Anda di halaman 1dari 21

SISTEM PENDIDIKAN DI AMERIKA SERIKAT

A. Latar Belakang

Pada tahun 2001 tepatnya dari tanggal 2 s.d. 16 Juni beberapa orang
pejabat eselon II di lingkungan Departemen Agama pusat dan daerah
mengunjungi Amerika Serikat, khususnya di negara bagian Virginia, guna
melakukan studi banding di bidang pendidikan. Hasil studi banding telah
dilaporkan kepada pimpinan Departemen Agama, namun kemungkinan
sebagian kecil saja yang mengetahuinya. Bahkan peserta yang ikut melakukan
studi banding mungkin lupa karena tertindih dengan berbagai program dan
kegiatan yang dilaksanakan di unit masing-masing. Berikut ini saya coba
untuk menuturkan kembali beberapa hal yang terkait dengan hasil studi
banding tersebut.

Ada dua macam pendidikan di AS, yaitu negeri dan swasta; namun antara
keduanya ada pendidikan di rumah. Karena tidak disebutkan dalam konstitusi,
maka tanggung jawab pendidikan adalah pada negara bagian. Pengawasan
pendidikan dilakukan oleh 3 pihak, yaitu federal, state, dan local control. Di
tingkat lokal, pengawasan dilakukan oleh dewan sekolah, pengawas, sekolah
kabupaten, orang tua, dan masyarakat. Tiap state atau negara bagian memiliki
sistem pendidikan tersendiri, sehingga ada 50 macam sistem pendidikan di AS
sesuai dengan jumlah negara bagian. Masing-masing mendelegasikan
kekuasaannya kepada dewan sekolah. Karena itu kontrol pendidikan terletak
pada sekolah dan masyarakat di kabupaten.

Tiap sekolah memiliki sistem pendidikan. Jika jumlah sekolah di AS ada


14.000, ini berarti ada 14.000 macam sistem pendidikan. Jumlah tersebut dari
tahun ke tahun menurun. Pada tahun 1930 sebanyak 130.000 ribu, dan pada
tahun 2000 tinggal 14.000. Jam belajar diatur setiap hari antara 6-7 jam,
termasuk makan siang. Dalam setahun hari masuk sekitar 180-190 yang
terbagi dalam 4 kuartal @ 9 minggu untuk SMU. Sedangkan tingkat SD-SLTP
sehari antara 6-7 jam pelajaran @ 45-55 menit. Terkadang ada penjadwalan
dengan waktu 90 menit yang disebut dengan (block(.

Kurikulum inti ditentukan oleh tiap state, terdiri dari: seni bahasa
(menulis, ejaan, membaca), bahasa, sains, matematika, ilmu pengetahuan
sosial, dan olah raga. Persyaratan lulusan ditentukan oleh tiap state, dan saat
itu 34 states mengharuskan tes bagi siswa yang menghasilkan produk, jadi
bukan tes tertulis. Produk tersebut antara lain berupa hasil riset dan
dipresentasikan di depan kelas. Ebtanas tidak ada. Nampaknya, tidak ada satu
sistem pendidikan tertentu yang harus dianut di AS.

B. Tujuan Pendidikan di Amerika Serikat

Secara bahasa tujuan adalah arah, haluan, jurusan, maksud . Suatu contoh
adalah ketika orangtua menyekolahkan anaknya agar menjadi cerdas dan
berakhlaq, maka tujuan dia mendidik anaknya ke sekolah adalah untuk hal
tersebut. Dalam skala yang lebih besar pendidikan diatur oleh pemerintah baik
sistem maupun managemennya. Contoh lain tujuan pendidikan yang dipegang
oleh negara adalah konsep tujuan pendidikan di Amerika yang di keluarkan
pada tahun 1989 juga. Mereka menggunakan, konsep “clear, concise, target”
untuk menyusun tujuan pendidikan mereka. Dalam konsep ini adalah bahwa
tujuan pendidikan itu harus jelas, ada kontroling dalam pelaksanaannya serta
hasil yang akan dicapai dalam waktu tertentu. Ide tentang hal ini sebelumnya
sudah dikritik sekali oleh Ivan Illich, dengan ide “de-sekolah-isasi
masyarakat” , karena pendidikan di Amerika telah mengharuskan sekolah
menjadi satu-satunya tempat belajar dan hanya kebanyakan melahirkan output
akademik dengan biaya yang sangat mahal. Dalam bertahan hidup seseorang
harus belajar dimanapun dan kapanpun dan tidak harus dalam kerangkeng
bangku sekolah. Karena itulah Illich mengusulkan untuk bebas dari sekolah
formal. Pendidikan dimanapun dan kapanpun pada esensinya adalah sama.Hal
ini di ungkapakan oleh Robert Maynard Hutchins yaitu bahwa :
Pendidikan dapat dikatakan berhasil jika sudah mempunyai tujuan-tujuan yang
jelas dan ditempuh dengan tindakan-tindakan yang jelas pula.

C. Struktur dan Jenis Pendidikan di AS

Kita mulai dengan struktur pendidikan di AS.

