Anda di halaman 1dari 25

Di wilayah kecamatan Bojong Gede,

Cianjur, Jawa Barat. Sering terjadi KLB


campak dan diare. Dari hasil evaluasi
program di dapatkan cakupan imunisasi
rendah yaitu sebesar 60% dari target
sebesar 90%, khususnya imunisasi campak
baru mencapai 45%. Penduduk di wilayah
Bojong Gede menggunakan sungai
sebagai sumber air, yang juga digunakan
untuk mencuci, mandi dan buang air
besar. Dinas kesehatan telah membangun
MCK (tempat mandi, cuci dan kakus) tapi
masyarakat kurang bisa
memanfaatkannya.

Pengertian kejadian luar biasa (KLB)


adalah timbulnya atau meningkatnya
kesakitan/kematian yang bermakna
secara epidemiologis dalam kurun
waktu dan daerah tertentu

Tergolong Kejadian luar biasa, jika ada unsur :


Timbulnya suatu penyakit menular yang
sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.
Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus
selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut
penyakitnya (jam, hari, minggu).
Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali
lipat atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan,tahun).
Jumlah penderita baru dalam satu bulan
menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
bila dibandingkan dengan angka rata-rata
perbulan dalam tahun sebelumnya.

Kekurangan ASI
Pemberian susu formula dengan botol
yang sudah terkontaminasi
Menyimpan makanan pada suhu kamar
Tidak mencuci tangan pada saat
memasak, makan, atau sesudah buang
air besar (BAB) akan memungkinkan
kontaminasi langsung

Tidak menerima vaksinasi


Melakukan perjalanan internasional
Kekurangan vitamin A

Data yang dibutuhkan dapat dikelompokkan menjadi:


Data umum, meliputi jumlah penduduk, jumlah kelahiran,
kesakitan, kematian, luas wilayah, mata pencaharian, dan
sebagainya.
Data penduduk sasaran yang disesuaikan dengan program
yang dibina. Pada kasus campak, sasaran program imunisasi
campak adalah balita. Pada kasus diare, sasaran program
kesehatan lingkungan adalah wilayah Kecamatan Bojong
Gede.
Data sumber daya berupa sarana, dana, dan tenaga.
Data cakupan program adalah jumlah penduduk yang
mendapat pelayanan di wilayah kerja Puskesmas.

Untuk program pelayanan kesehatan


terpadu, cakupan yang dihitung, antara lain:
Cakupan KIA dianalisis melalui perhitungan
jumlah kunjungan baru ibu hamil, ibu
menyusui, bayi, dan anak balita dibagi
dengan jumlah ibu hamil, ibu menyusui,
bayi, atau anak balita sebagai penduduk
sasaran.
Cakupan gizi berupa hasil bagi antara
jumlah balita yang datang dan ditimbang
(D) dengan jumlah semua balita yang ada di
wilayah kerja posyandu (S).

Cakupan imunisasi : hasil pencapaian


keg. imunisasi dgn membandingkan
jumlah penduduk yang telah diberikan
imunisasi DPT, polio, campak, BCG, dan
TT dengan jumlah masing-masing
penduduk sasaran imunisasi. Penduduk
sasaran untuk imunisasi TT adalah ibu
hamil / wanita usia subur (WUS),&
penduduk sasaran u/ imunisasi dasar
adalah bayi yang berumur 3 12 bulan.

Pengukuran / pengamatan epidemiologis


yang bertuj. mengidentifikasi wabah
penyakit sehingga tindakan pengendalian
dapat diimplementasikan u/ mencegah tjd
kasus baru.
Tujuan memberikan informasi tepat waktu
ttg masalah kesehatan populasi, sehingga
penyakit & faktor risiko dapat dideteksi
dini & dpt dilakukan respon pelayanan
kesehatan dengan lebih efektif.

