Anda di halaman 1dari 10

Bagian Satu

RATING PUBLIK
MENUJU TELEVISI YANG RAMAH KELUARGA
Yayasan SET, Yayasan TIFA, IJTI, The Habibie Center, LSPR
Saat ini tercatat ada 11 stasiun televisi di Indonesia plus puluhan televisi lokal. Tiap hari
pemirsa televisi di Indonesia dijejali dengan aneka program acara. Masing-masing
stasiun bersaing untuk menarik perhatian pemirsa televisi. Di tengah banyaknya sajian
acara di televisi ini, yang belum banyak dilakukan adalah menanyakan kepada pemirsa
bagaimana penilaian mereka atas acara-cara tersebut. Apakah acara-acara yang
disajikan oleh televisi itu baik bagi mereka, apakah ramah bagi anak-anak, apakah
menambah informasi dan meningkatkan daya kritis mereka, dan sebagainya.
Aspek-aspek ini tidak banyak digali dan diperhatikan. Sejauh ini kebanyakan informasi
dan perdebatan mengenai acara televisi lebih banyak didominasi oleh berapa banyak
suatu program acara ditonton, program apa yang paling ditonton dan seterusnya.
Khalayak praktis tidak mempunyai sarana untuk bersuara dan menyatakan pendapatnya
atas kualitas berbagai acara televisi yang mereka tonton.

I. Ruang Lingkup Riset


Riset ini bertujuan untuk memperkaya riset mengenai televisi di Indonesia, terutama
riset tentang pemirsa televisi yang selama ini didominasi oleh riset tentang jumlah
penonton acara televisi (rating). Di Indonesia hingga saat yang dominan adalah
pengukuran mengenai jumlah pemirsa atas suatu program televisi. Selain pola
pengukuran jumlah pemirsa suatu program televisi, diperlukan pola atau bentuk
pengukuran lain. Misalnya, pengukuran yang lebih melihat aspek kualitas suatu
program. Di sini yang dilihat bukan berapa banyak suatu program acara ditonton oleh
pemirsa, tetapi seberapa berkualitas program acara menurut khalayak. Selama ini, aspek
kualitas suatu program acara di televisi tidak banyak disinggung. Pembicaraan
mengenai televisi sebagian besar berkutat pada aspek jumlah (kuantitas) pemirsa suatu
program.
Penelitian ini berbeda dengan rating televisi yang dikeluarkan oleh AGB-Nielsen
Media Research. Penelitian ini dilakukan dengan metode Peer Review
Assessment, dimana sekelompok orang yang mempunyai kapasitas dan
pengetahuan memberikan penilaian kualitatif terhadap program-program
televisi yang sama. Oleh karena itu, pnelitian ini tidak berpretensi untuk
menyertakan populasi pemirsa televisi secara keseluruhan. Tujuan dari survei
ini adalah menilai kualitas dari suatu program televisi, dan tidak berpretensi
mengukur jumlah pemirsa suatu program televisi (kuantitas) atau karakteristik
pemirsa televisi. Responden dalam survei ini bukanlah khalayak pemirsa
televisi umum. Responden dalam survei ini adalah kalangan berpendidikan
yang dipandang mempunyai pengetahuan tentang televisi dan dapat
memberikan penilaian kritis terhadap program-program televisi. Sekelompok
orang yang berpendidikan tinggi, mempunyai perhatian terhadap masalahmasalah tayangan televisi, dan mampu memberikan evaluasi (assesment)
program televisi dibandingkan dengan khalayak pemirsa secara umum.