Orang Amerika menempuh 12 tahun pendidikan di primary dan secondary


school. Dengan ijasah dari secondary school (high school), mereka dapat
melanjutkan studinya ke college, university, vocational (job training) school,
secretarial school, dan professional school lainnya. Primary dan Secondary
School: Anak-anak di AS masuk sekolah (primary school) pada umur sekitar 6
tahun. Mereka belajar di sana selama 5 atau 6 tahun. Kemudian mereka
melanjutkan ke sekolah lanjutan (secondary school) yang terdiri dari 3 tahun
di "middle school" atau "junior high school" dan 3 atau 4 tahun di "senior high
school" (lebih sering disebut "high school" saja). Orang AS menyebut
kelas/tingkat dalam 12 tahun pertama sekolah ini dengan istilah "grade".

Higher Education: Sesudah menyelesaikan high school (twelfth grade),


mereka dapat melanjutkan studinya ke college atau university. Pendidikan di
college atau university ini dikenal sebagai pendidikan tinggi ("higher
education"). Kita harus tahu jenjang pendidikan di negara kita yang setingkat
dengan twelfth grade di AS. Kita juga harus memastikan apakah perlu
menempuh 1-2 tahun persiapan sebelum dapat mendaftar ke sekolah di AS. Di
beberapa negara, pemerintah dan swasta kadang-kadang tidak mengakui gelar
yang kita dapat di AS jika kita masuk ke salah satu college sebelum lulus
SLTA.
Pendidikan di college atau university yang memberikan gelar Bachelor
dikenal sebagai pendidikan "undergraduate". Pendidikan lanjutannya disebut
pendidikan "graduate" atau "post-graduate". Pendidikan lanjutan atau
pendidikan graduate meliputi hukum, medical, MBA, dan Ph.D. (doktor).
Di mana kita menempuh pendidikan tinggi di AS
1. State College atau State University: State school atau sekolah negeri
didukung atau diselenggarakan oleh pemerintah (negara bagian atau
pemerintah daerah). Ke 50 negara bagian di AS masing-masing memiliki
paling tidak satu universitas negeri dan kemungkinan beberapa college negeri.
Beberapa sekolah negeri tersebut menggunakan kata "State" sebagai bagian
dari namanya.

2. Private College atau Private University: College atau University ini


diselenggarakan oleh swasta, bukan oleh pemerintah. Biaya kuliah di sana
biasanya lebih tinggi dibanding sekolah negeri. Sekolah-sekolah ini juga
kebanyakan lebih kecil dibanding sekolah negeri.

3. Two-Year College: Two-year college menerima mahasiswa lulusan high


school dan memberikan Associate Degree. Lembaga pendidikan tinggi ini ada
yang diselenggarakan oleh pemerintah, ada juga yang oleh swasta. Kita harus
memastikan apakah gelar yang diberikan oleh lembaga ini diakui oleh
pemerintah atau swasta di negara kita. Lulusan two-year college atau junior
college ini biasanya melanjutkan ke college atau university untuk
mendapatkan gelar Bachelor dengan menempuh dua tahun atau lebih
pendidikan lanjutan.

4. Community College: Ini adalah pendidikan di college selama dua tahun


yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat. Community college
melayani komunitas lokal, biasanya suatu kota atau wilayah. Banyak dari
mahasiswanya yang tinggal di rumah, atau para pekerja yang mengambil kelas
sore.

Seringkali community college ini menerima juga mahasiswa asing. Banyak


dari sekolah ini yang menawarkan layanan khusus kepada para mahasiswa
tersebut seperti tutorial gratis. Banyak juga yang menawarkan program bahasa
Inggris (ESL - English as a Second Language) secara intensif. Mahasiswa
setiap kelasnya biasanya sedikit dan tidak begitu kompetitif dibanding
universitas negeri yang besar.
Banyak comunnity college yang menawarkan program transfer. Mahasiswa
yang sudah menyelesaikan program ini dapat mentransfer kreditnya ke college
atau university untuk melanjutkan ke pendidikan undergraduate. Program
transfer ini bisa banyak membantu mahasiswa asing. Dua tahun di community
college memberi kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki kemampuan
bahasa Inggrisnya sementara mereka menyesuaikan diri dengan sistem
pendidikan dan pola hidup di AS.

Selain program transfer, community college menawarkan berbagai pilihan


vocational (job-training) program. Program-program ini menyiapkan
mahasiswa ke berbagai peluang karir, mulai dari administrasi bisnis dan
pemrogram komputer, sampai ke perawat, fashion design dan manajemen
hotel/restoran. Mahasiswa yang menyelesaikan program ini akan memperoleh
gelar atau sertifikat.

Beberapa community college menyediakan perumahan dan layanan konsultasi


yang mungkin dibutuhkan oleh mahasiswa asing.Sekali lagi, pastikan bahwa
gelar dari community college ini dapat digunakan untuk mencari pekerjaan di
tanah air. Sebagian besar negara, tetapi tidak semua, mengakui gelar ini.

5. Professional School: Professional school mendidik mahasiswanya dalam


bidang-bidang seperti seni, musik, rekayasa, bisnis, dan profesi-profesi
lainnya. Beberapa di antaranya merupakan bagian dari universitas, sebagian
lagi merupakan sekolah tersendiri. Beberapa professional school menawarkan
gelar graduate.

6. Institute of Technology: Ini adalah sekolah yang membutuhkan paling tidak


empat tahun masa belajar di bidang sain dan teknologi. Beberapa di antaranya
memiliki program graduate. Yang lainnya serupa dengan community dan
junior college serta menawarkan program-program yang lebih pendek di
bidang yang lebih mudah.

