A. Latar Belakang
Pada tahun 2001 tepatnya dari tanggal 2 s.d. 16 Juni beberapa orang
pejabat eselon II di lingkungan Departemen Agama pusat dan daerah
mengunjungi Amerika Serikat, khususnya di negara bagian Virginia, guna
melakukan studi banding di bidang pendidikan. Hasil studi banding telah
dilaporkan kepada pimpinan Departemen Agama, namun kemungkinan
sebagian kecil saja yang mengetahuinya. Bahkan peserta yang ikut melakukan
studi banding mungkin lupa karena tertindih dengan berbagai program dan
kegiatan yang dilaksanakan di unit masing-masing. Berikut ini saya coba
untuk menuturkan kembali beberapa hal yang terkait dengan hasil studi
banding tersebut.
Ada dua macam pendidikan di AS, yaitu negeri dan swasta; namun antara
keduanya ada pendidikan di rumah. Karena tidak disebutkan dalam konstitusi,
maka tanggung jawab pendidikan adalah pada negara bagian. Pengawasan
pendidikan dilakukan oleh 3 pihak, yaitu federal, state, dan local control. Di
tingkat lokal, pengawasan dilakukan oleh dewan sekolah, pengawas, sekolah
kabupaten, orang tua, dan masyarakat. Tiap state atau negara bagian memiliki
sistem pendidikan tersendiri, sehingga ada 50 macam sistem pendidikan di AS
sesuai dengan jumlah negara bagian. Masing-masing mendelegasikan
kekuasaannya kepada dewan sekolah. Karena itu kontrol pendidikan terletak
pada sekolah dan masyarakat di kabupaten.
Kurikulum inti ditentukan oleh tiap state, terdiri dari: seni bahasa
(menulis, ejaan, membaca), bahasa, sains, matematika, ilmu pengetahuan
sosial, dan olah raga. Persyaratan lulusan ditentukan oleh tiap state, dan saat
itu 34 states mengharuskan tes bagi siswa yang menghasilkan produk, jadi
bukan tes tertulis. Produk tersebut antara lain berupa hasil riset dan
dipresentasikan di depan kelas. Ebtanas tidak ada. Nampaknya, tidak ada satu
sistem pendidikan tertentu yang harus dianut di AS.
Secara bahasa tujuan adalah arah, haluan, jurusan, maksud . Suatu contoh
adalah ketika orangtua menyekolahkan anaknya agar menjadi cerdas dan
berakhlaq, maka tujuan dia mendidik anaknya ke sekolah adalah untuk hal
tersebut. Dalam skala yang lebih besar pendidikan diatur oleh pemerintah baik
sistem maupun managemennya. Contoh lain tujuan pendidikan yang dipegang
oleh negara adalah konsep tujuan pendidikan di Amerika yang di keluarkan
pada tahun 1989 juga. Mereka menggunakan, konsep “clear, concise, target”
untuk menyusun tujuan pendidikan mereka. Dalam konsep ini adalah bahwa
tujuan pendidikan itu harus jelas, ada kontroling dalam pelaksanaannya serta
hasil yang akan dicapai dalam waktu tertentu. Ide tentang hal ini sebelumnya
sudah dikritik sekali oleh Ivan Illich, dengan ide “de-sekolah-isasi
masyarakat” , karena pendidikan di Amerika telah mengharuskan sekolah
menjadi satu-satunya tempat belajar dan hanya kebanyakan melahirkan output
akademik dengan biaya yang sangat mahal. Dalam bertahan hidup seseorang
harus belajar dimanapun dan kapanpun dan tidak harus dalam kerangkeng
bangku sekolah. Karena itulah Illich mengusulkan untuk bebas dari sekolah
formal. Pendidikan dimanapun dan kapanpun pada esensinya adalah sama.Hal
ini di ungkapakan oleh Robert Maynard Hutchins yaitu bahwa :
Pendidikan dapat dikatakan berhasil jika sudah mempunyai tujuan-tujuan yang
jelas dan ditempuh dengan tindakan-tindakan yang jelas pula.
Ini berarti mahasiswa yang baru saja masuk ke college (freshman) dapat
mengambil mata kuliah yang seharusnya diperuntukkan bagi mahasiswa tahun
kedua (sophomore).