PROFIL RESPONDEN
KATEGORI
Laki-laki
Perempuan
Total
1. Tamat SLTA atau
dibawahnya
2. tidak tamat perguruan
tinggi/masih mahasiswa
3. tamat D3/diploma
4. tamat S-1
5. tamat S-2/lebih tinggi
Total

JUMLAH
Jenis Kelamin
97
94
191
Pendidikan
11

PERSEN

22

11.5

12
107
39
191

6.3
56.0
20.4
100.0

50.8
49.2
100.0
5.7

Riset dilakukan di 11 kota besar di Indonesia : Jakarta, Medan, Bandung, Semarang,


Surabaya, Yogyakarta, Makkasar, Denpasar, Batam, Pontianak dan Palembang. Riset
semula dirancang untuk menyertakan 220 responden, setiap masing-masing 20 orang
responden. Namun setelah riset selesai, jumlah kuisioner yang kembali dan dapat
dianalisis sebanyak 191 kuisioner. Hasil penilaian 191 orang responden inilah yang
dianalisis dan disajikan dalam laporan ini. Responden yang disertakan dalam riset ini
dipilih dengan menggunakan metode sampel kuota (quota sampling). Responden yang
terlibat adalah mereka yang paham mengenai acara televisi dan dapat menilai secara
kritis program acara televisi. Riset ini tidak berpretensi menggambarkan penilaian
seluruh khalayak televisi.

Kualitas yang diukur dalam riset ini adalah kualitas dalam arti sosial ---kegunaan atau
fungsi dari suatu program acara bagi masyarakat pemirsa. Riset ini tidak
masuk dalam ranah estetis, menilai kualitas suatu program acara dari aspek
teknis artistik suatu acara, misalnya tata pengambilan gambar, cerita, skenario,
akting para pemain dan sebagainya. Kualitas dalam riset ini dilihat dari sejauh
mana suatu program telah memenuhi fungsi dan kegunaannya pada pemirsa,
terlepas dari apakah suatu program acara itu secara estetis baik atau bukan.
Riset dimulai dengan pemilihan responden yang akan menilai program acara televisi.
Responden diminta untuk memberikan dua penilaian. Pertama, penilaian
umum atas program acara di televisi. Peneliti menyertakan daftar mata acara di
semua stasiun televisi dan dari daftar itu responden diminta untuk menilai
mana program acara yang berkualitas. Kedua, penilaian spesifik kualitas mata
acara. Pada tahap ini responden diminta untuk menilai secara detail mata acara
tertentu. Ada ratusan program acara televisi, karena itu tidak mungkin semua
mata acara televisi itu dinilai satu per satu. Riset ini menyertakan 15 acara
( masing-masing 5 acara berita reguler, 5 acara talkshow dan 5 acara hiburan)
yang menurut AGB-Nielsen Media Research dinyatakan sebagai acara dengan
rating tertinggi bulan Februari 2008. Kelima belas acara televisi itu direkam
dan dibagikan kepada responden. Responden baru memberikan penilaian
setelah menonton rekaman acara. Karena keterbatasan waktu dan biaya,
responden hanya menonton tayangan 1 episode dengan rating tertinggi dari 15
acara televisi tersebut.
Proses wawancara lapangan berlangsung antara bulan Maret hingga April 2008.
Penelitian ini dilakukan atas kerjasama antara Yayasan SET, Yayasan Tifa, Ikatan
Jurnalis Televisi Indonesia, The Habibie Center dan The London School of Public
Relation. Dalam proses pelaksanaan riset, juga terlibat Yayasan Kippas (Medan),
LKi&KP (Batam), LPS-AIR (Pontianak), LKM (Surabaya), Silabika dan Pustaka
Melayu (Palembang), YPMA KIDIA (Jakarta), LeSPI (Semarang), Jurusan Jurnalistik
Fikom UNPAD (Bandung), Pusat Studi Audience Program Studi Ilmu Komunikasi
STPMD APMD (Yogyakarta), dan IJTI Propinsi Bali (Denpasar) dan Elsim
(Makassar)
Selengkapnya berikut ini hasil riset yang telah dilakukan :