7. Technical Institute: Di technical institute diajarkan bidang-bidang seperti


teknologi medis atau teknik industri. Walaupun pendidikan ini dapat memberi
bekal untuk karir yang kita inginkan, gelar yang kita dapat di sini tidak selalu
ekuivalen dengan gelar dari college atau university. Beberapa college dan
university tidak mengakui kredit dari lembaga ini dalam program transfer. Jika
kita bermaksud mengikuti pendidikan di salah satu technical institute ini,
periksa lebih dulu apakah pemerintah kita, college, atau university di AS
mengakui gelar yang diberikan.

8. Church-related School: Banyak college dan university di AS yang didirikan


oleh lembaga-lembaga keagamaan. Walaupun demikian hubungan antara
sekolah dan organisasi pendirinya bisa sangat fleksibel. Kadang-kadang
sekolah ini lebih menyukai mahasiswa yang datang dari latar belakang yang
sama dengan pendirinya. Tetapi hampir semua sekolah menerima mahasiswa
dari agama dan kepercayaan apapun.

Pendidikan Undergraduate (College)

Bidang studi: Mahasiswa di AS biasanya mempelajari bermacam-macam


bidang studi di college. Mereka tidak mengkhususkan diri pada satu bidang
studi tertentu sampai mereka menempuh pendidikan graduate.
Dua tahun pertama di college disebut tahun "freshman" dan "sophomore".
Mahasiswa tahun pertama disebut "freshmen" dan mereka menjadi
"sophomores" di tahun kedua. Beberapa sekolah mengharuskan mahasiswa
tahun pertama dan keduanya untuk mengambil mata kuliah dari beberapa
bidang: literatur, sain, pengetahuan sosial, seni, sejarah, dan sebagainya.
Freshmen dan sophomores ini disebut "underclassmen."
"Junior" dan "senior," atau tahun ketiga dan keempat, adalah "upper classes."
Mahasiswa tahun ketiga dan keempat ini disebut "junior" dan
"senior"-"upperclassmen." Ketika mahasiswa memasuki tahun ketiga (junior
year), mereka harus memilih program studi utama (major field of study).
Mereka diwajibkan mengambil sejumlah mata kuliah di bidang/departemen
ini. Di beberapa sekolah, mahasiswa juga mengambil "minor field." Biasanya
ada juga kesempatan untuk mengambil mata kuliah-mata kuliah pilihan di
bidang lain.
Setiap mahasiswa akan mendapat seorang pembimbing (faculty advisor) yang
mengajar mata kuliah bidang tersebut. Pembimbing ini membantu mahasiswa
dalam memilih dan merencanakan program studinya.
Mahasiswa asing juga akan didampingi oleh "International Student Advisor."
Mereka membantu mahasiswa asing menyesuaikan diri dengan kehidupan di
AS, membantu mengurus visa dan masalah-masalah administratif lain, serta
mengorganisasikan kegiatan-kegiatan untuk mahasiswa asing. Proses belajar
mengajar: Perkuliahan dilakukan mulai dari kelas besar dengan ratusan
mahasiswa sampai ke kelas kecil dan "seminar" (kelas diskusi) dengan hanya
sedikit mahasiswa. Mahasiswa yang mendaftar untuk suatu mata kuliah
seringkali dibagi dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil atau "sections."
Masing-masing kelompok mengadakan pertemuan secara terpisah untuk
mendiskusikan topik mata kuliah yang bersangkutan atau materi-materi lain.
Dosen biasanya memberikan bahan bacaan dari textbook atau sumber lain
setiap minggu. Mereka juga meminta beberapa laporan tertulis setiap semester
(term). Kita diharapkan untuk menguasai bahan bacaan tersebut agar dapat
mengikuti diskusi dan memahami perkuliahan. Mahasiswa sains juga
diharuskan melewatkan waktunya di laboratorium.

Tahun akademik: Kalender akademis biasanya dimulai bulan Agustus atau


September dan berlangsung hingga bulan Mei atau Juni. Mahasiswa asing
sebaiknya masuk ke universitas di AS pada musim gugur. Sebagian besar
mahasiswa baru mulai masuk pada saat tersebut, jadi mereka dapat melakukan
penyesuaian bersama-sama. Selain itu, banyak mata kuliah yang harus diambil
secara berurutan mulai musim gugur dan berlanjut sepanjang tahun.
Tahun akademik di banyak sekolah terdiri dari dua "term" (semester).
Beberapa menggunakan "three-term calendar" yang dikenal sebagai sistem
"trisemester." Yang lainnya lagi membagi tahun akademik menjadi empat
kwartal, termasuk kuliah musim panas yang sifatnya tidak wajib.
Kredit: Setiap mata kuliah diberi bobot kredit. Angka kredit ini kurang lebih
sama dengan jumlah jam yang digunakan oleh mahasiswa untuk mengikuti
mata kuliah tertentu setiap minggunya. Tiap mata kuliah umumnya memiliki
bobot 3-5 kredit.
Total kredit yang harus diambil di sebagian besar sekolah adalah 12 atau 15
kredit (empat atau lima mata kuliah per semester). Mahasiswa asing
diharapkan mengambil semua mata kuliah setiap semesternya.
Transfer: Jika seorang mahasiswa pindah ke universitas lain sebelum
menyelesaikan pendidikannya, biasanya sebagian besar kredit yang didapat di
sekolah sebelumnya dapat digunakan untuk meneruskan pendidikannya di
universitas yang baru. Ini berarti seorang mahasiswa dapat pindah dan
melakukan transfer kredit ke universitas lain dan masih mungkin lulus dalam
waktu yang tidak terlalu lama.

