Anda di halaman 1dari 42

PEMERIKSAANDANGAMBARANRADIOLOGIS

ILEUS

DosenPembimbing:
dr.RudolfH.Pakpahan,Sp.Rad(K)
Oleh:
Chairul Nurdin Azali
Aditya Prakoso
Ridha Aryani
Putri P. Valentine
Stanley

100100136
110100111
110100163
110100184
110100152

FAKULTASKEDOKTERAN
UNIVETSITASSUMATERAUTARA
2015

PEMERIKSAANDANGAMBARANRADIOLOGISILEUS
Paperinidiajukansebagaisalahsatusyarat
untukmemperolehkelulusanProgramPendidikanProfesiDokter
diDepartemenRadiologi
Oleh:
Chairul Nurdin Azali
Aditya Prakoso
Ridha Aryani
Putri P. Valentine
Stanley

100100136
110100111
110100163
110100184
110100152

FAKULTASKEDOKTERAN
UNIVETSITASSUMATERAUTARA
2015
KATAPENGANTAR
2

PujisyukurpenulispanjatkankepadaAllahSWTatasrahmatdankaruniaNyasehinggapenulis
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul PEMERIKSAAN DAN GAMBARAN
RADIOLOGIS ILEUS. Penulisan makalah ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
KepaniteraanKlinikSeniorProgramPendidikanProfesiDokterdiDepartemenRadiologi,Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepadadokterpembimbing,dr.RudolfH.Pakpahan,Sp.Rad(K)yangtelahmeluangkanwaktunyadan
memberikanbanyakmasukandalampenyusunanmakalahsehinggapenulisdapatmenyelesaikantepat
padawaktunya.Penulismenyadaribahwapenulisanmakalahinimasihjauhdarikesempurnaan,baik
isimaupunsusunanbahasanya,untukitupenulismengharapkansarandankritikdaripembacasebagai
koreksi dalam penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat, akhir kata penulis
mengucapkanterimakasih.

Medan,Juli2015

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1 BAB 2
ISI .......................................................................................................... 3
2.1. Anatomi Usus

.............................................................................. 3
3
3

2.2. Histologi Usus ................................................................................. 7


2.3. Fisiologi Ileus................................................................................... 9
2.4. Ileus.................................................................................................. 12
Klasifikasi Ileus............................................................................... 13
2.6. Etiologi............................................................................................. 15
2.7. Patofisiologi...................................................................................... 19
2.8. Manifestasi Klinik............................................................................ 20
2.9. Pemeriksaan Fisik ............................................................................ 22
2.10. Pemeriksaan Penunjang.................................................................. 23
2.11. Diagnosis........................................................................................ 34
2.12. Komplikasi...................................................................................... 36
2.13. Penatalaksanaan.............................................................................. 36
2.14. Prognosis......................................................................................... 36
BAB 3 KESIMPULAN....................................................................................... 39
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 40

2.5.

BAB1
PENDAHULUAN

Ileusadalahgangguanpasaseisiususyangmerupakantandaadanyaobstruksiususakutyang
segera memerlukan pertolongan atau tindakan. Ileus terbagi dua yaitu ileus obstruksi dan ileus
paralitik. Ileus Obstruktif adalah ileus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik. Sedangkan, ileus
paralitikadalahhilangnyaperistaltikususuntuksementarawaktu.Peristaltikususadalahpergerakan
kontraksinormaldindingusus.1
DiIndonesiaileusobstruksipalingseringdisebabkanolehherniainkarserata,sedangkanileus
paralitikseringdisebabkanolehperitonitis.Keduanyamembutuhkantindakanoperatif.Adhesi,hernia,
danmalignansimerupakan80%penyebabdarikasusileusobstruksi.Sedangkanpenyebabtersering
terjadinyaileusparalitikadalahperitonitis,hipokalemia,danpostoperasilaparotomi.1
Setiap tahunnya 1 dari 1000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus. Di Amerika
diperkirakansekitar300.000400.000menderitaileussetiaptahunnya. 2DiIndonesiatercatatada7.059
kasusileusparalitikdanobstruktiftanpaherniayangdirawatinapdan7.024pasienrawatjalanpada
tahun2004menurutBankdataDepartemenKesehatanIndonesia.1
Obstruksiintestinalmerupakankegawatandalambedahabdominalisyangseringdijumpaidan
merupakan 60% 70% dari seluruh kasus akut abdomen. Akut abdomen dapat disebabkan oleh
kelainan di dalam abdomen berupa inflamasi dan penyulitnya, ileus obstruktif, iskemik, dan
perdarahan. Sebagian kelainan dapat disebabkan oleh cedera langsung atau tidak langsung yang
mengakibatkanperforasisalurancernaatauperdarahan.
Pasiendenganileusmengeluhkanmuntah,danpereganganpadaperut.Padapemeriksaanfisik
didapatkan distensi usus, dan pada auskultasi didapatkan bising usus yang meningkat pada ileus
obstruksi, sedangkan pada ileus paralitik bising ususnya menghilang. Pemeriksaan radiologis
mempunyaiperanyangbesar,untukmembantuahlibedahmemutuskandiperlukannyatindakanbedah
atau tidak pada pasien dengan obstruksi ileus atau ileus paralitik. Pada foto abdomen tiga posisi
didapatkan gambaran herring bone untuk ileus paralitik dan gambaran step ladder untuk ileus
obstruktif.UntukpemeriksaanUSGdigunakanuntukmelihatmasihadaatautidaknyaperistalticusus.
5
5

SedangkanpenggunaanCTscanuntukmelihatpenyebabobstruktifnya,ataumemastikandiagnosis
apabilapemeriksaanklinisataupunpemeriksaanfotoabdomentigaposisikurangjelas.
Dasar pengobatan ileus adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan, menghilangkan
peregangan dan muntah dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok bila ada. Dan
menghilangkanobstruksiuntukmemperbaikikelangsungandanfungsiususkembalinormaldengan
dilakukannyaterapioperatif.

BAB2
PEMBAHASAN

2.1 AnatomiUsus
2.1.1. UsusHalus
Usus halus merupakan tabung yang kompleks, berlipatlipat yang membentang dari pilorus
sampaikatupileosekal.Padaoranghiduppanjangusushalussekitar12kaki(22kakipadakadaver
akibatrelaksasi).Ususinimengisibagiantengahdanbawahabdomen.Ujungproksimalnyabergaris
tengahsekitar3,8cm,tetapisemakinkebawahlambatlaungaris tengahnyaberkurangsampai
menjadisekitar2,5cm.Usushalusdibagimenjadiduodenum,jejenum,danileum.3
1. Duodenum
Duodenumpanjangnyasekitar25cm,mulaidaripilorussampaikepadajejenum.Pemisahan
duodenumdanjejenumditandaioleh ligamentumtreitz, suatupitamuskulofibrosayangberorigo
padakrusdekstradiafragmadekathiatusesofagusdanberinsersiopadaperbatasanduodenumdan
jejenum.Ligamentuminiberperansebagailigamentumsuspensorium(penggantung).
2. JejenumdanIleum
Kirakiraduaperlimadarisisausushalusadalahjejenum,dantigaperlimaterminalnyaadalah
ileum. Jejenum terletak di regio abdominalis media sebelah kiri, sedangkan ileum cenderung
terletakdiregio abdominalis bawah kanan.Jejunum mulai padajunctura duodenojejunalis dan
ileumberakhirpadajuncturaileocaecalis.
Lekukanlekukan jejenum dan ileum melekat pada dinding posterior abdomen dengan
perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas yang dikenal sebagai messenterium usus
halus. Pangkal lipatan yang pendek melanjutkan diri sebagai peritoneum parietal pada dinding
posteriorabdomensepanjanggarisberjalankebawahdankekenandarikirivertebralumbalis
kedua ke daerah articulatio sacroiliaca kanan. Akar mesenterium memungkinkan keluar dan
masuknyacabangcabangarterivenamesentericasuperiorantarakedualapisanperitoneumyang
membentukmesenterium.
Pada usus halus, arteri mesenterika superior dicabangkan dari aorta tepat di bawah arteri
seliaka.Arteriinimendarahiseluruhusushaluskecualiduodenumyangsebagianatasduodenum
adalah arteri pancreaticoduodenalis superior, suatu cabang arteri gastroduodenalis. Sedangkan
bagianbawahduodenumdiperdarahioleharteripancreaticoduodenalisinferior,suatucabangarteri
mesenterica superior. Pembuluhpembuluh darah yang memperdarahi jejenum dan ileum ini
7
7

