Anda di halaman 1dari 3

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh

makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan


tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis
karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil,
dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber
energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini
disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya
matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari
(Dwidjoseputro, 1986).

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti
menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks
yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini
dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya
matahari terdiri atas beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang
gelombang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda
(Salisbury, 1995).

CO2 dan H2O sebagai bahan dasar fotosintesis dapat berasal dari sisa oksidasi
dalam jaringan fotosintetik. Selain itu CO2 dapat pula diambil dari atmosfer
melalui proses difusi melalui stomata, sedangkan H 2O diambil dari lingkungan
melalui proses absorbsi di akar atau bagian penyerapan lainnya. Selain CO 2 dan
H2O, banyak faktor lain yang mempengaruhi fotosintesis, baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Faktor tersebut diantaranya adalah klorofil, kecukupan
air, umur daun, genetik, aktifator, cahaya, suhu, kelembaban, dan angin
(Kimball,1998).

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan
energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam
kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam.
Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam
struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya.
Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan
karbondioksida
(Kimball,
1992).

Berbeda dengan organisme heterotrof, organisme autotrof menggunakan energi yang


berasal dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut
kemoautotrof, karena menggunakan zat zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik dari
senyawa non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme
autotrof yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses
pembentukan senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari
(Kimball,
1992).

Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan


karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari
yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan suatu
peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan
cahaya matahari
(Kimball,
1992).

Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak
henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat.
Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukan
molekul-molekul
organik
ke
dalam
sel-selnya
(Kimball,
1992).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat
dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya
matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk
memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1986).

Cahaya yang dapat dipergunakan dalam fotosintesis ini mempunyai syarat


kualitas (jenis gelombang) dan kuantitas (intensitas cahaya) tertentu. Dalam
kondisi normal, cahaya matahari memenuhi semua syarat itu, sehingga secara
alami, cahaya matahari merupakan sumber energy bagi fotosintesis. Pigmen
fotosintetik, sebagai penangkap energi cahaya matahari, berupa klorofil dan
atau karotenoid (Kimball,1998).
Persamaan fotosintesis merupakan rangkuman sederhana dari proses yang
sangat kompleks. Sebenarnya fotosintesis bukanlah suatu proses tunggal,
melainkan dua proses yang masing-masing terdiri dari banyak langkah. Kedua
tahap fotosintesis dikenal sebagai reaksi terang(bagian foto dari fotosintesis)
yang terjadi di dalam membrane tilakoid dan siklus Calvin(reaksi gelap,
bagian sintesis) yang terjadi di dalam storma (Campbell, 2008).
Fotosintesis berlangsung melalui 2 tahap, yaitu:
1. Reaksi terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh
klorofil yang berlangsung di grana yang dilaksanakan oleh fotosistem.
Fotosistem merupakan unit yang mampu menangkap energi cahaya matahari
dalam rantai transfor elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene
pusat reaksi dan akseptor elektrona (Saimbolon, 1989).
1. Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh molekul RuBP
(Ribulosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung distroma

Biggs, John.2008.Biology. New York: National Geographic


Campbell, Neil A. dkk. 2008.Biologi Edisi Kedelapan jilid 1.Penebit
Erlangga

Jakarta.

Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.


Kimball, John W.1998.Biologi Jilid 1. Jakarta:Erlangga
Kimball, John W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga: Jakarta.
Salisbury, J.W. dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung : ITB.
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai