Anda di halaman 1dari 12

BANGUNAN

PENGAMBILAN
( INTAKE )

&
BANGUNAN
PEMBILAS
(PENGURAS)

Oleh : Ir. Mawardi Samah, Dipl. HE

TATA LETAK

FUNGSI

Bangunan pengambilan
berfungsi untuk menyadap /
mengambil air dari sungai
dalam jumlah yang diinginkan
Bangunan pembilas berfungsi
untuk mengurangi sebanyak
mungkin benda-benda
terapung dan sedimen kasar
yang masuk kejaringan irigasi

Pengambilan sebaiknya dibuat sedekat


mungkin dengan pembilas.
Pengambilan ditempatkan diujung
tikungan luar sungai.
Pada bendung pelimpah, pengambilan
dapat dibuat pada dua sisi dan bila debit
untuk salah satu sisi hanya sedikit/kecil,
pengambilan dibuat pada pilar pembilas
dan air dialirkan liwat siphon dalam
tubuh bendung.

Tata letak dipengaruhi oleh ;


a. Kebutuhan akan jembatan.
b. Agar air mengalir lancar tanpa
turbulensi perlu dibuat dinding
sayap dan dinding penagarah.

BANGUNAN
PENGAMBILAN
Kapasitas pengambilan
( Q design ) diambil minimum 120 % kebutuhan
debit riel, guna menambah
fleksibilitas untuk kebutuhan
debit penggelontoran.
Bangunan pengambilan
dilengkapi dengan pintu,
tinggi bukan pintu tergantung
pada kecepatan aliran masuk,
dan kecepatan aliran
tergantuk pada diameter (d)
butiran sedimen diizinkan
terbawa masuk ;
V2 > 32 ( h / d )1/3 . d
disederhanakan menjadi
V ~ 10 d 0,5

PERHITUNGAN HIDROLIS
PINTU INTAKE
Debit ( Q ) yang masuk pintu Intake
Q = .b . a 2 g . z
Dimana : Q = debit Intake ( m3/dt)
= kofesien debit (utk aliran bawah pintu = 0,8)
b = lebar pintu ( m )
a = tinggi bukaan pintu ( m )
z = kehilangan tinggi energi ( m )
g = percepatan grafitasi.

PENGGUNAAN
PINTU.

Dimensi pintu secara praktis :


Q = 0,8 s/d 1,5 m3 /dt dipakai 1 buah pintu
Q = 1,5 s/d 3,0 m3/dt dipakai 2 buah pintu
masing-masing dengan ukuran maximum
b = 1,20 m ; h = 1,55 m dan z = 0,10 m

Bila direncanakan hanya 1 buah pintu


untuk debit Q > 3,00 m3/dt,
sebaiknya dipakai pintu radial
atau segmen. (gambar dibawah)

Untuk pintu radial dibuka sebagian ;


Q = c1 .b . a 2 g . z
Untuk pintu radial dibuka seluruhnya :
Q = c2 .b . h2 2 g . z
Dimana : Q = debit Intake ( m3/dt)
c1 = kofesien debit = 0,80
c2 = koefesien debit = 1,00
b = lebar pintu ( m )
a = tinggi bukaan pintu ( m )
h2 = tinggi air dihilir pintu (m )
z = kehilangan tinggi energi ( m )
g = percepatan grafitasi.

Pertimbangan lain dalam merencanakan pintu pengambilan /Intake :


a. Elevasi mercu bendung berada 10 Cm diatas elevasi pengambilan.
(mencegah kehilanngan air akibat gelombang pada bendung).
b. Elevasi ambang pengambilan ( p ) direncanakan seperti berikut :
Angkutan sedimen berupa lanau, p = 0,50 m
Angkutan sedimen berupa pasir dan kerikil, p = 1,00 m
Angkutan sedimen berupa batu-batu bongkah, p = 1,50 m
c. Bila pintu intake bergabung dengan penguras bawah, maka
ambang pengambilan 0 < p < 20 Cm.
Bila pintu pengambilan
(intake) lebih dari satu,
maka pilar sebaiknya
dipasang agak kebelakang
agar aliran masuk
lebih mulus.
Pilar mundur sejauh
R = 0,5 h
(lihat gambar samping)

Guna mencegah benda-benda hanyut


mengapung masuk kedalam Intake,
maka puncak bukaan pintu Intake
dibuat lebih rendah dari muka air hulu,
Jika puncak bukaan berada diatas muka
air hulu, perlu dipasang kisi-kisi atau
saringan untuk penyaring sampah

Bentuk kisi-kisi dan harga

Perlu dihitung kehilangan energi


akibat kisi-kisi/penyaring :
hf = c . ( V2 / 2 g )
c = . ( s / b ) 4/3) sin
= lihat gambar dibawah
= 1,8 ( jeruji bulat )
= 2,42 ( jeruji besi strip )
hf = kehilangan tinggi energi
V = kecepatan aliran.
s = tebal jeruji / kisi-kisi.
b = jarak bersih antara kisi-kisi
L = panjang jeruji = 5 x s.
= sudut kemiringan kisi-kisi.