beranastomosissatusamalainuntukmembentukserangkaianarkade.Bagianileumyangterbawah
jugadiperdarahioleharteriileocolica.Darahdikembalikanlewatvenamessenterikasuperioryang
menyatudenganvenalienalismembentukvenaporta.
Sarafsaraf duodenum berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (vagus) dari pleksus
mesentericussuperiordanpleksuscoeliacus.Sedangkansarafuntukjejenumdanileumberasaldari
sarafsimpatis danparasimpatis (nervusvagus)daripleksus mesentericussuperior.Rangsangan
parasimpatis merangasang aktivitas sekresi dan pergerakan, sedangkan rangsangan simpatis
menghambat pergerakan usus. Serabutserabut sensorik sistem simpatis menghantarkan nyeri,
sedangkan serabutserabut parasimpatis mengatur refleks usus. Suplai saraf intrinsik, yang
menimbulkan fungsi motorik, berjalan melalui pleksus Auerbach yang terletak dalam lapisan
muskularis,danpleksusMeissnerdilapisansubmukosa.
Pembuluhlimfeduodenummengikutiarteridanmengalirkancairanlimfekeatasmelaluinodi
limphatici pankreatikoduodenalis ke nodi limphatici gastroduodenalis dan kemudian ke nodi
limphatici soeliakus dan ke bawah melalui nodi limphatici pankreatikoduodenalis ke nodi
limphaticimesenterikussuperiorsekitarpangkalarterimesentericasuperior.
Pembuluh limfe jejenum dan ileum berjalan melalui banyak nodi limphatici mesenterikus dan
akhirnya mencapai nodi limphatici mesenterikus superior, yang terletak sekitar pangkal arteri
mesenterikussuperior.
2.1.2. UsusBesar
Ususbesarmerupakantabungmuskularberonggadenganpanjangsekitar5kaki(sekitar1,5m)
yang terbentang dari sekum sampai kanalis ani. Diameter usus besar sudah pasti lebih besar
daripadaususkecil.Rataratasekitar2,5inci(sekitar6,5cm),tetapimakindekatanussemakin
kecil.3
Ususbesardibagimenjadisekum,kolondanrektum.Padasekumterdapatkatupileocaecaldan
appendiksyangmelekatpadaujungsekum.Sekummenempatidekitarduaatautigaincipertama
dariususbesar.Katupileocaecalmengontrolalirankimusdariileumkesekum.Kolondibagilagi
menjadikolonascendens,transversum,descendensdansigmoid.Kolonascendensberjalankeatas
darisekumkepermukaaninferiorlobuskananhati,mendudukiregioiliacadanlumbaliskanan.

Setelah mencapai hati, kolon ascendens membelok ke kiri, membentuk fleksura koli dekstra
(fleksurahepatik).
Kolontransversummenyilangabdomenpadaregioumbilikalisdarifleksurakolidekstrasampai
fleksurakolisinistra.Kolontransversum,waktumencapaidaerahlimpa,membengkokkebawah,
membentukfleksurakolisinistra(fleksuralienalis)untukkemudianmenjadikolondescendens.
Kolon sigmoid mulai pada pintu atas panggul. Kolon sigmoid merupakan lanjutan kolon
descendens.Iatergantungkebawahdalamronggapelvisdalambentuklengkungan.
Kolonsigmoidbersatudenganrektumdidepansakrum.Rektummendudukibagianposterior
ronggapelvis.Rektumkeatasdilanjutkanolehkolonsigmoiddanberjalanturundidepansekum,
meninggalkanpelvisdenganmenembusdasarpelvis.Disinirektummelanjutkandirisebagaianus
dalamperineum.
Padaususbesar,arterimesenterikasuperiormemperdarahibelahanbagiankanan(sekum,kolon
ascendens,danduapertigaproksimalkolontransversum)dengancabangnyayaitua.ileokolika,a.
kolikadekstra,a.kolikamedia,sertaa.pancreaticoduodenalisinferior danarteriamesenterika
inferior memperdarahi bagian kiri (sepertiga distal kolon transversum, kolon descendens dan
sigmoid,danbagianproksimalrektum)melaluia.kolikasinistra,a.sigmoidalis,a.hemoroidalis
superior.
Pembuluhlimfesekumberjalanmelewatibanyaknodilimphaticimesenterikusdanakhirnya
mencapainodilimphaticimesenterikussuperior.Pembuluhlimfeuntukkolonmengalirkancairan
limfe ke kelenjar limfe yang terletak di sepanjang perjalanan arteri vena kolika. Untuk kolon
ascendensdanduapertigadarikolontransversumcairanlimfenyaakanmasukkenodilimphatici
mesenterikussuperior,sedangkanyangberasaldarisepertigadistalkolontransversumdankolon
descendensakanmasukkenodilimphaticimesenterikusinferior.
Persarafanususbesardilakukanolehsistemsarafotonomdenganperkecualiansfingtereksterna
yangberadadibawahkontrolvoluntar.Sekum,appendiksdankolonascendensdipersarafioleh
serabutsarafsimpatisdanparasimpatisnervusvagusdaripleksussarafmesenterikussuperior.Pada
kolon transversum dipersarafi oleh saraf simpatis nervus vagus dan saraf parasimpatis nervus
pelvikus.Serabutsimpatisberjalandaripleksusmesenterikussuperiordaninferior.Serabutserabut
nervus vagus hanya mempersarafi dua pertiga proksimal kolon transversum, sepertiga distal
9
9

dipersarafiolehsarafparasimpatisnervuspelvikus.Sedangkanpadakolondescendensdipersarafi
serabutserabut simpatis dari pleksus saraf mesenterikus inferior dan saraf parasimpatis nervus
pelvikus. Perangsangan simpatis menyebabkan penghambatan sekresi dan kontraksi, serta
perangsangansfingterrektum,sedangkanperangsanganparasimpatismempunyaiefekberlawanan.

Gambar2.1.Arterimesenterikasuperiormempercabangkanarteripancreaticoduodenalis
inferior,intestinalis,ileocolica,colicadekstra.

10

Gambar2.2.Arterimesenterikainferiormempercabangkanartericolicasinistra,
sigmoidea,danhemorrhoidalissuperior.

2.2.

HistologiUsus

2.2.1. UsusHalus
Dindingusushalusdibagikedalamempatlapisan:3,4
1.TunikaSerosa.Tunikaserosaataulapisanperitoneum,taklengkapdiatasduodenum,hampir
lengkapdidalamusushalusmesenterika,kekecualianpadasebagiankecil,tempatlembaranvisera
danmesenterikaperitoneumbersatupadatepiusus.
2.TunikaMuskularis.Duaselubungototpolostakbergarismembentuktunikamuskularisusus
halus.Iapalingtebaldidalamduodenumdanberkurangtebalnyakearahdistal.Lapisanluarnya
stratumlongitudinale danlapisandalamnya stratumsirkulare.Yangterakhirmembentukmassa
dinding usus. Plexus myenterikus saraf (Auerbach) dan saluran limfe terletak diantara kedua
lapisanotot.
3. TelaSubmukosa. Telasubmukosaterdiridarijaringanikatlonggaryangterletakdiantara
tunikamuskularisdanlapisantipislaminamuskularismukosa,yangterletakdibawahmukosa.
Dalamruanganiniberjalanjalinanpembuluhdarahhalusdanpembuluhlimfe.Disampingitu,di
siniditemukanneuropleksusMeissner.
4. TunikaMukosa.Tunikamukosausushalus,kecualiparssuperiorduodenum,tersusundalam
lipatansirkulartumpangtindihyangberinterdigitasisecaratransversa.Masingmasinglipatanini
ditutupdengantonjolan,villi.Usushalusditandaiolehadanyatigastrukturyangsangatmenambah
luaspermukaandanmembantufungsiabsorbsiyangmerupakanfungsiutamanya:
a. Lapisanmukosadansubmukosamembentuklipatanlipatansirkularyangdinamakanvalvula
koniventes (lipatan Kerckringi) yang menonjol ke dalam lumen sekitar 3 sampai 10 mm.
Lipatanlipatan ini nyata pada duodenum dan jejenum dan menghilang dekat pertengahan
ileum.Adanyalipatanlipataninimenyerupaibulupadaradiogram.
b. Villimerupakantonjolantonjolansepertijarijaridarimukosayangjumlahnyasekitar4atau5
jutadanterdapatdisepanjangusushalus.Villipanjangnya0,5sampai1mm(dapatdilihat
denganmatatelanjang)danmenyebabkangambaranmukosamenyerupaibeludru.
11
11