Advanced placement: Beberapa college dan university memberikan bonus


kredit kepada mahasiswanya untuk beberapa hal yang mereka kerjakan selama
di high school. Beberapa sekolah juga memberikan dispensasi khusus kepada
mereka yang terbukti memiliki kemampuan setara dengan kemampuan
mahasiswa college pada bidang-bidang tertentu.

Ini berarti mahasiswa yang baru saja masuk ke college (freshman) dapat
mengambil mata kuliah yang seharusnya diperuntukkan bagi mahasiswa tahun
kedua (sophomore).

Pihak sekolah mungkin saja minta mahasiswa tersebut mengikuti tes khusus
untuk membuktikan bahwa mahasiswa tadi dapat mengerjakan soal-soal bagi
mahasiswa tahun kedua, atau mereka mengadakan tes lagi untuk mahasiswa
yang meraih nilai sangat tinggi pada ujian masuk college. Calon-calon
mahasiswa yang berprestasi tinggi di SLTA seringkali mendapat kesempatan
ini.
Pendidikan Postgraduate (Graduate)

Untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, lulusan college dengan gelar


Bachelor biasanya mempertimbangkan untuk melanjutkan studinya ke tingkat
graduate.
Tingkat Master: Banyak perusahaan yang mensyaratkan gelar Master untuk
mengisi lowongan pada posisi tertentu. Gelar ini biasanya dibutuhkan pada
bidang-bidang library science, engineering, atau social work. Pendidikan
M.B.A., atau Master of Business Administration, adalah program yang sangat
populer dan biasanya harus ditempuh selama dua tahun. Beberapa program
Master, seperti jurnalistik, hanya memerlukan waktu satu tahun.
Pada program-program master akademik, mahasiswa mempelajari bidang-
bidang seperti sejarah atau filsafat. Gelar ini biasanya merupakan persiapan
untuk melanjutkan ke tingkat doktoral.

Sebagian besar waktu pada program master ini dihabiskan untuk perkuliahan.
Peserta program ini biasanya harus membuat laporan riset yang disebut thesis,
tetapi beberapa program master membutuhkan dilakukannya banyak studi dan
penelitian pribadi.

Tingkat Doctoral (Ph.D.): Banyak sekolah yang menganggap program Master


sebagai langkah awal untuk mencapai gelar Ph.D. (Doktor). Tetapi di sekolah-
sekolah lain, mahasiswa bisa langsung mengikuti program doktoral tanpa
harus mendapat gelar Master terlebih dulu.
Jika kita mampu dan yakin akan dapat menyelesaikan tingkat doktoral ini,
mungkin kita akan lebih memilih yang kedua karena kita dapat langsung
mengikuti program ini. Akan tetapi kita harus ingat, jika kita tidak dapat
menyelesaikan pendidikan ini, kita tidak akan memperoleh gelar apa pun.
Oleh karena itu, jika kita tidak yakin akan dapat menyelesaikan program
doktoral ini, lebih baik kita mengambil program master. Sesudah mendapat
gelar Master, baru kita melanjutkan ke tingkat doktoral.
Mahasiswa yang mengikuti program doktoral ini disebut kandidat doktor.
Mereka akan mengikuti beberapa perkuliahan, tetapi kegiatan utama dan
paling penting sehingga menghasilkan gelar Ph.D. adalah melakukan
penelitian yang orisinil.

Dibutuhkan sekitar tiga tahun atau lebih untuk mendapat gelar Ph.D. Bagi
mahasiswa asing, waktu yang dibutuhkan bisa mencapai lima atau enam
tahun. Selama dua tahun pertama, kandidat doktor ini mengambil beberapa
mata kuliah dan seminar. Kemudian paling tidak satu tahun berikutnya,
mereka mengadakan penelitian dan menulis thesis atau disertasi. Karya tulis
ini harus berisi pandangan-pandangan, rancangan-rancangan, atau penelitian
yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Disertasi doktor adalah suatu pembahasan disertai kesimpulan tentang suatu


permasalahan. Sebagian besar universitas yang menyelenggarakan program
doktor mensyaratkan mahasiswanya memiliki kemampuan membaca dalam
dua bahasa asing, menyediakan waktu untuk mengikuti kuliah-kuliah
terjadwal, lulus dalam ujian seleksi program doktoral, dan lulus dalam ujian
lisan dengan topik sesuai dengan disertasinya.

D. Management Pendidikan di Amerika Serikat

Leadership dan management dibedakan karena fungsinya, yaitu: leadership


berfungsi untuk melakukan perubahan, sedangkan management berfungsi untuk
mengatasi kompleksitas atau mempertahankan status quo. Keduanya memiliki
fungsi yang sama, yaitu: (a)menetapkan sesuatu yang harus dikerjakan,
(b)membuat jaringan kerja dan hubungan guna mencapai tujuan, dan (c)berupaya
meyakinkan agar orang mau melakukan pekerjaannya.