Pihak sekolah mungkin saja minta mahasiswa tersebut mengikuti tes khusus
untuk membuktikan bahwa mahasiswa tadi dapat mengerjakan soal-soal bagi
mahasiswa tahun kedua, atau mereka mengadakan tes lagi untuk mahasiswa
yang meraih nilai sangat tinggi pada ujian masuk college. Calon-calon
mahasiswa yang berprestasi tinggi di SLTA seringkali mendapat kesempatan
ini.
Pendidikan Postgraduate (Graduate)
Sebagian besar waktu pada program master ini dihabiskan untuk perkuliahan.
Peserta program ini biasanya harus membuat laporan riset yang disebut thesis,
tetapi beberapa program master membutuhkan dilakukannya banyak studi dan
penelitian pribadi.
Dibutuhkan sekitar tiga tahun atau lebih untuk mendapat gelar Ph.D. Bagi
mahasiswa asing, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai lima atau enam
tahun. Selama dua tahun pertama, kandidat doktor ini mengambil beberapa
mata kuliah dan seminar. Kemudian paling tidak satu tahun berikutnya,
mereka mengadakan penelitian dan menulis thesis atau disertasi. Karya tulis
ini harus berisi pandangan-pandangan, rancangan-rancangan, atau penelitian
yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
Konsep kebijakan
Kebijakan pendidikan dibuat oleh federal, state, dan sekolah tingkat kabupaten;
dan dilaksanakan oleh superintendent atau pengawas. Nilai yang diperdebatkan di
bidang pendidikan ada empat, yaitu: (a)persamaan, bahwa setiap anak mendapat
kesempatan untuk belajar, (b)efisiensi, (c)otonomi, dan (d)berkualitas tinggi.
Dukungan politik harus selaras agar tujuan pendidikan tercapai, dan filosofinya
harus sama
Penataan pendidikan
Penataan pendidikan dilakukan oleh 4 tingkat, yaitu: (a)lokal, terdiri dari dewan
sekolah, superintendent, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat; (b)wilayah,
terdapat di beberapa negara bagian saja (29 states) yang melakukan koordinasi
dan jasa lain seperti konsultasi, SDM bidang kurikulum, pengajaran, evaluasi, dan
diklat; (c)state, membuat peraturan sekolah dan membentuk dewan sekolah; dan
(d)federal, yang memberikan dukungan keuangan, tetapi tidak ikut campur dalam
kebijakan pendidikan. Sekolah swasta mengikuti aturan yang diberlakukan di
sekolah negeri baik bidang kurikulum, kesejahteraan siswa, kesehatan, dan lain-
lainnya.
“Sekolah-sekolah negeri kita saat ini ditata untuk melayani kebutuhan masyarakat
yang sederhana”, begitu diungkap oleh Futrell. Ruang kelas yang besar, dengan
kursi yang ditata berjenjang, instruksi guru yang terpusat, disiplin ketat,
pembuatan keputusan yang terpusat, dan ujian standar semuanya mewakili asumsi
abad ke-19 tentang sekolah.
Pada tahun 1983 seiring dengan publikasi A National at Risk, konsep tentang
restrukturisasi pendidikan mulai dilakukan. Restrukturisais yang harus terjadi
untuk mendukung lingkungan sosial dan politik, menyarakan pergerakan nasional
untuk mereformasi organisasi dan manajemen bersama-sama dengan proses dan
isi dari pembelajaran. Restrukturisasi bermanakan kualitas yang holistik secara
mendalam.
Bersama-sama dengan model inovasi difusi tersebut, setidaknya ada tiga proses
yang saling berhubungan yang berdampak signifikan terhadap proses perubahan
didalam pendidikan Amerika pada abad ke-20, yaitu: (1) Tata kelola
(governance), (2) finance, dan (3) kurikulum dan instruksi.
Gangguan sosial dan pendidikan pada tahun 1960an mulai stabil pda tahun
1970an. Leon Lissinger menulis, “Akuntabilitas adalah sin qua non bagi
pendidikan pada tahun 1970an”.
Negara, legislator, pembayar pajak, dan orang tua semuanya memiliki posisi
sebagai pendidik.
California adalah satu dari negara bagian pertama yang menetapkan legislasi yang
ditujukan untuk keterbukaan proses belajar mengajar di kelas, yang ditujukan
untuk guru sendiri maupun untuk murid.