c. Mikrovilli merupakan tonjolan menyerupai jarijari dengan panjang sekitar 1 pada


permukaan luar setiap villus. Mikrovilli terlihat dengan mikroskop elektron dan tampak
sebagaibrushborderpadamikroskopcahaya.
Bilalapisanpermukaanusushalusinirata,makaluaspermukaannyahanyalahsekitar2.000cm.
Valvulakoniventes,villidanmikrovillibersamasamamenambahluaspermukaanabsorpsisampai
2jutacm,yaitumeningkatseribukalilipat.
2.2.2. UsusBesar
Ususbesarmemilikiempatlapisanmorfologiksepertijugabagianususlainnya.Akantetapi,
adabeberapagambaranyangkhaspadaususbesarsaja.Lapisanototlongitudinalususbesartidak
sempurna, tetapi terkumpul dalam tiga pita yang dinamakan taenia koli. Taenia bersatu pada
sigmoiddistal,dengandemikianrektummempunyaisatulapisanototlongitudinalyanglengkap.
Panjang taenia lebih pendek daripada usus, hal ini menyebabkan usus tertarik dan berkerut
membentukkantongkantongkecilperitoneumyangberisilemakdanmelekatdisepanjangtaenia.
Lapisan mukosa usus besar jauh lebih tebal daripada lapisan mukosa usus halus dan tidak
mengandung villi atau rugae. Kriptus Lieberkn (kelenjar intestinal) terletak lebih dalam dan
mempunyailebihbanyakselgobletdaripadausushalus.5
2.3. FisiologiUsus
2.3.1. UsusHalus
Usushalusmempunyaiduafungsiutama:pencernaandanabsorbsibahanbahannutrisidanair.
Prosespencernaandimulaidalammulutdanlambungdilanjutkandidalamduodenumterutama
olehkerjaenzimenzimpankreasyangmenghidrolisiskarbohidrat,lemak,danproteinmenjadizat
zatyanglebihsederhana.Prosespencernaandisempurnakanolehsejumlahenzimdalamgetah
usus(sukusenterikus).Banyakdiantaraenzimenziminiterdapatpadabrushbordervillidan
mencernakanzatzatmakanansambildiabsorbsi.3,5
Isiususdigerakkanolehperistalsisyangterdiriatasduajenisgerakan,yaitusegmentaldan
peristaltikyangdiaturolehsistemsarafautonomdanhormon.Pergerakansegmentalusushalus
mencampur zatzat yang dimakan dengan sekret pankreas, hepatobiliar, dan sekresi usus, dan
12

pergerakanperistaltikmendorongisidarisalahsatuujungkeujunglaindengankecepatanyang
sesuaiuntukabsorbsioptimaldansuplaikontinyuisilambung.

Gambar2.3.Gerakanperistaltik
Kontraksiusushalusdisebabkanolehaktifitasototpolosusushalusyangterdiridari2lapis
yaitu lapisan otot longitudinal dan lapisan otot sirkuler. Otot yang terutama berperan pada
kontraksi segmentasi untuk mencampur makanan adalah otot longitudinal. Bila bagian ini
mengalami distensi oleh makanan, dinding usus halus akan berkontraksi secara lokal. Tiap
kontraksiinimelibatkansegmenusushalussekitar14cm.Padasaatsatusegmenusushalusyang
berkontraksi mengalami relaksasi, segmen lainnya segera akan memulai kontraksi, demikian
seterusnya.Bilausushalusberelaksasi,makananakankembalikeposisinyasemula.Gerakanini
berulang terus sehingga makanan akan bercampur dengan enzim pencernaan dan mengadakan
hubungandenganmukosausushalusdanselanjutnyaterjadiabsorbsi.
Kontraksisegmentalberlangsungolehkarenaadanyagelombanglambatyangmerupakanbasic
electricrhytm(BER)dariototpolossalurancerna.Proseskontraksisegmentasiberlangsung8
sampai12kali/menitpadaduodenumdansekitar7kali/menitpadaileum.Gerakanperistaltikpada
usushalusmendorongmakananmenujukearahkolondengankecepatan0,5sampai2cm/detik,di
manapada bagianproksimallebihcepatdaripadabagiandistal.Gerakan peristaltikinisangat
lemahdanbiasanyamenghilangsetelahberlangsungsekitar3sampai5cm.
13
13

Absorbsiadalahpemindahanhasilhasilakhirpencernaankarbohidrat,lemakdanprotein(gula
sederhana,asamasamlemakdanasamasamamino)melaluidindingususkesirkulasidarahdan
limfeuntukdigunakanolehselseltubuh.
Selainituair,elektrolitdanvitaminjugadiabsorbsi.Absorbsiberbagaizatberlangsungdengan
mekanismetransporaktifdanpasif.
2.3.2. UsusBesar
Ususbesarmempunyaiberbagaifungsiyangsemuanyaberkaitandenganprosesakhirisiusus.
Fungsiususbesaryangpalingpentingadalahmengabsorbsiairdanelektrolit,yangsudahhampir
lengkappadakolonbagiankanan.Kolonsigmoidberfungsisebagaireservoiryangmenampung
massafesesyangsudahdehidrasisampaidefekasiberlangsung.3
Kolonmengabsorpsiair,natrium,khlorida,danasamlemakrantaipendeksertamengeluarkan
kalium dan bikarbonat. Hal tersebut membantu menjaga keseimbangan air dan elektrolit dan
mencegahdehidrasi.Menerima9001500ml/hari,semuakecuali100200mldiabsorbsi,paling
banyakdiproksimal.Kapasitassekitar5l/hari.
Gerakanretrograddarikolonmemperlambattransitmateridarikolonkanan,meningkatkan
absorbsi.Kontraksisegmentalmerupakanpolayangpalingumum,mengisolasisegmenpendek
darikolon,kontraksiinimenurunolehantikolinergik,meningkatolehmakanandankolinergik.
Gerakan massa merupakan pola yang kurang umum, pendorong antegrad melibatkan segmen
panjang0,51,0cm/detik,2030detikpanjang,tekanan100200mmHg,tigasampaiempatkali
sehari,terjadidengandefekasi.
Gaskolonberasaldariudarayangditelan,difusidaridarah,produksiintralumen.Nitrogen,
oksigen,karbondioksida,hidrogen,metan.Bakterimembentukhidrogendanmetandariprotein
dankarbohidratyangtidaktercerna.Normalnya600ml/hari.
2.4. Ileus
2.4.1. Defenisi
Ileusadalahgangguanpasaseisiususyangmerupakantandaadanyaobstruksiususakutyang
segera memerlukan pertolongan atau tindakan. Gangguan pasase usus dapat disebabkan oleh