Konsep kebijakan

Kebijakan pendidikan dibuat oleh federal, state, dan sekolah tingkat kabupaten;
dan dilaksanakan oleh superintendent atau pengawas. Nilai yang diperdebatkan di
bidang pendidikan ada empat, yaitu: (a)persamaan, bahwa setiap anak mendapat
kesempatan untuk belajar, (b)efisiensi, (c)otonomi, dan (d)berkualitas tinggi.
Dukungan politik harus selaras agar tujuan pendidikan tercapai, dan filosofinya
harus sama

Penataan pendidikan

Penataan pendidikan dilakukan oleh 4 tingkat, yaitu: (a)lokal, terdiri dari dewan
sekolah, superintendent, kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat; (b)wilayah,
terdapat di beberapa negara bagian saja (29 states) yang melakukan koordinasi
dan jasa lain seperti konsultasi, SDM bidang kurikulum, pengajaran, evaluasi, dan
diklat; (c)state, membuat peraturan sekolah dan membentuk dewan sekolah; dan
(d)federal, yang memberikan dukungan keuangan, tetapi tidak ikut campur dalam
kebijakan pendidikan. Sekolah swasta mengikuti aturan yang diberlakukan di
sekolah negeri baik bidang kurikulum, kesejahteraan siswa, kesehatan, dan lain-
lainnya.

E. Reformasi Pendidikan di Amerika

“Sekolah-sekolah negeri kita saat ini ditata untuk melayani kebutuhan masyarakat
yang sederhana”, begitu diungkap oleh Futrell. Ruang kelas yang besar, dengan
kursi yang ditata berjenjang, instruksi guru yang terpusat, disiplin ketat,
pembuatan keputusan yang terpusat, dan ujian standar semuanya mewakili asumsi
abad ke-19 tentang sekolah.

Pada tahun 1983 seiring dengan publikasi A National at Risk, konsep tentang
restrukturisasi pendidikan mulai dilakukan. Restrukturisais yang harus terjadi
untuk mendukung lingkungan sosial dan politik, menyarakan pergerakan nasional
untuk mereformasi organisasi dan manajemen bersama-sama dengan proses dan
isi dari pembelajaran. Restrukturisasi bermanakan kualitas yang holistik secara
mendalam.

PERUBAHAN AGENDA NASIONAL

Selama separuh abad pertama, strategi yang dominan dalam peruibahan


pendidikan adalah model difusi inovasi yang pertama-tama dilakukan pada sektor
pertanian.

Bersama-sama dengan model inovasi difusi tersebut, setidaknya ada tiga proses
yang saling berhubungan yang berdampak signifikan terhadap proses perubahan
didalam pendidikan Amerika pada abad ke-20, yaitu: (1) Tata kelola
(governance), (2) finance, dan (3) kurikulum dan instruksi.

1950an: Tantangan bagi Kontrol Lokal


Ada dua peristiwa besar pada tahun 1950an terkait dengan dasar dari kontrol
lokal. Pertama adalah keputusan Pengadilan Tinggi tahun 1954, antara Brown
versus Dewan Pendidikan, yang akhirnya menetapkan hak yang sama untuk
mendapatkan pendidikan bagi minoritas serta pihak-pihak yang secara historis
menjadi korban dari sistem sekolah lokal.

Satelit Soviet terkenal, Sputnik, secara signifikan mempengaruhi sistem


pendidikan Amerika Serikat.

Perubahan signifikan dari pendidikan tradisional berarti bahwa program-program


akademik baru dikembangkan oleh “pihak luar” yang memiliki maksud untuk
membuat diri mereka didalam sekolah-sekolah lokal.

Tahun 1960an: Ledakan Beragam Ekspektasi

Agenda pendidikan nasional sudah mengalami perubahan dramatis selama tahun


1960an. John F. Kennedy’s New Frontier dan Lyndon B. Johnson’s Great Society
membuat tujuan-tujuan dan prioritas-prioritas baru didalam bidang pendidikan
serta akses yang lebih besar terhadap proses pembuatan keputusan.

Tahun 1970an: AKUNTABILITAS

Gangguan sosial dan pendidikan pada tahun 1960an mulai stabil pda tahun
1970an. Leon Lissinger menulis, “Akuntabilitas adalah sin qua non bagi
pendidikan pada tahun 1970an”.

Negara, legislator, pembayar pajak, dan orang tua semuanya memiliki posisi
sebagai pendidik.

California adalah satu dari negara bagian pertama yang menetapkan legislasi yang
ditujukan untuk keterbukaan proses belajar mengajar di kelas, yang ditujukan
untuk guru sendiri maupun untuk murid.

Tahun 1980an: Pergerakan Menuju Restrukturisasi


Penetapan Agenda

Pada awal 1980a, ada tiga kekuatan yang diberikan untuk memberikan lompatan
dramatis bagi pergerakan restrukturisasi pendidikan. Ketakutan, harapan, dan
aktivitas nasional dari A Nation at Risk, yang merupakan cita-cita pendidikan, dan
agenda politik dari pemerintahan Reagan semuanya nampaknya berjalan dengan
sangat bagus.

Gelombang harapan tentang pendidikan murah dengan kualitas yang bagus


banyak mendapatkan kritik. Bill Honig menangkap esensi dari berbagai respon
yang ada. “Presiden Berujar, ‘Anda hanya memerlukan hati’. Beliau tidak pernah
membuat pernyataan tentang militer. Dapatkah anda bayangkan pernyataan beliau
didalam peperangan, ‘Ok, anda tidak memiliki alat perang yang memadahi dan
tidak pernah ikut pelatihan perang, namun jika anda memiliki hati, cukupkah anda
bisa memenangi peperangan tersebut?”

