Refarat
KURKUMIN : REMPAH AJAIB UNTUK KELAINAN YANG
BERPOTENSI GANAS PADA RONGGA MULUT
Nama
: Suci Angriani
NIM
: J111 11 003
Pembimbing
: drg. Israyani
Hari/Tanggal Baca
Tempat
PENDAHULUAN
Oral Submucous fibrosis, oral leukoplakia, dan oral lichen planus adalah tiga
kelainan utama yang berpotensi ganas (PMDs) pada rongga mulut. Delapan
sampai sepuluh persen dari lesi ini sebenarnya perubahan yang berpotensi ganas.2
Deteksi dini lesi dan perawatan yang tepat merupakan penatalaksanaan
yang terbaik. Banyak tata cara medis dan bedah yang dapat digunakan untuk
menangani lesi ini dan telah dipelajari serta dilakukan secara meluas. Sebagai
tambahan, bahan herbal dengan tambahan obat kedokteran dapat digunakan secara
efektif untuk menangani lesi ini. Penelitian lengkap pada setengah abad yang lalu
telah menunjukkan kurkumin sebagai antioksidan dan antikanker serta
diindikasikan sebagai ukuran phytotherapeutic untuk perawatan lesi pra-kanker.2
India menghasilkan hampir semua batang kunyit di seluruh dunia dan
mengonsumsi 80% dari kunyit itu. Kunyit (Curcuma longa) adalah tanaman hijau
yang masuk dalam famili jahe. Ekstrak kunyit mengandung tiga elemen yaitu
kurkumin, demethoxycurcumin, dan bisdemethoxycurcumin. Kurkumin (1, 7-bis
[4-hydroxy-3-methoxyphenyl]-1,
6-heptadiene-3,
5-dione),
bubuk
kristal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.1 Kurkumin
2.1.1 Defenisi
Kurkumin (diferuloylmethane) adalah komponen utama dari rempah
kunyit dan diperoleh dari tanaman Curcuma longa yang berasal dari India timur.
Curcuma longa adalah bagian dari famili Zingiberacae (jahe) dan merupakan
tanaman hijau asli dari bagian tenggara Asia. Kunyit mengandung suatu kelomok
campuran yang dikenal sebagai curcuminoids, terdiri atas kurkumin, demethoxycurcumin dan bisdemethoxycurcumin.4
Kurkumin adalah curcuminoid terbesar dan meliputi kira-kira 2-5% dari
kunyit itu sendiri, dan bertanggung jawab untuk warna kekuningan dari rempah
yang dikenal memiliki efek pengobatan. Kecuali jika digunakan sebagai perasa
dan pewarna makanan. Kunyit juga telah digunakan secara meluas pada medikasi
Ayurvedic
sebagai
anti-oksidan,
antiseptik,
analgesik,
antimalaria
dan
antiinflamasi. Kurkumin juga dikonsumsi sebagai suplemen diet selama berabadabad dan telah ditegaskan sebagai farmakologi yang aman.4
Selagi digunakan sebagai obat tradisional India dan Cina, dan dikonsumsi
secara meluas sebagai obat diet di Asia, penelitian klinis terbaru telah
menunjukkan beberapa manfaat dalam bidang kesehatan termasuk kanker,
defisiensi imun, penyakit kardiovaskular, Alzheimers, diabetes, arthritis dan
penyakit Crohns. Sebagai antioksidan, kurkumin mempunyai proteksi saraf dan
kemampuan antiinflamasi. Secara komersial, kurkumin alami memiliki tiga
produk
lipid
reaktif
termasuk
leukotrine,
prostaglandin,
kemampuannya
10
Gambar 2.2 Pasien submucous fibrosis dengan kemampuan membuka mulut yang
terbatas. Mukosa bukal tampak seperti marmer.
Sumber: Martin Greenberg, Michael Glick, Jonathan Ship. Burkets oral medicine.
11
12
Gambar 2.3. Oral lichen planus dengan plaque di bagian anterior, Di bagian
posterior, tampak lesi dengan ciri berbentuk retikuler.
Sumber: Martin Greenberg, Michael Glick, Jonathan Ship. Burkets oral medicine.