14

obstruksilumenususyangdisebutileusmekanikatauolehgangguanperistaltikyangselanjutnya
disebutsebagaiileusparalitik.
Ileusmekanikadalahsuatupenyumbatanmekanispadaususdimanamerupakanpenyumbatan
yangsamasekalimenutupataumenganggujalannyaisiusus,yaituolehkarenakelainandalam
lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan. Hambatan pada jalan isi usus akan
menyebabkanisiususterhalangdantertimbundibagianproksimaldarisumbatan,sehinggapada
daerahproksimaltersebutakanterjadidistensiataudilatasiusus.Dapatterjadipadausushalus
maupunususbesar.1
Ileusparalitikdisebutjugaadinamikileus,adalahkeadaandimanaususgagalatautidakmampu
melakukankontraksiperistaltikuntukmenyalurkanisinya.
2.4.2. Epidemiologi
Obstruksiusushalusmenempatisekitar20%dariseluruhpembedahandarurat,danmortalitas
dan morbiditas sangat bergantung pada pengenalan awal dan diagnosis yang tepat. Hernia
strangulata adalah salah satu keadaan darurat yang sering dijumpai oleh dokter bedah dan
merupakanpenyebabobstruksiususterbanyak.McIvermencatat44%dariobstruksimekanikusus
disebabkanolehherniaeksternayangmengalamistrangulasi.
Walaupun di negara berkembang seperti di Indonesia, adhesi bukanlah sebagai penyebab
utamaterjadinyaobstruksiusus.PenyebabterseringobstruksiususdiIndonesia,adalahhernia,
baiksebagaipenyebabobstruksisederhana(51%)maupunobstruksiususstrangulasi(63%).
Adhesipascaoperasitimbulsetelahterjadicederapadapermukaanjaringan,sebagaiakibat
insisi,kauterisasi,jahitanataumekanismetraumalainnya.Darilaporanterakhirpasienyangtelah
menjalanisedikitnyasekalioperasiintraabdomen,akanberkembangadhesisatuhinggalebihdari
sepuluhkali.Obstruksiususmerupakansalahsatukonsekuensiklinikyangpenting.Dinegara
maju,adhesiintraabdomenmerupakanpenyebabterbanyakterjadinyaobstruksiusus.Padapasien
digestifyangmemerlukantindakanreoperasi,3041%disebabkanobstruksiususakibatadhesi.
Untukobstruksiusushalus,proporsiinimeningkathingga6575%.

2.5. KlasifikasiIleus
15
15

2.5.1. IleusMekanik
A.BerdasarkanLokasiObstruksi
a. LetakTinggi:Bilamengenaiusushalus(darigastersampaikeileumterminal)
b. LetakRendah:Bilamengenaiususbesar(dariileumterminalsampaianus)

B.Berdasarkansifatsumbatan:
a. Partialobstruction:Terjadisumbatansebagianlumen.
b. Simpleobstruction:terjadisumbatantotalyangtidakdisertaiterjepitnyapembuluh
darah.Biasanyaterjadipadaobstruksiususyangdisebabkanolehtumoratauaskaris.
c. Strangulatedobstruction:Terjadijepitan pembuluhdarahsehinggaterjadiiskemia
yangakanberakhirdengannekrosisataugangrenyangditandaidengangejalaumum
berat yang disebabkan oleh toksin dari jaringan gangren. Biasanya terjadi pada
obstruksiususyangdisebabkanolehhernia,invaginasi,adhesi,danvolvulus.

3. Berdasarkankecepatantimbul(speedofonset):
a. Akut:dalamhitunganjam
b. Kronik:dalamhitunganminggu
c. Kronikdenganseranganakut

2.5.2. IleusNeurogenik
16

a. Adinamik/Ileus Paralitik : Ileus timbul karena adanya lesi saraf (terjepit, peritonitis
umum)sehinggaterjadiparalisisyangberakibatileusparalitik.1
b. Dinamik/Ileus Spastika : Ileus terjadi karena rangsangan saraf, keracunan, histeri,
neurasteni,sehinggatimbulkenaikanrangsangterlalukuatsarafparasimpatikditunika
muskularisyangberkontraksibersamaandimananormalnyabergantianyangberakibat
spasmedanmakanantidakbisamenujudistal.1
2.5.3. IleusVaskular
Ileus yang berhubungan dengan penyakit jantung, karena adanya thrombus/embolus pada
pembuluhdarahsehinggatimbuliskemik,gangren,nekrosis,bisajugaperforasi.

2.6. Etiologi
Tabel2.1.Klasifikasiileusberdasarkanetiologi
Ekstramural
Adhesi
Herniainkarserata
Neoplasma
Abses,hematoma
Volvulus

Intramural
Intususepsi
PenyakitCrohn
Kongenital(volvulus)
Striktur
Ileusparalitik

Intraluminal
Batuempedu
Bendaasing
Impaksifekal

1.Ileusobstruktifdapatdisebabkanoleh:1
A.Obstruksiusushalus:
a. Adhesi(perlekatanusushalus)merupakanpenyebabterseringileusobstruktif,sekitar50
70% dari semua kasus. Adhesi bisa disebabkan oleh riwayat operasi intraabdominal
17
17

sebelumnyaatauprosesinflamasiintraabdominal.Obstruksiyangdisebabkanolehadhesi
berkembangsekitar5%daripasienyangmengalamioperasiabdomendalamhidupnya.
Perlengketankongenitaljugadapatmenimbulkanileusobstruktifdidalammasaanak
anak.
b. Hernia inkarserata eksternal (inguinal, femoral, umbilikal, insisional, atau parastomal)
merupakan yang terbanyak kedua sebagai penyebab ileus obstruktif, dan merupakan
penyebabterseringpadapasienyangtidakmempunyairiwayatoperasiabdomen.Hernia
interna(paraduodenal,kecacatanmesentericus,danherniaforamenWinslow)jugabisa
menyebabkanhernia.
c. Neoplasma. Tumor primer usus halus dapat menyebabkan obstruksi intralumen,
sedangkan tumor metastase atau tumor intraabdominal dapat menyebabkan obstruksi
melaluikompresieksternal.
d. Askariasis. Cacing askaris hidup di usus halus bagian yeyunum, biasanya jumlahnya
puluhan hingga ratusan ekor. Obstruksi bisa terjadi di anamana di usus halus, tetapi
biasanyahinggaratusanekor.Obstruksibisaterjadidimanamanadiusushalus,tetapi
biasanya di ileum terminal yang merupkana tempat lumen paling sempit. Obstruksi
umumnya disebabkan oleh suatu gumpalan padat terdiri dari atas sisa makanan dan
puluhanekorcacingyangmatiatauhampirmatiakibatpemberianpbatcacing.Segmen
ususyangpenuhdengancacingberesikotinggiuntukmengalamivolvulus,strangulasi,
danperforasi.
e. Penekananeksternalolehtumor,abses,hematoma,intususepsi,ataupenumpukancairan.
f. Intususepsiusushalusmenimbulkanobstruksidaniskhemiaterhadapbagianususyang
mengalamiintususepsi.Tumor,polip,ataupembesaranlimphanodusmesentericusdapat
sebagaipetunjukawaladanyaintususepsi.
g. Penyakit Crohn dapat menyebabkan obstruksi sekunder sampai inflamasi akut selama
masainfeksiataukarenastrikturyangkronik.
h. Volvulusseringdisebabkanolehadhesiataukelainankongenital,sepertimalrotasiusus.
Volvuluslebihseringsebagaipenyebabobstruksiususbesar.

18

i. Batu empedu yang masuk ke ileus. Inflamasi yang berat dari kantong empedu
menyebabkanfistuldarisaluranempedukeduodenumatauusushalusyangmenyebabkan
batuempedumasukketraktusgastrointestinal.Batuempeduyangbesardapatterjepitdi
usus halus, umumnya pada bagian ileum terminal atau katup ileocaecal yang
menyebabkanobstruksi.
j. Strikturyangsekunderyangberhubungandenganiskhemia,inflamasi,terapiradiasi,atau
traumaoperasi.