Gelombang Reformasi Pertama: 1983 - 1986

Gelombang reformasi pertama didasarkan kepada premis bahwa masalah


pendidikan dari suatu negara dapat terarah kepada masalah rendahnya standar
akaedmei dan buruknya kualitas instruksi.

Reformasi pertama dalam beidnag pendidikan sering diciirkan oleh top down.
Yaitu pemerintah negara bagian mengontrol proses reformasi dan membuat para
pendidik “mengambil obat-obatan mereka”, artinya sarana dan prasarana serta
insentif bagi pendidik.

Pemerintah negara bagian mulai menghasilkan kerangka kurikulum model yang


rinci.

Kenaikan Gaji

Jadi jelasnya, untuk bisa kompetitif dengan berbagai sektor dan untuk
mendapatkan lulusan terbaik maka institusi pendidikan wajib memperbaiki
struktur gajinya.
Didalam usaha agar bisa bersaing secara efektif, negara bagian cenderung untuk
“bottom load” untuk kenaikan gajinya.

Untuk memperbaiki skala gaji standar, dan untuk mencapai yang terbaik maka,
sistem kompensasi berbasis kinerja diperkenalkan.

Merit Pay

Masalah yang dihadapi didalam merit pay adalah penentuan tentang apakah
standar yang bisa dipakai. Malah semakin rumit karena biasanya kuota guru diberi
imbalan berdasarkan evaluasi kinerja subyektif.

Rencana merit pay ini ditolak pada pertengahan 1980an, karena guru tidak
percaya dengan sistem tersebut.

Perbedaan Staffing Pengajar

Berdasarkan rubric perbedaan staffing, kita bisa menemukan banyak sekali nama
program, Namun pada umumnya program tersebut bisa dibagi kedalam: career
ladders, mentor, master, atau lead teacher.

Career ladders mempromosikan pandangan bahwa guru harus menjadi suatu karir
dan bukan pekerjaan.

Master, mentor dan lead teacher adalah istilah yang biasanya digunakan secara
bergantian. Perannya ditujukan untuk memperkuat guru namun bukan untuk
membuat kerangka bagi struktur karir lulusan.

Hujan kritik terhadap sistem ini pun tidak bisa dikatakan sedikit. Kritik tersebut
terutama tertuju kepada pembuatan hirarki guru yang pada akhirnya akan
membuat kontrol terpusat dan membentuk lapisan-lapisan birokrasi yang lebih
banyak serta pembatasan guru.

Persiapan Guru
Banyak negara bagian yang mengadopsi perubahan restrukturisasi dengan mengisi
guru-guru yang memiliki kualitas bagus. Guru-guru prospektif banyak yang
dirangking rendah didalam test SAT, dengan nilai yang berada di kuartil bawah.

Negar abagian melakukan tes kompetensi yang akhirnya hasilnya sangat tidak
cocok dengan kenyataan.

Resertifikasi guru memainkan peran penting didalam memperbaiki kualitas


belajar mengajar.

Akuntabilitas

Pendekatan top-down tentu akan mempengaruhi akuntabilitas. Penekanan ini


tidak berakhir dengan gelombang pertama namun berlangsung selama beberapa
dekade.

Sekretaris Pendidikan, William Bennett mendefinisikan tentang akuntabilitas


didalam bidang pendidikan. “Berilah imbalan atas keberhasilan, bukan kegagalan.
Tutup sekolah-sekolah yang gagal atau ganti personel-pesonelnya. Ancam guru-
guru yang tidak kompeten. Ancam kepala sekolah yang tidak peduli dengan
pekerjaan mereka. Ganti mereka dengan orang-orang yang memiliki visi dan
komitmen bagus”.

Kebangkrutan Bidang Pendidikan

Reformasi gelombang pertama dalam bidang pendidikan memulai babak baru


usaha-usaha untuk menghancurkan tempat-tempat pendidikan yang memang tidak
memiliki kualitas bagus, hal ini sama seperti yang dialami oleh dunia perbankan.

Pada akhir 1989, delapan negara bagian sudah memberlakukan status


kebangkrutan dalam pendidikan. Tiap-tiap negara bagian memerintahkan distrik
lokal untuk melakukan evaluasi secara periodik.
Jika suatu lembaga pendidikan di distrik tersebut ditemukan selalu berada dalam
kualitas buruk, dan tidak ada kemungkinan untuk diperbaiki, maka harus segera
diberi sanksi dan dinyatakan bangkrut.

Kesimpulan: Gelombang Pertama

Gelombang pertama dalam reformasi pendidikan di AS dimulai pada tahun


1980an yang terutama dilakukan pada tingkat pemerintah negara bagian.

Pada pertengahan tahun 1980an, reformasi tidak berhenti di tengah jalan, terutama
masalah pengajaran (untuk guru) dan proses belajar mengajar.

Gelombang Reformasi Babak KeduaL 1986 – 1990an dan berikutnya

Jika gelombang pertama reformasi pendidikan lebih banyak mengidentifikasikan


guru sebagai sumber Masalahnya, maka gelombang kedua lebih banyak diarahkan
untuk mencari solusinya.

Berbagai usaha yang dilakukan diarahkan untuk memperbaiki status profesional


guru dan memberikan kepada mereka lebih banyak otonomi, pelatihan,
kepercayaan kesempatan ….