13
dan putih dari lesi ini dapat berupa: retikular, papula, plaque, bulla, eritematous,
dan ulserasi. Untuk menegakkan diagnosa dari oral lichen planus, tampakan
retikuler ataupun papulla harus ada. Jika ada tambahan seperti plaque, bulla,
eritematous atau daerah ulserasi yang muncul, maka lesi oral lichen planus
tersusun atas semua itu. OLP pada bagian gingiva berbatas eritematous, tidak ada
papulla dan retikuler yang tampak dan tipe seperti ini harus dikonfirmasi kembali
dengan pemeriksaan histopatologi.7
2.3.3 Keterkaitan Kurkumin dengan Oral Lichen Planus
Kurkumin menunjukkan efek immunomodulatory dan menghilangkan
gejala serta membantu menurunkan ukuran lesi pada kasus oral lichen planus.2
Dua uji kontrol acak dilakukan oleh Chainani Wu et al menyimpulkan
bahwa dosis kurkumin yang lebih tinggi (mencapai 6,000 mg/hari) membantu
sejumlah pasien OLP dalam mengontrol gejala yang timbul secara signifikan.
Sebaliknya dosis kurkumin yang lebih rendah ( <2,000 mg/hari) gagal untuk
memberikan kepuasan pasien.2
Pada studi pilot yang dilakukan oleh Singh V et al, kurkumin dipelajari
sebagai pilihan perawatan untuk oral lichen planus dan menunjukkan hasil positif
seperti menghilangkan gejala dan memperkecil ukuran lesi. Studi Rai B et al juga
menunjukkan hasil yang sama.2
14
2.4.2 Etiologi
Etiologi oral leukoplakia adalah multifaktorial namun kebiasaan merokok
adalah faktor yang sering terlibat. Hal itu berdasarkan pasien perokok lebih
banyak dibandingkan non-perokok. Alkohol juga disebutkan sebagai faktor risiko
independen tapi data definitif masih kurang memadai. Ada pula studi
yang
Gambar 2.5. (a) Leukoplakia nonhomogen pada perokok berat. Di bagian kiri lesi
memiliki tampakan berbintik. (b) Pasien tidak menghadiri kunjungan rutin
perawatan selama 3 tahun dan muncul karsinoma sel squamosa.
Sumber: Martin Greenberg, Michael Glick, Jonathan Ship. Burkets oral medicine.
16
17
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kurkumin adalah rempah terkenal dari India dan merupakan rempah yang
paling sering digunakan di seluruh bagian India serta menyebar ke seluruh dunia.
Berdasarkan pada kemampuan kurkumin sebagai bahan terapetik, membuat
kurkumin menjadi sangat populer sebagai bahan pengobatan dari berbagai
penyakit oral dan sistemik. Kurkumin yang telah lama digunakan sebagai obat
herbal juga telah diterima oleh ilmu pengetahuan kedokteran moderen. Kurkumin
adalah antioksidan, anti-tumor, anti-inflamasi, antiviral, antibakteri, antijamur,
analgesik, anti-alergi, antioksidan, dan antiseptik yang sangat bagus untuk
digunakan pada perawatan di berbagai penyakit termasuk kelainan berpotensi
ganas pada rongga mulut (PMDs) misalnya oral submucous fibrosis,oral lichen
planus, dan oral leukoplakia.
3.2 Saran
1. Diharapkan dapat dikaji lebih lanjut mengenai kurkumin dan kemampuannya
dalam penyembuhan kelainan pra ganas pada rongga mulut selain yang telah
disebutkan.
2. Diharapkan dapat mengkaji kerugian dan efek samping dari kurkumin jika
digunakan sebagai bahan herbal pengobatan kelainan pra ganas pada rongga
mulut.
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013:
85-95.
2. Palak Shah, Rashmi Venkatesh. Curcumin: A magic spice for oral
potentially malignant disorders. Int J Phytotherapy. 2015: 44-7.
3. Jean Bruch, Nathaniel Treister. Clinical oral medicine and pathology.
2010: 121-4.
4. Reason Wilken, Mysore Veena, Marilene Wang, Eri Srivatsan. Curcumin:
A review of anti-cancer properties and therapeutic activity in head and
neck squamous cell carcinoma. 2011: 1-5.
5. Ralf Jager, Ryan Lowery, Allison Calvanese, Jordan Joy, Martin Purpura,
Jacob Wilson. Comparative absorption of curcumin formulations. Int J
Nutrition. 2014:
6. Nurrochmad, Arief. Review: Pandangan baru kurkumin dan aktivitasnya
sebagai antikanker. 2004: 76-7.
7. Martin Greenberg, Michael Glick, Jonathan Ship. Burkets oral medicine.
11th ed. 2008: 85-98.
8. Devesh Tewari, Sunil Dev, Tripathi. Oral submucous fibrosis (OSMF):
premalignant threat to humanity with special reference to India. 2015: 282.
9. Preethy Mary, Renjith George. Oral athropic lichen planus: diagnosis and
management. IJJS Case Reports and Review. 2015: 26-7.
10. Ioanina Parlatescu, Carmen Gheorghe, Elena Coculescu, Serban Tovaru.
20