Hernia

Oklusimesentrial

Volvulus

Adhesi

Tumor

Invaginasi

Gambar2.4.Etiologiobstruksiusus
B.Obstruksiususbesar:
a. Karsinoma
b. Volvulus
c. DivertikulumMeckelyangbisamenyebabkanvolvulus,intususepsi,atauherniaLittre.
19
19

d. Inflamasi
e. Tumorjinak
f. Impaksifekal
B.Ileusparalitikdapatdisebabkanoleh:
a. Traumaabdomen
b. Pembedahanabdomen(laparotomy)dansalurancerna
c. Serumelektrolitabnormal
Hipokalemia
Hiponatremia
Hipomagnesemia
Hipermagnesemia
d. Infeksi,inflamasi
Intrathorak
- Pneumonia
Intrapelvic(contoh:penyakitradangpanggul)
Ronggaperut
- Peritonitis
- Appendicitis
- Divertikulitis
- Nefrolitiasis
- Kolesistitis
- Pankreatitis
- Perforasiulkusduodenum
e. Iskemiausus
Mesenterikaemboli,trombosisiskemia
f. Atoniususdanperegangangasseringtimbulmenyertaiberbagaikondisitraumatik(contohnya,
fracturcosta,fracturtulangbelakang,traumamedullaspinalis)
g. Obatobatan
Narkotika
Fenotiazin
Diltiazematauverapamil
Clozapine
Obatanticholinergic
h. Infarkmiokard

2.7. Patofisiologi
20

Peristiwapatofisiologiyangterjadisetelahobstruksiususadalahsama,tanpamemandangapakah
obstruksitersebutdiakibatkan olehpenyebabmekanikataufungsional. Perbedaan utama adalah
obstruksiparalitikdimanaperistaltikdihambatdaripermulaan,sedangkanpadaobstruksimekanik
peristaltikmulamuladiperkuat,kemudianintermitten,danakhirnyahilang.Penyumbatanintestinal
mekanikyangterjadikarenaadanyadayamekanikyangbekerjaataumempengaruhidindingusus
sehingga menyebabkan penyempitan atau penyumbatan lumen usus. Hal tersebut menyebabkan
pasaselumenususterganggu.Sehinggaterjadipengumpulanisilumenususyangberupagasdan
cairan pada bagian proksimal tempat penyumbatan yang menyebabkan pelebaran dinding usus
(distensi). Sumbatan usus dan distensi usus menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan
intraluminalsehinggaterjadihipersekresikelenjarpencernaan.Dengandemikianakumulasicairan
dan gas semakin bertambah sehingga menyebabkan distensi usus sebelah proksimal sumbatan.
Selainhipersekresimeningkat,kemampuanabsorbsiususpunmenurun,sehinggaterjadikehilangan
volumesistemikyangbesardanprogresif.Halinidapatmenyebabkantejadinyasyokhipovolemik.
6,7

Awalnya, peristaltik pada bagian proksimal usus meningkat sebagai kompensasi adanya
sumbatanatauhambatan.Bilaobstruksiterusberlanjutdanterjadipeningkatantekananintraluminal,
makabagianproksimaldariusustidakakanberkontraksidenganbaikdanbisingususmenjaditidak
teraturdanhilang.Peningkatantekananintraluminaldanadanyadistensimenyebabkangangguan
vaskuler terutama stasis vena. Dinding usus menjadi udem dan terjadi translokasi bakteri ke
pembuluhdarah.Produksitoksinyangdisebabkanolehadanyatranslokasibakterimenyebabkan
timbulnya gejala sistemik. Efek lokal peregangan usus adalah iskemik akibat nekrosis disertai
absorbsitoksintoksinbakterikedalamronggaperitoneumdansirkulasisistemik.Halinibiasanya
terjadipadaobstruksiususdenganstrangulasi.Bahayaumumdarikeadaaniniadalahsepsis.6,7
Padaobstruksimekaniksederhana,hambatanpasasemuncultanpadisertaigangguanvaskuler
danneurologik.Makanandancairanyangtertelan,sekresiususdanudaraakanberkumpuldalam
jumlahyangbanyakjikaobstruksinyakomplit.Bagianproksimaldariususmengalamidistensidan
bagiandistalnyakolaps.Fungsisekresidanabsorbsimembranmukosaususmenurundandinding
ususmenjadiedemadankongesti.Distensiintestinalyangberatdengansendirinyasecaraterus

21
21

menerusdanprogresifakanmengacaukanperistaltikdanfungsisekresimukosasertameningkatkan
risikoterjadinyadehidrasi,iskemik,nekrosis,perforasi,peritonitisdankematian.6,7
2.8. ManifestasiKlinik
Gejalautamadariileusobstruksiantaralainnyerikolikabdomen,mual,muntah,perutdistensi
dan tidak bisa buang air besar (obstipasi). Mual muntah umumnya terjadi pada obstruksi letak
tinggi.

Bilalokasiobstruksidibagian

distal

maka gejala yang dominan

adalah

nyeri abdomen. Distensi

abdomen

terjadi bila obstruksi terus

berlanjut

dan bagian proksimal usus

menjadi

sangatdilatasi.8Obstruksipada

usus halus

menimbulkangejalasepertinyeri

perut

sekitar

umbilikus atau bagian epigastrium. Pasien dengan obstruksi partial bisa


mengalami diare. Kadang kadang dilatasi dari usus dapat diraba. Obstruksi
pada kolon biasanya mempunyai gejala klinis yang lebih ringan dibanding
obstruksi pada usus halus. Umumnya gejala berupa konstipasi yang berakhir
padaobstipasidandistensiabdomen.Muntahjarangterjadi.Padaobstruksibagianproksimalusushalus
biasanyamuncul gejala muntah yang terdiri dari cairanjernihhijauataukuning dan terlihat dini dalam
perjalanan.Ususdidekompresidenganregurgitasi,sehinggatakterlihatdistensi.Jikaobstruksididistaldi
dalamusushalusataukolon,makamuntahtimbullambatdansetelahmunculdistensi.Muntahannyakental
danberbaubusuk(fekulen)sebagai hasilpertumbuhanbakteriberlebihansekunderterhadapstagnansi. 1
Nyeriperutbervariasidanbersifatintermittentataukolikdenganpolanaikturun.Jikaobstruksiterletakdi
bagiantengahatauletaktinggidariusushalus(jejenumdanileumbagianproksimal)makanyeribersifat
konstan/menetap.

Gambar2.5.Manifestasiklinisobstruksiusushalus
Tabel2.2.PerbandinganKlinisbermacammacamileus.
22

Macam

NyeriUsus

ileus

Disten

Muntah

Bising

Ketegangan

si

borborigm

usus

abdomen

i
Obstruksi
simple
tinggi
Obstruksi
simple
rendah

Obstruksi
strangulas
i

++

+++

Meningkat

+++

Meningkat

(kolik)

+++
(Kolik)

Lambat,
fekal

++++

++

+++

Taktentu

(terus

biasanya

menerus,

meningkat

terlokalisir)
Paralitik

++++

Menurun

Oklusi

+++++

+++

+++

Menurun

vaskuler

2.9. PemeriksaanFisik
Pada tahap awal, tanda vital normal. Seiring dengan kehilangan cairan dan
elektrolit, maka akan terjadi dehidrasi dengan manifestasi klinis takikardi dan
23
23

hipotensi postural. Suhu tubuh biasanya normal tetapi kadang kadang dapat
meningkat.1
Padapemeriksaanabdomendidapatkan:
4. Inspeksi:
a. Abdomentampakdistensi
b. Dapat ditemukan Darm Contour (gambaran usus) dan Darm Steifung (gambaran
gerakanusus)
c. Benjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum menunjukkan suatu hernia
inkarserata
d. PadaIntussusepsidapatterlihatmassaabdomenberbentuksosis
e. Bilaadabekaslukaoperasisebelumnyadapatdicurigaiadanyaadhesi
5. Auskultasi. Hiperperistaltik, berlanjut dengan Borborygmus (bunyi usus mengaum) menjadi
bunyimetalik(klinken)/metallicsound.Padafaselanjutbisingususdanperistaltikmelemah
sampaihilang.7,9
6. Perkusi.Hipertimpani.Padaobstruksiususdenganstrangulasidapatditemukanascites.
7. Palpasi.Kadangterabamassasepertipadatumor,invaginasi,hernia.Danpadaobstruksiusus
denganstrangulasidapatditemukanascites.
Padaobstruksiususdenganstrangulasididapatkanadanyarasanyeriabdomenyanghebatdan
bersifatmenetapmakinlamamakinhebat,demam,takikardi,hipotensidan gejaladehidrasiyang
berat. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan abdomen tampak distensi, didapatkan ascites dan
peristaltik meningkat (bunyi Borborigmi). Pada tahap lanjut di mana obstruksi terus berlanjut,
peristaltik akan melemah dan hilang. Adanya feces bercampur darah pada pemeriksaan rectal
24