(Host)
Faktor keturunan
Mekanisme pertahanan
tubuh
Umur
Jenis kelamin
Ras
Pekerjaan
Kebiasaan kebiasaan
hidup
Keadaan fisiologis tubuh
Tingkah laku (behavior)

(Agent)
Golongan
Golongan
Golongan
Golongan
Golongan

nutrien,
kimia
fisik
mekanik
biologik

(Environment)
lingkungan fisik
lingkungan non fisik

Virus : Rotavirus (40-60%), Adenovirus.


Bakteri : Escherichia coli (20-30%),
Shigella sp (1-2%), Vibri cholera, dll
Parasit : Entamoeba histolytica (<1%),
Giardia lamblia, Cryptosporidium (411%)
Keracuanan makanan
Malabsorbsi.
Alergi : makanan, susu sapi.
Imunodefisiensi : AIDS

Tahapan penanggulangan KLB


Isolasi Kasus
Mengobati Kasus
Pencegahan Kasus

Program wajib puskesmas :


1.Promosi kesehatan
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Sosialisasi Program Kesehatan
Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas)
2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M)
Surveilens Epidemiologi
Pelacakan Kasus

3. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB
(Keluarga Berencana),
Persalinan, Rujukan Bumil, Kemitraan Dukun
Upaya Peningkatan Gizi
Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi
4. Kesehatan Lingkungan
Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah),
SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), TTU
(tempat-tempat umum), Institusi pemerintah
Survey Jentik Nyamuk

Fisik : Suhu, warna, bau, rasa,


kekeruhan
Biologik : kuman parasit, pathogen,
bakteri E.coli
Kimia : pH, jumlah zat padat dan bahan
kimia lain
Radioaktif : yang diduga terdapat
dalam air.

Tidak mengotori permukaan tanah di


sekeliling jamban tersebut
Tidak mengotori air permukaan dan air tanah
di sekitarnya
Tidak dapat terjangkau oleh serangga
terutama lalat dan kecoa, dan binatangbinatang lainnya.
Tidak menimbulkan bau
Mudah digunakan dan dipelihara
Sederhana desainnya
Murah
Dapat diterima oleh pemakainya

1. Kesehatan Mata : pelacakan kasus,


rujukan
2. Kesehatan Jiwa : pendataan kasus, rujukan
kasus
3. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) :
pemeriksaan, penjaringan
4. Kesehatan Reproduksi Remaja :
penyuluhan, konseling
5. Kesehatan Sekolah : pembinaan sekolah
sehat, pelatihan dokter kecil
6. Kesehatan Olahraga : senam kesegaran
jasmani

Laboratorium medis
Laboratorium kesehatan masyarakat
Pencatatan dan pelaporan (SP2TP)

kegiatan pencatatan dan pelaporan


puskesmas secara menyeluruh
(terpadu)dengan konsep wilayah kerja
puskesmas

Tujuan SP2TP:
semua data hasil kegiatan Puskesmas dapat
dicatat serta dilaporkan ke jenjang
diatasnya sesuai kebutuhan secara benar,
berkala dan teratur, guna menunjang
pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.

1. Laporan harian untuk melaporkan


kejadian luar biasa penyakit tertentu.
2. Laporan mingguan untuk melaporkan
kegiatan penyakit yang sedang
ditanggulangi
3. Laporan bulanan untuk melaporkan
kegiatan rutin progam.

Penyuluhan mengenai PHBS (perilaku


hidup bersih dan sehat ) dan diare :
Perorangan
Kelompok
Penyuluhan melalui media massa

Penyuluhan kepada perorangan dan


kelompok masyarakat diarahkan pada
penyuluhan hygiene perorangan dan
kesehatan lingkungan:
Tentang gejala diare dan pengobatannya.
Pengguanaan oralit dan cairan rumah
tangga misalnya larutan gula garam, air
tajin, dan kuah sayur.
Meneruskan makanan / ASI selama dan
sesudah diare

Anda mungkin juga menyukai