Pada awal 1980a, ada tiga kekuatan yang diberikan untuk memberikan lompatan
dramatis bagi pergerakan restrukturisasi pendidikan. Ketakutan, harapan, dan
aktivitas nasional dari A Nation at Risk, yang merupakan cita-cita pendidikan, dan
agenda politik dari pemerintahan Reagan semuanya nampaknya berjalan dengan
sangat bagus.
Reformasi pertama dalam beidnag pendidikan sering diciirkan oleh top down.
Yaitu pemerintah negara bagian mengontrol proses reformasi dan membuat para
pendidik “mengambil obat-obatan mereka”, artinya sarana dan prasarana serta
insentif bagi pendidik.
Kenaikan Gaji
Jadi jelasnya, untuk bisa kompetitif dengan berbagai sektor dan untuk
mendapatkan lulusan terbaik maka institusi pendidikan wajib memperbaiki
struktur gajinya.
Didalam usaha agar bisa bersaing secara efektif, negara bagian cenderung untuk
“bottom load” untuk kenaikan gajinya.
Untuk memperbaiki skala gaji standar, dan untuk mencapai yang terbaik maka,
sistem kompensasi berbasis kinerja diperkenalkan.
Merit Pay
Masalah yang dihadapi didalam merit pay adalah penentuan tentang apakah
standar yang bisa dipakai. Malah semakin rumit karena biasanya kuota guru diberi
imbalan berdasarkan evaluasi kinerja subyektif.
Rencana merit pay ini ditolak pada pertengahan 1980an, karena guru tidak
percaya dengan sistem tersebut.
Berdasarkan rubric perbedaan staffing, kita bisa menemukan banyak sekali nama
program, Namun pada umumnya program tersebut bisa dibagi kedalam: career
ladders, mentor, master, atau lead teacher.
Career ladders mempromosikan pandangan bahwa guru harus menjadi suatu karir
dan bukan pekerjaan.
Master, mentor dan lead teacher adalah istilah yang biasanya digunakan secara
bergantian. Perannya ditujukan untuk memperkuat guru namun bukan untuk
membuat kerangka bagi struktur karir lulusan.
Hujan kritik terhadap sistem ini pun tidak bisa dikatakan sedikit. Kritik tersebut
terutama tertuju kepada pembuatan hirarki guru yang pada akhirnya akan
membuat kontrol terpusat dan membentuk lapisan-lapisan birokrasi yang lebih
banyak serta pembatasan guru.
Persiapan Guru
Banyak negara bagian yang mengadopsi perubahan restrukturisasi dengan mengisi
guru-guru yang memiliki kualitas bagus. Guru-guru prospektif banyak yang
dirangking rendah didalam test SAT, dengan nilai yang berada di kuartil bawah.
Negar abagian melakukan tes kompetensi yang akhirnya hasilnya sangat tidak
cocok dengan kenyataan.
Akuntabilitas
Pada pertengahan tahun 1980an, reformasi tidak berhenti di tengah jalan, terutama
masalah pengajaran (untuk guru) dan proses belajar mengajar.
Catatan pokok dari model Dade County adalah tidak ada kekuatan asli yang telah
ditransformasikan dari pengurus sekolah pada guru sekolah.Guru bertindak di
dalam sebuah kapasitas penasehat, sekalipun hanya dalam 18 bulan pertama
belajar, laporan utama bahwa mereka telah membuktikan hamper semua
keputusan ditujukan oleh guru dalam lingkaran kepemimpinan.Bagaimanapun,
prinsip cadangan berhak untuk mengatakan akhir dalam semua permasalahan.
East Baton Rouge Parish School System di Lousiana mengadopsi sebuah system
manajemen berbasis- sekolah pada tahun 1988, yang diharapkan akan
meningkatkan prestasi akademik dari sekolah pilot yang meluluskan 102 dalam
sebuah area.
Komponen utama dari model SBM tertentu ini adalah sebuah ciptaan dari sebuah
dewan penasehat untuk masing – masing sekolah yang terdiri dari tiga guru, tiga
orang tua, dua anggota staff lain, prinsip , dan dua anggota
masyarakat.Dikarenakan mereka adalah dewan penasehat, di sana tidak ada
transfer kekuatan untuk keseluruhan, otoritas mereka terbatas untuk
merekomendasikan tidak untuk menetapkan perubahan.
“Chicago Revolution” mulai pada bulan Desember 1988 ketika gubernur Illinois
menandatangani sebuah rancangan undang – undang yang mengatakan akan
mentransformasikan pendidikan dalam kota tersebut untuk selamanya.Tidak
seperti penelitian Baton Rouge, reformasi Chicago mentransfer kekuatan asli
untuk dewan yang baru.