toucher

dapat

dicurigai

adanya

keganasan

dan

intususepsi.6,10
2.10. PemeriksaanPenunjang
Laboratorium
Tes laboratorium mempunyai keterbatasan nilai dalam menegakkan diagnosis, tetapi sangat
membantumemberikanpenilaianberatringannyadanmembantudalamresusitasi.Padatahap
awal, ditemukan hasil laboratorium yang normal. Selanjutnya ditemukan adanya
hemokonsentrasi,

leukositosis

dan

nilai

elektrolit

yang abnormal. Peningkatan serum amilase sering didapatkan. Leukositosis menunjukkan


adanyaiskemikataustrangulasi,tetapihanyaterjadipada38% 50%obstruksistrangulasi
dibandingkan27%44%padaobstruksinon strangulata.Hematokrityangmeningkatdapat
timbulpadadehidrasi.Selainitudapatditemukanadanyagangguanelektrolit.Analisagasdarah
mungkinterganggu,denganalkalosismetabolikbilamuntahberat,danmetabolikasidosisbila
adatandatandashock,dehidrasidanketosis.2,7

Radiologik
1. FotoPolosAbdomen

25
25

Gambar2.6.

FotoRadiografiPolos
AbdomenNormal
Padakebanyakankasusobstruksiusushalus,dilatasiususyangberisigambaran

gassudahdapatdikenalipadaposisitelentang,multiplebatascairandidapatkandari
fotopolostegak.Dilatasiusushalusyangberisibatascairanmenyerupaibentuksosis,
bulatatauoval yangdapat berubahpada berbagai posisi. Padaobstruksiusus halus
dimana hampir semuanya dipenuhi oleh cairan, sejumlah kecil gas mungkin
terperangkap di antara valvula conniventes pada posisi film horizontal, ini dikenal
dengansebagaitandastringofbeadsyanghanyaterdapatpadaobstruksiusushalus
dan tidak terdapat pada orang normal. Pada obstruksi usus halus terdapat gambaran
klasikherringbonedanbayangancairan(fluidlevelintraluminer)yangbertingkat
tingkat(stepladder)dantidakditemukangambaranudaradistaldaerahpenyumbatan.
Foto abdomen tiga posisi mempunyai tingkat sensitivitas 66% pada obstruksi usus
halus,sedangkansensitivitas84%padaobstruksikolon.13

26

Gambar2.7.GambaranStepLadder
Sedangkan pada ileus paralitik tampak dilatasi usus menyeluruh dari gaster
sampai rektum. Penebalan dinding usus halus yang dilatasi memberikan gambaran
herringboneappearance(gambaransepertitulangikan),karenaduadindingusushalus
yang menebal dan menempel membentuk gambaran vertebra dan muskulus yang
sirkuler menyerupai kosta dan gambaran penebalan usus besar yang juga distensi
tampakditepiabdomen.Tidakadagambaranairfluidlevel.13

27
27

Gambar2.8.Gambaranherringbonepadaileusparalitik
Keterangangambaranpatologisradiografipolosabdomen:14,15,16
1. Singledarkbubblepadabayiberhubungandengankelainankongenitalpada gasticoutlet
(atresiagastricoutlet)
2. Double dark bubbles pada bayi juga berhubungan dengan kelainan kongenital pada
duodenum(atresiaduodeni)
3. Kelainankongenitalpadabayidananakkecillainnyasepertimidgutvolvulusataumalrotasi
karenaperputaranintestinalyangtidakkomplitdalammasapembentukannyajugaterkadang
dapatterlihatpadafotoradiografipolosabdomennamunakanlebihjelasapabiladigunakan
mediakontrasberupalarutanbariumsulfat.
4. Untuk pasiendengan atresia anipada bayi, dilakukan pengambilanfoto radiografi polos
denganposisikepaladibawahdanpadabagiananusharusdiberimarkerdarilogamkecil
untuk mengetahui serta menentukan jarak antara atresia dengan lubang anus yang akan
dibentukataudirekonstruksi.
5. Megakolonkongenital(penyakithirschprung)darianorektalbiasanyamemberigambaran
pelebarandariorgantersebut.Kelaiantersebutmenyebabkananak tidak dapat buang air
besar dan foto radiografi polos sangat mirip dengan gambaran ileus.
6. Coil spring sign atau pseudo ball sign adalah gambaran karakteristik invginasi atau
intususepsi usus. Dengan bantuan media kontras barium sufat atau dikenal dengan barium
28

enema, dapat dilakukan percobaan reduksi sebelum dilakukan tindakan bedah pada anak.
Untuk usia dewasa gambaran itu dapat dijumpai pada pasien dengan Ca caecum atau Ca
colon lainnya.
7. Coffee bean sign

merupakan gambaran khas volvulus dari usus (sigmoid) dan juga

merupakan keadaan gawat bedah karena menyebabkan nekrosis usus dan perforasi.
8. Perforasi abdomen dapat dilihat dengan adanya udara bebas di daerah di bawah diafragma
pada posisi berdiri atau pertanda riegler yaitu adanya udara yang menjadi background
intestinal sehingga dapat dilihat dinding usus lebih jelas terutama dinding luar.
9. Keadaan necrotizing enterocolitis pada anak dapat dilihat dengan adanya udara di dinding
usus atau pneumatosis intestinal. Untuk pasien dewasa biasanya berhubungan dengan kondisi
yang relatif jinak seperti yang biasa ditemukan pada gangguan obstruksi paru kroni.
10. Gangguan pasase usus halus atau ileus dibagi menjadi dua gologan yaitu ileus obstruksi
ditandai dengan gambaran pelebaran lumen usus yang tidak dapat mengalir ke distal dan
biasa disebabkan oleh tumor intra lumen atau ekstra lumen yang menjepit lumen usus.
Dikatakan ileus obstruktif letak rendah bila lokasi sumbatan pada level anorektal atau ileus
obstruktif letak tinggijikasumbatanberadajauhdarianorektalsepertipadakolonsigmoid
atauseksumdanlainlain.Bentuklainileusadalahileusparalitikyangberupapelebaran
lumen usus yang disebabkan infeksi, perlekatan, diabetes, koma hepatikum, obatobatan
seperti spasmolitik atau morfin, pasca operasi dan lainlain. Gambaran ileus paralitik
biasanya pelebaran lumen usus tanpa disertai atau sedikit air fluid level. Bila pelebaran
hanya setempat dengan beberapa loop saja maka disebut sebagai sential loop seperti
misalnya pada pankreatitis. Terdapat suatu keadaan pelebaran tanpa tandatanda distensi
lumenususbaikusushalusatauususbesarterutamapascagastroenteritisdenganatautanpa
dehidrasi karena gangguan keseimbangan elektrolit. Keadaan itu juga disebut sebagai
meteorismus.Terlepasnyabatuempedupadalumenintestinaldapatmenimbulkankeadaan
sepertiileusdandisebutsebagaigallstoneileusyangpadapencitraanmenunjukangambaran
sepertiileusobtruktifnamuntanpadisertaiairfluidlevelsyangsignifikansdanbiasanya
ditemukanbaturadiopakyangberasaldaribatuempedu.

29
29

Gambar2.9.DoubleDarkBubblesdariAtresiaDuodeni

30

Gambar

2.10.CongenitalMegacolon

atau

PenyakitHirschprung

Gambar

2.11.AtresiaAnidengan

Markerdi

AnusdanFotoPosisiKepala

Dibawah
2. CTscanabdomen:
LokasiuntukabdomenbawahdaerahyangdiambildaripemeriksaanCTumum
dimulai dengan slice pertama di process xiphoid diteruskan ke crista illiaca. Untuk
pelvis daerah yang diambil pada slice pertama dimulai dengan crista illiaca dan
31
31

diteruskankesymphysispubis.Untukpemeriksaanabdomenrutintebalsliceumumnya
10mm.Padapemeriksaanabdomenrutindenganserialscanningmembutuhkanwaktu
1sekonuntukmelihatgerakanperistaltikdanprosesrespirasi.CTScanberfungsiuntuk
menentukandiagnosadiniatauobstruksistrangulatedanmenyingkirkanpenyebabakut
abdomenlainterutamajikaklinisdantemuanradiologislaintidakjelas.CTscanjuga
dapat membedakan penyebab obstruksi intestinal, seperti adhesi, hernia karena
penyebab ekstrinsik dari neoplasma dan penyakit Chron karena penyebab intrinsik.
Obstruksiditandaidengandiametesusushalussekitar2,5cmpadabagianproksimal
menjadibagianyangkolapsdengandiametersekitar1cm.