II. Program Anak-Anak Di Televisi Kurang Berkualitas


Riset ini pertama-tema menanyakan penilaian responden atas jumlah program acara dan
kualitasnya. Tabel 1 menampilkan data mengenai penilaian responden terhadap
kuantitas dan kualitas program acara. Dari tabel ini terlihat, untuk program
acara hiburan, dinilai banyak jumlahnya oleh responden. Sebanyak 93,2 %
responden menilai program acara ini banyak ditampilkan oleh televisi.
Mayoritas responden (59,2 %) menilai tayangan hiburan di televisi selama ini
buruk atau sangat buruk kualitasnya. Hal yang sama untuk acara yang
mengangkat masalah kriminalitas. Program acara ini juga dinilai oleh sebagian
besar responden (75,8 %) jumlahnya banyak. Tetapi jumlah yang banyak ini
dinilai tidak diikuti dengan kualtas program yang baik. Sebanyak 48,4 %
responden menilai program acara kriminalitas di televisi berkualitas buruk.

Hal agak berbeda adalah acara untuk anak-anak. Kebanyakan responden (51,8 %)
menilai jumlah tayangan untuk anak biasa saja jumlahnya, bahkan 32,5 % responden
menyatakan program anak-anak di televisi Indonesia sangat sedikit. Sementara dari
aspek kualitas, 46,1 % responden menilai program anak-anak di televisi saat ini
berkualitas buruk.
Tabel 1.1 : Penilaian Responden Atas Kuantitas dan Kualitas Program Acara di Televisi

Aspek Kualitas

Politik (misalnya berita


tentang masalah politik,
Pemilu, Pilkada, peraturan
pemerintah dsb)
Ekonomi
(misalnya
kondisi ekonomi, sahanm,
usaha besar, kecil dan
menengah, koperasi dan
sebagainya)
Hiburan : film, sinetron,
lawak / komedi, musik
Acara untuk anak-anak
Acara
tentang
dunia
pertanian,
perkebunan,
perikanan
Program acara agama /
religi
Program acara kebudayaan
( kesenian, budaya, tradisi,
adat dsb)
Olahraga
Kriminalitas
Program acara tentang
perempuan
Program acara tentang
lingkungan

JUMLAH / KUANTITAS
Sangat
Biasa
Sedikit
banyak/
saja
/ sangat
banyak
sedikit

MUTU / KUALITAS
Sangat
Biasa
Buruk /
baik/
saja
sangat
baik
buruk

35,6 %

54,5 %

9,9 %

39,8 %

47,6 %

11,0 %

21,5 %

57,6 %

20,9%

30,9 %

57,6%

9,9 %

93,2 %

5,2 %

0,5 %

14,7 %

23,6 %

59,2 %

15,7 %

51,8 %

32,5 %

12,6 %

38,2 %

46,1 %

1,6 %

36,6 %

59,2 %

13,2 %

55,8 %

22,6 %

11,0 %

62,3 %

25,7 %

27,2 %

58,6 %

13,1 %

5,2 %

45,5 %

45,5 %

23,0 %

56,5 %

14,7 %

44,0 %
75,8 %

50,3 %
20,5 %

5,8 %
1,1 %

52,4 %
14,7 %

42,9 %
33,7 %

2,6 %
48,4 %

10,5 %

47,6 %

40,3 %

9,9 %

57,6 %

30,4 %

3,7 %

39,8 %

53,9 %

17,3 %

59,7 %

18,3 %

Q: Menurut penilaian Ibu / Bapak, apakah program acara televisi yang ada saat ini sudah menyediakan
waktu dalam jumlah sangat banyak, banyak, cukup, sedikit atau sangat sedikit untuk acara berikut.......?;
Q: Secara umum bagaimana kualitas acara..........di stasiun televisi selama ini? Apakah sangat baik, baik,
biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191)

III. Kualitas Program Televisi Secara Umum Biasa-Biasa Saja


Sebanyak 41,9 % responden menilai kualitas program acara di televisi saat ini biasabiasa saja. Sebanyak 27,2 % responden menilai kualitas program acara televisi sudah
baik dan 24,6 % menilai buruk (Lihat Grafik 2). Ini menunjukkan adanya keragaman
pendapat tentang kualitas program acara televisi di Indonesia saat ini.

