Anda di halaman 1dari 10

MATERIAL FOSFOR KARBON NANODOT DAN SIFAT LUMINESCENCE

SRI AWALIYAH RAHMAH (1127030066)


FISIKA
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN 2014
Email : sri.awaliyah@student.uinsgd.ic.id

ABSTRAK
Dilakukan eksperimen tentang material fosfor karbon nanodot dan sifat luminescence.
Karbon nanodot adalah partikel karbon yang mempunyai diameter dari 1 sampai 10 nm.
Ukuran karbon nanodot ini berada diantara ukuran molekul klaster dan karbon bulk. Metode
eksperimen ini, salah satu metode kimia-fisika yang mudah yaitu pemanasan menggunakan
gelombang mikro (microwave heating). Metode pemanasan gelombang mikro telah banyak
digunakan sebagai metoda yang umum digunakan untuk mempersiapkan CNDs dengan
distribusi ukuran dan morfologi partikel yang dapat dikontrol. Dalam eksperimen ini
menggunakan bahan asam sitrat, urea, dan pelarut air. Dengan memanasakan setiap sampel
menggunakan microwave rumah menggunakan daya dan waktu tertentu, dengan wadah
tertutup, kemudian sinari larutan tersebut dengan sinar UV untuk mengetahui pendaran yang
dihasilkan oleh karbon nanodot. Eksperimen ini bertujuan untuk memahami sintesis CND
menggunakan pemanasan gelombang mikro dan membuat lapisan tipis CND pada subtrat
gelas dan mempelajari sifat optiknya.
Kata kunci : Karbon nanodot, gelombang mikro, asam sitrat, dan microwave.

PENDAHULUAN
Karbon nanodot (Carbon Nanodots; CNDs) adalah partikel karbon yang mempunyai
diameter dari 1 sampai 10 nm. Ukuran karbon nanodot ini berada diantara ukuran molekul
klaster dan karbon bulk. Biasanya partikel CNDs terdiri dari 100 sampai 10.000 atom. CNDs
kadang-kadang disebut juga 'atom buatan' dan digunakan sebagai building blocks pada proses
bottom-up melalui proses self-assembly. CNDs ini mempunyai sifat yang unik bergantung
dengan ukurannya.
Banyak metode eksperimen yang telah dieksplorasi untuk mensintesis karbon
nanodot, masuk diantarannya adalah molecular beam epitaxy (MBE), metal organicchemical-vapor deposition (MOCVD), dan vapour-liquid-solid (VLS). Di antara metode ini,

salah satu metode kimia-fisika yang mudah adalah pemanasan menggunakan gelombang
mikro (microwave heating). Metoda pemanasan gelombang mikro telah banyak digunakan
sebagai metoda yang umum digunakan untuk mempersiapkan CNDs dengan distribusi ukuran
dan morfologi partikel yang dapat dikontrol.
Obyek penelitian adalah asam sitrat (citric acid, C6H8O7) dan urea ((NH2)2CO).
Sasaran penelitian adalah diperolehnya pendaran yang dihasilkan oleh karbon nanodot secara
kualitatif.

DASAR TEORI
Karbon atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor
atom 6 pada tabel periodik. Sebagai unsur golongan 14 pada tabel periodik,
karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti
bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen.
Karbon merupakan salah satu dari di antara beberapa unsur yang diketahui keberadaannya
sejak zaman kuno. Istilah karbon berasal dari bahasa Latin carbo, yang berarti
batu bara. Karbon memiliki beberapa jenis alotrop, yang paling terkenal adalah grat, intan,
dan

karbon amorf.

Sifat-sifat

alotropnya. Sebagai

contohnya,

sika karbon bervariasi bergantung


intan

berwarna

pada jenis

transparan, manakala

grat

berwarna hitam dan kusam. Semua alotrop karbon berbentuk padat dalam kondisi
normal, tetapi grat merupakan alotrop yang paling stabil secara termodinamik di antara
alotrop-alotrop lainnya.
Nanodots Carbon telah berhasil menjadi sebuah trobosan baru dalam teknologi
material halini disebabkan karena keunggulan mereka dalam sifat kelarutan air, inertness
kimia,

toksisi-tas

rendah, kemudahan

fungsionalisasi dan

ketahanan terhadap

photobleaching. Dalamulasan ini, dengan memperkenalkan sintesis dan foto dan elektronsifat (C-dot).
Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran
curah (prill) digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kimia pemasok unsur
nitrogen. Di tanah,urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N
pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya. Karena
penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea sering kali disubsidi oleh
pemerintah suatu negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea
dipasarkan dalam dua bentuk: bersubsidi (berwarna merah muda, digunakan