Manajemen Berbasis Sekolah

Pemberdayaan menjadi Manajemen Berbasis Sekolah ( SBM) bagi guru untuk


sekolah.Setiap sekolah diberikan kebebasan dan fleksibilitas yang dibutuhkan
untuk merespon secara kreatif untuk objek pendidikannya, dan hal tersebut
berhadapan dengan kebutuhan siswa. Berbagai model SBM muncul di sekeliling
negara pada akhir tahun 1980an, akan tetapi empat program muncul, seperti untuk
menetapkan parameter kunci. Sistem Dade County Public adalah sekolah daerah
terbesar keempat di Amerika Serikat. Pada bulan Juli 1986 papan sekolah
membuktikan sebuah program pilot pada 32 dari 272 sekolah yang disebut
Sekolah Berbasis Manajemen/School-Based Manajemen atau Membuat
Keputusan Bersama/Shared Decision Making (SBM/SDM) – yang pertama untuk
mempertimbangkan manajemen dan kedua untuk guru. Pilot program bekerja
seperti sebuah kolaborasi usaha dengan system perserikatan kepemimpinan
pengurus dan guru.

Model Dade County menetapkan lingkaran kepemimpinan ( diperagakan setelah


lingkaran kualitas pabrik Jepang) dari guru yang mempelajari isu yang meliputi
keputusan anggaran, staff dan program akademik.

Catatan pokok dari model Dade County adalah tidak ada kekuatan asli yang telah
ditransformasikan dari pengurus sekolah pada guru sekolah.Guru bertindak di
dalam sebuah kapasitas penasehat, sekalipun hanya dalam 18 bulan pertama
belajar, laporan utama bahwa mereka telah membuktikan hamper semua
keputusan ditujukan oleh guru dalam lingkaran kepemimpinan.Bagaimanapun,
prinsip cadangan berhak untuk mengatakan akhir dalam semua permasalahan.

East Baton Rouge Parish School System di Lousiana mengadopsi sebuah system
manajemen berbasis- sekolah pada tahun 1988, yang diharapkan akan
meningkatkan prestasi akademik dari sekolah pilot yang meluluskan 102 dalam
sebuah area.

Komponen utama dari model SBM tertentu ini adalah sebuah ciptaan dari sebuah
dewan penasehat untuk masing – masing sekolah yang terdiri dari tiga guru, tiga
orang tua, dua anggota staff lain, prinsip , dan dua anggota
masyarakat.Dikarenakan mereka adalah dewan penasehat, di sana tidak ada
transfer kekuatan untuk keseluruhan, otoritas mereka terbatas untuk
merekomendasikan tidak untuk menetapkan perubahan.

“Chicago Revolution” mulai pada bulan Desember 1988 ketika gubernur Illinois
menandatangani sebuah rancangan undang – undang yang mengatakan akan
mentransformasikan pendidikan dalam kota tersebut untuk selamanya.Tidak
seperti penelitian Baton Rouge, reformasi Chicago mentransfer kekuatan asli
untuk dewan yang baru.

Masing – masing penasehat berkuasa untuk mengalokasikan anggaran sekolah,


memberikan hak berusaha untuk peningkatan sekolah, seperti halnya prinsip api
dan sewa.Dibawah hokum yang baru, setengah prinsip yang dimiliki Chicago
menghilangkan masa kerja jabatan pada tahun 1990 dan setengah yang lain pada
tahun 1991. Penasehat memilih prinsip mereka sendiri yang melayani pelaksanaan
kontrak dibawah empat tahun. Reformasi Chicago menempatkan prinsip dalam
peran pahlawan atau penajahat. Sekolah seperti sebuah organisasi dan guru tidak
nampak sebagai aktor utama dalam usaha besar terhadap perubahan.

Los Angeles Unified School District rata – rata dihadiri oleh 500 siswa setiap
harinya.Model dari manajemen menghasilkan pengalaman 1 hari penemuan guru
pada bulan Mei 1989.Untuk beberapa Perserikatan Persatuan Guru Los Angeles
telah menekankan kekuataan tambahan membuat keputusan yang dewan sekolah
menolak dengan tegas untuk mengabulkan. Kontrak tiga tahun yang akhirnya
bernegoisasi menyertakan hasil dari penasehat sekolah local yang membentuk
basis program manajemen berbasis sekolah.Dewan kemudian membuat keputusan
asli yang telah ditransfer untuk mereka dengan kontrak baru.Keanggotaan masing
– masing penasehat sekolah akan tersusun dari 50% guru ( yang hamper
menjamin control) dengan menyisakan seperti campuran pengurus, orangtua, dan
staf sekolah lain.

Empat model dari manajemen berbasis sekolah baru – baru ini membahas untuk
mengenalkan beberapa pendekatan yang berbeda dalam usaha merestrukrurisasi
pendidikan.Pusat potongan dari empat model merupakan hasil dari penasehat
local sekolah. Dalam kasus Dade County dan East Baton Rouge, memulai
pembaharuan dengan sukarela melalui kebijakan dewan pengurus untuk memilih
sejumlah sekolah panduan. Guru – pengurus sukarela bekerjasama demi tujuan
akhir yang biasanya merupakan menjadi kunci keberhasilan

Model SBM Los Angeles merupakan hasil dari sebuah kontrak negosiasi.Dewan
sekolah juga membuat kekuatan keputusan asli yang ditransfer untuk mereka,
akan tetapi dalam permasalahan ini hanya dikhususkan untuk durasi kontrak.

