewirausahaan di Indonesia.
Menjadi seorang entrepreneurship modal biasanya menjadi hambatan
utama ketika hendak memulai suatu usaha, tapi sesungguhnya modal
bukanlah satu-satunya hambatan. Sebagai calon pengusaha mungkin ada yang
memiliki modal cukup, tetapi bingung memulai usahanya seperti apa. Jadi
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Menurut Thomas W Zimmer Kewirausahaan adalah penerapan
kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya
memanfaatkan
peluang-peluang
yang
dihadapi
orang
setiap
hari.
(Putracenter.com).
2. Wirausahawan
Menurut Syamsudin wirausaha adalah seseorang yang memiliki
karakteristik percaya diri, berorietasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko
yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta
berorientasi pada masa depan. (carapedia.com).
3. Waralaba
Waralaba (Franchise) wara berarti lebih atau istimewa, sedangkan
laba berarti untung atau manfaat. Waralaba berarti suatu usaha yang member
keuntungan istimewa. Jadi, franchise atau waralaba adalah kesepakatan
dimana pelaku bisnis yang independen diberi hak ekslusif untuk menjual
barang atau jasa tertentu.
4. Franchisor
Franchisor atau pewaralaba adalah perusahaan yang memeberikan hak
kepada pihak lain untuk mendistribusikan satu produk/jasa mempergunakan
merek,logo dan system operasi yang dimilikinya.
5. Franchisee
Franchisee atau terwaralaba adalah individu atau perusahaan yang
diberikan hal oleh Franchisor dengan cara membeli hak tersebut untuk area
atau periode tertentu.
BAB III
PEMBAHASAN
Waralaba pada prinsipnya ditujukan bagi setiap orang yang memiliki modal
dan ingin berbisnis sendiri,tetapi enggan mengambil risiko terlalu besar. Pola
kerjasama ini relative aman.berisiko rendah, dan tidak mensyaratkan pengalaman
bisnis sebelumya. Siapapun dengan latar belakang pendidikan apapun, tanpa
dalam bentuk Advertising fee, biasanya besar biaya 3 persen. Dari beberapa
biaya yang harus dikeluarkan franchisee yang begitu besar, tetapi banyak juga
keuntungan yang diperoleh antara lain yaitu :
Kesempatan untuk berbisnis dengan resiko kebangkrutan yang
rendah
Dapat menggunakan merek dagang yang terkenal
Memperoleh bimbingan manajemen dan asistensi operasional
Boleh menggunakan system bisnis yang dirancang oleh
franchisor
Mendapatkan manual operasional dan prosedur operasional
itu pemerintah menyarankan agar dilakukan investasi dengan cara sektor riil
agar bisa mengurangi pengangguran dan memberikan kesejahteraan kepada
masyarakat dan juga member keuntungan besar untuk investor walaupun
risikonya lebih besar dari investasi portofolio.
4. Sisi Negatif dari Waralaba
System waralaba juga ada sisi negatifnya. System waralaba itu sendiri
bersifat standarisasi, sehingga kita tidak bebas untuk mengembangkan ide
yang ingin kita jalankan. Terwaralaba sangant terikat dengan pewaralaba yang
mengatur semua step-step dalam berbisnis waralaba ini. Pewaralaba
menargetkan produk yang dia tawarkan kepada terwaralaba harus sesuai
dengan produk yang sebelumya sudah ada, prosedurnya harus sama. Hal
negtif lainnya yaitu soal keemilikan khusus, terwaralaba walaupun membeli
mahal bisnis ini tidak sekaligus memiliki merek yang dibeli, tetap saja anda
bukan pemiliknya yang bedampak pada biaya royalty yang begitu besar.
Biaya royalty biasanya bisa merugikan terwaralaba Karena dari
persentase yang besar. Dan biaya royalty juga dihitung dari penjualan kotor
bukan dari penjualan bersih. Dengan itu banyak yang merugi karena biaya
royalty yang harus dibayar.
Masalah utama dalam berbisnis waralaba ini sebenarnya berawal dari
modal, karena awal dari bisnis ini yaitu modal yang harus dikeluarkan begitu
besar, Karena dalam bisnis ini kita hanya memerlukan modal besar untuk
menjalankannya. Tapi apabila kita siap dan mempunyai karakter atau
kepribadian sebagai Entrepreneurship yang tinggi bisa mengatasi masalah
yang timbul dalam berbisnis waralaba.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Banyak cara berbisnis yang dilakukan para Entrepreneurship untuk
menjalankan usahanya agar berkembang dan menghasilkan keuntungan besar
dimulai dari embangun usaha nya dari nol yang memebutuhkan jangka waktu
lama dan ada pula yang menjalankan usahanya hanya dengan mempunyai
modal yaitu dengan cara berbisnis waralaba adalah salah satu cara modern
dalam membangun usaha sendiri dengan gampang. Merupakan jalan pintas
dalam sebuah usaha yang usahanya tak perlu merintis dari nol dan tidak perlu
keahlian khusus untuk membangun usaha. Waralaba juga merupakan jenis
usaha yang digemari para pengusaha pada jaman modern ini sehingga sangat
berkembang di Indonesia.
2. Saran
Dengan adanya penyusunan makalah ini memberikan pengetahuan dan
ilmu kewirausahaan, terutama dalam makalah ini lebih khusus membahas
tentang bagaimana waralaba. Masalah tentang waralaba ini lebih khusus lagi
kepada ilmu dan seni kewirausahaan.