untuk bantuan pemban-gunan) dan tidak bersubsidi (berwarna putih, untuk dipasarkan
secara komersial). Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau
pembakaran batubara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut lalu
dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser. Dalam suhu rendah, amonia
cair dicampur dengan es kering (karbon dioksida) menghasilkan amonium karbamat.
Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan
urea dan air.
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah
tumbuh angenus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik
dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman
ringan. Dalambiokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat
yang terjadidi dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk
hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan
sebagai antioksidan. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran,
namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, y a n g d a p a t m e n c a p a i 8 % b o b o t
k e r i n g , p a d a j e r u k l e m o n d a n l i m a u (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut). Rumus
kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi disebelah
kanan). Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3propanatrikarboksilat.
Gelombang mikro atau microwave adalah gelombang elektromagnetik dengan
frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3x109
Hz). Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan pada
benda

tersebut. Jika makanan

menyerap

radiasi

gelombang mikro, makanan

menjadi panas dan masak dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam
oven

microwave.

Gelombang

mikro

Radar digunakan untuk mencari dan

juga

pada

r a d a r.

menentukan jejak suatu benda dengan

gelombang mikro dengan frekuensi sekitar 1010 Hz.

METODE EKSPERIMEN

dimanfaatkan

Eksperimen ini bertujuan untuk memahami sintesis CND menggunakan pemanasan


gelombang mikro dan membuat lapisan tipis CND pada subtrat gelas dan mempelajari sifat
optiknya.
Alat dan bahan yang digunakan diantaranya asam sitrat (citric acid, C6H8O7), urea
((NH2)2CO) dan pelarut air. Dengan alat eksperimen seperti Microwave rumah, tabung ukur,
crucible, spatula, timbangan, pengaduk magnetik, cawan gelas.
Eksperimen dilakukan dengan pertama-tama siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan,
kemudian timbang berat bahan kimia seperti yang diperintahkan dalam tabel dibawah,
larutkan setiap sempel yang telah disiapkan dengan 4 ml air murni (aquades) diaduk hingga
menghasilkan larutan bening, keringkan sampel larutan bening tersebut pada oven pada suhu
100 C selama 1 jam. Kemudian panaskan setiap sampel menggunakan microwave rumah
menggunakan daya dan waktu tertentu, sesuai anjuran pada tabel dibawah, dengan
menggunakan wadah tertutup. Lalu timbang beberapa miligram material kemudian
didispersikan ke dalam air. Kemudian sinari larutan tersebut dengan sinar UV untuk
mengetahui pendaran yang dihasilkan oleh karbon nanodot secara kualitatif.

DATA DAN ANALISIS


Tabel 1. Parameter sintesis karbon nanodot
Perbandingan
Variasi

A
Waktu

B
Komposi
si

Samp
el
A1
A2
A3
A4
A5
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7

berat
Asam
Urea
sitrat (g)
0,015
0,015
0,015
0,015
0,015
1
0,5
0,125
0,075
0,035
0,015
-

(g)
3,0
3,0
3,0
3,0
3,0
3,0
3,0
3,0
3,0
3,0
3,0
-

Daya
Microwav

Waktu (s)

e (W)
60
90
120
150
180
800
120

Berikut merupakan gambar salah satu dari hasil percobaan yang telah kami lakukan:

Dalam eksperimen ini, kita dapat mengetahui dan menentukan sifat atau karakterisasi
dari larutan karbon nanodot (CNDs). Karbon nanodot yang digunakan terdiri dari asam sitrat
(C6H8O7) dan urea ((NH2)2CO) yang dilarutkan ke dalam aquades. Dengan berbeda variasi
setiap sampel, yaitu sampel A adalah variasi waktu dan sampel B adalah variasi komposisi.
Pada sampel A perbandingan konsentrasi asam sitrat dan urea adalah sama yaitu 0,015
gr dan 3,0 gr. Dari sampel ini dapat diketahui mana sampel yang paling baik, kemudian
waktu pemanasan yang digunakan pada sampel tersebut digunakan juga untuk waktu pada
percobaan sampel B.
Dalam eksperimen sampel A, sampel yang paling baik adalah sampel A3. Ternyata
sampel A3 merupakan sampel yang menggunakan waktu pemanasan sedang (120 s)
dibandingkan sampel A1 A2, A4, dan A5. Hal tersebut dibuktikan ketika semua sampel A
telah dipanaskan kemudian di sinar-UV. Di spektometer UV-vis terlihat jelas pendaran warna
yang terbentuk pada tiap masing-masing sampel, dapat terlihat jelas pada gambar dalam
lampiral pendaran warna yang keluar. Pendaran sampel A3 adalah kuning dan memiliki
panjang gelombang sebesar 560-590 nm.
Sedangkan pada percobaan sampel B, seperti pada gambar no.1 yang merupakan
pengukuran massa setiap senyawa menggunakan neraca digital. Cairan dibuat dengan cara
melarutkan urea dan asam sitrat dengan perbandingan berat seperti pada tabel diatas. Selama
proses pemanasan didalam microwave cairan berubah warna yaitu dari transparan (gambar