Grafik 1.1 ; Penilaian Atas Kualitas Program Acara Secara Umum di Televisi
Q: Secara umum bagaimana Ibu / Bapak menilai kualitas program acara yang ditayangkan oleh stasiun
televisi selama ini? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191)

Keragaman pandangan ini semakin terlihat ketika responden menilai sejumlah aspek
kualitas program acara televisi. Program acara televisi saat ini dinilai sudah baik dalam
aspek menghibur (50,3 %), memberikan tambahan informasi dan pengetahuan (58,6 %)
dan pengawasan (49,7 %). Tetapi untuk aspek lain, seperti dalam memberikan model
perilaku yang baik, televisi kita masih berkualitas buruk. Hanya 10,5 % responden yang
menilai program-program televisi selama ini sudah memberikan model perilaku yang
baik. Sementara 58,6 % menilai tayangan-tayangan televisi buruk dalam hal
memberikan model perilaku yang baik bagi pemirsanya. Selengkapnya lihat dalam
Tabel 2.
Tabel 1.2: Penilaian Responden Atas Kualitas Program Acara di Televisi Secara Umum

Acara
Menambah pengetahuan
(Program acara memberikan informasi mengenai
peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Program
acara memberikan hal-hal baru, tambahan informasi
yang sebelumnya tidak diketahui oleh pemirsa)
Pengawasan /risetllance.
(Program
acara
memberi
informasi
dan
memperingatkan khalayak akan dampak atau bahaya
yang mungkin terjadi (mis. Flu burung, narkotika,
bahaya kenakalan remaja dsb).
Meningkatkan empati sosial
(Program acara memberikan kesadaran akan keadaan
orang lain, meningkatkan pemahaman terhadap
orang lain, mengidentifikasi diri dengan nasib dan
keadaan orang lain, peduli terhadap kondisi orang
lain. Program acara membantu pemirsa dalam
mengurangi rasa individualistik, mengajak pemirsa
berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan
sosial).
Meningkatkan daya kritis
(Program acara membantu pemirsa dalam mengasah
daya penalaran, peduli dengan kondisi masyarakat

Sangat
baik/
baik

Biasa saja

Buruk /
sangat
buruk

Tidak
jawab

58,6 %

35,1 %

5,2 %

1,0 %

49,7 %

35,6 %

13,1 %

1,6 %

37,7 %

42,4 %

18,3 %

1,6 %

24,6 %

38,2 %

35,6 %

1,6 %

dan bangsa)
Memberikan model perilaku yang baik
(Program acara membantu dan menmgarahkan
10,5 %
29,3 %
58,6 %
pemirsa dengan model perilaku yang baik, sesuai
dengan norma masyarakat)
Menghibur
(Program acara dikemas dengan menarik sehingga
50,3 %
38,7 %
10,5 %
bisa menghibur, memancing emosi pemirsa, seperti
bisa membuat khalayak menangis, tertawa, dan
sebagainya).
Q: Saya ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas program acara yang ditayangkan oleh stasiun
televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas program acara di stasiun televisi selama ini
dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191)

1,6 %

0,5 %

IV. Tayangan Hiburan Televisi Kurang Berkualitas


Saat ini, program acara hiburan mendominasi tayangan stasiun-stasiun televisi.
Persaingan yang ketat antar stasiun televisi mendorong mereka menghadirkan sajian
yang paling menghibur kepada pemirsanya, mulai dari sinetron, film, musik, hingga
komedi. Riset ini menunjukkan, program acara hiburan di televisi selama ini sudah
berhasil dalam menjalankan fungsi menghibur (27,7 %). Hanya sayangnya, tayangan
hiburan di televisi dinilai masih tidak memperhatikan aspek-aspek sosial. Sebagian
besar responden (68,6 %) menilai tayangan hiburan di televisi saat ini buruk/sangat
buruk dalam memberikan model perilaku yang baik kepada pemirsa. Tayangan hiburan
di televisi selama ini juga dinilai buruk atau gagal dalam menghindari adegan non
kekerasan (59,2 %) dan pornografi (51,8 %).
Mayoritas responden juga menilai program-program hiburan di televisi selama ini
menunjukkan kualitas yang buruk dalam mengangkat tema yang relevan dengan
kenyataan di masyarakat (70,7 %). Masih banyaknya tayangan sinetron yang
mengangkat dunia mistis, sinetron dengan setting masyarakat kelas atas di perkotaan,
tampaknya mendasar munculnya penilaian ini. Responden juga menilai tayangan
hiburan di televisi selama ini tidak ramah kepada anak-anak (80,1 %) dan masih bias
gender (63,4 %).
Tabel 1.3: Penilaian Responden Atas Kualitas Program Acara Hiburan di Televisi

