LANDASAN TEORI
2.1
2.
4.
yang
meliputi
marketing,
engineering,
manufacture,
dan
Scherkenbach
kualitas
ditentukan
oleh
pelanggan;
pelanggan
Elliot kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbeda
dan tergantung pada waktu dan tempat, atau dikatakan sesuai dengan
tujuan.
11
7.
Goetch dan Davis kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan
dengan produk, pelayanan, orang, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi apa yang diharapkan.
Dapat dikatakan bahwa secara garis besar, kualitas adalah keseluruhan ciri
atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan.
Kualitas dinilai dengan beberapa dimensi, yang disebut dengan dimensi
kualitas, meliputi (Ariani, 2004):
1.
2.
Feature, yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang
merupakan karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan yang
baik bagi pelanggan.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas pada proses produksi. Dimana yang
terbaik adalah apabila perhatian pada kualitas bukan pada produk akhir, melainkan
proses produksinya atau produk yang masih ada dalam proses (Work in Process),
sehingga bila diketahui ada cacat atau kesalahan masih dapat diperbaiki.
Sedangkan kata kendali didefinisikan sebagai kegiatan mengarahkan,
mempengaruhi, verifikasi dan perbaikan untuk menjamin penerimaan produk tertentu
sesuai rancangan dan spesifikasi (Feigenbaum, 1983).
Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang
dengan aktivitas itu kita ukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkannya dengan
spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan perbaikan yang sesuai apabila
ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar.
Tahapan pada kegiatan pengendalian kualitas mengandung prinsip-prinsip
sebagai berikut (Purnomo, 2003):
1.
2.
3.
4.
dan penyebabnya
melalui faktor-faktor
maka pengendalian kualitas bertujuan untuk mengendalikan kualitas produk atau jasa
yang dapat memuaskan konsumen, mengurangi biaya kualitas keseluruhan,
menurunkan cacat/defect, memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan.
2.2
2.
3.
p
Gambar 2.1. Ilustrasi Peta Kendali
Dua dari tiga titik yang berturutan berada di luar batas peringatan 2sigma.
3.
Empat dari lima titik yang berturutan berada pada jarak 1-sigma atau
berada jauh dari garis tengah.
4.
Delapan titik yang berturutan berada pada satu sisi dari garis tengah.
proses ini digunakan untuk memprediksi kinerja jangka panjang yang berada
dalam batas pengendali proses statistik, karena analisis ini menguji
variabilitas dalam karakteristik-karakteristik proses dan apakah proses mampu
menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi.
Analisis kemampuan proses membedakan kesesuaian dengan batasbatas toleransi. Oleh karenanya, ada dua kondisi yang mungkin terjadi, yaitu
(Ariani, 2004):
1.
Jika rata-rata proses dalam batas pengendali dan berada dalam batas
spesifikasi, atau
2.
(Cp) PKP
(UCL)BSA (LCL)BSB
= standar deviasi
3.
2.3
Alat bantu pengendalian kualitas yang juga biasa digunakan adalah 7-QC
tools, yang antara lain terdiri dari :
1.
Stratifikasi Data
3.
Histogram
4.
Diagram Pareto
5.
6.
2.
3.
4.
5.
2.
2.3.3 Histogram
Histogram adalah salah satu alat bantu dalam memecahkan masalah
yang berupa grafik khusus yang menggambarkan penyebaran data sebagai
hasil dari satu macam pengukuran dari suatu proses, yang dapat digunakan
untuk:
1.
30
24
F re k u e n s i
2.
25
20
12
11
10
10
15
5
5
Range
2.
Menyatakan
perbandingan
masing-masing
persoalan
terhadap
keseluruhan.
3.
4.
315
120%
100%
80%
135
113
MelerKotor Amplasan
60%
75
37
23
TipisPin, HoleOliLain-lain
52
40%
20%
0%
2.3.5 Diagram Sebab Akibat (Cause & Effect Diagram / Fish Bone
Diagram)
Diagram sebab akibat atau yang lebih dikenal dengan nama
diagram tulang ikan (fish bone diagram) diperkenalkan pertama kalinya
oleh Prof. Koru Ishikawa pada tahun 1943. Diagram fish bone atau tulang
ikan dapat digunakan untuk :
1.