no.4) menjadi warna kecoklatan (gambar no.8). Hal ini manandakan terjadinya ikatan kimia
dari karbon nanodot.
Dengan perbandingan komposisi massa seperti yang tercantup didalam tabel diatas
dengan waktu sintesis selama 2 menit didapat pedaran warna hijau seperti
tampak pada gambar n0 9. Dari enam sampel yang kami uji dengan penyinara n
sinar UV, maka komposisi urea dan asam sitrat yang memiliki pedaran warna
hijau paling baik adalah perbandingan massa 3:1 untuk urea dan asam sitrat.
Sementara untuk perbandingan massa 3:0,5 dan 3:0,015 untuk urea dan asam sitrat pedaran
yang dihasilkan kurang tampak, dan sedangkan untuk perbandingan massa 3:0,125 , 3:0,035
dan 3:0,075 untuk urea dan asam sitrat sudah telihat gagal sebelum di uji dengan penyi9naran
sinar UV. Pada perbandingan urea dan asam sitrat 3:0,5 senyawa ini memiliki puncak-puncak
paling tinggi, hal ini menunjukan bahwa urea dan asam sitrat yang larut dapat terbakar
dengan sempurna, sedangkan pada perbandingan massa urea dan asam sitrat 3:0,125 karbon
nanodots terbentuk dari asam sitrat, hal ini dapat dilihat dari jumlah banyaknya massa asam
sitrat yang lebih banyak dan karbon yang terbentuk merupakan nanodots yang terbentuk
merupakan karbon padatan grat. Dan untuk perbandingan urea dan asam sitrat 3:1 karbon
nanodots terbentuk dari urea hal ini sesuai dengan massa urea lebih banyak dari
asam sitrat selain itu urea dapat mencegah terbentuknya karbon padatan grat.

KESIMPULAN
Pengujian sintesis karbon nanodots menggunakan microwave telah dilakukan, dan ada
beberapa pengujian yang berhasil dan tidak berhasil. Pengujian berhasil hanya
pada karbon nanodots yang memiliki komposisi urea 3gr dan asam sitrat 1gr atau
perbandingan masa 3:1 untuk urea dan asam sitrat. Karbon nanodots ini berhasil
memiliki pedaran sampai mendekati warna hijau sedangkan yang lain tidak
begitu tampak.
Eksperimen ini diharapkan dapat digunakan sebagai bagaimana agar dapat
mengetahui cara menentukan suatu kadar bahan agar dapatr menetukan cairan yang memiliki
komposisi yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://pubs.rsc.org/en/content/articlelanding/2012/jm/c2jm34690g
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitrat
Abdullah, Mikrajuddin. Pengantar Nanosains, Bandung, ITB Press.

Z h a i , X i n yu n , e t a l . H i g h l y L u m i n e s c e n t C a r b o n N a n o d o t s b y M i

c r o w a v e - a s s i s t e d Pyrolysis. Chem.Commun,vol.48,No.10.
http://id.wikipedia.org/wiki/Urea
http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang_mikro
N, Sheila, et al. Luminescent Carbon Nanodots: Emergent Nanolights. Angew.
Chem.Int.Ed,vol.49,No10.

LAMPIRAN

Larutan Karbon Nanodot (CNDs) Sampel A dan B

Sampel A

dan B dikeringkan
menggunakan

Open selama

60 menit pada suhu

100C

Sampel A dan B dipanaskan menggunakan Microwave pada waktu tertentu

Keadaan sampel A setelah dilakukan pemanasan dengan variasi waktu

Sampel A di Sinar-UV

Salah satu keadaan sampel B setelah dipanaskan

Sampel B ketika di Sinar-UV

Anda mungkin juga menyukai