Anda di halaman 1dari 5

Alur discharge planning menurut neylor (2003)

Menyambut
kedatangan
pasien
Orientasi ruang, jenis
pasien, pengaturan dan
denah ruangan
Memperkenalkan pasien
pada
teman
sekamar,
perawat, dokter dan tenaga
kesehatan yang lain
Melakukan pengkajian

Pasien MRS

Selama
pasien Di
RS

Pemeriksaan
klinis
dan
pemeriksaan penunjang yang lain
Melakukan asuhan keperawatan
Penyuluhan kesehatan: penyakit
perawatan,
pengobatan,
diet,
aktivitas

Perawat
Dokter
Tim

Perencanaan Pulang
Pasien KRS

Program HE :

Penyelesaian
Administrasi

Pengobatan/control
Kebutuhan nutrisi
Aktivitas dan Istirahat

Lain-lain :

Monitoring oleh petugas kesehatan dan keluarga

Kasir

Surat control
Resep
Sisa obat

Keterangan :
a. Tugas Kepala Ruangan/Supervisor:
1) Menerima pasien baru
2) Menentukan estimasi lama perawatan
b. Tugas perawat Primer:
1) Membuat rencana disharge planning
2) Mengidentifikasi pasien
3) Mempersiapkan pasien:
a) Kontrak waktu
b) Obat-obatan yang dibutuhkan pasien
c) Mempersiapkan rencana kontrol pasien
d) Menyediakan format discharge planning
e) Membuat leaflet
f) Melakukan tindakan berupa diskusi dan demonstrasi
g) Memberikan pendidikan kesehatan
h) Melakukan evaluasi
i) Mendokumentasikan discharge planning
j) Melakukan follow up
c. Tugas perawat Asosiate:
Melaksanakan agenda discharge planning (pada saat perawatan dan di akhir
perawatan)
c. Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan
Berdasarkan beberapa pertimbangan khusus setelah dilakukan pengkajian
dan analisis SWOT, maka kelompok merencanakan untuk menerapkan metode
MAKP. Metode ini menggunakan modifikasi tim-primer. Dimana ada ketua
tim, perawat primer, dan perawat pelaksana. Metode penugasan dimana satu
orang perawat bertanggung jawab 24 jam terhadap asuhan keperawatan mulai
dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian
perawat ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode
primer ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara
pasien dengan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan, dan
koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat.
Sedangkan konsep metode MAKP tim-primer ini, yaitu perawat primer
sebagai perawat professional harus mampu menggunakan berbagai teknik
kepemimpinan serta mengerti pentingnya komunikasi yang efektif agar
kontinuitas rencana keperawatan terjamin. Perawat associete harus menghargai
kepemimpinan supervisor/perawat primer. Dan peran kepala ruangan penting

dalam model modivikasi tim-primer. Model modifikasi tim-primer akan


berhasil baik bila didukung oleh kepala ruangan.
Kepala Ruangan

Supervisor

Perawat Primer

Perawat Primer

Perawat Primer

Perawat Primer

Perawat
Associate

Perawat
Associate

Perawat
Associate

Perawat
Associate

Pasien/Klien

Pasien/Klien

Pasien/Klien

Pasien/Klien

Keuntungan dan kerugian:


d. Keuntungan
1) Memungkinkan perawat primer untuk pengembangan diri melalui
implementasi ilmu pengetahuan
2) Model praktik didasarkan pada pengetahuan
3) Fokus pada kebutuhan pasien
4) Meningkatnya otonomi perawat
5) Memungkinkan asuhan keperawatan dibierikan secara komprehensif
6) Membaiknya kontinuitas dan koordinasi asuhan
7) Meningkatnya kesempatan untuk pengembangan hubungan antara
perawat-pasien/keluarga
8) Meningkatnya mutu asuhan karena:
a) Hanya ada satu perawat yang bertanggung jawab dalam perencanaan
dan koordinasi asuhan keperawatan
b) Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien
c) Asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif
d) PP bertanggungjawab selama 24 jam
e) Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal
f) Rencana asuhan keperawatan dan rencana medik dapat berjalan parallel
9) Perbaikan retensi perawat
10) Meningkatnya kepuasan perawat, dokter, dan pasien/keluarga
e. Kerugian
1) Diperlukan perawat berpendidikan dan berpengalaman
2) Diperlukan kemampuan komunikasi yang baik antara perawat primer
dengan rekan perawat (perawat asosiate)
3) Perawat primer dapat mengambil tanggung jawab rekan perawat untuk
mengimplementasikan asuhan keperawatan yang diberikan