Gambar

2.12.Ileusobstruktif
Tingkatsensitifitas CT
scan sekitar 8090%
sedangkan

tingkat

spesifisitasnya sekitar
70

90% untuk mendeteksi

adanyaobstruksiintestinal.Temuanberupazonatransisidengandilatasiususproksimal,
dekompresi usus bagian distal, kontras intralumen yang tak dapat melewati bagian
obstruksi dan kolon yang mengandung sedikit cairan dan gas. CT scan juga dapat
memberikan gambaran adanya strangulasi dan obstruksi gelung tertutup. Obstruksi
Gelung tertutup diketahui melalui gambaran dilatasi bentuk U atau bentuk C akibat
distribusi radial vasa mesenteric yang berpusat pada tempat puntiran. Strangulasi
ditandaidenganpenebalandindingusus,intestinalpneumatosis(udaradidindingusus),
gaspadavenaportaldankurangnyauptakekontrasintravenakedalamdindingdari
bowelyangaffected.CTscanjugadigunakanuntukevaluasimenyeluruhdariabdomen
danpadaakhirnyamengetahuietiologidariobstruksi.PadaCTscanabdomengambaran
ileus paralitik yang khas adalah terdapat pembesaran dari diameter ileus dan tidak
didapatkannyabagianyangkolaps.Selainitutidakterdapatmassaatauadhesiyang
menyebabkan obstruksi. Sehingga dapat menyingkirkan kemungkinan dari ileus
32

obstruktif. MRI jarang digunakan untuk menegakkan diagnosa ileus paralitik. MRI
digunakanhanyabilaadacurigaobstruktifyangdisebabkanolehtumor.2

Gambar2.13.GambaranileusparalitikpadaCTScan

3. MRIAbdomen:
Keakuratan MRI hampir sama dengan CTscan dalam mendeteksi adanya
obstruksi. MRI juga efektif untuk menentukan lokasi dan etiologi dari obstruksi.
Namun,MRImemilikiketerbatasanantaralainkurangterjangkaudalamhaltransport
pasiendankurangdapatmenggambarkanmassadaninflamasi.
4. USGAbdomen:
Ultrasonografidapatmemberikangambarandanpenyebabdariobstruksidengan
melihat pergerakan dari usus halus. Pada pasien dengan ilues obtruksi, USG dapat
dengan jelas memperlihatkan usus yang distensi. USG dapat dengan akurat
menunjukkanlokasidariususyangdistensi.Tidaksepertiteknikradiologiyanglain,
33
33

USGdapatmemperlihatkanperistaltik,halinidapatmembantumembedakanobstruksi

mekanik dari ileus paralitik. Pemeriksaan USG lebih murah dan mudah jika
dibandingkandenganCTscan,danspesifitasnyadilaporkanmencapai100%.

Gambar2.14.UsusHalusNormal17

34

Gambar

2.15.TUSpada

penyakit
2.11.

Crohns17
Diagnosis

Diagnosis

ileus obstruktif tidak

sulit, salah satu yang hampir selalu harus ditegakkan atas dasar klinik dengan anamnesis dan
pemeriksaanfisik,kepercayaanataspemeriksaanlaboratoriumdanpemeriksaanradiologiharusdilihat
sebagai konfirmasi dan bukan menunda mulainya terapi yang segera. Diagnosa ileus obstruksi
diperolehdari:4
1.Anamnesis
Pada anamnesis ileus obstruktif usus halus biasanya sering dapat ditemukan penyebabnya,
misalnyaberupaadhesidalamperutkarenapernahdioperasisebelumnyaatauterdapathernia.Pada
ileusobstruksiusushaluskolikdirasakandisekitarumbilikus,sedangkanpadaileusobstruksiusus
besar kolik dirasakan di sekitar suprapubik. Muntah pada ileus obstruksi usus halus berwarna
kehijauandanpadaileusobstruktifususbesaronsetmuntahlama.1
2.PemeriksaanFisik
a.Inspeksi
35
35

Dapatditemukantandatandageneralisatadehidrasi,yangmencakupkehilanganturgorkulit
maupunmulutdanlidahkering.Padaabdomenharusdilihatadanyadistensi,parutabdomen,hernia
danmassaabdomen.Terkadangdapatdilihatgerakanperistaltikususyangbisabekorelasidengan
mulainya nyeri kolik yang disertai mual dan muntah. Penderita tampak gelisah dan menggeliat
sewaktuserangankolik.4
b.Auskultasi
Padaileusobstruktifpadaauskultasiterdengarkehadiranepisodikgemerincinglogambernada
tinggi dan gelora (rush) diantara masa tenang. Tetapi setelah beberapa hari dalam perjalanan
penyakitdanususdiatastelahberdilatasi,makaaktivitasperistaltik(sehinggajugabisingusus)bisa
tidakadaataumenurunparah.Tidakadanyanyeriususbisajugaditemukandalamileusparalitikus
atauileusobstruksistrangulata.4
c.Perkusi
Padaileusobstruktifdidapatkantimpanidiseluruhlapangabdomen.4
8. Palpasi
Padapalpasibertujuanmencariadanyatandairitasiperitoneumapapunataunyeritekan,yang
mencakup defance musculair involunter atau rebound dan pembengkakan atau massa yang
abnormal.
e.RectalToucher
Isirektummenyemprot:Hirschprungdisease
Adanyadarahdapatmenyokongadanyastrangulasi,neoplasma
Fesesyangmengeras:skibala
Fesesnegatif:obstruksiususletaktinggi
Ampularektikolaps:curigaobstruksi
Nyeritekan:lokalataugeneralperitonitis
3.Laboratorium

36

Leukositosis,biasanyaterjadibilaterdapatstrangulasi,tetapihitungdarahputihyangnormal
tidak menyampingkan strangulasi. Peningkatan amilase serum kadangkadang ditemukan pada
semuabentukileusobstruktif,khususnyajenisstrangulasi.
4.Radiologi
PemeriksaansinarXbisasangatbermanfaatdalammengkonfirmasidiagnosisileusobstruktif
sertafotoabdomentegakdanberbaringharusyangpertamadibuat.Adanyagelungususterdistensi
denganbatasudaracairandalampolatanggapadafilmtegaksangatmenggambarkanileusobstruksi
sebagaidiagnosis.Dalamileusobstruktifususbesardengankatupileocaecalis kompeten,maka
distensi gas dalam kolon merupakan satusatunya gambaran penting. Penggunaan kontras
dikontraindikasikanadanyaperforasiperitonitis.Bariumenemadiindikasikanuntukinvaginasi,dan
endoskopidisarankanpadakecurigaanvolvulus.
2.12.Komplikasi
Strangulasimenjadipenyebabdarikebanyakankasuskematianakibatobstruksiusus.Isilumen
ususmerupakancampuranbakteriyangmematikan,hasilhasilproduksibakteri,jaringannekrotik
dan darah. Usus yang mengalami strangulasi mungkin mengalami perforasi dan mengeluarkan
materi tersebut ke dalam rongga peritoneum. Tetapi meskipun usus tidak mengalami perforasi
bakteridapatmelintasiususyangpermeabeltersebutdanmasukkedalamsirkulasitubuhmelalui
cairangetahbeningdanmengakibatkansyokseptik.
2.13.
Penatalaksanaan
1. Preoperatif
Dasarpengobatanobstruksiususmeliputi:
a) Penggantiankehilangancairandanelektrolitkedalamlumenusussampaipencapaiantingkat
normalhidrasidankonsentrasielektrolitbisadipantaudenganmengamatipengeluaranurin
(melaluikateter),tandavital,tekananvenasentraldanpemeriksaanlaboratoriumberurutan.
b) Dekompresi traktus gastrointestinal dengan sonde yang ditempatkan intralumen dengan
tujuanuntukdekompresilambungsehinggamemperkecilkesempatanaspirasiisiusus,dan
membatasimasuknyaudarayangditelankedalamsaluranpencernaan,sehinggamengurangi
distensiususyangbisamenyebabkanpeningkatantekananintalumen.
c) Pemberian obat obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai profilaksis.
Antiemetikdapatdiberikanuntukmengurangigejalamualmuntah.
37
37