Acara
Meningkatkan empati sosial
(Program acara memberikan kesadaran akan keadaan orang
lain, meningkatkan pemahaman terhadap orang lain,
mengidentifikasi diri dengan nasib dan keadaan orang lain,
peduli terhadap kondisi orang lain. Program acara membantu
pemirsa dalam mengurangi rasa individualistik, mengajak
pemirsa berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan
sosial).
Memberikan model perilaku yang baik
(Program acara membantu dan menmgarahkan pemirsa
dengan model perilaku yang baik, sesuai dengan norma
masyarakat)

Sangat
baik/
baik

Biasa
saja

Buruk /
sangat
buruk

Tidak
jawab

9,4 %

37,7 %

50,8 %

2,1 %

6,8 %

22,5 %

68,6 %

2,1 %

Menghibur
(Program acara dikemas dengan menarik sehingga bisa
27,7 %
41,4 %
29,8 %
menghibur, memancing emosi pemirsa, seperti bisa membuat
khalayak menangis, tertawa, dan sebagainya).
Non Kekerasan
(Program acara minim acara kekerasan. Menganjurkan
7,9%
29,3%
59,2%
penyelesaian secara damai. Tidak banyak mengumbar adegan
kekerasan secara vulgar).
Non Pornografi
(Program acara minim adegan pornografi yang bisa
11,5 %
33,5 %
51,8 %
membangkitkan gairah seksual. Tidak banyak mengumbar
adegan pornografi, yang tidak relevan dengan materi cerita).
Tema relevan dan bersentuhan dengan kenyataan masyarakat
(Program acara mengangkat tema yang sesuai dengan
8,4 %
20,4 %
70,7 %
kenyataan masyarakat di Indonesia pada umumnya. Acara
memotret kehidupan dan konteks masyarakat Indonesia
kebanyakan)
Ramah Anak
6,3 %
12,6 %
80,1 %
(Program acara bisa dinikmati oleh semua anggota keluarga,
tiudak berbahaya bagi anak-anak jika ditonton)
Ramah lingkungan
(Program acara bisa meningkatkan kesadaran akan
7,3 %
28,3 %
61,3 %
pentingnya lingkungan (Misalnya dalam tayangan sinetron
banyak ditampilkan cara hidup besih, membuang sampah
dsb)
Tidak bias gender
7.9 %
25.1 %
63.4 %
(Program acara tidak bias gender, tidak merendahkan
perempuan)
Kepentingan publik
(Program acara mengangkat masalah penting yang ada dalam
4,7 %
25,7 %
67,5 %
masyarakat. Misalnya mengangkat masalah kenakalan
remaja, korupsi, dsb---daripada masalah perselingkungan
dsb).
Q: Saya ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas program acara hiburan di stasiun televisi
selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas program acara hiburan di stasiun televisi selama
ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191)