Deregulasi
Sekolah berusaha untuk merestrukturisasi program pendidikannya tanpa
mengubah peraturan – peraturan yang ENCASE seperti sebuah perahu layar yang
muncul SAIL ke permukaan tanpa CASTING OFF yang memegang FIRMLY TO
THE PIER.

Sejumlah pendekatan untuk deregulasi ditawarkan.Di School District, deregulasi


berarti pindah ulang pada pertengahan manajemen, jadi prinsip khusus sekolah
dikunci dalam lingkaran kegagalan dan POVERTY REPORT secara langsung
untuk SUPERINTENDENT.

Apapun formula deregulasi, gelombang kedua dari gerakan pembaharuan dalam


banyak contoh mengambil pandangan bahwa pendidikan lebih memungkinkan
untuk jumlah uang yang sama.

KESIMPULAN

Usaha awal untuk mengevaluasi gelombang pertama dan kedua pada tahun 1980
menghsilkan pengambilan keputusan lebih dibandingkan di dalam sebuah kelas
aerobik.Sebagaimana pada akhir decade, semua strategi reformasi dalam beberapa
bentuk lain masih dalam keadaan hidup, akan tetapi tentunya beberapa lebih baik
sehat dibandingkan dengan yang lain.

Barangkali salah satu peramal terbaik mungkin terjadi pada masa depan ( dan
mengapa) berasal dari Larry Cuban yang melihat pemecahan masalah dalam
bidang rancang bangun secara mendalam.Para insiyur cenderung
mengelompokkan permasalhan sebagai quality control atau pola isu, atau
kombinasi keduanya.Permasalahan quality control dia sebut perubahan order –
pertama,dan permasalahan desain dia sebut perubahan order – kedua.

Di dalam pendidikan, seperti halnya dalam rancang bangun, perubahan order


pertama muncul lebih baik apa yang dilakukan dengan pasti, akan tetapi lebih
efektif dan efesien untuk melakukannya. Perubahan order pertama meliputi,
contohnya kenaikan gaji, memilih buku teks yang lebih baik, membutuhkan
kursus tambahan, meningkatkan syarat – syarat kelulusan, membutuhkan tes
tambahan, membutuhkan tambahan jam dalam layanan pelatihan, membutuhkan
pelatihan dan rekrutmen guru yang lebih baik, menyediakan alokasi sumber daya
yang lebih layak, dan tingakat tanggungjawab yang lebih tinggi.

Cuban menulis tentang order – pertama, reformasi quality control.

Mereka mencari untuk membuat system yang ada lebih produktif, tidak
menganggu peran dasar ruang kelas atau struktur penguasaan
sekolah.Desain historis dari pendidikan yang diterima umum dalam
sekolah yang berkenaan dengan kota pada pertengahan abad 19 sangat
utama menyisakan secara utuh.Tiga decade dari pemerintah pusat dan
intervensi Negara telah dimuat dengan jelas terhadap perubahan order-
pertama yang telah memperkuat struktur yang adar dari pendidikan yang
diterima.

Tingkat reformasi kedua menyertakan isu perubahan struktur dan penguasaan


yang dibutuh secara signifikan pada individu dan perilaku organisasi, peran
organisai, budaya sekolah, proses penetapan membuat keputusan dan prosedur
standar pengoperasian.

Ilustrasi dari reformasi order – kedua meliputi, contohnya; memusatkan pada


intruksi siswa, pengajaran tim, manajemen berbasis sekolah, program
pembelajaran, jadwal yang fleksibel, membedakan staf, guru, atau orang tua-
sekolah, sekolah dalam sebuah sekolah dan sekolah tanpa penilaian.

Pengujian lingkup reformasi order prtama dan kedua seperti membandingkan


dengan gelombang reformasi pertama dan kedua selama tahun 1980, sebuah
observasi umum gelombang pertama cenderung mendominasi ( meskipun tidak
secara eksklusif ) dengan variasi order – pertama “ top down”.Secara historis,
Cuban meneliti tipe ini yang menjadi paling sukses. Karena abad berputar,
keberhasilan reformasi sekolah – perubahan telah disatukan ke dalam rutinitas
operasi sekolah – yang pada umumnya menjadi sebuah seri perubahan order –
pertama.
Bagaimanapun, meskipun variasi order – kedua lebih komplek dan lebih sulit
untuk meletakkan pada pondasinya, lebih memegang janji untuk tujuan
merestrukturisasi pendidikan yang mana telah menjadi tujuan harapan kebanyakan
orang Amerika.

Reformasi akan tetap berlaku dan barangkali berhasil hanya jika “ keduanya,
publik dan guru meyakinkan kebijakan secara pendidikan yang penuh makna –
contohnya, bahwa guru merupakan sese orang yang lulus tes kompetensi benar –
benar mengetahui lebih tentang pengajaran, jenjang karir benar – benar
mendorong bakat seseorang untuk memilih dan tinggal bersama dalam
pengajaran, guru yang menguasi benar – benar membuat sekolah lebih efektif dan
meluluskan siswa yang lebih baik.Barangkali yang terpenting dari semuanya,
lakukanlah reformasi – secara individu atau kolektif – buatlah sebuah perbedaan
dalam level pembelajaran yang berperan di dalam ruang kelas.

Anda mungkin juga menyukai