BANGUNAN
PEMBILAS
(PENGURAS)
Lebar pintu pembilas ditambah tebal pilar (lihat gambar
disebelah ) :

Lantai pembilas merupakan kantong


tempat mengendapnya hanyutan
sedimen didepan pintu Intake,
pada saat-saat tertentu dibilas/dikuras.
Ukuran dan tata letak pintu penguras

Sebaiknya sama dengan 1/6


s/d 1/10 dari lebar bersih
bendung.
Atau 60 % dari lebar total
pintu pengambilan (Intake),
pada gambar dapat B = 0,6 W
Panjang dinding pemisah
dibuat secara empiris dengan
sudut 60 s/d 70

Dinding pemisah :
Elevasi puncak dinding pemisah dibuat
0,50 s/d 1,00 m lebih tinggi
dari puncak mercu bendung, agar selama
pembilasan tidak ada air yang
mengalir diatas diding pemisah.

Bila sungai banyak mengangkut batu bongkahan, sebaiknya


penguras dibuat disamping sungai, diluar bentang bersih sungai
sehingga tidak menghalangi aliran banjir. ( Lihat gambar )

Operasi pintu pembilas :


pada waktu banjir pintu
harus ditutup, dan pada
saat banjir sudah turun
( limpasan diatas mercu
1,00 s/d 0,50 m ), pintu
mulai dibuka untuk
menggelontor sedimen.

Bentuk pintu pembilas : 1. Pintu dengan bagian depan terbuka


2. Pintu dengan bagian depan tertutup.
Pintu pembilas ada yang terdiri dari satu daun pintu dan ada dua daun pintu.

BANGUNAN
PEMBILAS BAWAH
(ONDERSPUIER)
Pembilas bawah adalah
suatu konstruksi berupa
gorong-gorong yang berada
didepan pintu intake dengan
elevasi puncaknya berada
lebih rendah dari elevasi
dasar pintu pengambilan, dan
merupakan wadah sedimen
menuju ke pintu penguras.
Pembilas bawah berfungsi untuk mencegah
angkutan sedimen dasar dan pasir kasar
masuk ke Intake. Mulut pembilas bawah
ditempatkan dihulu Intake dan sekaligus
membagi air manjadi dua lapis, lapis atas
masuk ke Intake dan lapis bawah ke penguras.

Pada debit normal, pintu pembilas bawah


harus selalu terbuka, sedang pada debit
minimum pintu penguras ditutup..

Dimensi-dimensi dasar Pembilas bawah adalah :


Tinggi saluran pembilas bawah h > 1,5 x diameter terbesar sedimen dasar.
Atau h minimum = 1,00 m
Atau h sebaiknya diambil 1/3 s/d 1/4 dari kedalaman air
normal didepan Intake.

Dimensi-dimensi dasar secara praktis :


panjang pembilas bawah 5,00 m s/d 20,00 m.
tinggi pembilas bawah 1,00 s/d 2,00 m
tebal plat beton bertulang sebagai penutup
saluran pembilas.0,20 s/d 0,35 m.

Luas penampang saluran


pembilas bawah direncanakan
sedemikian rupa, agar mampu
memberikan kecepatan aliran
minimum V = 1,00 s/d 1,5 m/dt.

PERHITUNGAN HIDROLIS
PINTU PEMBILAS BAWAH.

p h

Untuk pintu dibuka setinggi onderspuier ;


Q=.b.h2g(ph)
Dimana : Q = debit Intake ( m3/dt)
= kofesien debit = 0,62
b = lebar pintu ( m )
h = tinggi onderspuier ( m )
p = tinggi air normal dibendung (m )
g = percepatan grafitasi.

Untuk pintu dibuka seluruhnya :


Q = .b . h 2 g . Z
Bila h = 2/3 H dan z = 1/3 H
Maka Q = .b . 2/3 H 2 g . 1/3 H
Didapat Q = 0,55 . b . H3/2 . g1/2
Bila = 0,75 dan g = 9,8 Maka Q = 1,31 . b . H3/2
Dimana : Q = debit Intake ( m3/dt)
H = tinggi air normal ( m )
b = lebar pintu ( m )

Anda mungkin juga menyukai