Los Angeles Unified School District rata – rata dihadiri oleh 500 siswa setiap
harinya.Model dari manajemen menghasilkan pengalaman 1 hari penemuan guru
pada bulan Mei 1989.Untuk beberapa Perserikatan Persatuan Guru Los Angeles
telah menekankan kekuataan tambahan membuat keputusan yang dewan sekolah
menolak dengan tegas untuk mengabulkan. Kontrak tiga tahun yang akhirnya
bernegoisasi menyertakan hasil dari penasehat sekolah local yang membentuk
basis program manajemen berbasis sekolah.Dewan kemudian membuat keputusan
asli yang telah ditransfer untuk mereka dengan kontrak baru.Keanggotaan masing
– masing penasehat sekolah akan tersusun dari 50% guru ( yang hamper
menjamin control) dengan menyisakan seperti campuran pengurus, orangtua, dan
staf sekolah lain.
Empat model dari manajemen berbasis sekolah baru – baru ini membahas untuk
mengenalkan beberapa pendekatan yang berbeda dalam usaha merestrukrurisasi
pendidikan.Pusat potongan dari empat model merupakan hasil dari penasehat
local sekolah. Dalam kasus Dade County dan East Baton Rouge, memulai
pembaharuan dengan sukarela melalui kebijakan dewan pengurus untuk memilih
sejumlah sekolah panduan. Guru – pengurus sukarela bekerjasama demi tujuan
akhir yang biasanya merupakan menjadi kunci keberhasilan
Model SBM Los Angeles merupakan hasil dari sebuah kontrak negosiasi.Dewan
sekolah juga membuat kekuatan keputusan asli yang ditransfer untuk mereka,
akan tetapi dalam permasalahan ini hanya dikhususkan untuk durasi kontrak.
Deregulasi
Sekolah berusaha untuk merestrukturisasi program pendidikannya tanpa
mengubah peraturan – peraturan yang ENCASE seperti sebuah perahu layar yang
muncul SAIL ke permukaan tanpa CASTING OFF yang memegang FIRMLY TO
THE PIER.
KESIMPULAN
Usaha awal untuk mengevaluasi gelombang pertama dan kedua pada tahun 1980
menghsilkan pengambilan keputusan lebih dibandingkan di dalam sebuah kelas
aerobik.Sebagaimana pada akhir decade, semua strategi reformasi dalam beberapa
bentuk lain masih dalam keadaan hidup, akan tetapi tentunya beberapa lebih baik
sehat dibandingkan dengan yang lain.
Barangkali salah satu peramal terbaik mungkin terjadi pada masa depan ( dan
mengapa) berasal dari Larry Cuban yang melihat pemecahan masalah dalam
bidang rancang bangun secara mendalam.Para insiyur cenderung
mengelompokkan permasalhan sebagai quality control atau pola isu, atau
kombinasi keduanya.Permasalahan quality control dia sebut perubahan order –
pertama,dan permasalahan desain dia sebut perubahan order – kedua.
Mereka mencari untuk membuat system yang ada lebih produktif, tidak
menganggu peran dasar ruang kelas atau struktur penguasaan
sekolah.Desain historis dari pendidikan yang diterima umum dalam
sekolah yang berkenaan dengan kota pada pertengahan abad 19 sangat
utama menyisakan secara utuh.Tiga decade dari pemerintah pusat dan
intervensi Negara telah dimuat dengan jelas terhadap perubahan order-
pertama yang telah memperkuat struktur yang adar dari pendidikan yang
diterima.
Reformasi akan tetap berlaku dan barangkali berhasil hanya jika “ keduanya,
publik dan guru meyakinkan kebijakan secara pendidikan yang penuh makna –
contohnya, bahwa guru merupakan sese orang yang lulus tes kompetensi benar –
benar mengetahui lebih tentang pengajaran, jenjang karir benar – benar
mendorong bakat seseorang untuk memilih dan tinggal bersama dalam
pengajaran, guru yang menguasi benar – benar membuat sekolah lebih efektif dan
meluluskan siswa yang lebih baik.Barangkali yang terpenting dari semuanya,
lakukanlah reformasi – secara individu atau kolektif – buatlah sebuah perbedaan
dalam level pembelajaran yang berperan di dalam ruang kelas.