V. Program Berita Dinilai Berguna Bagi Masyarakat


Kalau program hiburan dinilai negatif oleh responden, program-program berita
mendapatkan penilaian bagus dari responden. Sebagian besar responden (82,7 %)
menilai stasiun-stasiun televisi saat ini sudah baik dalam memberikan informasi dan
pengetahuan kepada khalayak. Persaingan antar stasiun televisi dalam menyajikan
informasi menguntungkan khalayak karena mendapatkan informasi yang lengkap.
Khalayak dimanjakan oleh sajian informasi yang beragam. Selain dinilai positif dalam
hal memberikan informasi, program acara berita juga dinilai baik oleh responden dalam
hal memberikan pengawasan. Tayangan berita televisi yang banyak mengangkat
masalah korupsi, kenakalan remaja, bahaya narkotika adalah contoh dari tayangan yang
memberi peringatan kepada pemirsa akan bahaya-bahaya yang mungkin mengancam
kehidupan pemirsa. Yang menarik, tayangan berita televisi saat ini juga dinilai banyak
mengangkat isu kepentingan publik. Sebanyak 50,3 % responden menilai tayangan
berita di televisi sudah berhasil dalam menjalankan perannya dalam mengangkat
kepentingan publik.
7

1,0 %

3,7%

3,1 %

0,5 %

1,0 %

3,1 %

3.7 %

2,1 %

Di luar aspek di atas, program berita di televisi dinilai biasa saja oleh responden, tidak
tidak baik dan tidak buruk. Misalnya untuk kualitas informasi terkait dengan aspek
keberimbangan (cover both side), kesesuaian berita dengan fakta, pemisahan fakta
dengan opini, sebagian besar program berita yang dipilih dinilai biasa-biasa saja oleh
responden.
Tabel 1.4: Penilaian Responden Atas Kualitas Program Acara Berita (News) di Televisi

Acara
Menambah pengetahuan
(Program acara memberikan informasi mengenai
peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Program
acara memberikan hal-hal baru, tambahan informasi
yang sebelumnya tidak diketahui oleh pemirsa)
Pengawasan.
(Program
acara
memberi
informasi
dan
memperingatkan khalayak akan dampak atau bahaya
yang mungkin terjadi (mis. Flu burung, narkotika,
bahaya kenakalan remaja dsb).
Meningkatkan empati social
(Program acara memberikan kesadaran akan keadaan
orang lain, meningkatkan pemahaman terhadap
orang lain, mengidentifikasi diri dengan nasib dan
keadaan orang lain, peduli terhadap kondisi orang
lain. Program acara membantu pemirsa dalam
mengurangi rasa individualistik, mengajak pemirsa
berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan
sosial).
Meningkatkan daya kritis
(Program acara membantu pemirsa dalam mengasah
daya penalaran, peduli dengan kondisi masyarakat
dan bangsa)
Keberimbangan / cover both side
(Ada upaya untuk menampilkan berita dari dua sisi,
fair dan berimbang terhadap pihak yang diberitakan
Misalnya ketika memberitakan suatu isu yang
kontroversial, dua pihak yang terlibat dalam pro dan
kontra ditampilkan secara berimbang dalam berita)
Sesuai Dengan Fakta, tidak melebih-lebihkan fakta
(Program acara tidak mendramatisasi / melebihlebihkan fakta. Menghindari penggambaran yang
tidak sesuai dengan kenyataan).
Memisahkan fakta dengan opini
(Program acara memisahkan fakta dengan opini
wartawan)
Kepentingan publik
(Program acara mengangkat isu-isu penting yang
berkaitan dengan kepentingan orang banyak.
Masalah penting yang berhubungan dengan
kepentingan khalayak luas. Media mengangkat isuisu penting agar didiskusikan oleh publik)

Sangat
baik/
baik

Biasa saja

Buruk /
sangat
buruk

Tidak
jawab

82,7 %

16,2 %

1,0 %

0%

63,4 %

30,9 %

5,2 %

0,5 %

47,1 %

46,1 %

6,3 %

0,5 %

43,5 %

47,6 %

8,9 %

0%

35.6 %

47.6 %

15.7 %

1.0 %

36,1 %

45,0 %

17,8 %

1,0 %

27,2 %

48,2 %

19,9 %

4,7 %

50,3 %

33,5 %

8,9 %

7,3 %

Q: Saya ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas program acara berita (news) di stasiun televisi
selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas program acara berita (news) di stasiun televisi
selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191)