Tahap
praronde

Katim/PP

Penetapan pasien

Proposal

Persiapan pasien:
Inform consent.
a. Hasil pengkajian/intervensi

data

Penyajian data

Apa yang menjadikan masalah


Cross cek data yang ada
Apa yang menyebabkan masalah
yang tersebut
Bagaimana pendekatan (proses,
SAK, SOP)

Validasi data

Diskusi karu, PP, PA, Perawat


konselor
Tahap ronde pada
bed pasien

MASALAH
TERATASI

Analisa data

Aplikasi hasil analisa


dan diskusi

Anda mungkin juga menyukai

  • Leaflet Pijat Oksitosin
    Leaflet Pijat Oksitosin
    Dokumen4 halaman
    Leaflet Pijat Oksitosin
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen61 halaman
    Bab Ii
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen4 halaman
    Bab 1
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Absens I
    Absens I
    Dokumen2 halaman
    Absens I
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner Abcdefg
    Kuesioner Abcdefg
    Dokumen2 halaman
    Kuesioner Abcdefg
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Angket M3
    Angket M3
    Dokumen3 halaman
    Angket M3
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Instrumen Kepuasan Perawat
    Instrumen Kepuasan Perawat
    Dokumen2 halaman
    Instrumen Kepuasan Perawat
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Jumlah Tenaga Perawat Pagi
    Jumlah Tenaga Perawat Pagi
    Dokumen1 halaman
    Jumlah Tenaga Perawat Pagi
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Keperawatan
    Evaluasi Keperawatan
    Dokumen3 halaman
    Evaluasi Keperawatan
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Angket Rajal, Ugd Dan Icu Survey Kepuasan Pasien 2014
    Angket Rajal, Ugd Dan Icu Survey Kepuasan Pasien 2014
    Dokumen4 halaman
    Angket Rajal, Ugd Dan Icu Survey Kepuasan Pasien 2014
    Tianti Puadi
    Belum ada peringkat
  • Kuisioner M 1
    Kuisioner M 1
    Dokumen1 halaman
    Kuisioner M 1
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Surat Persetujuan Ronde
    Surat Persetujuan Ronde
    Dokumen1 halaman
    Surat Persetujuan Ronde
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • SP 4
    SP 4
    Dokumen3 halaman
    SP 4
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • SP 9
    SP 9
    Dokumen3 halaman
    SP 9
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • SP 9
    SP 9
    Dokumen3 halaman
    SP 9
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Analisa Proses Interaksi
    Analisa Proses Interaksi
    Dokumen5 halaman
    Analisa Proses Interaksi
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • DX 2
    DX 2
    Dokumen3 halaman
    DX 2
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • SP 4
    SP 4
    Dokumen3 halaman
    SP 4
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii PK
    Bab Ii PK
    Dokumen23 halaman
    Bab Ii PK
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Bab III Askep
    Bab III Askep
    Dokumen7 halaman
    Bab III Askep
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Morbili
    Daftar Isi Morbili
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi Morbili
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Diagnosa
    Diagnosa
    Dokumen3 halaman
    Diagnosa
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • BAB II PKBB
    BAB II PKBB
    Dokumen23 halaman
    BAB II PKBB
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • BAB II Konsep Teori Morbili
    BAB II Konsep Teori Morbili
    Dokumen14 halaman
    BAB II Konsep Teori Morbili
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • DX 1
    DX 1
    Dokumen2 halaman
    DX 1
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Morbili
    BAB IV Morbili
    Dokumen2 halaman
    BAB IV Morbili
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Laboratorium
    Pemeriksaan Laboratorium
    Dokumen1 halaman
    Pemeriksaan Laboratorium
    HeriawanSiahaan
    Belum ada peringkat