Efavirenz Pedoman untuk pasien dengan riwayat

psikiatri
Efavirenz (EFV) adalah nonnucleoside reverse transcriptase inhibitor
(NNRTI) HIV-1 yang poten dan umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Efek
samping yang paling sering dilaporkan adalah toksisitas neurologis, dengan lebih dari
50% pasien dalam studi open-label melaporkan pusing, sakit kepala, gangguan
kognitif ringan, kelelahan atau gangguan tidur yang ditandai dengan mimpi yang
intens dan kadang-kadang mengganggu.
Pertanyaan apakah EFV terkait dengan depresi atau bunuh diri, atau apakah
obat tersebut dapat memperburuk kondisi kejiwaan, masih menjadi hal yang
kontroversial. Beberapa data berkualitas tinggi yang diulas dengan cermat dan bisa
mengatasi masalah ini secara adekuat berasal dari studi yang sangat beragam
mengenai definisi depresi dan metode yang digunakan untuk mendeteksi depresi,
serta populasi, durasi follow-up dan titik akhir studi primer. Selain itu, terdapat
kesulitan khusus dalam mendeteksi perbedaan dari frekuensi kondisi kejiwaan pada
populasi risiko tinggi dengan tingkat latar belakang stresor kehidupan kompleks yang
tinggi, penggunaan narkoba dan depresi. Namun, terdapat beberapa laporan kasus
yang menggambarkan eksaserbasi atau bahkan onset baru psikosis atau mania yang
terkait dengan EFV, dengan resolusi gejala yang terjadi setelah penghentian terapi.
Karena keterbatasan tersebut dan fakta bahwa populasi klinik kami adalah
salah satu yang memiliki prevalensi tinggi komorbiditas psikiatri, kami menawarkan
pedoman berikut dalam inisiasi pemberian EFV di Madison Clinic:

Usahakan menghindari pemberian EFV pada pasien dengan riwayat psikosis

atau mania (baik karena penyebab organik atau fungsional) terutama pada

skizofrenia yang tidak diobati, gangguan bipolar.

Hati-hati menggunakan EFV pada pasien dengan riwayat:
o PTSD
o Depresi

Pada pasien yang memiliki masalah kesehatan mental, lakukan kerja sama
yang erat dengan tim kesehatan mental dengan follow-up rutin secara dini
pada inisiasi pemberian EFV.