2. Operatif
Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastrik untuk mencegah sepsis
sekunder. Operasi diawali dengan laparatomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang
disesuaikandenganhasileksplorasiselamalaparatomi.Jikaobstruksinyaberhubungandengan
suatusimpleobstruksiatauadhesi,makatindakanlisisyangdianjurkan.Jikaterjadiobstruksi
stangulasimakareseksi intestinalsangatdiperlukan. Padaumumnyadikenal4macam(cara)
tindakanbedahyangdikerjakanpadaobstruksiileus.9
a) Koreksi sederhana (simple correction). Hal ini merupakan tindakan bedah
sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia
inkarserata nonstrangulasi, jepitan oleh streng/adhesi atau pada volvulus
ringan.
b) Tindakan operatif bypass. Membuat saluran usus baru yang "melewati"
bagian usus yang tersumbat, misalnya pada tumor intraluminal, Crohn disease,
dansebagainya.
c) Membuatfistulaenterocutaneuspadabagianproximaldaritempatobstruksi,misalnyapadaCa
stadiumlanjut.
d) Melakukan reseksi usus

yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung

ujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada


carcinomacolon, invaginasi, strangulata, dan sebagainya. Pada beberapa
obstruksi ileus, kadangkadang dilakukan tindakan operatif bertahap, baik oleh karena
penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya, misalnya pada Ca sigmoid
obstruktif, mulamula dilakukan kolostomi saja, kemudian hari dilakukan reseksi usus dan
anastomosis.
3. Postoperatif

38

Pengobatanpascabedahsangatpentingterutamadalamhalcairandanelektrolit.Kitaharus
mencegah terjadinya gagal ginjal dan harus memberikan kalori yang cukup. Perlu diingat
bahwapascabedahususpasienmasihdalamkeadaanparalitik.

2.14.

Prognosis

Obstruksiusushalusyangtidakmengakibatkanstrangulasimempunyaiangkakematian5%.
Kebanyakanpasienyangmeninggaladalahpasienyangsudahlanjutusia.Obstruksiusushalusyang
mengalamistrangulasimempunyaiangkakematiansekitar8%jikaoperasidilakukandalamjangka
waktu36jamsesudahtimbulnyagejalagejala,dan25%jikaoperasidiundurkanlebihdari36jam. 11
Pada obstruksi usus besar, biasanya angka kematian berkisar antara 1530 %. Perforasi sekum
merupakanpenyebabutamakematianyangmasihdapatdihindarkan. 11

39
39

BAB3
KESIMPULAN
Ileusobstruktifadalahterjadinyakerusakanatauhilangnyapasaseususyangdisebabkanoleh
sumbatanmekanik,yaituolehkarenaobstruksidalamlumenusus,dindingususatauluarususyang
menekanpadausushalusmaupunususbesar.Gejalautamadariileusobstruksiantaralainnyerikolik
abdomen,mual,muntah,perutdistensidantidakbisabuangairbesar sertaflatus.Daripemeriksaan
fisikdidapatkanadanyademam,takikardi,hipotensidangejaladehidrasiyangberat.Padapemeriksaan
abdomenyangterlihatadalahabdomenyangdistensi,terdapatDarmContourdanDarmSteifung,pada
auskultasiterdapathiperperistaltikberlanjutdenganBorborygmi(bunyiususmengaum)menjadibunyi
metalik(klinken)ataumetallicsound.Padafaselanjut,bisingususdanperistaltikmelemahsampai
hilang.Padafotoposisitegakakandidapatkanbayanganairfluidlevelyangbanyakdibeberapatempat
yang tampak terdistribusi dalam susunan tangga (step ladder appearance), juga terlihat gambaran
distensi.Dasarpengobatanileusadalahkoreksikeseimbangancairandanelektrolit,menghilangkan
peregangandanmuntahdengandekompresitraktusgastrointestinal,mengatasiperitonitisdansyokbila
adasertamenghilangkanobstruksiuntukmemeperbaikikelangsungandanfungsiususkembalinormal
dengancaraoperasi.Prognosisbaikbiladiagnosisdantindakandilakukandengansegera.

BAB4
DAFTARPUSTAKA

40

1. SjamsuhidayatR,DeJongWim. Usushalus,apendiks,kolon,dananorektum.BukuAjarIlmu
Bedah.Edisi2.Jakarta:EGC;2005.p.62331.
2. Yates K. Bowel obstruction. In: Cameron P, Jelinek G, Kelly AM, Murray L, Brown AFT,
Heyworth T, editors. Textbook of Adult Emergency Medicine. 2nd ed. New York: Churchill
Livingstone;2004.p.3069.
3. PriceSA,WilsonLM.GangguanUsusHalusdanUsusBesar.Dalam:Wijaya,Caroline,editors.
Patofisiologi:KonsepKlinisProsesProsesPenyakitVolume1.Edisi6.Jakarta:EGC;2006.p.
43759.
4. SabistonDC.KelainanBedahUsusHalus.Dalam:AndriantoP,OswariJ,editors.BukuAjar
BedahBagian1.Jakarta:EGC;1995.p.54459.
5. GeneserF.HistologiUsusBesar.Dalam:GunawijayaAF,editor.BukuTeksHistologiJilid2.
Jakarta:BinarupaAksara;1994.
6. Anonymous.

Ileus.

September

13,

2008.

Available

from

URL:

http://medlinux.blogspot.com/2007/09/ileus.html.AccessedJuly11,2011.
7. Mukherjee S. Ileus. December 28, 2009. Available from URL:
http://www.emedicine.medscape.com.AccessedJuly11,2011.
8. Ansari p. Intestinal Obstruction. 2007 September. Available from URL:
http://www.merck.com/mmpe/sec02/choll/chollh.html.AccessedJuly13,2011.
9. Anonym. PedomanDiagnosisdanTerapi.Lab/UPFIlmuBedah.RumahSakitUmumDaerah
DokterSoetomo.Surabaya,1994.
10. Evers BM. Small intestine. In: Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mttox
KL,editors. Sabiston textbook of surgery. The biological basis of modern surgical
practice.17thed.Philadelphia:ElsevierSaunders;2004.p.132342.
11. SjamsuhidayatR,DeJongWim.HambatanPasaseUsus.BukuAjarIlmuBedah.Edisi2.Jakarta:
EGC;2005.p.8415.
12. PierceA.G.,NeilR.B.ObstruksiUsusdalamAtaGlanceIlmuBedah.Edisi3.Jakarta:Penerbit
Erlangga.2007.

41
41

13. KimSH,etal. Accuracyofplainabdominalradiographyinthedifferentiationbetweensmall


bowelobstructionandsmallbowelileusinacuteabdomenpresentingtoemergencydepartment.
2011
14. SudarmoP,IrdamAI.PemeriksaanRadiografiPolosAbdomenpadaKasusGawatDarurat.2008
15. EisenbergLR.Theroleofabdominalradiographyintheevaluationofthenontraumaemergency
patient:newthoughtonanoldproblem.Radiology2008;248:7156.
16. Kellow SZ, Maclinnes M, Kurzencwyg D, Rawal S, Jaffer R, et al. The role of abdominal
radiographyintheevaluationofthenontraumaemergencypatients.Radiology2008;248:887
93.
17. KralikR,etal.TransabdominalUltrasonographyoftheSmallBowel.2013

42

Anda mungkin juga menyukai