V. Program Talkshow Dinilai Menghibur


Salah satu perkembangan menarik dari program televisi saat ini adalah maraknya
program talkshow. Dulu, talkshow seakan-akan hanya pelengkap saja dari program
berita, misalnya ditayangkan di sela-sela program acara berita. Talkshow dulu dinilai
bukan sebagai program acara yang menjual, sehingga ditayangkan pada malam hari.
Saat ini talkshow telah muncul sebagai acara mandiri dan dikemas secara menarik.
Program acara talkshow banyak yang ditayangkan pada jam-jam prime-time di televisi.
Sejumlah stasiun televisi (seperti Metro TV dan TV One) bahkan menjadikan talkshow
sebagai program andalan untuk menarik perhatian pemirsa.
Bagaimana responden menilai kualitas talkshow televisi ? Sebagian besar (62,6 %)
menilai tayangan talkshow berkualitas baik dalam hal memberikan informasi dan
pengetahuan kepada pemirsa. Sebanyak 57,1 % responden menilai tayangan talkshow
televisi juga sudah berhasil menghibur penonton. Kemasan acara talkshow tampaknya
diapresiasi secara baik oleh masyarakat. Talkshow juga dinilai berhasil dalam
meningkatkan daya kritis pemirsa (46,1 %). Hanya saja, di luar aspek positif tersebut,
tema yang diangkat oleh talkshow dinilai belum banyak menyentuh isu dan kepentingan
publik. Dalam hal kemampuan talkshow televisi mengangkat isu-isu publik, 47,1 %
responden menilai baik dan 40,8 % responden memberikan penilaian biasa saja.
Pandangan ini karena saat ini ada banyak tayangan talkshow lebih mengandalkan aspek
hiburan daripada kualitas dalam mengangkat isu-isu publikseperti Empat Mata
Trans 7, Dorce Show Trans TV atau Silat Lidah ANTV.
Tabel 1.5: Penilaian Responden Atas Kualitas Program Acara Talkshow di Televisi

Acara
Menambah pengetahuan
(Program acara memberikan informasi mengenai
peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Program
acara memberikan hal-hal baru, tambahan informasi
yang sebelumnya tidak diketahui oleh pemirsa)
Pengawasan.
(Program
acara
memberi
informasi
dan
memperingatkan khalayak akan dampak atau bahaya
yang mungkin terjadi (mis. Flu burung, narkotika,
bahaya kenakalan remaja dsb).
Meningkatkan empati social
(Program acara memberikan kesadaran akan keadaan
orang lain, meningkatkan pemahaman terhadap
orang lain, mengidentifikasi diri dengan nasib dan
keadaan orang lain, peduli terhadap kondisi orang
lain. Program acara membantu pemirsa dalam
mengurangi rasa individualistik, mengajak pemirsa

Sangat
baik/
baik

Biasa saja

Buruk /
sangat
buruk

Tidak
jawab

62,6 %

31,6 %

5,3 %

0,5 %

38,2 %

48,7 %

12,0 %

1,0 %

49,7 %

40,8 %

7,9 %

1,6 %

berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan


sosial).
Meningkatkan daya kritis
(Program acara membantu pemirsa dalam mengasah
46,1 %
38,7 %
14,7 %
daya penalaran, peduli dengan kondisi masyarakat
dan bangsa)
Kepentingan publik
(Program acara mengangkat isu-isu penting yang
47,1 %
40,8 %
11,5 %
berkaitan dengan kepentingan orang banyak.
Masalah penting yang berhubungan dengan
kepentingan khalayak luas)
Menghibur
(Program acara dikemas dengan menarik sehingga
57,1 %
38,2 %
3,7%
bisa menghibur, memancing emosi pemirsa, seperti
bisa membuat khalayak menangis, tertawa, dan
sebagainya).
Presenter
66,0 %
28,8 %
4,7 %
(Pembaca acara bisa membawakan acara dengan
baik, diskusi berlangsung dengan hidup)
Q: Saya ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas program acara talkshow (bincang-bicang) di
stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas program acara talkshow (bincangbicang)di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat
buruk? ( N= 191)

10

0,5 %

0,5 %

1,0 %

0,5 %

Anda mungkin juga menyukai