2.
3.
menggunakan
diagram ini, kita dapat melihat apakah dua faktor yang kita uji tersebut saling
berpengaruh / memiliki korelasi atau tidak.
Diagram ini dapat berguna untuk menguji tingkat hubungan dua
kelompok data dan menemukan penyebab yang perlu dikendalikan dan
ditingkatkan. Hubungan tersebut dapat berupa korelasi positif, korelasi
negatif, atau tidak ada korelasi sama sekali antara kedua kelompok data
tersebut.
Hasil Penjualan
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
10
11
12
13
14
15
16
Jumlah Kunjungan
123456789101112
BATTERY GTZ5S GS162127222920171616111715
BATTERY GM5Z-3B11184-3185512810
BATERRY YTZ5S71062-24234127
TUBE,TIRE2.25/2.50-17-348366101013155
TUBE,TIRE 2.75-17281281368192032334
CARBURATOR ASSY
PLATE OIL SEPARATOR
HUB ASSY, RR WHEEL
TUBE,TIRE 3.00/3.25-18
SPOKE SET
TUBE,TIRE 2.75-17
TUBE,TIRE2.25/2.50-17
BATERRY
YTZ5S
BATTERY
GM5Z-3B
BATTERY GTZ5S
GS
10
12
14
16
18
NO TROUBLE FOUND
C1 CLAIM
ClaimAPPROVED
Judgment
PRODUCTION DATE OVERCHARGED (BATTERY) NOT FACTORY FAULT SULFATION (BATTERY) PARTS WE
NovMISMATCH
20060.0%
NOT ALLOWED TO BE REPAIRED
1.3%
0.9% 0.0%0.9%
EX REPAIRED
1.6%2.5%
0.6%
INSUFFICIENT INFORMATION OTHERS
3.5%
11.1%
77.5%
dan lain sebagainya. Bagan pengendalian yang biasa dan cocok untuk
memantau proses yang mempunyai karakteristik berdimensi kontinyu
2.4
Gambaran mengenai proses yang dilalui oleh plate oil separator pada
bagian machining adalah sebagai berikut :
PROSES
IN
TOOL
S
NAMA
SPECIFICATION
JIG L :
1,2
TURNI
NG
C
204008
Insert
Holder
OKUM
A
HOWA
3,4,5
C
204009
M06-
Insert
Holder
SCLCL 2020K 09
Insert
TU153C01A
JIG R :
1
TURNI
NG
C
204008
Holder
OKUM
A
HOWA
2,5
M06TU153C01A
3,4,6
C
404012
C
204009
SCLCL 2020K 09
Insert
Holder
LF 151.22 - 2525 30
Insert
Holder
SCLCL 2020K 09
Sesuai dengan Operation Standar (OS) yang dibuat oleh bagian Process
Engineering Departemen untuk proses Machining Plate Oil Separator, proses yang
dilalui oleh Raw material berupa part casting sampai dengan menjadi finish good
adalah sebagai berikut:
Raw material plate oil separator berasal dari hasil proses blank casting yang
selanjutnya melalui proses machining yang terdiri dari, sebagai berikut :
Facing, Turning
Raw material mengalami proses Facing dan Turning pada Jig I (jig L),
dimana pencekaman benda kerja pada bagian diameter luar dari benda kerja.
Proses pada jig L ini adalah untuk membuat 42 (toleransi :+0.039 dan 0)mm, membuat alur dudukan Oil seal ukuran 30X42X4.5 mm yaitu
membuat 46 (toleransi +0.3 dan 0), membuat chamfer pada dudukan oil seal
yang berfungsi untuk mempermudah proses assembly oil seal serta melakukan
Inspection
Setelah mengalami proses machining pada kedua jig tersebut di atas
maka plate oil separator perlu dilakukan inspection untuk pengukuran
masing-masing dimensi sesuai dengan petunjuk yang tercantum dalam
Operation Standar (OS) , hal ini bertujuan untuk menghindari lolosnya plate
oil separator yang tidak sesuai ukurannya sampai ke tangan customer,
walaupun pengecekan dilakukan secara sampling. Proses inspeksi pada
Machining Plate Oil Separator ini dapat ditunjukkan pada bagan berikut ini :